cover
Contact Name
Ujang Nendra Pratama
Contact Email
pspisijogja@gmail.com
Phone
+6281904216139
Journal Mail Official
sendratasik@isi.ac.id
Editorial Address
Gedung Rektorat Lama Jl. Parangtritis Km. 6.5 Sewon Bantul Yogyakarta 55188 Indonesia
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Indonesian Journal of Performing Arts Education
ISSN : -     EISSN : 27750884     DOI : https://doi.org/10.24821/ijopaed
Indonesian Journal of Performing Arts Education (IJOPAED) merupakan jurnal bidang Pendidikan Seni Pertunjukan. Jurnal ini bertujuan untuk mempromosikan penelitian dan kajian pada pendidikan seni pertunjukan terintegrasi (lingkup pedagogi drama, tari, musik). IJOPAED menyambut naskah-naskah yang belum diterbitkan guna memajukan publikasi ilmiah terkait Pendidikan Seni Pertunjukan baik dalam area pendidikan dasar, menengah, kejuruan, maupun pendidikan tinggi, serta pendidikan yang sifatnya non-formal (sanggar dan studio seni). Pertimbangan utama adalah menyajikan naskah dengan metode kualitatif, kuantitatif, dan campuran, serta ulasan kebijakan-regulasi ataupun laporan best practice. Penciptaan karya seni pertunjukan yang dilengkapi dengan beberapa kajian kependidikan yang kuat juga dapat dipertimbangkan.
Articles 30 Documents
Analisis Komposisi Soundtrack dalam Video Game “Genshin Impact” Bethoven Kharisma
Indonesian Journal of Performing Arts Education Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijopaed.v1i2.5432

Abstract

Role-playing games merupakan merupakan salah satu genre utama dari sebagian banyak game dan ada dalam bentuk dan format yang berbeda. Dalam sebuah game cenderung menggunakan musik cinematic yang mampu membawa suasana dan emosi kepada pemain game tersebut. Pemilihan soundtrack Genshin Impact pada “Main Theme: from The Wind and The Star Traveler” sebagai objek penelitian dikarenakan penataan musik cinematic yang megah. Penelitian kualitatif deskriptif ini memiliki tujuan untuk menganalisis teknik pengolahan komposisi dari soundtrack tersebut. Metode yang digunakan adalah studi diskografi, studi literatur, dan observasi. Hasil menunjukkan bahwa soundtrack “Main Theme” pada Genshin Impact dimainkan dakam tonalitas D Mayor dengan tempo 82 bpm. Dalam soundtrack Main Theme terdiri dari beberapa bagian yaitu, intro, verse, chorus, dan outro. Elemen musik pada soundtrack Main Theme juga diketahui berdasarkan ritme, dinamika, harmoni, tekstur, dan bentuk. Musik soundtrack tersebut mengandung suasana yang sederhana tapi megah dari penggunaan tonalitas mayor, poliritme, dan pengembangan motif utama yang memperkaya.  Role-playing games are one of the main genres of many games and come in many different forms and formats. A game tends to use cinematic music that can bring atmosphere and emotions to the game's players. The selection of the Genshin Impact soundtrack on "Main Theme: from The Wind and The Star Traveler" as the object of research is due to the magnificent cinematic music arrangement. This descriptive qualitative study aims to analyze the compositional processing techniques of the soundtrack. The method used is discography study, literature study, and observation. The results show that the “Main Theme” soundtrack on Genshin Impact is played in a D Major tonality with a tempo of 82 bpm. The Main Theme soundtrack consists of several parts: intro, verse, chorus, and outro. The musical elements in the Main Theme soundtrack are also known based on rhythm, dynamics, harmony, texture, and form. The soundtrack's music contains a simple but majestic atmosphere of the enriching use of major tonality, polyrhythm, and development of central motifs. 
Pembelajaran Langen Mandra Wanara di Paguyuban Langen Mudha Mandra Budaya Iin Darwati; Nur Iswantara; Untung Muljono
Indonesian Journal of Performing Arts Education Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijopaed.v1i1.4917

Abstract

Abstract The research was based on learning Langen Mandra Wanara Javanese opera in the Langen Mudha Mandra Budaya community in Bantul, DIY. This study aims to identify and describe the art learning process descriptively. What is being studied includes the components of learning and the Javanese opera learning process Langen Mandra Wanara. Data were collected using observation techniques, interviews, literature study, and documentation. The research data validation used triangulation techniques. The results showed that (1) Javanese opera learning Langen Mandra Wanara used an integrated art-based learning model between drama, dance, and music; (2) There are support and appreciation from various society levels around it. This effort is a learning for the younger generation and the community in preserving the Javanese opera Langen Mandra Wanara in the Yogyakarta Special Region.Abstrak Penelitian  dilandasi pembelajaran opera jawa Langen Mandra Wanara di paguyuban langen mudha mandra budaya di bantul, DIY. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan proses pembelajaran seni secara deskriptif. Adapun yang dikaji meliputi komponen pembelajaran dan proses pembelajaran opera Jawa Langen Mandra Wanara. Pengumpulan data penelitian dengan teknik observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Validasi data  penelitian menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) pembelajaran opera Jawa Langen Mandra Wanara menggunakan model pembelajaran berbasis integrated art, antara seni drama, seni tari, dan seni musik (nembang); (2) Terdapat dukungan dan apresiasi dari berbagai lapisan masyarakat di sekitarnya, upaya ini merupakan pembelajaran bagi generasi muda dan masyarakat dalam melestarikan kesenian Opera Jawa Langen Mandra Wanara di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Orientasi Istilah-Istilah dalam Pembelajaran Seni Karawitan Jawa melalui Aspek Psikologi Kognitif Anarbuka Kukuh Prabawa
Indonesian Journal of Performing Arts Education Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijopaed.v2i1.6109

Abstract

AbstrakKarawitan Jawa sebagai identitas musik tradisi Jawa hingga saat ini masih bertahan eksistensinya. Tidak lain karena karawitan telah dianggap oleh masyarakatnya sebagai bagian dari tradisinya. Meskipun demikian, hal tersebut tidak berlaku bagi orang awam yang belum terbiasa mendengar gamelan, sehingga letak probematikanya disini adalah pada konteks pembelajaran karawitan, bahwa khusus bagi siswa awam sangat sulit memahaminya. Terutama apabila dikaitkan dengan istilah-istilah dasar yang termuat di dalam Seni Karawitan. Tulisan ini bertujuan untuk menawarkan solusi akan problematika tersebut. Upaya yang dilakukan yakni memanfaatkan kreativitas guru untuk memberikan stimulus melalui aspek psikologi kognitif siswa. Seperti kajian ini, yakni melalui aspek kebahasaan atau istilah-istilah dalam karawitan, melalui stimulus tersebut akan melahirkan perilaku musikal. Kajian ini menyimpulkan bahwa dengan timbulnya mental response dari aspek kognitif siswa, maka akan mendorong siswa untuk melahirkan antusisasme berbentuk behavioral response, terutama dalam memaknai dan merepresentasikan nilai-nilai filosofis, nilai kebudayaan, dan nilai-nilai positif lain yang terkandung dalam seni karawitan Jawa. AbstractJavanese Karawitan as the identity of Javanese traditional music still survives to this day. Because karawitan has been considered part of their community tradition. However, this does not apply to ordinary people who are not used to hearing gamelan, so the problematics here is in the context of learning karawitan, which is especially difficult for common students to understand. Mainly when it is associated with the basic terms contained in the Karawitan Art. This paper aims to offer a solution to this problem. Efforts are being made to utilize the teacher's creativity to provide stimulus through aspects of students' cognitive psychology. Like this study, through linguistic aspects or terms in karawitan. Through these stimuli will give birth to musical behavior. This study concludes that the emergence of mental responses from the student's cognitive aspects will encourage students to generate enthusiasm in behavioral responses, especially in interpreting and representing philosophical values, cultural values, and other positive values in Javanese karawitan art. 
Metode Pembelajaran Teater dalam Kegiatan Ekstrakurikuler: Tinjauan Praktik Sekolah Menengah Kejuruan Dwi Scativana Isnaeni; Nur Iswantara; Sarjiwo Sarjiwo
Indonesian Journal of Performing Arts Education Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijopaed.v2i1.6692

Abstract

AbstrakTeater Skansa merupakan kegiatan ekstrakurikuler pilihan di SMKN 1 Bawang dalam bidang pengembangan minat dan bakat bidang seni dan budaya. Pembelajaran drama di Teater Skansa terangkum dalam kegiatan latihan rutin maupun latihan pementasan. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan metode pembelajaran dan penerapannya dalam pembelajaran drama di Teater Skansa, SMKN 1 Bawang, Banjarnegara. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumetasi yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Teknik validasi data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan metode. Triangulasi sumber dalam penelitian ini dengan cara mengecek sumber data dari pembina, pelatih, alumni dan peserta didik anggota Teater Skansa untuk mengetahui proses pembelajaran. Sedangkan triangulasi metode mengecek kebenaran data yang berasal dari metode observasi dan wawancara. Selanjutnya data diolah dengan reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Teater Skansa menggunakan metode pembelajaran ceramah, demonstrasi, imitasi, latihan/drill, diskusi, presentasi, dan metode hybrid learning. Penggunaan metode tersebut sudah tepat karena proses pembelajaran dapat dilakukan dengan baik, selain itu peserta didik dapat menguasai materi dengan benar. AbstractSkansa Theater is an extracurricular activity of choice at SMKN 1 Bawang in developing interests and talents in the arts and culture. Drama learning at the Skansa Theater is summarized in routine practice activities and staging exercises. This research described the learning method and its application in learning drama at the Skansa Theater at SMKN 1 Bawang, Banjarnegara. The research data were obtained through observation, interviews, and documentation, then analyzed descriptively qualitatively. The data validation technique used is the source and method triangulation. Triangulation of sources in this research is done by checking the source of data from supervisors, trainers, alumni and students of Skansa Theater members to find out the learning process. In contrast, the triangulation method checks the truth of data derived from observation and interview methods. Furthermore, the data is processed by data reduction, data presentation, and conclusion. The results showed that Skansa Theater used lecturing, demonstration, imitation, practise/drill learning methods, discussions, presentations, and hybrid learning methods. This method is appropriate because the learning process can be carried out correctly. In addition, students can master the material correctly. 
Nilai-Nilai Religius dalam Kesenian Tradisional Masyarakat Banjar Putri Dyah Indriyani
Indonesian Journal of Performing Arts Education Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijopaed.v2i1.6171

Abstract

Masyarakat suku Banjar memiliki aneka ragam kesenian yang berkembang dan dilestarikan hingga saat ini. Kesenian-kesenian tradisional tersebut memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat penganutnya. Salah satunya adalah melalui penanaman nilai-nilai religi dalam masyarakat suku Banjar. Penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasi landasan teori nila-nilai religius dalam budaya masyarakat Banjar. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka (library research). Metode pengumpulan data yang digunakan tentunya adalah studi literatur dari sumber-sumber referensi terkait. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi. Validitas kajian dilaksanakan dengan cara kroscek antar referensi dan membaca secara berulang sumber-sumber yang dipilih dalam analisis data. Berdasarkan hasil pengkajian dengan metode kepustakaan, diperoleh hasil bahwa kesenian tradisional masyarakat suku Banjar memiliki nilai-nilai religius dengan perwujudan yang menyesuaikan jenis kesenian yang ditampilkan. Masing-masing memiliki simbol dan makna yang dipercaya masyarakat sebagai nilai-nilai religi yang harus terus dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari.The Banjar tribal community has a variety of arts that have been developed and preserved to this day. These traditional arts have an essential role in the lives of their adherents. One of them is by cultivating religious values in the Banjar tribal community. This study aims to elaborate on the theoretical basis of religious values in the culture of the Banjar people. The research method used is library research. Of course, the data collection method used is a literature study from related reference sources. The data analysis technique used is content analysis. The study's validity was carried out by cross-checking between references and repeatedly reading the selected sources in the data analysis. Based on the study results using the library method, it was found that the traditional arts of the Banjar tribal community have religious values with embodiments that adjust the type of art displayed. Each has symbols and meanings that the community believes as religious values that must be maintained in everyday life.
Kesenian Kuda Lumping: Tinjauan Studi Multiperspektif Caecilia Hardiarini; Aldhila Mifta Firdhani
Indonesian Journal of Performing Arts Education Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijopaed.v2i1.6710

Abstract

AbstrakSalah satu kesenian masyarakat yang menunjukkan keunikan tradisi Nusantara adalah kesenian Kuda Lumping. Pemaknaan kesenian Kuda Lumping dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang penelitian sebelumnya. Tulisan ini bertujuan untuk menerangkan kembali hasil-hasil studi yang terkandung pada pertunjukan kesenian Kuda Lumping. Informsai yang disajikan berupa hasil analisis konten secara deskriptif. Kuda Lumping memiliki kandungan makna yang luas apabila dilihat dari aspek pementasan, aspek kesenian tari, visualisasi kostum dan properti, serta nilai-nilai edukatif yang termuat di dalamnya. Dari segi tema dan cerita, seni pertunjukan Kuda Lumping menyuguhkan variasi cerita dari masing-masing daerah seiring berjalannya waktu. Dari segi kesenian tari, Kuda Lumping biasa ditarikan dalam formasi tari kelompok dalam suatu rangkaian pertunjukan. Terkait aspek visual, kostum dan properti memiliki warna yang tidak pakem, tergantung dari kelompok seni yang membawakan. Selain itu dari perspektif edukatif, seni pertunjukan Kuda Lumping juga memuat nilai-nilai luhur yang harus dipahami dan dilestarikan. Dengan adanya publikasi dan penelitian tentang kajian seni tradisi multiperspektif lebih lanjut, diharapkan membawa seni pertunjukan lokal di Negeri ini tetap senantiasa menemani laju pertumbuhan literasi kebudayaan. AbstractOne of the community arts that shows the uniqueness of the Nusantara tradition is the Kuda Lumping art. The meaning of Kuda Lumping art can be viewed from various perspectives of previous research. This paper aims to re-explain the studies' results in the Kuda Lumping performing arts. The information presented is the result of descriptive content analysis. Kuda Lumping has a broad meaning when viewed from the aspect of staging, aspects of dance art, visualization of costumes and props, and the educational values contained in it. In terms of themes and stories, the performance art of Kuda Lumping presents a variety of stories from each region over time. Kuda Lumping is usually danced in a group formation in a series of performances in terms of dance art. Regarding the visual aspect, costumes and props have different colours, depending on the performing arts group. In addition, from an educational perspective, the performance art of Kuda Lumping also contains noble values that must be understood and preserved. With the publication and research on the study of traditional arts from multiple perspectives, it is hoped that local performing arts in this country will always accompany the growth rate of cultural literacy. 
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter pada Tari Sekar Pudyastuti dan Relevansinya dalam Pembelajaran Seni Hanifah Winda Damayanti; Sarjiwo Sarjiwo; Agustina Ratri Probosini
Indonesian Journal of Performing Arts Education Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijopaed.v2i1.5543

Abstract

AbstrakPada saat ini anak-anak kurang memahami dan mengerti tentang nilai karakter dan kurangnya melestarikan kesenian daerah seperti seni tari klasik. Menarikan tari klasik tanpa mengetahui isi atau pesan yang ingin disampaikan pencipta tari merupakan permasalahan yang dialami pada masa sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat pada Tari Sekar Pudyastuti dan relevansinya dalam pembelajaran Seni Budaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara narasumber, dan dokumentasi yang sudah dimiliki oleh sanggar. Sumber data dalam penelitian yaitu ketua sanggar, pamong/guru, dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tari Sekar Pudyastuti merupakan tarian yang bertemakan rasa syukur dan doa kepada Tuhan. Tari Sekar Pudyastuti mengandung nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat pada gerak tari, kostum tari, dan lagon/gérongan. Nilai-nilai pendidikan karakter tersebut meliputi nilai religius, tanggung jawab, toleransi, disiplin, demokratis, rasa dan karsa, rendah hati, mawas diri, dan filosofi kehidupan manusia. Nilai-nilai pendidikan pada Tari Sekar Pudyastuti memiliki relevansi dengan pembelajaran Seni Budaya di Sekolah Menengah Atas sehingga relevan dijadikan materi pembelajaran. AbstractAt this time, children do not understand the value of character and lack of preserving traditional arts such as classical dance. Dancing classical dance without knowing the content or message the dance creator wants to convey is a problem today. This study describes the values of character education in the Sekar Pudyastuti Dance and their relevance in learning arts and culture. This research is a qualitative descriptive study. The data collection techniques used are observation, interviews with sources, and documentation that the studio already owns. The study's sources of data were the head of the studio, tutors/teachers, and students. The results showed that the Sekar Pudyastuti Dance was a dance with the theme of gratitude and prayer to God. The Sekar Pudyastuti dance contains character education values in dance moves, costumes, and music/vocal. The character education values include religious values, responsibility, tolerance, discipline, democracy, taste and intention, humility, introspection, and the philosophy of human life. The educational importance of the Sekar Pudyastuti Dance has relevance to learning arts and culture in high school so that they are relevant as learning materials. 
Pembelajaran Seni Musik Berbasis Microsoft Teams: Studi Kasus Sekolah Menengah Pertama Asrul Abd Gani; Agustina Ratri Probosini; Dilla Octavianingrum
Indonesian Journal of Performing Arts Education Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijopaed.v2i1.5603

Abstract

AbstrakPembelajaran daring tentunya memerlukan alat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mata pelajaran. Proses belajar mengajar seni musik tentu harus tetap difasilitasi meskipun dalam situasi pandemi COVID-19. Penggunaan aplikasi Microsoft Teams pada pembelajaran seni musik dapat membantu guru untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran seni musik berbasis Microsoft Teams di SMP Negeri 12 Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik validasi data yang digunakan yaitu triangulasi sumber, sedangkan analisis datanya meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi Microsoft Teams pada pembelajaran seni musik dapat membantu guru untuk mengajarkan teori serta praktik yang baik meskipun tidak di dalam kelas. Aplikasi Microsoft Teams mempermudah peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran secara daring, mengumpulkan tugas, dan memperoleh materi. Fitur yang disediakan oleh aplikasi Microsoft Teams  membantu proses pembelajaran online seni musik pada materi bernyanyi secara unisono dan hasil belajar yang didapatkan di atas rata-rata kriteria ketuntasan minimal. AbstractOnline learning certainly requires learning tools that follow the subject's needs. Of course, music's teaching and learning process must still be facilitated even in the COVID-19 pandemic situation. The use of the Microsoft Teams application in music learning can help teachers continue carrying out teaching and learning activities well. This study describes music learning based on Microsoft Teams at SMP Negeri 12 Yogyakarta. The research method used is descriptive qualitative. Data collection techniques used are interviews, observation, and documentation. The data validation technique used is source triangulation, while the data analysis includes data reduction, presentation, and verification. The results showed that using the Microsoft Teams application in music learning could help teachers teach good theory and practice even though it was not in the classroom. The Microsoft Teams application makes it easier for students to follow the online learning process, collect assignments, and obtain materials. The features provided by the Microsoft Teams application help the online learning process of music on unison' singing material, and the learning outcomes obtained are above the average minimum criteria. 
Interpretasi Makna Gramatis dan Psikologis Tembang Macapat dengan Analisis Hermeneutika Schleiermacher Anarbuka Kukuh Prabawa; Muh Mukti
Indonesian Journal of Performing Arts Education Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijopaed.v2i2.7113

Abstract

AbstractThis study aims to reveal the philosophical meanings behind the Macapat song with grammatical and psychological interpretations through Schleiermacher's hermeneutic theory. This study is qualitative with a literature study technique using Schleiermacher's philological and hermeneutic approach analysis. Philology is used to identify words in the Macapat songs sentence from fiber texts, including Serat Wulangreh, Wedhatama, and others. Meanwhile, Schleiermacher's hermeneutics focuses on being used as an analytical tool to interpret the relationship between the meaning of the word (grammatical) and the meaning of the author's expression (psychological). The results of the study found the meaning of moral messages from 11 kinds of Macapat songs, each of which has its own philosophy, the sequence includes Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmaradana, Gambuh, Dhandhanggula, Durma, Pangkur, Megatruh, and Pocung. The connection of the 11 Macapat songs represents the stages of human life, from the womb to death. The philosophical meaning behind the Macapat song is a reminder of one's awareness of its origins and acts as a true human being who always includes God in every step.AbstrakKajian ini bertujuan untuk mengungkap makna-makna falsafah dibalik tembang Macapat dengan interpretasi gramatikal dan psikologikal melalui teori hermeneutika Schleiermacher. Metode kajian ini berjenis kualitatif dengan teknik studi literatur menggunakan analisis pendekatan filologi dan hermeneutik Schleiermacher. Filologi digunakan untuk mengidentifikasi kata pada kalimat tembang Macapat dari naskah-naskah serat, antara lain: Serat Wulangreh, Wedhatama, dan selainnya. Sementara hermeneutika Schleiermacher terfokus digunakan sebagai alat analisis untuk menafsirkan keterkaitan antara makna kata (gramatic) dengan makna ungkapan ekspresi dari pengarang (psychological). Hasil kajian ditemukan makna pesan moral dari 11 macam tembang Macapat yang masing-masing mempunyai falsafah tersendiri, urutannya meliputi Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmaradana, Gambuh, Dhandhanggula, Durma, Pangkur, Megatruh, dan Pocung. Keterkaitan ke-11 tembang Macapat merupakan representasi tahap kehidupan manusia sejak dari alam kandungan hingga meninggal. Kesimpulannya bahwa makna falsafah dibalik tembang Macapat merupakan pengingat kesadaran seseorang akan asal muasalnya dan berlaku menjadi manusia sejati yang senantiasa mengikutsertakan Tuhan dalam setiap langkahnya. 
Menggali Nilai Multikultural dalam Pelatihan Tari pada Program Gubuk Nusantara di Teluk Sebong Kepulauan Riau Arbi Ntan Era Komala
Indonesian Journal of Performing Arts Education Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijopaed.v2i2.7329

Abstract

AbstractThis study aims to explain the multicultural values reflected in the Gubuk Nusantara training program for students in Teluk Sebong, Bintan Regency, Riau Islands Province. The Jagakarsa Art Studio initiates this annual program to create a collaborative forum between schools in Teluk Sebong District. This study uses an autoethnographic qualitative approach, in which the role of the researcher is not only as a research tool but also as part of the subject and object of research. Researchers are trainers who are part of the Gubuk Nusantara program from 2019 to 2022. Based on the study results, information was obtained that the Gubuk Nusantara training initiated by the Jagakarsa Art Studio has a role in developing multicultural values. This value is viewed from activities that can instill social sensitivity, awareness of differences and cultural diversity, and foster a sense of pride in cultural diversity in the collaboration space between participants. The relevant training participants are students of student age from elementary school to high school. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan nilai-nilai multikultural yang tercermin dalam program pelatihan Gubuk Nusantara untuk pelajar di Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Program ini merupakan program tahunan yang digagas oleh Sanggar Seni Jagakarsa untuk menciptakan wadah kolaborasi bersama antar sekolah yang berada di Kecamatan Teluk Sebong. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif autoetnografi, di mana peran peneliti tidak hanya sebagai alat penelitian tetapi juga menjadi bagian dari subjek dan objek penelitian.Peneliti merupakan pelatih yang menjadi bagian dari program Gubuk Nusantara sejak tahun 2019 hingga 2022. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi bahwa pelatihan Gubuk Nusantara yang digagas oleh Sanggar Seni Jagakarsa memiliki peran dalam mengembangkan nilai multikultural. Nilai tersebut ditinjau dari kegiatan yang dapat menanamkan kepekaan sosial, menanamkan kesadaran adanya perbedaan dan keanekaragaman budaya, serta menumbuhkan rasa bangga keberagaman budaya dalam ruang kolaborasi antar peserta. Peserta pelatihan terkait merupakan masyarakat usia pelajar dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.  

Page 2 of 3 | Total Record : 30