cover
Contact Name
Ujang Nendra Pratama
Contact Email
pspisijogja@gmail.com
Phone
+6281904216139
Journal Mail Official
sendratasik@isi.ac.id
Editorial Address
Gedung Rektorat Lama Jl. Parangtritis Km. 6.5 Sewon Bantul Yogyakarta 55188 Indonesia
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Indonesian Journal of Performing Arts Education
ISSN : -     EISSN : 27750884     DOI : https://doi.org/10.24821/ijopaed
Indonesian Journal of Performing Arts Education (IJOPAED) merupakan jurnal bidang Pendidikan Seni Pertunjukan. Jurnal ini bertujuan untuk mempromosikan penelitian dan kajian pada pendidikan seni pertunjukan terintegrasi (lingkup pedagogi drama, tari, musik). IJOPAED menyambut naskah-naskah yang belum diterbitkan guna memajukan publikasi ilmiah terkait Pendidikan Seni Pertunjukan baik dalam area pendidikan dasar, menengah, kejuruan, maupun pendidikan tinggi, serta pendidikan yang sifatnya non-formal (sanggar dan studio seni). Pertimbangan utama adalah menyajikan naskah dengan metode kualitatif, kuantitatif, dan campuran, serta ulasan kebijakan-regulasi ataupun laporan best practice. Penciptaan karya seni pertunjukan yang dilengkapi dengan beberapa kajian kependidikan yang kuat juga dapat dipertimbangkan.
Articles 30 Documents
Penerapan Metode Picture and Picture dalam Pembelajaran Tari di Sekolah Menengah Pertama Ira Shafira Kaban; Dilla Octavianingrum; Gandung Djatmiko
Indonesian Journal of Performing Arts Education Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijopaed.v2i2.6762

Abstract

AbstractOnline dance art education requires the best learning process so that the delivery of material about space, time, and energy as elements of dance can be conveyed. The Picture and Picture method is a method that uses image media aids to explain or explain the material. This learning method prioritizes the existence of groups to sort the pictures into the correct order. This study aims to describe learning using the Picture and Picture method and determine dance learning changes. This research was conducted in class VII of SMP Negeri 1 Sewon. This study uses a qualitative descriptive research method. Data collection was obtained from observation, interviews, and documentation. Data analysis uses qualitative analysis presented in narrative text. The research results show that the dance learning process using the Picture and Picture method runs smoothly. The students experienced an increase and showed much interaction from what was initially passive. Online dance art learning becomes active by using the Picture and Picture method.. AbstrakPendidikan seni tari secara daring membutuhkan proses pembelajaran terbaik agar penyampaian materi ruang, waktu, dan tenaga sebagai elemen tari dapat tersampaikan. Metode Picture and Picture merupakan metode yang menggunakan alat bantu media gambar untuk menerangkan atau menjelaskan materi. Metode pembelajaran ini mengutamakan adanya kelompok-kelompok untuk mengurutkan gambar menjadi urutan yang benar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran menggunakan metode Picture and Picture dan mengetahui adanya perubahan dalam pembelajaran tari. Penelitian ini dilakukan di kelas VII SMP Negeri 1 Sewon. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data didapatkan dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis kualitatif yang disajikan dengan teks naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran tari dengan menggunakan metode Picture and Picture berlangsung dengan lancar. Para siswa mengalami peningkatan dan menunjukkan banyak interaksi dari yang semula pasif. Pembelajaran seni tari daring menjadi aktif dengan menggunakan metode Picture and Picture.   
Studi Perspektif Antropologi Gaya Tari MakYong Muda di Sanggar Ledang Balai Tanjung Pinang Meilina Meilina; Atina Amalia Shulha; Meina Meina; Denny Eko Wibowo
Indonesian Journal of Performing Arts Education Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijopaed.v2i2.7194

Abstract

AbstractMak Yong art is a form of Malay traditional art. MakYong dance is theatrical performance art, part of a drama that tells the story of human life. Stories include conversations, dance and acting moves, and scripts for the actors. MakYong comes from several areas that started from Nara Yala, spread to Kelantan, and entered Indonesia. This study aims to determine the study of the Mak Yong Muda dance style in Ledang Balai Studio, Tanjung Pinang, Riau Archipelago. The theory of style studies is linked to the observation of the Mak Yong Dance from the view or perspective of Dance Anthropology. The dance style in question is the emblematic style and the assertive style. This research uses qualitative methods to explore whether there is factual information or events that happened. The results of the research show that Mak Yong Muda presents folklore. Some standards are still not to be removed in the Mak Yong Dance performance in the aspects of dance and script movements. The emblem and assertive styles in the dance seem to influence each other from the actor's story and the dancers at Ledang Balai. Experts, humanists, artists, and residents must contribute to preserving this art. AbstrakKesenian Tari MakYong merupakan salah satu bentuk seni tradisi Melayu. Tari MakYong merupakan seni pertunjukkan teater, bagian dari drama yang menceritakan kisah hidup manusia. Cerita dalam bentuk percakapan, gerak lakon maupun gerak tari, serta naskah tertulis untuk para pelakon. MakYong bersumber dari beberapa daerah yang berawal dari Nara Yala, menyebar ke Kelantan hingga masuk ke Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui studi gaya Tari MakYong Muda yang ada di Sanggar Ledang Balai, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Teori studi gaya dikaitkan ke observasi Tari MakYong dalam pandangan atau perspektif Antropologi Tari. Gaya tari yang dimaksud ialah gaya emblem dan gaya asertif. Penelitian menggunakan metode kualitatif guna menelusuri sendiri apakah terdapat informasi fakta atau kejadian yang benar terjadi. Hasil penelitian diketahui bahwa kesenian MakYong Muda ini membawakan cerita rakyat. Terdapat pakem-pakem yang tidak dihilangkan dalam pertunjukan Tari MakYong pada aspek gerak tari dan naskah. Gaya emblem dan gaya asertif pada tari terlihat saling mempengaruhi dari cerita pelakon dan para penari yang ada di Ledang Balai. Para pakar, budayawan, seniman, dan warga setempat perlu berkontribusi sehingga kesenian ini tetap dilestarikan. 
Meningkatkan Keterampilan Bernyanyi Paduan Suara dengan Metode Euritmika Dalcroze di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Yogyakarta Dio Brevi Fonda; Dilla Octavianingrum; Hana Permata Heldisari
Indonesian Journal of Performing Arts Education Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijopaed.v2i2.7511

Abstract

AbstractThe problem underlying this research is that many students need help becoming skilled at singing choirs due to the lack of variation in the learning methods used. This study aims to determine the impact of applying the Dalcroze Eurythmic method to choral singing skills. The classroom action research design was carried out using a mixed methods approach. Data collection techniques with observation, interviews, questionnaires, and skills tests. The validation technique in this study used technical triangulation, content validation, and construct validation. The reliability test was carried out quantitatively with the alpha formula. Data analysis using descriptive qualitative and quantitative. The results showed increased singing skills in the extracurricular choir at SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Yogyakarta. From the pre-cycle treatment - cycle I result, it was found that the percentage of students' completeness was 36.67%. Furthermore, in cycle I - cycle II, there was a change in the percentage of student completeness by 83.33%. Based on changes in the value of student learning outcomes, there is a significant increase due to the implementation of Eurythmic Dalcroze as a learning method to sing.AbstrakPermasalahan yang mendasari penelitian ini adalah banyak siswa yang mengalami kesulitan untuk terampil bernyanyi paduan suara, hal ini disebabkan karena kurangnya variasi metode pembelajaran yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan metode Euritmika Dalcroze dalam keterampilan bernyanyi paduan suara. Desain penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan pendekatan metode campuran. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, angket, dan tes keterampilan. Teknik validasi pada penelitian ini menggunakan triangulasi teknik, validasi isi, dan validasi konstruk. Uji reliabilitas dilakukan secara kuantitatif dengan rumus alfa. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan bernyanyi pada ekstrakurikuler paduan suara SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Yogyakarta. Dari hasil perlakuan prasiklus - siklus I ditemukan persentase ketuntasan siswa sebanyak 36,67%. Selanjutnya pada siklus I - siklus II terjadi perubahan persentase ketuntasan siswa sebanyak 83,33%. Sehingga berdasarkan perubahan nilai hasil belajar siswa tersebut ternyata ada peningkatan signifikan karena implementasi Euritmika Dalcroze sebagai metode belajar bernyanyi.
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter pada Tari Sufi di Pondok Pesantren Maulana Rumi Bantul Fatih Ridlwan Munier; Gandung Djatmiko; Sarjiwo Sarjiwo
Indonesian Journal of Performing Arts Education Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijopaed.v2i2.7499

Abstract

AbstractCharacter education is all efforts to direct, train, and foster good values to grow a wise personality and positively contribute to the environment and broader society. Character education can also be conveyed through dance through movements, costumes, and musical accompaniment. The purpose of this study is to describe the values of character education in Sufi Dance. This study used a qualitative research method, the object of research being the Sufi Dance at the Maulana Rumi Sewon Islamic Boarding School, Bantul. Data collection techniques used were interviews, observation, and literature study. Data analysis was carried out through data reduction, data presentation, and data verification stages. Sufi dance is an expression of love that arises from the spiritual journey of Maulana Rumi. Through value analysis, there are seven character education values in Sufi Dance, including religious character, tolerance, hard work, peace-loving, social care, responsibility, and humility. AbstrakPendidikan karakter adalah segala upaya untuk mengarahkan, melatih, dan memupuk nilai-nilai baik agar menumbuhkan kepribadian yang bijak, sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungan dan masyarakat luas. Pendidikan karakter juga dapat disampaikan melalui sebuah tarian, baik dalam bentuk gerakan, bentuk kostum, maupun iringan musik yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang termuat dalam Tari Sufi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan objek penelitian Tari Sufi di Pondok Pesantren Maulana Rumi Sewon, Bantul. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi pustaka. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Tari Sufi merupakan ekspresi rasa cinta yang muncul dari perjalanan spiritual seorang Maulana Rumi. Melalui analisis nilai, terdapat tujuh nilai pendidikan karakter yang ada pada Tari Sufi, diantaranya adalah karakter religius, toleransi, kerja keras, cinta damai, peduli sosial, tanggung jawab, dan rendah hati. 
Heutagogi dan Sibergogi: Strategi Pembelajaran Musik Alternatif Sekolah Dasar Sherly Nur Hikmah; Putri Dyah Indriyani; Arum Murdianingsih; Dewi Juwita Susanti; Inayati Fitriyah Asrimawati; Nurul Huda
Indonesian Journal of Performing Arts Education Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijopaed.v3i1.8947

Abstract

AbstrakDewasa ini, terdapat banyak permasalahan yang masih dihadapi pembelajaran seni. Padahal kontribusi pendidikan seni cukup besar untuk membentuk karakter peserta didik terutama di pendidikan dasar. Pembelajaran seni musik dapat memberikan pengalaman apresiatif dan kreatif serta mampu berkontribusi terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa di masa yang akan datang. Terkait dengan permasalahan tersebut, konteks pembahasan difokuskan pada alternatif gagasan pendekatan belajar-mengajar di sekolah guna memacu pendidik seni untuk menyajikan pembelajaran secara efektif dan menyenangkan. Untuk itu, penulis menawarkan dua strategi, yaitu heutagogi, berupa strategi mendidik dengan mendorong siswa untuk memiliki keterampilan mengarahkan diri (self-directing), dan strategi sibergogi, berupa strategi yang membiasakan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi. Secara praktis dua strategi ini dapat diintegrasikan menjadi suatu pendekatan instruksional baru. AbstractToday, many problems are still being faced by art learning. Even though the contribution of art education is quite significant in shaping students' character, especially in primary education. Learning the art of music can provide appreciative and creative experiences and contribute to increasing students' knowledge, attitudes and skills in the future. Related to these problems, the context of the discussion is focused on alternative ideas for teaching and learning approaches in schools to encourage art educators to present learning in an effective and fun way. For this reason, the authors offer two strategies, namely heutagogy, in the form of an educational strategy by encouraging students to have self-directing skills, and cybergogy strategy, in the form of a strategy that familiarizes learning by utilizing information technology. Practically these two strategies can be integrated into a new instructional approach. 
Realisme Magis dalam Naskah Drama Kejahatan Membalas Dendam Karya Idrus Tahun 1948 Kristophorus Divinanto Adi Yudono; Godang Lamtiur Sitanggang; Nugroho Widiyanto
Indonesian Journal of Performing Arts Education Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijopaed.v3i1.8602

Abstract

AbstrakRealisme magis merupakan karya sastra yang mengaburkan batas antara nalar dan luar nalar. Aliran ini tidak terlepas dari masyarakat Indonesia dengan masing-masing kepercayaan berkaitan magis/mistis yang merupakan unsur kebudayaan. Kajian ini dilakukan untuk menganalisis dan mendeskripsikan unsur realisme magis yang terdapat pada naskah drama Kejahatan Membalas Dendam karya Idrus. Analisis realisme magis pada naskah drama dilakukan berdasarkan penanda realisme magis yang dipetakan oleh Wendy Bush Faris. Pendekatan kajian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik dokumentasi literatur dilakukan sebagai metode pengumpulan data. Analisis dilakukan dengan simak catat, dengan cara membaca naskah drama dan mengklasifikasi naskah berdasarkan ciri realisme magis. Naskah Kejahatan Membalas Dendam karya Idrus memuat lima penanda realisme magis, yakni irreducible element, phenomenal world, unsettling doubt, merging realms, dan disruption identity. Penanda realisme magis ini tampak melalui dialog dan petunjuk lakuan atau tindakan tokoh. Berdasarkan hal tersebut, naskah Kejahatan Membalas Dendam karya Idrus tergolong naskah drama dengan unsur realisme magis. AbstractMagical realism is a literary work that blurs the boundaries between reason and beyond reason. This flow is inseparable from Indonesian society with their respective beliefs related to magic/mystics, which are elements of culture. This study was conducted to analyze and describe the elements of magical realism found in Idrus's drama Crimes of Revenge. The analysis of magical realism in the drama script is based on the markers of magical realism mapped by Wendy Bush Faris. The approach of this study is descriptive qualitative. The literature documentation technique is used as a data collection method. The analysis was carried out by observing notes, by reading the drama scripts and classifying the scripts based on the characteristics of magical realism. Idrus's manuscript of Evil Membas Revenge contains five magical realism markers: irreducible element, phenomenal world, unsettling doubt, merging realms, and identity disruption. This marker of magical realism can be seen through the dialogue and instructions for the behavior or actions of the characters. Based on this, the script for Crimes of Revenge by Idrus is classified as a drama script with elements of magical realism. 
Fungsi Lagu Dangdut Koplo Modern bagi Kehidupan Remaja: Tinjauan SMPN 5 Kebumen Damar Arum Prili Anggara
Indonesian Journal of Performing Arts Education Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijopaed.v3i1.9093

Abstract

AbstrakPerkembangan teknologi informasi mempengaruhi kepopuleran musik dangdut. Teknologi internet mendorong banyaknya platform media sosial di segala aspek kehidupan masyarakat. Musik dangdut bertransformasi menjadi musik yang dapat diterima semua lapisan masyarakat karena adanya pengaruh media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Youtube. Musik dangdut koplo tersaji dengan warna genre musik lain. Kepopuleran lagu dangdut koplo modern mendapatkan tempat tersendiri bagi siswa-siswi di SMPN 5 Kebumen. Fungsi lagu dangdut koplo moderen bagi mereka adalah sebagai sarana hiburan, sarana pendidikan, dan sarana ungkapan emosional. Lagu dangdut adalah hiburan untuk menghilangkan kepenatan setelah melaksanakan pembelajaran dan aktivitas sehari-hari. Lagu dangdut menjadi salah satu materi pembelajaran pada jenjang SMP. Melalui dangdut murid dapat mengapresiasi karya dan menambah pengetahuan unsur musik. Lebih lanjut, lagu dangdut juga memiliki lirik lagu yang menarik dan dapat meluapkan emosi yang sesuai dengan perasaan hati. AbstractThe development of information technology affects the popularity of dangdut music. Internet technology drives the number of social media platforms in all aspects of people's lives. Dangdut music has transformed into music that all levels of society can accept due to the influence of social media such as TikTok, Instagram, and Youtube. Dangdut Koplo's music is presented with the colors of other musical genres. The popularity of modern dangdut koplo songs has a special place for students at SMPN 5 Kebumen. The function of modern dangdut koplo songs for them is as a means of entertainment, educational means, and emotional expression. Dangdut songs are entertainment to relieve fatigue after carrying out learning and daily activities. Dangdut songs are one of the learning materials at the junior high school level. Through dangdut, students can appreciate works and increase their knowledge of musical elements. Furthermore, dangdut songs also have exciting lyrics and can evoke emotions that match the feelings of the heart. 
Teknik Dasar Permainan Instrumen Dambus Zaroti di Bangka Belitung Dodi Pranata; Uus Karwati
Indonesian Journal of Performing Arts Education Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijopaed.v3i1.9361

Abstract

AbstrakDambus merupakan nama alat musik tradisional yang berasal dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dambus memiliki konsep dasar pada permainannya yang membuat sebuah komposisi sederhana yang dituangkan dalam bentuk pengalaman asimilatif. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan teknik permainan dan gaya permainan dambus oleh seniman dan pengrajin bernama Zaroti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualititaif, pengumpulan data diperoleh dengan wawancara, observasi, dan studi dokumen. Analisis deskriptf ditempuh untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang objek yang diteliti. Teknik permainan dambus Zaroti memiliki komponen inti, keunikan, dan kesamaan dengan teknik permainan gitar pada umumnya. Pada tangan kiri, posisi jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis berfungsi untuk memainkan melodi. Pada tangan kanan, jari tangan kanan berfungsi untuk pemetik atau penghasil bunyi alat musik. Pada permainan dambus Zaroti, nada yang dihasilkan adalah pada tangga diatonis mayor dan minor harmonis. Permainan dambus Zaroti sekaligus menerapkan teknik fingering, teknik barre, teknik slide, dan teknik slur. AbstractDambus is the name of a traditional musical instrument originating from the Bangka Belitung Islands Province. Dambus has a basic concept in his playing that makes a simple composition poured in the form of assimilative experience. This paper aims to describe the playing technique and playing style of the dambus by an artist and craftsman named Zaroti. This study uses a qualitative approach, collecting data from interviews, observation, and document study. Descriptive analysis was taken to understand the object under study deeply. Zaroti's dambus technique has core components, uniqueness, and similarities with guitar playing techniques in general. On the left hand, the position of the index finger, middle finger, and ring finger functions to play the melody. On the right hand, the fingers pick or produce a musical instrument's sound. The notes produced in Zaroti's dambus playing are on the diatonic major and harmonic minor scales. Zaroti's dambus game simultaneously applies fingering techniques, barre techniques, slide techniques, and slur techniques. 
Pembelajaran Pemeranan pada Ketoprak Lakon Telik Sandi di Komunitas Sineprak Anak Muda Yogyakarta Vita Rosanti; Dilla Octavianingrum; Nur Iswantara
Indonesian Journal of Performing Arts Education Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijopaed.v3i1.7545

Abstract

AbstrakKetoprak merupakan salah satu kesenian tradisional Jawa yang terdapat di Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses pembelajaran pemeranan ketoprak di Komunitas Sineprak Anak Muda Yogyakarta. Ketoprak dengan lakon Telik Sandi menjadi ruang lingkup pengamatan ini dikerjakan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validasi data dtempuh melalui triangulasi sumber data. Dari hasil penelitian diketahui bahwa proses pembelajaran pemeranan terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penampilan. Tahap persiapan berisi aktivitas pemilihan naskah, casting, pemilihan tim produksi, perancangan jadwal, dan teknis latihan. Tahap pelaksanaan berisi latihan konsentrasi, latihan pemunculan emosi, latihan dinamika pertunjukan, latihan pemunculan watak, apresiasi pertunjukan, dan latihan kepekaan irama. Tahap penampilan berisi pementasan karya ketoprak. Metode pembelajaran dasar yang diterapkan seperti metode ceramah, metode latihan (drill), metode diskusi, dan metode role-playing. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan oleh pelatih dengan berlandaskan kaidah-kaidah wiraga, wicara, wirasa, dan wirama. AbstractKetoprak is one of the traditional Javanese arts found in Yogyakarta. This study aims to explain the learning process of playing ketoprak in the Komunitas Sineprak Anak Muda Yogyakarta. Ketoprak, with the title Telik Sandi, is the scope of this observation. The research method used is descriptive qualitative. Data was obtained through observation, interviews, and documentation. Data validation through the triangulation of data sources. From the results, it is known that the acting learning process consists of the preparation stage, the implementation stage, and the performance stage. The preparation stage contains activities for script selection, casting, production team selection, schedule design, and technical training. The implementation stage consists of concentration exercises, exercises for generating emotions, training for performance dynamics, training for showing character, appreciating performances, and practicing rhythm sensitivity. The appearance stage contains the performance of ketoprak works. The basic learning methods applied are lecture, drill, discussion, and role-playing. The trainer evaluates the learning process based on wiraga, wicara, wirasa, and wirama principles. 
Audiovisual sebagai Media Evaluasi Pemebelajaran Tari Tradisional untuk Sekolah Menengah Pertama Rian Indrasanjaya; Gandung Djatmiko; Ujang Nendra Pratama
Indonesian Journal of Performing Arts Education Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijopaed.v3i1.7439

Abstract

AbstrakEvaluasi berbasis teks memberikan hasil yang kurang maksimal, karena beberapa siswa menjawab soal tidak sesuai dengan maksud dari instrumen tersebut. Sehingga guru menggunakan media audiovisual untuk penyampaian evaluasi pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan evaluasi pembelajaran tari tradisional menggunakan media audiovisual di kelas VIII SMP Negeri 11 Yogyakarta. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik validasi menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian, dan verifikasi data. Hasil penelitian menjelaskan tentang penggunaan audiovisual berupa video. Video evaluasi dirancang dengan memperhatikan kisi-kisi soal, instrumen penilaian, kunci jawaban, serta pedoman penilaian. Video evaluasi tersebut direkam, dibuat, dan diunggah sendiri oleh guru Mapel Seni Budaya. Video tersebut diakses siswa saat ulangan harian dengan sharing laman Youtube. Media video memberikan dampak baik karena ada peningkatan ketuntasan jumlah siswa di semester ganjil dan genap 2021/2022.   AbstractText-based evaluation gave less than optimal results, because some students answered the questions not following the intent of the instrument. So the teacher uses audiovisual media to deliver learning evaluations. This study aims to describe the evaluation activities of learning traditional dance using audiovisual media in class VIII SMP Negeri 11 Yogyakarta. This study uses descriptive qualitative research methods. Observation, interviews, and documentation do data collection. The validation technique uses technique triangulation and source triangulation. Data analysis was performed by data reduction, presentation, and data verification. The study's results explain the use of audiovisual in the form of video. The evaluation video was designed considering the question grids, assessment instruments, answer keys, and assessment guidelines. The Cultural Arts Subject teacher recorded, edited, and uploaded the evaluation video. Students can access the video during daily tests by sharing the Youtube page. Video media has a good impact because there is an increase in the completeness of the number of students in the odd and even semesters of 2021/2022. 

Page 3 of 3 | Total Record : 30