cover
Contact Name
Rika Puspita Sari MZ
Contact Email
rika_puspita@um-palembang.ac.id
Phone
+6282281007455
Journal Mail Official
jurnalediblefpump@gmail.com
Editorial Address
Jl. A. Yani 13 Ulu Palembang telp (0711)511731 email : edible@um-palembang.ac.id http://jurnal.um-palembang.ac.id/edible
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Edible : Jedb
ISSN : 23014199     EISSN : 24432113     DOI : https://doi.org/10.32502/jedb.v9i1
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Edible discusess the relust of agricultural research in the field of food science and technology. Jurnal ini membahas tentang hasil-hasil penelitian pertanian di bidang ilmu dan teknologi pangan, Seperti : Pasca Panen,Pengolahan Pangan, Rekayasa Pangan, Gizi Pangan , Mikrobiologi Pangan Serta Pangan lainnya yang belum disebutkan. Merupakan hasil dari penelitian dosen Fakultas Pertanian UM Palembang dan penulis dari luar Universitas Muhammadiyah Palembang.
Articles 106 Documents
Effect of Mocaf Flour Formulation (Modified Cassava Flour) and Wheat Flour with Various Cooking Methods ofthe Carbohydrate Levels of Bolu Kojo Yani, Ade Vera; Idealistuti, Idealistuti; Maghfiroh, Nur Izzatul
Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan Vol 12, No 2 (2023): Edible: Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jedb.v12i2.7344

Abstract

Bolu kojo is a cake originating from South Sumatra which is quite famous in the city of Palembang which has a dense and soft texture, and has a characteristic green color and is shped like a frangipani flower. This study aims to determine the effect of the formulation of mocaf flour and wheat flour with various cooking methods on the carbohydrate levels of bolu kojo. The method used was the experimental method with a Randomized Block Design (RBD) which consisted of two factors, namely the formulation of mocaf flour and wheat flour and various cooking methods with six sets of treatments and repeated three times. The observed effect factors were formulations of mocaf flour and wheat flour (=75% mocaf and 25% wheat), (=50% mocaf and 50% wheat) and (=25% mocaf and 75% wheat) and the cooking method ( = Baking) and ( = Steaming). The results showed that mocaf flour and wheat flour formulations with various cooking methods had a significant effect on carbohydrates. The highest carbohydrate value was found in the treatment with an average of 29.94%.
Karakteristik Kimia Tepung Bonggol Pisang Kepok Dengan Berbagai Suhu dan Pengeringan Suyatno, Suyatno; muchsiri, Mukhtarudin; Ilham, Muhammad
Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan Vol 12, No 1 (2023): Edible: Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jedb.v12i1.7914

Abstract

Pisang kepok merupakan tanaman yang banyak terdapat di Indonesia. Bagian bonggol pisang sebagai bahan pangan belum dimanfaatkan secara maksimal, salah satunya dalam bentuk tepung. Pada kegiatan pertanian, bonggol pisang sering dimanfaatkan sebagai bahan pupuk alami karena mengandung banyak unsur mineral dan kaya serat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kimia tepung bonggol pisang kepok dengan berbagai suhu dan lama pengeringan. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, masing-masing dengan tiga perlakuan yakni; suhu 50 oC selama 12 jam (S1L1), 15 jam (S1L2), selama 18 jam (S1L3); suhu 70 oC selama 12 jam (S2L1), selama 15 jam (S2L2), selama 18 jam (S2L3); dan suhu 90 oC selama 12 jam (S3L1), selama 15 jam (S3L2), selama 18 jam (S3L3). Hasil penelitan menujukkan bahwa kadar tertinggi tepung bonggol pisang kepok yang dihasilkan terdapat pada perlakuan S1L1 (11,89 %) dan terendah pada perlakukan S3L3 (9,26 %). Kadar karbohidrat tertinggi terdapat pada perlakuan S3L3 (65,58 %) dan terendah pada S1L1 (9,26 %).
Dietary Fiber as a Good Functional Food Source (Thoyyib) for Digestion Mujianto, Mujianto; Harahap, Burhanuddin; Robbany, Muhammad Dusturuddin; Sebayang, Nico Syahputra
Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan Vol 12, No 2 (2023): Edible: Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jedb.v12i2.7350

Abstract

People's diets have shifted from containing lots of carbohydrates, fiber and little fat to a healthy lifestyle which includes foods low in carbohydrates, low in fiber and high in protein. Changes in people's eating patterns accompany changes in disease patterns, from infectious diseases to degenerative and metabolic diseases. Several health problems, including heart disease, malignant tumors in the large intestine, and other complications are caused by diet. Therefore, solutions are needed to be provided to the community so that healthy living practices can be restored. Functional foods are natural food additives that have many benefits. Fiber-rich food products are functional foods because they are known to be very good (toyyib) for consumption by sufferers of degenerative diseases. Dietary fiber (DF) has long been researched and found to have many health benefits. Advances in research related to nutrition help food processing businesses. Scientists and sustainable food technologists are working to use dietary fiber in various food products. Vegetables, fruit and seaweed are foods with good sources of fiber. Even though it does not contain many nutrients, dietary fiber provides many health benefits, including controlling body weight (obesity), colon cancer, preventing gastrointestinal disorders, controlling diabetes, and reducing blood cholesterol levels and cardiovascular disease. Although dietary fiber is beneficial for health, it can also be dangerous, so the fiber tolerance limit is 30 grams/day.
Physical Characteristics Of Garut Starch Based Edible Film With The Addition Of Aloe Vera Gel (Aloe Vera) Masru’ah, Sallwa Asrofil; Warkoyo, Warkoyo
Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan Vol 12, No 2 (2023): Edible: Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jedb.v12i2.8025

Abstract

Packaging technology in the form of starch-based edible film has been widely discovered and developed at present, one of which is Edible Film Pati Garut. Arrowroot starch has a starch content of 98.1% and is classified as high. The addition of aloe vera gel is known to inhibit the transfer of CO2 and O2 gases and contains many functional components that are able to inhibit damage to a product so it is hoped that it can improve the physical characteristics of the resulting film. This research aims to determine the effect of adding arrowroot starch and aloe vera gel on the characteristics of edible films, to determine the effect of differences in arrowroot starch concentrations on film characteristics, to determine the effect of differences in aloe vera gel concentrations on film characteristics and to determine the best treatment for adding arrowroot starch concentrations and aloe vera gel concentration on physical characteristics. This research used a factorial Randomized Group Design (RAK) method with 2 factors. The first factor is the concentration of arrowroot starch (A) (4%, 5% and 6%) and the second factor is the concentration of aloe vera gel (B) (3%, 4% and 5%) to obtain 9 treatment combinations with 3 repetitions. . The parameters observed included thickness analysis, transparency. The results of the study showed that there was no interaction between arrowroot starch concentration and aloe vera gel concentration on physical characteristics. The addition of arrowroot starch concentration has a significant effect on the thickness and transparency values. The addition of aloe vera gel concentration has a significant effect on the thickness and transparency values. The best treatment in this study was the A3B3 treatment (6% arrowroot starch concentration and 5% aloe vera gel) with an average value What was obtained was a thickness of 0.17 mm and a transparency of 2.162 (A546 mm).
Karakteristik mutu kimia dan uji indrawi pempek ikan tenggiri pasir dengan penambahan albumin Suyatno, Suyatno; Dasir, Dasir; Kuswanto, Agus
Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan Vol 12, No 2 (2023): Edible: Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jedb.v12i2.7345

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan protein dan daya terima konsumen terhadap pempek ikan tenggiri pasir dengan penambahan albumin penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang dan laboratorium di PT bina sawit makmur sampurna agro terhitung sejak bulan November 2022 hingga bulan Januari 2023 metode yang digunakan adalah metode rancangan rancak kelompok rak yang disusun secara non faktorial hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan albumin berpengaruh sangat nyata terhadap kadar protein pempek ikan tenggiri pasir pada protein tertinggi pada perlakuan p0 yaitu pempek ikan gabus dan kontrol dengan nilai rata-rata 18,82% kadar protein tertinggi pada pempek ikan tenggiri pasir dengan penambahan albumin terdapat pada A5 yaitu penambahan albumin 25% dengan nilai rata-rata 16,23% kadar protein pempek ikan tenggiri pasir terendah terdapat pada perlakuan A1 yaitu penanaman album 5% dengan rata-rata 8,48%
Mutu Organoleptik Tepung Bonggol Pisang Kepok Dengan Berbagai Suhu dan Pengeringan Muchsiri, Mukhtarudin; Suyatno, Suyatno; Ilham, Muhammad; Sari MZ, Rika Puspita
Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan Vol 11, No 1 (2022): Edible: Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jedb.v11i1.8213

Abstract

Pisang merupakan jenis buah tropis yang banyak tumbuh di Indonesia, termasuk salah satunya yaitu pisang kepok. Semua bagian tanaman pisang dapat dimanfaatkan baik sebagai pangan, pakan maupun pupuk. Umumnya, hanya buah dan jantung pisang yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Batang dan bonggol digunakan sebagai bahan pakan dan pupuk. Bagian bonggol pisang kaya mineral dan berpotensi diolah menjadi bahan pangan berbentuk tepung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu organoleptik tepung bonggol pisang kepok dengan berbagai suhu dan lama pengeringan. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, masing-masing dengan tiga perlakuan yakni; suhu 50 oC selama 12 jam (S1L1), 15 jam (S1L2), selama 18 jam (S1L3); suhu 70 oC selama 12 jam (S2L1), selama 15 jam (S2L2), selama 18 jam (S2L3); dan suhu 90 oC selama 12 jam (S3L1), selama 15 jam (S3L2), selama 18 jam (S3L3). Hasil penelitan menujukkan bahwa nilai kesukaan panelis tertinggi untuk aroma dan warna, masing-masing terdapat pada perlakuan S2L2 dengan skor  4,05 (disukai) dan 4,25 (disukai). Sementara tingkat kehalusan tertinggi terdapat pada perlakukan S1L1 yaitu menempatiurutan paling halus dengan skor 4.05 (halus).
KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK SAUS CUKO PEMPEK DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG PATI JAGUNG Yuliana, Putri; Dasir, Dasir
Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan Vol 13, No 2 (2024): Edible : Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jedb.v13i2.9237

Abstract

Cuko adalah kuah atau saus cair yang disajikan pada saat menyantap pempek. Tujuan penelian ini untuk melihat pengaruh tepung pati jagung terhadap organoleptik saus cuko pempek dan formulasi terbaik. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial dengan enam perlakuan yaitu T1 (tepung pati jagung 0,5%), T2 (tepung pati jagung 1%), T3 (tepung pati jagung 1,5%), T4 (tepung pati jagung 2%), T5 (tepung pati jagung 2,5%) dan T6 (tepung pati jagung 3%) diulang sebanyak tiga kali. Uji Organoleptik menggunakan uji hedonik, uji lanjut friedman dan uji conover. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung pati jagung terhadap warna, aroma dan rasa pada saus cuko pempek berbeda tidak nyata, tetapi terhadap kekentalan berbeda sangat nyata. Rerata nilai warna tertinggi terdapat pada perlakuan T2 (3,84) dan rerata nilai terendah terdapat pada perlakuan T4 (3,60). Rerata nilai aroma tertinggi terdapat pada perlakuan T1 (3,92) dan rerata nilai terendah terdapat pada perlakuan T6 (3,68). Rerata nilai rasa tertinggi terdapat pada perlakuan T2  (3,98) dan rerata nilai terendah terdapat pada perlakuan T6 (3,56). Rerata nilai kekentalan tertinggi terdapat pada perlakuan T2 (3,56) dan rerata nilai terendah terdapat pada perlakuan T6 (2,27). Masing masing nilai tertinggi memiliki kriteria agak disukai 
KARAKTERISTIK FISIKO KIMIA SAUS CUKO PEMPEK DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG PATI JAGUNG Yuliana, Putri; Suyatno, Suyatno
Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan Vol 13, No 2 (2024): Edible : Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jedb.v13i2.9238

Abstract

Cuko pempek adalah kuah atau saus cair yang disajikan untuk melengkapi santapan pempek. penelian ini bertujuan  untuk  mengetahui karakteristik fisiko kimia saus kental cuko pempek dengan penambahan tepung pati jagung. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial dengan enam perlakuan yaitu T1 (tepung pati jagung 0,5%), T2 (tepung pati jagung 1%), T3 (tepung pati jagung 1,5%), T4 (tepung pati jagung 2%), T5 (tepung pati jagung 2,5%) dan T6 (tepung pati jagung 3%) diulang sebanyak tiga kali. Parameter yang diamati yaitu viskositas dan kadar air saus cuko pempek yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung pati jagung berpengaruh sangat nyata terhadap viskositas dan berpengaruh nyata terhadap kadar air saus cuko pempek. Nilai viskositas tertinggi terdapat pada perlakuan T6 dengan nilai rata-rata 4065 mPa.s dan nilai terendah terdapat pada perlakan T1 dengan nilai rata-rata 1032 mPa.s. Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan T1 dengan nilai rata-rata 63,889% dan nilai terendah terdapat pada perlakuan T6 dengan nilai rata-rata 58,041%.
KARAKTERISTIK SENSORIS PEMPEK IKAN KAKAP MERAH (LUTJANUS CAMPECHANUS) DENGAN PENAMBAHAN ISOLATE SOY PROTEIN Rahman, Rike; Murtado, Asep Dodo
Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan Vol 13, No 1 (2024): Edible : Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jedb.v13i1.9239

Abstract

Pempek merupakan makanan tradisional Kota Palembang yang mengandung protein hewani asal ikan. Inovasi teknologi guna memperbaiki tekstur dan meningkatkan nilai gizi pempek merupakan salah satu upaya pengembangan pangan tradisional. Upaya ini dilakukan dengan penambahan isolate soy protein (ISP).  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sensoris pempek ikan kakap merah (Lutjanus campechanus) dengan penambahan ISP. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara Non Faktorial dengan lima perlakuan yaitu P0 (tanpa penambahan isolate soy protein), P1 (isolate soy protein 2%), P2 ( isolate soy protein 4%), P3 (isolate soy protein 6%), dan  P4 ( isolate soy protein 8%). Parameter yang diamati mutu sensoris dengan uji hedonik terhadap warna, aroma, rasa, dan kekenyalan. Hasil menunjukan bahwa perlakuan paling disukai adalah P4  (penambahan isolate soy protein 8%) dengan rata-rata nilai karakteristik warna (3,84), aroma (3,24), rasa (3,84), dan kekenyalan (3,84), masing-masing dengan kategori disukai.
MEMPELAJARI SIFAT SENSORIS PEMPEK IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus var ) DENGAN PENAMBAHAN ISOLATE SOY PROTEIN Haisa, Haisa; Yani, Ade Vera
Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan Vol 13, No 2 (2024): Edible : Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jedb.v13i2.9253

Abstract

Pesatnya inovasi produk pangan tradisional termasuk pempek merupakan upaya untuk meningkatkan daya tarik baik dari segi nilai gizi maupun cita rasa. Salah satu upaya tersebut yaitu pengembangan pempek dari ikan lele sangkuriang dan isolate soy protein (ISP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat sensoris pempek ikan lele sangkuriang yang ditambahkan ISP. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial dengan lima perlakuan yaitu V0 (penambahan isolate soy protein 0%), V1 (penambahan isolate soy protein 2%), V2 (penambahan isolate soy protein 4%), V3 (penambahan isolate soy protein 6%) dan V4 (penambahan isolate soy protein 8%) Metode uji hedonik untuk warna, aroma, rasa dan kekenyalan pempek dengan skor 1 sampai 5. Panelis semi terlatih yang digunakan sebanyak 25 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan isolate soy protein berpengaruh nyata terhadap sifat sensoris pempek ikan lele. Perlakuan V4 merupakan perlakuan yang mendapat respon skor tertinggi baik warna (4,16), aroma (4,20), Rasa (4,32) maupun kekenyalan kekenyalan 4,20). Masing-masing berada pada kategori disukai oleh panelis.

Page 10 of 11 | Total Record : 106