cover
Contact Name
Muhammad Azhar
Contact Email
m.azhar030390@gmail.com
Phone
+6281342482951
Journal Mail Official
jurnalagrisistem@gmail.com
Editorial Address
Jl. Malino Km. 7 Romanglompoa Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa , Sulawesi Selatan (92171)
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Agrisistem
ISSN : 18584330     EISSN : 27764362     DOI : https://doi.org/10.52625/j-agr
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agrisistem merupakan jurnal yang memuat publikasi hasil-hasil penelitian di bidang pertanian secara makro dan peternakan secara mikro. Bidang pertanian meliputi Agronomi, Agroteknologi, Ilmu Tanah, Hortikultura, Hama dan Penyakit, Perkebunan, dan Teknologi Hasil Pertanian. Bidang Peternakan meliputi Budidaya Ternak, Nutrisi Ternak, Bioteknologi Peternakan dan Teknologi Hasil Peternakan. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun (Juni dan Desember) oleh Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Agrisistem" : 9 Documents clear
KAJIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG SPESIFIK LOKASI PADA LAHAN SUBOPTIMAL DI KABUPATEN TAKALAR Amir Amir; Wahid Wahid
Jurnal Agrisistem Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr.v17i1.185

Abstract

Sulawesi Selatan memiliki lahan kering beriklim kering seluas 1.238.520 Ha sebagai potensi pengembangan jagung. Produktivitas tanaman pangan di lahan kering beriklim kering dapat ditingkatkan bila dikelola secara berkelanjutan dan memanfaatkan teknologi hasil-hasil penelitian. Pengkajian bertujuan melihat pengaruh paket teknologi budidaya jagung spesifik lokasi terhadap pertumbuhan dan produksi pipilan kering jagung. Kegiatan disusun menurut rancangan acak kelompolk (RAK), empat ulangan dan lima paket teknologi sebagai perlakuan. Kegiatan dilaksanakan dengan tidak mengolah tanah (TOT). Parameter pengamatan dilakukan terhadap komponen pertumbuhan dan komponen hasil tanaman jagung. Paket teknologi A memberikan produksi pipilan kering jagung tertinggi (10,5 t/ha) dan paket teknologi E (Kontrol) memberikan produksi pipilan kering lebih rendah (7,4 t/ha) dari paket teknologi lain. Paket teknologi A memberikan jumlah butir per kilogram biji paling sedikit (3.212 butir).
PENGARUH PEMBERIAN PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) AKAR BAMBU PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) Rachmat Rachmat; Sendi Bororing; Ramli Ramli; Abd. Azis H.
Jurnal Agrisistem Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr.v17i1.186

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) akar bambu pada pertumbuhan dan produksi tanaman pakcoy (Brassica rapa L.). Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode yang digunakan dalam kajian ini yakni Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga terdapat 12 plot. Dalam pelaksanaan kajian 1 plot terdapat 25 tanaman total tanaman untuk keseluruhan adalah 300 tanaman. Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data yang akan dianalisis. Pengambilan data dilakukan 1 minggu setelah tanaman diberikan PGPR akar bambu dengan cara mengukur pertumbuhan tanaman dengan menggunakan alat ukur berupa mistar. Pengambilan data dilakukan pada saat tanaman berumur 7, 14, 21, dan 28 (HST), dilakukan sesuai dengan parameter yang diteliti, yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat basah. rata-rata tinggi tanaman pakcoy mengalami peningkatan pada umur 7, 14, 21 dan 28 hari setelah tanam. rata-rata jumlah daun pakcoy yang diamati mengalami peningkatan pada umur 7, 14, 21 dan, 28 hari setelah tanam. rata-rata berat basah tanaman pakcoy umur 45 hari setelah tanam tidak mengalami perubahan.
APLIKASI PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) AKAR TUMBUHAN PUTRI MALU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) Abd. Rahman Arinong; Nispasari Nispasari; Arman Wahab; Jati Nurcholis
Jurnal Agrisistem Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr.v17i1.187

Abstract

Aplikasi Plant Growth Promoting Rhizobacteria(PGPR) Akar Tumbuhan Putri Malu Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi PGPR akar tumbuhan putri malu terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang, dan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan petani terhadap aplikasi PGPR akar tumbuhan putri malu terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang. Kajian ini dilaksanakan di Desa Batara, Kecamatan Labakkang, Waktu pelaksanaan pada bulan Maret sampai bulan Mei 2020. Metode kajian dilaksanakan dengan menggunakan Uji F yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga dihasilkan 12 petak percobaan. Perlakuan P0(tanpa pemberian PGPR), P1(8 ml/tanaman + 1 L air/plot), P2(8,5 ml/tanaman + 1 L air/tanaman), P3(9 ml/tanaman + 1 L air/plot). Hasil menunjukkan bahwa P1 (PGPR dosis 9 ml/tanaman + 1 L air/plot) memberikan hasil terbaik dengan rata-rata tinggi tanaman yaitu (183,38), jumlah daun (60 helai, dan berat basah (229,78 gr) diantara perlakuan lainnya.
RESPONS PERTUMBUHAN TANAMAN TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) DENGAN PERBEDAAN JARAK TANAM DAN PEMBERIAN POC DAUN GAMAL Bagus Prasetya; Husain Husain; Ismaya N.R Parawansa; Ummu Aimanah
Jurnal Agrisistem Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr.v17i1.190

Abstract

Pupuk organik dapat berbentuk padat maupun cair. Kelebihan pupuk organik cair (POC) adalah unsur hara yang dikandungnya lebih cepat tersedia dan mudah diserap akar tanaman. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan tanaman terung ungu (Solanum molongena L.) terhadap jarak tanam dan Pemberian POC daun gamal. Kajian dilaksanakan di Kelompoktani Ajulukana, Desa Sokkolia, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa pada Bulan Maret sampai Mei 2017. Kajian dilaksanakan dalam bentuk demonstrasi plot yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu K1 (jarak tanam 60 cm x 70 cm diberi POC daun gamal 180 mL/plot), K2 (jarak tanam 100 cm x 150 cm tanpa POC daun gamal), K3 (jarak tanam 100 cm x 150 cm diberi POC daun gamal 180 mL/plot) dan K4 (jarak tanam 60 cm x 70 cm tanpa POC daun gamal). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan K4 memberikan tinggi tanaman yang tertinggi mulai dari 1 sampai 4 MST, dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya pada 1 dan 2 MST. Sedangkan pada pengamatan jumlah daun, K4 menghasilkan jumlah daun terbanyak pada 1 MST, tetapi pada 2 – 4 MST K3 memberikan jumlah daun terbanyak walaupun berbeda tidak nyata dengan K3
OPTIMALISASI TEKNIK ISOLASI DAN PURIFIKASI DNA MENGGUNAKAN BUFFER CTAB (CETYLTRIMETHYL AMMONIUM BROMIDE) PADA TANAMAN MARKISA (Passiflora sp.) DATARAN RENDAH KABUPATEN JENEPONTO A. Farhanah; Jabal R. Ashar; P. Hamzah
Jurnal Agrisistem Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr.v17i1.191

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan prosedur metode CTAB dan metode purifikasi DNA yang tepat untuk menghasilkan kuantitas dan kualitas DNA yang baik yang berasal dari tanaman markisa dataran rendah. Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat, yaitu kabupaten Jeneponto untuk pengambilan sampel tanaman markisa dan untuk pengisolasian dan pengujian DNA dilakukan di Laboratorium Biosains dan Sumber Daya Hayati Tanaman Program Studi Agroteknologi Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar. Penelitian ini berlangsung dari bulan September 2013 hingga Desember 2013. Penelitian dilaksanakan dalam enam metode isolasi DNA dengan menggunakan larutan CTAB, pengujian kualitas serta kuantitas DNA, pemurnian (purifikasi) DNA pada hasil isolasi terbaik, dan pengujian kualitas serta kuantitas pada hasil pemurnian. Berdasarkan uji kualitas dan kuantitas, berat sampel sebesar 0,200 g, suhu inkubasi hasil ekstraksi pada suhu 65oC selama 30 menit, dan kecepatan sentrifugasi sebesar 12.000 rpm selama 10 menit dapat menghasilkan DNA yang memiliki kemurnian yang cukup baik dan tampak pita DNA yang cukup tebal berkisar 1500 – 5000 kb setelah hasil isolasi DNA dielektroforesis. Sedangkan pemurnian kembali menggunakan kloroform : isoamylalkohol, isopropanol, dan ethanol 70% menunjukkan kualitas dan kuantitas DNA yang baik.
VARIABILITAS MORFOLOGI Rhizoctonia solani PENYEBAB PENYAKIT HAWAR PELEPAH PADI DI SULAWESI SELATAN P. Hamzah; S. Subandiyah; A. Wibowo; A. Farhanah
Jurnal Agrisistem Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr.v17i1.192

Abstract

Rhizoctonia solani merupakan salah satu patogen penting penyebab penyakit hawar pelepah pada padi yang dapat hidup di tanaman maupun di tanah. Patogen ini menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas hasil panen padi. Variabilitas R. solani yang tinggi menyulitkan identifikasi dan pengendaliannya. Oleh karena itu patogen ini menjadi penting untuk dikaji. Tiga belas isolat R. solani berhasil diisolasi dari enam kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan dengan tujuan mempelajari variabilitas patogen berdasarkan karakter morfologinya. Hasil analisis klaster berdasakan morfologi menunjukkan variabilitas dengan kisaran koefisien similaritas 0,47-1,00. Semakin tinggi koefisien similaritas, semakin banyak klaster yang dapat terbentuk. Berdasarkan klasterisasi morfologinya, , ketiga belas isolat terkelompok menjadi dua kelompok utama. Isolat dari Kabupaten Maros tergabung dalam satu kelompok; isolat dari Kabupaten Pangkep, Barru, Pare-pare, Sidrap dan Soppeng tergabung dalam kelompok lainnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar ilmiah dalam langkah-langkah teknis implementasi Good Agricultural Practice (GAP) di Sulawesi Selatan.
PERBAIKAN MUTU KAKAO ASAL SOMATIK EMBRIOGENESIS MELALUI SAMBUNG SAMPING DENGAN KLON KAKAO UNGGUL LOKAL Salim Salim; Andi Faisal Suddin; Jermia Limbongan
Jurnal Agrisistem Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr.v17i1.193

Abstract

Hasil penelitian beberapa tahun sebelumnya menyimpulkan bahwa tanaman kakao asal somatik embriogenesis (SE) tahun tanam 2009 dan 2012, pertumbuhan dan produksinya belum optimal. Bertolak dari data dan informasi tersebut, maka perlu upaya teknologi peningkatan produksi dan mutu kakao asal SE melalui sambung samping. Tujuan penelitian ini meliputi: a) untuk menganalisis peningkatan kualitas tanaman kakao asal SE melalui sambung samping, b) untuk menganalisis tanggapan dari petani terhadap peningkatan kualitas tanaman kakao asal SE melalui sambung samping. Penelitian ini dilaksanakan di Bone dan Luwu Sulawesi Selatan mulai Januari - Desember 2017. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan split plot dengan petak utama lokasi kegiatan, anak petak perlakuan klon diulang 4 kali. Data yang dikumpulkan mellui pengamatan di lapang. Data yang telah dikumpulkan, ditabulasi dijelaskan, dan dianalisis dengan ANOVA dan Duncan Multiple Range Test (tingkat 5%). Hasil penelitian menunjukkan petani yang mengusahakan tanaman kakao SE dan melakukan sambung samping dengan klon kakao unggul lokal mempunyai karakteristik usia produktif dan didukung tingkat pendidikan serta pengalaman yang memadai. Pertumbuhan tanaman kakao SE yang disambung dengan klon kakao unggul lokal baik jenis maupun lokasinya memberikan pengaruh beda nyata. Demikian juga petani yang telah mencoba menyambung secara mandiri tanaman kakao SE dengan klon kakao unggul lokal memberikan hasil yang lebih baik. Respon petani terhadap tanaman kakao SE yang disambung dengan sumber entris klon kakao unggul mencapai 60 % sudah melakukan sambung samping. Produktivitas kakao SE yang disambung samping mencapai 1.988 kg/ha. Perbaikan tanaman kakao SE dengan sambung samping memerlukan biaya mencapai Rp. 4.675.000/ha, lebih murah dibandingkan dengan penanaman ulang dengan sambung pucuk mencapai Rp. 13.660.000/ha.
PENERAPAN TEKNOLOGI PESTISIDA NABATI DAUN PEPAYA UNTUK PENGENDALIAN HAMA TERUNG Vandalisna Vandalisna; Sugeng Mulyono; Budi Putra
Jurnal Agrisistem Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr.v17i1.194

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat adopsi petani tentang penggunaan pestisida nabati daun pepaya untuk pengendalian hama pada tanaman terung dan menganalisis perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani dalam membuat dan mengaplikasikan pestisida nabati daun pepaya sebagai pestisida alternatif terhadap pengendalian hama tanaman terung. Penelitian dilaksanakan di Kelompok Wanita Tani Bunga Tulip Kelurahan Bontoramba Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Berlangsung dari Bulan Februari sampai Juni 2019. Metode yang digunakan adalah demonstrasi plot dan metode survei. Metode demonstrasi plot dengan menggunakan dua perlakuan yaitu perlakuan 0,25 ml pestisida anorganik/liter air, yang digunakan = 800 ml (P1) dan 20 ml pestisida nabati daun pepaya/liter air, yang digunakan = 800 ml (P2). Aplikasi pestisida nabati daun papaya pada tanaman terung dapat mengendalikan hama tanaman terung secara efektif dengan dosis 20 ml/liter air, menekan intensitas serangan hama tanaman terung hasil perlakuan terbaik yaitu pestisida nabati daun pepaya (P2) dengan hasil berbeda nyata 0,76 % sedangkan pestisida anorganik (P1) 1,71%. Hal demikian karena pestisida nabati daun pepaya memiliki bahan aktif papain baik secara langsung maupun secara sistemik dapat mengurangi aktivitas hama dan bahkan hama akan mati. Sebelum dan sesudah penyuluhan dilaksanakan evaluasi untuk mengetahui sejauhmana tingkat adopsi terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan petani tentang penerapan teknologi pestisida nabati daun pepaya untuk pengendalian hama terung. Hasil evaluasi penyuluhan menunjukan respons petani terhadap pestisida nabati daun pepaya pada tanaman terung menunjukan peningkatkan pengetahuan 32,8%, sikap 33,7% dan keterampilan 33,5%. Pelaksanaan penyuluhan dinyatakan 69,7% berada pada kategori Efektif.
EFEK PENAMBAHAN JERAMI KACANG TANAH TERHADAP KUALITAS SILASE JERAMI JAGUNG Kartika Ekasari; Andi Ikhsan Wijaya; Aminuddin Saade
Jurnal Agrisistem Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr.v17i1.195

Abstract

Kekurangan pakan pada musim kering dapat diatasi dengan teknologi pengolahan pakan, salah satunya adalah fermentasi jerami jagung. Fermentasi jerami jagung adalah salah satu teknik pengawetan pakan atau hijauan pada kadar air tertentu melalui proses fermentasi oleh bakteri asam laktat yang disebut silase dan berlangsung di dalam tempat yang disebut silo atau kantung plastik. Kualitas penambahan jerami kacang tanah terhadap pembuatan silase jerami jagung. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan Kualitas dengan penambahan jerami kacang tanah pada pembuatan silase jerami jagung. Metode Kajian disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 Perlakuan dan 4 ulangan sehingga diperoleh 16 kemasan silase. Hasil analisis dengan menggunakan SPSS versi 25 jerami kacang tanah cukup efektif digunakan sebagai komponen atau campuran bahan silase jerami jagung, dengan komposisi molases 60 ml, EM-4 3 ml, dedak padi 5%, untuk P0 tanpa jerami kacang tanah, P1:10 % jerami kacang tanah, P2:20% jerami kacang tanah dan P3:30% jerami kacang tanah. Dari hasil uji organeoleptik dan Hasil Lab uji Kimia serat kasar dan protein kasar dapat disimpulkan bahwa Penambahan jerami kacang tanah pada pembuatan silase jerami jagung ditemukan yang terbaik adalah Kualitas Fisik P3 dan Kualitas kimia serat kasar dan protein kasar adalah P3, yaitu jerami Jagung 65%, dedak 5%, jerami kacang tanah 30%.

Page 1 of 1 | Total Record : 9