cover
Contact Name
Intan Gumilang
Contact Email
intangumil@gmail.com
Phone
+6285230803791
Journal Mail Official
intangumil@gmail.com
Editorial Address
Jalan Prabu Rangkasari, Dasan Cermen , Mataram, NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo
ISSN : -     EISSN : 27150496     DOI : https://doi.org/10.32807/jpms.v2i1
Core Subject :
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo is a national periodical that contains articles on the results of the dissemination of community service activities, which are published twice a year in March and September. This journal was published by the Poltekkes of the Ministry of Health of Mataram. Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo adopts a peer-double-blind review policy, and concerns in various fields of health for example: Health care Health of both mother and child Midwifery Epidemiology Nursing Nutrition Health analyst.
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2024): Mei" : 13 Documents clear
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KADER KESEHATAN DALAM PENCEGAHAN DIAPER DERMATITIS DENGAN PEMANFAATAN VIRGIN COCONUT OIL Sentana, Aan Dwi; Zulkifli, Zulkifli
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 5, No 2 (2024): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v5i2.1442

Abstract

Penggunaan barrier (penghalang) digunakan diseluruh area kulit yang kontak dengan popok, namun hasil penelitian menunjukkan bahwa VCO memiliki efektifitas yang bagus. VCO berasal dari kelapa dan dapat dibuat sendiri di tingkat rumah tangga dengan cara sederhana. Namun kader kesehatan belum mengetahui bagaimana memanfaatkan VCO yang berasal dari kelapa sebagai salah satu alternative mencegah terjadinya diaper dermatitis pada bayi. Solusi yang ditawarkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mengajarkan Kader Kesehatan dan mensosialisasikan tentang pencegahan diaper dermatitis dengan pendekatan ABCDE dengan menggunakan barrier minyak kelapa murni atau VCO. Selain itu kader kesehatan akan diajarkan proses pembuatan VCO dengan cara yang sederhana dan bagaimana memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.Hasil pengabmas pengetahuan sebelum diberikan pelatihan masyarakat yang menjadi peserta pengabdian masyarakat sebagian besar  adalah kurang dengan sebaran sebanyak 15 orang (75%) dan kurang sebanyak  5 orang  (25 %). Sedangkan pengetahuan setelah mendapatkan penyuluhan dan pembinaan  yang terbanyak adalah   baik adalah 18 orang  (90 %) diikuti dengan pengethuan cukup sebanyak 2 orang  (10%). Keterampilan dalam membuat VCO   sebelum diberikan pendampingan  seluruhnya   adalah  kurang 20  orang (100%). Sedangkan  setelah  diberikan pendampingan  adalah seluruhnya memperoleh keterampilan    baik adalah 20 orang  (100 %). Hasil penerapan VCO terdapat  perubahan ruam popok yang dialami dari semula 2 orang (10%)  mengalami ruam popok  ringan menjadi normal tidak mengalami ruam . Untuk itu perlu dilakukan pendampingan secara terus untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan  para kader dalam pembuatan VCO sehingga dapat menerapkan pemberian VCO mengurangi diaper dermatitits.
PENDAMPINGAN PADA REMAJA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN ANEMIA DAN PERSIAPAN PRANIKAH Umami, Riza; Restanty, Dian Aby
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 5, No 2 (2024): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v5i2.1431

Abstract

Remaja mepunyai peluang mengalami anemia karena berhubungan dengan siklus menstruasi. Anemia dapat terjadi pada saat hamil dan akan mempengaruhi tumbuh kembang janin, berpeluang pula pada proses persalinan bahkan dapat menyebabkan kematian. Permasalahan mitra adalah remaja yang sudah lulus SMU tidak mendapatkan bantuan suplementasi tablet besi. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan pendampingan pra nikah dan pencegahan anemia pada remaja di wilayah kerja Puskesmas “M” Kabupaten Jember pada Juni-Agustus 2023. Metode yang digunakan adalah melalui Foccus Group Discussion, pendidikan kesehatan, pemeriksaan kadar Hb serta pemberian vitamin C dan tablet besi. Sasaran kegiatan ini remaja putri dengan usia >18 sampai dengan 24 tahun. Adapun hasil kegiatan adalah terdapat peningkatan tingkat pengetahuan dengan kategori baik adalah 10 orang (25%) saat pre test menjadi 38 orang (95%) saat post test, kejadian anemia sebanyak 8 orang (20%) sebelum intervensi pemberian tablet besi dan setelah intervensi menjadi 2 orang (5%) yang anemia dan untuk pendewasaan usia nikah, remaja menyatakan bahwa akan menikah pada usia >21 tahun, selain itu remaja juga menyatakan bahwa alasan tidak patuh mengkonsumsi tablet besi secara teratur karena setelah konsumsi tablet besi, remaja mengalami mual dan pusing sehingga mengganggu aktifitas harian.
PENINGKATAN KAPASITAS KADER POSYANDU DALAM MENCEGAH DAN MENDETEKSI KEJADIAN STUNTING Pratiwi, Intan Gumilang; Suwanti, Suwanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 5, No 2 (2024): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v5i2.1564

Abstract

Masalah stunting merupakan masalah gizi global yang dihadapi oleh sebagian besar negara di belahan dunia, termasuk di negara maju sekalipun. Pada negara-negara berkembang, jumlah anak-anak di daerah pedesaan yang mengalami stunting lebih dari 50% atau hampir 1.5 kali lebih besar dibandingkan anak-anak di daerah perkotaan.Di wilayah kerja Puskesmas Sesela rekap kasus stunting Desa Jatisela tahun 2019-2020 terdapat jumlah balita 1971 dan sebanyak  69 balita atau sekitar 14.08 terkena stunting. Jumlah di Desa Jatisela kader 30  orang. Semua kader belum pernah dilakukan pelatihan deteksi stunting oleh kader.Penyuluhan pencegahan stunting sejak masa kehamilan bertujuan untuk memastikan ibu hamil minum tablet tambah darah serta aktif dalam kelas ibu hamil sehingga upgrade terhadap pengetahuan-pengetahuan bagaimana untuk kehamilan yang sehat termasuk pola asuh. Pelatihan deteksi kejadian stunting bertujuan untuk meningkatan hardskill kader posyandu untuk deteksi dini stunting berdasarkan indikator TB/U menggunakan Poster Pengukuran Tinggi Badan yang dimodifikasi agar mempermudah kader untuk mendeteksi kejadian stunting.Target luaran dari pengabdian masyarakat ini adalah satu artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal ber ISSN di Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo, buku saku, HKI, video kegiatan PkM dan peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader.
PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA DALAM MENINGKATKAN SANITASI ALAT MAKAN DAN PERSONAL HYGIENE Narwati, Narwati; Suryono, Hadi; Darjati, Darjati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 5, No 2 (2024): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v5i2.1392

Abstract

Kondisi tempat cuci peralatan makan di Sentra Wisata Kuliner Taman Prestasi Surabaya sejumlah 35 stan (100%) memiliki wadah penirisan peralatan makan minuman yang berpotensi terjadinya kontaminasi. Sejumlah 42 pedagang, 22 orang (67%) diantaranya berpendidikan rendah dan belum pernah memperoleh pelatihan terkait personal hygiene penjamah makanan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pemahaman bagi pedagang kaki lima Sentra Kuliner dalam menerapkan hygiene sanitasi alat makan dengan memanfaatkan kulit jeruk nipis serta personal hygiene. Kegiatan pendampingan ini dilakukan pendekatan secara luring yang terdiri dari simulasi metode pencucian peralatan makan dan pembuatan desinfektan alami berbahan dasar limbah kulit jeruk nipis, serta penyuluhan metodedengan menyertakan leaflet sebagai bentuk promosi kesehatan.  Hasil kegiatan berupa  ekstrak desinfektan alami dari limbah kulit jeruk nipis dalam bentuk larutan, peningkatan pengetahuan personal hygiene pedagang kaki lima, leaflet teknik pencucian alat makan dan publikasi Jurnal Nasional. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat program kemitraan masyarakat yang dilaksanakan di Sentra Wisata Kuliner Taman Prestasi Surabaya memberikan kontribusi dalam peningkatan pengetahuan pedagang kali lima dalam memanfaatkan limbah kulit jeruk nipis dan dalam menerapkan sanitasi peralatan makan serta personal hygiene dalam upaya mencegah foodborne disease. 
PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MERAWAT KELUARGA MELALUI PROGRAM PENDAMPINGAN CAREGIVER PASIEN STROKE DI RUMAH Andrianur, Frana; Era, Dwi Prihatin; Hidayat, Arifin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 5, No 2 (2024): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v5i2.1113

Abstract

Pasien pasca stroke mengalami kelemahan anggota gerak, baik itu anggota gerak atas, bawah atau  bahkan seluruh tubuh yang berefek menjadi ketergantungan pemenuhan Activities of Daily Living (ADL) bagi keluarga atau care giver yang merawat. Perawatan pasien stroke yang lama dan kurang siapnya keluarga ataupun care giver dapat menimbulkan stress, ketegangan, dan beban tersendiri.  Informal care giver menyampaikan bahwa kurang siapnya memberikan perawatan kepada pasien karena pengetahuan dan skill yang dimiliki masih kurang. Tujuan dari Pengabdian Masyarakat (PKM) ini adalah untuk meningkatkan kemampuan perawatan, pencapaian kemampuan koping adaptif serta status kesehatan care giver dalam pemenuhan ADL klien stroke di rumah. Tempat dilaksanakannya PKM ini di PKM Bengkuring Samarinda Kalimantan Timur dengan jumlah 20 care giver. Media yang dipakai dalam PKM ini meliputi Modul ADL, Slide power point, tensi meter dan pengukur berat badan. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan rubrik penilaian ADL Klien stroke, perilaku koping dengan mnajemen stroke. Hasil sebelumnya didapatkan nilai rerata 78 menjadi nilai rerata 88,5 pada keluarga sebagai caregiver dalam pemenuhan ADL pasien stroke dirumah. Pendampingan keluarga sebagai caregiver membantu pemenuhan ADL serta meningkatkan koping dengan tindakan manajemen stres serta pemantauan kesehatan diperlukan saat merawat pasien stroke di rumah
EDUKASI TENTANG KANKER PAYUDARA MENINGKATKAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI Marhaeni, Gusti Ayu; Suindri, Ni Nyoman; Arneni, Ni Putu Gita; Habibah, Nur; Dewi, Ni Nyoman Astika
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 5, No 2 (2024): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v5i2.1438

Abstract

Kanker payudara merupakan penyebab kematian akibat kanker paling umum pada wanita di negara-negara berkembang. Kanker payudara dapat dideteksi dengan metode Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Deteksi dini oleh wanita disebut dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Partisipasi perempuan dan remaja putri dalam program skrining kanker payudara masih rendah. Hal ini disebabkan rendahnya kesadaran akan manfaat melakukan deteksi dini kanker payudara dan rasa malu. Pengetahuan remaja tentang kanker payudara dapat mempengaruhi perilaku remaja dalam melakukan deteksi dini kanker payudara melalui pemeriksaan payudara sendiri. Dengan rendahnya cakupan SADANIS maka salah satu cara yang mungkin dilaksanakan adalah melatih masyarakat tentang SADARI. Salah satu kelompok berisiko untuk terjadinya tumor pada payudara adalah remaja putri. Anggota kelompok sasaran adalah remaja putri sejumlah 60 orang di SMA Negeri 1 Rendang. Media pembelajaran yang digunakan adalah modul dan leaflet dengan alat bantu berupa LCD dan laptop. Sebelum penyuluhan dilakukan penggalian pengetahuan, sikap dan keterampilan remaja putri terlebih dahulu melalui kuesioner (pretest) dan setelah mengikuti penyuluhan dilakukan evaluasi terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan remaja putri (posttest). Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat tingkat pengetahuan, sikap dan praktik remaja putri setelah diberikan intervensi berupa penyuluhan menunjukkan 80% responden memiliki pengetahuan baik, dan 20% memiliki pengetahuan cukup. Pada variabel sikap 98,3% bersikap positif dan hanya 1,7% yang bersikap negatif. Pada variabel praktik 80% responden telah melaksanakan praktik SADARI dengan benar dan 20% melaknakan praktik dengan salah. Hal ini menunjukkan peningkatan tingkat pengetahuan, sikap dan praktik remaja putri setelah diberikan intervensi pendidikan kesehatan. Pendidikan dasar kepada remaja putri perlu diberikan untuk memberikan informasi tentang SADARI untuk memperluas pengetahuannya tentang SADARI, memberikan panduan cara melakukan pemeriksaan SADARI dengan benar, dan mempengaruhi keinginan remaja putri untuk melakukan SADARI secara mandiri.
PENGUATAN PERAN KADER DALAM EDUKASI PENINGKATAN PENGETAHUAN PENCEGAHAN STUNTING Nurwahidah, Nurwahidah; Ahmad, Ahmad
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 5, No 2 (2024): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v5i2.1446

Abstract

Stunting adalah  kondisi  tinggi badan seseorang yang kurang dari normal berdasarkan   usia  dan  jenis  kelamin. Tinggi  badan  merupakan salah satu jenis pemeriksaan antropometri dan menunjukkan status gizi seseorang. Adanya stunting menunjukkan  status  gizi  yang  kurang (malnutrisi) dalam jangka waktu yang lama (kronis). Chandra, A.(2020). Menurut  Profil  Kesehatan  Indonesia  2019,  Pendek dan sangat pendek atau  yang  sering  disebut  sebagai  stunting  merupakan  status gizi yang berdasarkan pada indeks tinggi badan menurut umur. Persentase balita sangat pendek dan pendek usia 0-23 bulan di Indonesia tahun 2018 yaitu 12,8% dan 17,1%. Kondisi ini meningkat dari tahun sebelumnya dimana persentase balita sangat pendek yaitu sebesar 6,9% dan balita pendek sebesar 13,2%. Hasil  Riset  Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukan angka kejadian stunting pada anak yaitu mencapai 30,8% di Indonesia, dimana Nusa Tenggara Barat merupakan  salah  satu  provinsi  dengan angka kejadian stunting tertinggi di Indonesia dengan angka stunting sebesar 47,5%. Stunting  bayi  dan  balita  merupakan  permasalahan gizi  kronis  yang  membutuhkan  penanganan  komprehensif  dan  melibatkan berbagai sektor. Tahun 2018 ditetapkan penanganan  stunting  merupakan  prioritas  pembangunan nasional  melalui  Rencana  Aksi  Nasional  Gizi  dan  Ketahanan Pangan. Ginna, M., & Siska, W.(2019) Penanganan  stunting  merupakan  salah  satu  prioritas  pembangunan  nasional  yang  tercantum  dalam  RPJMN  2020-2024  dengan  target penurunan angka stunting sebesar 11,8% pada tahun 2024 (Bappenas, 2019). Fokus  utama  dalam penanganan stunting adalah  1000  Hari  Pertama  Kehidupan (HPK)  yang  dilaksanakan  di Posyandu. Henny, A, M., & Ikeu, N., Mamat, L.(2020). Pemanfaatan Posyandu sebagai salah satu bentuk upaya kesehatan  bersumber daya  masyarakat (UKBM) dalam pelayanan kesehatan masyarakat dapat  menjadi  salah  satu  strategi  dalam  intervensi  penanganan  stunting  karena berfokus pada ibu hamil  sampai  dengan  balita
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA AWILA KECAMATAN MOLAWE DALAM BENTUK PEMERIKSAAN URINE RUTIN SERTA PELATIHAN PEMBUATAN JUS ALBEDO SEMANGKA SEBAGAI AGEN DETOKSIFIKASI GINJAL Orno, Theosobia Grace; Usman, Julianti Isma Sari; Atmaja, Ratih Feraritra Danu; Yuniarty, Tuty; Hasan, Aswiro; Sarita, Sultina
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 5, No 2 (2024): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v5i2.1487

Abstract

Kemandirian masyarakat merupakan salah satu tujuan program pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan. Desa Awila merupakan salah satu desa di Kecamatan  Molawe Kabupaten Konawe Utara yang memiliki masalah pada kesehatan ginjal. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pemeriksaan urine rutin sebagai pemeriksaan laboratorium dasar fungsi ginjal, mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan ginjal serta melatih masyarakat untuk secara mandiri membuat dan mengonsumsi jus albedo semangka yang terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus ginjal. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan terdapat beberapa parameter pemeriksaan urine rutin yang abnormal diantaranya proteinuria sebanyak 69%, leukosituria dengan persentase 44%, hematuria dan glukosuria berturut-turut sebesar14% dan 6%. Terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat pasca edukasi sebesar 92% disertai komitmen masyarakat untuk secara mandiri menerapkan pola konsumsi jus albedo semangka sehari-hari.  
EDUKASI PEMANFAATAN VIDEO “SURATI” DAN DEMONSTRASI KETRAMPILAN DALAM MEMILIH MAKANAN SUMBER SERAT BAGI LANSIA Wirawan, Susilo; Setyowati, Setyowati; Utami, Siti Budi; Tifauzah, Noor
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 5, No 2 (2024): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v5i2.1359

Abstract

Angka harapan hidup penduduk Indonesia terus meningkat setiap tahun yang berpengaruh pula pada semakin meningkatnya persentase lansia di Indonesia dari tahun ke tahun. Data dari World Health Organization (WHO), menyarankan untuk makan sayur dan buah 5 porsi per hari atau minimal 400 gram per hari. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh dan menurunkan penyakit serius seperti penyakit jantung, stroke, diabetes mellitus type 2, obesitas dan beberapa jenis kanker. Diabetes melitus merupakan penyakit kedua terbanyak yang diderita oleh lansia di wilayah kerja Puskesmas Gamping I. Lansia dituntut untuk memahami sumber-sumber makanan dan jenis-jenis makanan yang sesuai bagi dirinya. Lansia dapat berperan secara aktif dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit pada lansia. Oleh karena itu pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dengan sasaran para lansia dengan berbagai penyakit degeneratif yang diderita merupakan perwujudan kontribusi pengabdi di dalam mengimplementasikan ilmu yang dikembangkan dan memberikan manfaat bagi  masyarakat.  Edukasi melalui media video “SURATI” yang dilanjutkan dengan pemilihan makanan sumber serat  yang sesuai bagi karakteristik lansia, merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen dan mahasiswa di Dusun Sembung Desa Balecatur Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman Provinsi DIY. Kegiatan edukasi gizi yang dilakukan bagi sasaran   lansia telah berjalan sesuai dengan rencana. Peserta dapat lebih terampil di dalam melakukan kegiatan memilih makanan dan bahan makanan sumber serat tinggi. Terdapat kenaikan yang signifikan terhadap pengetahuan rata-rata peserta sebelum diberikan edukasi dengan rata-rata setelah diberikannya edukasi gizi.
PENGGUNAAN SONGGAK SUKU SASAK UNTUK MENURUNKAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS DI KELURAHAN DASAN CERMEN, KOTA MATARAM Kusuma Dewi, Lale Budi; Khusuma, Ari; Agrijanti, Agrijanti; Wulandari, Ayu Nurislami
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 5, No 2 (2024): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v5i2.1502

Abstract

Data dari profil Puskesmas Babakan, tingkat obesitas penduduk, dari 3.824 yang diperiksa, ditemukan 1.053 orang (27%) diantaranya dinyatakan obesitas. Sebanyak 90-95% kasus diabetes adalah DM tipe 2, yang sebagian besar dapat dicegah karena disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat.  Tujuan pengabdian ini sebagai upaya membantu mengendalikan kadar gula darah penderita hiperglikemia dengan ramuan tradisional suku sasak, Songgak. Sebanyak 45 masyarakat yang hadir dalam kegiatan sosialisasi diperiksa kadar gukosa darahnya, sebanyak 14 orang memiliki kadar gula darah sewaktu ≥200mg/dl. Songgak disosialisasikan dan disampaikan hasil penelitian tentang manfaat songgak untuk menurunkan kadar glukosa darah. Setelah konsumsi songgak selama dua  minggu, terjadi penurunan kadar glukosa darah sewaktu pada 21 peserta. Masyarakat paham pentingnya menjaga pola hidup dan pentingnya pemeriksaan glukosa darah secara berkala bagi penderita DM. Data profile of the Babakan Health Center, the obesity level of the population, of the 3,824 examined, 1,053 people (27%) were found to be obese. As many as 90-95% of diabetes cases are type 2 DM, most of which can be prevented because they are caused by an unhealthy lifestyle. The purpose of this service is as an effort to help control blood sugar levels of hyperglycemia sufferers with the traditional ingredients of the Sasak tribe, Songgak. As many as 45 people who attended the socialization activity had their blood glucose levels checked, as many as 14 people had blood sugar levels when ≥200mg/dl. Songgak was socialized and presented the results of research on the benefits of Songgak for lowering blood glucose levels. After consuming Songgak for two weeks, there was a temporary decrease in blood glucose levels in 21 participants. The community understands the importance of maintaining a lifestyle and the importance of regular blood glucose checks for people with DM.

Page 1 of 2 | Total Record : 13