cover
Contact Name
E Sutandar
Contact Email
Erwin_sutandar@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
fanypuspabella@student.untan.ac.id
Editorial Address
Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak, 78124, Kalimantan Barat, Indonesia. E-mail: jmts@teknik.untan.ac.id
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang
ISSN : -     EISSN : -     DOI : https://dx.doi.org/10.26418/jelast.v9i1.53691
Core Subject : Engineering,
Pesatnya perkembangan di dunia pendidikan mengakibatkan peningkatan kebutuhan terhadap bangunan tinggi sebagai sarana dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Bersumber pada Standar Nasional Indonesia (SNI 1726-2019) mengenai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, Kota Pontianak termasuk ke dalam daerah dengan gempa ringan. Setiap perancangan bangunan di Kota Pontianak saat ini harus memperhitungkan parameter gaya gempa. Sehingga dilakukan perhitungan struktur gedung 7 lantai Sekolah Santu Petrus untuk mendapatkan dimensi komponen struktur yang tahan terhadap beban gempa. Perancangan gedung ini merupakan struktur beton bertulang dengan Sistem Rangka Pemikul Momen dan dimodelkan dengan bantuan program analisis struktur. Struktur dianalisis terhadap beban yang bekerja pada gedung tersebut. Pada analisis pengaruh gempa, gedung ini termasuk kategori desain seismik KDS D, maka dalam analisisnya akan mengikuti persyaratan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Hasil kontrol perilaku struktur terdapat ketidakberaturan struktur tipe 2 dan 3 serta ketidakberaturan vertikal struktur tipe 2. Dimensi struktur pelat lantai setebal 100 mm, balok induk 300/600 mm dan 450/800 mm, balok anak 300/600 mm dan 200/400 mm, serta kolom persegi 700/700 mm dan kolom bundar diameter 700 mm. Fondasi yang digunakan adalah fondasi dalam tiang pancang karena sesuai dengan kondisi tanah di Kota Pontianak.
Arjuna Subject : -
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017" : 17 Documents clear
ANALISA ANGKUTAN SEDIMEN DI SUNGAI JAWI KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA Endyi, -; Kartini, -; Gunarto, Danang
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.706 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.22665

Abstract

Meningkatnya aktifitas manusia di Sungai Jawi Kecamatan Sungai Kakap memberikan pengaruh terhadap ekosistem perairan seperti limbah domestik, pertanian dan perkebunan.Hal ini menyebabkan meningkatnya pengikisan tanahsebagai dampaknya jumlah sedimen di dalam sungai bertambah dan menyebabkan pendangkalan dibeberapa tempat terutama di Parit Haruna (hulu), Alsintan (tengah), dan PDAM/Puskesmas (hilir).Analisa angkutan sedimen ini bertujuan untuk mengetahui besarnya angkutan sedimen (Suspended Load dan Bed Load) dan sedimen total (Total Load) yang dipengaruhi pasang surut dan tingkat besarnya angkutan sedimen dari tertinggi hingga terendah.Metode penelitian ini menggunakan data primer berupa data hidrometri (pengukuran lebar, kedalaman, kecepatan aliran, suhu), perhitungan debit, dan pengambilan sampel air. Penelitian dilakukan pada kondisi pasang surut selama 24 jam interval waktu pengukuran per 2 jam. Analisa angkutan sedimen melayang dihitung dari hubungan antara hasil perkalian konsentasi sedimen layang dan debit aliran. Sedangkan untuk analisa sedimen dasar menggunakan Tabel ‘Strand dan Pemberton’.Hasil analisa menunjukkan besarnya angkutan sedimensecara keseluruhan didapatkan dengan menjumlahkan sedimen layang dan sedimen dasar dan didapat sedimen total (Total Load)di Parit Haruna kondisi pasang 276,73Kg/hari, kondisi surut 518,79 Kg/hari,di Alsintan kondisi pasang806,75Kg/hari, kondisi surut 1.282,33 Kg/hari, dan di PDAM/Puskesmas kondisi pasang 2.229,09Kg/hari, kondisi surut 4.716,60Kg/hari.Pasokan sedimen perhari yang dipengaruhi pasang surut, dihasilkan dalam sedimen total harian di ParitHaruna sebesar 242,06Kg/hari, di Alsintansebesar 475,58Kg/haridan di PDAM/Puskesmassebesar 2.487,50Kg/hari. Tingkat besarnya angkutansedimen tertinggiadalah beradadi PDAM/Puskesmas, rendahdi Alsintan dan terendahdi Parit Haruna.Kata Kunci: sedimen layang, sedimen dasar, pasang surut
PENGARUH PERUBAHAN TEMPERATUR TERHADAP KEKESATAN JALAN PADA PERKERASAN LENTUR Aprizaldy, Fitra; Sulandari, Eti; Mayuni, Siti
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.475 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.22888

Abstract

Road is an important infrastructure to support transportation activities. Roads are the most commonly used transportation facilities by most people. Traffic problems that impact on the weakening of some sectors, especially the economy, so the road also affects the safety, comfort, and safety of driving. Good road planning affects the level of road performance, where the plan has the highest pavement of flexible pavement or asphalt, where the asphalt has skid resistance value. The purpose of the researcher is to find the influence of temperature against the aggression on ther road which affect the safety, comfort, and safety of the rider.In this study, the data obtained by conducting a survey on the road using a tool called BPT (Bristish Pendulum Tester) is a pendulum with a rubber under it that touches to the surface of the pavement. The appointed time is in the morning, afternoon, and evening. The road used is a road that has the same pavement that is Jl. Ahmad Yani and Jl. Tanjungpura. From the results of the survey will be calculated and analyzed so that will get the effect of temperature against the road aggression.The road aggression value is indicated by BPN (British Pendulum Number) which is the value indicated by the gauge on the BPT device when the rubber touches the frictionless surface of the pavement. Based on previous research BPN values are influenced by temperature, if the temperature is low which makes the surface of pavement also low, makes BPN value tend to be higher, and vice versa. Keywords : Road Aggression Test , Skid Resistance
ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK) Yadi, Abdi Yuda; AS, Syafarudin
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.985 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.22268

Abstract

Perkembangan perekonomian masyarakat Kota Pontianak menyebabkan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi karena sarana tranportasi merupakan faktor utama pendukung perekonomian. Hambatan samping dinyatakan sebagai interaksi antara arus lalu lintas dengan aktivitas dipinggir jalan yang dapat berupa pejalan kaki, angkutan umum dan kendaraan lain yang berhenti,  kendaraan yang berjalan lambat, dan kendaraan yang masuk dan keluar dari lahan di samping jalan. Perputaran arah kendaraan (U-Turn) untuk mengakomodasi kebutuhan pengguna jalan yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukan perubahan arah perjalanan. Tujuan penelitianyaitu mengetahui beberapa data lalu lintas dan dampak akibat hambatan samping, menganalisis besarnya tundaan kendaraan akibat u-turn dan menganalisis alternatif solusi yang memungkinkan untuk memperbaiki dampak akibat adanya hambatan samping dan u-turn.Lokasi penelitian ini di depan Pasar Flamboyan Jalan Gajah Mada Kota Pontianak sepanjang 232,2 meter.Metodologi yang dipakai pada penelitian ini adalah dengan cara melakukan pengolahan data primer hasil survey lapangan serta mengumpulkan beberapa informasi yang dibutuhkan sebagai data sekunder. Untuk menganalisa hambatan samping, karakteristik lalu lintas dan kapasitas dalam penelitian ini menggunakan metode MKJI 1997. Hasil pengolahan data diperoleh bahwa volume lalu lintas maksimum terjadi pada hari Senin pada kedua arah dan pada ketiga zona waktu per 4 jam nya, untuk hambatan samping tertinggi rata-rata terjadi pada hari minggu, hanya pada 4 jam ketiga di hari senin pada arah 2 memiliki hambatan samping yang tinggi dari hari minggu. Kapasitas jalan Gajah Mada di kawasan Pasar Flamboyan pada 4 jam pertama sangat rendah yakni 2948 smp/jam sehingga tingkat pelayanannya F,  untuk 4 jam kedua dan ketiga sedikit lebih besar yakni 4774 smp/jam dan 6499,3 smp/jam sehingga tingkat pelayanan menjadi lebih baik yakni C dan B. Dari hasil regresi bahwa sebagian besar penyebab pengurangan kecepatan kendaraan adalah hambatan samping baik karena parkir di badan jalan maupun pejalan kaki. Oleh sebab itu, solusi yang dapat direncanakan adalah pembangunan gedung parkir dan memberikan edukasi tentang pejalan kaki pentingnya fasilitas penyeberangan jalan seperti zebra cross dengan demikian diharapkan kinerja jalan Gajah Mada kawasan Pasar Flamboyan dapat lebih baik. Kata Kunci: Hambatan Samping, Pengurangan Kecepatan Kendaraan, Pasar Flamboyan
PEMANFAATAN SISA PECAHAN CAMPURAN BETON SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA LASTON WEARING COURSE GRADASI KASAR Yamsasmi, -; AS, Syafaruddin; Azwansyah, Heri
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.894 KB)

Abstract

Making as asphalt mixture requires a huge amount of aggregates because its structure contains 90-95% of aggregates. One of the many materials that are mostly used is gravel. Continuoes use of gravel in large amounts will have an impact on the environment where the gravel is obtained. On the other hand, the high levels of infrastuctrural construction out of concrete in Kalimantan barat aspecially in Pontianak allows the possitility of structural failure, fire and precast concrete failures to increase. Therefore, the use of concrete shards to substitute coarse aggregates becomes an alternative in this research. This research uses the experiment method of comparing between the use of course aggregates and the use of K-225 and K-300 concrete sherds with the varielies of asphalt grudes at 5,0%,  5,5%,  6,0%, 6,5%, 7,0%. We use a total of 45 sampels with each variely of course aggregates gotting 15 samples.we tested each samples using the marshall method so we get the marshall characteristics and optimum asphalt content of the mixture. Refrens of the bina marga 2010 specification. Based on marshall test, the parameters of marshall that meet the stability value at 5.0% - 7.0% asphalt content for the three types of mixture of the highest stability value occurred on the natural broken stone of 7.0% asphalt content of 2822.5kg. Flow value at 6.0% and 6.5% asphalt level of 3.767mm and 3.733mm for natural broken stone, 6.0% for 3.73mm for concrete mixture of K225, and for fractionation of K300 5%, 5.5% and 6.5% concrete mixture of 2.77mm, 3.73mm, and 2.80mm. VIM values for the three mixtures at 7.0% asphalt content of 4.460% natural broken stone, 4.57% of K225 concrete mixed fractions, and 4.31% for K300 concrete mixed fractions. The value of FVB for natural crushed stone at 6.5% and 7.0% asphalt content of 76.116% and 81.538%, 6.0% - 7.0% by 69.92%, 79.87%, and 90.66% for concrete mixture of K225 mixture, and concrete mixture of K300 5.5% 7.0% by 65.81%, 71.17%, 74.31%, and 87.72%. the MQ values for the three mixed types meet the standards but at 5.5% asphalt content of 223.80 kg / mm for the fractional mixture of K225 concrete does not meet. From the data analysis, the optimum bitumen content (KAO) was obtained for the mixture of crude aggregate aggregate of 6.54%, the coarse aggregate of K225 concrete mixture was 6.05%, and the crude aggregate of K300 concrete mixture was 6.65%.     Key words: Asphalt Concrete Wearing Course , mixed concrete mixture, Marshall Characteristic, Coarse Gradation
EVALUASI PANJANG ANTRIAN PADA LENGAN SIMPANGBERSINYAL DENGAN METODE PKJI 2014 (Studi Kasus : Jl.Daya Nasional - Jl.Prof.H.Hadari Nawawi - Jl.Ahmad Yani, Pontianak) Nugroho, Leonardus Lini; AS, Syafaruddin; Mayuni, Siti
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.969 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.22265

Abstract

Simpang bersinyal Bundaran Digulis merupakan simpang yang sering mengalami kemacetan. Simpang tersebut merupakan simpang yang sangat sibuk karena merupakan jalan utama dengan akses menuju pusat komersil, pendidikan dan perkantoran. Penelitian ini memfokuskan pada perhitungan besar panjang antrian pada setiap lengan Bundaran Digulis dan mencari alternatif solusi untuk mengurangi panjang antrian tersebut. Perhitungan panjang antrian dilakukan melalui dua cara yaitu, panjang antrian yang didapat  dari teori dan pengukuran panjang antrian di lapangan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 2014 (PKJI 2014) dengan menghitung manual jumlah kendaraan yang melintasi simpang pada jam puncak pagi, siang dan sore hari, kemudian didapatkan kapasitas, derajat kejenuhan serta  panjang antrian.Sebagai contoh diambil perhitungan panjang antrian untuk jam puncak pagi. Dari hasil analisis perhitungan, panjang antrian eksisting dengan pengaturan dua fase adalah sebagai berikut ; pada puncak pagi untuk lengan Ahmad Yani (Polnep) adalah 253 meter,  Daya Nasional 91 meter, Ahmad Yani (Al-Azhar) 245 meter dan Prof. DR. Hadari Nawawi 45 meter. Hasil pengukuran panjang antrian di lapangan adalah berikut ; pada puncak pagi untuk lengan Ahmad Yani (Polnep) adalah 268 meter,  Daya Nasional 84 meter, Ahmad Yani (Al-Azhar) 263 meter dan Prof. DR. Hadari Nawawi 40 meter.Alternatif solusi pengaturan tiga fase dengan metode turbin diperoleh panjang antrian sebagai berikut ; pada puncak pagi untuk lengan Ahmad Yani (Polnep) adalah 455 meter, Daya Nasional 371 meter, Ahmad Yani (Al-Azhar) 421 meter dan Prof. DR. Hadari Nawawi 90 meter. Alternatif solusi pengaturan empat fase dengan metode turbin diperoleh panjang antrian sebagai berikut ; pada puncak pagi untuk lengan Ahmad Yani (Polnep) adalah 495 meter,  Daya Nasional 104 meter, Ahmad Yani (Al-Azhar) 459 meter dan Prof. DR. Hadari Nawawi 75 meter. Dari hasil analisis perhitungan dapat disimpulkan bahwa pengaturan 2 fase (eksisting) pada bundaran Digulis lebih efektif dibandingkan dengan alternatif pengaturan 3 fase dan 4 fase dengan metode turbin. Dilihat dari nilai panjang antrian (PA) yang lebih kecil. Kata kunci :Evaluasi, Panjang Antrian, Bundaran Digulis, Simpang Bersinyal
KAJIAN EFISIENSI PADA KELOMPOK TIANG DENGANKONFIGURASI 2 X 2 Herwin, -; Priadi, Eka; Aprianto, -
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.893 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.23078

Abstract

The most important part that must be known in the construction planning of a construction is the condition of the land where the construction is built. In the Kalimantan area, especially in Pontianak city, it is generally a soft soil with a surface layer containing organic compound resulting from natural vegetation and good soil bearing capacity can be found at depths ranging from 30 to 40 meters. To overcome the poor soil conditions, the initial work was done to improve the carrying capacity of the soil. One of the most common ways is the use of piles. The possibility of construction standing on single pile is very rarely used, at least used two or more piles. The number in the pile group has different efficiency values because the number of poles influences the efficiency of the pole group. Thus, in this test, preparation of pile group load testing will be done with the same configuration and number of poles with different pole spacing 3 times the pole diameter (3D) and 4 times the pole diameter (4D). This is done to find out how much influence the distance between poles on the efficiency of the pole group. And from the test results, the efficiency obtained in the 3D distance pole group has a smaller efficiency than the pole group at a distance of 4D. This is because the spreading factor around the pole Overlapping will be smaller if the distance between the poles is greater. 
PENGARUH SIKLUS BASAH KERING PADA SAMPEL TANAH TERHADAP NILAI ATTERBERG LIMIT Wardani, Shinta Pramudya; Rustamaji, R. M.; Aprianto, -
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.954 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.22732

Abstract

Perubahan cuaca mengakibatkan terjadinya siklus pembasahan dan pengeringan secara berulang-ulang, sehingga tanah akan mengalami perubahan volume tanah akibat perubahan kadar air dan menurunnya faktor-faktor pendukung parameter tanah. Didalam penelitian ini diambil tanah lempung yang plastisitas tinggi (CH) dan plastisitas rendah (CL), dimana kedua tanah ini akan di berikan perilaku siklus basah kering berulang dengan pembasahan yaitu penambahan kadar air 40% dan kadar air 60%, untuk pengeringannya yaitu dengan tiga metode diantarnya metode kering udara, metode oven 110° dan metode 60°. Dengan hal itu, penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh siklus basah kering berulang terhadap nilai parameter Atterberg Limit. Dimana batas Atterberg Limit diperkenalkan oleh Albert Atterberg pada tahun 1911 dengan tujuan untuk mengklasifikasikan tanah berbutir halus dan menetukan sifat indeks property tanah, pengujiannya meliputi batas cair (LL), batas plastis (PL), dan batas susut (SL). Dalam menentukan batas Atterberg Limit ini proses pengujian menggunakan metode BS1377 : 1990 dan metode ASTM D423-66. Pada proses siklus basah kering terhadap nilai parameter Atterberg Limit tanah lempung ditunjukkan perbedaan hasil nilai batas cair (LL), batas plastis (PL). Dari tiga metode pengeringan pada siklus basah kering, nilai batas cair (LL) tertinggi didapatkan pada metode oven 60° sebesar 60,577%, diikuti oleh nilai batas cair (LL) dengan metode kering udara sebesar 36,211%, dan nilai batas cair (LL) terkecil didapatkan pada metode oven 110° sebesar -15,647%. Sedangkan untuk nilai batas plastis (PL), nilai tertinggi didapatkan pada metode oven 110° sebesar 19,107%, diikuti metode oven 60° dengan nilai batas plastis (PL) sebesar 13,319%, dan nilai batas plastis (PL) terendah didapatkan pada metode kering udara dengan nilai sebesar -26,402%. Kata kunci : Siklus pembasahan dan pengeringan, Batas Atterberg limits, Tanah lempung
ANALISIS KINERJA SIMPANG TIGA PADA JALAN KOMYOS SUDARSO – JALAN UMUTHALIB KOTA PONTIANAK Dinata, Welly Arya; Erwan, Komala; Sumiyattinah, -
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.368 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.22966

Abstract

Jalan raya merupakan salah satu prasarana bagi kelancaran lalu-lintas baik disuatu kota maupun pedesaan atau daerah lainnya. Semakin pesatnya pembangunan suatu daerah atau kota semakin ramai pula lalu-lintasnya. Hal ini disebabkan karena meningkatnya pendapatan penduduk sehingga mampu mempunyai kendaraan sendiri. Persimpangan merupakan titik pertemuan dari jaringan jalan raya, Hal ini disebabkan karena pada persimpangan sering menimbulkan berbagai hambatan lalu lintas juga disebabkan karena persimpangan merupakan sumber konflik lalu lintas salah satunya kemacetan. Dengan memperhatikan hal tersebut dan perkembangan lalu lintas yang terjadi pada waktu yang akan datang maka persimpangan pada Jalan Komyos Sudarso dan Jalan Umuthalib ini dirasakan perlu mendapatkan pengaturan lalu lintas yang lebih baik dan efesien, Untuk menjawab permasalahan penanganan alternatif lalu lintas persimpangan sebagaimana diuraikan di atas, diperlukan analisis pada persimpangan agar kebijakan tersebut dapat meminimalisir tingkat kecelakaan lalu lintas bagi pengguna jalan raya yang akan berdampak bagi wilayah itu sendiri.Data volume lalu lintas diperoleh dengan melakukan survey dan mencatat secara manual jumlah kendaraan yang melewati lokasi tinjauan. Survey lalu lintas ini dilakukan selama 3 (tiga) hari yaitu dari tanggal 25 Maret 2017 sampai dengan tanggal 27 Maret 2017 yaitu pada hari Sabtu, Minggu dan Senin .Waktu Survey  dilakukan pada pukul 06.00 – 18.00 WIB dengan interval satu maka didapat Volume Jam Puncak (VJP) pada hari senin jam 06.00 - 07.00 sebesar 4153 kend/jam. setelah data diperoleh ,selanjutnya dilakukan analisis kinerja lalu lintas simpang serta perencanaan bundaran dan lampu lalu lintas (traffic light).   Pada analisis persimpangan diperoleh derajat kejenuhan pada jam sibuk yang sangat tinggi yaitu pada tahun 2017 = 1,0. Dari analisa DS telah melebihi angka 0,80 artinya tidak terlalu efektif dan sering terjadi kemacetan dan untuk mengatasinya dilakukan pengaturan fase sinyal dan bundaran. Pada perencanaan dengan bundaran didapatkan Derajat Kejenuhan untuk bagian jalinan A-B = 0,662, bagian jalinan B-C = 0,508  dan bagian jalinan C-A = 0,613  dan pada perencanaan dengan lampu lalu lintas didapatkan Derajat Kejenuhan untuk bagian pada Jl.Umuthalib = 0,7 Jl.Komyos Sudarso(A) = 0,8 dan Jl.Komyos Sudarso(B) = 0,8 .dari hasil perencaanaan bundaran dan pengaturan lampu lalu lintas dapat dibandingkan berdasarkan kinerja nya , maka dapat direkomendasikan bahwa pada perencanaan simpang tersebut lebih mengarah kepada perencanaan bundaran. Kata Kunci : Derajat Kejenuhan , Volume Jam Puncak , Bundaran , Traffic Light
PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG KANTOR SEWA DELAPAN LANTAI DI PONTIANAK Sucipto, Hari; Yusuf, M.; Supriyadi, Asep
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.91 KB)

Abstract

Pada penulisan tugas akhir ini penulis merencanakan gedung kantor sewa 8 lantai di Jalan Sisingamangaraja Kota Pontianak berdasarkan lokasi data tanah yang digunakan. Perencanaan gedung kantor sewa ini menggunakan spesifikasi perencanaan seperti mutu beton sebesar 25 MPa dan mutu baja sebesar 400 MPa. Standar perencanaan yang digunakan meliputi SNI 2847-2013 “Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung” dan SNI 1726-2012 “Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung dan non gedung” dan juga PPPURG 1987 untuk pembebanan struktur. Dalam analisis, sistem pembebanan yang akan dibebankan pada gedung adalah sistem pembebanan vertikal berupa beban mati dan beban hidup serta beban horizontal berupa beban gempa dan analisis struktur dibantu dengan bantuan program komputer. Dari hasil analisis struktur diperoleh kesimpulan meliputi pelat, balok, kolom dan pondasi, untuk pelat lantai 1 hingga lantai atap setebal 110 mm dan untuk pelat lantai atap penthouse setebal 100 mm, sedangkan untuk balok induk berukuran 35/70, balok anak 1 berukuran 30/60, balok anak 2 berukuran 25/50 dan balok anak 3 berukuran 20/40, untuk kolom lantai 1-3 berukuran 70/70, dan kolom lantai 4-6 berukuran 65/65, kolom 7-8 berukuran 55/55, serta untuk pondasi menggunakan pondasi tiang pancang (pile) yang tiap titiknya berkisar dari 6 s/d 52 tiang pancang. Kata kunci : Perhitungan struktur, beton bertulang, kantor sewa 8 lantai
KAJIAN EFISIENSI PADA KELOMPOK TIANG DENGAN KONFIGURASI 3 X 3 Azami, Fikri Irfanil; Priadi, Eka; Bachtiar, Vivi
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.319 KB)

Abstract

The condition of soil is the most important to be identified in planning and constructing a construction on it. Soil condition in West Kalimantan, especially in the city of Pontianak in general is the form of soft soil and its surface layer contains organic materials as a result of weathering wood and soil with a better carrying capacity can only be found at a depth of 30-40 meters. To overcome the poor condition of soil carrying capacity, the early works must be done to improve soil bearing capacity, the thing that is often used in Pontianak is using pile.The possibility of a construction consisting of a single pile is very rare, generally at least two or more piles are fitted under the pile cap of the foundation. The number possessed by those group of piles has different efficiency values, because the number of piles affect the efficiency of the pile group.In this test the testing preparation testing of pile group loading with the same configuration and number of piles with different pile distance will be done, the distance of 3D and 4D will be used. Differences in the distance between the piles in the pile group were done to determine the effect of the distance between the piles on the efficiency of the pile group.From the test results, it is known that the difference in pile distance in a group of piles affects the efficiency of a pile group. The results of 3D pile group loading have smaller efficiency than the pile group with 4D distance. This is because the factor of stress spreading around the overlapping pile will be smaller if the distance of the pile is greater

Page 1 of 2 | Total Record : 17


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 3 (2025): JeLAST Edisi Agustus 2025 Vol 12, No 2 (2025): JeLAST Edisi Juni 2025 Vol 12, No 1 (2025): JeLAST Edisi Februari 2025 Vol 11, No 4 (2024): JeLAST Edisi Desember 2024 Vol 11, No 3 (2024): JeLAST Edisi Agustus 2024 Vol 11, No 2 (2024): JeLAST Edisi Juni 2024 Vol 11, No 1 (2024): JeLAST Edisi Februari 2024 Vol 10, No 4 (2023): JeLAST Edisi Desember 2023 Vol 10, No 3 (2023): JeLAST Edisi Agustus 2023 Vol 10, No 2 (2023): JeLAST Edisi Juni 2023 Vol 10, No 1 (2023): JeLAST Edisi Februari 2023 Vol 9, No 4 (2022): JeLAST Desember 2022 Vol 9, No 3 (2022): JELAST EDISI AGUSTUS 2022 Vol 9, No 2 (2022): JeLAST EDISI JUNI 2022 Vol 9, No 1 (2022): JeLAST EDIS FEBRUARI 2022 Vol 8, No 3 (2021): JeLAST EDISI DESEMBER 2021 Vol 8, No 2 (2021): JeLAST Juni 2021 Vol 8, No 1 (2021): JeLast Edisi Februari 2021 Vol 7, No 3 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2020 Vol 7, No 2 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2020 Vol 7, No 1 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2020 Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019 Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019 Vol 6, No 1 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2019 Vol 5, No 3 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2018 Vol 5, No 2 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018 Vol 5, No 1 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2018 Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017 Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2017 Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2017 Vol 3, No 3 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2016 Vol 2, No 2 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2016 Vol 1, No 1 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN EDISI FEBRUARI 2016 Vol 2, No 2 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN EDISI JUNI 2015 Vol 3 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN EDISI DESEMBER 2015 Vol 1, No 1 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN Vol 3, No 2 (2014): VOL 3 NO 2 DESEMBER 2014 Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Edisi Februari 2014 Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil UNTAN Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Untan Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Untan More Issue