cover
Contact Name
Mikson M. D. Nalle
Contact Email
danierni@yahoo.co.id
Phone
+6281353820540
Journal Mail Official
jvip@politanikoe.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. Herman Yohanes Kupang. Kotak Pos 1152, Kupang 85011 Telp. 0380-881600 » Tel / fax : 081353820540 / 0380-881601
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP)
ISSN : -     EISSN : 27454363     DOI : -
Core Subject : Agriculture, Social,
JVIP adalah jurnal peer review, jurnal ini menerbitkan artikel berkualitas tinggi dalam ilmu akuatik dan perikanan pada umumnya. Tujuan jurnal ini adalah untuk mempublikasikan dan menyebarluaskan temuan penelitian saat ini atau yang baru, dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan perikanan dan ilmu perairan dalam beberapa topik, tetapi tidak terbatas pada: Perikanan (Akuakultur, Perikanan Tangkap, Pengolahan Ikan dan Sosial Ekonomi Perikanan) Ekologi Akuatik (Air Tawar, Laut, dan Air Payau) Biologi Akuatik (Ikan, Moluska, Crustacea, Plankton, Terumbu Karang) Ilmu Kelautan
Articles 111 Documents
Penentuan Daerah Fishing Ground Dengan Alat Tangkap Purse Seine Pada Km. Cahaya Mil 03 Di Perairan Laut Nusa Tenggara Timur I Wayan Aryanggai Purnama; Irandha Citra Marasi Siahaan; Aris Widagdo
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 2, No 2 (2021): April 2022
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v2i2.720

Abstract

Penentuan daerah penangkapan ikan menjadi suatu kunci yang menjadi penunjang usaha penangkapan dikatakan mendapatkan hasil yang dinilai maksimal. Karena ikan yang menjadi sasaran purse seine berupa ikan bergerombol yang umumnya daerah penangkapannya berupa laut yang sifat airnya oceanis. Penentuan suatu fishing ground dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya angin, gelombang, arus laut, adanya geombolan ikan yang berenang di permukaan.penelitian pada KM. Cahaya Mil 03 bertempat PPI Oeba Kecamatan Kota Lama Kabupaten Kota Kupang NTT. Penentuan Daerah Fishing Ground Pada Purse Seine. Dilakukan dengan cara 1. Mencatat aspek-aspek yang menentukan suatu tempat layak dikatakan fishing ground. 2. Lokasi setiap kali pengoperasian dipetakan menggunakan google earth 3. Mencatat kondisi perairan tempat melakukan operasi dan mengamati hasil tangkap. Pemasangan rumpon disuatu wilayah karena aspek penangkapan tanpa ada hambatan, adanya gerombolan ikan permukaan air, Adanya kawanan burung yang terbang di permukaan air laut. Faktor yang menentukan daerah penangkapan adalah Arus tidak deras , Angin tidak kencang , Gelombang tidak tinggi , Bebas badai , Jarak kapal berjauhan , Kedalaman perairan lebih dari 45 m, Dasar perairan pasir berlumpur Penentuan daerah fising ground kapal purse seine meliputi lokasi serta koordinat lokasi penangkapan dimana lokasi tersebut sesuai dengan kriteria fishing ground purse seine. Penentuan lokasi atau daerah fishing ground yang akan dituju disesuaikan dengan keadaan alam sekitar seperti arus, cuaca dan bebas badaiKata kunci : daerah penangkapan ikan, purse seine, ikan pelagis
Keterkaitan Suhu Permukaan Laut dan Klorofil a terhadap Hasil Tangkapan Ikan Kakap (Lutjanus sp.) Dengan Menggunakan Jaring Insang Yang Berpangkalan di Kelurahan Oesapa Rasdam Rasdam; Resky Amalia Rajab; Irandha Citra Marasi Siahaan; Yesaya Mau
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 3, No 1 (2022): November 2022
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v3i1.748

Abstract

Potensi ikan kakap berdasarkan nilai produksi di Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam kurun waktu lima tahun (2012 sampai 2016), yaitu sebesar Rp376.826.278.152,00 dengan harga jual sebesar Rp19.550,00/ Kg. Berdasarkan data tersebut perikanan kakap di Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki potensi yang sangat besar. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan keterkaitan antara kondisi oseanografi dengan hasil tangkapan ikan kakap dan mengetahui daerah penangkapan ikan Kakap di perairan Kupang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – November di Kelurahan Oesapa.  Metode survey dilakukan dengan mengambil data hasil tangkapan dan titik koordinat daerah penangkapan ikan pada pengoperasian alat tangkap jaring insang yang berpangkalan di Kelurahan Oesapa. Suhu permukaan laut dan klorofil a diperoleh melalui citra satelit. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan untuk suhu permukaan laut, jumlah hasil tangkapan tertinggi pada kisaran suhu 25.64 °C - 26.38°C, sedangkan untuk krolofil a  untuk jumlah hasil tangkapan tertinggi pada kisaran 0.241 – 0.304 mg/L. Daerah penangkapan ikan dengan jumlah terbesar pada titik koordinat 10°04'122'' LS - 123°40'664'' BT, sedangkan hasil tangkapan kakap terendah pada titik koordinat 10°02'459'' LS - 123°39'855'' BT.Kata Kunci:    Kakap, Jaring Insang, Suhu Permukaan Laut, Klorofil a, Hasil Tangkapan, Daerah Penangkapan Ikan
Identifikasi Alat Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan Di Wilayah Perairan Kabupaten Sabu Raijua Joi Alfreddi Surbakti
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 1, No 2 (2020): April 2021
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v1i2.704

Abstract

Kabupaten Sabu Raijua sebagai salah satu kabupaten yang dikelilingi lautan, Sabu Raijua memiiki potensi sumber daya laut yang luar biasa dan belum banyak dikembangkan. Kondisi ini dimanfaatkan oleh penduduk kabupaten ini untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sekaligus menjadi lahan mata pencaharian. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis unit penangkapan yang sesuai dengan Code of Conduct Responsible for Fisheries (CCRF) di perairan Kabupaten Sabu Raijua. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik sampling quota sampling, pada bulan Juni-November 2019. Rentang nilai 4 kategori alat tangkap ramah lingkungan alat tanggap yang dijadikan sampling, yaitu nilai 1 – 9 diaktegorikan sangat tidak ramah lingkungan, nilai 10 – 18 dikategorikan tidak ramah lingkungan, nilai 19– 27 dikategorikan ramah lingkungan, dan nilai 28 – 36 dikategorikan sangat ramah lingkungan. Hasil yang dipereroleh dari penelitian ini yaitu alat tangkap yang masuk kategori sangat ramah 32,40Kata kunci : Code of Conduct of Responsible Fisheries (CCRF), ramah lingkungan, kabupaten Sabu
Pengaruh Suplementasi Mineral Seng Zn dalam Pakan Berbasis Tepung Darah Terhadap Gambaran Darah Ikan Kerapu Bebek Cromileptes altivelis Wahyuni Fanggi Tasik
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 2, No 2 (2021): April 2022
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v2i2.744

Abstract

Fungsi esensial Fe dalam tubuh antara lain sebagai bagian dari heme. Tanpa Fe dapat menyebabkan pengikatan dan transport oksigen dalam tubuh tidak dapat dilakukan. . Tepung darah selain dapat dijadikan sebagai sumber protein dapat juga dijadikan sebagai sumber zat besi (Fe) organik dengan konsentrasi mencapai 2769 mg/kg. Kandungan Fe yang sangat tinggi dapat menyebabkan terjadinya kompetisi penyerapan Zn dalam tubuh ikan sehingga berpengaruh terhadap sistem ketahanan tubuh. Oleh sebab itu diperlukan suatu pengetahuan tentang rasio yang tepat antara jumlah tepung darah terhadap Zn untuk diterapkan dalam pembuatan pakan sehingga dapat memberikan ketahanan tubuh yang lebih baik untuk ikan kerapu bebek. Ikan uji yang digunakan adalah ikan kerapu bebek C. altivelis dengan bobot rata-rata individu awal 97.11±7.72 g. Ikan uji dibagi ke dalam 4 perlakuan dengan masing-masing perlakuan 3 ulangan. Jumlah ikan yang diperlihara sebanyak 10 ekor per akuarium. Untuk penelitian ini digunakan 4 jenis pakan dengan komposisi Zn anorganik berbeda yaitu pakan A dengan penambahan Zn 0 ppm, B (75 ppm), C (150 ppm) dan D (225 ppm). Secara keseluruhan dari hasil yang didapat terlihat bahwa pemberian pakan uji dengan rasio 150 ppm Zn : 9% tepung darah sebagai sumber Fe organic dalam pakan kerapu bebek memberikan hasil yang lebih baik terhadap kinerja pertumbuhan dan ketahanan tubuh ikan dibandingkan dengan perlakuan yang lain yaitu laju pertumbuhan harian sebesar 1.27±0.13%; kadar hematocrit 31.52±5.43%, dan kadar hemoglobin 4.87±0.90 g %.Kata kunci : kerapu bebek, suplementasi Zn, pakan berbasis tepung darah, perlakuan stress, gambaran darah
Pemeliharaan Calon Induk Koi (Cyprinus carpio, L) dengan Media Filter pada Sistem Resirkulasi Shobikhuliatul Jannah Juanda; Ion Tarsardo Sianturi; M. Fajar Panuntun
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 3, No 1 (2022): November 2022
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v3i1.714

Abstract

Menurunnya mutu kualitas air dapat menyebabkan keracunan pada ikan, menaikkan derajat keasaman air, berkurangnya oksigen terlarut dalam air sehingga dapat memicu adanya infeksi penyakit dan bakteri serta defisinesi nutrisi (Suparlan et al., 2020). Salah satu usaha yang dilakukan guna mempertahankan mutu kualitas air budidaya adalah dengan penambahan filter pada sistem resirkulasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan oktober sampai november 2021 yang berlokasi di Laboratorium Produksi dan Manajemen Budidaya Perikanan, Jurusan Perikanan dan Kelautan, Politeknik Pertanian Negeri Kupang. Bahan filter yang digunakan adalah dakron, arang, batu zeolit dan bioball yang disusun di dalam container. Wadah yang digunakan adalah kolam beton ukuran 2x1x1 m. Sistem resirkulasi disetting dengan mengalirkan air yang berada pada dasar kolam melalui pompa langsung menuju pipa dan kemudian menuju media filter. Hewan yang diujikan adalah ikan koi (Cyprinus carpio) dengan padat tebar 11 ekor per kolam. Metode yang digunakan adalah eksperimental skala laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu: (A)Perlakuan sistem resirkulasi tanpa filter; (B)Perlakuan sistem resirkulasi dengan pemberian filter. Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah: 1) Kualitas Air (DO, pH dan suhu) yang diukur dua kali sehari (pagi dan sore hari), 2) Pertumbuhan  ikan (panjang dan bobot akhir, pertumbuhan bobot dan panjang mutlak, laju pertumbuhan spesifik (SGR)), 3) Kelulushidupan, 4) Konversi pakan (FCR) selama pemeliharaan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis varians untuk melihat beda nyata perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan media filter pada sistem resirkulasi berpengaruh nyata terhadap panjang akhir ikan koi tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kualitas air, bobot akhir, pertumbuhan panjang dan berat mutlak, kelulushidupan dan nilai FCR. Perlakuan yang memberikan hasil panjang akhir lebih baik yaitu pada perlakuan B dengan panjang mencapai 32,21 cm sedangkan perlakuan A mencapai 31,09 cm.Kata kunci : Ikan Koi, Filter, RAS, Pertumbuhan
Efektivitas Penambahan Ekstrak Kulit Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) Terhadap Kecerahan Ikan Nemo (Amphiprion percula) Jenebio F. D. Bianco; Agnette Tjendanawangi; Felix Rebhung
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 2, No 1 (2021): November 2021
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v2i1.769

Abstract

Ikan nemo ataupun ikan badut adalah salah satu jenis ikan hias air laut yang populer karena bentuknya yang ekonomis dan warna yang menarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak kulit buah naga dalam pakan  terhadap kecerahan warna ikan nemo. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan, Perlakuan A (pakan komersial 95% + ekstrak 5%); Perlakuan B (pakan komersial 90% + ekstrak 10%); dan  Perlakuan C  (pakan komersial 85% + ekstrak 15%). Parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu kualitas warna, pertumbuhan mutlak dan kelulushidupan ikan nemo. Kecerahan warna dan pertumbuhan mutlak diukur  setiap 15 hari sekali sedangkan untuk kelangsungan hidup ikan Nemo diamati pada akhir penelitian. Data kualitas warna, pertumbuhan dan kelulushidupan dianalisis menggunakan ANOVA. Hasil penelitian ini mendapatkan kualitas warna tertinggi dihasilkan pada perlakuan D dan terendah pada perlakuan A. Pertumbuhan mutlak tertinggi dihasilkan pada perlakuan B, C dan D sebesar 0,12 gram dan terendah pada perlakuan A sebesar 0,11 gram.Kata kunci: Ikan nemo, Buah naga, Kecerahan warna
Peningkatan Dosis Daging Keong Sawah (Pilla Ampullacea) Sebagai Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Kepiting Bakau (Scylla Serrata) yang Dipelihara Dalam Kurungan Bambu Yakobus A. Suhardin; Priyo Santoso; Sunadji Sunadji
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 3, No 1 (2022): November 2022
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v3i1.1154

Abstract

Penelitian ini berfokus pada peningkatan dosis daging keong Sawah (Pilla ampullacea) yang berbeda sebagai pakan alami dengan memiliki kandungan protein cukup tinggi yang diberikan pada Kepiting Bakau (Scylla serrata). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dosis daging keong sawah (Pilla ampullacea) sebagai pakan terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan kepiting bakau (Scylla serrata) yang dipelihara dalam kurungan bambu Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan antara lain perlakuan A pemberian pakan keong sawah 7 %, perlakuan B pemberian pakan keong sawah 8 % dan perlakuan C pemberian pakan keong sawah 9%. Pengumpulan data menggunakan metode observasi partisipasif dan dokumentasi, analisis data secara statistik menggunakan analisis ragam (ANOVA). Apabila berpengaruh terhadap parameter yang dihitung maka dilakukan uji lanjutan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan pemberian pakan keong sawah (Pilla ampullacea) dengan dosis berbeda yakni 7%, 8% dan 9% berpengaruh nyata (P < 0,05) terhadap pertumbuhan mutlak, namun tidak berpengaruh nyata (P > 0,05) terhadap kelulushidupan Kepiting bakau (Scylla serrata). Rata-rata nilai laju pertumbuhan terbaik yakni pada perlakuan C (9 %), Kelulushidupan kepiting bakau yang diberikan pakan keong sawah dengan dosis berebeda dari awal peneberan hingga akhir penelitian tidak berpengaruh nyata.Kata kunci : Kepiting Bakau, Keong Sawah, Pertumbuhan, Kelulushidupan, Kurungan Bambu
Kajian Potensi Lahan Untuk Pengembangan Akuakultur Di Daerah Aliran Sungai (DAS) Talau-Loes, Lintas Batas RDTL-Indonesia Priyo Santoso; Aludin Alayubi
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 3, No 1 (2022): November 2022
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v3i1.1217

Abstract

Penelitian ini mengkaji potensi Daerah aliran sungai (DAS) perbatasan Talau-Loes yang merupakan daerah lintas batas Indonesia – RDTL (Republica Democratica de Timor Leste) untuk pengembangan budidaya air tawar. Ketersediaan air yang melimpah sepanjang tahun dengan kualitas air yang sesuai bagi pertumbuhan biota perairan merupakan potensi yang menjanjikan bagi pengembangan bisnis ini. Untuk itu penting dilakukan suatu kajian untuk menelaah kesesuaian wilayah DAS perbatasan bagi pengembangan budidaya ikan air tawar, yang penting sebagai dasar pengelolaan berkenjutan DAS perbatasan. Penelitian dilaksanakan di DAS perbatasan Talau-Loes Lintas Batas Indonesia – RDTL. DAS yang dikaji dalam studi ini merupakan sub-DAS Baukama dan Mota Merak di Kecamatan Tasifeto Timur, yaitu meliputi Desa Sarabau, Bauho, Halimodok dan Takirin. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2019. Penelitian ini merupakan kombinasi penelitian kuantitatif dan kualitatif, berupa kajian biofisik dengan metode survei untuk mengetahui kesesuaian lahan untuk pengembangan budidaya ikan air tawar di DAS perbatasan Talau-Loes. Selain itu penelitian ini akan mengkaji aspek teknologi, produksi, sarana, prasarana, ekonomi, sosial budaya dan kelembagaan melalui diskusi kelompok terfokus dengan masyarakat perbatasan, guna meningkatkan ketahanan pangan masyarakat di DAS Talau-Loes Lintas Batas Indonesia-RDTL. Berdasarkan hasil kajian ini menunjukkan bahwa aspek biofisik DAS perbatasan Talau-Loes sesuai bagi pengembangan budidaya ikan air tawar terutama di Desa Sarabau, begitu juga dengan Desa Bauho, Halimodok dan Takirin, dengan strategi yang dapat mengatasi keterbatasan kuantitas air terutama pada musim kemarau. Sedangkan aspek teknologi, produksi, sarana, prasarana, ekonomi, sosial budaya dan kelembagaan perlu dikembangkan guna mendukung upaya pengembangan budidaya ikan air tawar di DAS perbatasan Talau-Loes.Kata kunci : Akuakultur, DAS, Biofisik, Sosio-ekonomi, Kelembagaan
Kajian Kualitas Air Terhadap Populasi Makroalga Di Pesisir Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur Theofilus Nalle; Priyo Santoso; Suwari Suwari
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 1, No 1 (2020): November 2020
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v1i1.792

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang “Kajian Kualitas Air Terhadap Populasi Makroalga di Pesisir Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kualitas air di Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur, komposisi makroalga di Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur dan hubungan kualitas air terhadap keragaman dan dominansi makroalga di Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur. Metode survei diaplikasikan dalam penelitian ini. Lokasi pengambilan sampel berada di pesisir pantai Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur yang dibagi menjadi 4 stasiun yaitu di pesisir pantai Paradiso Oesapa, Pantai Nunhila, Pantai Noelbaki dan Pantai Kuka Sulamu. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kondisi kualitas air di pesisir Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur yaitu  salinitas sebesar 29 0/00, DO sebesar 6.63 mg/L, suhu sebesar 30.21 0C, ammonia < MDL dan nitrat 0.52 mg/L. Kondisi makroalga di perairan Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur, untuk pantai Paradiso dan Nunhila memiliki Indeks keanekaragaman dan keseragaman kategori rendah. Indeks Dominansi pada lokasi pantai Paradiso mendekati nol,  sementara untuk lokasi pantai Nunhila memiliki indeks Dominansi sebesar 1, untuk lokasi pantai Noelbaki dan pantai Kuka Sulamu tidak mempunyai nilai indeks Keanekaragaman, keseragaman dan dominansi. Hasil analisis kualitas air terhadap indeks keanekaragaman (H’), keseragaman (E), dan Dominansi (C)  di Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur secara simultan memiliki hubungan yang sangat tinggi, sedangkan pengaruh kualitas air terhadap keseragaman dan dominansi spesies makroalga di Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur memiliki perngaruh yang berbeda-beda. Untuk indeks keanekaragaman, parameter suhu memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap indeks Keanekaraman, sedangkan untuk parameter salinitas, DO, nitrat dan pH tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil Analisis of Varians (ANOVA) memperlihatkan bahwa secara simultan (bersama-sama) kualitas air berpengaruh signifikan terhadap indeks keanekaragaman makroalga.Kata Kunci: Makroalga, kualitas air, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks dominansi
Pertumbuhan Ikan Bandeng (Chanos chanos) yang Diberi Pakan Campuran Tepung Cacing Sutra (Tubifex sp) dan Pelet Komersil Yulianus Arfan; Ridwan Tobuku; Priyo Santoso
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 3, No 1 (2022): November 2022
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v3i1.801

Abstract

Ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan salah satu sumber hayati perairan yang bernilai ekonomis tinggi karena sangat diperlukan dalam memenuhi kebutuhan gizi pangan masyarakat Pemberian pakan dengan jenis, kualitas dan jumlah yang optimal akan memperbesar tingkat kehidupan larva ikan bandeng. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan campuran tepung cacing sutra (Tubifex sp) dan pellet komersil terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan bandeng (Chanos chanos). Penelitian ini didesain menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan. Pengulangan untuk setiap perlakuan dibuat sebanyak 3 kali. Perlakuan yang dicobakan adalah adalah sebagai berikut: Perlakuan A Pakan pellet 100% (kontrol) Perlakuan B Pakan pellet 90% dan tepung cacing sutra 10% Perlakuan C Pakan pellet 80% dan tepung cacing sutra 20% Perlakuan D Pakan pellet 70% dan tepung cacing sutra 30%. Hasil penelitian pertumbuhan berat mutlak ikan bandeng yang tertinggi selama pemeliharaan terdapat pada perlakuan D sebesar 13,75 gram dan terendah pada perlakuan A sebagai kontrol dengan berat rata-rata sebesar 8,04 gram,untuk laju pertumbuhan spesifik harian juga tertinggi terdapat pada perlakuan D sebesar 2,62 gram/hari dan terendah terdapat pada perlakuan A sebagai kontrol sebesar 1,99 gram/hari dan untuk kelulushidupan selama penelitian tertinggi juga terdapat pada perlakuan D sebesar 93% dan terendah di perlakuan A sebagai kontrol sebesar 73%. Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pemberian pakan campuran tepung cacing sutra (Tubifex sp) dan pellet komersil dapat berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan berat mutlak, laju pertumbuhan spesifik harian dan  tidak berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup ikan bandeng (Chanos chanos).Kata kunci : Cacing Sutra, Ikan Bandeng, Pakan pellet, Kelangsungan Hidup, Pertumbuhan

Page 3 of 12 | Total Record : 111