cover
Contact Name
Laury Marcia Ch. Huwae
Contact Email
biofaaljournal@gmail.com
Phone
+6285243392016
Journal Mail Official
biofaaljournal@gmail.com
Editorial Address
Jurusan Biologi - Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pattimura Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Poka, Ambon, 97234, Maluku, Indonesia
Location
Kota ambon,
Maluku
INDONESIA
Biofaal Journal
Published by Universitas Pattimura
ISSN : -     EISSN : 27234959     DOI : https://doi.org/10.30598/biofaal.v1i1y2020
Core Subject : Health, Science,
Biofaal Journal merupakan jurnal online yang menerima dan mempublikasikan tulisan-tulisan ilmiah dalam bentuk artikel hasil penelitian terbaru, short communication, maupun review terhadap artikel dari bidang keilmuan Biologi, Faal Tumbuhan, Faal Hewan, Faal Manusia dan Faal Olahraga. Biofaal Journal diterbitkan oleh Profesi Ahli Ilmu Faal, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Pattimura. Dalam setahun Biofaal Journal memiliki 1 volume dan 2 Issue. Dewan editor, berasal dari rumpun ilmu biologi dan fisiologi yang aktif dalam publikasi ilmiah skala nasional dan internasional, sehingga mampu melakukan proses review secara profesional. Artikel yang diterima akan diterbitkan sesuai dengan waktu yang ditentukan yaitu pada bulan Juni dan Desember, dan akan tersedia gratis bagi pembaca
Articles 83 Documents
THE EFFECT OF ADMINISTRATION ETHANOL EXTRACT KEBAR'S GRASS (Biophytum petersianum K.) ON NUMBER OF EMBRYOS AND CHILD FROM RATS PARENT THAT EXPOSED TO CIGARETTE SMOKE Laratmase, Maria; Unitly, Adrien Jems Akiles; Suriani, Sanita
Biofaal Journal Vol 1 No 1 (2020): Biofaal Journal
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.145 KB) | DOI: 10.30598/biofaal.v1i1pp1-8

Abstract

Rumput kebar merupakan tanaman yang mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, vitamin A, dan vitamin E yang diduga mampu mengatasi dampak buruk radikal bebas berupa asap rokok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian ekstrak etanol rumput kebar (Biophytum petersianum K.) terhadap jumlah embrio dan anak tikus Rattus norvegicusyang terpapar asap rokok. Penelitian mengggunakan metode eksperimental laboratorik dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan yang masing-masing diulang tiga kali, yaitu (-): Kelompok kontrol negatif yaitu tikus yang tidak diberi perlakuan, (+): Kelompok kontrol positif yaitu tikus dipaparkan asap rokok selama 28 hari, (0.067): Kelompok tikus yang dipapar asap rokok selama 28 hari kemudian diberi ekstrak etanol rumput kebar dosis 0.067mg/ekor/hari selama 28 hari, dan (0.135): Kelompok tikus yang dipapar asap rokok selama 28 hari kemudian diberi ekstra ketanol rumput kebar dosis 0.135mg/ekor/hari selama 28 hari. Setelah perlakuan asap rokok dan pemberian ekstrak etanil rumput kebar, tikus dikawinkan. Pengamatan jumlah embrio dilakukan pada saat masa kebuntingan ke 12 hari kemudian dibedah, sedangkan pengamatan jumlah anak dilakukan pada saat anak tikus dilahirkan. Data yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA)-SPSS versi 16.0 dilanjutkan dengan uji Duncan dengan selang kepercayaan 95% (α = 0.05). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian ekstrak etanol rumput kebar dengan dosis 0.135mg/ekor/hari mampu menjaga keberhasilan implantasi embrio ke dinding uterus sehingga rata-rata jumlah embrio dan anak tikus meningkat.
THE INFLUENCE OF EYE COORDINATION TRAINING ON CAPTURE SKILLS IN SOFTBALL GAMES ON 2014 PENJASKESREK STUDENTS Syaranamual, Jusak; Tahapary, Johni Melvin; Lolangluan, Welem Arawaman
Biofaal Journal Vol 1 No 1 (2020): Biofaal Journal
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.885 KB) | DOI: 10.30598/biofaal.v1i1pp9-14

Abstract

This study aims to determine: the effect of coordination training on capture throwing skills on student penjaskesrek force 2014. that the student penjaskesrek force 2014 has not been able to throw a good rebound sometimes throws not to friends and throws soar also sometimes passing from a teammate so that the opponent with can easily seize the ball. Population and Sample used in this research is student of Penjaskesrek Study Program class of 2014. The sampling above is based on pertimbanagan cost and time of research. Populations that have been grouped so that the sample of the population is classified as restricted random sample. Furthermore Roscoe in (2000) confirmed the number of sample members for a simple experimental study with a rigorous experimental control to be successful if samples were 10 to 20 people.
KEKAYAAN JENIS LAMUN DI PANTAI MEHONG, KECAMATAN TABUKAN SELATAN, KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE, SULAWESI UTARA Siahaan, Ratna; Tumadang, Stevi Devita Euodia; Mertosono, Irawaty Alifia
Biofaal Journal Vol 1 No 1 (2020): Biofaal Journal
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.067 KB) | DOI: 10.30598/biofaal.v1i1pp15-18

Abstract

Lamun memiliki fungsi ekologis dan manfaat ekonomi yang penting sehingga perlu dipertahankan. Gangguan terhadap lamun dapat menurunkan fungsi ekologis dan manfaat tersebut. Pantai Mehong memiliki keindahan yang baik untuk wisata. Perubahan peruntukan lahan dan kunjungan wisatawan semakin meningkat dapat mengganggu lamun. Data keanekaragaman hayati lamun dibutuhkan sebagai bahan rujukan bagi pengelolaan Pantai Mehong secara berkelanjutan. Tujuan penelitian adalah menganalisis kekayaan jenis lamun di Pantai Mehong, Keamacatan Tabukan Selatan, Kabupaten Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara. Metode jelajah dengan observasi langsung di lapangan digunakan untuk memperoleh data kekayaan jenis lamun.Sebanyak enam jenis lamunditemukan di Pantai Mehong yaitu Cymodocea rotundata,Cymodocea serrulata, Halodule uninervis, Halophilaovalis, Syringodium isoetifolium danThalassodendron ciliatum.Seluruh jenis lamun ditemukan di substart pasir bercampur pecahan karang. Parameter lingkungan salinitas, pH dan suhu tergolong baik untuk mendukung keadiran lamun.
ANALYSIS OF MILK PRODUCTION RAT Rattus norvegicus EXPOSED TO CIGARETTE SMOKE AFTER ADMINISTRATION OF ETHANOL EXTRACT OF KEBAR'S GRASS (Biophytum petersianum Klotzsch) Idris, Kurniawati; Unitly, Adrien Jems Akiles
Biofaal Journal Vol 1 No 1 (2020): Biofaal Journal
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.937 KB) | DOI: 10.30598/biofaal.v1i1pp19-26

Abstract

Rumput kebar merupakan tumbuhan yang mengandung asam folat, vitamin A, vitamin C dan vitamin E serta golongan senyawa aktif seperti flavonoid yang diduga mampu mengatasi dampak buruk radikal bebas berupa asap rokok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian ekstrak etanol rumput kebar rumput kebar (Biophytum petersianum Klotzsch) terhadap analisis produksi air susu pada tikus Rattus norvegicus yang terpapar asap rokok. Penelitian menggunakan metode eksperimental yaitu pola rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 (empat) kelompok perlakuan dan 3 (tiga) kali ulangan. Tikus kelompok kontrol negatif diberi makan secara normal dan dikawinkan pada awal penelitian, tikus kelompok kontrol positif diberi paparan asap rokok selama 28 hari kemudian dikawinkan, sedangkan tikus kelompok dosis esktrak etanol rumput kebar, diberi paparan asap rokok selama 28 hari, dan diberi ekstrak etanol rumput kebar selama 28 har kemudian dikawinkan. Penimbangan bobot badan untuk mengetahui produksi air susu dilakukan selama 14 hari dimulai saat anak berusia 5 hari hingga 19 hari. Pertumbuhan bobot badan anak diukur selama anak menyusu, dan bobot lepas sapih diukur di akhir masa laktasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA)-SPSS versi 16.0 dilanjutkan dengan uji Duncan dengan selang kepercayaan 95 % (α = 0.05). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian ekstrak etanol rumput kebar dengan dosis 0.135mg/ekor/hari mampu meningkatkan produksi air susu pada induk tikus betina yang terpapar asap rokok.
THE EFFECT OF NORMALIZATION ON THE ZOOPLANKTON STRUCTURE IN CILIWUNG RIVER Rahmatia, Firsty; Sirait, Marlenny; Ahmed, Yasser
Biofaal Journal Vol 1 No 1 (2020): Biofaal Journal
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (853.302 KB) | DOI: 10.30598/biofaal.v1i1pp27-36

Abstract

Program normalisasi Sungai Ciliwung menjadi program prioritas pemerintah pusat bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dimulai sejak tahun 2013. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan normalisasi Kali Ciliwung rampung pada tahun 2018 mendatang. Normalisasi bertujuan untuk mengembalikan fungsi sungai dalam menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengevaluasi normalisasi adalah dengan memantau kualitas perairan dengan melakukan penelitianmenggunakan indikator biologis seperti plankton dan ikan. Sebelumnya, pada tahun 2016 peneliti telah melakukan penelitian terhadap kelimpahan fitoplankton di Sungai Ciliwung, sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui trophic level diatas fitoplankton, yaitu zooplankton. Stasiun pengambilan sampel adalah Sungai Ciliwung bagian hulu sampai dengan hilir. Adapun 10 (sepuluh) stasiun pengamatan yang terbagi atas 3 (tiga) segmen; yaitu Segmen I (Jembatan Gadog, Katulampa, Sentul); segmen II (Kelapa Dua, Kalibata, Kampung Melayu, Manggarai), dan segmen III (Pejompongan, K.H. Mas Mansyur dan Teluk Gong). Pengambilan airdilakukan secara komposit pada tiga titik sampel yangmewakili bagian tengah, tepi kiri, dan tepi kanan sungai.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, kelas zooplankton yang dapat ditemukan pada semua stasiun adalah Rotifera dan diikuti dengan protozoa. Sementara itu, kelas zooplankton yang paling jarang ditemui di Sungai Ciliwung adalah kelas Gastropoda yang hanya ditemui di stasiun Katulampa. Rotifera yang paling banyak ditemui adalah Asplachna sp. diikuti oleh Brachionus sp.. Sementara itu untuk protozoa, jenis yang paling banyak ditemui adalah Arcella sp. Parameter kualitas air yang berpengaruh terhadap kelimpahan zooplankton pada penelitian ini adalah suhu, Total Suspended Solid (TSS), dan nitrat.
ANALYSIS OF BORAX AND FORMALDEHYDE CONTENT IN MEATBALLS IN AMBON CITY Male, Yusthinus T; Rumakat, Dewi H; Fransina, Eirene G; Wattimury, Jusuf
Biofaal Journal Vol 1 No 1 (2020): Biofaal Journal
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.303 KB) | DOI: 10.30598/biofaal.v1i1pp37-43

Abstract

A research has been done to analyze the content of borax and formalin content in several meatball sales places in Ambon City. This study uses two stages of analysis; qualitative analysis to determine the presence or absence of borax and formalin in meatballs and quantitative analysis to determine what levels of borax and formalin in meatballs. The results of the qualitative analysis of borax and formalin in the meatballs of ten samples showed one sample containing borax, which is sample A (Wayame) with borax content of 1.02% (w / w) while all of the samples sample did not contain formalin. Even though it is found in quite low levels, the use of borax as a food additive is not allowed because it is very dangerous for human health.
POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN KECIPIR (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC) TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus IN VITRO Henaulu, Adudin H; Kaihena, Martha
Biofaal Journal Vol 1 No 1 (2020): Biofaal Journal
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.407 KB) | DOI: 10.30598/biofaal.v1i1pp44-54

Abstract

Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC) merupakan tanaman polong-polongan (fabaceae) yang sudah lama di kenal masyarakat Indonesia. Buahnya dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sayuran dan pengobatan seperti obat bisul, daunnya secara empiris digunakan sebagai obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dari daun kecipir (P.tetragonolobus(L.) DC)) sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan daun kecipir segar yang dikeringanginkan dan diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Uji aktivitas antibakteri terhadap E. coli dan S. aureus menggunakan metode difusi agar dengan pembandingceptazidine 30 μg.Penelitian terdiri dari 6 perlakuan dan 3 kali ulangan yaituP0 (menggunakan aquades steril sebagai control negatif),P1 (konsentrasi EEDK 20%), P2 (konsentrasi EEDK 40%), P3 (konsenterasi EEDK 60%),K4 (konsenterasi EEDK 80%), P5 (konsentrasi EEDK100%) dan P6 (menggunakan ceptazidime 30 μg) sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol daun kecipir berpotensi sebagai antibakteri terhadap E. colidan St. aureus, hal ini dibuktikan dengan adanya zona bening yang dihasilkan EEDK dengan konsentrasi 20;40;60,80 dan 100% untuk E.coli berturut turut dari P0 sampai P6 sebesar0,00; 3.83; 9.86; 12,17;15,63;17;17 dan 17.69. sedangkan besar zona hambat untuk St.aureus berturut turut dari P0 sampai P6 sebesar 0,00; 0,00; 3,67; 4,55; 5,33; 6.17 dan 13.83dimana EEDK lebih berpotensi menghambat E. coli dibandingkan St. aureus
KARAKTERISTIK FISIK PANTAI DAN DISTRIBUSI SARANG ALAMIPENYU LEKANG (Lepidochelys olivacea) DI PANTAI SOSADALE ROTE-NDAO NUSA TENGGARA TIMUR Dima Alfred O M; Klaas Zangri C; Meye Ermelinda D; Kia Duan Fransiskus; Ati Vinsensius M; Momo Andriani N
Biofaal Journal Vol 1 No 2 (2020): Biofaal Journal
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (931.645 KB) | DOI: 10.30598/biofaal.v1i2pp55-65

Abstract

Kajian tentang karakteristik dan distribusi sarang alami penyu lekang (Lepidochelys olivacea) di Pantai Sosadale Rote-Ndao, Nusa Tengara Timurdilakukan dari bulan Juni sampai Agustus 2019. Penelitian menggunakan metode survei untuk penetuan 5 stasiun pengamatan dan dilanjutkan dengan pengukuran karakteristik pantai peneluran. Hasil penelitian diperoleh jumlah sarang alami penyu lekang berturut-turut dari stasiun pengamatan 1-5, sebanyak 0, 3, 3, 6, 6 unit sarang. Hasil pengukuran karakteritik fisik pantai stasiun 1 berbatu, 2 dan 3 sedikit berbatu, 4 dan 5 pasir. Beberapa karakteristik fisik pantai Sosadale,yaitu rata-rata kemiringan 11o, lebar pantai 39,5m, panjang pantai 500m. Berdasarkan hasil pengukuran karakteristik sarang alami diameter sarang 16,1cm ± 9,3cm, suhu sarang 21,98o ± 12,3o, kedalaman sarang 26,2 cm ± 14,6cm, kelembapan sarang 26,5% ± 14,8%, dan jarak kevegetasi 1,34m ± 0,7 m, maka disimpulkan bahwa habitat peneluran di Pantai Sosadale Rote-Ndao sangat sesuai untuk peletakan telur dan inkubasi telur penyu Lekang.
IDENTIFIKASI TANAMAN KACANG-KACANGAN (Papilionaceae) YANG DITANAM DI PULAU LARAT KABUPATEN KEPULAUAN TANIMBAR Maria Lucia Refwallu; Dece Elisabeth Sahertian
Biofaal Journal Vol 1 No 2 (2020): Biofaal Journal
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.779 KB) | DOI: 10.30598/biofaal.v1i2pp66-73

Abstract

Di Maluku belum diketahui secara pasti terdapat berapa jenis tanaman kacang-kacangan yang ditanam.Terkhusus di Pulau Larat Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang memiliki kekayaan tanaman kacang-kacangan yang sudah menyebar namun belum di ketahui masyarakat pada umumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis tanaman kacang-kacangan apa saja yang ditanam di Pulau Larat Kabupaten Kepulauan Tanimbar.Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah wawancara dan mengadakan observasi di lapangan.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 14 s pes ies yang ditanam oleh masyarakat desa Pulau Laratyang diidentifikasi berdasarkan besar kecilnya biji, dan warna pada kulit biji yaitu Kacang Kayu yang memiliki ukuran biji yang sedang, warna kulit biji yaitu merah dan hitam. Kacang Tanah memiliki 2 varietas yaitu varietas banteng dan varietas gajah yang dibedakan atas ukuran dan warna testa. Kacang hijau, kacang hijau merah, kacang hijau hitam dan kacang hijau kuning memiliki ukuran biji yang kecil, namun warna kulit biji yang bervariasi. Ukuran biji yang besar diwakili oleh kacang ngafout. Ke-14 Spesies yang ditanam tersebut diantaranya 9 spesies tanaman kacangkacangan sudah teridentifikasi yaitu Buncis (Phaseolus vulgaris L.), Kacang hijau (Phaseolus aureus L.), Kacang hijau hitam (Vigna mungo L. Hepper), Kacang kayu (Cajanus cajan L.), Kacang Kedelai (Glycine max L.), Kacang Panjang (Vigna sinensis L.), Kacang Tanah (Arachis hypogeae L.), Kacang putih (Glycine max (L). Merr.) dan Tangtangun (Vigna umbellate Thunb.Ohwi & H. Ohashi). Sedangkan 5 spesies yang belum teridentifikasi yaitu kacang hijau merah, kacang hijau kuning, kacang hitam, kacang merah, dan Ngafout.
EFEK PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL RUMPUT KEBAR (Bhiophytum petersianum Klotzsch) TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH FOLIKEL PADA OVARIUM TIKUS Rattus norvegicus TERPAPAR ASAP ROKOK Fernanda Clara Talakua; Adrien Jems Akiles Unitly
Biofaal Journal Vol 1 No 2 (2020): Biofaal Journal
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (926.854 KB) | DOI: 10.30598/biofaal.v1i2pp74-84

Abstract

Merokok merupakan yang sangat mengganggu kesehatan karena dalam asap rokok mengandung 4000 senyawa yang membahayakan tubuh perokok maupun orang di sekitarnya. Bagian tubuh yang sering terganggu akibat paparan asap rokok adalah reproduksi wanita Rumput kebar merupakan salah satu tumbuhan yang merupakan obat tradisional penyubur kandungan di Papua yang memiliki kandungan fitokimia seperti triterpenoid, saponin, flavonoid, vitamin A, vitamin E yang di duga mampu meningkatkan fungsi ovarium wanita akibat terpapar asap rokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak etanol rumput kebar (Biophytum petersianum Klotzsch) terhadap peningkatan folikel ovarium tikus Rattus norvegicus yang terpapar asap rokok. Penelitian mengggunakan metode eksperimental laboratorik dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan yang masing-masing diulang tiga kali, yaitu (-): Kelompok kontrol negatif yaitu tikus yang tidak diberi perlakuan, (+): Kelompok kontrol positif yaitu tikus dipaparkan asap rokok selama 28 hari, (0.067): Kelompok tikus yang dipapar asap rokok selama 28 hari kemudian diberi ekstrak etanol rumputkebar dengan dosis 0.067mg/ekor/hari selama 28 hari, dan (0.135): Kelompok tikus yang dipapar asap rokok selama 28 hari kemudian diberi ekstrak etanol rumput kebar dengan dosis 0.135mg/ekor/hari selama 28 hari. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa ekstrak etanol rumput kebar (Biophytum petersianum Klotzsch) dengan dosis 0.067mg/ekor/hari dan 0.135mg/ekor/hari berpengaruh terhadap perkembangan dan peningkatan jumlah total folikel ovarium tikus Rattus norvegicus yang terpapar asap rokok selama 28 hari, dimana dosis yang efektif adalah 0.135mg.