Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

KEADAAN PUASA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS Rattus Norvegicus unitly, Adrien jems Akiles
Jurnal Edukasi dan Sains Biologi Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Edukasi dan Sains Biologi
Publisher : Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekurangan insulin pada jaringan yang membutuhkannya (jaringan Adipose, otot rangka, otot jantung, otot polos) dapat mengakibatkan sel kekurangan glukosa sehingga sel memperoleh energi dari asam lemak bebas clan menghasilkan metabolik keton (ketosis). Pada jaringan tidak membutuhkan insulin (hati, saraf, otak, ginjal, mata dan saluran pencernaan), kondisi hiperglikemia ini menyebabkan sel menerima glukosa terlalu banyak dan dapat menyebabkan Diabetes Melitus dan berbagai komplikasi. Tikus yang telah dipersiapkan menjadi hewan model diberi perlakuan dan diamati setelah itu diukur kadar glukosa darahnya sehingga didapatkan hasil bahwa perlakuan puasa pada tikus mempengaruhi fisiologi tubuh tikus. Hal ini di tandai dengan adanya penurunan berat badan dan terjadi perubahan kadar glukosa darah pada tikus. Perubahan kadar glukosa darah antara perlakuan awal, 18, 42, 66 dan 72 jam perlakuan (direcovery) tidak berbeda nyata, tetapi secara kasat mata secara terus menerus terjadi pada tikus puasa makan. Kata kunci : glukosa, hati, insulin.
KEADAAN PUASA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS Rattus Norvegicus unitly, Adrien jems Akiles
Jurnal Edukasi dan Sains Biologi Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Edukasi dan Sains Biologi
Publisher : Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Arthropoda Permukaan Tanah pada Habitat Hutan Berbeda Ketinggian di Kawasan Hutan Telaga Warna Puncak Bogor Safrida Safrida; Adrien Jems Akiles Unitly; Suprihatin Suprihatin
Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Vol 5, No 1 (2013): Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.58 KB)

Abstract

Arthropoda permukaan tanah merupakan Arthropoda yang melakukan aktivitas makan, reproduksi, dan aktivitas mencari makanan di permukaan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Arthropoda permukaan tanah sampai tingkat ordo pada habitat hutan berbeda ketinggian di kawasan hutan Telaga Warna Puncak Bogor. Penelitian dilakukan di kawasan hutan Telaga Warna Puncak Bogor, dan pengambilan data dilakukan pada lokasi A : hutan bagian bawah, ketinggian ± 1.500 dpl, lokasi B : hutan bagian atas,ketinggian ± 1.600 dpl, lokasi C : hutan pinggiran telaga, ketinggian ± 1.400 dpl, lokasi D : hutan dekat pondok, ketinggian ± 1.400 dpl. Metode yang digunakan adalah metode pitfall trap, yang diletakkan pada habitat hutan yang memiliki ketinggian yang berbeda. Arthropoda yang diperoleh diindentifikasi sampai tingkat ordo, dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kawasan hutan dengan ketinggian ± 1.500 dpl diperoleh 35 individu dari ordo Amphipoda, Araneae, Blattodea, Coleoptera, Collembola, Diptera, Homoptera, Hymenoptera, Lepidoptera, Orthoptera, pada ketinggian ± 1.600 dpl diperoleh 89 individu dari Ordo Amphipoda, Araneae, Coleoptera, Collembola, Diptera, Hymenoptera, Orthoptera, pinggiran telaga pada ketinggian ± 1.400 dpl diperoleh 29 individu dari Ordo Araneae, Coleoptera, Collembola, Diptera, Hymenoptera, Orthoptera, dan hutan dekat pondok dengan ketinggian ± 1.400 dpl diperoleh 26 individu dari Ordo Amphipoda, Collembola, Diptera, Hymenoptera, Orthoptera. Kesimpulan diperoleh adalah pada  kawasan hutan Telaga Warna Puncak ditemukan 10 ordo dan 179 individu dari Arthropoda.
The Potential of Ethanol Extract Kebar Grass (Biophytum petersianum Klotzsch) in Repairing Rat (Rattus norvegicus) Liver That Exposed to Cigarette Smoke Mitha Olivia Tjiang; Adrien Jems Akiles Unitly
Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Vol 12, No 2 (2020): Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jbe.v12i2.19342

Abstract

Kebar grass (Biophytum petersianum Klotzsch) is a plant that contains antioxidants, vitamins, and flavonoids which are thought to be able to improve rat liver due to exposure to cigarette smoke. The purpose of this study was to determine the potential of giving ethanol extract of Kebar grass (Biophytum petersianum Klotzsch) in repairing liver damage in rats exposed to cigarette smoke. This study used an experimental method using a completely randomized design (CRD) consisting of four treatments and each of which was repeated three times. The negative group mice were fed normally, the positive control group was the rats exposed to cigarette smoke for 28 days, the first dose the rats that had been exposed to cigarette smoke for 28 days were given ethanol extract of Kebar grass dose of 0.067 mg / head / day for 28 days and at a dose The two rats that had been exposed to cigarette smoke for 28 days were given ethanol extract of grass kebar dose of 0.135 mg / head / day for 28 days. Observation of rat liver was observed under a microscope using Hematoxylin Eosin (HE) staining and histological photomicrographs of the rat liver were analyzed descriptively by displaying histological images. The results showed that the ethanol extract of Kebar grass (Biophytum petersianum Klotzsch) was able to repair rat liver damage (Rattus norvegicus) including inflammatory cells, hydropic degeneration, fat degeneration, and necrosis due to exposure to cigarette smoke.
Efek Antihiperurisemia Sirup Cengkeh pada Tikus Rattus Norvegicus Model Asam Urat Nia D. Laratmase; Maria Nindatu; Amos Killay; Adrien Jems Akiles Unitly
Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Vol 13, No 2 (2021): Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jbe.v13i2.24279

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antihiperurisemia sirup cengkeh pada tikus Rattus norvegicus model asam urat dan dosis antihiperurisemia sirup cengkeh yang efektif. Penelitian ini menggunakan RAL yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan adalah normal, kontrol negatif, kontrol positif, P1 dan P2. Pemberian sirup cengkeh dosis 1.8ml/ekor/hari (P1) dan dosis 3.6 ml/ekor/hari (P2) selama 14 hari digunakan untuk mengamati asam urat. Pengambilan data dilakukan sebanyak 3 kali yaitu setelah tikus diberi kalium bromat 0.87ml dan setelah diberi allopurinol dan sirup cengkeh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian sirup cengkeh memiliki efek antihiperurisemia yang sama dengan allopurinol yang mampu menurunkan kadar asam urat dalam darah sampai kebatas normal. Dosis sirup cengkeh 1.8ml dalam penelitian ini merupakan dosis yang baik sebagai antihiperurisemia.
Effect of Steeping Syzygium aromaticum L. Leaves on The Acceleration of Healing of Rattus norvegicus Burns Adrien Jems Akiles Unitly; Welmince T. Luarwan
Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Vol 12, No 1 (2020): Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.493 KB) | DOI: 10.24815/jbe.v12i1.17259

Abstract

This study aims to determine the effect of clove leaf steeping (Syzygium aromaticum L.) on the repair of burns of Rattus norvegicus rats. Samples were 12 rats and were divided into 4 groups. Each group was given clove leaf steeping at a dose of 0.09g / species/ day, 0.18g / species / day, 0.36g / species / day, and the control group. Samples were adapted for a week, then treated for 14 days. The results showed a burn repair that was also shown statistically between the length and width of burns of Rattus norvegicus mice. It was concluded that administration of clove leaf steeping (Syzygium aromaticum L.) was able to accelerate the healing of Rattus norvegicus rat burns, with the most effective dose being 0.36g.
Microscopic Analysis of The Lung in Male Rat (Rattus Norvegicus) Exposed to Cigarettes Smoke Adrien Jems Akiles Unitly; Nastiti Kusumorini; Srihadi Agungpriyono; Aryani Sismin Satyaningtijas; Arief Boediono
Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Vol 10, No 2 (2018): Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.415 KB)

Abstract

This research aimed to study on the microscopic changes of lungs in male rat that exposured to cigarette smoke. A factorial CRD with periode of treatment and sample collection was applied in this study. An exposure of cigarette smoke was carried out at 10 cigarettes/rat/day for 2.5 hours in an smoking chamber. Group N is untreated animals. Group 20d is exposed animals with cigarette smoke for 20 days consectitively and released from the cigarette smoke exposure for 20 days. Group 40d is exposed animals for 40 days and released from the cigarette smoke for 40 days. Group 60d is exposed animals for 60 days similar as above. Data collection was carried out twice : after exposure and after redeasing the cigarette smoke exposure. The parameters of observation microscopic analysis of lungs included weight wet of lung and change of lung histopathologic.The results show decreased weight wet of lung, increased number of blackish particulate deposits in the cytoplasm of alveoli at 40d and 60d considered as tar deposit, an increased activity of inflammatory cells of male rats after exposing which were unable to recover after releasing of cigarette smoke exposure.  
Efektivitas Pemberian Seduhan Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) terhadap Kadar SGPT dan SGOT Darah Tikus Rattus norvegicus Terpapar Asap Rokok Doviana Siauta; Adrien Jems Akiles Unitly; Veince B. Silahooy
Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Vol 13, No 2 (2021): Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jbe.v13i2.24414

Abstract

Asap rokok merupakan polusi udara yang dapat membahayakan tubuh, seperti meningkatkan kadar SGPT dan SGOT darah. Daun cengkeh diduga mengandung senyawa fitokimia seperti minyak atsiri, flavonoid, tannin, saponin, eugenol, polifenol, vitamin C dan E berpotensi menurunkan kadar SGPT dan SGOT darah yang menandakan perbaikan sel hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efek seduhan daun cengkeh (Syzygium aromaticum L.) terhadap penurunan SGPT dan SGOT darah tikus. Penelitian ini menggunakan Tikus Rattus norvegicus sebanyak 12 ekor yang dibagi dalam 4 kelompok perlakuan. Tiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Variabel yang diamati adalah kadar SGPT dan SGOT darah tikus. Data yang didapat, dianalisis menggunakan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian seduhan daun cengkeh 0.09g/ekor/hari selama 14 hari belum mampu menurunkan kadar SGPT dan SGOT dalam darah tikus yang terpapar asap rokok 10 batang/ekor/hari selama 14 hari. Selanjutnya, pemberian seduhan daun cengkeh 0.18 g/kg BB/hari selama 14 hari mampu menurunkan kadar SGPT dan SGOT dalam darah tikus yang terpapar asap rokok 10 batang/ekor/hari 14 hari.
KEADAAN PUASA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS Rattus Norvegicus Adrien jems Akiles unitly
JESBIO : Jurnal Edukasi dan Sains Biologi Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Edukasi dan Sains Biologi
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekurangan insulin pada jaringan yang membutuhkannya (jaringan Adipose, otot rangka, otot jantung, otot polos) dapat mengakibatkan sel kekurangan glukosa sehingga sel memperoleh energi dari asam lemak bebas clan menghasilkan metabolik keton (ketosis). Pada jaringan tidak membutuhkan insulin (hati, saraf, otak, ginjal, mata dan saluran pencernaan), kondisi hiperglikemia ini menyebabkan sel menerima glukosa terlalu banyak dan dapat menyebabkan Diabetes Melitus dan berbagai komplikasi. Tikus yang telah dipersiapkan menjadi hewan model diberi perlakuan dan diamati setelah itu diukur kadar glukosa darahnya sehingga didapatkan hasil bahwa perlakuan puasa pada tikus mempengaruhi fisiologi tubuh tikus. Hal ini di tandai dengan adanya penurunan berat badan dan terjadi perubahan kadar glukosa darah pada tikus. Perubahan kadar glukosa darah antara perlakuan awal, 18, 42, 66 dan 72 jam perlakuan (direcovery) tidak berbeda nyata, tetapi secara kasat mata secara terus menerus terjadi pada tikus puasa makan. Kata kunci : glukosa, hati, insulin.
KEADAAN PUASA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS Rattus Norvegicus Adrien jems Akiles unitly
JESBIO : Jurnal Edukasi dan Sains Biologi Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Edukasi dan Sains Biologi
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.311 KB)

Abstract

Kekurangan insulin pada jaringan yang membutuhkannya (jaringan Adipose, otot rangka, otot jantung, otot polos) dapat mengakibatkan sel kekurangan glukosa sehingga sel memperoleh energi dari asam lemak bebas clan menghasilkan metabolik keton (ketosis). Pada jaringan tidak membutuhkan insulin (hati, saraf, otak, ginjal, mata dan saluran pencernaan), kondisi hiperglikemia ini menyebabkan sel menerima glukosa terlalu banyak dan dapat menyebabkan Diabetes Melitus dan berbagai komplikasi. Tikus yang telah dipersiapkan menjadi hewan model diberi perlakuan dan diamati setelah itu diukur kadar glukosa darahnya sehingga didapatkan hasil bahwa perlakuan puasa pada tikus mempengaruhi fisiologi tubuh tikus. Hal ini di tandai dengan adanya penurunan berat badan dan terjadi perubahan kadar glukosa darah pada tikus. Perubahan kadar glukosa darah antara perlakuan awal, 18, 42, 66 dan 72 jam perlakuan (direcovery) tidak berbeda nyata, tetapi secara kasat mata secara terus menerus terjadi pada tikus puasa makan. Kata kunci : glukosa, hati, insulin.