cover
Contact Name
Daniel Ari Wibowo
Contact Email
danielariwibowo@sttii-surabaya.ac.id
Phone
+628123253331
Journal Mail Official
jurnalkerusso@sttii-surabaya.ac.id
Editorial Address
https://jurnal.sttii-surabaya.ac.id/index.php/Kerusso/Editorial
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teologi & Pelayanan Kerusso
ISSN : 2407554X     EISSN : 27149587     DOI : https://doi.org/10.33856/kerusso.v7i2.231
Core Subject : Religion,
Jurnal Teologi & Pelayanan KERUSSO diterbitkan oleh STTII Surabaya, untuk mengembangkan karya tulis yang Imani, Injili & Interdenominasi, melalui penelitian yang berdasarkan pengajaran Alkitab ekspositori. Artikel yang disajikan meliputi studi eksegesis, eksposisi, penelitian lapangan & analisis pemikiran alkitabiah, untuk mendukung pengembangan dunia teologis & pelayanan umat.
Articles 127 Documents
Dilematika Teologis Karakter Allah Dan Kehendak Bebas Firaun Dalam Keluaran 9:12 Harman Ziduhu Laia; Widi Prasetyo; Daniel Ari Wibowo
Jurnal Teologi dan Pelayanan Kerusso Vol 7 No 1: Jurnal Teologi & Pelayanan KERUSSO - Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1012.447 KB) | DOI: 10.33856/kerusso.v7i1.226

Abstract

The texts concerning God’s hardening of Pharaoh's heart (in Ex. 9:12, and related texts) have introduced a very complex question and tension within the Christian community, namely the very difficult theological dilemma concerning the character of God and Pharaoh's free will as a human being. On the one hand, some people have fallen into interpretations that exalt the sovereignty of God and ignore the free will of man, while on the other hand some exalt the free will of man but ignore the sovereignty of God. The most appalling consequence is that some people leave Christ and Christianity because of this unresolved text issue. However, an in-depth exegetical study of the issue proves both God's sovereignty over Pharaoh and his responsibility for his own free will. Abstrak Indonesia Teks tentang Allah mengeraskan hati Firaun (Kel. 9:12, dan sebagianya) telah membawa persoalan yang sangat kompleks dalam kekristenan, di mana di dalamnya terdapat dilematika teologis yang sangat sulit antara karakter Alllah dan kehendak bebas Firaun sebagai manusia. Di satu sisi, beberapa orang telah jatuh pada tafsiran yang meninggikan kedaulatan Allah dan mengabaikan kehendak bebas manusia, sedangkan di sisi lain sebagian meninggikan kehendak bebas manusia namun mengabaikan kedaulatan Allah. Bahkan hal yang paling mengerikan adalah beberapa orang meninggalkan kekristenan akibat persoalan teks ini. Studi eksegesis yang mendalam, sebaliknya menunjukkan bahwa persoalan itu membuktikan kedaulatan Allah atas Firaun dan tanggung jawabnya atas pilihan kehendak bebasnya sendiri.
Belis: Sebuah Tradisi Perkawinan Suku Dawan Fredirikus Nono
Jurnal Teologi dan Pelayanan Kerusso Vol 7 No 1: Jurnal Teologi & Pelayanan KERUSSO - Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33856/kerusso.v7i1.182

Abstract

Belis is a tradition that has noble values ​​and a form of respect for women. The purpose of this study is to describe the Belis tradition and the importance of Belis in the traditional marriage of the Dawan-Timor tribe. In addition, this study also aims to link and compare the Belis culture with the marriage law of the Catholic church which is regulated in the Code of Canon Law of the Catholic Church, especially with regard to the Marriage Agreement. The results showed that Belis is a tradition in the traditional marriage of the Dawan tribe. This Belis tradition has been abandoned and adopted by the Dawan community on the island of Timor. In the traditional marriage of the Dawan people, Belis always has a very important and main role. It is said that when we talk about marriage, we are talking about belis. In this study, it was also found that Belis became one of the problems and obstacles for the Dawan community in terms of marriage. Belis seems to be considered more important and is used as the main condition in marriage so that it seems to override the main requirements of marriage in the marriage law of the Catholic church. The research method used is a comparative study with a descriptive approach. Methods of data collection using a literature review. Abstrak Indonesia Belis merupakan tradisi yang memiliki nilai-nilai luhur dan bentuk penghargaan terhadap perempuan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan tentang tradisi Belis dan pentingnya Belis dalam perkawinan adat suku Dawan-Timor. Selian itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengaitkan dan membandingkan budaya Belis tersebut dengan hukum perkawinan gereja Katolik yang diatur dalam Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik, khususnya yang berkaitan dengan Kesepakatan Nikah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Belis merupakan tradisi dalam perkawinan adat suku Dawan. Tradisi Belis ini telah ditinggalkan dan diadopsi oleh masyarakat Dawan di pulau Timor. Dalam perkawinan adat masyarakat Dawan, Belis selalu mempunyai peran yang sangat penting dan utama. Dikatakan bahwa jika berbicara soal perkawinan berarti berbicara soal Belis. Dalam penelitian ini ditemukan juga bahwa Belis menjadi salah satu masalah dan hambatan bagi masyarakat Dawan dalam hal perkwainan. Belis terkesan dianggap lebih penting dan dijadikan sebagai syarat utama dalam perkawinan sehingga terkesan mengesampingkan syarat utama perkawinan dalam hukum perkawinan gereja Katolik. Metode penelitian yang digunakan adalah studi komparatif dengan pendekatan deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan tinjauan pustaka.
Peran Orangtua Dan Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Pembentukan Karakter Rohani Siswa Di SMP Negeri 2 Taman Sidoarjo Jawa Timur Adianto Simanjutak
Jurnal Teologi dan Pelayanan Kerusso Vol 7 No 1: Jurnal Teologi & Pelayanan KERUSSO - Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33856/kerusso.v7i1.228

Abstract

The study aims to describe the role of Christian education parents and teachers in the formation of children's spiritual characters. The focus of this research is how Christian education parent and teacher roles are in the formation of child's spiritual character. Research was conducted at Junior high school Negeri 2 Taman Kabupaten Sidoarjo and as a source of data for children's parents, teacher Christian education and a Christian child. Data collection techniques consist of literature reviews, interviews, and documentation. The instruments in this research are interview guidelines, and are denomented. The data analysis technique used in this study is a qualitative data analysis, following the concepts given Miles and Huberman and Spradley. From the results of the analysis of data obtained the conclusion of the parent role in the formation of children's spiritual character in the school Junior high school Negeri 2 Taman Kabupaten Sidoarjo, not entirely fulfilled. While the role of teachers Christian education Junior high school Negeri 2 Taman Kabupaten Sidoarjo, has been done with the maximum, namely as educators, counselors, advisers, motivators, evangelists, communicators, and socialization agents and roles in accordance with the demands of the curriculum K13. Abstrak Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran orang tua dan guru PAK dalam pembentukan karakter spiritual Siswa. Fokus penelitian ini adalah bagaimana peran orang tua dan guru PAK dalam pembentukan karakter spiritual Siswa. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Taman Kabupaten Sidoarjo dan sebagai sumber data bagi orang tua Siswa, Guru PAK, dan Siswa Kristen. Teknik pengumpulan data terdiri dari studi pustaka, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, dan dekumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, mengikuti konsep yang diberikan Miles dan Huberman dan Spradley. Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan peran orang tua dalam pembentukan karakter spiritual Siswa di sekolah SMP Negeri 2 Taman Kabupaten Sidoarjo , belum sepenuhnya terpenuhi. Sedangkan peran guru PAK SMP Negeri 2 Taman Sidoarjo , telah dilakukan dengan maksimal yaitu sebagai pendidik, konselor, pembimbing, motivator, penginjil, komunikator, dan agen sosialisasi dan peran sesuai dengan tuntutan kurikulum K13.
Antara Pengetahuan Dan Penetapan Allah Philip Suciadi Chia; Juanda Juanda
Jurnal Teologi dan Pelayanan Kerusso Vol 7 No 1: Jurnal Teologi & Pelayanan KERUSSO - Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33856/kerusso.v7i1.232

Abstract

The study of God is never finished, because it can only be investigated through the data that has been revealed in the Bible. All is in the form of approaches with arguments which of course will continue to be debated. However, ideas are still needed to formulate a position between knowledge and God's determination. In the Old Testament, the prophets foretold about God's future plans, using the perfect form or translation. Even though this has not happened yet, the prophets use the perfect form or have indicated that the things that have been said will surely happen. The things that God has ordained impossible will not happen. Abstrak Indonesia Studi tentang Allah memang tidak ada selesainya, karena hanya bisa diselidiki melalui data-data yang telah diwahyukan saja. Semua berupa pendekatan-pendekatan dengan argumentasi yang tentu akan terus bisa diperdebatkan. Namun demikian tetap perlu menggali demi merumuskan posisi antara pengetahuan dan penetapan Allah. Dalam Perjanjian Lama para nabi menubuatkan tentang rencana Allah di masa depan, dengan menggunakan bentuk perfect atau diterjemahkan telah. Padahal hal ini belum terjadi, namun nabi-nabi menggunakan bentuk perfect atau telah untuk menunjukkan bahwa hal-hal yang telah disampaikan tersebut, pasti akan terjadi. Hal-hal yang Allah telah tetapkan tidak mungkin tidak akan terjadi.
Makna Iman Dalam Pelayanan Holistik Saefnat Saetban
Jurnal Teologi dan Pelayanan Kerusso Vol 7 No 1: Jurnal Teologi & Pelayanan KERUSSO - Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33856/kerusso.v7i1.233

Abstract

Holistic service is the main responsibility of all followers of Christ, holistic does not only apply to people who are able to materially (funds) because the main principle in holistic service is not having to have a lot of money. This article can reveal the most attitudes but in doing holistic service, or who expects holistic service. Require your organization to pay special attention to holistic service. Release the debilitating voice that holistic can drain your wealth, the main element in holistic ministry is not enriching other people materially with the wealth you have. Holistic is not new, but Christ first did holistically, the prophets in the Old Testament have done holistic, although holistic ministry requires funds but holistic properly does not demand your property. This article aims to answer the question of “faith growth in Holistic ministry”. Maybe those of you who carry out holistic ministry to the congregation are often cornered with a cynical voice that your congregation grows not because of the teaching of the Word but because of basic necessities, and vice versa, you as a congregation who receive basic necessities from your church also often feel cornered by that cynical voice. Abstrak Indonesia Pelayanan holistik adalah tanggung jawab utama bagi semua pengikut Kristus, holistik tidak hanya berlaku bagi orang-orang yang mampu dalam materi (dana), karena prinsip utama dalam pelayanan holistik bukan harus memiliki uang yang banyak. Dalam artikel ini dapat mengungkapkan sikap yang paling tetapi dalam melakukan pelayanan holistik, atau yang mengharapkan pelayanan holistik. Wajibkan organisasi anda untuk memberi perhatian khusus dalam pelayanan holistik. Lepaskan suara yang melemahkan bahwa holistik dapat menguras harta anda, unsur utama dalam pelayanan holistik bukan memperkaya orang lain secara material dengan harta kekayaan yang anda miliki. Holistik bukan hal baru, tetapi Kristus terlebih dahulu melakukan holistik, nabi-nabi dalam Perjanjian Lama telah melakukan holistik, walaupun dalam pelayanan holistik membutuhkan dana tetapi holistik secara benar tidak menuntut harta anda. Artikel ini bertujuan menjawab persoalan seputar “pertumbuhan iman dalam pelayanan Holistik”. Mungkin bagi anda yang melakukan pelayanan holistik terhadap jemaat seringkali terpojokan dengan suara sinis bahwa jemaat anda bertumbuh bukan karena pengajaran pengajaran Firman tetapi karena sembako, begitu sebaliknya anda sebagai jemaat yang menerima sembako dari gereja anda juga seringkali merasa dipojokan dengan suara sinis tersebut.
Gereja Bintang Lima Dalam Pelayanan Ibadah Extravaganza Janes Sinaga; Juita Lusiana Sinambela; Stepanus Pelawi; Max Lucky Tinenti
Jurnal Teologi dan Pelayanan Kerusso Vol 7 No 2: Jurnal Teologi & Pelayanan KERUSSO - September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33856/kerusso.v7i2.231

Abstract

The church must have an attraction so that every people who come to worship feel blessed so that it will make the congregation always long to come back at the next worship time. By applying the concept of a five-star church adopted from a five-star hotel, it is hoped that the congregation members will feel comfortable, safe and blessed. Through five-star facilities and services such as: first-class parking services, first-class bathroom facilities, first-class loudspeakers, first-class member and guest reception services, and extravaganza worship services will make congregation members always interested in coming to worship at church. The attraction of a five star church will increase the attendance of its members, increase the attendance of guests all of which lead to the growth of the church. This research method uses qualitative methods by collecting information from bibliography of books, journals and other online media. Through this research, it is hoped that churches can improve their worship facilities and worship services to five stars so that all who come to worship are blessed. Abstrak Indonesia Petunjuk Gereja harus memiliki daya tarik sehingga setiap umat yang datang beribadah merasa terberkati sehingga akan membuat jemaat selalu rindu untuk datang kembali di waktu perbaktian berikutnya. Dengan menerapkan konsep gereja bintang lima yang diadopsi dari hotel bintang lima diharapkan dapat membuat anggota jemaat merasa nyaman, aman dan terberkati. Melalui Fasilitas dan pelayanan bintang lima seperti: Pelayanan parkir kelas satu, fasilitas kamar mandi kelas satu, pengeras suara kelas satu, pelayanan penerimaan anggota dan tamu kelas satu, serta pelayanan ibadah extravaganza akan membuat anggota jemaat selalu tertarik untuk datang beribadah di gereja. Daya tarik gereja bintang lima akan meningkatkan kehadiran anggotanya, meningkatkan kehadiran tamu-tamu yang semuanya ini mengarah kepada pertumbuhan gereja. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan informasi dari daftar Pustaka buku-buku, jurnal dan media online lainnya. Melalui penelitian ini diharapkan gereja-gereja dapat meningkatkan fasilitas Gedung ibadah dan pelayanan ibadah menuju bintang lima sehingga seluruh yang datang beribadah terberkati.
Persepsi Majelis Jemaat Tentang Ritus Kaus Nono Saeba Nono Di GMIT Jemaat Bethania Oetaman Klasis Amanuban Selatan Mety Selfina Nome; Jonathan Leobisa; Daud Saleh luji; Simon Kasse
Jurnal Teologi dan Pelayanan Kerusso Vol 7 No 2: Jurnal Teologi & Pelayanan KERUSSO - September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33856/kerusso.v7i2.243

Abstract

The study was entitled “ The council’s perception of kausnono saebanono Gmit at the bethania oetaman klasis amanuban selatan. the searcah problem is how the perception of the congregation of the rite of kausnono saebanono and how the impact on what church does not do it. the study aims to know and analyse the perceptions of the congregation and the effect on those who have not performed this ritual. this research is a type of qualitative research that produces descriptive data that is a picture of how the perpection of the congregation and impact for their lives. studies have shown that marriages are Timorese, and this kausnono sock rite is one of the most important things to do. and this ritual is performed by Timorese women who have completed religious and tribal marriages. this rite will be performed in women’s homes. the existence of a clan with varios live elves is believed by the tomorese to br an ancestral heritage. kausnono shirt present as givers to Timorese women to unite with klen’s husband both physically and spiritually. Abstrak Indonesia Penelitian ini berjudul persepsi majelis jemaat tentang ritus kaus nono saeba nono di gmit jemaat bethania oetaman klasis amanuban selatan Masalah Penelitian adalah Bagaimana persepsi Jemaat Terhadap Ritual Kaus Nono-Saeba Nono, dan Bagaiamana Dampak bagi masyarakat apabila tidak melakukan ritus ini?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis persepsi Majelis Jemaat dan dampak bagi mereka yang tidak melakukan ritus ini. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif yakni gambaran tentang bagaimana persepsi majelis jemaat dan dampak bagi kehidupan mereka. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa di dalam perkawinan Atoni Meto, Ritus Kaus Nono dan Saeba Nono ini merupakan suatu hal yang wajib dilakukan. Dan Ritus Kaus Nono dan Saeba Nono ini hanya dilakukan oleh kaum perempuan yang di lakukan setelah menyelesaikan resepsi perkawinan, itupun dilakukan Ritus Kaus Nono dan Saeba Nono di rumah orang tua dari perempuan. Keberadaan suatu nama marga dengan berbagai peri kehidupan yang ada didalamnnya diyakini oleh orang meto, dibawa oleh para leluhur terdahulu. Kaus nono hadir sebagai pemberi identitas bagi perempuan meto untuk dapat menyatu dengan klen suami baik secara jasmani maupun spiritual.
Peranan Alat Musik Dalam Ibadah Gerejawi Abad I-V Rodenita Br Barus; Antonius Richard Gondowijoyo
Jurnal Teologi dan Pelayanan Kerusso Vol 7 No 2: Jurnal Teologi & Pelayanan KERUSSO - September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33856/kerusso.v7i2.244

Abstract

The problem in this paper lies in the use of musical instruments where in the Old Testament musical instruments played a very important role in worship, but in the New Testament the role of musical instruments is not explained and the Greek Orthodox Church does not use musical instruments in worship. This discussion aims to First, the role and use of musical instruments in worship ceremonies during the Old Testament period. Second, to answer the role and use of musical instruments in the ministry of the Lord Jesus and in the early church. The third, to explain why musical instruments are not used in the worship of the Greek Orthodox Church. So this paper uses a historical literature research approach. This paper will describe the role of music in the Old Testament, the role of music in the ministry of the Lord Jesus and in the early church, and the role of music in the Greek Orthodox Church. The conclusion of this paper proves that the role of music has different meanings in the Old Testament, the role of music during the ministry of the Lord Jesus and the early church, and the role of music in the worship of the Greek Orthodox Church. Abstrak Indonesia Permasalahan dalam tulisan ini terletak pada penggunaan alat musik dimana dalam Perjanjian Lama alat musik sangat berperan dalam peribadahan, namun berbeda dalam Perjanjian Baru peran alat musik tidak dijelaskan dan Gereja Orthodox Yunani tidak menggunakan alat musik dalam ibadahnya. Pembahasan ini bertujuan untuk Yang Pertama, peran dan penggunaan alat musik dalam upacara peribadahan pada masa Perjanjian Lama. Yang kedua, untuk menjawab peran dan penggunaan alat musik dalam masa pelayanan Tuhan Yesus dan pada masa gereja mula-mula. Yang ketiga, untuk menjelaskan mengapa alat musik tidak digunakan dalam peribadahan Gereja Orthodox Yunani. Maka tulisan ini menggunakan pendekatan penelitian pustaka bersifat historis. Tulisan ini akan menjabarkan peran musik dalam Perjanjian Lama, peran musik dalam pelayanan Tuhan Yesus dan pada masa gereja mula-mula, dan peran musik dalam Gereja Orthodox Yunani. Kesimpulan dari tulisan ini membuktikan bahwa peran musik memiliki makna yang berlainan baik dalam Perjanjian Lama, peran musik pada masa pelayanan Tuhan Yesus dan gereja mula-mula, dan peran musik dalam ibadah Gereja Orthodox Yunani.
Pengaruh Spritualitas Terhadap Pelaksanaan Penginjilan Di Jemaat Gereja Mawar Sharon Surabaya Selatan Deni Natal Iman Zendrato; Yunita Stella; Sri Binar
Jurnal Teologi dan Pelayanan Kerusso Vol 7 No 2: Jurnal Teologi & Pelayanan KERUSSO - September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33856/kerusso.v7i2.249

Abstract

The problems in this study are as follows: there are still many areas in Indonesia that have not heard the gospel because many Christians have not carried out evangelism, Second, many people are reluctant and lazy so that the congregation does not do evangelism Third, lack of knowledge about the methods used in evangelism. Fourth, the implementation of evangelism is not optimal because it is only carried out by certain people. Fifth, the implementation of evangelism is not carried out properly due to various external and internal challenges. The discussion of the research article is to find out how much influence spirituality has on the implementation of evangelism at Mawar Sharon Church, South Surabaya and the second is to find out whether there is a relevant influence between spirituality and evangelism. This paper will describe the role of Spirituality that affects evangelism. The method used in writing this research article is a research design using positivist (quantitative). The positivist research relies on quantification in data collection and data analysis to test the established hypotheses. The results of the calculation of a simple correlation between Spirituality (X) and Congregational Evangelization (Y) found an R value of 0.794 and a positive value. This means that the magnitude of the relationship between Spirituality and the Implementation of Congregational Evangelization at Mawar Sharon Church, South Surabaya is 0.794 in the high category. Abstrak Bahasa Indonesia Permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: masih banyak daerah di Indonesia yang belum mendengar Injil karena banyak orang Kristen yang belum melaksanakan penginjilan, Kedua, banyak orang yang segan dan malas sehingga membuat jemaat tidak melakukan penginjilan Ketiga, kurangnya pengetahuan tentang metode-metode yang digunakan dalam penginjilan. Keempat, Pelaksanaan penginjilan menjadi tidak maksimal karena hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu saja. Kelima, Pelaksanaan Penginjilan tidak dilakukan dengan baik karena berbagai tantangan dari luar maupun dalam pribadi. Pembahasan artikel penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengaruh spritualitas terhadap pelaksanaan penginjilan di Gereja Mawar Sharon Surabaya Selatan dan yang kedua untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang relevan antara spritualitas terhadap penginjilan. Tulisan ini akan menjabarkan peranan Spritualitas yang mempengaruhi penginjilan. Metode yang digunakan penulisan artikel penelitian ini adalah Rancangan penelitian menggunakan Positivis (Kuantitatif). Penelitian positivis bersandar pada kuantifikasi dalam pengumpulan data dan analisis data untuk memguji hipotesis yang ditetapkan.Kesimpulan dari tulisan ini membuktikan bahwa Ada Pengaruh Spiritualitas terhadap Pelaksanaan Penginjilan di Gereja Mawar Sharon Surabaya Selatan. Hasil perhitungan kolerasi sederhana antara Spritualitas (X) dengan Pelaksanaan Penginjilan Jemaat (Y) ditemukan nilai R, sebesar 0,794 dan bernilai positif. Artinya, besarnya hubungan antara Spritualitas terhadap Pelaksanaan Penginjilan Jemaat di Gereja Mawar Sharon Surabaya Selatan adalah 0,794 dalam kategori tinggi.
Prinsip-Prinsip Pendidikan Anak Dalam Ulangan 6:4-9 Sri Astuti; Desi Sutresia Silalahi
Jurnal Teologi dan Pelayanan Kerusso Vol 7 No 2: Jurnal Teologi & Pelayanan KERUSSO - September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33856/kerusso.v7i2.251

Abstract

The problem in this paper lies in the principles of child education contained in the Israel Shema. This discussion aims to First, the author can find out how the Israeli concept of children and the significance of children's education for the Israelites; Second, the writer knows the method or method applied by Israeli parents in educating their children; Third, the author can explore and describe the principles of child education contained in Deuteronomy 6:4-9. So this paper uses a library research approach. The conclusion of this paper proves that first, first, the nation of Israel is a nation that prioritizes education for children, because for the Jewish nation children are a precious gift from God. Second, in the Jewish tradition the family is the first and foremost place of education for children. The pattern used by Israeli parents in educating their children is by bringing their children to attend worship rituals, namely religious activities in houses of worship or celebrating religious holidays with the family, so that children have direct experience with God through worship, as well as using symbols. In addition, the methods used are verbal and non-verbal methods. Third, three important things are the principles of Shema written in Deuteronomy 6:4-9, namely loving God, educating children is the responsibility of parents, and repeated teaching. Abstrak Bahasa Indonesia Permasalahan dalam tulisan ini terletak pada Prinsip-prinsip pendidikan anak yang terkandung dalam Shema Israel. Pembahasan ini bertujuan untuk Pertama, penulis dapat mengetahui bagaimana konsep orang Israel tentang anak dan signifikansi pendidikan anak bagi bangsa Israel; Kedua, penulis mengetahui cara atau metode yang diterapkan oleh orangtua Israel dalam mendidik anak; Ketiga, penulis dapat menggali dan menguraikan prinsip-prinsip pendidikan anak yang terkandung dalam Ulangan 6:4-9. Maka tulisan ini menggunakan pendekatan penelitian kepustakaan. Kesimpulan tulisan ini membuktikan bahwa pertama, Pertama, bangsa Israel merupakan bangsa yang sangat mengutamakan pendidikan kepada anak, sebab bagi bangsa Yahudi anak adalah anugerah berharga dari Allah. Kedua, dalam tradisi Yahudi keluarga merupakan tempat pendidikan pertama dan yang utama bagi anak. Pola yang digunakan orang tua Israel dalam mendidik anak yaitu dengan membawa anak untuk mengikuti ritual ibadah, yaitu kegiatan keagamaan di rumah ibadah maupun merayakan hari raya keagamaan bersama keluarga, sehingga anak memiliki pengalaman langsung dengan Allah melalui ibadah, juga menggunakan simbol-simbol. Selain itu, metode yang digunakan adalah metode verbal dan non verbal. Ketiga, tiga hal penting yang menjadi prinsip pendidikam Shema yang tertulis di dalam Ulangan 6:4-9, yaitu mengasihi Allah, pendidikan anak adalah tanggung jawab orang tua, dan pengajaran berulang-ulang.

Page 7 of 13 | Total Record : 127