cover
Contact Name
Riszqina
Contact Email
prodipeternakan@unira.ac.id
Phone
+6285940333753
Journal Mail Official
maduranch@unira.ac.id
Editorial Address
Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Madura Jl. Raya Panglegur Km 3,5 Pamekasan Phone: (0324) 322231 website: https://fp.unira.ac.id/
Location
Kab. pamekasan,
Jawa timur
INDONESIA
MADURANCH: JURNAL ILMU PETERNAKAN
  • jurnal_peternakan_maduranch
  • Website
Published by Universitas Madura
ISSN : 25283057     EISSN : 28286367     DOI : -
Jurnal MADURANCH merupakan Jurnal Ilmiah yang dikelola oleh Program Studi Peternakan Universitas Madura, memuat artikel tentang kajian-kajian ilmu Pertanian dan peternakan yang diangkat dari hasil penelitian. Jurnal Maduranch terbit setahun 2 kali ( Agustus dan Februari )
Articles 103 Documents
TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN TERHADAP NUGGET AYAM YANG DISIMPAN PADA SUHU DINGIN DENGAN LAMA PENYIMPANAN YANG BERBEDA Aburizal Alfariqi; Joko Purdiyanto
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 1 (2023): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v8i1.1753

Abstract

Nugget merupakan produk olahan yang terbuat dari daging tanpa kulit dan tulang yang digiling, dicincang, diberi bumbu, dicampur bahan pengikat kemudian dicetak menjadi tertentu dan ditambah dengan remahan roti lalu diikuti dengan proses penggorengan. Nugget ayam merupakan produk beku olahan daging yang rentan terhadap pertumbuhan mikroba pathogen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap nugget ayam yang disimpan pada suhu dingin dengan lama penyimpanan yang berbeda. Bahan penelitian yang digunakan adalah : L0 = Nugget yang disimpan pada suhu dingin dengan lama penyimpanan 0 hari, L1 = Nugget yang disimpan pada suhu dingin dengan lama penyimpanan 7 hari, L2 = Nugget yang disimpan pada suhu dingin dengan lama penyimpanan 14 hari, dan L3 = Nugget yang disimpan pada suhu dingin dengan lama penyimpanan 21 hari. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket (kuesioner) dengan uji kesukaan (uji hedonik). Panelis yang digunakan adalah panelis tidak terlatih sebanyak 50 orang. Variabel yang diteliti adalah tingkat kesukaan panelis terhadap warna nugget, aroma nugget, rasa nugget, dan tekstur nugget. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah tabulasi dari kuisioner ke dalam tabel kemudian dihitung Analisa of Varian, apabila berbeda nyata maka dilanjutkan dengan Uji BNT. Tingkat kesukaan konumen terhadap kualitas nugget ayam disajikan dalam uji deskripif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penyimpanan pada suhu dingin tidak berpengaruh terhadap kesukaan konsumen pada warna dan aroma nugget ayam (P>0,05), tetapi bepengaruh nyata terhadap kesukaan konsumen pada rasa nugget ayam dengan lama penyimpanan 7 hari (P<0,05) terhadap nugget ayam dengan lama penyimpanan 1, 14, dan 21 hari,  sedangkan kesukaan konsumen terhadap tekstur nugget ayam dengan lama penyimpanan 1 dan 21 hari berbeda nyata (P<0,05) terhadap tekstur nugget ayam dengan lama penyimpanan 7 dan 14 hari. Sedangkan dengan uji deskriptif menunjukkan hasil bahwa konsumen paling suka terhadap warna nugget ayam yang disimpan pada suhu dingin selama 1 hari, paling suka terhadap aroma nugget ayam yang disimpan pada suhu dingin selama  7 hari, paling suka terhadap rasa nugget ayam yang disimpan pada suhu dingin selama 14 hari, dan paling suka terhadap tekstur nugget ayam yang disimpan pada suhu dingin selama 7 hari
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI RUMPUT GAJAH ODOT YANG DIBERI BIOURINE DENGAN METODE PENGAPLIKASIAN BERBEDA Wahyudi - Wahyudi; Nurul Hidayati
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 1 (2023): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v8i1.1759

Abstract

Penggunaan urine sapi sebagai biorine merupakan salah satu upaya mengurangi limbah peternakan dan menambah manfaat pada suatu usaha pertanian untuk meningkatkan kebutuhan dan produksi pakan ternak khususnya pada rumput gajah odot. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi rumput gajah odot yang diberi biorine dengan metode pengaplikasian yang berbeda. penelitian dilaksanakan di kebun hijauan pakan ternak Fakultas Peternakan Universitas Madura, bulan Juni sampai Juli 2022. Metode Penelitian ini merupakan metode eksperimen melalui penelitian kuantitatif, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan masing-masing diberikan 9 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini merupakan B0 = Rumput gajah odot tanpa biourine, B1= Biourine dengan menyiramkan pada sekitar akar tanaman 7 ml/1000 ml air/ 9 polybag, B2 = Biourine 7 ml/1000 ml air/ 9 polybag dengan disemprotkan pada bagian tajuk tanaman, B3= Biourine dengan penyiraman dan penyemprotan 7 ml/ 1000 ml air/ 9 polybag. Parameter yang diukur merupakan tinggi tanaman, lebar daun, jumlah daun, jumlah anakan dan produksi segar. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam (Anova). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Biorine memiliki pengaruh yang nyata pada tinggi tanaman dan produksi segar rumput gajah odot. Dengan produksitertinggi pada  perlakuan tertinggi B1 = Biourine yang disiramkan pada sekitar akar tanaman dengan 7ml/1000 ml air/ 9 polybag sebesar 72.22g diikuti perlakuan B3 62.78g, B2 55.00g, B0 26.57g.
KONSUMSI DAGING SAPI DI KABUPATEN SAMPANG Yulia Krisnawati Syukri; Rani Nur Fitrianti
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 1 (2023): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v8i1.1762

Abstract

Pengembangan subsektor peternakan sebagai sumber penyediaan protein hewani, selama 10 tahun terakhir menunjukkan hasil yang cukup nyata dalam berbagai aspek, di antaranya produksi daging meningkat dari 1.508.200 ton menjadi 2.613.200 ton atau naik 4,01%/tahun, telur meningkat dari 736.000 ton menjadi 1.149.000 ton atau naik 5,6 %/ tahun, dan susu meningkat dari 433.400 ton menjadi 550.000 ton atau naik 2,69 % /tahun. Dengan tingkat pencapaian produksi tersebut maka tingkat konsumsi masyarakat, khususnya protein hewani asal ternak, meningkat dari 4,19 g/kapita/hari menjadi 5,46 g/kapita/hari atau naik sekitar 3,08%/tahun. Saat ini rata-rata konsumsi daging sapi penduduk Indonesia masih sangat kecil ( < 2 kg/kapita/tahun ). Untuk menghitung tingkat konsumsi masyarakat dan perkiraan kecukupan persediaan makanan secara nasional pada suatu wilayah atau negara dilakukan dengan cara Food Balance Sheet (FBS) yaitu gambaran komprehensif mengenai ketersediaan komoditas makanan dari sebuah wilayah pada satu periode tertentu, dimana partisipasi konsumsi per kapita komoditas tersebut sangat tinggi sehingga sebagai denominatornya adalah total penduduk. Maka dengan menggunakan cara Food Balance Sheet (FBS), produksi daging sapi di Kabupaten Sampang adalah 200 kg x 4.102 ekor adalah 820.400 kg daging sapi, jumlah penduduk sebanyak 884.264 jiwa, maka diketahui bahwa konsumsi daging sapi di Kabupaten Sampang sebesar 820.400 kg ÷ 884.264 jiwa = 0,93 kg/kapita/tahun. Tingkat konsumsi daging sapi di Kabupaten Sampang masih sangat rendah, jauh dari rata-rata tingkat konsumsi daging sapi nasional selain daya beli masyarakat yang rendah, bisa juga karena melimpahnya komoditas substitusi yaitu ikan laut tersedia dengan harga yang lebih murah dari pada daging sapi.
PENGARUH PENGGUNAAN BERBAGAI JENIS LITTER TERHADAP BOBOT HIDUP, BOBOT KARKAS, DAN BOBOT LEMAK ABDOMINAL BROILER FASE FINISHER DI OPEN HOUSE Nonok supartini; Yaner selim nubatonis; Farida kusuma astuti; Sumarno sumarno
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 1 (2023): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v8i1.1760

Abstract

This study aimet to decide the impact of utilizing different sorts of litter on live weight, body weight and stomach fat of finisher work grill chickens in an open house. This examination was led for 24 days from 01 Walk to 24 Walk 2022 in Gading Kulon Town, Dau Area, Malang Rule. The material utilized in this study were 27 DOC unsex oven chickens CP 707 strain, as well as starter and finisher stage grill proportions. The litter materials utilized incorporate rice husks, wood sawdust, and rice straw. This study utilized a totally randomized plan with 3 medicines and 3 replications, and every replication comprised of 3 chickens. The treatment applied was P1 (Rice Husk); P2 (wood sawdust); P3 (rice straw). Live weight, corpse and stomach fat were estimated in the finisher stage (35 days old). The information acquired were dissected by examination of difference (ANOVA). In view of the consequences of the review, it was reasoned that the utilization of wood sawdust litter (P2) goodly affected live weight and corpse weight of finisher stage ovens raised in an open house when contrasted with rice husk (P1) and rice straw (P3), albeit the aftereffects of the review were not fundamentally unique. , the utilization of rice husk litter, wood sawdust, and rice straw didn't influence the stomach fat load of finisher work ovens in open houses.Keywords: Litter, Fisiologi Broiler, Open House 
PERBEDAAN PERAN KEPEMIMPINAN KELOMPOK TANI DAN EFEKTIFITAS PEMBERDAYAAN PETANI DI DESA BETTET DAN DESA NYALABU LAOK KEC.PAMEKASAN Desi Maharani Agustini; Desi Kurniati Agustina
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 1 (2023): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v8i1.1763

Abstract

Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui Sejauh mana hubungan kepemiminan dengan efektivitas program pemberdayaan petani melalui kelompok tani, i, Untuk Mengetahui Sejauh mana hubungan faktor lingkungan dan faktor personal dengan keberdayaan anggota kelompok tani.  Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yaitu di Desa Bettet , Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan dan di Desa Nyalabu Laok, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan.  Data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Semua data kuantitatif yang diperoleh dimasukkan ke dalam Microsoft Excel 2007 serta diolah menggunakan Program SPSS 20.0. for Windows. Pada pengujian tujuan penelitian, dilakukan dengan menggunakan statistik non-parametik Uji Korelasi Rank Spearman untuk melihat hubungan variabel yang diukur dengan skala ordinal dan Uji Korelasi Chi Square untuk melihat hubungan variabel yang diukur dengan skala nominal.  Hasil dari penelitian ini adalah Peran kepemimpinan pada kelompok tani Rukun Tani 2 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan peran kepemimpinan pada kelompok tani Sumber Murni 1. Faktor personal yang meliputi usia dan tingkat pendidikan menunjukkan hubungan nyata positif dengan proses pemberdayaan, sedangkan pengalaman bertani menunjukkan hubungan nyata negatif dengan proses pemberdayaan. 
PENGARUH PENGGUNAAN REMPAH KERING DAN REMPAH BASAH TERHADAP DAYA SIMPAN UREA MOLASES BLOCK (UMB) Riszqina Riszqina; Deni Haibatullah; Malikah Umar
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 1 (2023): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v8i1.1758

Abstract

UMB (Urea Molases Block)  atau kue sapi merupakan pakan tambahan untuk ternak ruminansia, merupakan campuran bahan sumber enersi, urea, mineral dan herbal. Proses  dan kadar air  bahan dalam pembuatan kue sapi (UMB) mempengaruhi daya simpan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh bentuk bahan rempah basah dan kering terhadap daya simpan Kue sapi atau Urea molasses Blok (UMB). Penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk yang terdiri dari 3 perlakuan dan 8 ulangan, terdiri dari Kontrol (K), Rempah Kering (RK), dan Rempah Basah (RB). Parameter yang diamati meliputi  karakter fisik dan kandungan protein kasar pada hari ke 0, 15, 30, dan pada hari ke 45. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan jamur tercepat (7 hari) pada UMB yang tidak mendapat perlakuan (K). pertumbuhan jamur terlambat terjadi pada UMB yang mendapat perlakuan rempah basah (17 hari). uji protein kasar dari UMB menunjukan bahwa rata-rata UMB yang menggunakan rempah kering memberikan jumlah kandungan protein kasar lebih tinggi (10,53%) dari pada yang menggunakan rempah basah (9,46%). Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa daya simpan UMB yang menggunakan rempah basah tidak berbeda sangat nyata (P>0,01) terhadap penggunaan rempah kering, akan tetapi kandungan protein kasar UMB yang menggunakan rempah kering lebih baik secara sangat nyata (P<0,01) terhadap UMB yang menggunakan rempah basah.
Keputusan Pembelian Bahan Dasar Daging Penjual Kaldu Kikil/Kokot di Kabupaten Pamekasan Ahmad Yudi Heryadi; Raka Dwi Pahingga; Achmarul Fajar
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 1 (2023): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v8i1.1756

Abstract

Masyarakat Madura khususnya kabupaten Pamekasan sangat menyukai olahan daging sapi yang merupakan masakan khas masyarakat yaitu kaldu kikil/kokot. Asumsi masyarakat terhadap pemilihan daging sapi Madura sebagai olahan Kaldu kikil/kokot disebabkan, tekstur daging sapi madura itu sendiri terasa lebih empuk dan berserat dibandingkan dengan daging sapi exotic.Tujuan peneitian ini adalah untuk mengetahui keputusan penjual dalam memilih daging sapi madura dan exotic sebagai bahan dasar olahan kaldu kikil/kokot di Kabupaten Pamekasan.  Materi penelitian ini adalah 6 penjual kaldu kikil/kokot di Kabupaten Pamekasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa depot di kabupaten Pamekasan mayoritas menggunakan bahan dasar sapi Madura untuk olahan kaldu kikil/kokot. Walaupun daging sapi Madura relatif lebih mahal, tetapi penjual tetap memilih sapi Madura  dengan alasan daging lebih empuk, berserat, harum dan ketika dikonsumsi mempunyai cita rasa dan ciri khas tersendiri. Disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan oleh penjual kaldu kikil/kokot di kabupaten  Pamekasan adalah faktor budaya, faktor individu dan faktor psikografis.
KEMAMPUAN DETEKSI BIRAHI PADA SAPI BETINA OLEH PETERNAK DI KECAMATAN PROPPO KABUPATEN PAMEKASAN (STUDI KASUS DI DESA BINAAN DESA RANG-PERANG DAYA) Akh Sanusi; Ahmad Yudi Heryadi
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 2 (2023): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v8i2.2044

Abstract

Inseminator memiliki peran yang sangat besar dalam keberhasilan pelaksanaan inseminasi buatan. Keahlian dan keterampilan inseminator dalam akurasi pengenalan birahi, sanitasi alat, penanganan (handling) semen beku, pencairan kembali (thawing) yang benar, serta kemampuan melakukan IBakan menentukan keberhasilan inseminasi buatan. Selain inseminator dan karakteristik ternak, kemampuan peternak dalam mendeteksi birahi pasca partus (Estrus Post Partum) dan penentuan waktu kawin setelah beranak (Post Partum Meeting). Rendahnya pengetahuan peternak dalam mendeteksibirahi dan penetuan waktu kawin yang tidak tepat setelah beranak dapat mengakibatkan terjadinya kegagalan kebuntingan akan dapatmempengaruhi laju pertumbuhan populasi ternak sapi sehingga dari sisi ekonomi dapat mengakibatkan kerugian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan peternak dalam deteksi birahi dan mengetahuai kemampuan peternak dalam penentuan waktu kawin setelah partus di kecamatan Proppo kabupaten Pamekasan, studi kasus di desa binaan peneliti yaitu desa Rang-perang Daya Kecamatan Proppo.. Metode yang digunakan dalam  penelitian ini adalah deskriptif kualitatif . Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan peternak dalam mendeteksi birahi ternaknya sudah baik, sebagian besar peternak responden (46%) mengenali tanda-tanda birahi melalui gejala birahi 3A (abang, abuh, anget) yang terlihat pada vulva, 23 % peternak responden dengan tanda-tanda nafsu makan turun, 17 % gelisah, bersuara, dan 14 % dengan tanda keluar lender dari vagina. Kemampuan peternak untuk waktu mengawinkan sapi birahi sebanyak 45 peternak atau 58 % mengawinkan sapi betina baik kawin alam maupun IB, 10 -12 jam setelah terdeteksi awal birahi.  
Indeks Pertumbuhan Pada Sapi Bali Yang Dipelihara Secara Ekstensif Di Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene Agustina Agustina; Tasrif Tasrif; Irma Susanti S; Hendro Sukoco
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 2 (2023): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v8i2.2060

Abstract

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui indeks pertumbuhan pada sapi Bali yang dipelihara secara ektensif di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene dan untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat menghambat pertumbuhan sapi Bali secara ekstensif di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif adalah sebuah metode penelitian yang memanfaatkan hasil penelitian kualitatif dan di jabarkan secara deskritif. Penelitian ini menggunakan populasi sebanyak 736 ekor sapi bali. Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan rundom sampling, rundom sampling adalah pengambilan sampel secara acak dengan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh populasi untuk terpilih sebagai sampel. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 88 ekor sapi. Hasil penelitian rata-rata ukuran lingkar dada sapi bali mengalami kenaikan lingkar dada sebesar 5,67 cm perekor sapi yang di pelihara secara ekstensif selama 3 bulan. Tinggi pundak sapi yang pemeliharaan selama tiga bulan mengalami kenaikan sebesar 2,73 cm untuk tiap ekor sapi menjadi 103,81 cm/ekor. Panjang badan sapi bali yang dipelihara secara ekstensif atau di gembalakan terjadi kenaikan sebesar 99,65 cm/ekor sapi atau terjadi kenaikan sebesar 1,83 cm/ekor selama 3 bulan pemeliharaa secara ekstensif. Berat rata-rata badan sapi bali berdasarkan data awal yakni sebesar 248,22 kg/ekor sapi dan setelah dilakukan pemeliharaan secara ekstensif atau sistem penggembalaan/ ekstensif mengalami kenaikan sebesar 18,10 kg/ekor selama 3 bulan atau menjadi 266,32 kg/ekor atau mengalami rata-rata kenaikan 0,20 kg/ekor/hari
KUALITAS ORGANOLEPTIK DAGING SAPI YANG DIRENDAM MENGGUNAKAN AIR KELAPA DENGAN LAMA PERENDAMAN YANG BERBEDA Moh Sodiq Riwanto; Joko Purdiyanto
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 2 (2023): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v8i2.2045

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kualitas organoleptik daging sapi setelah direndam menggunakan air kelapa dengan lama perendaman yang berbeda dengan perlakuan P1 : Perendaman dalam air kelapa 30 menit, P2 : Perendaman dalam air kelapa 60 menit, P3 : Perendaman dalam air kelapa 90 menit, dan P4 : Perendaman dalam air kelapa 120 menit. Teknik pengumpulan data menggunakan angket (kuesioner) uji kesukaan menggunakan skala 5 (5 = sangat suka, 4 = suks, 3 = medium, 2 = tidak suka, dan 5 = sangat tidak suka) dengan panelis sebanyak 30 orang. Variabel yang diukur adalah tingkat kesukaan panelis terhadap daging sapi dengan parameter yang diukur adalah warna, aroma, rasa, dan tekstur. Teknik pengolahan data menggunakan analisis sidik ragam, uji beda nyata terkecil dan analisa deskriptif. Hasil uji organoleptik kesukaan panelis terhadap daging sapi menghasilkan F Hitung < F Tabel 5 %,  sehingga perendaman daging sapi pada air kelapa tidak mempengaruhi kesukaan panelis terhadap warna, rasa dan tekstur. Sedangkan hasil uji organoleptik untuk aroma dihasilkan F Hitung > F Tabel 5 %, sehingga perendaman daging sapi pada air kelapa mempengaruhi kesukaan panelis terhadap aroma daging. Dari uji BNT menujukkan bahwa panelis memiliki perbedaan kesukaan terhadap aroma daging sapi yang direndam pada air kelapa dengan lama perendaman yang berbeda 30, 60, 90, dan 120 menit. Hasil uji deskriptif diperoleh  bahwa warna yang paling disukai panelis adalah daging sapi dengan lama perendaman 30 dan 60 menit, aroma yang paling disukai panelis adalah daging sapi dengan lama perendaman 30 menit, rasa yang paling disukai panelis adalah daging sapi dengan lama perendaman 90 menit dan tekstur yang paling disukai panelis adalah daging sapi dengan lama perendaman 30 dan 60 menit

Page 8 of 11 | Total Record : 103