Jurnal Psikologi Wijaya Putra (Psikowipa)
Jurnal Ilmiah PSIKO WIPA merupakan jurnal ilmiah yang terbit secara on-line dan menerbitkan artikel atau karya ilmiah hasil penelitian dalam bidang psikologi yang terkait tentang peikologi pendidikan, psikologi sosial, spikologi klinis, psiklogi perkembangan dan psikologi industri organisasi dan ilmu lain yang berkaitan dengan ilmu psikologi.
Articles
54 Documents
PERSON-JOB FIT DENGAN WORK ENGAGEMENT PADA KARYAWAN MARKETING & SALES PT.Z
Ressy Mardiyanti
PSIKOWIPA (Psikologi Wijaya Putra) Vol 4 No 2 (2023): PSIKOWIPA
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Wijaya Putra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.38156/psikowipa.v4i2.121
The aim of this research is to determine the relationship between Person Job Fit and work engagement in PT. Z. The compatibility between employees and the work they do is very important. With this compatibility, employees can carry out their work well, be immersed or have a strong attachment to their work, so that employees can stay in the company for a long time and can reduce the budget for the recruitment, selection and training process. The subject is an employee of the marketing & sales division of PT. Z, totaling 32 people and aged 19-45 years. This research uses quantitative methods, sampling using purposive sampling techniques, using measuring instruments with questionnaire models on the variables of person job fit and work engagement. The results of this research show a correlation value of 0.029 < 0.05, and if seen from the calculated correlation value it is 0.598 > 0.362, which means that there is a relationship between Person Job Fit and work engagement in employees of the Marketing & Sales Division of PT. Z. The higher a person's suitability for the job they are working on, the higher their work engagement. Matching between individuals and jobs at the start is very effective in reducing employee turnover, especially in marketing and sales functions.
KEPUASAN KERJA SEBAGAI PREDIKTOR INTENSI TURNOVER DI RSI SULTAN AGUNG BANJARBARU
Pasha, Aghnina Abdalia;
Ariani, Lita;
Julaibib, Julaibib
PSIKOWIPA (Psikologi Wijaya Putra) Vol 5 No 1 (2024): PSIKOWIPA
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Wijaya Putra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.38156/psikowipa.v5i1.130
Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset di sebuah perusahaan dalam mengembangkan perusahaan agar tidak terjadinya masalah turnover intention pegawai, salah satu faktor penyebab turnover intention adalah kepuasan kerja. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui apakah kepuasan kerja pegawai berpengaruh terhadap turnover intention pegawai. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional. Partisipan penelitian ini berjumlah 81 orang dan pengambilan data dilakukan secara daring dengan teknik purposive sampling. Data diolah menggunakan analisis regresi linear sederhana. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh negatif signifikan, artinya semakin tinggi kepuasan kerja akan berpengaruh signifikan terhadap semakin rendah turnover intention. Berdasarkan hasil tersebut, pihak RSI Sultan Agung Banjarbaru diharapkan agar melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kepuasan kerja, seperti memberikan penghargaan, menyediakan pelatihan, membangun hubungan baik antara atasan dan bawahan, serta menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan, sehingga stabilitas tenaga kerja di RSI Sultan Agung Banjarbaru meningkat.
KUALITAS PERTEMANAN DAN KESEJARTERAAN PSIKOLOGIS: PRESPEKTIF MAHASISWA
Salsabila, Anfhasa Raina;
Hermina, Ceria;
Julaibib, Julaibib
PSIKOWIPA (Psikologi Wijaya Putra) Vol 5 No 1 (2024): PSIKOWIPA
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Wijaya Putra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.38156/psikowipa.v5i1.131
Mahasiswa adalah sebutan bagi mereka yang sedang belajar di perguruan tinggi. Dengan masuknya seseorang tersebut ke dalam perguruan tinggi dan menjadikannya sebagai mahasiswa, maka orang tersebut akan memiliki lingkungan dan pertemanan yang baru. Namun, menjadi seorang mahasiswa tidaklah mudah, di samping ketidakpuasan seorang mahasiswa sering kali timbulnya rasa tidak nyaman dan kurang bahagia. Tentu saja mahasiswa harus memiliki kesejahteraan psikologis yang baik. Salah satu aspek yang menjadi pemicu terjadinya kesejahteraan psikologis adalah menjalin hubungan yang positif dengan orang lain. Dalam kualitas pertemanan yang dibuat seharusnya dapat bermanfaat baik agar bisa mengurangi depresi dan perilaku negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pertemanan terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswa. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasi. Partisipan penelitian ini berjumlah 118 orang dan pengambilan data dilakukan secara online. Teknik yang digunakan pada penelitian ini yaitu purposive sampling. Data diolah menggunakan analisis regresi linear sederhana. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh positif signifikan, artinya semakin tinggi kualitas pertemanan maka semakin tinggi pula kesejahteraan psikologis mahasiswa. Berdasarkan hasil tersebut mahasiswa diharapkan dapat menjadi pedoman sebagai cara menjaga bahkan meningkatkan kualitas pertemanan melalui dukungan dan kepedulian untuk mengantisipasi terjadinya penurunan kesejahteraan psikologis mahasiswa.
DETERMINASI KETERIKATAN KERJA PADA PRAJURIT MILITER: KAJIAN LITERATUR
Affia, Khairunnisa Atika Nur;
Mulyana, Olievia Prabandini
PSIKOWIPA (Psikologi Wijaya Putra) Vol 5 No 1 (2024): PSIKOWIPA
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Wijaya Putra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.38156/psikowipa.v5i1.134
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis determinan keterikatan kerja pada prajurit militer melalui kajian literatur. Keterikatan kerja merupakan faktor krusial yang mempengaruhi kinerja dan kesejahteraan prajurit militer. Dengan menggunakan metode kajian literatur sistematis, berbagai studi empiris dan teoretis terkait keterikatan kerja di kalangan militer dianalisis untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keterikatan kerja tersebut. Penelitian ini melibatkan 8 artikel jurnal yang dipublikasi antara tahun 2015-2024. Hasil kajian mengungkapkan bahwa determinan keterikatan kerja para prajurit dapat dikategorikan menjadi faktor job resource dan personal resource. Faktor job resource meliputi pay satisfaction, perceived organizational support, perceived social impact dan perceived social worth. Sementara itu, faktor personal resource meliputi basic psychological needs satisfaction, psychological hardiness, power of love, resiliensi, efikasi diri, komitmen karir, dan motivasi kerja. Secara lebih lanjut, apabila organisasi ingin memiliki prajurit militer dengan tingkat keterikatan kerja yang tinggi terhadap pekerjaanya maka perlu mempertimbangkan faktor-faktor tersebut. Prajurit dengan keterikatan kerja yang tinggi akan lebih bersedia untuk ditugaskan dalam misi militer dan memiliki keinginan untuk keluar yang lebih rendah.
PERAN MOTIVASI KERJA DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN
Sidharta, Florencia;
Basaria, Debora;
Fahlevi, Reza
PSIKOWIPA (Psikologi Wijaya Putra) Vol 5 No 1 (2024): PSIKOWIPA
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Wijaya Putra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.38156/psikowipa.v5i1.141
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di PT. X, sebuah perusahaan di sektor Agribisnis di Jakarta. Penelitian ini didasarkan pada urgensi motivasi kerja dalam meningkatkan kinerja karyawan dan bagaimana motivasi kerja dapat menjadi faktor kunci, sebagaimana didukung oleh beberapa penelitian yang menunjukkan hubungan positif antara motivasi kerja dan kinerja. Hasil observasi awal menunjukkan tingkat motivasi kerja yang tinggi di antara karyawan, dengan mayoritas responden menunjukkan komitmen tinggi terhadap pekerjaan dan kepuasan dalam melaksanakan tugas-tugas mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui survei daring yang disebarkan kepada 180 karyawan PT. X. Alat ukur yang digunakan meliputi Motivation at Work Scale (MAWS) untuk mengukur motivasi kerja dan Individual Work Performance Questionnaire (IWPQ) untuk mengukur kinerja karyawan. Dengan menggunakan analisis regresi sederhana, ditemukan bahwa motivasi kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. X di Jakarta, dengan kontribusi sebesar 37,2% dan taraf signifikansi p < 0,01.
ANALISIS PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT TERHADAP INOVASI KERJA KARYAWAN DI JAKARTA
Amanda, Vania;
Basaria, Debora;
Fahlevi, Reza
PSIKOWIPA (Psikologi Wijaya Putra) Vol 5 No 1 (2024): PSIKOWIPA
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Wijaya Putra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.38156/psikowipa.v5i1.143
Organisasi merupakan entitas bisnis terstruktur yang memiliki tujuan, namun perkembangan zaman menjadi tantangan bagi organisasi dalam mencapainya. Oleh karena itu, organisasi membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas melalui tingkat employee engagement yang tinggi untuk menciptakan innovative work behavior. Innovative work behavior adalah minat karyawan dalam mengeksplorasi ide atau pemecahan masalah baru hingga mengimplementasikan untuk keuntungan organisasi. Employee engagement diartikan sebagai karyawan yang memaksimalkan kemampuan fisik, kognitif, dan emosional dalam melaksanakan aktivitasnya untuk mencapai kesuksesan organisasi. Dengan SDM yang memiliki sikap employee engagement dan innovative work behavior, organisasi dapat mempertahankan relevansi produk atau jasa di tengah perkembangan zaman. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara employee engagement dan innovative work behavior pada karyawan di Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif, dengan kuesioner yang disebarkan kepada 155 karyawan di wilayah Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara employee engagement dan innovative work behavior pada karyawan di Jakarta, dengan nilai r= 0.423, p < 0.05. Temuan ini menegaskan pentingnya meningkatkan employee engagement untuk mendorong perilaku kerja inovatif dalam organisasi, khususnya di wilayah yang dinamis seperti Jakarta.
STUDI FENOMENOLOGI DINAMIKA PSIKOLOGIS REMAJA WANITA YANG MENJALANI TRADISI KARIA (PINGITAN) DI WILAYAH PESISIR KAB. MUNA SULAWESI TENGGARA
Bayu, Wisnu Catur
PSIKOWIPA (Psikologi Wijaya Putra) Vol 5 No 1 (2024): PSIKOWIPA
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Wijaya Putra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.38156/psikowipa.v5i1.145
Karia merupakan wadah atau momentum untuk membentuk kematangan pribadi seorang gadis, karena dalam ritual karia ini gadis ditempah dengan pendidikan kebersihan, pendidikan kesucian, sikap mental dan pendidikan akhlak serta para peserta karia akan melewati atau melalui beberapa tahapan dalam ritual tersebut. Salah satu tahapan ritual yang dilakukan oleh remaja adalah membatasi gerak, makan, dan berdiam diri di dalam ruangan khusus yang tertutup dan gelap. Remaja yang menjalani prosesi ini tidak diperkenankan untuk membawa hand phone dan melakukan aktifitas seperti biasa. Kondisi yang dijalani remaja ini tentunya memberika dampak baik secara fisik maupun psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dinamika psikologis yang dialami remaja wanita yang menjalni prosesi karia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan yang terlibat pada penelitian ini yaitu 3 orang remaja wanita yang pernah menjalani prosesi karia. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara mendalam. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan selanjutnya dilanjutkan dengan triangulasi data. Penelitian ini menghasilkan 4 tema besar diantaranya: 1) Perasaan Cemas 2) Pendewasaan; 3) Kesepian; 4). Kebahagiaan. Ttradisi karia merupakan warisan kebudayaan yang perlu dipertahankan dan dilestarikan. Secara umum prosesi karia yang dijalani memberikan dampak yang positif bagi remaja wanita. Selain sebagai bentuk pendewasaan, prosesi karia juga dapat memberikan pembelajaran yang cukup berarti khususnya dalam melatih kesabaran dan ketenangan hati.
Relationship Between Teacher Burnout, Job Satisfaction, and Student Achievement in Middle Schools: A Case Study in Cianjur, Indonesia
Iskandar, Yusuf;
Priyana, Yana
PSIKOWIPA (Psikologi Wijaya Putra) Vol 5 No 2 (2024): PSIKOWIPA
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Wijaya Putra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.38156/psikowipa.v5i2.119
Penelitian ini menyelidiki hubungan antara burnout guru, kepuasan kerja, dan prestasi belajar siswa di sekolah menengah di Indonesia, dengan fokus khusus pada Cianjur. Sampel terdiri dari 70 guru yang dipilih menggunakan teknik sampling kenyamanan karena keterjangkauan akses dan sumber daya. Regresi linier berganda dan pengujian simultan dilakukan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik burnout guru maupun kepuasan kerja secara signifikan memengaruhi prestasi belajar siswa. Selain itu, penelitian ini mengungkapkan korelasi negatif antara burnout guru dan kepuasan kerja, yang menunjukkan bahwa beban kerja yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan kepuasan kerja dan hasil akademik yang lebih buruk bagi siswa. Urgensi penelitian ini terletak pada potensi implikasinya terhadap kebijakan pendidikan di Indonesia, di mana burnout guru menjadi perhatian yang semakin meningkat. Mengatasi masalah ini sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan guru dan prestasi belajar siswa, terutama di daerah yang kekurangan dana dan sumber daya seperti Cianjur. Temuan penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi pembuat kebijakan yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dengan mendukung guru dan memastikan mereka tidak terlalu terbebani, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil akademik siswa.
Analisis Pembelajaran Diferensiasi Berbasis Konstruktivisme di Pendidikan Dasar dan Menengah: Gaya Kognitif, Self-Efficacy, Motivasi, Dan Self-Regulated Learning
Priyambudi, Surya
PSIKOWIPA (Psikologi Wijaya Putra) Vol 5 No 2 (2024): PSIKOWIPA
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Wijaya Putra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.38156/psikowipa.v5i2.132
Desain penelitian ini adalah literature review atau tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka merupakan uraian tentang teoritis, temuan, dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pembelajaran diferensiasi dapat meningkatkan hasil belajar pebelajar, terutama bagi pebelajar yang memiliki perbedaan dalam gaya kognitif, self efficacy, motivasi, dan self regulated learning. Pembelajaran yang diferensiasi merupakan suatu pendekatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar pebelajar yang berbeda. Pendekatan ini didasarkan pada teori konstruktivisme yang berasumsi bahwa pebelajar secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran diferensiasi dapat meningkatkan hasil belajar pebelajar, terutama bagi pebelajar yang memiliki perbedaan dalam gaya kognitif, self efficacy, motivasi, dan self regulated learning. Oleh karena itu, pembelajaran diferensiasi merupakan pendekatan yang penting untuk diterapkan dalam pendidikan dasar dan menengah.
Gambaran Citra Tubuh Pada Remaja Laki-Laki
Dannelle, Eclesia Charista;
Sandjaj, Stefanus Seojanto
PSIKOWIPA (Psikologi Wijaya Putra) Vol 5 No 2 (2024): PSIKOWIPA
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Wijaya Putra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.38156/psikowipa.v5i2.144
Kepuasan terhadap penampilan fisik dan bentuk tubuh ideal hingga saat ini masih menjadi dua hal yang sangat berpengaruh bagi kehidupan remaja. Esensinya kepuasan fisik atau citra tubuh akan terus berkaitan dengan cara seseorang memandang, merasakan, dan memikirkan penampilan tubuhnya. Citra tubuh sendiri sering dipahami sebagai suatu penilaian terharap ukuran, evaluasi, dan respon seseorang terhadap penampilan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran citra tubuh pada remaja laki-laki. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuantitatif deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 400 partisipan dengan kriteria remaja laki-laki usia 18 - 22 tahun yang berdomisili di DKI Jakarta dan gemar berolahraga dengan menggunakan teknik purposive sampling. Skala citra tubuh berisi 32 item dan di ukur menggunakan teknik korelasi item total dengan nilai validitas sebesar 0.3400-0.7233 dan reliabilitas diukur menggunakan conbrach alpha dengan nilai reliabilitas sebesar 0,855. Hasil analisis deskriptif pada penelitian menunjukan bahwa citra tubuh pada remaja laki-laki tergolong dalam kategori sedang. Artinya remaja laki-laki dengan usia 18-22 tahun dapat memaknai dan menilai dirinya secara positif, tetapo belum merasa puas terhadap penampilan diri yang dimiliki.