cover
Contact Name
Vina Maria Ompusunggu
Contact Email
vinaompusunggu@gmail.com
Phone
+6285296965389
Journal Mail Official
jurnal.agroteknosains@universitasquality.ac.id
Editorial Address
Jl. Ngumban Surbakti No. 18 Medan
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
JURNAL AGROTEKNOSAINS
Published by Universitas Quality
ISSN : 25986228     EISSN : 25980092     DOI : http://dx.doi.org/10.36764/ja.v6i1
Core Subject : Agriculture,
Agrotechnoscience journal aims to encourage the development of science and technology in the field of research-based agriculture including: (a) agribusiness, (b) husbandry, (c) fisheries, (d) agroindustry, (e) postharvest industry, (f) genetic engineering, (g) environment, and (h) food science.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2025): Jurnal Agroteknosains" : 8 Documents clear
Pengaruh Pemberian Pupuk NPK dan POC Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kangung Darat (Ipomoea reptans Poir) Dahang, Donatus; Nainggolan, Lyndon Parulian; Silaban, Sri Rejeki
JURNAL AGROTEKNOSAINS Vol 9, No 1 (2025): Jurnal Agroteknosains
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/ja.v9i1.1569

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK dan POC Terhadap pertumbuhan dan  hasil tanaman kakngkung darat (Ipomoea reptans Poir). Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Simalingkar Raya dusun 1 Desa Simalingkar A, Kec. Medan Tuntungan, Deli Serdang, terhitung Oktober 2024 sampai Februari 2025. Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial digunakan dalam penelitian ini yang terdiri atas dua faktor, pertama: POC terdiri atas 3 C0 = tanpa pupuk/control, C1 = POC 1 ml/ liter air, san C2 = POC 2 ml/ liter air; kedua NPK Mutiara 16-16-16 (N) terdiri atas N0 = tanpa NPK, N1 = 0.5 g/ tanaman, N2 = 1 g/ tanman, dan N3 = 1.5 g/ tanaman. Hasil penelitian menunjukkan N2 49, 1 cm  dan N3 52 cm merupakan perlakuan optimum yang memberikan pertumbuhan tinggi tanaman tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Jumlah daun terbanyak pada 28 HST adalah N3 30,3 helai berbeda nyata dengan N2  27,5 helai, N1 25,5 helai, dan N0 23,1 helai.Pengaruh POC jumlah daun terbanyak pada 28 HST C2 31,7 helai berbeda nyata dengan C1 25,5 helai dan C0 22,6 helai. Produksi kangkung per sampel N3 104,3 g merupakan perlakuan optimum dan C2 menghasilkan bobot kangkung tertinggi 101,7 g. Produksi per plot tertinggi ditemukan pada N2 794,4 g dan terendah N0 339,5 g
Analisis Komparatif Usahatani Padi Menggunakan Pola Tanam Jajar Legowo dan Pola Tanam Larikan (Studi Kasus di Kelompok Tani “Tani Jaya” di Desa Wangunrejo Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo) Savitri, Nanda; Hasanah, Uswatun; Windani, Isna
JURNAL AGROTEKNOSAINS Vol 9, No 1 (2025): Jurnal Agroteknosains
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/ja.v9i1.1661

Abstract

This study aims to determine the amount of costs, production, revenue, income, and profit in rice farming with the jajarlegowo planting pattern in Wangunrejo village, Banyuurip sub-district, Purworejo regency, determine the amount of costs, production, revenue, income, and profit in rice farming with the strip planting system in Wangunrejo village, Banyuurip sub-district, Purworejo regency, and also determine the differences between costs, production, revenue, income, and profit in rice farming using the jajar legowo planting system and the strip planting system in Wangunrejo village, Banyuurip sub-district, Purworejo regency. There are 30 farmers using the jajarlegowo planting pattern and 30 farmers using the strip planting pattern. The determination of the sample in this study used the saturated sampling method, namely all members of the population were used as samples. The amount of production costs in rice farming using the jajarlegowo planting pattern per ha is Rp 33,739,642, revenue of Rp 77,625,420, income of Rp 62,082,097 and profit of Rp 59,429,101. The amount of production costs in rice farming using the larikan planting pattern per ha is Rp 29,911,099, revenue of Rp 70,056,420, income of Rp 55,861,318 and profit of Rp 52,480,422. There are differences in production costs, revenue, income and profit in the jajarlegowo planting pattern and larikan planting pattern. The jajarlegowo planting pattern is more profitable.
Pengaruh Kombinasi Pupuk Daun dan NPK terhadap Pertumbuhan dan Hasil Panen Cabai merah (Capsicum annum L.) Pandia, Wajib; Sitepu, Israil
JURNAL AGROTEKNOSAINS Vol 9, No 1 (2025): Jurnal Agroteknosains
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/ja.v9i1.1529

Abstract

Konsumsi cabai di Indonesia mengalami peningkatan sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk setiap tahunnya. Upaya peningkatan produksi cabai perlu dilakukan melalui pemupukan akar dan daun. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan interval pemupukan NPK (nitrogen, fosfor, kalium) dan jenis pupuk daun yang optimum bagi pertumbuhan dan hasil cabai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2024 di Desa Dellsa Raya, Kellcamatan Bellrastagi, Kabullpatelln Karo, Sullmatellra ULLtara. Penelitian ini menggunakan metode eksperiensial dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah interval pemupukan NPK (16-16-24 minggu), dengan konsentrasi 25 gL-1 dengan dosis 240 mL.tanaman-1 . Interval pemupukan NPK terdiri dari 4 taraf yaitu pupuk NPK yang diberikan setiap 5, 10, 15, dan 21 hari. Faktor kedua yaitu pupuk daun yang terdiri dari pupuk daun A, pupuk daun B, dan pupuk daun C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interval pemupukan NPK berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Jumlah cabang dikotomi, berat tungku kering, buah kumulatif, berat buah kumulatif, dan panjang buah pada panen ke-1. Pemupukan NPK setiap 15 hari dapat meningkatkan cabang dikotomi sebesar 24,16%, berat tungku kering sebesar 38,98%, buah kumulatif sebesar 38,41%, dan berat buah kumulatif sebesar 42,46%. Pupuk daun B dan pupuk daun A memberikan kinerja yang sama pada cabang dikotomi. Tidak terdapat pengaruh interaksi antara interval pemupukan NPK dan jenis pupuk daun terhadap semua variabel pertumbuhan dan hasil. Interval pemupukan NPK yang optimum sebagai pupuk susulan sebaiknya diberikan setiap 15 hari.
Produktivitas Kopi Arabika Melalui Perangkap (Trap) Berbasis Sumberdaya Lokal Marpaung, Posman HP; Siburian, Fandri; Sitepu, Alim
JURNAL AGROTEKNOSAINS Vol 9, No 1 (2025): Jurnal Agroteknosains
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/ja.v9i1.1526

Abstract

Kopi merupakan salah satu tanaman perkebunan penting di Indonesia, dan menjadi sumber pendapatan bagi jutaan petani dan keluarganya. Kita semua sebagai petani maupun para konsumen yang biasa meminum kopi dari Indonesia tentu berharap bahwa produksi kopi masih akan berlanjut terus di masa depan. Kita menyadari bahwa praktek produksi yang diterapkan para petani kopi saat ini sebagian telah mendukung pertanian berkelanjutan, tetapi masih ada beberapa praktek pertanian kopi yang belum sesuai dengan prinsip pertanian berkelanjutan. Tanaman Kopi (Coffee Sp) merupakan salah satu tanaman utama di Sumatera Utara yang banyak diusahakan oleh rakyat termasuk Kabupaten Karo. Tanaman ini merupakan komoditi perkebunan yang penting dalam perekonomian daerah Kabupaten Karo karena dapat menyumbangkan devisa untuk daerah ini. Secara umum tanaman kopi tumbuh pada ketinggian 500 m dari permukaan laut dengan suhu rata-rata 21-24 0C dan menghendaki curah hujan 2000 - 3000 mm. Jenis komoditi unggulan yang dibudidayakan masyarakat Kabupaten Karo tahun 2020 adalah tanaman kopi (Reza dan Tri, 2023). Komasti merupakan varietas bahan tanam unggul baru kopi Arabika yang telah dilepas oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia pada tahun 2013. Varietas ini mempunyai potensi hasil mencapai ±2,1 ton greenbean per hektar dengan populasi 2.000 tanaman tentu dengan perawatan yang intensif. Untuk menjaga tanaman kopi tetap sehat dan produktif, dianjurkan untuk melakukan pencegahan serangan hama dan penyakit serta mengendalikanya secara benar apabila tanaman telah terserang. Pengendalian hayati dapat dilakukan dengan penyemprotan spora jamur Beauveria bassiana. Biakan Beauveria dapat dibuat sendiri oleh petani atau membeli dari dinas setempat. Sistem pertanian berkelanjutan menawarkan alternatif praktek produksi kopi yang ramah lingkungan dan secara sosial ekonomi menguntungkan. Sistem ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan para petani saat ini tanpa mengabaikan kepentingan anak cucu yang akan datang.
Pengaruh Kedalaman Sumbu Yang Terbenam Dalam Tanah Pada Sistem Irigasi Kapiler Zulfakri, Zulfakri; Naswir, Naswir; Candra, Aldo Deska; Yudhi, Rendi Satria
JURNAL AGROTEKNOSAINS Vol 9, No 1 (2025): Jurnal Agroteknosains
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/ja.v9i1.1539

Abstract

Irigasi kapiler memiliki tingkat efisiensi penggunaan air yang cukup tinggi. Cara kerja irigasi kapiler dengan memanfaatkan sumbu misalnya kain flanel untuk mengalirkan air menggunakan prinsip kapilaritas dengan perantara suatu media dari sumber air. Keunggulan dari irigasi kapiler yaitu memiliki efisiensi penggunaan air yang tinggi, mudah dalam pengaplikasianya, mudah dalam pembuatannya dan relatif murah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi air di zona perakaran tanaman dengan menggunakan irigasi kapiler, dan interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman Selada (Lactuca sativa L.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang terdiri dari 5 taraf kedalaman sumbu kapiler  ( 2 ; 4; 6 ; 8; 10 cm dari permukaan tanah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kedalaman sumbu tidak memberi  pengaruh nyata terhadap; diameter basah tanah, dan luas basah tanah. Namun memberi pengaruh yang nyata terhadap volume basah tanah dan lama air yang membasahi tanah. Untuk pertumbuhan tanaman tidak memberikan pengaruh yang nyata, tetapi untuk panjang akar tanaman dan produksi tanaman memberikan pengaruh yang nyata dari semua perlakuan. Produksi tanaman dengan hasil terbaik dari rata-rata berat segar di tunjukan pada perlakuan 5 (10 cm) yaitu 76.57 g  tanaman/polybag.
Performa Adsorpsi Karbon Aktif dari Kulit Kopi untuk Menurunkan Asam Lemak Bebas (FFA) pada Minyak Jelantah Yunira, Eka Nur'azmi; Putra, Tamam Athallah Rhely; Pratama, Borneo Satria; Witoyo, Jatmiko Eko; Pangestuti, Martasari Beti
JURNAL AGROTEKNOSAINS Vol 9, No 1 (2025): Jurnal Agroteknosains
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/ja.v9i1.1598

Abstract

Coffee husk-activated carbon is a promising biomass for use as an adsorbent due to its composition and abundance. This study aimed to analyze the performance of coffee husk-activated carbon in reducing the free fatty acid (FFA) content of used palm cooking oil. The study examined the effects of potassium hydroxide (KOH) concentration, adsorption time, and the mass of activated carbon. The activated carbon was produced through carbonization at a temperature of 300–400, followed by activation using 0 M, 1 M, and 2 M of KOH solutions. The results showed that the reductions in FFA levels at various adsorption times (2, 4, and 6 hours) were 24.219%, 33.828%, and 46.016%, respectively. The longer the adsorption time, the greater the reduction in FFA levels. In mass variations (0.1, 0.3, and 0.5 g) for 100 ml of used palm cooking oil, the reductions in FFA levels for 0 M, 1 M, and 2 M KOH-activated carbon were 40.234%, 47.968%, and 50.781%, respectively. The study found that increasing adsorption time and the mass of coffee husk-activated carbon resulted in lower FFA levels in used palm cooking oil. The highest percentage reduction in FFA levels, 50.781%, was achieved using 2 M KOH-activated carbon with a mass of 0.5 grams using and 6 hours for adsorption time. These findings suggested that coffee husk-activated carbon was a viable and sustainable adsorbent for improving the quality of used palm cooking oil, potentially reducing its environmental impact and enhancing its reuse potential in various applications.
Diversifikasi Produk Olahan Cabai Dan Dampaknya Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Di Kabupaten Deli Serdang Simbolon, Juliana; Simbolon, Srihara; Simamora, Yuri; Tarigan, Gita
JURNAL AGROTEKNOSAINS Vol 9, No 1 (2025): Jurnal Agroteknosains
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/ja.v9i1.1541

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis diversifikasi produk olahan cabai dan dampaknya terhadap peningkatan pendapatan petani di Kabupaten Deli Serdang. Diversifikasi produk olahan dilakukan sebagai upaya menghadapi fluktuasi harga cabai yang sering merugikan petani. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif, dengan data primer yang diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi. Produk olahan yang dihasilkan meliputi saus cabai, bubuk cabai, dan cabai kering, yang dipasarkan melalui berbagai saluran, baik lokal maupun digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diversifikasi produk olahan mampu meningkatkan nilai tambah cabai hingga 40%, serta membuka akses pasar yang lebih luas bagi petani. Peningkatan pendapatan petani rata-rata mencapai 25-30% dibandingkan hanya menjual cabai segar. Faktor pendukung keberhasilan diversifikasi meliputi pelatihan keterampilan, dukungan teknologi pengolahan, dan akses ke pembiayaan. Studi ini merekomendasikan penguatan kapasitas petani dan pengembangan jaringan pemasaran sebagai strategi berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Implementasi Marketing Mix 7P untuk Meningkatkan Penjualan Bibit Alpukat di CV Supri Bibit Sukses Makmur Fernanda, Yoga; Utami, Dyah Panuntun; Wicaksono, Istiko Agus
JURNAL AGROTEKNOSAINS Vol 9, No 1 (2025): Jurnal Agroteknosains
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/ja.v9i1.1619

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Marketing Mix 7P untuk meningkatkan penjualan bibit alpukat di CV Supri Bibit Sukses Makmur, yang berlokasi di Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data dan juga informasi melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap elemen-elemen dalam Implementasi Marketing Mix 7P memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan penjualan bibit alpukat di CV Supri Bibit Sukses Makmur. Produk bibit unggul dengan kualitas yang terbaik menjadi daya tarik utama bagi konsumen, dan didukung oleh penetapan harga yang bermacam-macam sehingga konsumen bebas memilih bibit alpukat yang diinginkan dan sesuai dengan kemampuanya. Distribusi dilakukan melalui kebun langsung dan media online, sementara promosi masih terfokus pada media sosial dan promosi dari mulut ke mulut, mengikuti event-event pertanian, dan WhatsApp, Facebook, Website Gratisongkir, E-katalog tidak aktif dikarenakan keterbatasan tenaga kerja di staf pemasaran karena kurangnya informasi mengenai pemasaran menggunakan media sosial online. Sumber daya manusia memiliki pengalaman teknis yang baik namun masih perlu peningkatan di bidang pelayanan dan pemasaran digital. Proses pembibitan telah berjalan secara efisien, namun pelayanan pelanggan perlu ditingkatkan. Bukti fisik usaha CV Supri Bibit Sukses Makmur masih sederhana dan membutuhkan penguatan agar lebih dikenal oleh konsumen-konsumen lainya.

Page 1 of 1 | Total Record : 8