Prosiding Sesiomadika
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang (SESIOMADIKA) merupakan event rutin tahunan pada Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang. Pada tahun 2020 ini merupakan periode ke-4 dalam penyelenggaraan event tersebut. Makalah-makalah yang diseminarkan pada event tersebut adalah makalah yang berasal dari bidang Pendidikan Matematika maupun Matematika murni dari kalangan akademisi maupun praktisi pendidikan matematika seluruh Indonesia. Bidang Kajian Pendidikan Matematika, Analisis, Aljabar, Geometri, Statistika, Terapan, Komputer (Komputasi), Matematika Diskrit (Kombinatorika).
Articles
336 Documents
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL EXAMPLE NON-EXAMPLE BERBANTUAN LKS BERBASIS CERIA
SITI ROHMAH;
SAFURI MUSA;
RAMLAH RAMLAH
Prosiding Sesiomadika Vol 1 No 1b (2019)
Publisher : Prosiding Sesiomadika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa SMP melalui penggunaan model example non-example berbantuan LKS berbasis CERIA. Hal ini sejalan dengan adanya permasalahan mengenai kurangnya kemampuan dalam penelitian ini, yaitu kurangnya kemampuan pemahaman matematis siswa SMP kelas VII. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan desain non-equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Telagasari Kabupaten Karawang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling, dipilih dua kelas sebagai sampel yaitu kelas VII C (kelas kontrol) yang menggunakan pembelajaran biasa, sedangkan kelas VII E (kelas eksperimen) yang diberikan pembelajaran dengan model example non-example berbantuan LKS berbasis CERIA yang kedua kelas tersebut berjumlah masing-masing 30 orang. Instrumen yang digunakan adalah jenis tes uraian kemampuan pemahaman matematis. Kedua kelas tersebut di berikan tes awal (pretest), perlakuan (treatment) dan tes akhir (postest) dengan instrumen tersebut. Pengolahan data dilakukan menggunakan program IBM SPSS Statistic 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model example non-example berbantuan LKS berbasis CERIA lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa. Hal ini diartikan bahwa model example non-example berbantuan LKS berbasis CERIA efektif untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswaSMP. Kata kunci : Kemampuan Pemahaman Matematis, Model Example Non-Example, LKS Berbasis CERIA (Creative, Active, Real, Innovative and Active).
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OSBORN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP
Suci Alfianitasari;
Nita Hidayati;
Agung Prasetyo Abadi
Prosiding Sesiomadika Vol 1 No 1b (2019)
Publisher : Prosiding Sesiomadika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan pemecahan masalah matematis dan fakta rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran Osborn lebih baik dari pada siswa yang menggunakan pembelajaran langsung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian quasi eksperiment. Desain penelitian yang digunakan adalah non equivalent control group design. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Purwasari dengan pengambilan sampel menggunakan teknik puposive sampling, sehingga mengambil dua kelas sebagai sampel penelitian yaitu kelas VII A dan VII C yang masing-masing 40 Responden dari 279 siswa kelas VII. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan dokumentasi. Hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran Osborn lebih baik dari pada siswa yang memperoleh model pembelajaran langsung. Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Model Pembelajaran Osborn
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DENGAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION PADA SISWA KELAS VII SMPN 1 KARAWANG BARAT
SENDI FAUZAN;
RIKA MULYATI MUSTIKA SARI
Prosiding Sesiomadika Vol 1 No 1b (2019)
Publisher : Prosiding Sesiomadika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini dilatar belakangi oleh fakta dilapangan yang menunjukan bahwa adanya masalah pada penalaran matematis siswa yang masih kurang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menelaah peningkatkan kemampuan penalaran matematis antara kelas yang menggunakan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) dan kelas yang menggunakan pembelajaran langsung. Hal ini sejalan dengan permasalahan yang terjadi sebelum dilakukannya penelitian yaitu, rendahnya kemampuan penalaran matematis siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen yang dimana populasinya adalah kelas VII di SMP Negeri 1 Karawang Barat. Dipilih dua kelas pada kelas VII sebagai sampel penelitian, yaitu kelas VII.C yang menggunakan pembelajaran pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dan kelas VII.E yang menggunakan pembelajaran langsung, masing-masing kelas berjumlah 29 siswa. Kedua kelas tersebut diberikan pretest dan posttest untuk mengukur kemampuan penalaran matematisnya. Analisis data kuantitatif menggunakan software SPSS 23 for windows. Hasil dari analisis N-gain menunjukan bahwa nilai sig = 0,007 0,05 ini menunjukan bahwa peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang menggunakan pembelajaran pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) lebih baik dari pada siswa yang menggunakan pembelajaran langsung. Kata kunci: Penalaran matematis, Realistic Mathematics Education (RME)
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN MINAT BELAJAR SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM-BASED LEARNING
CICI FEBRIANTI;
LESSA ROESDIANA;
ADI IHSAN IMAMI
Prosiding Sesiomadika Vol 1 No 1b (2019)
Publisher : Prosiding Sesiomadika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan masih rendahnya kemampuan komunikasi matematis dan minat belajar siswa dalam pembelajaran. Di dalam kurikulum 2013 ada beberapa model pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan, salah satu diantaranya yaitu pembelajaran berbabis masalas(problem-based learning). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran problem-based learning, serta mengetahui ada atau tidaknya perbedaan minat belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran problem based learning dengan model pembelajaran discovery. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan bentuk kelompok non ekuivalen. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Rawamerta dengan mengambil dua kelas sebagai sampel penelitian yaitu kelas VII C dan VII D yang masing-masing berjumlah 30 siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa model pembelajaran problem-based learning dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan minat belajar siswa. Kemampuan komunikasi dan minat belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran problem-based learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran discovery. Kesimpulan tersebut terlihat dari hasil analisis data menggunakan uji Mann-Whitney dengan taraf signifikan = 0,05 diperoleh nilai signifikan untuk kemampuan komunikasi matematis 0,005. Sedangkan nilai signifikan untuk minat belajar siswa 0,001
APLIKASI SUPREMUM DAN INFIMUM DALAM KEBIJAKAN PENDIDIKAN INDONESIA
SYIFA HAYATIN NUFUS1
Prosiding Sesiomadika Vol 1 No 1b (2019)
Publisher : Prosiding Sesiomadika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kajian ini dilakukan karena penulis ingin mengetahui keterhubungan materi analisis real supremum dan infimum dengan kehidupan sehari-hari. Manfaat dari kajian yang telah dilakukan adalah menunjukkan bahwa matematika selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari manusia. Hasil kajian ini merupakan kajian yang didukung oleh teori-teori dari beberapa ahli baik dalam bidang analisis realnya itu sendiri ataupun kebijakan-kebijakan dalam pendidikan Indonesia yang telah disusun oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan dalam bentuk peraturan menteri, peraturan pemerintah, maupun undang-undang juga undang-undang dasar. Metode kajian yang dilakukan oleh penulis dalam kajian ini adalah metode kajian teoritis. Hasil dari kajian ini ternyata memang terdapat keterkaitan antara supremum dan infimum dengan kebijakan pendidikan indonesia, khususnya kebijakan yang terkait dengan wajib belajar 9 tahun di pendidikan dasar. Kata kunci : Supremum, Infimum, Wajib belajar, Pendidikan Indonesia
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DENGAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION PADA SISWA KELAS VII SMPN 1 KARAWANG BARAT
SENDI FAUZAN;
RIKA MULYATI MUSTIKA SARI
Prosiding Sesiomadika Vol 1 No 1b (2019)
Publisher : Prosiding Sesiomadika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini dilatar belakangi oleh fakta dilapangan yang menunjukan bahwa adanya masalah pada penalaran matematis siswa yang masih kurang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menelaah peningkatkan kemampuan penalaran matematis antara kelas yang menggunakan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) dan kelas yang menggunakan pembelajaran langsung. Hal ini sejalan dengan permasalahan yang terjadi sebelum dilakukannya penelitian yaitu, rendahnya kemampuan penalaran matematis siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen yang dimana populasinya adalah kelas VII di SMP Negeri 1 Karawang Barat. Dipilih dua kelas pada kelas VII sebagai sampel penelitian, yaitu kelas VII.C yang menggunakan pembelajaran pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dan kelas VII.E yang menggunakan pembelajaran langsung, masing-masing kelas berjumlah 29 siswa. Kedua kelas tersebut diberikan pretest dan posttest untuk mengukur kemampuan penalaran matematisnya. Analisis data kuantitatif menggunakan software SPSS 23 for windows. Hasil dari analisis N-gain menunjukan bahwa nilai sig = 0,007 0,05 ini menunjukan bahwa peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang menggunakan pembelajaran pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) lebih baik dari pada siswa yang menggunakan pembelajaran langsung. Kata kunci: Penalaran matematis, Realistic Mathematics Education (RME)
PENERAPAN INFIMUM PADA NILAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMA
Widiya Sari
Prosiding Sesiomadika Vol 1 No 1b (2019)
Publisher : Prosiding Sesiomadika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Matematika adalah ilmu pasti yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena itu matematika mempunyai peranan penting, sehingga banyak memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pada penulisan makalah ini, penulis akan membahas salah satu manfaat penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari yaitu “Penerapan Infimum Pada Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal Matematika SMA”. Penulisan makalah ini merupakan penulisan dengan kajian pustaka yang bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara mata kuliah analisis real mengenai infimum dalam penerapan kehidupan sehari-hari. Infimum merupakan batas bawah terbesar, adapun penerapan yang dapat kita ketahui pada nilai kriteria ketuntasan minimal pada mata pelajaran matematika merupakan nilai harus dicapai oleh siswa yang dibuat oleh guru sebagai tolak ukur penilaian. Dimisalkan nilai kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran matematika adalah , maka 75 merupakan batas bawah dari rentan nilai keseluruhan (nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal, nilai sama dengan kriteria ketuntasan minimal dan nilai yang diatas kriteria ketuntasan minimal). Jika ada siswa yang mengikuti pembelajaran remedial maka nilai dari siswa tersebut juga merupakan anggota dari rentan nilai keseluruhan, yang mengakibatkan nilai siswa yang mengikuti pembelajaran remedial kurang dari nilai kriteria ketuntasan minimal. Dengan kata lain 75 merupakan batas bawah terbesar sehingga 75 merupakan infimum dari nilai keseluruhan. Dilihat dari pemaparan tersebut bahwa hasil kajian ini terdapat keterkaitan antara infimum dengan nilai kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran matematika SMA. Kata kunci : Infimum, Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal, Matematika.
ANALISIS PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP SETELAH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) BERBANTUAN GEOGEBRA
UBA UMBARA;
ABDUL ROSYID
Prosiding Sesiomadika Vol 1 No 1b (2019)
Publisher : Prosiding Sesiomadika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tulisan ini bertujuan menelaah lebih jauh peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa SMP setelah memperoleh model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) berbantuan GeoGebra. Telaah yang dimaksud adalah menguji kriteria peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa pada kriteria peningkatan tinggi, sedang, atau rendah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa diperoleh dari data N-gain. Teknik analisis data yang digunakan meliputi Uji Normalitas dan Uji Median Satu Sampel. Dari data hasil penelitian diperoleh rata-rata N-gain kelas eksperimen 0,74. Berdasarkan analisis yang dilakukan, diperoleh nilai Whitung sebesar 144 sedangkan Wkritis sebesar 147,98. Karena Whitung < Wkritis maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) berbantuan GeoGebra berada pada kategori tinggi.Kata kunci : MMP, GeoGebra, Kemampuan Komunikasi Matematis.
PENERAPAN MODEL PROBLEM-BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP
WULAN NURAENI;
KIKI NIA SANIA EFFENDI;
ALPHA GALIH ADIRAKASIWI
Prosiding Sesiomadika Vol 1 No 1b (2019)
Publisher : Prosiding Sesiomadika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Artikel ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang penerapan model problem-based learning terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa pada materi koordinat kartesius lebih baik daripada yang memperoleh pembelajaran biasa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain non equivalent control grup design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Telukjambe Timur. Sedangkan pengambilan sampel diambil dengan teknik purposive sampling yaitu dipilih kelas VIII K sebagai kelas eksperimen yang menggukan model problem-based learning dan kelas VIII I sebagai kelas kontrol menggunakan pembelajaran biasa. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur kemampuan koneksi matematis pada penelitian ini berupa tes tertulis berbentuk uraian. Data dalam penelitian ini berupa data hasil pretest, posttest, dan gain yang diolah melalui uji normalitas, uji homogenitas, uji-t, dan uji Mann-Whitney menggunakan software SPSS21.0 for Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan pencapaian dan peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh model problem-based learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa.Kata kunci : Problem-Based Learning, koneksi matematis.
SINERGITAS TEKNIK SCAFFOLDING DENGAN MODEL PROBLEM-BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MATEMATIS
Sinta Damayanti;
Dadang Danugiri;
Hanifah Nurus Sopiany
Prosiding Sesiomadika Vol 1 No 1b (2019)
Publisher : Prosiding Sesiomadika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sinergitas teknik scaffolding dengan model problem-based learning terhadap kemampuan matematis siswa. Penelitian ini dapat dianalisis secara kuantitatif, kualitatif, ataupun dengan R&D. Hasil penelitian yang diharapkan adalah adanya pengaruh positif dari teknik scaffolding dengan model problem-based learning terhadap kemampuan matematis, adanya gambaran atau deskripsi kesulitan siswa yang dapat di atasi oleh teknik teknik scaffolding dengan model problem-based learning dan adanya pengembangan bahan ajar yang dihasilkan diharapkan mampu mensinergikan kemampuan matematis dalam proses pembelajaran.