cover
Contact Name
Salsa Solli Nafsika
Contact Email
irama_fpsd@upi.edu
Phone
+62222009198
Journal Mail Official
irama_fpsd@upi.edu
Editorial Address
Fakultas Pendidikan Seni Dan Desain Universitas Pendidikan Indonesia Gedung FPSD Jl Dr Setiabudi No229 Isola Kec Sukasari Kota Bandung Jawa Barat 40154 Bandung Provinsi Jawa Barat 0222009198
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
IRAMA JURNAL SENI DESAIN DAN PEMBELAJARANNYA
ISSN : 26860902     EISSN : 28097386     DOI : https://doi.org/10.17509/irama.v3i2
Core Subject : Art,
IRAMA Jurnal Seni Desain dan Pembelajarannya publishes papers regularly twice times a year issued by the Faculty of Art and Design Education Universitas Pendidkan Indonesia Bandung Indonesia IRAMA Jurnal Seni Desain dan Pembelajarannya provides open access to the public to read abstract and complete papers The scope of the article topics includes art and design learning art learning innovation art learning models art learning strategies art learning approaches art learning evaluation art learning media and technology art studies cultural studies design studies and art history studies
Articles 53 Documents
Angklung di Jawa Barat Sebagai Materi Seni Budaya Berbasis Kearifan Lokal uus karwati
IRAMA Vol 1, No 2 (2019): IRAMA: JURNAL SENI DESAIN DAN PEMBELAJARANNYA
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.34 KB) | DOI: 10.17509/irama.v1i2.21899

Abstract

Artikel dengan judul Angklung Di Jawa Barat Sebagai Materi Seni Budaya Berbasis Kearifan Lokal bertujuan guna mendeskripsikan tentang eksistensi angklung dan pemaknaan angklung oleh masyarakat pendukungnya. Contoh objek angklung yang dikaji yakni angklung dog-dog lojor yang berkembang pada masyarakat di wilayah adat Kesatuan Banten Kidul (di Ciptarasa/Ciptagekar). Data tulisan ini merupakan bagian dari hasil pengamatan/observasi pada tahun 1998 – 2003 pada kegiatan P4ST UPI. Metoda kajian dilakuan secara teks dan kontek menggunakan paradigm kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sebagai seni budaya lokal  seni angklung dog-dog lojor sarat dengan kandungan nilai-nilai kearifan yang tampak pada bentuk instrument angklung, dan fungsi angklung pada masyarakatnya antara lain: mewujudkan lambang kesatuan, kerjasama dan gotong-royong, norma dan aturan hidup, sikap baik dan buruk, nasihat dan teladan. Nilai-nilai kearifan tersebut kemudian menjadi pedoman dan aturan hidup masyarakatnya. Berdasarkan kandungan nilai-nilai kearifan local tersebut maka angklung dog-dog lojor dapat dikembangkan sebagai materi dalam pembelajaran seni budaya di sekolah guna membantu perkembangan siswa  secara kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang.
Analisis Korelasi Antara Kemampuan Mengoprasikan Video Tutorial Berbasis CAMTASIA STUDIO 7 Dengan Kemampuan Kritik Tari Siswa Kelas XI SMA NEGERI 4 BANDUNG muhammad iklil; Trianti Nugrahaeni; Beben Barnas
IRAMA Vol 1, No 2 (2019): IRAMA: JURNAL SENI DESAIN DAN PEMBELAJARANNYA
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/irama.v1i2.22257

Abstract

dalam menyampaikan kritik, serta korelasi antara keduanya. Sebuah fenomena dimana penggunaan multimedia cenderung minim efisiensi serta rendahnya kualitas komunikasi peserta didik saat ini, antara lain melakukan kritik terhadap karya seni tari. Keduanya disinyalir memiliki keterkaitan yang sangat erat dimana perangkat multimedia terus mengalami pemutakhiran seiring berjalannya waktu dengan basis utama telekomunikasi. Peserta didik di usia SMA dalam hal ini menjadi pengguna yang sangat aktif, tentu sangat memiliki peran dalam perkembangan teknologi dan komunikasi, salah satunya siswa-siswi di SMA Negeri 4 Bandung kelas XI MIPA 4 yang kemudian dijadikan sampel penelitian. Termilikinya wawasan mengenai efisiensi penggunaan teknologi dan tata cara menyampaikan kritik menjadi manfaat utama bagi peserta didik, dan bagi guru tentunya menjadikan penelitian ini sebagai bahan kajian dan inovasi terhadap pembelajaran. Dengan metode penelitian korelasi ini, peneliti menggunakan instrumen observasi, angket dan studi dokumentasi, yang ternyata ditemukan bahwa kepemilikan perangkat dan penggunaan teknologi yang sangat tinggi, tetapi cenderung rendah dalam hal pendalaman aplikasi dan perangkat teknologi itu sendiri, didapat dari hasil penyebaran angket oleh peneliti sebelum dilakukan perlakuan, pun rendahnya kualitas kritik tari yang dilakukan oleh siswa dalam bentuk tulisan tangan didapat dari pre-test. Oleh karena itu peneliti mengarahkan siswa untuk mengaplikasikan kritik yang telah ditulis ke dalam aplikasi video tutorial berbasis Camtasia Studio 7, dengan produk sebuah video kritik. Hasilnya tingkat efisiensi penggunaan multimedia pun membaik dengan nilai minimum berada 10 nilai di atas nilai KKM, penyampaian kritik tari siswa pun menjadi lebih optimal dengan peningkatan rata-rata nilai sebesar 6,34, serta nilai korelasi keduanya berada pada poin 0,78 menandakan bila kritik didesain sedemikian rupa dengan efektivitas penggunaan Camtasia Studio 7, maka kualitas kritik dan kemampuan mengoperasikan aplikasi pun menjadi berkembang.
Menengok Bringbrung, Seni Tradisi Terebang Di Cidadap Ledeng warsana, dedi
IRAMA Vol 2, No 2 (2020): August
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.396 KB) | DOI: 10.17509/irama.v2i2.29972

Abstract

Bringbrung merupakan salah satu bentuk Seni tradisional atau buhun yang berada di Kelurahan Ledeng Kecamatan Cidadap Kotamadya Bandung. Tradisi seni Bringbrung ini bersifat turun temurun dari satu generasi ke generasi lainnya. Seni ini lahir tidak lepas dari pengaruh kebudayaan Islam, hal ini sejalan dengan penduduk Cidadap yang mayoritas beragama Islam (muslim). Para pelakunya menyakini bahwa Bringbrung merupakan seni para sesepuh zaman dahulu yang merupakan hasil pengembangan dari Seni Terebang yang pada awalnya berfungsi sebagai media penyebaran agama Islam. Mengenai asal muasal sejak kapan Seni Terebang ini muncul masih belum diketahui secara pasti. Namun menurut beberapa informasi seni Terebang dibawa Mubaligh atau Kyai yang berasal dari Cirebon untuk menyiarkan agama Islam ke daerah Bandung menggunakan metode dakwah melalui pendekatan kesenian dengan membawa alat musik Terebang (sejenis rebana) yang dikenal dengan sebutan Seni Terebang. Cara dakwah seperti ini ternyata mudah diterima oleh masyarakat pada saat itu. 
Merancang Treatment Film “Sang Seniman” melalui Paradigma Estetika (Aesthesis) Dekolonial pauhrizi, erik muhammad
IRAMA Vol 2, No 1 (2020): February
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1316.775 KB) | DOI: 10.17509/irama.v2i1.29946

Abstract

Sebagai salah satu produk kebudayaan popular, terdapat potensi gambar bergerak atau film yang bisa dihasilkan dari sebuah konten keberlanjutan sejarah masyarakat sebelum dilakukannya invasi dan kontekstual hidup paska kemerdekaan, dengan membangun pengetahuan dan subjektifitas lokal yang bisa membentuk khasanah estetika sinema lokal Indonesia. Indonesia memiliki beragam tradisi tutur gambar dari 1.128 adat. Namun perkembangan tradisi tersebut terputus akibat panjangnya kolonialisme dan berkembangnya medium-medium visual modern saat ini. Menurut data statistik Pemandangan Umum Industri Film Indonesia 2019 kebergaman konten yang masih diartikan secara sempit yaitu genre, lewat pendekatan narasi sinema mainstream Hollywood. Sinema Negara Ketiga adalah sebuah opsi metode untuk mengadaptasi ekspresi gambar lokal dalam menyampaikan situasi mengenai masyarakat pribumi yang berkembang dari pengalaman kolonialisme paska negara-negara terbentuk. Berdasarkan permasalah tersebut, peneliti merancang sebuah proses berpikir estetika dekolonial, untuk mengekplorasi dan bereksperimentasi ruang berpikir estetika dan bahasa rupa gambar bergerak Indonesia. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan teori-teori kontekstual paskakolonialisme, eksistensialisme, dan absurdisme dan Teater Absurd nya Samuel Beckett.
ANALISIS VISUAL KARAKTER TOKOH UTAMA KOMIK “ OTING & KEMOD KORBAN ZAMAN “ KARYA BLENK Zakaria, Ravly
IRAMA Vol 3, No 2 (2021): August
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (969.973 KB) | DOI: 10.17509/irama.v3i2.31233

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa visual serta tokoh utama dari komik “ oting Kemod Korban zaman, objek penelitian meliputi unsur visual, dan prinsip rupa serta analisis berdasarkan kesesuaian dengan visual tersebut, jenis penelitian akan menggunakan metode kualitatif berupa pengumpulan informasi dari berbagai sumber yaitu sumber Pustaka, dan wawancara. Sumber data berasal dari data utama yaitu visual tokoh utama dalam komik tersebut serta melalui data referensi informan. Keseluruhan visual diambil dari beberapa ilustrasi dari komik tersebut yang bisa dipetik hikmahnya dari kisah tokoh utama komik tersebut. Analisis visual menjadi poin penting, diantaranya meliputi unsur dan prinsip visual. Berdasarkan tiap karakter pada komik ini, Oting adalah pemuda 22 tahun yang sedang mempelajari islam, setia kawan namun sering salah paham dan malas. Kemod selain umur yang sama dengan oting remaja ini juga memiliki sifat yang sama namun kemod memiliki sifat sombong,temperamental, dan mudah terpengaruh orang lain. Ketiga tokoh ini mengajarkan kita untuk tidak setengah hati dalam mempelajari sesuatu, serta menjauhi sifat malas dan sombong. Diharapkan dengannya ada penelitian ini para illustrator dapat menjadikanya bahan evaluasi dalam proses perancangan komik.
Reaktualisasi Budaya Ngarot dalam Seni Pertunjukan Tradisional di Desa Lelea Kabupaten Indramayu Nanang Ganda Prawira
IRAMA Vol 1, No 2 (2019): IRAMA: JURNAL SENI DESAIN DAN PEMBELAJARANNYA
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1017.854 KB) | DOI: 10.17509/irama.v1i2.21900

Abstract

Pemikiran dalam artikel ini diawali oleh penelitian lapangan pada saat upacara Ngarot dilakukan oleh masyarakat Lelea di Kabupaten Indramayu pada 2011. Upacara Ngarot dilaksanakan oleh masyarakat Lelea pada setiap tahunnya setelah panen dan menjelang penggarapan sawah pada masa berikutnya. Sebagai sebuah budaya tradisional yang masih hidup berkesinambungan ini sangat menarik untuk dikaji lebih mendalam dari berbagai sudut pandang. Budaya Ngarot yang berkembang saat ini sudah tentu mengalami perubahan dari masa yang lalu. Perubahan tersebut tidak digali datanya dalam artikel ini, sebab harus menggunakan pendekatan diakronik yang membutuhkan waktu yang panjang. Penelitian ini berusahan menggambarkan realita budaya Ngarot dengan analisis estetik pada beberapa bagian atribut visual pada seni pertunjukannya. Dari hasil penelitian ini ditindaklanjuti dengan refleksi atas semua realita budaya sebagai landasan untuk pemikiran ke arah reaktualisasi budaya Ngarot agar bisa dipertahankan dan dikembangkan.
Model Pembelajaran Blended Learning dalam Mata Pelajaran Paduan Suara di SMKM Yayasan Musik Jakarta Putra, Andryanto Sudiah
IRAMA Vol 3, No 1 (2021): February
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1323.869 KB) | DOI: 10.17509/irama.v3i1.30945

Abstract

Paduan suara merupakan salah satu mata pelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan Musik - Yayasan Musik Jakarta (SMKM-YMJ). Proses pembelajaran di masa pandemi Covid-19 mengharuskan semua institusi pendidikan di Indonesia harus menggunakan model pembelajaran secara daring (online). Di SMKM-YMJ pembelajaran untuk mata pelajaran yang bersifat praktek diberi kebijakan untuk melakukan pembelajaran secara luring dengan izin orang tua peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran secara daring dan luring (blended learning) dapat diterapkan di SMKM-YMJ. Penelitian ini dilakukan karena peneliti belum pernah melakukan pembelajaran secara luring dan daring. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Classroom Action Research atau Penelitian Tindakan Kelas karena peneliti merupakan guru yang mengajar mata pelajaran paduan suara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran blended learning dapat diterapkan di beberapa sekolah salah satunya SMKM-YMJ dan tentunya dengan izin orang tua peserta didik. Guru memberikan materi ajar berupa partitur lagu dan sample audio per ambitus suara. Peserta didik dapat lebih cepat menghapal nada-nada lagu dengan bantuan sample audio. Guru pun membuat project virtual choir sebagai salah satu wujud penerapan dari mata pelajaran ini agar peserta didik dapat merasakan sensasi bernyanyi secara ensembel dalam paduan suara di masa pandemi Covid-19. Beberapa evaluasi dapat dilakukan agar proses pembelajaran dapat lebih efektif seperti guru harus lebih menyiapkan materi ajar dan proses penyampaian materi terutama secara daring.
Maskulinitas Dalam Disabilitas ( Analisis Semiotika dan Mitologi Roland Barthes Dalam Film Sex & Drugs & Rock & Roll ) azhar, dimas akhsin
IRAMA Vol 2, No 2 (2020): August
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.872 KB) | DOI: 10.17509/irama.v2i2.29973

Abstract

Film Sex Drugs Rock Roll berusaha merepresentasikan maskulinitas dengan sudut pandang yang berbeda, dimana maskulinitas juga masih bisa menemukan bentuknya dalam keadaan disabilitas seorang laki-laki. Selama ini maskulinitas mendapatkan hak yang istimewa dalam representasinya di media massa, dimana laki-laki dapat mendapatkan akses sosial lebih besar dan terhormat daripada perempuan, dimana dominasi laki-laki seringkali lebih diperlihatkan sebagai sesuatu yang alamiah. Subjek dalam penelitian ini adalah sebuah film biopic berjudul Sex Drugs Rock Roll. Objek penelitian adalah fenomena disabilitas dalam konsep maskulinitas sebagai identitas laki-laki. Penjelasan tentang konstruksi maskulinitas diperoleh dari proses gabungan signifikasi makna denotasi dan konotasi yang pada akhirnya membentuk sebuah mitos dan ideologi dominan tentang maskulinitas dalam film Sex Drugs Rock Roll. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa makna maskulinitas bagi seorang laki-laki yang dikonstruksikan dalam film Sex Drugs Rock Roll adalah citra dari kebudayaan patriarki dimana laki-laki masih memegang kontrol penuh atas kehidupannya. Lain hal dengan usaha yang dilakukan oleh penyandang cacat yang kerap tersubordinat dalam menemukan bentuk maskulinitasnya, ternyata diperlukan perjuangan besar ketika ingin mendapatkan hak-hak istimewa laki - laki..
Aplikasi Model Pendidikan AUD Berbasis Seni Musik Sebagai Upaya Mengembangkan Kepekaan Motorik Pada Guru-Guru di Wilayah Selaawi Garut Dewi Suryati Budiwati
IRAMA Vol 1, No 2 (2019): IRAMA: JURNAL SENI DESAIN DAN PEMBELAJARANNYA
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.247 KB) | DOI: 10.17509/irama.v1i2.21686

Abstract

Artikel yang berjudul Aplikasi Model Pendidikan AUD Berbasis Seni Musik Sebagai Upaya Mengembangkan Kepekaan Motorik  Pada Guru-Guru Di Wilayah Selaawi Garut ini dilatarbelakangi oleh pengalaman empirik bahwa para guru seni masih belum memiliki kepekaan rasa musikal untuk mengembangkan kemampuan dasar estetikal dan fisikal dalam mengolah otot dan syaraf motorik, baik motorik halus ataupun motorik kasar dalam pola pendidikan seni berbasis seni musik secara terpadu. Pendidikan anak usia dini ini sangat penting dilakukan sebagai sarana menciptakan ransangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak sedini mungkin, agar anak usia dini memiliki kesiapan optimal dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, baik yang bersifat formal, non formal maupun informal. Luaran yang dihasilkan adalah. mengembangkan kemampuan estetikal musikal dan fisikal tentang olah otot yang berkaitan dengan system syaraf motorik, sebagai salah satu tujuan pendidikan anak usia dini. Pengembangan ini dilakukan dengan aplikasi model pembelajaran bermain melalui bergerak mengikuti alur music, dan  tindakan pendampingan mengajar guru-guru seni tingkat rendah bagi anak usia dini, dilaksanakan melalui kegiatan olah gerak dan olah lagu kaulinan barudak untuk mengembangkan kepekaan motorik halus dan kasar.
Analisis Estetik Seni Lukis Kolase Landscape Karya Budi Irawan Sundari, Rista
IRAMA Vol 2, No 1 (2020): February
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.19 KB) | DOI: 10.17509/irama.v2i1.29947

Abstract

Lukisan kolase Budi Irawan dengan tema landscape merupakan karya lukis yang berbahan alami tanpa campuran bahan sintesis. Bahan yang sederhana, namun menghasilkan karya yang unik dan kreatif. Pemanfaatan bahan limbah menjadi suatu karya seni yang artistik serta memberikan gambaran pada masyarakat umum mengenai industri kreatif , hal ini mendorong penulis melakukan penelitian berjudul “Analisis Estetik Lukisan Kolase Landscape Karya Budi Irawan” . Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif yang dipaparkan secara deskriptif dari hasil wawancara, observasi serta buku-buku yang relevan. Wawancara dengan narasumber secara langsung kepada bapak Budi Irawan. Karya beliau memiliki unsur garis yang saling menyatu membentuk bidang. Warna (monokrom)  coklat bergradasi merupakan warna alami yang dihasilkan dari media yang digunakan. Penempatan objek yang diolah sesuai tema dengan keterampilan tangan, menjadikan lukisan Budi Irawan memiliki keselarasan dalam bentuk. Gradasi warna monokrom menimbulkan kesan ruang dan gelap terang. Kesatuan dapat dilihat dari penempatan objek dan penggunaan media dengan karakter yang sama.  Keseimbangan yang muncul merupakan keseimbangan a-simetris. Teknik yang digunakan merupakan teknik kolase dengan memanfaatkan kesederhanaan bahan alami, menjadi sebuah karya yang luar biasa dan kreatif.