cover
Contact Name
Yasir Sidiq
Contact Email
lppi@ums.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
lppi@ums.ac.id
Editorial Address
Gedung Induk Siti Walidah lt.5, Jl. A. Yani Pabelan, Kartasura Sukoharjo
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
ISSN : 2527533X     EISSN : 26858770     DOI : -
Core Subject : Science, Social,
Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) adalah Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Articles 687 Documents
Inovasi Pengembangan Konten Virtual Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Biologi pada Learning Management System Mufida Nofiana
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.885 KB)

Abstract

Pembelajaran berbasis e-learning di Universitas Muhammadiyah Purwokerto berfokus pada perubahan paradigma strategi pembelajaran dari teacher-centered menjadi learner-centered memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Penerapan e-learning bukan sekedar memindahkan materi ajar (slide, teks, atau video) ke dalam situs e-learning, namun perubahan proses belajar-mengajar reguler ke proses belajar-mengajar secara online. Perubahan proses tersebut mempertimbangkan cakupan bahan ajar yang sesuai, aktivitas interaktif, penilaian partisipasi, diskusi kelas, dan interaktivitas lain seoptimal mungkin. Portal E-Learning Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) dikembangkan menggunakan platform Learning Management System (LMS) Moodle yang dapat diakses melalui alamat http://onclass.ump.ac.id. Pembelajaran berbasis e-learning yang diterapkan pada mata kuliah strategi pembelajaran biologi disesuaikan dengan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) di setiap topik pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan meliputi metode Case Study (CS), Project based learning, dan Small Group Discussion (SGD). Adapun desain konten virtual yang dikembangkan terdapat dalam Rancangan Konten Pembelajaran E-learning. Tujuan penelitan ini adalah mengembangan konten kelas virtual mata kuliah strategi pembelajaran biologi pada learning management system yang meliputi: metode pembelajaran, alur pembelajaran, serta bentuk konten virtual.
Deskripsi Pelaksanaan Praktikum di Laboratorium Biologi SMA Negeri 8 Surakarta TA 2017/2018 Endang Setyaningsih; Miranti Wascita
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.202 KB)

Abstract

Pembelajaran Biologi di sekolah biasanya akan dibarengi dengaan adanya praktikum. Agar pelaksanaan pembelajaran praktikum di laboratorium biologi berjalan dengan maksimal, maka diperlukan adanya dukungan sarana prasarana yang memadai. Kelengkapan laboratorium yang baik yaitu yang sesuai dengan peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2007. Pengelolaan laboratorium juga sangat penting karena keterkaitannya dengan kegiatan praktikum, mulai dari proses persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pelaksanaan praktikum di laboratorium biologi SMA Negeri 8 Surakarta TA 2017/2018. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang mengumpulkan data dari hasil wawancara, catatan lapangan, dokumen sekolah, catatan maupun memo peneliti. Teknik pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi, angket, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan kategori sudah baik (SB) dari proses persiapan praktikum sebesar 69,4 % ; dari proses pelaksanaan praktikum sebesar 73,8%, dan dari proses evaluasi praktikum sebesar 69,6%. Ketiga pelaksanaan proses praktikum menunjukkan prosentase di atas 50%, hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa dari hasil penelitian dapat dideskripsikan pelaksanaan prakikum di laboratorium biologi SMA Negeri 8 Surakarta TA 2017/2018 sudah berjalan dengan baik.
Formulasi dan Stabilitas Mutu Fisik Losion Pencerah dari Minyak Atsiri Temu Kunci (Boesenbergia pandurata Roxb.) Shavira Salsabila; Erna Fitriani; Cikra Ikhda Nur Hamida Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.159 KB)

Abstract

Temu kunci merupakan tanaman rempah yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat yang memiliki kandungan senyawa bioaktif dari kelompok flavonoid dan essensial oil yang berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan dapat membantu meregenerasi sel kulit dan dapat mencerahkan kulit. Penelitian bertujuan menguji stabilitas mutu fisik minyak atsiri yang diformulasikan dalam bentuk sediaan Lotion karena memiliki kualitas absorbs yang baik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Penelitian ini terdiri dari determinasi tanaman, pembuatan simplisia, ekstraksi temu kunci menggunakan metode Destilasi, Skrining fitokimia. Formulasi minyak atsiri menggunakan konsentrasi 1,5% (F1); 2% (F2); 2,5% (F3); kontrol basis (F0). Mutu fisik sediaan lotion harus memenuhi SNI 16-0218-1987 dan harus stabil dalam waktu penyimpanan. Mutu fisik sediaan lotion yang dievaluasi meliputi pengamatan organoleptis, pengamatan pH, pengujian homogenitas, pengujian daya sebar, pengujian stabilitas fisik. Sediaan disimpan pada suhu kamar selama 4 minggu. Hasil ketiga formulasi menunjukkan lotion homogen, berwarna putih, tekstur lembut. Nilai pH 7(F0); 7,2(F1); 7,5(F2); 7,8(F3) dan nilai daya sebar 5,1(F0); 5,3(F1); 5,4(F2); 5,5(F3). Hasil penyimpanan selama 4 minggu pada hasil uji organoleptis dan uji daya sebar tidak mengalami perubahan tetapi pada uji pH mengalami penurunan. Kesimpulan penelitian ini adalah mutu fisik lotion minyak atsiri temu kunci sesuai SNI dengan penyimpanan selama 4 minggu pada uji organoleptis dan uji daya sebar tidak mengalami perubahan tetapi pada uji pH tidak stabil karena mengalami penurunan.
Formulasi dan Stabilitas Mutu Fisik Losion Pencerah dari Minyak Atsiri Kunyit Putih (Curcuma mangga val.) Eka Yulistiyaningsih; Deni Budi Legowo; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.562 KB)

Abstract

Kunyit Putih (Curcuma mangga val.) merupakan salah satu tanaman yang termasuk keluarga zingiberaceae yang mengandung senyawa utama yaitu kurkuminoid termasuk dalam golongan senyawa polifenol, minyak atsiri, serta polisakarida. Minyak atsiri merupakan antioksidan alami dalam mengatasi permasalahan pada kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas mutu fisik minyak atsiri kunyit putih yang di formulasikan dalam bentuk losion. Metode Penelitian ini menggunakan eksperimen. Penelitian ini terdiri dari penyiapan kunyit putih, pembuatan minyak atsiri kunyit putih dengan metode destilasi uap menggunakan pelarut aquades, skrining fitokimia, pengujian Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan fase gerak Toluen : etil asetat (93:7) dan fase diam silika gel F254. Formulasi sediaan losion dengan variasi konsentrasi 0,1% (F1), 1% (F2), 1,5% (F3) dan kontrol basis. Formulasi losion di amati stabilitas mutu fisik kunyit putih. Data dianalisis menggunakan deskriptif dan dibandingkan dengan SNI. Hasil penelitiaan ini menunjukkan bahwa basis dan ketiga formulasi mengahasilkan lotion yang homogeny, tekstur lembut, warna putih, tidak berbau (F0), bau khas kunyit putih (F1), Warna putih tulang (F2 dan F3). Nilai PH pada F0, F1, F2, F3 yaitu 7,4; 7,1; 7; 6,8 dan nilai daya sebar pada F0, F1, F2, F3 yaitu 5; 5,3; 5,5; 5,8. Penyimpanan sediaan selama 4 minggu pada uji Organoleptis, Uji Homogenitas dan Uji PH tidak mengalami perubahan. Pada uji nilai daya sebar F0, F1, F2, F3 mengalami perubahan nilai. Semakin tinggi konsentrasi maka semakin besar nilai daya sebarnya. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu stabilitas mutu fisik sediaan losion minyak atsiri kunyit putih sesuai dengan SNI.
Profil Soal Tryout Ujian Nasional Mata Pelajaran Biologi Madrasah Aliyah (MA) Negeri di Kabupaten Sukoharjo TA 2018/2019 berdasarkan Dimensi Proses dan Pengetahuan Kognitif Putri Agustina; Yanu Prayudani; Alanindra Saputra
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.716 KB)

Abstract

Evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pendidikan. Evaluasi akhir pada proses pendidikan di jenjang tertentu dilaksanakan dalam bentuk Ujian Nasional (UN). Sebelum dilaksanakan UN, maka dilaksanakan tryout untuk melatih dan mempersiapkan siswa agar memperoleh hasil maksimal pada saat menempuh UN. Soal tryout biasanya disusun oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di wilayah tertentu. Sebagai alat evaluasi, maka soal tryout harus memenuhi berbagai standar salah satunya adalah profil atau sebaran tingkatan pengetahuan pada setiap butir soal. Profil tersebut salah satunya ditunjukkan dengan dimensi proses kognitif yang dikemukakan oleh Bloom dan dimensi pengetahuan kognitif yang dikemukakan oleh Anderson dan Krathwohl. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil soal tryout UN mata pelajaran Biologi Madrasah Aliyah (MA) Negeri di Kabupaten Sukoharjo T.A 2018/2019 berdasarkan dimensi proses dan pengetahuan kognitif. Subjek penelitian ini adalah soal tryout UN matapelajaran Biologi MA Negeri di Kabupaten Sukoharjo T.A 2018/2019 sedangkan objek penelitian ini adalah profil berdasarkan dimensi proses dan pengetahuan kognitif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi sedangkan identifikasi menggunakan lembar identifikasi kategori soal berdasarkan dimensi proses dan pengetahuan kognitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan dimensi proses kognitif maka diperoleh 7 item (17,5%) soal masuk kategori C1 (mengingat), 7 item (17,5%) masuk kategori C2 (memahami), 10 item (25%) masuk kategori C3, 6 item (15%) masuk kategori C4 (menganalisis), 6 item (15%) masuk kategori C5 (mengevaluasi), serta 4 item (10%) masuk dalam kategori C6 (mencipta). Sedangkan ditinjau dari dimensi pengetahuan kognitif maka diperoleh 10 item (25%) masuk dalam kategori pengetahuan faktual, 21 item (52,5%) masuk dalam kategori pengetahuan konseptual, 9 item (22,5%) masuk dalam kategori pengetahuan prosedural, serta tidak ditemukan soal yang masuk dalam kategori pengetahuan metakognitif.
Morfologis dan Berat Relatif Organ Hati Tikus yang Diinduksi Karagenan Setelah Pemberian Ekstrak Kombinasi Rimpang Temulawak dan Buah Belimbing Wuluh Kartiawati Alipin; Neng Rina Nur Azizah
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.557 KB)

Abstract

Penggunaan tumbuhan obat Temulawak dan Belimbing Wuluh telah diketahui mempunyai potensi sebagai antidiabetes alami, selain itu kombinasi ini mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kombinasi rimpang temulawak dan buah belimbing wuluh terhadap hati tikus yang diinduksi karagenan. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan terdiri dari KN (larutan tween 80 PA), KP (karagenan 2%), PB (imboost force dosis 32,76 mg/kg bb), P1 (ekstrak kombinasi dosis 767,5 mg/kg bb), dan P2 (ekstrak kombinasi dosis 383,75 mg/kg bb). Hasil penelitian menunjukkan pada pengamatan makroskopis telihat warna hati lebih terang pada P1 dan P2 serta terdapat peningkatan berat relatif hati dibandingkan dengan KN, KP dan PB. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak kombinasi rimpang temulawak dan buah belimbing wuluh dapat melindungi hati akibat induksi karagenan.
Biotechnologi Propagasi Vegetatif Tanaman Hutan: Keuntungan dan Risiko J Jayusman
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.864 KB)

Abstract

Implementasi biotechnologi kehutanan mencakup tiga aspek penting yaitu (1) penggunaan penanda genetika molekuler, (2) produksi pohon rekayasa genetika dan (3) propagasi vegetatif. Bioteknologi propagasi telah banyak diterapkan pada berbagai spesies tanaman hutan dengan hasil yang sangat menjanjikan. Peran bioteknologi dalam propagasi vegetatif mikro berpotensi besar menghasilkan materi perbanyakan dalam waktu singkat dengan sifat-sifat tanaman yang diinginkan. Keberhasian propagasi vegetatif mikro telah memberikan keberhasilan pada banyak tanaman hutan antara lain pada genus Eucalyptus, genus Pinus, Genus Acacia, Jati (Tectona grandis), Sengon (Parasianthes mollucana), Surian (Toona sureni Merr), Cendana (Santalum album) dan Bambu (Dendrocalamus sp.). Keberhasilan kultur bioreaktor telah dilaporkan pada spesies Eucalyptus camaldulensis dan Tectona grandis. Propagasi vegetatif terhadap materi genetik unggul hasil seleksi memiliki beberapa keuntungan antara lain (1) dapat diproduksi diluar musim berbuah, (2) mampu memproduksi bibit dalam kualitas dan jumlah sesuai target, (3) mampu menggandakan tanaman terancam punah dan (4) sifat unggul pohon induk dapat diwariskan. Terdapat beberapa risiko dalam propagasi vegetatif mikro antara lain (1) proses penuaan jaringan, (2) variasi somaklonal, dan (3) penyempitan genetik. Pengendalian terhadap potensi risiko tersebut menjadi prioritas yang harus diminimalisir pada kegiatan propagasi tahap lanjut. Metode kombinasi propagasi mikro dan makro melalui stek mini serta pemanfaatan teknologi bioreaktor dapat ditempuh untuk pengembangan materi genetik unggul dalam skala produksi masal. Mengacu konsep gradien bioteknologi maka penerapan bioteknologi propagasi tanaman kehutanan dipercaya memiliki potensi besar pada aspek peningkatan efisiensi tetapi dengan konsekwensi membutuhkan pembiayaan yang juga meningkat. Efisiensi dapat dilakukan dalam propagasi vegetatif mikro karena dapat dilakukan pada area yang lebih sempit, penggunaan tenaga kerja yang lebih terbatas, waktu yang lebih singkat serta penghematan sumber dana.
Pertunasan pada Tanaman Pangkasan dan Pertumbuhan Stek Pucuk Jenis Malapari (Pongamia pinnata L.) Hamdan Adma Adinugraha; Sugeng Pudjiono; J Jayusman
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.657 KB)

Abstract

Malapari (Pongamia pinnata L.) merupakan salah satu jenis tanaman cepat tumbuh yang buahnya menghasilkan minyak untuk bahan bakar nabati. Pembibitan malapaari biasa dilakukan dengan cara generatif. Dalam rangka perbanyakan klon terpilih diperlukan teknik perbanyakan vegetatif untuk mempertahankan sifat indukan kepada anakannya. Oleh karena itu dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui daya pertunasan tanaman setelah perlakuan pemangkasan dan tingkat pertumbuhan stek pucuk dari tunas yang dihasilkan pada tanaman pangkasan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan acak lengkap dengan perlakuan tinggi pangkasan (20 cm, 30 cm, 40 cm dan 50 cm). Setiap perlakuan menggunakan 5 sampel tanaman dan diulang sebanyak 6 kali. Percobaan kedua penanaman stek pucuk dengan rancangan acak lengkap pola faktorial. Faktor pertama adalah bahan stek (bagian pangkal, tengah dan ujung) dan faktor kedua adalah jenis jenis zat pengatur tumbuh (kontrol/tanpa zpt, grow tone dan nature stek). Setiap perlakuan mengunakan 5 sampel stek yang diulang 4 kali. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa seluruh tanaman yang dipangkas tumbuhdengan baik dan dapat menghasikan tunas. Pada umur 6 minggu diperoleh rata-rata jumlah tunas 2,2-3,1 tunas, panjang tunas 10,78-12,90 cm, jumlah ruas 4,5-6,6 ruas dan jumlah daun 8,7-18,0 helai. semakin tinggi pangkasan kemampuan bertunasnya semakin baik meskipun tidak berbeda signifikan. Hasil pengamatan pertumbuhan stek menunjukkan perlakukan bahan stek dan jenis hormon memberikan respon yang relatif sama, dengan persen stek berakar rata-rata yang tinggi sampai umur 2 bulan yaitu 91,11%.
Pengaruh Perbandingan Takaran Media Produksi (Serbuk Gergaji Kayu Albasia (SGKA) dan Daun Pisang Kering (DPK)) terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus (JACQ. EXFR.) KUMMER) AT1 Betty Mayawatie Marzuki; Nandita Widya; Ida Indrawati
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.942 KB)

Abstract

Pertumbuhan dan produktivitas jamur tiram putih dapat dipengaruhi oleh media yang digunakan, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbandingan takaran media serbuk gergaji kayu albasia dan daun pisang kering yang tepat agar menghasilkan pertumbuhan dan produktivitas jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus (Jacq.) P.Kumm) AT1 terbaik. Penelitian ini dilakukan mulai April – Juli 2019. Metode yang digunakan adalah eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 6 taraf perlakuan dan 4 kali pengulangan. Perlakuan yang digunakan 100% SGKA + 0% DPK (P0), 95% SGKA + 5% DPK (P1), 90% SGKA + 10% DPK (P2), 85% SGKA + 15% DPK (P3), 80% SGKA + 20% DPK (P4), dan 75% SGKA + 25% DPK (P5). Parameter yang diukur yaitu rata-rata waktu pertumbuhan miselium mencapai 100%(HSI), rata-rata waktu munculnya primordia (HSI), umur panen pertama(HSI), rata-rata bobot segar tubuh buah(g), dan nilai rasio efisiensi biologi (%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan takaran SGKA dan DPK berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produktivitas jamur tiram putih dengan hasil terbaik perlakuan P5 (75% SGKA + 25%) yang menghasilkan rata-rata waktu pertumbuhan miselium mencapai 100% 12,81 HSI, rata-rata waktu munculnya primordia 19,50 HSI, umur panen pertama 41,37 HSI, rata-rata bobot segar tubuh buah 113,67 g, dan nilai rasio efisiensi biologi 55%.
Diversitas Gramineae di Kawasan Gunung Api Purba (GAP) Nglanggeran Yogyakarta H Hirman; S Sugiyarto; Maizer Said Nahdi
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.313 KB)

Abstract

Gramineae merupakan kelompok tumbuhan berbiji atau spermatophyta yang jumlah anggota jenisnya besar. Famili gramineae juga merupakan famili penting karena beberapa spesiesnya merupakan spesies penting salah satunya sebagai tanaman pokok, sehingga penelitian mengenai diversitas Gramineae penting dilakukan untuk menggali potensi jenis alternatif di suatu daerah. Gunung Api Purba Ngelanggeran merupakan salah satu Gunung Api Purba di Indonesia yang mempunyai karakteristik yang unik karena termasuk gunung tersier yang berusia 20-25 juta tahun dan memiliki iklim transisi dari basah kearah kering.Tujuan penelitian mempelajari diversitas spesies graminae di Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran Yogyakarta. Metode yang digunakan metode kuadrat dengan koleksi spesies menggunakan plot berukuran 1 meter x 1 meter dengan peletakkan plot secara acak. Iventarisasi speies dilakukan berdasarkan ketinggian tempat dimulai dari ketinggian 200 mdpl hingga 700 mdpl dan dibagi menjadi lima ring penelitian diantaranya ring pertama 200-300 mdpl, ring kedua 301-400 mdpl, ring ketiga 401-500 mdpl, ring keempat 501-600 mdpl dan ring krlima 601-700 mdpl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 45 spesies graminae di Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran. Indeks diversitas tertinggi ditemukan pada ring penelitian pertama dengan nilai indeks diversitas 3.067 termasuk dalam kategori tinggi dan empat ring penelitian lainnya memiliki nilai indeks diversitas berkisar antara 2.432 – 2.767 termasuk kategori sedang. Spesies gramineae yang dominan muncul di setiap plot penelitian yaitu Oplesmenus burmani (Retz.) Beauv., Oplesmenus compositae (L.) Beauv. Kesimpulan dari penelitian telah ditemukan 45 spesies graminae di lima ring penelitian dengan indeks diversitas tertinggi terdapat pada ring pertama dengan nilai indeks diveristas sebesar 3.067 yang termasuk dalam kategori memiliki diversitas tinggi.

Page 3 of 69 | Total Record : 687