cover
Contact Name
Unang arifin
Contact Email
bcsms@unisba.ac.id
Phone
+6282321980947
Journal Mail Official
bcsms@unisba.ac.id
Editorial Address
UPT Publikasi Ilmiah, Universitas Islam Bandung. Jl. Tamansari No. 20, Bandung 40116, Indonesia, Tlp +62 22 420 3368, +62 22 426 3895 ext. 6891
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bandung Conference Series : Medical Science
ISSN : -     EISSN : 28282205     DOI : https://doi.org/10.29313/bcsms.v2i2
Core Subject : Humanities, Health,
Bandung Conference Series: Medical Science (BCSMS) menerbitkan artikel penelitian akademik tentang kajian teoritis dan terapan serta berfokus pada Kedokteran dengan ruang lingkup Age, ASI, BPJS Kesehatan, CGT, Dokter layanan primer, Fungsi diastolic, Gender, Hepatitis A dan B, Interval Anak Balita, ISPA, JKN, Nyeri leher, Origin, Paritas, Pasien, Denyut Nadi, Imunisasi, Perawat, Phlebitis, PHBS, pneumonia Abortus Spontan, Pola Menstruasi, rumah sakit Pendidikan, Sektor Informal Pengetahuan, Shift kerja malam, sindrom koroner akut, Status Gizi Mahasiswa kedokteran, status sosio ekonomi, Tekanan Darah, Tingkat Stres, Troponin T , Type of occupation, ventrikel kiri, dan Wanita Premenopause. Prosiding ini diterbitkan oleh UPT Publikasi Ilmiah Unisba. Artikel yang dikirimkan ke prosiding ini akan diproses secara online dan menggunakan double blind review minimal oleh dua orang mitra bebestari.
Articles 494 Documents
Scoping Review: Efek Pegagan (Centella asiatica) dalam Sediaan Topikal terhadap Pencegahan Penuaan Dini Novita Arya Cahyani; Herri S. Sastramihardja; Siska Nia Irasanti
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.574

Abstract

Abstract. One of the problems that are often encountered today in the practice of dermatologists and genital specialists is premature aging. Natural products have proven to be the best choice for preventing premature aging due to environmental concerns, safety from synthetic chemicals, and health. One of these natural products is pegagan (C. asiatica). There have been many studies showing the benefits of pegagan, especially its content that is able to stimulate collagen synthesis in skin fibroblast cultures. However, research dataregarding the effectiveness of pegagan on anti-aging is still very limited. The purpose of this study was to determine the effect of pegaganin topical preparations on the prevention of premature aging. The research was conducted using the method of scoping review with samples of national and international scientific articles that meet the eligibility criteria (eligible). The results of this study were taken from three databases, namely Proquest, ScienceDirect, and Google Scholar, with an initial search result of 4.173. There were 1,536 articles according to the inclusion criteria, and the exclusion criteria and PICOS were four articles and the results of the feasibility test based on a critical study were also four articles. The results of the four articles that have been analyzed stated that the group that was given pegagan extract topically showed an antiaging effect more than the control group. The conclusions of the research suggest that pegagan in topical preparations, either managed with HA, glycerine, chitosan nanoparticles, or extracted Camellia sinensis and Glycine max has a role in preventing premature aging. Abstrak. Salah satu masalah yang sering dijumpai saat ini dalam praktik dokter spesialis kulit dan kelamin adalah penuaan dini. Produk alami telah terbukti menjadi pilihan yang terbaik untuk mencegah penuaan dini karena pertimbangan dari kesadaran lingkungan, keamanan dari bahan kimia sintesis, dan kesehatan. Salah satu produk alami tersebut adalah pegagan (C. asiatica). Telah banyak penelitian yang menunjukkan manfaat pegagan terutama kandungannya yang mampu merangsang sintesis kolagen dalam kultur fibroblas kulit. Namun data penelitian terkait efektivitas pegagan terhadap anti-aging masih sangat terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pegagan dalam sediaan topikal terhadap pencegahan penuaan dini. Penelitian diambil dengan metode scoping review dengan sampel artikel ilmiah nasional dan internasional yang memenuhi kriteria kelayakan (eligible). Hasil dari penelitian ini diambil dari tiga database yaitu Proquest, ScienceDirect, dan Google Scholar dengan hasil pencarian awal terdapat 4.173. Artikel yang sesuai kriteria inklusi sebanyak 1.536, dan kriteria eksklusi beserta PICOS terdapat empat artikel dan hasil uji kelayakan berdasarkan telaah kritis tersisa sebanyak empat artikel. Hasil dari keempat artikel yang telah dianalisis, menyatakan bahwa kelompok yang diberikan intervensi ekstrak pegagan secara topikal menunjukkan adanya efek anti-aging daripada kelompok kontrol. Simpulan dari penelitian adalah pegagan dalam sediaan topikal baik pengelolaannya dengan HA, glycerine, nanopartikel kitosan, atau ekstrak Camellia sinesis dan Glycine max, memiliki peran dalam mencegah penuaan dini.
Imunisasi Bacille Calmette Guerin Sebagai Pencegahan Tuberkulosis: Kajian Pustaka Regita Thaalanie Yolanda Sukoco; Nugraha Sutadipura; Nurul Romadhona
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.587

Abstract

Abstract. Tuberculosis is the oldest infectious disease that is still a health problem in the world today. Every year, 10 million people get tuberculosis and 1.5 million people die from TB every year. A person can get TB when an infected person coughs, sneezes, or spits. Most cases and deaths occur in developing countries and infections are often acquired in childhood. Deaths in children from TB are usually caused by meningitis or disseminated disease. Generally, in TB endemic countries, children with TB are between the ages of 1–4 years. One of the controls that can be done is to carry out BCG immunization. The bacille Calmette-Guérin (BCG) vaccine has been around for 80 years and is one of the most widely used of all vaccines today. This vaccine can prevent the occurrence of TB meningitis and disseminated in children. There are several factors that affect the effectiveness of BCG immunization that can affect the success of immunization, namely quality, dose, frequency, method of administering the vaccine, differences in BCG pathways, exposure to environmental mycobacteria, helminth infections, nutritional factors, and genetics.T Abstrak. Tuberkulosis merupakan penyakit menular tertua yang masih menjadi masalah kesehatan di dunia hingga saat ini. Setiap tahun 10 juta orang terkena tuberkulosis dan 1,5 juta orang meninggal karena TB tiap tahun. Seseorang dapat terkena TB ketika penderita batuk, bersin atau meludah. Sebagian besar kasus dan kematian terjadi di negara berkembang dan infeksi sering didapat pada masa anak-anak. Kematian pada anak akibat TB biasanya disebabkan oleh meningitis atau penyakit diseminata. Umumnya di negara endemik TB anak yang terkena TB diantara usia 1–4 tahun. Salah satu pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan imunisasi BCG. Vaksin bacille Calmette-Guérin (BCG) telah ada selama 80 tahun dan merupakan salah satu yang paling banyak digunakan dari semua vaksin saat ini. Vaksin ini dapat mencegah terjadinya TB meningitis dan diseminata pada anak-anak. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi efektivitas imunisasi BCG yang bisa memengaruhi keberhasilan imunisasi, yaitu mutu, dosis, frekuensi, cara pemberian vaksin, perbedaan jalur BCG, paparan mikrobakteri lingkungan, infeksi cacing, faktor nutrisi, dan genetik.
Systematic Review: Hubungan Diet Mediterania dengan Mortalitas pada Individu Lanjut Usia Berdasar Atas Bradford Hills Lisa Nuril Himawati; Fajar Awalia Yulianto; Cice Tresnasari; Hikmah Azzahro; Farras Oktavidya Duwandani
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.603

Abstract

Abstract. The Bradford Hills criteria serve to evaluate the uncounted hypothetical relationship between the exposure and the effect of a given exposure with nine criteria. The cause of mortality is currently more often caused by non- communicable diseases (PTM) and is more common in elderly individuals. One of the preventions of PTM is diet. Although various current diet models have been proposed, the main focus of researchers, doctors, and institutions is the Mediterranean diet that has beneficial effects on the body that can reduce all the risk of causing death. The goal of the study was to analyze the relationship between the Mediterranean diet and mortality in elderly individuals. The study used systematic reviews, looking for articles from the MedLine, SpringerLink, and Science Direct databases, articles that matched the keywords of 2,098 articles and which were included in the exclusion criteria of 677 articles. The results of due diligence and critical review based on PICOS and eligibility criteria were obtained as many as seven articles. The study was conducted from February to November 2021. The results of the study and analysis of the seven studies suggested there was significant cholera between high Mediterranean dietary scores with a 5% to 44% lower risk of all causes of death, cardiovascular disease (CVD), coronary artery disease (CAD), and cancer, and had a twoyear longer survival. The results of this study showed that higher dietary adherence and higher Mediterranean dietary scores lowered the risk of mortality, longer survival, and a reduced risk of developing CVD disease, cancer, and Ischaemia Heart Disease (IHD). Abstrak. Kriteria Bradford Hills berfungsi untuk mengevaluasi hubungan hipotesis yang tidak terhitung antara pajanan dan akibat pajanan yang diberikan dengan sembilan kriteria. Penyebab mortalitas saat ini lebih sering disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular (PTM) dan lebih sering terjadi pada individu lanjut usia. Salah satu pencegahan terjadinya PTM yaitu diet. Meskipun berbagai model diet saat ini telah diusulkan, tetapi fokus utama para peneliti, dokter, dan institusi adalah diet mediterania yang memiliki efek menguntungkan pada tubuh yaitu dapat munurunkan semua risiko penyebab kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara diet mediterania dengan mortalitas pada individu lanjut usia. Penelitian ini menggunakan systematic review, dengan mencari artikel dari database MedLine, SpringerLink, dan Science Direct, artikel yang sesuai dengan kata kunci sebanyak 2.098 artikel dan yang termasuk dalam kriteria eksklusi sebanyak 677 artikel. Hasil uji kelayakan dan telaah kritis berdasar atas PICOS dan kriteria kelayakan didapatkan sebanyak tujuh artikel. Penelitian ini dilakukan pada periode Februari sampai dengan November 2021. Hasil telaah dan analisis dari ketujuh studi menyatakan terdapat kolerasi bermakna antara skor diet mediterania yang tinggi dengan 5% sampai 44% risiko lebih rendah dari semua penyabab kematian, penyebab kematian terkait Cardiovascular Disease (CVD), Coronary Artery Disease (CAD) dan kanker, dan memiliki kelangsungan hidup dua tahun lebih lama. Penelitian ini menunjukkan bahwa kepatuhan diet yang lebih tinggi dan skor diet mediterania yang lebih tinggi menurunkan risiko mortalitas, kelangsungan hidup yang lebih lama, dan penurunan risiko mengalami penyakit CVD, kanker dan Ischaemia Heart Disease (IHD).
Hubungan Aktivitas Fisik Ringan Sedang dengan Gejala Nyeri Punggung Bawah pada Mahasiswa Selama Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi COVID-19 Syahida Khidma 'Aliya Djajalaga; Ieva B. Akbar; R. Kince Sakinah
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.612

Abstract

Abstract. Low back pain is a cause of disability that can affect all ages and has an impact on quality of life, especially in adults. One of the factors associated with low back pain is an inactive lifestyle. In students, especially medical students, distance learning causes restrictions on their physical activity. This is a risk factor for symptoms of low back pain in medical school students. The purpose of this study is to find out the association of physical activity with symptoms of low back pain in medical students of Unisba 2018 during distance learning during the COVID-19 pandemic. The research design used is by cross-sectional observational analysis method. Data in the form of the results of filling out lower back pain questionnaires and IPAQ were taken from June 2021 - August 2021. A total of 96 study subjects met the inclusion and exclusion criteria. The results showed from 96 samples, it was found that 39 students experienced low back pain. Chi-square analysis found that the p-value of 0.67 (p>0.05) indicates that there is no significant association between physical activity and low back pain because physical activity is not the only factor that can affect low back pain, but one of the factors that can affect low back pain. These factors include age, BMI, exercise habits, smoking, etc. Abstrak. Nyeri punggung bawah merupakan penyebab disabilitas yang dapat mengenai semua usia dan berdampak pada kualitas hidup terutama pada orang dewasa. Salah satu faktor yang terkait dengan nyeri punggung bawah adalah gaya hidup yang tidak aktif. Pada mahasiswa, khususnya mahasiswa kedokteran, pembelajaran dilakukan secara jarak jauh yang menyebabkan adanya pembatasan aktivitas fisik yang dilakukan. Hal ini yang menjadi faktor risiko adanya gejala nyeri punggung bawah pada mahasiswa fakultas kedokteran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan gejala nyeri punggung bawah pada mahasiswa fakultas kedokteran selama pembelajaran jarak jauh di masa pandemi COVID-19. Desain penelitian yang digunakan adalah dengan metode analisis observasional jenis cross-sectional. Data berupa hasil pengisian kuesioner keluhan nyeri punggung bawah dan IPAQ yang diambil dari Juni 2021 - Agustus 2021. Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa FK Angkatan 2018 berjumlah 96 sampel yang sudah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan dari 96 sampel, ditemukan terdapat 39 mahasiswa yang mengalami nyeri punggung bawah. Pada analisis Chi-square didapatkan bahwa nilai p sebesar 0.67 (p>0.05) yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan nyeri punggung bawah. Hal ini disebabkan karena aktivitas fisik bukan satu-satunya faktor yang dapat mempengaruhi nyeri punggung bawah, melainkan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi nyeri punggung bawah. Faktor tersebut diantaranya adalah usia, IMT, kebiasaan berolahraga, merokok, dsb.
Scoping Review: Efek Debu terhadap Fungsi Paru pada Penambang Batubara Wiwin Winarti; Samsudin Surialaga; Yuniarti
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.626

Abstract

Abstract. Dust is a solid particle measuring 1-100 μm in the air due to the process of crushing, breaking, and dismantling organic and inorganic materials such as coal. The coal mining process produces fine dust measuring 2.5 μm which can cause lung function disorders and cause respiratory diseases. The purpose of this scoping review is to determine the effect of dust on lung function in coal miners based on the research of the last ten years. This research method was carried out by scoping reviews of articles published by the database Pubmed, SpringerLink, Science direct, and Pro-Quest, published from 2011 to 2021. From 3,687 articles were filtered based on the inclusion criteria into 161 articles, then continued with filtration using the exclusion criteria were obtained 150 articles, and there were six articles duplications so that the articles that met the eligibility criteria based on PICOS were five articles. The analysis results of all articles showed that coal miners experienced a decrease in lung function characterized by decreased spirometry results. The conclusion of this study stated that dust affected lung function in coal miners characterized by impaired lung function either obstructive, restrictive, or mixed with the risk factors are age, smoking, years of service, personal dust exposure, and mine size. Abstrak. Debu merupakan partikel padat berukuran 1-100 μm yang berada di udara karena proses penghancuran, pemecahan dan pembongkaran bahan organik maupun nonorganik contohnya batubara. Proses penambangan batubara menghasilkan debu halus berukuran 2,5 μm yang dapat menyebabkan gangguan fungsi paru dan menimbulkan penyakit pernapasan. Scoping review ini bertujuan untuk mengetahui efek debu terhadap fungsi paru pada penambang batubara berdasarkan penelitian 10 tahun terakhir. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara scoping review artikel yang dipublikasikan oleh database Pubmed, Springerlink, Science direct dan Pro-Quest, diterbitkan pada tahun 2011 sampai 2021. Dari 3.687 artikel dilakukan filtrasi berdasarkan kriteria inklusi terdapat 161 artikel, kemudian dilanjutkan dengan filtrasi menggunakan kriteria ekslusi didapat sebanyak 150 artikel dan terdapat duplikasi sebanyak 6 artikel sehingga artikel yang memenuhi kriteria kelayakan berdasarkan PICOS yaitu 5 artikel. Hasil analisis semua artikel menunjukan penambang batubara mengalami penurunan fungsi paru ditandai dengan hasil spirometri yang menurun. Kesimpulan penelitian ini menunjukan debu memiliki efek terhadap fungsi paru pada penambang batubara ditandai dengan adanya gangguan fungsi paru baik obstruktif, restriktif ataupun campuran dengan faktor resikonya adalah usia, merokok, masa kerja, paparan debu personal, dan ukuran tambang.
Scoping Review: Dampak COVID-19 pada Wanita Hamil Reza Rizqita Maulana Hidayat; Ratna Dewi Indiastuti; Oky Haribudiman
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.645

Abstract

Abstract. Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) is a disease that arises due to infection with Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-COV-2) which was identified at the end of December 2019 and has become a worldwide pandemic. Covid-19 has infected the entire world population, including pregnant women. The susceptibility of pregnant women to infection is the background for the need for studies on the impact of Covid-19 on pregnant women. The purpose of this study was to determine the impact of Covid-19 on pregnant women. This research is a Scoping Review. Databases used are Science Direct, Emerald, SpringerLink. Articles that match the inclusion criteria from full text journals, in English and Indonesian, prospective and retrospective cohorts, and journals for 2019-2021 are 2,462 articles. Articles included in the exclusion criteria were 18 articles. The results of the feasibility test based on PICOS were 18 articles. After a critical study, the remaining articles were 10 articles. The results of the analysis of 10 articles, 5 articles stated that the most common impact on pregnant women with Covid-19 was an increase in cases of preeclampsia, preterm birth and births using the C-section method. Three articles state that another outcome that appears on pregnant women with Covid-19 is death. Two other articles stated that Covid-19 infection had no impact on pregnant women with Covid-19. The conclusion of this study is that the most common outcome that occurs in pregnant women with Covid-19 is an increase in births by C-section method, preterm and preeclampsia, and death. Abstrak. Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) penyakit yang timbul akibat infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-COV-2) yang teridentifikasi pada akhir bulan Desember 2019 dan telah menjadi pandemi di seluruh dunia. Covid-19 telah menjangkit seluruh penduduk dunia tidak terkecuali wanita hamil. Kerentanan wanita hamil terhadap infeksi menjadi latar belakang perlunya studi tentang dampak Covid-19 pada wanita hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak Covid-19 pada wanita hamil. Penelitian ini merupakan Scoping Review. Database yang digunakan Science Direct, Emerald, SpringerLink. Artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dari jurnal full text, berbahasa Inggris dan berbahasa Indonesia, cohort prospektif dan retrospektif, dan jurnal tahun 2019-2021 sebanyak 2.462 artikel. Artikel termasuk dalam kriteria eksklusi sebanyak 18 artikel. Hasil uji kelayakan berdasarkan PICOS sebanyak 18 artikel. Setelah dilakukan telaah kritis, tersisa sebanyak 10 artikel yang akan digunakan pada penelitian ini. Hasil analisis 10 artikel, 5 artikel menyatakan dampak tersering pada wanita hamil dengan Covid-19 adalah peningkatan kasus preeclampsia, preterm birth dan kelahiran dengan metode C-section. Tiga artikel menyatakan dampak lain yang muncul pada wanita hamil dengan Covid-19 adalah kematian. Dua artikel lain menyatakan infeksi Covid-19 tidak menimbulkan dampak pada wanita hamil dengan Covid-19. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dampak tersering yang terjadi pada wanita hamil dengan Covid-19 adalah peningkatan kelahiran dengan metode C-section, preterm dan preeclampsia, dan kematian.
Hubungan antara Pengetahuan dengan Perilaku dalam Pencegahan Penularan COVID-19 pada Pegawai di Salah Satu Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang Vania Salsabila; Nuzirwan Acang; Budiman
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.657

Abstract

Abstract. Coronavirus disease 2019 (COVID-19) is still a major health problem in the world, including in Indonesia. The government continues to make various efforts to suppress the COVID-19 case. One of which is regulation in the workplace as well as that carried out by the Regional Government of Sumedang Regency. The implementation of these policies must be supported by knowledge about COVID-19 and good behavior towards COVID-19 from every employee. This study aims to determine the relationship between knowledge and behavior in preventing the transmission of COVID-19 to employees at one of the Regional Government Offices of Sumedang Regency. This study uses an analytic observational method with a quantitative approach and a cross-sectional study design. Data analysis used in the form of univariate analysis to distribute the frequency distribution of each variable and bivariate analysis to find the relationship between knowledge and behavior using Fisher's Exact Test. Data collection was carried out in August 2021 using a google form questionnaire adapted from WHO training materials that had been tested for validity and reliability to 72 employees at the Regional Financial and Asset Management Agency of Sumedang Regency. Most of the respondents had good knowledge of COVID-19, namely 52 people (72.2%) and moderate behavior towards COVID-19, namely 42 people (58.3%). This study uses a significance level of 0.05. Fisher's Exact Test showed a p-value of <0.001, meaning that there was a significant relationship between knowledge about COVID-19 and behavior towards COVID-19 among employees at the Regional Financial and Asset Management Agency of Sumedang Regency. Knowledge will affect the way a person behaves in everyday life. Knowledge of a disease can change a person's behavior in dealing with a disease. Abstrak. Coronavirus disease 2019 (COVID-19) masih menjadi masalah kesehatan utama dunia termasuk di Indonesia. Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menekan kasus COVID-19 salah satunya pengaturan di tempat kerja begitupun juga yang dilakuan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang. Penerapan kebijakan tersebut harus didukung dengan pengetahuan tentang COVID-19 dan perilaku terhadap COVID-19 yang baik dari setiap pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan perilaku dalam pencegahan penularan COVID-19 pada pegawai di salah satu kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang. Penelitian ini menggunanakan metode observasional analitik dengan pendekatan kuantitatif dan rancangan studi cross-sectional. Analisis data yang digunakan berupa analisis univariat untuk mempresentasikan distribusi frekuensi setiap variabel serta analisis bivariat untuk mencari hubungan antara pengetahuan dengan perilaku menggunakan Fisher’s Exact Test. Pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus 2021 dengan menggunakan kuesioner google form yang diadaptasi dari WHO training material yang sudah di uji validitas dan reliabilitas kepada 72 pegawai di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sumedang. Sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang COVID-19 yang baik yaitu sebanyak 52 orang (72,2%) dan perilaku terhadap COVID-19 yang sedang yaitu sebanyak 42 orang (58,3%). Penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi α=0,05. Fisher’s Exact Test menunjukkan nilai p sebesar <0,001, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang COVID-19 dengan perilaku terhadap COVID-19 pada pegawai di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sumedang. Pengetahuan akan memengaruhi cara seseorang berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan atas suatu penyakit dapat mengubah perilaku seseorang dalam menghadapi suatu penyakit.
Scoping Review: Paparan Debu Kayu terhadap Nilai Fungsi Paru dan Gejala Klinis pada Pekerja Industri Kayu Rinal Pasya Nur Fauzan; Frasenda Sjafei; Lisa Adhia Garina
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.667

Abstract

Abstract. The wood industry is one type of industry that has a high risk of exposure to wood dust. Wood dust is one of the exposures in the workplace and a causative agent of respiratory problems. Respiratory problems being one of the health problems for wood industry workers. This study aims to examine exposure to wood dust on the value of lung function and clinical symptoms that occur in wood industry workers. Method that is used in this study is scoping review with the population is international articles. The databases used were Pubmed, ScienceDirect, Paripex-Indian Journal Of Research, International Journal Of Research In Medical Science and Springer Link. The number of journals obtained was 2,278, screening was carried out using inclusion criteria, PICOS and the final result 12 journals were obtained. The study design was using cross-sectional and cohort. The research intervention was exposure to wood dust. The measurement parameters in the selected journals varied including pulmonary function testing, FEV1 values, forced vital capacity (FVC), peak expiratory flow rate (PEFR), as well as clinical symptoms that arise in wood industry workers. The results of 12 journals that have been studied showed that there were clinical respiratory tract disorders in wood workers, 4 of them showed no significant effect on lung function, and 6 journals showed changes in lung function values ​​in wood industry workers. Abstrak. Industri kayu merupakan salah satu jenis industri yang memiliki risiko tinggi terhadap paparan debu kayu. Debu kayu menjadi salah satu pajanan di tempat kerja dan merupakan agen penyebab gangguan pernafasan. Gangguan pernafasan menjadi masalah kesehatan pada pekerja industri kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji paparan debu kayu terhadap nilai fungsi paru dan gejala klinis yang timbul pada pada pekerja industri kayu. Penelitian ini menggunakan metode scoping review dengan populasi artikel internasional yang berkaitan. Database yang digunakan, yaitu Pubmed, ScienceDirect, Paripex-Indian Journal Of Research, International Journal Of Reasearch In Medical Science dan Springer Link Jumlah jurnal yang didapat 2.278 dan dilakukan penapisan dengan kriteria inklusi dan PICOS hingga didapatkan 12 jurnal. Desain penelitian menggunakan cross-sectional, dan cohort. Intervensi penelitian ini paparan debu kayu. Parameter pengukuran pada jurnal terpilih bervariasi diantaranya pengujian fungsi paru, nilai FEV1, kapasitas vital paksa (FVC), peak expiratory flow rate (PEFR), serta gejala klinis yang timbul pada pekerja industri kayu. Hasil 12 jurnal yang dikaji menunjukan adanya gangguan klinis saluran pernapasan pada pekerja kayu, 4 diantaranya menunjukan tidak adanya pengaruh fungsi paru yang signifikan, dan 6 jurnal menunjukkan adanya perubahan nilai fungsi paru pada pekerja industri kayu.
Karakteristik Kejadian Gagal Jantung Kongesti (GJK) pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 (DM tipe 2) di RSUD Al-Ihsan Bandung Tahun 2019-2020 Muhammad Rifqi Khairul Ummam; Sadiah Achmad; Ratna Dewi Indiastuti
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.670

Abstract

Abstract. Congestive heart failure (CHF) is a functional or structural heart disorder that interferes with ventricular filling or ejection of blood into the systemic circulation. The risk factors for CHF are age and gender. The purpose of this study was to analyze the incidence of congestive heart failure in type 2 DM patients at the outpatient polyclinic of Al-Ihsan Hospital, Bandung. This study is an analytic observational with a cross-sectional approach. The sampling technique used was purposive sampling from medical record data with a total sample of 80 people who entered the inclusive criteria. Data analysis using Chi-square test. The results of the study described CHF patients as 22.5%. Type 2 DM patients experienced CHF 16.25%, and male 6.25%. The age of type 2 DM patients who experienced the most CHF was in the range of 55-64 as much as 10.00%. From this study, it was concluded that the characteristics of type 2 DM patients at the Al-Ihsan outpatient polyclinic who experienced CHF were women experiencing CHF more than men and the age of type 2 DM patients who experienced CHF was mostly in the range of 55-64 years. Abstrak. Gagal jantung kongesti (GJK) adalah gangguan fungsional atau struktural jantung yang mengganggu pengisian ventrikel atau ejeksi darah ke sirkulasi sistemik. Faktor risiko terjadinya GJK adalah usia dan jenis kelamin. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kejadian gagal jantung kongesti pada pasien DM tipe 2 di poliklinik rawat jalan RSUD Al-Ihsan, Bandung. Penelitian ini merupakan observasinal analitik dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling dari data rekam medik dengan jumlah sampel sebanyak 80 orang yang masuk kriteria inklusif. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menggambarkan pasien GJK 22.5%. Pasien DM tipe 2 perempuan yang mengalami GJK 16.25%, dan laki-laki 6.25%. Usia pasien DM tipe 2 yang terbanyakmmengalami GJK pada rentang 55-64 sebanyak 10.00%. Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa karakteristik pasien DM tipe 2 di poliklinik rawat jalan Al-Ihsan yang mengalami GJK adalah perempuan lebih banyak mengalami GJK daripada laki-laki dan usia penderita DM tipe 2 yang mengalami GJK terbanyak pada rentang 55-64 tahun.
Scoping Review: Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Mahasiswa dan Tenaga Kesehatan tentang Hepatitis B dengan Tindakan Pencegahannya Bayu Darmayudha; Siti Annisa Devi Trusda; Endang Noor Farchiyah
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.719

Abstract

Abstract. Hepatitis B is still a global problem. This high incidence causes health workers and students to have the potential to be infected with the Hepatitis B virus, therefore they must have good knowledge, positive attitudes, so as to produce good practice in preventing Hepatitis B. The purpose of this study is to analyze the relationship between knowledge, attitudes, and practice of students and health workers about Hepatitis B with its preventive measures. This study uses a Scoping Review which is carried out by analyzing articles in three databases, namely SpringerLink, ProQuest, and ScienceDirect with the type of cross-sectional study published in the last 10 years. The articles obtained were 2209 articles and those that matched the inclusion criteria were 325 articles. After making adjustments to the exclusion criteria and based on PICOS, 11 articles were obtained. This study shows that respondents from 11 articles have poor knowledge, positive attitudes, and bad behavior. The results of this study indicate that there is no relationship between knowledge, attitudes, and behavior of students and health workers about Hepatitis B and its prevention measures. This study shows that there is no relationship between knowledge, attitudes, and behavior of students and health workers about Hepatitis B and its prevention measures. Abstrak. Hepatitis B masih menjadi masalah dunia. Tingginya angka kejadian ini menyebabkan tenaga dan mahasiswa kesehatan sangat berpotensi terkena infeksi virus Hepatitis B, oleh karena itu mereka harus memiliki pengetahuan yang baik, sikap positif, sehingga menghasilkan perilaku baik dalam pencegahan Hepatitis B. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa dan tenaga kesehatan tentang Hepatitis B dengan tindakan pencegahannya. Penelitian ini menggunakan Scoping Review yang dilakukan dengan cara menganalisis artikel pada tiga database yaitu SpringerLink, ProQuest, dan ScienceDirect dengan jenis penelitian cross-sectional study yang terbit 10 tahun terakhir. Artikel yang didapatkan sebanyak 2209 artikel dan yang sesuai dengan kriteria inklusi berjumlah 325 artikel. Setelah dilakukan penyesuaian dengan kriteria eksklusi dan berdasarkan PICOS didapatkan 11 artikel. Penelitian ini menunjukan bahwa responden dari 11 artikel memiliki pengetahuan yang buruk, sikap positif, dan perilaku yang buruk. Hasil penelitian ini mengatakan tidak ada hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku pada mahasiswa dan tenaga kesehatan tentang Hepatitis B dengan tindakan pencegahannya. Penelitian ini menunjukan tidak ada hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku pada mahasiswa dan tenaga kesehatan tentang Hepatitis B dengan tindakan pencegahannya.

Page 4 of 50 | Total Record : 494