cover
Contact Name
Unang arifin
Contact Email
bcsms@unisba.ac.id
Phone
+6282321980947
Journal Mail Official
bcsms@unisba.ac.id
Editorial Address
UPT Publikasi Ilmiah, Universitas Islam Bandung. Jl. Tamansari No. 20, Bandung 40116, Indonesia, Tlp +62 22 420 3368, +62 22 426 3895 ext. 6891
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bandung Conference Series : Medical Science
ISSN : -     EISSN : 28282205     DOI : https://doi.org/10.29313/bcsms.v2i2
Core Subject : Humanities, Health,
Bandung Conference Series: Medical Science (BCSMS) menerbitkan artikel penelitian akademik tentang kajian teoritis dan terapan serta berfokus pada Kedokteran dengan ruang lingkup Age, ASI, BPJS Kesehatan, CGT, Dokter layanan primer, Fungsi diastolic, Gender, Hepatitis A dan B, Interval Anak Balita, ISPA, JKN, Nyeri leher, Origin, Paritas, Pasien, Denyut Nadi, Imunisasi, Perawat, Phlebitis, PHBS, pneumonia Abortus Spontan, Pola Menstruasi, rumah sakit Pendidikan, Sektor Informal Pengetahuan, Shift kerja malam, sindrom koroner akut, Status Gizi Mahasiswa kedokteran, status sosio ekonomi, Tekanan Darah, Tingkat Stres, Troponin T , Type of occupation, ventrikel kiri, dan Wanita Premenopause. Prosiding ini diterbitkan oleh UPT Publikasi Ilmiah Unisba. Artikel yang dikirimkan ke prosiding ini akan diproses secara online dan menggunakan double blind review minimal oleh dua orang mitra bebestari.
Articles 494 Documents
Gambaran Kepesertaan, Pemanfaatan, dan Harapan untuk BPJS Kesehatan di Kalangan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Dewi Nurfitriani Rohmah Soleh; Fajar Awalia Yulianto; Sandy Faizal
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10895

Abstract

Abstract. The improvement of the quality of public services at the Social Security Organizing Agency (BPJS) for Health in Indonesia is crucial to enhance satisfaction among the public in obtaining safe, high-quality, affordable health services and systems. The community plays a role in improving the country's health index, with active involvement, especially from students in the Faculty of Medicine at Unisba. This research aims to understand the overview of participation, utilization, and expectations regarding BPJS Health among medical students at the Islamic University of Bandung. The sampling technique employed is stratified random sampling, with a required sample size of 86 individuals, divided into three cohorts, each with 28 randomly selected participants using a randomizer application. The statistical analysis used is descriptive analysis, revealing that the majority of students, 54 individuals (61.4%), have enrolled in BPJS Health. Most students use BPJS Health for general practitioner consultations, with 28 individuals (23%) utilizing these services. Additionally, most students in the Faculty of Medicine at Unisba hope for improvements in BPJS Health services and regulatory equality between BPJS Health and non-BPJS Health users. Therefore, attention and improvements are needed in BPJS Health services to maximize patient satisfaction. Abstrak. Peningkatan kualitas pelayanan publik pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Indonesia sangatlah penting agar dapat meningkatkan kepuasan terhadap masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, sistem serta harga yang terjangkau. Masyarakat memiliki peran terhadap peningkatan indeks kesehatan negara dan memiliki peran aktif untuk masa mendatang terutama mahasiswa di Fakultas Kedokteran Unisba. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kepesertaan, pemanfaatan, dan harapan untuk BPJS Kesehatan di kalangan mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Islam Bandung. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling dengan sampel yang dibutuhkan adalah 86 orang, dibagi 3 angkatan, masing-masing 28 orang dipilih secara random dengan aplikasi randomizer. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis deskriptif, dimana sebagian besar mahasiswa sebanyak 54 orang (61,4%) telah mengikuti kepesertaan BPJS Kesehatan, Sebagian besar mahasiswa menggunakan BPJS Kesehatan untuk melakukan kolsultasi ke dokter umum yakni sebanyak 28 orang (23%), serta sebagian besar mahasiswa Fakultas Kedokteran Unisba berharap agar BPJS Kesehatan dapat meningkatkan pelayanan dan penyetaraan regulasi bagi penggunaan BPJS Kesehatan maupun Non BPJS Kesehatan. Oleh karena itu, perlu diperhatikan dan diperbaiki mengenai pelayanan BPJS Kesehatan untuk meningkatkan kepuasan pasien yang lebih maksimal.
Hubungan Jenis Kelamin pada Pasien Hiperurisemia yang Menderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Cihaurbeuti Tahun 2022 Karina Patricia Putri Kuswandi; Nuzirwan Acang; Widhy Yudistira Nalapraya
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10905

Abstract

Abstract. Excess uric acid, or hyperuricemia, can increase the risk of gout and cardiovascular disease. Clinically, hyperuricemia contributes to the development of gouty arthritis, gouty nephropathy, and kidney stone formation, especially when accompanied by comorbidities such as chronic kidney disease, cardiovascular disease, and type 2 diabetes. In particular, sex is closely related to hyperuricemia in women. This is due to the high levels of estrogen in women, which reduce excess uric acid and increase its excretion from the kidneys, thereby reducing the risk of hyperuricemia. The purpose of this study was to determine the relationship between sex and hyperuricemia patients suffering from type 2 diabetes patients at the Cihaurbeuti Health Center in 2022. His research method used observational analytics and his research design was cross sectional and Fisher exact data analysis.The number of samples was 312 obtained from the medical records of the Cihaurbeuti Health Center. The results of this study show that the sex of hyperuricemia patients who have Type 2 diabetes mellitus at the Cihaurbeuti Health Center in 2022 is the majority of women (66%) and those with hyperuricemia 79.5%, (95% CI lower 16.3-25, upper 75-83.7). The conclusion of this study if you look at the results of the fisher exact test obtained a p value of 0.237(P>α=0.05), which means that there is no significant relationship between sex in hyperuricemia patients suffering from type 2 diabetes patients at the Cihaurbeuti Health Center in 2022. Abstrak. Asam urat yang berlebih, atau hiperurisemia, dapat meningkatkan risiko asam urat dan penyakit kardiovaskular. Secara klinis, hiperurisemia berkontribusi terhadap perkembangan artritis gout, nefropati gout, dan pembentukan batu ginjal, terutama bila disertai penyakit penyerta seperti penyakit ginjal kronis, penyakit kardiovaskular, dan diabetes tipe 2. Secara khusus, jenis kelamin berkaitan erat dengan hiperurisemia pada wanita. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar estrogen pada wanita, yang mengurangi kelebihan asam urat dan meningkatkan ekskresinya dari ginjal, sehingga mengurangi risiko hiperurisemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dengan pada pasien hiperurisemia yang menderita pasien diabetes tipe 2 di Puskesmas Cihaurbeuti tahun 2022. Metode penelitiannya menggunakan observasional analitik dan desain penelitiannya cross sectional dan analisis data Fisher exact. Jumlah sampel 312 yang diperoleh dari rekam medis Puskesmas Cihaurbeuti. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jenis kelamin pada pasien hiperurisemia yang mengalami diabetes melitus Tipe 2 di Puskesmas Cihaurbeuti Tahun 2022 mayoritas adalah perempuan (66%) dan yang mengalami hiperurisemia 79.5%, (95% CI lower 16.3-25, upper 75-83.7). Kesimpulan penelitian ini jika melihat hasil uji fisher exact diperoleh Nilai p sebesar 0,237(P>α=0,05), yang berarti tidak adanya hubungan bermakna antara jenis kelamin pada pasien hiperurisemia yang menderita pasien diabetes tipe 2 di Puskesmas Cihaurbeuti tahun 2022.
Gambaran Kombinasi Rejimen Kemoterapi pada Penderita Kanker Payudara Luminal B di RSUD Al-Ihsan Bandung Evana Sandhiya Riksabaya; Maya Tejasari; Listya Hanum Siswanti
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10907

Abstract

Abstract. Luminal B breast cancer is a tumor that has high levels of estrogen receptor positive, progesterone receptor negative, and HER2 positive. HER2 positivity makes breast cancer have a higher genomic risk than luminal A, so the prognosis for luminal B is worse than luminal A. Luminal B breast cancer tends to benefit from chemotherapy. This study aims to understand the description of combination chemotherapy regimens in luminal B breast cancer sufferers at Al-ihsan Hospital Bandung in 2018 - 2022. The number of samples was 222 taken from Al-Ihsan Hospital Bandung. Data was obtained from medical records in the form of breast cancer diagnosis, age, gender, and regimen combination. This technique uses total sampling. Using quantitative observational methods with a cross sectional research design and data analysis using Chi-Square. The research results show that in 2018-2019 the most widely used regimen was DOCE + CYCLOF with percentages of 80% and 48%. In 2020-2021, the majority will be FAC with percentages of 59.2% and 35.1%. In 2022, the majority will be DOCE + CARB (43.9%). The conclusion of this study is to show an overview of the chemotherapy regimen combination for luminal B breast cancer that was most widely used in 2018-2019, namely DOCE + CYCLOF, in 2020-2021, namely FAC, and in 2022, namely DOCE + CARB. Abstrak. Kanker payudara luminal B merupakan tumor yang memiliki reseptor estrogen positif tingkat tinggi, reseptor progesteron negatif, dan HER2 positif. HER2 positif membuat kanker payudara memiliki risiko genomik yang tinggi dibanding luminal A, sehingga prognosis luminal B lebih buruk dibanding luminal A. Kanker payudara Luminal B cenderung mendapat manfaat dari kemoterapi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami gambaran kombinasi rejimen kemoterapi pada penderita kanker payudara luminal B di RSUD Al-ihsan Bandung tahun 2018 - 2022. Jumlah sampel yaitu 222 yang diambil dari RSUD Al-Ihsan Bandung. Data diperoleh dari rekam medis berupa diagnosis kanker payudara, usia, jenis kelamin, dan kombinasi regimen. Teknik ini menggunakan total sampling. Menggunakan metode kuantitatif observasional dengan desain penelitian cross sectional dan analisis data menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukan pada tahun 2018-2019 regimen yang paling banyak dipakai yaitu DOCE + CYCLOF dengan persentase sebesar 80% dan 48%. Pada tahun 2020-2021 sebagian besar yaitu FAC dengan persetase sebesar 59.2% dan 35.1%. Pada tahun 2022, sebagian besar yaitu DOCE + CARB (43.9%). Kesimpulan penelitian ini adalah menunjukan gambaran kombinasi regimen kemoterapi pada kanker payudara luminal B yang paling banyak digunakan pada tahun 2018-2019 yaitu DOCE + CYCLOF, pada tahun 2020-2021 yaitu FAC, dan pada tahun 2022 yaitu DOCE + CARB.
Hubungan Kadar D-dimer dengan Penyakit Cerebrovascular pada Pasien Covid-19 Ayyas Robbani; Santun Bhekti Rahimah; Usep Abdullah Husin
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10912

Abstract

Abstract. D-dimer is a potential screening tool for venous thromboembolism (VTE) in Coronavirus disease-19 (COVID-19) patients, and is based on D-dimer elevation. In severe cases of COVID-19, hypercoagulability can occur which causes thrombus formation, then results in blockage of blood vessels. When a blockage occurs in the brain, it can cause cerebrovascular disease. Cerebrovascular disease is one of the most common causes of COVID-19. This study aims to determine the relationship between increased D-dimer levels in COVID-19 patients with the incidence of Cerebrovascular disease. The study design used a cross sectional design, data obtained in the medical records of inpatients for the 2021-2022 period of the Al-Ihsan Regional General Hospital (RSUD) Bandung Regency. The sampling technique uses a total sampling of 188 samples that have met the inclusion and exclusion criteria. Research method of the relationship of D-dimer levels with the incidence of Cerebrovascular disease using the chi-square test. From the results of the study, it was found that COVID-19 patients at Al-Ihsan Hospital who experienced increased levels of D-dimer (≥500 ng / ml) as many as 152 patients (80.9%) and patients with cerebrovascular disease as many as 34 patients (18.1%). Based on the chi-square test, it can be concluded that there is no relationship between D-dimer levels and the incidence of cerebrovascular disease at Al-Ihsan Hospital, Bandung Regency for the 2021-2022 period. Elevated D-dimer levels in COVID-19 patients are not associated with cerebrovascular disease. Abstrak. D-dimer adalah alat skrining potensial untuk venous thromboembolism (VTE) pada pasien Coronavirus disease-19 (COVID-19), dan berdasarkan elevasi D-dimer. Pada kasus COVID-19 yang parah dapat terjadi hiperkoagulabilitas yang menyebabkan pembentukan thrombus, kemudian mengakibatkan penyumbatan pada pembuluh darah. Apabila penyumbatan terjadi di otak, dapat menyebabkan penyakit cerebrovascular. Penyakit Cerebrovascular merupakan salah satu penyebab paling umum COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peningkatan kadar D-dimer pada pasien COVID-19 dengan kejadian penyakit Cerebrovascular. Rancangan penelitian menggunakan desain cross sectional, data diperoleh dalam rekam medik pasien rawat inap periode 2021-2022 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al-Ihsan Kabupaten Bandung. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 188 yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Metode penelitian hubungan kadar D-dimer dengan kejadian penyakit Cerebrovascular menggunakan uji chi-square. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pasien COVID-19 di RSUD Al-Ihsan yang mengalami peningkatan kadar D-dimer (≥500 ng/ml) sebanyak 152 pasien (80,9%) dan pasien yang terjadi penyakit cerebrovascular sebanyak 34 pasien (18,1%). Berdasarkan uji chi-square dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kadar D-dimer dengan kejadian penyakit cerebrovascular di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung periode 2021-2022. Peningkatan kadar D-dimer pada pasien COVID-19 tidak berkaitan dengan penyakit cerebrovascular.
Gambaran Frekuensi Konsumsi Harian Kopi Hitam terhadap Tingkat Kualitas Tidur pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Tahun Ajaran 2022/2023 Almayda Maharani Patoni; R. Anita Indriyanti; RB. Soeharman Herdiningrat
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10919

Abstract

Abstract. The level of sleep quality among adolescents and adults is estimated to decrease by around 25-50% every year. Many factors can affect a person's sleep quality, one which is of consumption of caffeinated beverages such as coffee. Based on the results of the study showed that 34.6% of respondents who habitually drink coffee, 61.1% of them respondents who habitually drink coffee have poor sleep quality. This study was conducted to determine the description of the frequency of daily consumption of black coffee on the level of sleep quality in academic stage students of the Faculty of Medicine, Islamic University of Bandung in the academic year 2022/2023. The sample selection technique of this study used purposive sampling, with 70 research subjects. This study used descriptive observational method with cross sectional research design. The results of the analysis showed that students at the academic stage of the Faculty of Medicine, Islamic University of Bandung in the 2022/2023 academic year consumed the most coffee with a moderate frequency of 57.1% and a poor level of sleep quality of 65.7%. Abstrak. Tingkat kualitas tidur di kalangan remaja dan dewasa diperkirakan setiap tahunnya memiliki penurunan sekitar 25-50%. Banyak faktor yang dapat memengaruhi dari kualitas tidur seseorang, salah satunya adalah konsumsi minuman berkafein seperti kopi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 34,6% responden yang terbiasa minum kopi, 61,1% di antaranya responden yang terbiasa minum kopi memiliki kualitas tidur yang buruk. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui gambaran frekuensi konsumsi harian kopi hitam terhadap tingkat kualitas tidur pada mahasiswa tahap akademik Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung tahun ajaran 2022/2023. Teknik pemilihan sampel penelitian ini menggunakan purposive sampling, dengan 70 orang subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Hasil analisis menunjukan bahwa mahasiswa tahap akademik Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung tahun ajaran 2022/2023 paling banyak mengonsumsi kopi dengan frekuensi sedang sebanyak 57,1% dan tingkat kualitas tidur buruk sebanyak 65,7%.
Gambaran Karakteristik Pasien Diare Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bojongsoang Tahun 2023 Novia Fitri Ramdayanti; Yuniarti; Annisa Rahmah Furqaani
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10926

Abstract

Abstract. Diarrhea is an increase in the frequency of bowel movements with the consistency of soft or liquid stools within 24 hours which is usually caused by gastrointestinal infections. Diarrhea is common in toddlers. The occurrence of diarrhea can be caused by various factors, both age, nutritional status, and habits carried out. This study aims to determine the characteristics of toddler diarrhea patients in the working area of Bojongsoang Health Center in 2023. This study used quantitative descriptive method. The data collection technique used in this study was a purposive sampling technique with inclusion and exclusion criterias then obtained 45 respondents. The results obtained from this study were mostly male respondents (54.3%), aged 12-23 months (35.6%), had good nutritional status (44.4%), and had completed basic immunization (60%). Abstrak. Diare merupakan peningkatan frekuensi buang air besar dengan konsistensi feses yang lunak ataupun cair dalam 24 jam yang biasanya disebabkan oleh infeksi saluran pencernaan. Diare sering terjadi pada balita. Terjadinya diare dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik usia, status gizi, maupun kebiasaan yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien diare balita di wilayah kerja Puskesmas Bojongsoang pada tahun 2023. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi kemudian didapatkan 45 responden. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki (54,3%), usia 12 – 23 bulan (35,6%), memiliki status gizi baik (44,4%), dan telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap (60%).
Gambaran Indeks Massa Tubuh dengan Karies Gigi pada Anak Kelas 5 dan 6 di SDN 42 Gambir Bandung Tahun 2023 Andini Mulyani; Siska Nia Irasanti; Nurul Romadhona
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10932

Abstract

Abstract. Poor oral and dental health will impact aspects of a child's quality of life such as speaking and chewing, thus affecting BMI. Body Mass Index (BMI) is also used as a risk factor for early detection of a person's health or the prevalence of several health problems, one of which is dental caries. Dental caries is a disease caused by multifactorial etiology and attacks the hard tissue of the teeth, resulting in demineralization of tooth enamel. The aim of this research is to determine the description of Body Mass Index and dental caries in grade 5 and 6 children at SDN 042 Gambir Bandung in 2023. This research uses a quantitative analysis method with a cross sectional approach using nonprobability sampling technique. Data collection used direct examinations for BMI by researchers and dental examinations by dentists directly at elementary schools. The results of the research using univariate test analysis were obtained from 74 students of SDN 042 Gambir Bandung. The research results showed that 47 students (63.5%) were underweight. Food choices influence BMI and many other factors that cause dental caries, such as frequent consumption of sweet foods and drinks, children who do not maintain oral and dental hygiene, how to brush their teeth, frequency of brushing their teeth and socio-economic factors. Abstrak. Kesehatan gigi dan mulut yang buruk akan berdampak pada aspek kualitas hidup anak seperti bicara dan mengunyah sehingga berpengaruh terhadap IMT. Indeks Massa Tubuh (IMT) juga digunakan sebagai faktor risiko untuk mendeteksi secara dini tentang kesehatan seseorang atau prevalensi beberapa kesehatan masalah seseorang, salah satunya adalah karies gigi. Karies gigi merupakan penyakit yang disebabkan oleh etiologi multifaktorial dan menyerang jaringan keras pada gigi sehingga akan terjadi demineralisasi enamel gigi. Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran Indeks Massa Tubuh dengan karies gigi pada anak kelas 5 dan 6 di SDN 042 Gambir Bandung Tahun 2023. Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dengan pendekatan cross sectional menggunakan teknik pemilihan sampel nonprobability sampling. Pengumpulan data menggunaikain pemeriksaiain laingsung untuk IMT oleh peneliti dain pemeriksaiain gigi oleh dokter gigi secairai laingsung di SD. Hasil penelitian menggunakan analisis uji univariat diperoleh dari 74 siswa SDN 042 Gambir Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki berat badan kurang (underweight) sebanyak 47 orang (63,5%). Pemilihan makanan berpengaruh terhadap IMT dan banyak faktor-faktor lain penyebab dari karies gigi seperti seringnya mengkonsumsi makanan dan minuman manis, anak-anak yang kurang menjaga kebersihan gigi dan mulut, cara menyikat gigi, frekuensi menyikat gigi dan dari faktor sosio-ekonomi.
Stunting, Perjalanan sejak Bayi Lahir Rendah dengan Pola Pemberian Makan Salma Nur Fauziah; Titik Respati; Budiman
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10954

Abstract

Abstract. Low Birth Weight (LBW) has a stunting risk factor of 4.24 times compared to normal birth weight. Inadequate nutritional factors such as improper feeding patterns, can affect stunting. This study aimed to determine the relationship between LBW and feeding patterns with stunting in toddlers in the working area of Puskesmas Payungsari. This research method is an observational analysis with a quantitative approach. The design used is the control case. The number of respondents consisted of 51 stunted people and 51 non-stunted people. Univariate analysis to determine the picture of low birth weight and eating patterns aims to determine the characteristics of stunting toddlers based on low birth weight and feeding patterns. Furthermore, bivariate analysis was carried out using the Chi-square test. The percentage of LBW history is more found in stunted toddlers (39.22 and 3.92%) than in the non-stunting group. Improper diet in the stunting group was greater than in the non-stunting group (68.63 and 5.88%). There is a relationship between low birth weight and stunting (p<0.01; OR=15.81) and there was a relationship between feeding patterns and stunting (p<0.01; OR=35). In conclusion, the results of this study show that low birth weight and feeding patterns significantly increase the chances of stunting toddlers. The relationship between LBW variables and unidirectional eating patterns means that LBW is more prevalent in stunted toddlers, while the better the diet, the incidence of stunting will decrease. Therefore, it is necessary to educate parents about feeding patterns for toddlers. Abstrak. Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) memiliki faktor risiko stunting sebesar 4,24 kali dibandingkan dengan berat badan lahir normal. Faktor nutrisi yang tidak adekuat seperti pola pemberian makan yang tidak tepat dapat mempengaruhi stunting. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) dan pola pemberian makan dengan stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Payungsari. Metode penelitian ini adalah analisis observasional dengan pendekatan kuantitatif. Desain yang digunakan adalah case control. Jumlah responden terdiri dari 51 orang stunting dan 51 orang tidak stunting. Analisis univariat untuk mengetahui gambaran BBLR dan pola makan yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik balita stunting berdasarkan BBLR dan pola pemberian makan. Selanjutnya dilakukan analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi square. Presentase riwayat BBLR lebih banyak ditemukan pada balita stunting (39.22 dan 3.92%) dibandingkan kelompok tidak stunting. Pola makan yang tidak tepat dalam kelompok stunting lebih besar dibanding kelompok tidak stunting (68.63 dan 5.88%). Terdapat hubungan antara BBLR dengan stunting (p<0,01; OR=15,81) dan terdapat hubungan pola pemberian makan dengan stunting (p<0,01; OR=35). Simpulan, hasil penelitian ini menunjukkan BBLR dan pola pemberian makan secara bermakna memiliki peluang lebih tinggi pada balita stunting. Hubungan antara variabel BBLR dan pola makan searah artinya BBLR lebih banyak terjadi pada balita stunting sedangkan semakin baik pola makan maka tingkat kejadian stunting akan berkurang. Oleh karena itu perlu mengedukasi mengenai pola pemberian makan kepada orang tua balita.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ketidakpatuhan Pasien Thalassemia dalam Mengonsumsi Obat Kelasi Besi di RSUD Al Ihsan Bandung 2023 Ridwan Maulana Assidiq; Agung Firmansyah Sumantri; Ayu Prasetia
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10957

Abstract

Abstract. Thalassemia is a hereditary disease that causes disturbance in hemoglobin molecules. Currently, a curative treatment that is accessible to people is blood transfusion. To treat side effects that may arise. Thalassemia patients are given iron-chelating agents to treat excess iron in the body. However, patients often lack compliance with treatment. So, this study aims to identify factors influencing thalassemia patients’ non-compliance in taking iron chelating agents at Al Ihsan Hospital, Bandung 2023. This study was a cross-sectional study conducted at Al Ihsan Hospital, Bandung on 46 patients. Data were obtained by filling out the questionnaire to identify factors influencing thalassemia patients’ non-compliance with taking iron-chelating agents, analyzed with univariate. This study was divided into two groups based on age, child and adult. Both ages group was dominated by patients who had low compliance rates, the child with 18 patients (75%) and adult also with 18 patients (81.8%). After the analysis was carried out, it was found that belief, ferritin level, number of drugs, busyness, drug administration, social stigma, economic, and adverse effects of drug factors could influence thalassemia patients’ non-compliance in taking iron chelating agents. The majority of adult patients are caused by number of drugs factor (68.2%) and the majority of children patients are caused by number of drugs and drug administration factors (50%). Patients at Al Ihsan Hospital Bandung 2023 found that the majority of adult patients are caused by number of drugs factor while the majority of children patients are caused by number of drugs and drug administration factors. Abstrak. Thalassemia merupakan penyakit herediter yang menyebabkan gangguan pada molekul hemoglobin. Pengobatan kuratif yang dapat diakses masyarakat saat ini adalah transfusi darah. Untuk menangani efek samping yang mungkin timbul. pasien Thalassemia diberikan agen kelasi besi untuk mengatasi berlebihnya zat besi dalam tubuh. Namun, seringkali pasien kurang patuh dalam pengobatan. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor-faktor yang memengaruhi ketidakpatuhan pasien thalassemia dalam mengonsumsi obat kelasi besi di RSUD Al Ihsan Bandung 2023. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang dilakukan di RSUD Al Ihsan Bandung pada 46 pasien. Data diperoleh dari pengisian kuesioner untuk mencari faktor yang memengaruhi ketidakpatuhan pasien thalassemia dalam mengonsumsi obat kelasi besi dan dianalisis dengan uji univariat. Data penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan usia, yaitu anak dan dewasa. Kedua kelompok usia didominasi oleh pasien yang memiliki tingkat kepatuhan rendah, pada usia anak terdapat 18 pasien (75%) dan usia dewasa 18 pasien (81.8%). Setelah dilakukan analisis ditemukan bahwa faktor kepercayaan, kadar ferritin, jumlah obat, kesibukan, administrasi obat, stigma sosial, ekonomi, dan efek samping dapat memengaruhi ketidakpatuhan terhadap konsumsi kelasi besi. Pada mayoritas pasien dewasa disebabkan oleh faktor jumlah obat (68.2%) dan mayoritas pasien anak disebabkan oleh faktor jumlah obat juga administrasi obat (50%). Pasien di RSUD Al Ihsan Bandung 2023 ditemukan mayoritas pasien dewasa disebabkan oleh faktor jumlah obat sedangkan mayoritas pasien anak disebabkan oleh faktor jumlah obat dan administrasi obat.
Studi Literatur: Peran Imunisasi BCG dan Riwayat Kontak dalam Perjalanan Penyakit Tuberkulosis Anak Haura Maulidayanthi; Heni Muflihah; Samsudin Surialaga
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10962

Abstract

Abstract. This literature study was conducted to collect theories regarding the role of BCG immunization and contact history in the course of childhood tuberculosis (TB) disease. The method used was through a literature study that collected several previous studies and theories to determine the role of BCG immunization and contact history in the course of childhood TB disease. The results of this study indicate that BCG immunization plays a role in increasing the immune response to prevent pulmonary TB infection in children under 5 years of age with an effectiveness of less than 50%. The immune response generated by vaccination can also prevent the spread of TB infection to extra-pulmonary sites. Contact with TB patients can increase exposure to Mycobacterium tuberculosis (MTB) bacteria in children through droplets. Therefore, BCG immunization increases defense against TB infection, while a history of contact increases exposure to TB infection. Abstrak. Studi literatur ini dilakukan untuk mengumpulkan teori mengenai peranan imunisasi BCG dan riwayat kontak dalam perjalanan penyakit tuberculosis (TB) anak. Metode yang digunakan adalah melalui studi literatur yang mengumpulkan beberapa penelitian terdahulu dan teori untuk mengetahui peranan imunisasi BCG dan riwayat kontak dalam perjalanan penyakit TB anak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa imunisasi BCG berperan dalam meningkatkan respon imun untuk mencegah infeksi TB paru anak pada usia di bawah 5 tahun dengan efektivitas kurang dari 50%. Respon imun yang dihasilkan vaksinasi juga dapat mencegah penyebaran infeksi TB ke ekstra paru. Kontak dengan penderita TB dapat meningkatkan paparan bakteri Mycobacterium tuberculosis (MTB) pada anak melalui droplet. Oleh karena itu, imunisasi BCG meningkatkan pertahanan terhadap infeksi TB, sedangkan riwayat kontak meningkatkan paparan infeksi TB.