cover
Contact Name
Unang arifin
Contact Email
bcsms@unisba.ac.id
Phone
+6282321980947
Journal Mail Official
bcsms@unisba.ac.id
Editorial Address
UPT Publikasi Ilmiah, Universitas Islam Bandung. Jl. Tamansari No. 20, Bandung 40116, Indonesia, Tlp +62 22 420 3368, +62 22 426 3895 ext. 6891
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bandung Conference Series : Medical Science
ISSN : -     EISSN : 28282205     DOI : https://doi.org/10.29313/bcsms.v2i2
Core Subject : Humanities, Health,
Bandung Conference Series: Medical Science (BCSMS) menerbitkan artikel penelitian akademik tentang kajian teoritis dan terapan serta berfokus pada Kedokteran dengan ruang lingkup Age, ASI, BPJS Kesehatan, CGT, Dokter layanan primer, Fungsi diastolic, Gender, Hepatitis A dan B, Interval Anak Balita, ISPA, JKN, Nyeri leher, Origin, Paritas, Pasien, Denyut Nadi, Imunisasi, Perawat, Phlebitis, PHBS, pneumonia Abortus Spontan, Pola Menstruasi, rumah sakit Pendidikan, Sektor Informal Pengetahuan, Shift kerja malam, sindrom koroner akut, Status Gizi Mahasiswa kedokteran, status sosio ekonomi, Tekanan Darah, Tingkat Stres, Troponin T , Type of occupation, ventrikel kiri, dan Wanita Premenopause. Prosiding ini diterbitkan oleh UPT Publikasi Ilmiah Unisba. Artikel yang dikirimkan ke prosiding ini akan diproses secara online dan menggunakan double blind review minimal oleh dua orang mitra bebestari.
Articles 494 Documents
Hubungan Tingkat Stres dengan Kecenderungan Mengonsumsi Alkohol pada Mahasiswa Universitas Swasta di Kecamatan Bandung Wetan Dimas Satrio Aji; Usep Abdullah Husin; Santun Bhekti Rahimah
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10765

Abstract

Abstract. This literature study gathered previous studies to show the relationship between stress levels and alcohol tendencies. The results of this study showed a relationship between stress levels and the tendency to consume alcohol. Previous studies have revealed stress levels to be one of the factors in a person having a tendency to consume alcohol. That is, someone with a tendency to consume alcohol has a higher level of stress compared to people without a tendency to consume alcohol. This stress level has a role in lowering the neurotransmitter in the form of dopamine. Dopamine is what makes a sense of pleasure and calm so that a person becomes more confident. Abstrak. Studi literatur ini mengumpulkan berbagai studi sebelumnya untuk menunjukan mengenai hubungan tingkat stres dengan kecenderungan mengosumi alkohol. Hasil studi ini menunjukkan adanya hubungan tingkat stres dengan kecenderungan mengonsumsi alkohol. Penelitian-penelitian sebelumnya mengungkapkan tingkat stres menjadi salah satu faktor seseorang memiliki kecenderungan mengonsumsi alkohol. Artinya, seseorang dengan kecenderungan mengonsumsi alkohol memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang tanpa kecederungan mengonsumsi alkohol. Tingkat stres ini memiliki peran dalam menurunkan neurotransmitter berupa dopamin. Dopamin inilah yang membuat rasa senang dan tenang sehingga seseorang menjadi lebih percaya diri.
Perbandingan Efektivitas Antibakteri Ekstrak Air Kopi Arabika dengan Ekstrak Air Teh Hitam terhadap Kultur Bakteri Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) ATCC© 33591™ Secara Eksperimental in Vitro Rizky Alifian Ramadhan; Hendro Sudjono Yuwono; Meike Rachmawati
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10771

Abstract

Abstract. S. aureus infections often occur in a community or hospital environment and management is still difficult due to the emergence of strains that are resistant to many antibiotics such as Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Herbal medicine is an alternative treatment that is often used, including Arabica Coffee (Coffea Arabica) and black tea (Camelia Sinensis). Arabica coffee and black Tea contain polyphenols known as caffeine, chlorogenic acid and catechins. The catechins in black tea, namely epigallocatechin gallate (EGCG) and chlorogenic acid in coffee, have been proven to have antibacterial power against gram-positive bacteria. In gram-positive bacteria, EGCG and chlorogenic acid are able to inhibit the synthesis of the bacterial wall. This research used an experimental in vitro study with the method used by Kirby Bauer disc diffusion with 5 samples, Arabica coffee water extract and black tea water extract in two concentrations, 50% and 100% as treatment, and the antibiotic Vancomycin with a concentration of 100% as a positive control. The research results showed that Arabica coffee water extract had an average zone of inhibition, at a concentration of 100% (14.2 mm) and a concentration of 50% (9.7 mm) with a probability value (p-value) of 0.009 (p≤0, 01), while an inhibition zone was found in black tea water extract at a concentration of 100% (16.2 mm) and a concentration of 50% (11.5 mm) with a probability value (p-value) of 0.009 (p≤0.01) against Methicillin-resistant S. aureus. In conclusion, the inhibitory power of Black Tea water extract is stronger than that of Arabica coffee water extract against Methicillin-resistant Staphylococcus aureus bacteria. Abstrak. Infeksi S. aureus sering terjadi pada suatu komunitas atau lingkungan rumah sakit dan untuk pengelolaannya menjadi sulit karena munculnya strain yang resisten terhadap banyak obat antibiotik seperti Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Obat herbal merupakan salah satu pengobatan alternatif yang sering dipergunakan, diantaranya terdapat kopi Arabika (Coffea Arabika) dan teh hitam (Camelia Sinensis). Kopi arabika dan teh hitam memiliki kandungan polifenol yang dikenal sebagai kafein, asam klorogenat dan katekin. Katekin pada teh hitam yaitu epigallocatechin gallat (EGCG) dan asam klorogenat pada kopi terbukti memiliki daya antibakteri terhadap bakteri gram positif. Pada bakteri gram positif EGCG dan asam klorogenat mampu menghambat sintesis dari dinding bakteri. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental in vitro dengan metode yang digunakan disc diffusion Kirby Bauer dengan 5 sampel, yakni ekstrak air kopi Arabika dan ekstrak air teh hitam dalam dua konsentrasi yaitu 50% dan 100% sebagai perlakuan, dan antibiotik Vancomycin degan konsentrasi 100% sebagai kontrol positif. Hasil penelitian didapatkan ekstrak air kopi Arabika memiliki rata-rata zona inhibisi yaitu pada konsentrasi 100%, (14,2 mm) dan konsentrasi 50% (9,7 mm) dengan nilai probabilitas (p-value) sebesar 0,009 (p≤0,01), sedangkan ditemukan zona inhibisi pada ekstrak air teh hitam pada konsentrasi 100%, (16,2 mm) dan konsentrasi 50% (11,5 mm) dengan nilai probabilitas (p-value) sebesar 0,009 (p≤0,01) terhadap Methicillin-resistant S. aureus. Kesimpulannya, bahwa daya hambat ekstrak air Teh Hitam lebih kuat dibandingkan dengan ekstrak air kopi Arabika terhadap bakteri Methicillin-resistant Staphylococcus aureus.
Gambaran Karakteristik Ibu Hamil pada Kejadian Preeklamsia Awitan Dini dan Preeklamsia Awitan Lambat di Rumah Sakit Al-Ihsan Kabupaten Bandung 2022 Azhari Fadhilah; Jusuf Sulaeman Effendi; Susanti Dharmmika
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10775

Abstract

Abstract. Preeclampsia is a disorder of uncontrolled high blood pressure (hypertension) in pregnant women after the 20th week and is accompanied by protein in the urine (proteinuria). Risk factors for preeclampsia include age <20 years and >35 years, parity (primigravida and grandemultigravida), and pregnancy interval <2 years. This study aims to determine the characteristics of pregnant women (age, parity and pregnancy interval) in the incidence of early and late onset preeclampsia at Al Ihsan Hospital, Bandung Regency in 2022. This research method is descriptive with a cross-sectional approach. Data was taken using a total sampling technique from the medical records of 194 pregnant women studied, there were 63 (32.5%) early onset preeclampsia, 131 (67.5%) late onset preeclampsia. In early onset preeclampsia aged <20 years 12 (19%), aged 21-35 years 36 (57.1%), and pregnant women aged >35 years 15 (23.8%). For late onset preeclampsia aged < 20 years 1 (0.8%), aged 21-35 years 75 (57.3%), and pregnant women aged > 35 years 55 (42%). Early onset preeclampsia in primigravida 22 (34.9%), multigravida 34 (54%), and grandemultigravida 7 (11.1%). In late onset preeclampsia, the parity was primigravida 12 (9.2%), multigravida 107 (81.7%), and grandemultigravida 12 (9.2%). The distribution of pregnancy intervals in early onset preeclampsia showed that pregnancy intervals were < 2 years 36 (57.1%) and > 2 years 27 (42.9%). Meanwhile, for late onset preeclampsia, the pregnancy interval was < 2 years 51 (38.9%) and > 2 years 80 (61.1%). Abstrak. Preeklamsia merupakan gangguan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol pada ibu hamil setelah minggu ke- 20 dan disertai protein pada urin (proteinuria). Faktor risiko pada preeklamsia antara lain usia <20 tahun dan >35 tahun, paritas (primigravida dan grandemultigravida), dan interval kehamilan < 2 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil (usia, paritas, dan interval kehamilan) pada kejadian preeklamsia awitan dini dan lambat di Rumah Sakit Al Ihsan Kabupaten Bandung tahun 2022. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Data diambil dengan teknik total sampling dari rekam medis sebanyak 194 ibu hamil yang diteliti, terdapat 63 (32,5%) preeklampsia awitan dini, 131 (67,5%) preeklamsia awitan lambat. Pada preeklamsia awitan dini yang berusia < 20 tahun 12 (19%), usia 21-35 tahun 36 (57,1%), dan ibu hamil berusia >35 tahun 15 (23,8%). Untuk preeklamsia awitan lambat berusia < 20 tahun 1 (0,8%), usia 21-35 tahun 75 (57,3%), dan ibu hamil berusia > 35 tahun 55 (42%). Preeklamsia awitan dini pada paritas primigravida 22 (34,9%), multigravida 34 (54%), dan grandemultigravida 7 (11,1%). Pada preeklamsia awitan lanjut paritas primigravida 12 (9,2%), multigravida 107 (81,7%), dan grandemultigravida 12 (9,2%). Distribusi interval kehamilan pada preeklamsia awitan dini didapatkan interval kehamilan < 2 tahun 36 (57,1%) dan > 2 tahun 27 (42,9%). Sedangkan untuk preeklamsia awitan lambat, interval kehamilan < 2 tahun 51 (38,9%) dan > 2 tahun 80 (61,1%).
Hubungan Derajat Merokok dengan Gambaran Manifestasi Inflamasi Kronik pada Rongga Mulut Perokok Raissa Khais Azmi; Kharisma, Yuktiana; Damayanti, Meta Maulida
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10847

Abstract

Abstract. Smoking is a major health problem that is considered the leading cause of preventable death in many countries. Tooth loss, periodontal disease, oral soft tissue changes, excessive tooth wear, halitosis, implant failure, oropharyngeal cancer, stomatitis, gingivitis, and dental caries are some of the negative effects on oral health that smoking can cause. Aim of this study was to determine how the degree of smoking correlates with symptoms of chronic inflammation in the oral cavity of people who smoke. This research was designed quantitatively using a cross-sectional approach. Focus of the research is young adults who actively smoke who work at the Bandung Islamic University (UNISBA) in 2023. The total number of respondents for this research is 60 respondents. The instrument used is a questionnaire that shows the degree of smoking and signs of chronic inflammation. Data obtained were analyzed using the Pearson correlation test. Results of this study show that among young adult active smokers working at Bandung Islamic University, there is a significant correlation between the degree of smoking and dental caries (respectively p=0.015 and p=0.002), but there is no correlation between stomatitis (p=0.152). Conclusion of this study is that chronic inflammatory manifestations of dental caries and gingivitis are associated with the degree of smoking. Cigarette smoke remaining in the mouth for a long time reduces the amount of saliva, making the oral cavity and teeth more susceptible to caries. In addition, cigarette ingredients can affect the connective tissue and gingival epithelium, increasing the likelihood of gingivitis. Abstrak. Kebiasaan merokok adalah masalah kesehatan utama yang dianggap sebagai penyebab utama kematian yang dapat dicegah di berbagai negara. Kehilangan gigi, penyakit periodontal, perubahan jaringan lunak oral, keausan gigi yang berlebihan, halitosis, kegagalan implan, kanker orofaringeal, stomatitis, gingivitas, dan karies gigi adalah beberapa efek negatif pada kesehatan mulut yang dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana derajat merokok berkorelasi dengan gejala inflamasi kronis pada rongga mulut orang yang merokok. Penelitian ini dirancang secara kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Fokus penelitian adalah orang dewasa muda yang aktif merokok yang bekerja di Universitas Islam Bandung (UNISBA) pada tahun 2023. Jumlah total responden penelitian ini 60 responden. Instrument yang digunakan adalah kuesioner yang menunjukkan derajat merokok serta tanda inflamasi kronik. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada individu perokok aktif dewasa muda tenaga kerja di Universitas Islam Bandung, terdapat korelasi signifikan antara derajat merokok dan karies gigi (berturut-turut p=0,015 dan p=0,002), tetapi tidak ada korelasi antara stomatitis (p=0,152). Simpulan dari penelitian ini, manifestasi inflamasi kronik karies gigi dan gingivitis dikaitkan dengan derajat merokok. Asap rokok menetap di mulut selama waktu yang lama mengurangi jumlah saliva, membuat rongga mulut dan gigi lebih rentan terhadap karies. Selain itu, kandungan rokok dapat mempengaruhi jaringan ikat dan epitel gingiva, meningkatkan kemungkinan gingivitis.
Gambaran Tingkat Stres dan Gejala Sindrom Pramenstruasi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Aisha Nadhira; Yuniarti; Winni Maharani Mauliani
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10852

Abstract

Abstract. Premenstrual syndrome is a condition that includes several physical and psychological symptoms and occurs before the menstrual phase. This condition occurs in women, especially during the reproductive age. The prevalence of premenstrual syndrome is in the age range of 16-45 years, and in Indonesia, around 85% of adolescents in the total reproductive age population experience premenstrual syndrome. One of the factors influencing premenstrual syndrome symptoms is the level of stress. The aim of this study is to determine the level of stress and premenstrual syndrome symptoms in female students at the Faculty of Medicine, Islamic University of Bandung. This research uses a descriptive method. The data subjects are female students of the Faculty of Medicine, Islamic University of Bandung, in the 1st-3rd year of the 2022-2023 academic year, with a total of 102 respondents. Data were obtained from the completion of questionnaires for stress levels and premenstrual syndrome symptoms. Data analysis used univariate tests. The results of this study show that 59 students (58%) experience moderate stress levels, and 50 students (85%) have premenstrual syndrome symptoms. The high level of activity and academic burden on medical students results in an increasingly severe level of stress experienced. Abstrak. Sindrom pramenstruasi merupakan suatu kondisi yang meliputi beberapa gejala fisik dan psikologis dan terjadi sebelum fase menstruasi. Kondisi ini terjadi pada perempuan terutama pada usia produktif. Prevalensi kejadian sindrom pramenstruasi ini berada pada usia 16-45 tahun dan di Indonesia sekitar 85% remaja dari total populasi usia reproduksi mengalami sindrom pramenstruasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi gejala sindrom pramenstruasi adalah tingkat stres. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat stres dan gejala sindrom pramenstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Subjek data adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung tingkat 1-3 tahun ajaran 2022-2023 dengan jumlah responden 102 orang. Data diperoleh dari pengisian kuesioner untuk tingkat stres dan gejala sindrom pramenstruasi. Analisis data menggunakan uji univariat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebanyak 59 mahasiswi (58%) mengalami tingkat stres sedang dan 50 mahasiswi (85%) memiliki gejala sindrom pramenstruasi yang berat. Tingginya aktivitas dan beban akademik pada mahasiswi kedokteran mengakibatkan tingkat stres yang dialami semakin berat.
Hubungan Flat Foot dengan Keseimbangan Dinamis pada Siswa Sekolah Dasar Mathla’ul Khoeriyah Bandung Tahun 2023 Arishal Prambudi Hikmatiar; Cice Tresnasari; Widayanti
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10862

Abstract

Abstract. The ability to maintain a balanced body position both at rest and during movement is known as balance. Flat feet are one of the factors that can disrupt balance. This study aims to analyze whether there is a relationship between flat feet and dynamic balance in students at Mathla'ul Khoeriyah Elementary School in Bandung in 2023. This research uses an observational analytical method with a cross-sectional approach. The sampling method is stratified random sampling with a probability sampling technique. The sample size that meets the inclusion criteria is 184 individuals. The research instruments used to identify flat feet are the Clarke angle, while the Beam Balance Test is used for dynamic balance measurement. Chi-square test is utilized for data analysis. The chi-square test results show values (p: 0.786) p>0.05 for dynamic balance. These results indicate that there is no relationship between flat feet and dynamic balance in students at Mathla'ul Khoeriyah Elementary School in Bandung in 2023. Abstrak. Kemampuan untuk mempertahankan posisi tubuh yang seimbang baik saat diam maupun saat bergerak dikenal dengan istilah keseimbangan. Flat foot merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terganggunya keseimbangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah terdapat hubungan flat foot dengan keseimbangan dinamis pada Siswa Sekolah Dasar Mathla’ul Khoeriyah Bandung Tahun 2023. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Cara mengambilan sampel adalah dengan teknik probability sampling jenis stratified random sampling. Jumlah sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 184 orang dengan instrumen penelitian yang digunakan untuk mengidentifikasi flat foot adalah Clarke angel, dan untuk mengukur keseimbangan dinamis menggunakan Beam Balance Test. Uji ¬chi-square digunakan untuk analisis data penelitian. Uji chi-square menunjukan hasil nilai (p:0,786) p>0,05 untuk keseimbangan dinamis, hasil ini menunjukan tidak terdapat hubungan antara flat foot dengan keseimbangan dinamis pada Siswa Sekolah Dasar Mathla’ul Khoeriyah Bandung Tahun 2023.
Pola Asuh dan Kejadian Balita Stunting di Puskesmas Lelea Kabupaten Indramayu Delfian Rahmat Aditia; Zulmansyah; Herry Garna
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10868

Abstract

Abstract. Stunting is a condition where the physical height or body length of a toddler is not appropriate compared to his/her peers with a score of less than -2SD. In West Java, the prevalence of stunting is 31.1%. Internal factors causing stunting are maternal and toddler nutritional intake, health status, parenting style, food quality and maternal employment. External factors are health services and parenting patterns for toddlers. Parenting is the behavior of parents in guiding them to provide love, attention and support for the development and growth of toddlers. Workers are classified based on the duration of work in one week, workers who work more than 35 hours/8 hours a day in one week are referred to as full-time workers. Workers who work less than 35 hours in 1 week are referred to as incomplete workers. This study aims to analyze the relationship between parenting patterns of full-time working mothers and the incidence of stunting in toddlers at the Lelea Community Health Center, Indramayu Regency. Abstrak. Stunting merupakan keadaan fisik tingi atau panjang tubuh balita tidak sesuai dibanding dengan usia sebayanya dengan score kurang dari -2SD, di Jawa Barat prevalensi stunting 31,1%. Faktor penyebab stunting faktor internal adalah asupan gizi ibu dan balita, status kesehatan, pola asuh, kualitas pangan dam pekerjaan ibu. Faktor eksternal adalah pelayanan kesehatan dan pola asuh balita. Pola asuh merupakan perilaku orangtua dalam membimbing memberikan kasih sayang, perhatian, serta sokongan untuk perkembangan dan pertumbuhan balita. Pekerja diklasifikasikan berdasarkan durasi kerjanya dalam satu minggu, pekerja yang bekerja lebih dari 35 jam/ 8 jam sehari dalam satu minggu disebut sebagai pekerja penuh waktu. Pekerja yang bekerja kurang dari 35 jam dalam 1 minggu disebut sebagai pekerja tidak penuh. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan pola asuh ibu pekerja penuh waktu dengan kejadian balita stunting di Puskesmas Lelea Kabupaten Indramayu.
Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Cleaning Service dengan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di Universitas Islam Bandung Destri Ramadhani; Caecielia Makaginsar; Raden Kince Sakinah
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10869

Abstract

Abstract. Lack of knowledge and attitudes regarding the use of Personal Protective Equipment (PPE) among cleaning service officers regarding dangers such as chemical, physical, ergonomic and psychosocial hazards, this endangers cleaning service officers who do not use PPE in accordance with Standard Operating Procedures (SOP), so it is one of the causal factors occurrance of occupational diseases. The aim of this research is to find out the knowledge, attitudes and behavior of cleaning service officers in using PPE at Unisba. This research was conducted using analytical observational methods with a cross sectional approach. The sample for this research was cleaning service officers who worked at Bandung Islamic University. The sampling technique in this research was total sampling with a sample size of 37 people. Data was taken by filling out a questionnaire by respondents. Data analysis using the Spearman correlation test. The results of the univariate analysis showed that 29 people (78.4%) had good knowledge, 16 people (43.2%) slept quite well and 16 people had good behavior (43.2%). Abstrak. Kurangnya pengetahuan dan sikap tentang penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada petugas cleaning service terhadap bahaya hazard seperti bahaya zat kimia, fisika, ergonomis, dan psikososial, hal tersebut membahayakan petugas cleaning service yang tidak menggunakan APD sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), sehingga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya penyakit akibat kerja. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan, sikap, dan perilaku petugas cleaning service dalam penggunaan APD di Unisba. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah petugas cleaning service yang bekerja di Universitas Islam Bandung. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah sampel adalah 37 orang. Data diambil dengan pengisian kuesioner oleh responden. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Spearman. Hasil analisis menunjukan bahwa responden yang berpengetahuan baik sebanyak 29 orang (78,4%), bersikap cukup baik sebanyak 16 orang (43,2%) dan yang berperilaku baik sebanyak 16 orang (43,2%). Kesimpulan penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap berhubungan dengan perilaku penggunaan APD pada petugas cleaning service di Unisba.
Perbandingan Efek Antibakteri Ekstrak Air Kopi Arabika dengan Ekstrak Air Dark Chocolate pada Kultur Bakteri Methicillin – Resistant Staphylococcus Aureus Rifira Hanifah; Hendro Sudjono Yuwono; Rizki Perdana
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10880

Abstract

Abstract. The emergence of new strains of Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) has led to the need for alternative antibiotics, one of which comes from natural ingredients, namely arabica coffee and dark chocolate, which are known to have ingredients that act as antibacterials. The aim of the study was to compare the inhibition zone of arabica coffee water extract with dark chocolate water extract against MRSA bacteria. The method used was Kirby-Bauer disc diffusion consisting of treatment groups of arabica coffee water extract with concentrations of 50% and 100%, dark chocolate water extract with concentrations of 50% and 100%, positive control (vancomsin), and negative control distilled water. This study was conducted at the Microbiology Laboratory of the Faculty of Medicine, Padjadjaran University (FK Unpad) from October 2022 to December 2023. Data processing using ANOVA (Analysis of Variance) Post Hoc Games-Howell test with IBM SPSS 26 statistical application. The results showed that the average value of the largest inhibition zone was found in the positive control vancomycin which was 21.75 mm, then 100% arabica coffee extract which was 14.25 mm, 50% arabica coffee extract which was 9.75 mm. The 50% and 100% concentrations of dark chocolate aqueous extract did not form an inhibition zone, equivalent to the negative control. It is concluded that 50% and 100% arabica coffee water extracts have inhibitory ability while 50% and 100% dark chocolate water extracts do not have inhibitory ability. Abstrak. kemunculan galur baru Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) membuat dibutuhkannya alternatif antibiotik lain, salah satunya berasal dari bahan alam yaitu kopi arabika dan dark chocolate yang diketahui memiliki kandungan yang berperan sebagai antibakteri. Tujuan penelitian adalah membandingkan zona hambat ekstrak air kopi arabika dengan ekstrak air dark chocolate terhadap bakteri MRSA. Metode yang digunakan adalah difusi cakram kirby-Bauer yang terdiri dari kelompok perlakuan ekstrak air kopi arabika dengan konsentrasi 50% dan 100%, ekstrak air dark chocolate dengan konsetrasi 50% dan 100%, kontrol positif (vankomsin), dan kontrol negatif akuades. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) pada bulan oktober 2022 sampai desember 2023. Pengolahan data menggunakan Uji ANOVA (Analysis of Variance) Post Hoc Games-Howell dengan aplikasi statistik. Hasil penelitian menunjukan rerata nilai zona hambat terbesar terdapat pada kontrol positif vankomisin yaitu 21,75 mm, kemudian ekstrak kopi arabika 100% yaitu 14.25 mm, ekstrak kopi arabika 50% yaitu 9.75 mm. Pada ekstrak air dark chocolate konsentrasi 50% dan 100% tidak terbentuk zona hambat, setara dengan kontrol negatif. Simpulan ekstrak air kopi arabika 50% dan 100% memiliki kemampuan daya hambat sedangkan ekstrak air dark chocolate 50% dan 100% tidak memiliki kemampuan daya hambat.
Gambaran Kualitas Tidur pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 2 Ciamis Hurrinazilla Awalia; M. Nurhalim Shahib; Winni Maharani Mauliani
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10889

Abstract

Abstract. The importance of good sleep quality for high school students is crucial, enabling them to focus during learning activities. However, various factors, such as environmental, psychosocial, and lifestyle factors, can influence the sleep quality of students, leading to shorter sleep durations. This study aims to assess the sleep quality among 10th-grade students at SMA Negeri 2 Ciamis. The research adopts a quantitative descriptive design with a cross-sectional approach, conducted at SMA Negeri 2 Ciamis. The population consists of 71 10th-grade students, and random sampling is employed as the sampling technique. Data collection occurred between August and November 2023. The research instrument is a modified version of the Pittsburgh Sleep Quality Index, validated by the researcher. The study reveals that among the 71 10th-grade students at SMA Negeri 2 Ciamis, the majority (74%) have good sleep quality, while 24% experience poor sleep quality. The majority of respondents experience good sleep quality, suggesting the importance of maintaining this quality. Abstrak. Pentingnya kualitas tidur yang baik pada siswa SMA, sehingga siswa dapat fokus saat mengikuti pembelajaran. Namun masih banyak fator yang mempengaruhi kualitas tidur siswa seperti, faktor lingkungan, psikososial, dan gaya hidup dapat berkontribusi pada waktu tidur yang lebih singkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas tidur pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 2 Ciamis. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ciamis. Populasi dalam penelitian ini adalah 71 siswa kelas X. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu random sampling. Pengumpulan data berlangsung pada bulan Agustus-November 2023. Instrumen penelitian ini adalah instrumen Pittsburgh Sleep Quality Index yang dimodifikasi oleh peneliti dan sudah dilakukan uji validitas. Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 71 responden siswa kelas X di SMA Negeri 2 Ciamis sebagian besar memiliki kualitas tidur baik sebanyak 54 orang (74%) dan siswa yang memiliki kualitas tidur buruk sebanyak 17 orang (24%). Sebagian besar responden mengalami kualitas tidur yang baik, sehingga disarankan untuk mempertahankan kualitas tidur.