cover
Contact Name
Dwi Nurwulan Pravitasari
Contact Email
saintika_medika@umm.ac.id
Phone
+628123086679
Journal Mail Official
saintika_medika@umm.ac.id
Editorial Address
Editorial Office: Faculty of Medicine University of Muhammadiyah Malang Jl. Bendungan Sutami No 188A Malang, East Java
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga.
ISSN : 0216759X     EISSN : 2614476     DOI : https://doi.org/10.22219/
Core Subject : Health,
Journal of Saintika Medika is a peer-reviewed and open access journal that focuses on promoting medical sciences generated from basic sciences, clinical, and community or public health research to integrate researches in all aspects of human health. This journal publishes original articles, reviews, and also interesting case reports. Brief communications containing short features of medicine, latest developments in diagnostic procedures, treatment, or other health issues that is important for the development of health care system are also acceptable. Letters and commentaries of our published articles are welcome.
Articles 564 Documents
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI MONOSODIUM GLUTAMATE (MSG) Desi, Nur Husnina; Kurniasari, Dian; Romdhoni, Muhammad Fadhol; Maulana, Andi Muh.
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 14, No 1 (2018): JUNI 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1034.142 KB) | DOI: 10.22219/sm.Vol14.SMUMM1.6241

Abstract

Latar Belakang : MSG merupakan substansi kristal putih yang digunakan untuk meningkatkan rasa pada makanan. Pemberian MSG dosis tinggi meningkatkan kadar radikal bebas dalam tubuh yang menyebabkan penurunan motilitas spermatozoa. Kandungan flavonoid pada daun kemangi dapat menetralkan kadar radikal bebas sehingga mencegah penurunan motilitas spermatozoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kemangi (Ocimum basilicum L.) dalam mencegah penurunan motilitas spermatozoa pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi MSG.Metode : Penelitian Laboratory Experimental Post Test Group Only menggunakan 24 ekor tikus putih galur wistar jantan (Rattus norvegicus) yang dibagi menjadi 4 kelompok, terdiri dari kelompok I diberi MSG 1.600 mg/kgBB/hari, kelompok II diberi MSG 1.600 mg/kgBB/hari dan ekstrak etanol daun kemangi 150mg/kgBB/hari, kelompok III diberi MSG 1.600 mg/kgBB/hari dan ekstrak etanol daun kemangi 350 mg/kgBB/hari dan kelompok IV diberi MSG 1.600 mg/kgBB/hari dan ekstrak etanol daun kemangi 700 mg/kgBB/hari. Data dianalisis menggunakan One Way ANOVA dan post hoc LSDHasil : Rerata presentase motilitas spermatozoa pada kelompok I, II, III dan IV sebesar 21,88%; 48,17%; 53,72%; dan 63,05%. Hasil analisis One Way Anova menunjukan adanya perbedaan signifikan antar kelompok (p = 0,000). Uji post hoc LSD menunjukan kelompok II, III dan IV berbeda nyata dengan kelompok I (p=0,00). Pada kelompok II dan III juga ditemukan adanya perbedaan nyata dengan kelompok IV (p=0,04). Sedangkan kelompok III dengan kelompok II tidak terdapat perbedaan nyata (p=0,069).Kesimpulan : Ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) memberikan pengaruh dalam mencegah penurunan presentase motilitas spermatozoa tikus putih galur wistar jantan (Rattus norvegicus) yang diinduksi MSG. Kata kunci : motilitas spermatozoa, ekstrak etanol daun kemangi, monosodium glutamat (MSG)
EFEK ANTI MIKROBA EKSTRAK BUNGA CENGKEH (SYZYGIUM AROMATICUM) TERHADAP METHICILLIN-RESISTANT STAPHYLOCOCCUS AUREUS (MRSA)SECARA IN VITRO. Azizah, Afaf; Suswati, Irma; Agustin, Sulistyo Mulyo
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 13, No 1 (2017): JUNI 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.686 KB) | DOI: 10.22219/sm.v13i1.5444

Abstract

Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan salah satu bakteri penyebab infeksi, angka kejadiannya cukup tinggi. MRSA resisten terhadap beberapa antibiotik seperti beta-laktam(18%), rifampisin (6,7%), floroquinolon (84%), linezolid (1,3%) dan ampicillin (93,4%). Ekstrak bunga cengkeh mempunyai efek antimikroba karena mengandung eugenol, flavonoid, tannin, saponin, alkaloid dan phenol yang dapat merusak struktur sel bakteri.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antimikroba ekstrak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) terhadap MRSA secara in vitro.Metode yang digunakan experimental post test only group designdengan metode dilusi tabung berbagai konsentrasi ekstrak bunga cengkeh 0,39%, 0,195%, 0,097%, 0,049%, 0,024%, 0,012%, 0,006%, 0,003%. Analisis data menggunakan One Way Anova.Hasil penelitain menunjukkan Kadar Bunuh Minimal (KBM) adalah 0,39%. Uji One Way Anova p=0,000 (p<0,05) menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara konsentrasi ekstrak bunga cengkeh dengan jumlah koloni MRSA. Ekstrak bunga cengkeh dapat membunuh MRSA dengan cara merusak struktur sel bakteri. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah ekstrak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) mempunyai efek antimikroba terhadap MRSA secara in vitro. Kata kunci : Ekstrak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum), MRSA, KBM.
EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (CARICA PAPAYA L) TERHADAP SHIGELLA DYSENTERIAE SECARA IN VITRO DENGAN METODE DILUSI TABUNG DAN DILUSI AGAR Ristya Hertanti, Senja; Suswati, Irma; Setiawan, Indra
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 11, No 1 (2015): Juni 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.382 KB) | DOI: 10.22219/sm.v11i1.4188

Abstract

Efek Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica papaya, L.) terhadap Shigella dysenteriae secara In Vitro dengan Metode Dilusi Tabung dan Dilusi Agar. Daun pepaya merupakan salah satu tanaman yang mengandung zat aktif, terdiri dari asam organic dan fitosterol, alkaloid, saponin, flavonoid, tannin, dan polifenol berfungsi sebagai antimikroba terhadap bakteri, salah satunya adalah Shigella dysenteriae. Tujuan untuk membuktikan efek antimikroba ekstrak etanol daun pepaya terhadap pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae secara in vitro. Penelitian memakai rancangan true experiments dengan menggunakan Post Test Only Control. Konsentrasi ekstrak daun pepaya yang digunakan adalah 5%, 10%, 15%, 20%, 25%,30% dan 2 kontrol (kontrol bahan dan kontrol kuman). Analisa data menggunakan one way ANOVA, korelasi, dan regresi. Hasil: Nilai KBM (Kadar Bunuh Minimal) pada konsentrasi 30% Hasil uji one way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang sangat signifikan antar perlakuan (p=0,004). Semakintinggi konsentrasi ekstrak etanol daun pepaya, semakin besar kemampuan menghambat dan membunuh bakteri Shigella dysenteriae (r=-0,472). Pemberian konsentrasi ekstrak etanol daun pepaya berpengaruh terhadap penurunan jumlah koloni bakteri Shigella dysenteriae per ml (106) (R2= 22,3%). Nilai KHM (Kadar Hambat Minimal)pada konsentrasi 10%. Hasil uji one way ANOVA  (p=0,066), pada uji korelasi (r=-0,564) dan pada uji regresi didapatkan (R2= 31,9%). Kesimpulan: Ekstrak etanol daun pepaya memiliki efek antimikroba terhadap pertumbuhan koloni Shigella dysenteriae.Kata kunci: Ekstrak etanol daun pepaya, Shigelladysenteriae, KBM, KHM
The Efficacyofantiscabies Medicinetohealing Scabiesin Patient Who Received Personal Hygiene Education Tunjungsari, Feny; Tamtomo, Didik; Murti, Bhisma; Aulia, Yusrin
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 15, No 2 (2019): December 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.364 KB) | DOI: 10.22219/sm.Vol15.SMUMM2.10559

Abstract

The prevalence of the scabies disease in a populated area (e.g islamic boarding schools)is still high .It is possible that disease skabies are still found here because the higiene individuals from the community .Skabies disease is easily treated , but to progress , the disease remains a big problem in the specific community health .This study attempts to analyze the effectiveness of an anti skabies permethrine comparedgameksanto healing patients whohas been getting an  individuals higiene educationSamples were 40 student the Islamic boarding in the malang district the age range of 12 - 18 years taken by random. The dependent variable was cure from scabies. The independent variable included anti-scabies (Gamexan and Permethrine). The sample taken as random.Research will be tested using chi-square to analized the data.The experimental work on chi square statistically from the analysis does not obtain a significant relation ( p = 1,000 ) between the provision of treatment antiscabies gameksan and permethrine with healing on the subjects of research get education higiene individuals.Although statistically no meaning, but can be concluded that clinically better to use gameksan and permethrine, if the subject of study get education nice about education higiene individuals, there is no different effect between the provision of gameksan with permethrine.
ANALISIS FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PRIMER PADA LANSIA DI PUSKESMAS DINOYO MALANG Putri, Friska Ardiani; Budisetyawan, Febri Endra; Rahayu, dr
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 12, No 2 (2016): DESEMBER 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.385 KB) | DOI: 10.22219/sm.v12i2.5267

Abstract

Analisis faktor risiko hipertensi primer pada lansia di puskesmas Dinoyo Malang. Hipertensi primer merupakan penyakit degeneratif pertama yang banyak diderita oleh lansia. Modifikasi pola hidup dapat menurunkan faktor  risiko terjadinya hipertensi primer. Penelitian ini bertujuanmengetahui hubungan antara faktor risiko  hipertensi primer dengan timbulnya hipertensi primer pada lansia di puskesmas Dinoyo Malang. Metode yang digunakan adalah Analytical observation dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan di Puskesmas Dinoyo Malang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive random sampling dengan jumlah sampel 103 responden. Data dianalisis secara bivariat dan multivariate dengan regresi logistik. Faktor-faktor yang terbukti sebagai faktor risiko hipertensi adalah konsumsi asin p=0,000; konsumsi zat aditif p=0,000; konsumsi lemak p=0,000; konsumsi kopi p=0,000; merokok p=0,000;  stres psikologis p=0,000, jenis kelamin p=0,000, pendidikan p=0,000; olahraga p=0,000; indeks massa tubuh p=0,000; faktor layanan kesehatan p=0,526 tidak signifikan dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi kepatuhan seseorang untuk melakukan pengobatan hipertensi. Hasil uji regresi logistik signifikansi=0,95 (>0,1) berarti tidak ada faktor yang paling memengaruhi timbulnya hipertensi primer. Kesimpulannya adalah terdapat hubungan antara faktor risiko dengan timbulnya hipertensi primer pada lansia di puskesmas Dinoyo Malang, namun tidak ada hubungan yang bermakna antara faktor layanan kesehatan dengan hipertensi primer.Kata kunci : Faktor risiko, Hipertensi primer, Lansia
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF LANSIA PADA LANSIA USIA 60-69 TAHUN DI KELURAHAN PURWANTORO KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG Izzah, Aqidatul
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 10, No 2 (2014): Desember 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.777 KB) | DOI: 10.22219/sm.v10i2.4155

Abstract

Hubungan Aktivitas Fisik dengan Fungsi Kognitif Lansia pada Lansia Usia 60-69 Tahun di Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing Kota Malang. Latar Belakang: Jumlah penduduk lanjut usia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada orang lanjut usia cenderung terjadi penurunan dari fungsi kognitif. Aktivitas fisik dapat mencegah atau memperlambat onset dari penurunan fungsi kognitif. Tujuan: Mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan fungsi kognitif lansia pada lansia. Metode: Jenis penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah consecutive sampling. Besar sampel adalah 95 orang. Dilakukan uji Chi-Square untuk menentukan hubungan antar variabel. Hasil Penelitian dan Diskusi: Didapatkan skor fungsi kognitif pada lansia dengan skor 0-23 (gangguan kognitif), sebanyak 71,4% memiliki aktivitas fisik rendah dan sebanyak 28,6% memiliki aktivitas fisik sedang. Sedangkan yang memiliki skor 24-30 (tidak gangguan kognitif), sebanyak 84,1% memiliki aktivitas fisik sedang, 11,4% memiliki aktivitas fisik berat, dan 4,5% memiliki aktivitas fisik rendah. Hasil analisis dengan uji Chi-Square didapatkan nilai signifikansi 0.000 (lebih kecil dari α = 0,05). Hubungan antara aktivitas fisik dengan fungsi kognitif adalah hubungan yang positif. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan fungsi kognitif lansia. Semakin tinggi aktivitas fisik, maka akan semakin tinggi pula skor fungsi kognitifnya.
Validitas Prediktif Hasil Belajar Mahasiswa Kedokteran dengan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter Suswati, Irma; Rahayu, Rahayu
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 15, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.023 KB) | DOI: 10.22219/sm.Vol15.SMUMM1.8485

Abstract

Angka ketidaklulusan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter setiap periode sekitar 1750-2000.Tahun 2017 terdapat 400 orang retaker tetap belum berhasil lulus. Peserta retaker di FK-UMM mengalami peningkatan dengan jumlah total 18 peserta, agar jumlah retaker tidak mengalami kenaikan maka perlu dicari prediktor hasil belajar yang mempengaruhi kelulusan UKMPPD. Rancangan penelitian diskriptif analitik dengan cross sectional. Sampel mahasiswa FK-UMM yang memiliki nilai UKMPPD tahun 2016-2017. Pengambilan sampel dengan jalan total sampling. Variabel independent:IPK-TA dan IPK-TP, Nilai CIA, Nilai BM dan Nilai TO AIPKI dan variabel dependent:UKMPPD (MCQ-CBT dan OSCE). Data di uji normalitas, linearitas dan multikolinearitas, kemudian dianalisis menggunakan uji regresi linier dan regresi linear ganda menggunakan statistik SPSS. Hasil penelitian membuktikan bahwa nilai IPK-TA dan IPK-TP dapat digunakan sebagai prediktor kelulusan UKMPPD MCQ-CBT dan OSCE. Hasil nilai CIA, BM dan TO AIPKI dapat digunakan sebagai prediktor UKMPPD MCQ-CBT dan CIA sebagai prediktor UKMPPD OSCE. Kelima variabel  yaitu IPK-TA, IPK-TP, CIA, BM dan TO AIPKI dapat digunakan sebagai prediktor kelulusan UKMPPD MCQ-CBT (38,1%) dan OSCE (30,9%). IPK-TA sebagai prediktor yang sangat signifikan 0,000<0,01 mempengaruhi kelulusan UKMPPD MCQ-CBT dan OSCE, CIA sebagai prediktor yang sangat signifikan 0,000<0,01 mempengaruhi kelulusan UKMPPD OSCE. Kesimpulan IPK-TA, IPK-TP,CIA, BM dan TO AIPKI adalah prediktor UKMPPD yang baik dan IPK-TA merupakan prediktor yang lebih baik untuk MCQ-CBT dan OSCE, sedangkan CIA sebagai prediktor yang lebih baik untuk OSCE.
HUBUNGAN ANTARA OVERWEIGHT DENGAN NYERI PUNGGUNG BAWAH DI RSUD KANJURUHAN KEPANJEN PERIODE JANUARI-DESEMBER TAHUN 2013 Aisyiah Fitriyani, Nurhiqmah; EBS, Febri; Andari, Desy
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 11, No 1 (2015): Juni 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.988 KB) | DOI: 10.22219/sm.v11i1.4194

Abstract

HUBUNGAN ANTARA OVERWEIGHT DENGAN NYERI PUNGGUNG BAWAH DI RSUD KANJURUHAN KEPANJEN PERIODE JANUARI-DESEMBER TAHUN 2013. Latar Belakang: Nyeri punggung bawah merupakan suatu gangguan muskuloskeletal pada daerah punggung bawah yang banyak dikeluhkan penderita yang berkunjung ke dokter. Banyak faktor yang dapat memperberat resiko terjadinya nyeri punggung bawah, salah satunya adalahoverweight. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan, kuatnya pengaruh dan besarnya factor resiko antara overweight dengan nyeri punggung bawah di RSUD Kanjuruhan Kepanjen periode Januari-Desember tahun 2013. Metode Penelitian: Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan besar sampel sebanyak 82 orang yaitu 41 penderita nyeri punggung bawah dan 41 orang lainnya penderita non nyeri punggung bawah. Analisis data dengan menggunakan statistik uji chi-square dengan á=0.05 dan uji korelasi koefisien kontingensi. Hasil Penelitian: Menunjukkan bahwa penderita dengan diagnosis nyeri punggung bawah yang datang ke RSUD Kanjuruhan Kepanjen memiliki indeks massa tubuh kategori overweight (30.5%), sedangkan sampel yang overweight tapi non nyeri punggung bawah (13.4%). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara overweight dengan nyeri punggung bawah di RSUD Kanjuruhan Kepanjen periode Januari-Desember tahun 2013 (p= 0.002). Overweight memberikan pengaruh yang tidak begitu kuat (lemah) terhadap nyeri punggung bawah (r= 0.325) dan seseorang yang overweight mempunyai resiko yang lebih besar untuk mengalami nyeri punggung bawah (OR= 4.261). Kata Kunci: Overweight, Nyeri punggung bawah
Hiperglikemia Pada Anak Dengan Diagnosis Diabetes Mellitus Type-1, Diferential Diagnostic Maturity Onset Diabetes Of The Young (Mody). Hermayanti, Diah; Nursiloningrum, Erlin
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 14, No 2 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.068 KB) | DOI: 10.22219/sm.Vol14.SMUMM2.7162

Abstract

Pendahuluan Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik ditandai oleh hiperglikemia yang disebabkan berkurangnya produksi atau kerja insulin. DM dapat menyerang anak-anak. Kami melaporkan kasus hiperglikemia pada anak berusia 9 tahun dengan kadar C-peptida dalam batas normal.KasusAnak perempuanberusia 9 tahun, dibawa ke rumah sakit dikeluhkan lemah badan selama satu minggu. Pasien juga dikeluhkan sering kencing terutama di malam hari selama sebulan dan bekas kencing dirubung oleh semut. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pemeriksaan laboratorium hari pertama : hemoglobin 14,8 g/dl, leukosit 9.860 sel/ul, trombosit 297.000 sel/ul, gula darah acak 328 mg/dl. Pemeriksaan hari kedua : gula darah puasa 274 mg/dl, gula darah 2 jam post prandial 370 mg/dl, dan glukosuria. Pemeriksaan C-Peptida 2,74 ng/ml (normal 1,1 – 4,4 ng/ml)PembahasanPada pasien anak ini ditemukan gejala khas diabetes yaitu fatigue dan poliuri. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hiperglikemia. Sesuai dengan pedoman dari PERKENI pasien ini didiagnosis sebagai DM, yaitu tipe-1, dengan diferential diagnosis Maturity onset diabetes of the young (MODY) mengingat kadar C-peptida dalam batas normal.  DM tipe 1 disebabkan oleh karena kerusakan  sel beta pankreas akibat adanya autoantibodi terhadap pankreas. Sedangkan MODY disebabkan oleh mutasi genetik pada sel β pankreas sehingga terjadi inefektifitas produksi atau gangguan pelepasan insulin. Pemeriksaan tambahan seperti deteksi antibodi sel islet disarankan untuk menetapkan diagnosis DM tipe 1, dan pemeriksaan genetik untuk mendeteksi terjadinya mutasi sel β pankreas.SimpulanDiagnosis Type-1 Diabetes mellitus, dengan diagnosis banding Maturity onset diabetes of the young(MODY)Kata Kunci: hiperglikemia anak, C-peptida, Diabetes mellitus tipe-1, MODY
EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (CURCUMA DOMESTICA) TERHADAP ESCHERICHIA COLI SECARA IN VITRO Putra Adiputra, Resa; Suswati, Irma; S, Fathiyah
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 10, No 2 (2014): Desember 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.434 KB) | DOI: 10.22219/sm.v10i2.4179

Abstract

Pengaruh Pemberian Boraks Peroral Sub Akut Terhadap Terjadinya Atrofi Testis Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus strain wistar). Latar Belakang: Penggunaan boraks banyak disalahgunakan pada makanan. Boraks merupakan salah satu bahan toksik bagi organ testis sehingga dapat menyebabkan atrofi testis melalui penghambatan spermatogenesis. Tujuan: Membuktikan pengaruh pemberian boraks peroral sub akut terhadap terjadinya atrofi testis tikus putih jantan (Rattus novergicus strain wistar) dengan mengukur diameter testis, berat testis, dan jumlah tubulus seminiferus perlapangpandang. Metode: Eksperimental, The Post Test Only Control Group Design. Sampel yang digunakan 24 ekor dibagi 4 kelompok. Kelompok 1 (kontrol negatif), kelompok 2,3,dan 4 masing-masing dengan dosis 400 mg/kgBB, 500 mg/kgBB, dan 600 mg/kgBB selama 28 hari. Dianalisis dengan oneway ANOVA, uji korelasi, dan uji regresi. Hasil penelitian dan diskusi: Terdapat perbedaan diameter testis dan jumlah tubulus seminiferus masing-masing dengan sig p=0,020 (p<0,05) dan sig p=0,00 (p<0,05), sedangkan pada berat testis tidak terdapat perbedaan dengan sig p=0,744 (p>0,05). Analisis korelasi diameter testis (p=0,001), (r=-0,613), jumlah tubulus (p=0,000), (r=0,828), kenaikan boraks menyebabkan penurunan diameter testis dan peningkatan jumlah tubulus. Analisis regresi R2 diameter testis= 0,376 dan R2 jumlah tubulus=0,685. Pada penelitian ini pengaruh boraks terlihat pada gambaran mikroskopis dibandingkan makroskopis, hal ini disebabkan oleh waktu paparan boraks yang kurang lama. Kesimpulan: Pemberian boraks peroral sub akut berpengaruh terhadap atrofi testis.Kata Kunci: Ekstrak rimpang temulawak, Staphylococcus aureus, KHM (Kadar Hambat Minimum), KBM (Kadar Bunuh Minimum).

Filter by Year

2009 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 20 No. 2 (2024): December 2024 Vol. 20 No. 1 (2024): June 2024 Vol. 19 No. 2 (2023): December 2023 Vol. 19 No. 1 (2023): June 2023 Vol. 18 No. 2 (2022): December 2022 Vol. 18 No. 1 (2022): June 2022 Vol. 17 No. 2 (2021): December 2021 Vol. 17 No. 1 (2021): June 2021 Vol. 16 No. 2 (2020): December 2020 Vol. 16 No. 1 (2020): June 2020 Vol 16, No 1 (2020): June 2020 (on progress) Vol 16, No 1 (2020): June 2020 Vol. 15 No. 2 (2019): December 2019 Vol 15, No 2 (2019): December 2019 Vol 15, No 1 (2019): JUNI 2019 Vol. 15 No. 1 (2019): JUNI 2019 Vol. 14 No. 2 (2018): DESEMBER 2018 Vol 14, No 2 (2018): DESEMBER 2018 Vol. 14 No. 1 (2018): JUNI 2018 Vol 14, No 1 (2018): JUNI 2018 Vol 13, No 2 (2017): DESEMBER 2017 Vol. 13 No. 2 (2017): DESEMBER 2017 Vol. 13 No. 1 (2017): JUNI 2017 Vol 13, No 1 (2017): JUNI 2017 Vol 12, No 2 (2016): DESEMBER 2016 Vol. 12 No. 2 (2016): DESEMBER 2016 Vol. 12 No. 1 (2016): JUNI 2016 Vol 12, No 1 (2016): JUNI 2016 Vol 11, No 2 (2015): Desember 2015 Vol. 11 No. 2 (2015): Desember 2015 Vol. 11 No. 1 (2015): Juni 2015 Vol 11, No 1 (2015): Juni 2015 Vol 10, No 2 (2014): Desember 2014 Vol. 10 No. 2 (2014): Desember 2014 Vol 10, No 1 (2014): Juni 2014 Vol. 10 No. 1 (2014): Juni 2014 Vol. 9 No. 2 (2013): Desember 2013 Vol 9, No 2 (2013): Desember 2013 Vol 9, No 1 (2013): Juni 2013 Vol. 9 No. 1 (2013): Juni 2013 Vol 8, No 2 (2012): Desember 2012 Vol. 8 No. 2 (2012): Desember 2012 Vol 8, No 1 (2012): Juni 2012 Vol. 8 No. 1 (2012): Juni 2012 Vol. 5 No. 2 (2009): Juli 2009 Vol. 7 No. 2 (2011): Desember 2011 Vol 7, No 2 (2011): Desember 2011 Vol 7, No 1 (2011): Januari 2011 Vol. 7 No. 1 (2011): Januari 2011 Vol. 6 No. 2 (2010): Desember 2010 Vol 6, No 2 (2010): Desember 2010 Vol. 6 No. 1 (2010): Januari 2010 Vol 6, No 1 (2010): Januari 2010 Vol 5, No 2 (2009): Juli 2009 Vol. 5 No. 1 (2009): Januari 2009 Vol 5, No 1 (2009): Januari 2009 More Issue