Articles
122 Documents
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRODUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KEWARGANEGARAAN
Hendrikus Pous
Jurnal Gatranusantara Vol. 18 No. 2 (2020): Oktober
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1832.663 KB)
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Kewarganegaraan dengan pembelajaran kooperatif learning model problem based introduction (PBI). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian PTK, yang menjadi subyek penelitiannya adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Amarasi, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan non tes. Tes tertulis digunakan pada akhir siklus I dan siklus II, yang terdiri atas materi Narrative Text. Sedangkan Teknik non tes meliputi teknik observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis dekskriptif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar dan prestasi belajar siswa. Data hasil analisis penilaian proses pembelajaran dari segi hasil dan keaktifan siswa terjadi perubahan tahap demi tahap Jika dibandingkan antara keadaan kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat bahwa saat kondisi awal rata-rata kelas sebesar 4,83, sedangkan nilai rata-rata kelas siklus II sudah ada peningkatan menjadi 6,67. Adapun kenaikan rata-rata pada siklus II menjadi 7,66. Dengan demikian penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil sehingga peneliti merekomendasikan penerapan pembelajaran kooperatif learning model problem based introduction (PBI) dapat meningkatkan hasil belajar Kewarganegaraan siswa. Keywords Hasil Belajar, Model Kooperatif Problem Based Introduction (PBI).
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 7 KUPANG
Therisia Fatutuan
Jurnal Gatranusantara Vol. 18 No. 2 (2020): Oktober
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1615.354 KB)
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa terkhususnya pada pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing dalam proses pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Kupang pada tahun ajaran 2018/2019, adapun yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 7 Kupang pada tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 31 orang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kualitatif dengan menggunakan desain penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama dua siklus dengan hasil yang diperoleh yaitu Penerapan metode pembelajaran penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar dari siklus I dan siklus II berdasarkan nilai rata-rata kelas. Pada siklus I nilai rata-rata menunjukkan 79,41 sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 88,58. Keywords_ Hasil Belajar, IPS, Penemuan Terbimbing
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN PADA MATERI KEPATUHAN TERHADAP NORMA SISWA KELAS VII SMP SWASTA DEO GLORIAM KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA
Semuel Sabat
Jurnal Gatranusantara Vol. 17 No. 1 (2019): April
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (102.207 KB)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (NHT) dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Swasta Deo Gloriam. Penelitian ini menggunakan pendekatan tindakan kelas, yaitu pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II, yaitu hasil belajar siswa pada siklus I dengan nilai rata-rata 73,14 dengan persentase ketuntasan belajar 73,33% dan pada siklus II 86,57% dengan persentase ketuntasan belajar 76,57%. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikatakan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan hasil belajar PKn pada Siswa Kelas VII SMP Swasta Deo Gloriam.
NILAI-NILAI PANCASILA DALAM BUDAYA PAHAMANG (MUSYAWARAH ADAT) PADA UPACARA ADAT KEMATIAN MASYARAKAT SUMBA TIMUR DI KECAMATAN WULLA WAIJELU KABUPATEN SUMBA TIMUR
Soleman Bully
Jurnal Gatranusantara Vol. 17 No. 1 (2019): April
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (102.165 KB)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan alasan mengapa budaya pahamang masih dipertahankan sampai sekarang, mendeskripsikan proses pelaksanaan budaya pahamang dan mengetahui wujud nilai-nilai yang terdapat dalam budaya pahamang pada upacara kematian, di Kecamatan Wulla Waijelu, Kabupaten Sumba Timur. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan kualitatif. Subtansi dari pendekatan kualitatif yaitu meneliti suatu objek dengan mengumpulkan, menggambarkan dan menganalisis data dan fakta serta membut kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian, untuk memperoleh gambaran tentang alasan budaya pahamang tetap dilaksanakan sampai saat ini, proses pelaksanaan budaya pahamang dan wujud nilai- nilai pancasila dalam budaya pahamang pada upacara adat kematian masyarakat Sumba Timur di Kecamatan Wulla Waijelu Kabupaten, Sumba Timur. Penelitian menunjukkan bahwa alasan Masyarakat Sumba Timur Kecamatan Wulla Waijelu Kabupaten Sumba Timur masih mempertahankan budaya pahamang dalam upacara adat kematian karena merupakan budaya warisan nenek moyang/para leluhur dan sebagai bentuk ungkapan terimakasih kepada para leluhur atas rezeki dan keselamatan yang diberikan. Pelaksanaan budaya pahamang dalam upacara kematian dilakukan dengan mengumpulkan semua anggota keluarga untuk bersama membahas dan mencari solusi untuk membantu keluarga dan segala sesuatu yang dibutukan keluarga pada saat upacara kematian. Proses pahamang ini dipimpin oleh Ambokul (ketua suku) untuk memberikan gambaran tentang hal- hal yang akan dibahas nanti dan mempunyai peran merangkum semua pendapat untuk disepakati bersama kemudian mengakhiri proses pahamang tersebut. Adapun nilai-nilai pancasila yang terkandung pada saat proses pelaksanaan pahamang. Wujud nilai-nilai Pancasila itu adalah nilai religus, gotong royong, saling membantu, saling menghargai dan mengormati, tanggung jawab, demokrasi dan nilai keadilan.Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Wulla Waijelu Kabupaten Sumba Timur sangat menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.Dalam penelitian ini penulis mengharapkan masyarakat untuk selalu melestarikan nilai-nilai budaya yang ada dalam pahamang pada upacara kematian
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SDI OETETE 2 KUPANG
Efrida Dhiu
Jurnal Gatranusantara Vol. 18 No. 2 (2020): Oktober
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (266.433 KB)
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa sekolah dasar melalui penggunaan media gambar. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDI Oetete 2 Kota Kupang TP 2017/2018 yang berjumlah 27 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dimana setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi dan refleksi. Teknik dan instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda. Teknik analisis data menggunakan uji Gain untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Hasil pelaksanaan tindakan kelas pada siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa adalah 78 dimana 15 siswa(56%) mencapai kritria ketuntasan minimal dan 12 siswa (44%) yang belum mencapai ketuntasan. Siklus II diperoleh nilai rata-rata siswa adalah 91 dimana seluruh siswa berjumlah 27 siswa (100%) mencapai kriteria ketuntasan minimal. Hasil pelaksanaan tindakan kelas menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas III SDI Oetete Kota Kupang dengan menggunakan media gambar. Keywords Ciri-Ciri Makhluk Hidup, Hasil Belajar, Media Gambar
KAJIAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEPERCAYAAN HALAIKA PADA UPACARA ADAT BERCOCOK TANAM MASYARAKAT BOTI DALAM DI DESA BOTI KECAMATAN KI’E KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN
Petrus Ly
Jurnal Gatranusantara Vol. 17 No. 1 (2019): April
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (112.648 KB)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan Kepercayaan Halaika masih dipertahankan oleh masyarakat Boti Kabupaten Timor Tengah Selatan dan untuk mengetahui wujud Nilai-nilai Pancasila dalam Kepercayaan Halaika pada Masyarakat Boti Kabupaten Timor Tengah Selatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu meneliti suatu objek dengan menghimpun, menggambarkan dan menganalisis data dan fakta serta menarik kesimpulan sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif maka hal-hal di atas dapat dianalisis secara mendalam. Peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kepercayaan halaika merupakan sebuah kepercayaan asli atoni meto (Orang Timor) yang dibawa sejak ada di dunia ini. Kepercayaan halaika telah diwariskan oleh para leluhur dan telah menjadi kewajiban masyarakat penganut kepercayaan tersebut untuk tetap menjaga dan melestarikannya. Kepercayaan halaika mengajarkan tentang arti kebersamaan dan rasa saling menghargai antara satu dengan yang lain. Nilai nilai Pancasila yang terkandung dalam kepercayaan halaika pada upacara adat bercocok tanam masyarakat Boti Dalam yaitu nilai Ketuhanan yakni masyarakat Boti percaya kepada dua penguasa kehidupan mereka yaitu Uis Pah dan Uis Neno, nilai edukasi, nilai spiritual, nilai demokrasi, nilai normatif, nilai Persatuan yakni gotong-royong yang tertanam kuat dalam diri masyarakat Boti membuat mereka hidup dalam kedamaian dan ketentraman, Kerukunan antara sesama yakni masyarakat Boti dalam melaksanakan setiap kegiatan selalu diakhiri dengan sukacita besar yaitu makan bersama dan menari bersama diiringi gong sebagai tanda ucapan syukur, sikap toleransi antara sesama umat beragama yakni antara masyarakat Boti yang menganut halaika dan masyarakat yang non halaika, mereka hidup dalam kedamaian bersama tanpa ada diskriminasi.
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 2 KUPANG TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Fredrik Boorel
Jurnal Gatranusantara Vol. 18 No. 2 (2020): Oktober
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (280.74 KB)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan Metode Inquiri pada Mata Pelajaran IPA kelas VIII SMP Negeri 2 Kupang Tahun Pelajaran 2019/2020 yang berlangsung pada Bulan April sampai dengan Bulan Juni 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen yakni melakukan pembelajaran dengan materi yang sama pada kedua kelas dengan menggunakan Metode Inquiri dan tanpa menggunakan Metode Inquiri. Populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kupang sedangkan sampelnya siswa kelas VIIID berjumlah 17 orang dan siswa kelas VIIIE 17 orang SMP Negeri 2 Kupang Tahun Pelajaran 2019/2020. Analisis data yang digunakan adalah uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol terhadap hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 2 Kupang Tahun Pelajaran 2019/2020 dimana diperoleh t hitung = 43,07 dan t tabel 2,27 dengan demikian t hit > t tab (43,07 > 2,27), karena t hitung (43,07) > t tabel (2,27) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian penerapan metode pembelajaran inquiri lebih baik daripada tanpa menerapkan metode pembelajaran inquiri terhadap hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran IPA di SMP Negeri 2 Kupang Tahun Pelajaran 2019/2020. Keywords Inquiri, Hasil Belajar, IPA
PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER KEJUJURAN PADA MATA PELAJARAN PPKn KELAS XI DI SMA KRISTEN 1 KUPANG
Dorcas Langgar
Jurnal Gatranusantara Vol. 17 No. 1 (2019): April
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (75.724 KB)
Masalah dalam hasil penelitian ini adalah mengapa perlunya pengembangan nilai-nilai karakter kejujuran pada mata pelajaran PPKn, dan bagaimana pengembangan nilai-nilai karakter kejujuran bagi siswa- siswi SMA Kristen 1 Kupang? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, karena data yang disajikan berbentuk kata-kata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perlunya pengembangan nilai-nilai karakter kejujuran siswa dan bagaimana pengembangan nilai-nilai kejujuran bagi siswa-siswi SMA Kristen 1 Kupang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan nilai-nilai karakter kejujuran sangat penting untuk diterapkan dalam membentuk karakter siswa- siswi sebagai generasi muda. Namun,lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat sangat berpebgaruh dalam pengembangan atau perubahan potensi dan karakter jujur peserta didik tersebut. Pengembangan karakter jujur pada peserta didik memang tidak mudah untuk diterapkan sehingga orang tua maupun guru disekolah perlu memperhatikan masalah karakter jujur peserta didik melalui contoh dan teladan yang nyata.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MATEMATIKA SMP NEGERI 8 KOTA KUPANG KELAS VIII
Yosefina Hingin Beda
Jurnal Gatranusantara Vol. 18 No. 2 (2020): Oktober
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (181.213 KB)
Permendikbud nomor 68 tahun 2013 menyebutkan bahwa salah satu kompetensi dasar mata pelajaran Matematika SMP yang diharapkan dimiliki peserta didik terkait dengan kompetensi inti ke-2 adalah “menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah”. Untuk menghantarkan agar peserta didik memiliki kompetensi dasar tersebut tentunya diperlukan suatu kegiatan pembelajaran yang dapat memunculkan sikap-sikap tersebut di atas. Banyak model-model pembelajaran yang dapat dipergunakan guru dalam membantu peserta didik mempunyai kompetensi tersebut. Salah satunya adalah model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). Namun demikian, sampai saat ini yang masih dirasakan guru adalah belum banyak contoh-contoh bagaimana penerapan model pembelajaran tersebut dilakukan di kelas. Artikel ini memberikan alternatif contoh penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk mata pelajaran Matematika SMP Negeri 8 Kota Kupang kelas VII. Keywords Penerapan, Model Pembelajaran, Problem Based Learning.
PERSEPSI MASYARAKAT MANGGARAI TENTANG UPACARA TAE LOAS (UPACARA KELAHIRAN) ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI KELURAHAN MANDOSAWU KECAMATAN POCO RANAKA KABUPATEN MANGGARAI TIMUR
Hendrikus Pous
Jurnal Gatranusantara Vol. 17 No. 1 (2019): April
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (248.733 KB)
Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui mengapa upacara tae loas (upacara kelahiran) masih dipertahankan oleh masyarakat Kelurahan Mandosawu Kecamatan Poco Ranaka Kabupaten Manggarai Timur, dan juga dalam penelitian ini untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang kelahiran anak laki-laki dan perempuan dalam upacara tae loas (upacara kelahiran). Metode yang digunakan adalah metode kualitatif sedangkan cara pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Pokok dari pendekatan kualitatif adalah melakukan penelitian terhadap suatu objek dengan mengumpulkan dan menganalisis data dan fakta/fenomena serta menarik kesimpulan yang sesuai dengan tujuan dan rumusan masalah penelitian. Dalam memperoleh data tentang alasan upacara tae loas (upacara kelahiran) masih dilakukan oleh masyarakat kelurahan Mandosawu Kecamatan Poco Ranaka Kabupaten Manggarai Timur dan persepsi masyarakat tentang kelahiran anak laki-laki dan perempuan dalam upacara tae loas (upacara kelahiran). Dalam penelitian ini Peneliti melibatkan informan seperti tokoh adat, toko masyarakat, dan pihak pemerintahan setempat dengan pertanyaan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Informan dipilih berdasarkan kriteria seperti kelayakan dalam hal pengalaman, pengetahuan dan wawasan. Hasil penelitian menunjukan bahwa upacara tae loas (upacara kelahiran) masih dilakukan karena upacara ini merupakan warisan leluhur yang tidak berhenti disatu generasi saja, upacara tae loas juga merupakan suatu kewajiban dan sumpah adat yang harus dilakukan, dalam kehidupan atau interaksi adat masyarakat Kelurahan Mandosawu. Peranan atau status antara laki-laki dan perempuan dalam upacara tae loas dapat dilihat karena laki-laki mempunyai peran yang sangat dominan dalam menunjang kehidupan keseharian keluarga karena laki-laki dinggap mampu secara fisik dan emosionalnya. Laki-laki berhak untuk mendapat harta warisan dari orang tuanya. Sedangkan untuk kaum perempuan memiliki peranan yang lebih dominan di dapur. Perempuan hanya mengerjakan pekerjaan diluar rumah yang bersifat ringan, karena perempuan merupakan makhluk yang lemah lembut dan bersifat keibuhan, perempuan dinggap hanya untuk menunjang aktifitas dari laki-laki, dan perempuan tidak mendapat harta warisan dari orang tuanya karena kelak ketika dia sudah menikah atau berkeluarga dia akan mengikuti marga suami dan tinggal bersama suaminya. Dalam penelitian ini juga penulis memberikan saran agar masyarakat kelurahan Mandosaawu tetap mempertahankan tradisi yang telah diwariskan oleh leluhur dengan tidak menghilangkan nilai-nilai yang terkandung di dalam upacara tae loas (upacara kelahiran).