cover
Contact Name
Ida Leida Maria
Contact Email
hjph.unhas@gmail.com
Phone
+628114440454
Journal Mail Official
hjph.unhas@gmail.com
Editorial Address
Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, 90245
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Hasanuddin Journal of Public Health
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : -     EISSN : 27212408     DOI : https://doi.org/10.30597/hjph.v1i1
Core Subject : Health,
Aims and Scope Hasanuddin Journal of Public Health: Epidemiology Health Education and Promotion Environmental Health Occupational Health and Safety Health Administration and Policy Biostatistics Reproductive Health Hospital Management Nutrition Science Health Information System
Articles 80 Documents
STUDI PERILAKU PEKERJA TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI APRON BANDAR UDARA TAMPA PADANG MAMUJU: Study of Workers Behavior to the Use of Personal Protective Equipment at Apron Airport Tampa Padang Mamuju Nurul Widi Anggraeni; Lalu Muhammad Saleh; A. Muflihah Darwis
Hasanuddin Journal of Public Health Vol. 2 No. 2: JUNE 2021
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/hjph.v2i2.12898

Abstract

Bandar udara salah satu tempat kerja yang mengharuskan pekerjanya menggunakan alat pelindung diri agar terhindar dari kecelakaan kerja, terutama unuk pekerja apron bandar udara. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang masih belum bisa dilaksanakan oleh pekerja disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kurangnya pengawasan yang ketat oleh manajemen perusahaan. Untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan tindakan pekerja terhdap penggunaan APD. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan rancangan studi fenomologi. Penelitian ini dilaksanakan di Apron Bandar Udara Tampa Padang Mamuju pada bulan Desember 2020. Adapun informan dalam penelitian ini semua pekerja Apron Bandar Udara Tampa Padang Mamuju yang sebanyak 17 orang. Prosedur pemilihan informan berdasarkan purposive sampling. Cara pengumpulan data dengan wawancara (in-depth interview) dan observasi. Sebagian besar informan utama tidak menggunakan APD yaitu sebesar 12 orang (80%). APD yang dipakai oleh seluruh informan yaitu sebanyak 15 (100%) adalah rompi dan masker. Sedangkan APD yang paling sedikit dipakai oleh informan earplug/earmuff yaitu sebanyak 3 orang (20%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar informan utama tidak menggunakan APD dan yang digunakan hanya rompi dan masker, sedangkan APD yang sedikit digunakan yaitu earplug/earmuff.
FAKTOR STRES KERJA PADA PEGAWAI BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN: Occupational Stress Factors in Disease Prevention and Control Employees Health Department of South Sulawesi Province Khofifah Indahsari; Muh Yusri Abadi; Suci Rahmadany
Hasanuddin Journal of Public Health Vol. 2 No. 2: JUNE 2021
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/hjph.v2i2.13006

Abstract

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) merupakan ujung tombak dalam pencegahan dan pengendalian penyakit termasuk pandemi Covid-19 saat ini. Adanya pandemi Covid-19, tugas dan fungsi dari bidang P2P bertambah yang dapat menimbulkan beban kerja sehingga terjadi stres kerja. Untuk mengetahui hubungan antara faktor internal, faktor eksternal dan indikator beban kerja dengan stres kerja pada pegawai di bidang P2P. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode cross sectional. Penelitian dilakukan di Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan pada bulan Februari 2021. Teknik pengambilan sampel menggunakan exhaustive sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 51 orang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara umur (p=0,097), tugas (p=1,000), target yang harus dicapai (p=1,000), beban kerja (p=0,546), dengan stres kerja. Terdapat hubungan antara lingkungan kerja (p=0,004), organisasi kerja (p=0,047) dengan stres kerja. Penelitian ini menyarankan untuk memperhatikan lingkungan kerja dan organisasi kerja pegawai guna meminimalisir stres kerja demi mendukung produktifitas dan efektifitas pegawai
PENERAPAN PROSEDUR DAN PENGETAHUAN K3 TERHADAP KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA PT. INDUSTRI KAPAL INDONESIA: Implementation of OHS Procedure and Knowledge on Work Accidents at PT. Indonesian Ship Industry A. Syalsa Rizkyah Imasya Putri; Atjo Wahyu; Yahya Thamrin
Hasanuddin Journal of Public Health Vol. 2 No. 2: JUNE 2021
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/hjph.v2i2.13017

Abstract

Pada galangan kapal terdapat sangat banyak risiko bahaya yang bisa mengakibatkan kecelakaan kerja. Kecelakaan dipengaruhi oleh sangat faktor seperti kerja aman, penggunaan alat pelindung diri, serta pelatihan dan pengetahuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penerapan prosedur kerja aman, penggunaan APD, pelatihan dan pengetahuan K3 terhadap kejadian kecelakaan kerja pada pekerja di bagian produksi di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode cross sectional. Penelitian dilakukan di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar pada bulan Januari 2020. Teknik pengambilan sampel menggunakan exhaustive sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 60 orang. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan umur (p=0,898), masa kerja (p=1,000), penggunaan APD (p=1,000), dan pelatihan K3 (p=0,139) dengan kejadian kecelakaan kerja. Terdapat hubungan antara pendidikan (p=0,004), prosedur kerja aman (p=0,002), dan pengetahuan K3 (p=0,006) dengan kejadian kecelakaan kerja. Penelitian ini menyarankan untuk memperhatikan penerapan prosedur kerja aman di tempat kerja, memberikan dan memperhatikan penggunaan APD pada pekerja, dan memberikan pelatihan K3 pada pekerja.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK PADA PASIEN RSUD KOTA MAKASSAR: Risk Factors of Chronic Obstructive Pulmonary Disease in Patients of Makassar City Hospital Sri Hartina; Wahiduddin Wahiduddin; Rismayanti Rismayanti
Hasanuddin Journal of Public Health Vol. 2 No. 2: JUNE 2021
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/hjph.v2i2.13139

Abstract

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan kesakitan kronik dan kematian individu di seluruh dunia dengan angka mortalitas dan morbiditas yang cukup tinggi. PPOK saat ini berisiko untuk semua kalangan, terutama usia dewasa dan lansia. Beberapa faktor yang dapat mengakibatkan PPOK adalah genetik, riwayat penyakit infeksi pernapasan, jenis kelamin, usia, gizi, asap rokok, polusi udara dalam dan luar ruangan, serta gaya hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko kejadian PPOK pada pasien poli paru RSUD Kota Makassar tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional menggunakan rancangan case control study. Penelitian ini dilaksanakan di Poli paru RSUD Kota Makassar pada Desember 2020–Januari 2021. Populasi dalam penelitian adalah seluruh pasien Poli Paru RSUD Kota Makassar dengan jumlah sampel 105 yakni 35 kasus dan 70 kontrol. Hasil penelitian menunjukkan faktor risiko kejadian PPOK yakni jenis kelamin diperoleh nilai OR=2,82 (95% CI=1,08-7,35), penghasilan diperoleh nilai OR= 1,25 (95% CI=0,55-2,83), paparan asap rokok diperoleh nilai OR= 4,31 (95% CI=1,59-11,6), paparan asap obat nyamuk bakar diperoleh nilai OR=2,74 (95% CI=1,16-6,45), serta konsumsi minuman ringan diperoleh nilai OR=1,15 (95% CI=0,46-2,86). Jenis kelamin, penghasilan, paparan asap rokok, paparan asap obat nyamuk bakar dan konsumsi minuman ringan merupakan faktor risiko kejadian PPOK tetapi penghasilan dan konsumsi minuman ringan berisiko tidak bermakna. Oleh karena itu, diharapkan masyarakat menghindari risiko tersebut yang menyebabkan PPOK.
FAKTOR SHS (SECOND HANDSMOKE) TERHADAP KEJADIAN BBLR DI PUSKESMAS TAMANGAPA KOTA MAKASSAR: SHS (Second Handsmoke) Factor Against LBW in the Tamangapa Puskesmas, Makassar City Briliana Aulia Rahmah; Nur Nasry Noor; Jumriani Ansar
Hasanuddin Journal of Public Health Vol. 2 No. 2: JUNE 2021
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/hjph.v2i2.13290

Abstract

Berat badan bayi merupakan salah satu indikator penting dalam kesehatan bayi, faktor utama keberlangsungan hidup, faktor tumbuh kembang dan mental bayi dimasa yang akan datang. Tujujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor risiko paparan asap rokok, jumlah rokok, umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, jarak kehamilan, LILA (Lingkar Lengan Atas) dan riwayat penyakit terhadap kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) di Puskesmas Tamangapa. Jenis penelitian yaitu observasional analitik dengan pendekatan Case Control. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2021. Jumlah sampel kasus 25 orang dan sampel kontrol 75 orang. Data dianalisis secara Univariat dengan menggunakan distribusi frekuensi dan Bivariat menggunakan uji Odds Ratio. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa LILA (Lingkar Lengan Atas) merupakan faktor risiko (OR=2,8 (95% CI=1,1-7,5)) dan bermakna terhadap kejadian BBLR. Sedangkan lainnya seperti paparan asap rokok (OR=1,4 (95% CI=0,4-3,9)), umur (OR=1,3 (95% CI=0,4-4,1)), pekerjaan (OR=2,7 (95% CI=0,9-7,8)), paritas (OR=1,1(95% CI=0,4-2,9)), jarak kehamilan (OR=1,3 (95% CI=0,5-3,4)) merupakan faktor risiko tetapi tidak bermakna terhadap kejadian BBLR. Adapun jumlah rokok (OR=0,5(95% CI=0,1-2,7)), pendidikan (OR=0,9 (95% CI= 0,3-2,4)), dan riwayat penyakit (OR=0,1 (95% CI=0,0-1,6)) merupakan faktor protektif tetapi tidak bermakna terhadap kejadian BBLR. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa LILA merupakan faktor risiko yang bermakna terhadap kejadian BBLR. Paparan asap rokok, umur, pekerjaan, paritas dan jarak kehamilan merupakan faktorrisikotetapitidakbermakna.SedangkanJumlah rokok, pendidikan, riwayat penyakit merupakan faktor protektif tetapi tidak bermakna.
EDUKASI KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI SIMULASI KUARTET: Education of Fruit and Vegetable Consumption in Elementary School Students Through Quartet Simulation Ulfa Athiyah Sabrul; Muhammad Arsyad Rahman; Suriah Suriah
Hasanuddin Journal of Public Health Vol. 2 No. 2: JUNE 2021
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/hjph.v2i2.13315

Abstract

Kurang mengonsumsi buah dan sayur dapat menimbulkan terjadinya berbagai macam penyakit yang dapat diatasi dengan diadakannya edukasi konsumsi buah dan sayur dengan menggunakan simulasi kuartet. Kartu kuartet termasuk dalam kategori media visual yang dimana dapat mempermudah menunjukkan realita kepada sasaran dengan menunjukkan gambar sesuai dengan pokok pembahasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan anak usia sekolah dasar terhadap konsumsi buah dan sayur sebelum dan setelah memperoleh edukasi menggunakan metode simulasi kuartet. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilaksanakan pada bulan November 2020-Februari 2021 berlokasi di TPA Mir`aatul Khaerat. Informan dipilih dengan metode purposive sampling. Penyajian data berupa tabel disertai dengan narasi. Setelah pemberian edukasi diketahui responden memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 70,8%, pengetahuan cukup sebanyak 29,2% dan pengetahuan kurang sebanyak 0%. Edukasi konsumsi buah dan sayur menggunakan simulasi kuartet memiliki pengaruh terhadap pengetahuan anak usia sekolah dasar.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN COVID- 19 PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT (FKM) UNHAS: Factors Related to Behavior of Covid-19 Prevention in Faculty of Public Health Unhas Students Andi Ainun Nururrahmi; Andi Zulkifli Abdullah; Andi Selvi Yusnitasari
Hasanuddin Journal of Public Health Vol. 2 No. 2: JUNE 2021
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/hjph.v2i2.13440

Abstract

Covid-19 adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh Virus Corona jenis SARS- CoV-2 yang menyerang saluran pernapasan. Hingga 20 November 2020 lebih dari 50 juta kasus telah terkonfirmasi Covid-19 di dunia dan sebanyak 488.310 kasus di Indonesia serta sebanyak 19.711 total kasus di Sulawesi Selatan. Mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan Covid-19 pada mahasiswa FKM Unhas tahun 2020.  Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain studi cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa FKM Unhas Angkatan 2017-2020 yaitu sebanyak 1.088 orang dengan jumlah samppel 298 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional random sampling. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Jumlah responden yang memiliki perilaku pencegahan baik adalah sebanyak 275 orang (92,3%). Hasi uji chi square menunjukkan bahwa paparan media informasi (p=0,004) dan persepsi individu (p=0,001) merupakan faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan Covid-19. Sedangkan uang saku (p=0,935), pengetahuan (p=0,301), dan sikap (p=0,772) merupakan faktor yang tidak berhubungan dengan perilaku pencegahan Covid-19.  Ada hubungan antara paparan media informasi dan persepsi individu terhadap perilaku pencegahan Covid-19 pada mahasiswa FKM Unhas tahun 2020. Saran kepada mahasiswa sebaiknya memilih dengan baik sumber informasi yang digunakan dalam mencari informasi terkait Covid-19 dan kepada peneliti selajutnya agar dapat mengembangkan penelitian terkait perilaku pencegahan Covid-19 dengan menambah jenis variabel yang diteliti.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGELOLAAN SAMPAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN SEKITAR UNIVERSITAS MULAWARMAN: Factors Related to Food Waste Management at Restaurants around Mulawarman University Maryam Uswatun Hasanah; Makmur Selomo; Erniwati Ibrahim
Hasanuddin Journal of Public Health Vol. 2 No. 2: JUNE 2021
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/hjph.v2i2.13619

Abstract

Sampah makanan (food waste) merupakan komposisi sampah terbanyak dari timbulan sampah dimana pada tahun 2017-2018 sampah makanan mencapai 93% dari total sampah yang dihasilkan masyarakat Indonesia. Meningkatnya jumlah mahasiswa pendatang mendorong munculnya usaha seperti rumah makan yang menyediakan makanan sehari-hari. Rumah makan ini dapat menjadi sumber timbulan sampah makanan yang cukup besar jika dibuang ke TPA. Sampah makanan yang terus menerus dibuang ke TPA dapat menimbulkan pencemaran, baik pencemaran tanah maupun air tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel pengetahuan, sikap, dan ketersediaan sarana dengan pengelolaan sampah makanan (food waste) di rumah makan sekitar Universitas Mulawarman. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 21 responden. Pengelolaan sampah makanan diperoleh melalui kuesioner dan observasi. Hasil analisis korelasi dengan uji Fisher Exact Test (p<0,05) diperoleh data variabel pengetahuan (p=1,000) tidak berhubungan. Sedangkan sikap (p=0,021) dan ketersediaan sarana (p=0,009) berhubungan dengan pengelolaan sampah makanan (food waste) di rumah makan sekitar Universitas Mulawarman. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan pengelolaan sampah makanan dan ada hubungan antara sikap dan ketersediaan sarana dengan pengelolaan sampah makanan di rumah makan sekitar Universitas Mulawarman. Perlu diadakan sosialisasi dan pembimbingan kepada pemilik rumah makan mengenai pengelolaan sampah makanan yang baik dan benar untuk meminimalisisr pembuangan sampah makanan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
DETERMINAN PENGGUNAAN KB METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAWAWOI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG: Determinants of the Use of Long-Term Contraceptive Methods in the Work Area of the Lawwoi Health Center, Sidenreng Rappang District Annysia Rezki Awwaliah; A. Ummu Salmah; Muhammad Ikhsan
Hasanuddin Journal of Public Health Vol. 2 No. 2: JUNE 2021
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/hjph.v2i2.13639

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan laju pertumbuhan penduduk terbesar dan menempati posisi keempat dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,49% atau sekitar 4 juta jiwa per tahun. Salah satu upaya pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk adalah dengan melalui pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan penggunaan KB MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) pasca persalinan di wilayah kerja Puskesmas Lawawoi Kabupaten Sidenreng Rappang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan dengan rancangan Case Control. Jumlah populasi pada penelitian untuk kelompok kasus sebanyak 71 orang dan untuk kelompok kontrol sebanyak 54 orang dengan jumlah sampel untuk masing- masing kelompok sebanyak 36 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan systematic sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil uji Odds Ratio menunjukkan besaran risiko usia dengan OR=5,09 (95% CI=1,33-23,57), jumlah paritas OR=3,31 (95% CI=1,03-11,20), konseling KB OR=1,38 (95% CI=0,21- 10,09) dan keikutsertaan JKN OR=3,35 (95% CI=1,11- 10,36). Usia, jumlah paritas dan keikutsertaan JKN merupakan faktor yang berhubungan secara signifikan dengan penggunaan KB MKJP Pasca Persalinan di wilayah kerja Puskesmas Lawawoi Kabupaten Sidenreng Rappang, sedangkan konseling KB merupakan faktor yang tidak bermakna secara statistik terhadap penggunaan KB MKJP Pasca Persalinan di wilayah kerja Puskesmas Lawawoi Kabupaten Sidenreng Rappang.
GAMBARAN PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT BERDASARKAN PEDOMAN SNARS EDISI 1.1 DI RS ELIM RANTEPAO: Description of Pharmaceutical Services and Drug Use Based on the SNARS Guidelines Edition 1.1 at Elim Rantepao Hospital Dwi Wulansari Patanduk; H.M.Alimin Maidin; Nur Arifah
Hasanuddin Journal of Public Health Vol. 2 No. 2: JUNE 2021
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/hjph.v2i2.24534

Abstract

Sejalan dengan proses kegiatan peningkatan mutu maka Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) secara berkala melakukan review standar akreditasi, salah satunya pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat yang merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah sakit yang diakreditasi oleh Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat berdasarkan pedoman SNARS Edisi 1.1 di RS Elim Rantepao tahun 2021. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan pada penelitian ini berjumlah 12 informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan sasaran keselamatan pasien di RS Elim Rantepao pada PKPO 1, 2, 3 dan 5 telah diterapkan dengan status terpenuhi sebagian sedangkan pelaksanaan PKPO 4, 6 dan 7 telah diterapkan dengan status terpenuhi lengkap. Hasil wawancara dan telusur dokumen pada elemen penilaian yang belum terpenuhi menunjukkan bahwa tidak dilaksanakan kajian PKPO dalam 12 bulan terakhir, pemantauan obat yang baru ditambahkan ke dalam formularium, dan kajian formul arium dalam satu tahun terakhir. Supervisi yang dilakukan oleh apoteker untuk memastikan penyimpanan obat sudah jarang dilakukan dan penyerahan obat yang masih belum tepat waktu. Adanya pelaksanaan pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat yang telah terpenuhi lengkap dan hanya terpenuhi sebagian menunjukkan bahwa pengimplementasian pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor individu, faktor lingkungan, organisasi dan manajerial. Kesimpulan: Pelaksanaan pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat di RS Elim Rantepao pada PKPO 1, 2, 3 dan 5 telah diterapkan dengan status terpenuhi sebagian sedangkan pelaksanaan PKPO 4, 6 dan 7 dengan status terpenuhi lengkap.