cover
Contact Name
Desy Ayu Irma Permatasari
Contact Email
desyayu_permatasari@udb.ac.id
Phone
+6282226572949
Journal Mail Official
dutapharma@udb.ac.id
Editorial Address
Prodi S1-Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan Jl. KH Samanhudi, No.93 Sondakan, Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah. Kode Pos 57145. Telp : (0271) 712826
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Duta Pharma Journal
ISSN : 28307054     EISSN : 2829811X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Duta Pharma Journal berisikan hasil penelitian di bidang Farmasi sebagai upaya untuk memberikan informasi mengenai perkembangan ilmu farnasi yang didasarkan pada bukti. Penelitian dalam jurnal ini mencakup berbagai aspek ilmu farmasi, yang bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat, sejawat tenaga kesehatan dan membantu memecahkan masalah serta memberikan inovasi terbaru di dunia farmasi dalam mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik. Duta Pharma Journal merupakan kumpulan jurnal publikasi dari berbagai aspek ilmu Farmasi,seperti Ekstrak dan Standarisasi Herbal, Teknologi dan Formulasi Sediaan Farmasi, Analisis Farmasi, Kimia Farmasi, Mikrobiologi Farmasi, Penentuan aktivitas Farmakologis dari Natural Product serta Farmasi Klinis dan Komunitas.
Articles 65 Documents
DAYA PENYEMBUHAN LUKA SAYAT EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN UBI JALAR (Ipomoea batatas L) TERHADAP KELINCI Hastuti, Siwi; Parmadi, Anom; Pratama, Bangkit Ary
Duta Pharma Journal Vol. 5 No. 1 (2025): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/djp.v5i1.4915

Abstract

Daun ubi jalar (Ipomoea batatas L.) selain sebagai bahan makanan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai penyembuhan berbagai macam penyakit seperti radang kulit bernanah, bisul, berak darah, tersiram air panas, gatal-gatal, diare,dan pembalut luka baru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya penyembuhan luka sayat ekstrak etil asetat daun ubi jalar terhadap kelinci. Metode penelitian ini diawali dengan pembuatan ekstrak etil asetat secara maserasi. Uji farmakologi dilakukan terhadap hewan uji kelinci yang dikenai luka sayat pada punggungnya dan diberi perlakuan kontrol positif (betadine), kontrol negatif (minyak kelapa), dan ekstrak etil asetat daun ubi jalar dengan konsentrasi 40%, 20% dan 10%. Hasil pengukuran panjang luka sayat selama tujuh digunakan untuk menganalisis nilai AUC dan persentase daya penyembuhan luka sayat. Selanjutnya dianalisis statistik dengan uji one way anova. Hasil uji farmakologi ekstrak etil asetat daun ubi jalar konsentrasi 40%, 20% dan 10% berturut-turut memiliki daya penyembuhan luka (13,74 ± 0,02)%, (11,97 ± 0,04)% dan (5,95 ± 0,16)% sedangkan kontrol positif memiliki daya penyembuhan luka sayat sebesar 15,2± 0,04)%. Ekstrak etil asetat daun ubi jalar memiliki potensi sebagai obat bahan alam untuk penyembuhan luka sayat.
PENGUKURAN INDEKS UTILITAS MENGGUNAKAN INSTRUMEN EORTC QLQ-CX24 DAN EQ-5D-5L PASIEN KANKER SERVIKS YANG MENJALANI KEMOTERAPI Sinaga, Clara Ritawany; Annafiatuzakiah; Elvinda, Esty; Allunan, Febyola Sascia
Duta Pharma Journal Vol. 5 No. 1 (2025): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/djp.v5i1.4916

Abstract

Kanker serviks adalah suatu kondisi yang merupakan pertumbuhan sel abnormal dalam tubuh menjadi sel kanker, sehingga kanker serviks termasuk penyakit kronis dan untuk mempertahankan kualitas hidupnya penderita menjalani pengobatan kemoterapi. Pengukuran indeks utilitas perlu dilakukan, terutama apabila pasien mengalami komplikasi. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui indeks utilitas, dan hubungan komplikasi terhadap indeks utilitas pada pasien kanker serviks dengan kemoterapi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Subyek penelitian adalah pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi rawat jalan di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda periode Maret – Mei 2023. Metode pengambilan data dilakukan dengan pengambilan data di rekam medik, dan wawancara langsung dengan menggunakan instrumen EORTC QLQ- CX24 dan EQ-5D-5L. Analisis yang digunakan adalah Chi-square. Hasil penelitian diperoleh nilai indeks utilitas pasien yang diukur dengan EORTC QLQ-CX24 pada skala fungsional sebesar 63,33±19,959 dan skala gejala 24,537±10,892. Sedangkan hasil penelitian yang diukur dengan EQ-5D-5L diperoleh nilai indeks utilitas pasien sebesar 0,696±0,198. Hasil uji statistik menujukkan nilai signifikansi >0,05 pada indeks kualitas hidup yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara komplikasi terhadap indeks utilitas baik pada instrumen EORTC QLQ- CX24 maupun EQ-5D-5L.
STRATEGI PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KEFARMASIAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT X DI SURAKARTA Pratama, Kharisma Jayak; Indahsari, Rosi Nur; Oktaviani, Rita
Duta Pharma Journal Vol. 5 No. 1 (2025): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/djp.v5i1.4938

Abstract

Instalasi Farmasi Rumah Sakit mempunyai pengaruh besar terhadap rumah sakit dan berbagai organisasi pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien merupakan indikator penting bagi kualitas pelayanan, semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan maka akan semakin naik juga citra jasa pelayanan dimata konsumen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui startegi peningkatan kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan di IFRS X di Surakarta. Metode penelitian studi deskriptif, melibatkan 200 responden pasien rawat jalan dan pasien rawat inap dipilih dengan teknik accidental sampling. Data diperoleh melalui pengisian kuesioner, selanjutnya dianalisis secara deskriptif menggunakan metode servqual untuk mengevaluasi kinerja dan harapan pasien. Metode (IPA) digunakan untuk menetapkan prioritas masalah. Hasil nilai IPA pada pasien rawat inap menunjukkan kuadran I menjadi prioritas utama perbaikan meliputi; Petugas farmasi belum sepenuhnya bersikap simpatik, petugas farmasi rawat inap belum merata dalam memberikan informasi tentang efek samping dari obat yang digunakan dan informasi tentang yang harus dihindari selama pengobatan serta pasien menunggu lama petugas farmasi rawat inap dalam melakukan pelayanan, hasil analisis IPA pasien rawat jalan menunjukkan kuadran I menjadi prioritas perbaikan meliputi; prosedur pelayanan jelas dan tidak berbelit-belit, petugas farmasi dapat menangani masalah dan memberikan solusi dengan cepat, dan semua obat yang terdapat dalam resep selalu tersedia di Instalasi Farmasi Rumah Sakit. 
GAMBARAN PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS X TAHUN 2022 Elvinda, Esty; Sinaga, Clara Ritawany; Annafiatuzakiah; Dewanti, Christy Alma
Duta Pharma Journal Vol. 5 No. 1 (2025): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/djp.v5i1.4945

Abstract

Pengelolaan obat dilakukan dengan optimal untuk menjamin tercapainya tepat jenis, jumlah, penyimpanan, waktu pendistribusian, penggunaan dan mutu tiap unit pelayanan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengelolaan obat di Puskesmas X pada tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif evaluatif dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Pengambilan data dilakukan secara prospektif yaitu pengambilan data melalui wawancara mendalam kepada Kepala Puskesmas dan Apoteker Puskesmas dan retrospektif yaitu pengambilan data dengan pengamatan langsung dan dokumen. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menghitung nilai dari 21 indikator yang kemudian dibandingkan dengan standar yang ada. Sebanyak 7 indikator ditemukan memenuhi standar. Hasil penelitian menunjukan kesesuaian item dengan FORNAS 84,32%, ketepatan perencanaan 57,95%, kesesuaian item permintaan 57,63%, kesesuaian jumlah permintaan 197,05%, kesesuaian item penerimaan 51,27%, kesesuaian jumlah penerimaan 56,58%, penyimpanan narkotika 85,71%, penyimpanan LASA 83,33%, ketepatan distribusi Pustu Juhan Asa 85,71%, ketepatan distribusi Pustu Geleo 87,5%, item stok kosong 45,19%, item obat <1 bulan - <12 bulan 5,50%, item obat aman 21,19%, item stok berlebih 20,34%, obat tidak diresepkan 6,78%, nilai obat ED 9%, nilai obat rusak 0%. Secara keseluruhan, sebagian besar indikator belum memenuhi standar yang ditetapkan, sehingga perlu dilakukan perbaikan berkelanjutan dalam sistem pengelolaan obat.
OPTIMASI SEDIAAN SERBUK EFFERVESCENT EKSTRAK ETANOL 96% DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) SEBAGAI SUPLEMEN KESEHATAN Dewi, Belinda Arbitya; Cahyati, Happy Nur; Setianto, Rony
Duta Pharma Journal Vol. 5 No. 1 (2025): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/djp.v5i1.4951

Abstract

Khasiat obat tanaman kelor (Moringa oleifera L.) telah terbukti dibuktikan secara ilmiah dan banyak digunakan oleh masyarakat. Kelor (Moringa oleifera L.) yang dijadikan untuk obat pada bagian daun karena mengandung zat sebagai antioksidan, tanin, terpenoid, alkaloid, saponin, dan flavonoid yang mudah larut dalam air. Mengetahui apakah sediaan serbuk effervescent dapat dihasilkan dari formulasi ekstrak dari daun kelor (Moringa oleifera L.) serta mengetahui karakterisitik pengujian sifat fisiknya. Pelarut etanol 96% digunakan dalam proses maserasi. Formulasi yang digunakan dalam penelitian menunjukkan perbedaan antara komposisi asam dan basa. Komposisi basa menggunakan natrium bikarbonat, sedangkan komposisi asam yaitu asam tartat dengan asam sitrat. Kandungan asam tartat, asam sitrat dan natrium bikarbonat yang digunakan sebanyak F1 (10, 5, 25), F2 (20, 10, 30), dan F3 (30, 15, 35). Metode analisis yang digunakan untuk berdasarkan hasil pengujian di laboratorium. Formulasi yang digunakan belum terdapat produk yang beredar dipasaran. Evaluasi sediaan effervescent yaitu meliputi pengujian organoleptis (warna, bentuk, rasa, aroma), pengujian pH, pengujian sudut diam, pengujian kadar air (kandungan air pada sediaan), pengujian waktu dispersi (waktu larut) dan pengujian waktu alir yang dilakukan replikasi tiga kali setiap pengujian. Pada pengujian organoleptis, F3 memiliki rasa yang lebih asam, hal ini dikarenakan pada F3 memiliki kandungan asam sitrat dan asam tartat lebih banyak. Uji Kadar air pada sediaan serbuk effervescent memenuhi persyaratan, yakni <5%. Kandungan asam tartat akan mempengaruhi terhadap waktu alir sediaan, pada F3 waktu alir lebih cepat. Seratus gram granul, waktu alir kurang dari sepuluh detik sesuai standar. Hasil pH F3 lebih besar dikarenakan menggunakan konsentrasi asam yang paling besar. Pengujian sudut diam ketiga formulasi memenuhi persyaratan yaitu tidak lebih besar dari 40o. Kandungan asam sitrat pada F3 paling besar sehingga pada pengujian sudut diam memiliki hasil lebih besar lebih besar dikarenakan. Pengujian waktu dispersi F1 memiliki waktu larut lebih cepat dibandingkan yang lainya dikeranakan kandungan laktosa F1 paling banyak, sehingga kelarutannya lebih cepat. Ekstrak daun kelor (Moringga oleifera L.) dapat digunakan pada pembuatan serbuk effervescent. Sebagai hasil dari evaluasi F1, formula ekstrak dari daun kelor (Moringga oleifera L.) memiliki karakteristik serbuk effervescent yang paling baik.