cover
Contact Name
Desy Ayu Irma Permatasari
Contact Email
desyayu_permatasari@udb.ac.id
Phone
+6282226572949
Journal Mail Official
dutapharma@udb.ac.id
Editorial Address
Prodi S1-Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan Jl. KH Samanhudi, No.93 Sondakan, Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah. Kode Pos 57145. Telp : (0271) 712826
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Duta Pharma Journal
ISSN : 28307054     EISSN : 2829811X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Duta Pharma Journal berisikan hasil penelitian di bidang Farmasi sebagai upaya untuk memberikan informasi mengenai perkembangan ilmu farnasi yang didasarkan pada bukti. Penelitian dalam jurnal ini mencakup berbagai aspek ilmu farmasi, yang bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat, sejawat tenaga kesehatan dan membantu memecahkan masalah serta memberikan inovasi terbaru di dunia farmasi dalam mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik. Duta Pharma Journal merupakan kumpulan jurnal publikasi dari berbagai aspek ilmu Farmasi,seperti Ekstrak dan Standarisasi Herbal, Teknologi dan Formulasi Sediaan Farmasi, Analisis Farmasi, Kimia Farmasi, Mikrobiologi Farmasi, Penentuan aktivitas Farmakologis dari Natural Product serta Farmasi Klinis dan Komunitas.
Articles 65 Documents
PENGUKURAN INDEKS UTILITAS MENGGUNAKAN INSTRUMEN EORTC QLQ-CX24 DAN EQ-5D-5L PASIEN KANKER SERVIKS YANG MENJALANI KEMOTERAPI Sinaga, Clara Ritawany; Annafiatuzakiah; Elvinda, Esty; Allunan, Febyola Sascia
Duta Pharma Journal Vol. 5 No. 1 (2025): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/djp.v5i1.4916

Abstract

Kanker serviks adalah suatu kondisi yang merupakan pertumbuhan sel abnormal dalam tubuh menjadi sel kanker, sehingga kanker serviks termasuk penyakit kronis dan untuk mempertahankan kualitas hidupnya penderita menjalani pengobatan kemoterapi. Pengukuran indeks utilitas perlu dilakukan, terutama apabila pasien mengalami komplikasi. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui indeks utilitas, dan hubungan komplikasi terhadap indeks utilitas pada pasien kanker serviks dengan kemoterapi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Subyek penelitian adalah pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi rawat jalan di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda periode Maret – Mei 2023. Metode pengambilan data dilakukan dengan pengambilan data di rekam medik, dan wawancara langsung dengan menggunakan instrumen EORTC QLQ- CX24 dan EQ-5D-5L. Analisis yang digunakan adalah Chi-square. Hasil penelitian diperoleh nilai indeks utilitas pasien yang diukur dengan EORTC QLQ-CX24 pada skala fungsional sebesar 63,33±19,959 dan skala gejala 24,537±10,892. Sedangkan hasil penelitian yang diukur dengan EQ-5D-5L diperoleh nilai indeks utilitas pasien sebesar 0,696±0,198. Hasil uji statistik menujukkan nilai signifikansi >0,05 pada indeks kualitas hidup yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara komplikasi terhadap indeks utilitas baik pada instrumen EORTC QLQ- CX24 maupun EQ-5D-5L.
STRATEGI PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KEFARMASIAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT X DI SURAKARTA Pratama, Kharisma Jayak; Indahsari, Rosi Nur; Oktaviani, Rita
Duta Pharma Journal Vol. 5 No. 1 (2025): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/djp.v5i1.4938

Abstract

Instalasi Farmasi Rumah Sakit mempunyai pengaruh besar terhadap rumah sakit dan berbagai organisasi pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien merupakan indikator penting bagi kualitas pelayanan, semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan maka akan semakin naik juga citra jasa pelayanan dimata konsumen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui startegi peningkatan kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan di IFRS X di Surakarta. Metode penelitian studi deskriptif, melibatkan 200 responden pasien rawat jalan dan pasien rawat inap dipilih dengan teknik accidental sampling. Data diperoleh melalui pengisian kuesioner, selanjutnya dianalisis secara deskriptif menggunakan metode servqual untuk mengevaluasi kinerja dan harapan pasien. Metode (IPA) digunakan untuk menetapkan prioritas masalah. Hasil nilai IPA pada pasien rawat inap menunjukkan kuadran I menjadi prioritas utama perbaikan meliputi; Petugas farmasi belum sepenuhnya bersikap simpatik, petugas farmasi rawat inap belum merata dalam memberikan informasi tentang efek samping dari obat yang digunakan dan informasi tentang yang harus dihindari selama pengobatan serta pasien menunggu lama petugas farmasi rawat inap dalam melakukan pelayanan, hasil analisis IPA pasien rawat jalan menunjukkan kuadran I menjadi prioritas perbaikan meliputi; prosedur pelayanan jelas dan tidak berbelit-belit, petugas farmasi dapat menangani masalah dan memberikan solusi dengan cepat, dan semua obat yang terdapat dalam resep selalu tersedia di Instalasi Farmasi Rumah Sakit. 
GAMBARAN PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS X TAHUN 2022 Elvinda, Esty; Sinaga, Clara Ritawany; Annafiatuzakiah; Dewanti, Christy Alma
Duta Pharma Journal Vol. 5 No. 1 (2025): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/djp.v5i1.4945

Abstract

Pengelolaan obat dilakukan dengan optimal untuk menjamin tercapainya tepat jenis, jumlah, penyimpanan, waktu pendistribusian, penggunaan dan mutu tiap unit pelayanan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengelolaan obat di Puskesmas X pada tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif evaluatif dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Pengambilan data dilakukan secara prospektif yaitu pengambilan data melalui wawancara mendalam kepada Kepala Puskesmas dan Apoteker Puskesmas dan retrospektif yaitu pengambilan data dengan pengamatan langsung dan dokumen. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menghitung nilai dari 21 indikator yang kemudian dibandingkan dengan standar yang ada. Sebanyak 7 indikator ditemukan memenuhi standar. Hasil penelitian menunjukan kesesuaian item dengan FORNAS 84,32%, ketepatan perencanaan 57,95%, kesesuaian item permintaan 57,63%, kesesuaian jumlah permintaan 197,05%, kesesuaian item penerimaan 51,27%, kesesuaian jumlah penerimaan 56,58%, penyimpanan narkotika 85,71%, penyimpanan LASA 83,33%, ketepatan distribusi Pustu Juhan Asa 85,71%, ketepatan distribusi Pustu Geleo 87,5%, item stok kosong 45,19%, item obat <1 bulan - <12 bulan 5,50%, item obat aman 21,19%, item stok berlebih 20,34%, obat tidak diresepkan 6,78%, nilai obat ED 9%, nilai obat rusak 0%. Secara keseluruhan, sebagian besar indikator belum memenuhi standar yang ditetapkan, sehingga perlu dilakukan perbaikan berkelanjutan dalam sistem pengelolaan obat.
OPTIMASI SEDIAAN SERBUK EFFERVESCENT EKSTRAK ETANOL 96% DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) SEBAGAI SUPLEMEN KESEHATAN Dewi, Belinda Arbitya; Cahyati, Happy Nur; Setianto, Rony
Duta Pharma Journal Vol. 5 No. 1 (2025): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/djp.v5i1.4951

Abstract

Khasiat obat tanaman kelor (Moringa oleifera L.) telah terbukti dibuktikan secara ilmiah dan banyak digunakan oleh masyarakat. Kelor (Moringa oleifera L.) yang dijadikan untuk obat pada bagian daun karena mengandung zat sebagai antioksidan, tanin, terpenoid, alkaloid, saponin, dan flavonoid yang mudah larut dalam air. Mengetahui apakah sediaan serbuk effervescent dapat dihasilkan dari formulasi ekstrak dari daun kelor (Moringa oleifera L.) serta mengetahui karakterisitik pengujian sifat fisiknya. Pelarut etanol 96% digunakan dalam proses maserasi. Formulasi yang digunakan dalam penelitian menunjukkan perbedaan antara komposisi asam dan basa. Komposisi basa menggunakan natrium bikarbonat, sedangkan komposisi asam yaitu asam tartat dengan asam sitrat. Kandungan asam tartat, asam sitrat dan natrium bikarbonat yang digunakan sebanyak F1 (10, 5, 25), F2 (20, 10, 30), dan F3 (30, 15, 35). Metode analisis yang digunakan untuk berdasarkan hasil pengujian di laboratorium. Formulasi yang digunakan belum terdapat produk yang beredar dipasaran. Evaluasi sediaan effervescent yaitu meliputi pengujian organoleptis (warna, bentuk, rasa, aroma), pengujian pH, pengujian sudut diam, pengujian kadar air (kandungan air pada sediaan), pengujian waktu dispersi (waktu larut) dan pengujian waktu alir yang dilakukan replikasi tiga kali setiap pengujian. Pada pengujian organoleptis, F3 memiliki rasa yang lebih asam, hal ini dikarenakan pada F3 memiliki kandungan asam sitrat dan asam tartat lebih banyak. Uji Kadar air pada sediaan serbuk effervescent memenuhi persyaratan, yakni <5%. Kandungan asam tartat akan mempengaruhi terhadap waktu alir sediaan, pada F3 waktu alir lebih cepat. Seratus gram granul, waktu alir kurang dari sepuluh detik sesuai standar. Hasil pH F3 lebih besar dikarenakan menggunakan konsentrasi asam yang paling besar. Pengujian sudut diam ketiga formulasi memenuhi persyaratan yaitu tidak lebih besar dari 40o. Kandungan asam sitrat pada F3 paling besar sehingga pada pengujian sudut diam memiliki hasil lebih besar lebih besar dikarenakan. Pengujian waktu dispersi F1 memiliki waktu larut lebih cepat dibandingkan yang lainya dikeranakan kandungan laktosa F1 paling banyak, sehingga kelarutannya lebih cepat. Ekstrak daun kelor (Moringga oleifera L.) dapat digunakan pada pembuatan serbuk effervescent. Sebagai hasil dari evaluasi F1, formula ekstrak dari daun kelor (Moringga oleifera L.) memiliki karakteristik serbuk effervescent yang paling baik.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FACIAL WASH EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP Propionibacterium acnes Siwi, Melati Daru; Luthfiyanti, Niken; Wardani, Tatiana Siska
Duta Pharma Journal Vol. 4 No. 2 (2024): DUTA PHARMA JOURNAL
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/fd8kjz46

Abstract

Jerawat merupakan penyakit kulit yang sering terjadi pada masa remaja bahkan hingga dewasa. Salah satu alternatif anti jerawat yang lebih praktis penggunaannya dan lebih ekonomis yaitu sabun wajah. Facial wash atau sabun wajah dengan ekstrak daun sirih memiliki kegunaan sebagai antijerawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sediaan facial wash ekstrak etanol daun sirih mempunyai aktivitas antibakteri, untuk mengetahui bagaimana mutu fisik sediaan facial wash ekstrak etanol daun sirih, dan untuk mengetahui berapakah konsentrasi sediaan facial wash ekstrak etanol daun sirih yang digunakan sebagai antibakteri. Penelitian ini merupakan penelitian experiment dengan menggunakan ekstrak etanol daun sirih terhadap bakteri Propionibacterium acne. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif dengan penyajian data dalam bentuk tabel, serta dilakukan analisis secara statistik dengan uji One Way Anova dengan taraf signifikan 5%. Hasil yang diperoleh adalah aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes pada F1 konsentrasi 15% menghasilkan zona hambat sebesar 9,67 mm, F2 konsentrasi 20% menghasilkan zona hambat sebesar 15,7 mm , F3 konsentrasi 25% menghasilkan zona hambat sebesar 7,38 mm.Kata kunci: antibakteri, facial wash, daun sirih
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN FACE TONER EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Adhillia Ardianti; Kenanga Sari, Gigih; Purwanjani, Wahyu
Duta Pharma Journal Vol. 4 No. 2 (2024): DUTA PHARMA JOURNAL
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/djp.v4i2.4019

Abstract

Wajah merupakan salah satu bagian terpenting dalam struktur anatomi tubuh manusia dan menjadi daya tarik. Salah satu masalah kulit yang umum namun keberadaanya dapat mempengaruhi diri pada seseorang yaitu jerawat. Bakteri Staphylococcus aureusmemiliki persentase 79% yang lebih tinggi sebagai penyebab jerawat. Salah satunya tanaman daun belimbing manis memiliki kandungan antibakteri seperti alkoloid, flavonoid, saponin, tanin, dan terpenoid. Face toner dapat digunakan dengan mengaplikasikan sebagai pembersih wajah agar tidak timbul jerawat dan kulit tetap terawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri sediaan face tonerekstrak etanol 70% daun belimbing manis terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Dengan metode ekstrak daun belimbing manis yang didapat sediaan dari perkebunan di Desa Tarub dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 70% dan dibuat sediaan face toner pengujian aktivitas antibakteri sediaan face tonerdengan konsentrasi 2,5%, 5%, 10% dengan metode difusi cakram. Hasilnya aktivitas antibakteri daun belimbing manis pada konsentrasi 2,5%, 5%, dan 10%, memiliki rata-rata zona hambat berturut-turut 6,78 mm, 7,01 mm, dan 7,42 mm dan kontrol positif (klindamisin) sebesar 30,91 mm. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun belimbing manis dapat dibuat sediaan face tonerdan dapat dalam menghambat aktivitas antibakteri bakteri Staphylococcus aureus dengan diameter paling baik rerata 7,42 mm.
OPTIMASI GELLING AGENT DAN HEMUKTAN SEDIAAN SEMI PADAT EKSTRAK KULIT KAYU SECANG (Caesalpinia Sappan L.) Ardiyantoro, Bagas; Hidayat, Rahmat; Raharjo, Danang
Duta Pharma Journal Vol. 4 No. 2 (2024): DUTA PHARMA JOURNAL
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/kb0khh06

Abstract

Kulit kayu secang (Caesalpinia sappan L.) umumnya digunakan untuk obat tradisional guna mengobati banyak sekali penyakit. Secang sendiri mengandung senyawa fenolik misalnya asam gallat, brazilin dan brazilein. Senyawa tersebut dikenal sebagai senyawa intermediet antioksidan, dan memiliki fungsi sebagai penangkal radikal bebas serta serta reactive oxygen spesies (ROS) secara langsung, sehingga menghambat regenerasi ROS dan dapat meningkatkan aktivitas antioksidan dan enzim antioksidan seluler secara tidak langsung. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan manfaat ekstrak kulit kayu secang sebagai antioksidan alami, menemukan formula terbaik ekstrak kayu secang , dan mengevaluasi sediaan gel terbaik ekstrak kayu secang. Optimasi ekstrak kulit kayu secang (Caesalpinia sappan L.) dengan menggunaan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Untuk evaluasi yang digunakan sebagai parameter penelitian menggunakan uji organoleptis, uji pH, uji viskositas, uji daya lekat, dan uji sebar. Dengan optimasi menggunakan geling agent dan hemuktan gel, komposisi HPMC 4,210 % dan propilenglikol 14,790 % sebagai formula gel yang di gunakan. Kadar flavonoid total ekstrak etanol kulit kayu secang (Caesalpinia sappan L.) adalah 10,145 EQ/g sampel, dan aktivitas antioksidan metode DPPH (1,1- Diphenyl-2 Picrylhdrazyl) menunjukkan aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar 48,14 ppm, sediaan gel F1 sebesar 48,21 ppm dan F0 sebesar 563,03 ppm yang tidak memiliki antioksidan aktif karena >500.
EVALUASI NILAI SPF EKSTRAK ETANOL 96% BIJI JAGUNG (Zea mays L.) SECARA IN VITRO Endriyatno, Nurcholis; Mafakhul Rusli, Fifin
Duta Pharma Journal Vol. 4 No. 2 (2024): DUTA PHARMA JOURNAL
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/fv5p2193

Abstract

Biji jagung (Zea mays L.) mengandung senyawa flavonoid. Senyawa tersebut diketahui memiliki aktivitas sebagai tabir surya dengan cara mengabsorbsi sinar ultraviolet (UV). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai sun protection factor (SPF) dari ekstrak etanol 96% biji jagung secara in vitro. Ekstrak biji jagung dilakukan uji SPF dengan variasi konsentrasi 1000 ppm, 2000 ppm, dan 3000 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji jagung positif mengandung flavonoid dan memiliki nilai SPF berturut-turut sebesar 8,017±0,111; 15,921±0,619; dan 29,701±0,216. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak biji jagung secara in vitro memiliki aktivitas sebagai tabir surya tertinggi pada konsentrasi 3000 ppm.
PENENTUAN NILAI SPF EKSTRAK ETANOL 96% UMBI BIT MERAH (Beta vulgaris L.) SECARA IN VITRO Kartika Sari, Putri; Endriyatno, Nurcholis
Duta Pharma Journal Vol. 4 No. 2 (2024): DUTA PHARMA JOURNAL
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/jdpnk978

Abstract

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki paparan sinar matahari yang tinggi. Sinar matahari mengandung sinar ultraviolet (UV) yang memiliki efek negatif pada kulit manusia. Penggunaan tabir surya kimia juga dapat memiliki efek samping tertentu, maka dari itu diperlukan alternatif lain yang berasal dari bahan alam yaitu umbi bit (Beta vulgaris L.). Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui aktivitas tabir surya dari umbi bit secara in vitro yang dinyatakan dalam nilai sun protection factor (SPF). Ekstrak umbi bit ditentukan nilai SPF menggunakan metode mansur dengan konsentrasi 3500 ppm, 4000 ppm, 4500 ppm, dan 5000 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak memiliki aktivitas tabir surya tertinggi sebesar 28,938±0,164 pada konsentrasi ekstrak 5000 ppm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak umbi bit memiliki potensi sebagai alternatif tabir surya alami.
SKRINING DAN STANDARISASI SERBUK SIMPLISIA BERDASARKAN PERBANDINGAN TINGKAT KETUAAN DAUN NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lamk.) Shitta Subadra, Oemeria; Yuliani Deru, Maria
Duta Pharma Journal Vol. 4 No. 2 (2024): DUTA PHARMA JOURNAL
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/fwvnpe48

Abstract

Tanaman nangka (Artocarpus heterophyllus Lam L) adalah jenis tanaman tropis yang banyak tumbuh di Indonesia. Selama ini tanaman nangka hanya dimanfaatkan buahnya saja sebagai sumber vitamin. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh hasil skrining fitokimia, standarisasi spesifik dan non spesifik berdasarkan tingkat ketuaan daun. Sampel pada penelitian ini adalah daun nangka yang diambil dari kelurahan Liliba, Nusa Tenggara Timur. Sampel dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 60?C. Serbuk simplisia diayak menggunakan ayakan mesh 60. Hasil skrining fitokimia daun nangka muda mengandung alkaloid, flavonoid, dan tanin sedangkan pada daun tua mengandung alkaloid yang positif pada uji mayer dan dragendrof, flavonoid, saponin, terpenoid/steroid. Hasil karakterisasi serbuk simplisia daun daun nangka dengan parameter spesifik, yaitu: Kadar sari larut etanol daun daun nangka muda 4,26% daun nangka tua yaitu 5,2%. Kadar sari larut air daun nangka muda 3,93% daun nangka tua 3,06%. Hasil karakterisasi simplisia daun nangka muda dan tua parameter non spesifik yaitu diperoleh kadar air daun nangka muda 9,92% dan pada daun tua 7,92%. Dari Susut pengeringan daun muda 0,12 % daun tua 0,1 %. Kadar abu total daun nangka tua dan muda yaitu 0,18 % sedangkan kadar abu tidak larut asam daun nangka muda yaitu 0,84% dan pada daun tua 0,72%.