Articles
216 Documents
Perumusan Kompetensi Dan Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab
Mohammad Makinuddin
MIYAH : Jurnal Studi Islam Vol. 11 No. 1 (2015)
Publisher : Institut Keislaman Abdullah Faqih Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (227.687 KB)
|
DOI: 10.33754/miyah.v11i1.1
Disamping linguistik murni (pure linguistic) atau juga disebut mikrolinguistik dan linguistik interdisiplener atau bisa disebut makrolinguistik, peta kajian linguistik juga meliputi linguistik terapan (applied linguistic) yang mengkaji diantaranya tentang bahasa dalam pendidikan, pendidikan bahasa, pemerolehan bahasa dan evaluasi bahasa. Dan diantara semua bidang linguistik terapan, bidang pembelajaran bahasa ibu dan bahasa asing merupakan bidang yang sudah mantap perkembangannya karena pembelajaran bahasa mempunyai daya jual yang tinggi dan diperlukan masyarakat. Suatu program pembelajaran bahasa tidak dapat melepaskan diri dari kompetensi yang harus dimiliki peserta didik ketika proses pembelajaran dilangsungkan, begitu juga program pembelajaran bahasa harus memiliki tujuan sebagai tolak ukur dan target keberlangsungan suatu pembelajaran. Akan dibawa kemana suatu pembelajaran bahasa tergantung pada tujuan yang dirumuskan.
Al-Insan Al-Kamil Dalam Tasawuf Ibn ‘Arabi
Ah. Haris Fahrudi
MIYAH : Jurnal Studi Islam Vol. 11 No. 1 (2015)
Publisher : Institut Keislaman Abdullah Faqih Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (439.411 KB)
|
DOI: 10.33754/miyah.v11i1.2
Ibn ‘Arabi>>, sebagaimana umumnya para sufi, menaruh perhatian besar terhadap manusia. Hampir seluruh karya Ibn ‘Arabi> dipenuhi istilah-istilah yang semuanya berkaitan dengan manusia, baik dalam kaitan yang dekat maupun jauh, dengan jelas maupun samar. Perhatian besar kaum sufi terhadap manusia adalah karena dalam pandangan mereka realitas (al-h}aqi>qah) adalah satu dan tidak terpisah dari diri manusia. Dalam hal ini kaum sufi mendasarkan diri pada hadith Nabi SAW. yang masyhur di kalangan mereka yaitu “من Ø¹Ø±Ù Ù†ÙØ³Ù‡ عر٠ربه†(Barang siapa mengenal dirinya maka ia mengenal Tuhannya). Pengetahuan mengenai realitas (al-h}aqi>qah) bagi sufi berpusat pada diri manusia sendiri. Pengetahuan mengenai realitas yang hakiki (al-h}aqi>qah) diperoleh manusia melalui (sarana) diri mereka, dan dalam diri manusia. Oleh sebab itu mereka menjadikan diri mereka sebagai pusat eksperimentasi, media dan tujuannya sekaligus. Ibn ‘Arabi> mengatakan “Segala sesuatu adalah di dalam dirimu dan dari dirimu, sehingga tidak ada sesuatu yang baru yang datang kepadamu (t}ara’a ‘alayka), suatu perkara yang asing yang dia tidak ada pada Dirimu. Karena itu, tidaklah disingkapkan untukmu kecuali darimu sendiriâ€.
Membangun Brand Image Reksadana Syariah Di Indonesia
Taufiqur Rahman
MIYAH : Jurnal Studi Islam Vol. 11 No. 1 (2015)
Publisher : Institut Keislaman Abdullah Faqih Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (375.248 KB)
|
DOI: 10.33754/miyah.v11i1.3
Mutual funds-called Reksadana- is a container used to collect funds from investors to be invested in the securities portfolio by investment manager who has received permission from Badan Pengawas Penanaman Modal (BAPEPAM).The operational principle which is used in Islamic mutual funds is the principle of mudarabah or Qiradh. The principle of Mudharabah or Qiradh is interpreted as a bond or a system where a person gives his wealth to another person to be managed with the provision that the profits earned from the management of the results were split between the two parties in accordance with the terms agreed upon by both parties.We hope that the mutual Shariah will find herself back. And with presence will make an investment alternative in a Islamic principle capital market and provide the benefit and welfare for Muslims in Indonesia
Reformasi Pendidikan Islam Pada Awal Abad Ke- 20
Ali Sodikin
MIYAH : Jurnal Studi Islam Vol. 11 No. 1 (2015)
Publisher : Institut Keislaman Abdullah Faqih Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (232.053 KB)
|
DOI: 10.33754/miyah.v11i1.4
Pendidikan merupakan salah satu wilayah (area of cincern) gerakan pembaruan Islam yang berlangsung di seluruh dunia Islam. Tokoh-tokoh gerakan pembaruan Islam seperti Muhamad Abduh di Mesir, Sayyid Akhmad Khan di anak benua India menjadikan pendidikan sebagai agenda utama gerakan pembaruan Islam yang mereka canangkan. Sejak awal abad ke-19 sampai awal abad ke-20 hampir di seluruh dunia Islam berdiri lembaga-lembaga pendidikan Islam yang bercorak modern. Di anak benua India, Sayyid Akhmad Khan mendirikan Universitas Alighar yang sepenuhnya mengadaptasi sistem pendidikan Universitas Oxford di Inggris. Di Mesir, Muhamad Abduh berusaha mentransformasikan Universitas al-Azhar dengan memasukkan ilmu-ilmu modern.
Sekolah dan Problem Pemberdayaan Masyarakat
Maftuh Maftuh
MIYAH : Jurnal Studi Islam Vol. 11 No. 1 (2015)
Publisher : Institut Keislaman Abdullah Faqih Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (224.306 KB)
|
DOI: 10.33754/miyah.v11i1.5
Keprihatinan bangsa yang tengah dilanda krisis dalam berbagai aspek kehidupan –dan mulai merangkak naik– membuat peran pendidikan, khususnya di sekolah-sekolah, dipertanyakan. Dengan melihat kondisi riil yang ada, seperti maraknya tawuran pelajar, merebaknya narkoba, dan beberapa perilaku yang menyimpang dari norma-norma agama dan budaya, seperti pergaulan bebas, membuat peran pendidikan di sekolahlah yang bertanggung jawab terhadap berbagai permasalahan yang menyelimuti generasi penerus bangsa pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Pendidikan sering pula dijadikan sebagai kambing hitam terhadap ketidakberhasilan -untuk tidak dikatakan kegagalan- dalam membentuk moral bangsa
Penyelesaian Sengketa Alternatif (Alternative Dispute Resolution) Pada Layanan Jasa Perbankan
Muhammad Rutabuz Zaman
MIYAH : Jurnal Studi Islam Vol. 11 No. 1 (2015)
Publisher : Institut Keislaman Abdullah Faqih Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (236.017 KB)
|
DOI: 10.33754/miyah.v11i1.6
Dalam memberikan layanan jasa perbankan, bank lebih sering berada pada posisi dominan dibandingkan dengan nasabah debitur.Secara hukum kedudukan antara bank dengan nasabah dalam hubungan kontraktual adalah sejajar.Dalam perjanjian, nasabah debitur biasanya dihadapkan pada sebuah kontrak/perjanjian baku yang disodori oleh pihak Bank dimana hampir tidak ada ruang untuk duduk bersama membicarakan terkait dengan negosiasi hak dan kewajiban masing-masing pihak. Sehingga apabila di kemudian hari timbul sengketa, nasabah tidak bisa berbuat apa-apa.Belum lagi terkait dengan berbagai macam keluhan para nasabah yang kurang begitu pendapatkan respon dari pihak bank.Apabila keluhan nasabah kurang mendapatkan respon dan timbul sengketa, nasabah lebih cenderung menggunakan lembaga pengadilan dalam menyelesaikan sengketanya.Padahal penyelesaian sengketa di pengadilan cenderung membutuhkan waktu lama. Selain itu, putusan yang dijatuhkan seringkali mencerminkan tidak adanya unified legal work dan unified legal opinion antara Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, dan Mahkamah Agung. Dalam proses litigasi menempatkan para pihak saling berlawanan satu sama lain, selain itu penyelesaian sengketa secara litigasi merupakan sarana akhir (ultimum remidium) setelah alternatif penyelesaian sengketa lain tidak membuahkan hasil.
Problematika Aktifitas Pembelajaran
Ali Ahmad Yenuri
MIYAH : Jurnal Studi Islam Vol. 11 No. 1 (2015)
Publisher : Institut Keislaman Abdullah Faqih Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (496.399 KB)
|
DOI: 10.33754/miyah.v11i1.7
Problema Aktifitas Pembelajaran Dalam Pendidikan Modern, Makalah ini menggunakan dua perspektif yaitu perpektif psikologis dan Filosofis. Kedua perspektif tersebut digunakan untuk menganalisa problema-problema yang terjadi seputar permasalahan dominasi teori pembelajaran barat dalam pendidikan modern, kelebihan dan kekurangan teori pembelajaran barat, penerapan teori pembelajaran barat dalam pendidikan keagamaan, dan analisa problema beserta alternatif jalan keluarnya
Metode Pendidikan Moral Menurut Hasan Al Banna
Muhammad Muizzuddin
MIYAH : Jurnal Studi Islam Vol. 11 No. 1 (2015)
Publisher : Institut Keislaman Abdullah Faqih Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (629.442 KB)
|
DOI: 10.33754/miyah.v11i1.8
Hasan Al-Banna adalah tokoh pembaharu islam kelahiran Mesir. Beliau menampakkan diri sebagai seorang tokoh yang menjadikan Islam sebagai orientasi pemikirannya, termasuk didalamnya adalah pemikiran kependidikan. Oleh karena itu tujuan pendidikan menurutnya adalah untuk mewujudkan identitas Islam yang diformulasikan dalam konsep “Ar-Rijal Al-Muslim†yaitu pribadi yang tidak hanya sholeh dalam ritualnya, tetapi juga peka terhadap kondisi sosial. Sejalan dengan itu Hasan Al-Banna menekankan pada pengembangan aspek-aspek pokok manusia yang meliputi aspek akal, jasmani, akhlaq, sosial, jihad dan politik yang berasaskan pada pemahaman Islam kaffah  yang kemudian diterapkan pula dalam metode-metode pendidikannya.
Strategi Pembelajaran Bahasa Arab (Sebuah Ikhtiar untuk mewujudkan INKAFA sebagai Center of Arabic and Turath Development)
Muhammad As'ad Nahdly
MIYAH : Jurnal Studi Islam Vol. 11 No. 1 (2015)
Publisher : Institut Keislaman Abdullah Faqih Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (579.781 KB)
|
DOI: 10.33754/miyah.v11i1.9
Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) merupakan Center of Knowledge khususnya pengetahuan keagamaan, lebih khusus lagi PTAI merupakan center of Islamic Knowledge, penguasaan pengetahuan keislaman membutuhkan berbagai device supporting diantaranya pengetahuan bahasa asing, sehingga pengetahuan tentang bahasa asing merupakan kapital yang sangat berarti, apalagi bahasa Arab merupakan bahasa pengantar sebagaian besar khazanah pengetahuan keislaman. PTAI sepatutnya beroreintasi pada kedalaman kajian keislaman bukan hanya melakukan kajian yang sederhana, maka kedalaman kajian keislaman akan mudah terwujud dengan penguasaan bahasa Arab. Untuk mewujudkan penguasaan bahasa Arab yang ideal perlu dilakukan penguatan pembelajaran bahasa Arab dan strategi-strategi cerdas
Konsep dan Karakteristik Manajemen Kurikulum Bahasa Arab
Mohammad Makinuddin
MIYAH : Jurnal Studi Islam Vol. 11 No. 2 (2015)
Publisher : Institut Keislaman Abdullah Faqih Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (222.429 KB)
|
DOI: 10.33754/miyah.v11i2.10
Kurikulum memeiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah proses pembelajaran, maka perlu upaya-upaya kreatif dalam penyusunan dan implementasi dan pengembangannya untuk menuju keberhasilan kurikulum, keberhasilan kurikulum adalah pemberdayaan bidang manajemen atau pengelolaan kurikulum di lembaga pendidikan yang bersangkutan, pengelolaan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan atau sekolah perlu dikoordinasi oleh pihak pimpinan lembaga yang dikembangkan secara integral, pengelolaan berfungsi bila dikaitkan dengan organisasi, Lembaga Pendidikan merupakan sebuah organisasi, dan di dalam lembaga pendidikan ada kurikulum, maka kurikulum harus dikelola sehingga dapat berjalan secara efektif dan efisien. Untuk mengelola kurikum bahasa Arab agar dapat diimplementasikan dan dikembangkan secara efektif dan efisien perlu mengenali konsep dan dan karakter pengelolaan, pengelolaan secara berkala mulai perencanaan sampai dengan evaluasi