cover
Contact Name
Niken Widyastuti Hariati
Contact Email
niken.widyastuti.hariati@gmail.com
Phone
+6285299299060
Journal Mail Official
jurnalgizi.poltekkesbjm@gmail.com
Editorial Address
Jurusan Gizi, Jl. H. Mistar Cokrokusumo No.1A, Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70714
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Riset Pangan dan Gizi
ISSN : -     EISSN : 26219204     DOI : 10.31964
Core Subject : Health,
Jurnal ini dimaksudkan sebagai media kajian ilmiah hasil - hasil penelitian pangan dan gizi, yang meliputi bidang teknologi pangan, gizi klinik, gizi masyarakat dan food service.
Articles 111 Documents
Asupan Zat Gizi dan Lamanya Menstruasi pada Kejadian Anemia Remaja Putri Nurmita Rahmalina Aminy; Zulfiana Dewi
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Volume 3 Nomor 2 September 2021
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.825 KB) | DOI: 10.31964/jr-panzi.v1i2.38

Abstract

Anemia in adolescent girls is still quite high. This is due to the blood loss caused by menstruation in adolescent girls every month and often consume fast food that has become a trend among adolescents is usually low of iron that will impact on decreased reproductive health, intelligence, learning concentration and growth process. The purpose of this study is to know the relationship between nutrient intake and duration of menstruation with the incidence of anemia in adolescent girls SMPN 4 Banjarbaru. The type of study is observational analytic with cross sectional design. The population are all students of class VII and VIII in SMPN 4 Banjarbaru in 2017. Samples are some of the population is 77 people determined by purposive sampling technique. Method of data collection using questionnaire and Food Recall 2 x 24 Hours. Analysis of data using statistical test of Rank Spearman Correlation Test with 90% confidence level. The result of this study that 64,9% energy intake of adolescent girls were classified as less, 80,5% protein intake were classified less, 97,4% of iron intake were classified less, 75,3% duration of menstruation on adolescent girls was normal and 54,5% classified as anemia. The results of statistical tests showed there is no correlation between energy and iron intake with the incidence of anemia on adolescent girls and there is a correlation between protein intake and duration of menstruation with incidence of anemia on adolescent girls. Suggestions for this study that staff of local health officials conduct the nutritional counseling about anemia in adolescent or activities of health promotion related to anemia so as to reduce the incidence of anemia in adolescent girls. Keywords: Anemia, Nutritional Intake, Duration Of Menstruation, Adolescent Literature: 71: 2006 - 2016
HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI, PENGETAHUAN GIZI, AKTIFITAS FISIK DAN RIWAYAT PENYAKIT DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA DI JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN Rabiatul Adawiyah; yasir farhat
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol 1 No 2 (2018): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.074 KB) | DOI: 10.31964/jr-panzi.v1i2.43

Abstract

Latar Belakang : Masa remaja akhir adalah masa mencari identitas diri, adanya keinginan dapat diterima teman sebaya dan mulai tertarik oleh lawan jenis menyebabkan remaja menjaga penampilan. Semua itu mempengaruhi tingkat konsumsi makan remaja, termasuk pemilihan bahan makanan dan frekuensi makan. Remaja akhir umumnya memiliki aktivitas padat sehingga melalaikan sarapan, makan siang atau makan hanya sekali sehari. Permasalahan gizi terjadi diantaranya IMT kurang dari batas normal. Tujuan : Mengetahui hubungan tingkat konsumsi, pengetahuan gizi, aktivitas fisik dan riwayat penyakit dengan status gizi Mahasiswa. Metode : Jenis penelitian adalah observasional analitik. Rancangan penelitian yaitu cross sectional. Populasi yaitu seluruh mahasiswa di Jurusan Kebidanan dan sampel berjumlah 47 orang dengan cara accidental sampling. Variabel penelitian adalah status gizi, tingkat konsumsi, pengetahuan gizi, aktifitas fisik, dan riwayat penyakit. Cara pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, form recall, mengukur tinggi badan dan menimbang berat badan. Analisis data menggunakan uji rank spearman. Hasil : Responden paling banyak memiliki status gizi kurus tingkat ringan 33,3%, status gizi normal 31,3%, gemuk 25%, dan status gizi kurus tingkat berat 4,2% dan obesitas 4,2%. Tingkat konsumsi energi 39,6% berada pada kategori kurang, protein 41,7% berada pada kategori baik, 62,5% responden dengan pengetahuan baik, 66,7% responden dengan aktivitas sedang, dan 56,4% responden dengan riwayat penyakit. Kesimpulan : Ada hubungan antara tingkat konsumsi, aktivitas fisik, dan riwayat penyakit terhadap status gizi mahasiswa, tetapi tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi mahasiswa. Saran : Bagi mahasiswa agar lebih selektif memilih jenis makanan yang akan dikonsumsi, memperluas ilmu pengetahuan tentang gizi, aktivitas fisik yang tepat tanpa merugikan diri serta memperhatikan riwayat penyakit. Kata kunci : Status Gizi,Tingkat Konsumsi,Pengetahuan Gizi,Aktivitas fisik,Riwayat Penyakit
Status Gizi, Kebiasaan Olahraga dan Masa Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja Aprianti Aprianti; Deviana Nur
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol 1 No 2 (2018): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.892 KB) | DOI: 10.31964/jr-panzi.v1i2.49

Abstract

Latar Belakang : Kelelahan kerja merupakan salah satu permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja yang memicu terjadinya kecelakaan kerja. Kelelahan kerja pada pekerja dapat menyebabkan terjadinya penurunan produktivitas kerja. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa 3 dari 5 pekerja di Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin mengalami kelelahan kerja. Tujuan : mengetahui hubungan status gizi, kebiasaan olahraga dan masa kerja terhadap kelelahan kerja pada pekerja di Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Metode : Jenis penelitian adalah observasional analitik. Rancangan penelitian yaitu cross sectional yang diuji statistik menggunakan spearman. Populasi yaitu seluruh pekerja Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin dan sampel berjumlah 31 pekerja yang diambil dengan cara acak sederhana dengan kriteria inklusi. Hasil : Hasil uji statistik penelitian ini menunjukkan responden terbanyak mengalami kelelahan sedang sebanyak 54,8%. Berdasarkan analisis bivariat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara status gizi (p value = 0,076), kebiasaan olahraga (p value = 0,373) dan masa kerja (p value = 0,397) dengan kelelahan kerja. Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara status gizi, kebiasaan olahraga dan masa kerja terhadap kelelahan kerja pada pekerja di Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Saran : Pihak Instalasi Gizi Rumah Sakit disarankan untuk memberikan pelatihan dan penyuluhan terkait kelelahan kerja agar pekerja dapat mengetahui dampak dan dapat mencegah kelelahan berkepanjangan. Serta disarankan melakukan rotasi kerja sesuai bidangnya untuk mencegah kejenuhan kerja. Sebaiknya pekerja juga menjaga pola makan dan pola hidup yang baik agar produktivitas kerja meningkat. Kata Kunci : Kelelahan Kerja, Instalasi Gizi, Kuesioner IFRC
Faktor Resiko ISPA pada Balita Nurhayati Yati; Fathurrahman Fathur
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol 1 No 2 (2018): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.257 KB) | DOI: 10.31964/jr-panzi.v1i2.51

Abstract

Latar Belakang : ISPA merupakan salah satu penyebab kematian utama anak usia di bawah lima tahun (balita) di dunia. Tingginya kejadian penyakit ISPA berhubungan erat dengan kekurangan gizi karena penurunan daya tahan tubuh. Tujuan : mengetahui hubungan status gizi, tingkat asupan protein, pemberian ASI, dan status imunisasi terhadap kejadian ISPA. Metode : Jenis penelitian ini bersifat observasional analitik dengan rancangan case control. Populasinya adalah balita umur 6-59 bulan terdiagnosis ISPA yang datang ke Puskesmas Martapura II Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar dengan jumlah sampel 49 orang untuk kasus (ISPA) serta menggunakan teknik accidental sampling dan proporsi yang sama untuk jumlah sampel kontrol (tidak ISPA) menggunakan teknik purposive sampling dengan rasio 1:1. Data status gizi dikumpulkan dengan melakukan wawancara dan penimbangan berat badan, data tingkat konsumsi protein dengan cara wawancara recall 1x24 jam selama 2 hari, data pemberian ASI dengan cara wawancara kepada responden dan data imunisasi dikumpulkan dengan cara melihat catatan imunisasi pada buku KIA. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil : Hasil penelitian menunjukan yaitu, kelompok balita ISPA 71,4% status gizinya kurang, 51,0% tingkat konsumsi proteinnya defisit, 91,8% pemberian ASI yang kurang baik, dan 59,2% status imunisasinya tidak diberikan sesuai umur, sedangkan untuk kelompok balita tidak ISPA 95,9% status gizinya baik, 85,7% tingkat konsumsi proteinnya baik, 73,5% pemberian ASI yang baik dan 85,7% status imunisasinya telah diberikan sesuai umur. Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara status gizi, tingkat konsumsi protein, pemberian ASI dan imunisasi dengan kejadian ISPA pada balita. Saran : Diharapkan ibu memberikan makanan yang lebih bervariatif jenisnya dan menambah porsi lauk sebanyak 1 ½ potong sedang atau 75 gram lauk hewani. Kata kunci : ISPA, Status Gizi, Tingkat Konsumsi Protein, Pemberian ASI, Status Imunisasi
RELATION BETWEEN TASTE AND NUTRITIONAL ADEQUACY WITH IMMUNITY OF ADOLESCENT IN BETHEL SENIOR HIGH SCHOOL DORMITORY IN BANJARBARU Vivi Indria Wulandari; Rijanti Abdurrachim
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol 2 No 1 (2019): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v2i1.52

Abstract

Background: Lack of nutrition in adolescent can caused the decreasing of immunity towards disease, increasing the rate of disease, experiencing abnormal growth, low intelligence level and low productivity. Objectives: is to determine the relation between taste and nutritional adequacy with immunity of adolescent in Bethel Senior High School Dormitory in Banjarbaru. Method: This was an observational analytic research with cross sectional design. The population of this research is taken by saturation sampling which was all the students in first and second grade who live in Bethel Senior High School Dormitory in Banjarbaru with total amount was 49 people. The data retrieval was using questionnaire and 24 hour food recall form. This research was using Rank Spearman Correlation to analyse the data with 95% confidence interval.Results: The result of this research showed that there was 44,9% subjects who have low immune, 57,1% who have low taste perception, 46,9% who have low adequacy of energy, 49% who have low adequacy of protein, 51% who have low adequacy of fat, and 47,1% who have low adequacy of carbohydrate. The statistics data showed that there were relation between taste (p = 0,000 ; r = 0,887) and immune of adolescent, adequacy of energy (p = 0,000 ; r = 0,574) with immunity of adolescent, adequacy of protein (p = 0,000 ; r = 0,512) with immunity of adolescent, adequacy of fat (p = 0,000 ; r = 0,551) with immunity of adolescent, adequacy of carbohydrate (p = 0,000 ; r = 0,539) with immunity of adolescent . Both relation between dependent with 2 independent variables had strong bond to each other. Suggestion: The researcher suggests the employees of Bethel Senior High School Dormitory to increase the knowledge of food service so that it can increase the level of nutrition adequacy and respondent’s immune. Keywords : Taste, Nutrition Adequacy, Immunity
Perbedaan Tingkat Kepatuhan Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri ) Dan Tingkat Higiene Tenaga Di Instalasi Gizi (Studi di dua Rumah Sakit Swasta di Kota Banjarmasin Tahun 2018) Yulianti Nur Wulan Sari; Rijanti Abdurrachim
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol 2 No 1 (2019): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.047 KB) | DOI: 10.31964/jr-panzi.v2i1.53

Abstract

Latar Belakang : Penjamah makanan sebagai salah satu kontributor terjadinya kontaminasi makanan. Higiene tenaga perlu diperhatikan dalam pengolahan makanan. Dalam pencapaian dan terlaksananya higiene tenaga penyelenggaraan makanan, perlunya penggunaan alat pelindung diri (APD) yang berguna agar keamanan makanan pasien terjamin serta menghindari kecelakaan kerja saat bekerja. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan tingkat kepatuhan penggunaan APD dan tingkat higiene tenaga di Instalasi Gizi Rumah Sakit A dan Rumah Sakit B Banjarmasin. Metode : Jenis penelitian adalah observasional analitik menggunakan penelitian komparatif. Populasi dalam penelitian ini adalah petugas di Ruang Instalasi Gizi Rumah Sakit Bdan Rumah Sakit Islam Banjarmasin. Sampelnya yaitu 42 orang yang terdiri dari kriteria inklusi yang diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil : tingkat kepatuhan penggunaan APD di Instalasi Gizi Rumah SakitAjumlah terbanyak dikategori cukup patuh yaitu 39% dan di Rumah Sakit B Banjarmasin dikategori tidak patuh yaitu 54%. Pada tingkat higiene tenaga di Instalasi Gizi Rumah SakitAkategori baik sebesar 78% dan kategori sedang sebesar 22% dan di Rumah Sakit B Banjarmasin kategori baik sebesar 63% dan kategori sedang sebesar 38%. Kesimpulan : Tidak ada perbedaan pada tingkat kepatuhan penggunaan APD dan higiene tenaga di Instalasi Gizi Rumah SakitAdan Rumah Sakit BBanjarmasin. Saran : Bagi kedua Rumah Sakit disarankan untuk lebih tegas dalam hal pengawasan dan sanksi agar tenaga penyelenggaraan makanannya lebih mematuhi dalam peraturan atau SOP yang telah ditetapkan. Kata Kunci : Kepatuhan Penggunaan APD, Higiene Tenaga, Instalasi Gizi,Tenaga Penyelengaraan Makanan
ASUPAN KALSIUM DAN MAGNESIUM SERTA AKFITITAS FISIK BERHUBUNGAN DENGAN DISMENORE PADA REMAJA Syarifah Sofia; Fathurrahman Fathur
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol 2 No 1 (2019): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.404 KB) | DOI: 10.31964/jr-panzi.v2i1.54

Abstract

Latar Belakang: Dismenore merupakan nyeri haid yang dialami remaja saat menstruasi. Dismenore ini menggangu setidaknya 50% wanita masa reproduksi dan 60-75% pada usia remaja, yang menggangu aktifitas fisik atau olahraga remaja. Apabila asupan makanan baik dan teratur dengan asupan gizi yang memadai, remaja dapat mencegah terjadinya dismenore. Aktifitas fisik atau olahraga yang ringan sangat dianjurkan untuk mengurangi dismenore. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan kalsium, magnesium dan aktifitas fisik denga dismenore pada siswi di SMK Negeri 1 Martapura. Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional analitik. Populasi penelitian adalah semua siswi kelas X dan XI SMK Negeri 1 Martapura sebanyak 633 orang. Sampel diambil sebanyak 87 orang dengan teknik random sampling secaraproposional. Pengumpulan data dikumpulkan melalui wawancara dengan kuesioner, formulir Semiquantitative Food Frequency (SFFQ), serta kuesioner durasi dan frekuensi olahraga. Hasil : Asupan kalsium dan magnesium responden terbanyak adalah masuk kategori kurang yaitu 83,9% dan 82,8% serta untuk aktifitas fisik terbanyak adalah masuk kategori tidak baik yaitu (90,8%). Dari hasil penelitian diperoleh adanya hubungan antara asupan kalsium dengan dismenore pada siswi SMK Negeri 1 Martapura; adanya hubungan antara asupan magnesium dengan dismenore; adanya hubungan aktifitas fisik dengan dismenore. Saran : Pada pihak sekolah SMK Negeri 1 Martapura agar melakukan program penyuluhan mengenai dismenore dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya dismenore.
RELATIONSHIP RELATIONSHIP OF FOOD CONSUMPTION PATTERNS AND INSTANT BEVERAGES, VEGETABLE CONSUMPTION AND FRUIT, PHYSICAL ACTIVITIES, STRESS LEVELS WITH NUTRITIONAL STATUS OF HYPERTENSION PATIENTS (Study in Banjarbaru Sungai Besar Health Center Work Area) helda _ yanti; Zulfiana Dewi
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol 2 No 1 (2019): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.703 KB) | DOI: 10.31964/jr-panzi.v2i1.55

Abstract

Hipertensi merupakan PTM atau salah satu penyakit sistem kardiovaskuler yang paling banyak ditemui dibandingkan dengan penyakit sistem kardiovaskuler lain. Tujuan untuk mengetahui hubungan pola konsumsi makanan dan minuman instan, sayur buah, aktivitas fisik, tingkat stres dengan status gizi pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Sungai Besar Banjarbaru Tahun 2019. Metode ini bersifat observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua pasien hipertensi yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sungai Besar Banjarbaru sebanyak 160 dan sampel sebanyak 62 orang diambil dengan teknik purposive sampling. Data primer dikumpulkan dengan cara wawancara dan pengukuran sedangkan data sekunder dengan cara pencatatan langsung arsip Puskesmas. Analisis data dengan uji Korelasi Rank Sperman dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) Hasil penelitian menjukkan 50% pada usia ≥ 36 tahun, 69,4% lebih banyak pada perempuan, 61,3% sering mengkonsumsi makanan dan minuman instan, 56,5% jarang mengkonsumsi sayur dan buah, 51,6% aktivitas ringan, 43,5% tingkat stres sedang, 38,7% status gizi gemuk. Ada hubungan yang bermakna antara pola konsumsi makanan dan minuman instan dengan status gizi, ada hubungan antara pola konsumsi sayur dan buah dengan status gizi, ada hubungan aktivitas fisik dengan staus gizi, dan tidak ada hubungan antara tingkat stres dengan status gizi. Saran kepada responden agar mengurangi konsumsi makanan dan minuman instan diganti dengan makanan yang bergizi seimbang dan perbanyak buah dan sayur serta berolahraga secara rutin. Bagi Puskesmas diharapkan agar meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya bagi penderita hipertensi
HUBUNGAN BODY IMAGE, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PRAKTIK PERSONAL HYGIENE TENAGA PENJAMAH MAKANAN Widya Lestari; Aprianti Aprianti
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol 2 No 1 (2019): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.284 KB) | DOI: 10.31964/jr-panzi.v2i1.56

Abstract

Latar Belakang Personal hygiene tenaga penjamah makanan merupakan hal penting mengingat makanan yang disajikan kepada konsumen harus terjaga dan terjamin kualitasnya demi keamanan pangan. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa praktik personal hygiene tenaga penjamah makanan di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Jalan Ahmad Yani KM 34.5 Banjarbaru sebanyak 60% buruk. Tujuan untuk mengetahui hubungan body image, tingkat pengetahuan dan sikap terhadap praktik personal hygiene tenaga penjamah makanan (di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Banjarbaru). Metode jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 30 tenaga penjamah makanan di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Jalan Ahmad Yani KM 34.5 Banjarbaru dengan teknik total sampling. Instrumen menggunakan kuesioner. Variabel pada penelitian ini adalah praktik personal hygiene, body image, tingkat pengetahuan, dan sikap. Penghubungan data menggunakan uji korelasi Rank Spearman dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan responden memiliki personal hygiene baik 83.3% dan yang sedang 16.7%. Sebanyak 86.7% memiliki body image positif dan 13.3% memiliki body image negatif. Responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 86.7% dan pengetahuan sedang 13.3%. Sebanyak 76.7% memiliki sikap positif dan 23.3% memiliki sikap negatif. Kesimpulan terdapat hubungan antara body image, pengetahuan, dan sikap dengan praktik personal hygiene tenaga penjamah makanan. Rumah Makan perlu melakukan pengawasan agar tenaga penjamah makanan memperhatikan higiene seperti menggunakan masker menutupi hidung dan mulut, sarung tangan, tidak menggunakan perhiasan dan berbicara pada saat bekerja serta perlunya penambahan pengetahuan higiene dengan cara pelatihan terhadap tenaga penjamah makanan.
Faktor Penyebab Remaja Putri Menderita Anemia Diani Islamiati; Nurhamidi Nurhamidi; Zulfiana Dewi
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Volume 3 Nomor 1 Maret 2021
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v3i1.87

Abstract

Latar Belakang : Anemia remaja putri saat ini masih tinggi, menurut Word Health Organization (WHO) (2015) prevalensi anemia berkisar 40-88%. Penyebab remaja putri memiliki risiko anemia karena haid setiap bulannya, serta cenderung menjaga penampilan untuk tetap kurus sehingga berdiet dan mengurangi asupannya. Tujuan: Mengetahui perbedaan pengetahuan, konsumsi tablet tambah darah dan pola konsumsi (enhancer dan inhibitor) zat besi pada kelompok remaja putri anemia dan non-anemia di SMK Garuda Mahadhika Banjarbaru. Metode: Penelitian observasional analitik dengan rancangan case-control. Sampel penelitian adalah sebagian siswi di SMK Garuda Mahadhika Banjarbaru sebanyak 36 sampel, dengan perbandingan 1:1 dengan teknik simple random sampling. Analisis data dilakukan dengan uji Mann Withney. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan bahwa ada perbedaan pengetahuan (p= 0,000), ada perbedaan konsumsi tablet tambah darah (p= 0,000), ada perbedaan konsumsi enhancer dan inhibitor (p= 0,000) pada kelompok remaja putri anemia dan non-anemia. Kesimpulan : Remaja putri diharapkan untuk lebih aktif mencari informasi tentang anemia, meningkatkan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah dan meningkatkan konsumsi enhancer serta mengurangi inhibitor demi mencegah anemia.

Page 2 of 12 | Total Record : 111