cover
Contact Name
Andi Agussalim
Contact Email
agussalim@fs.unhas.ac.id
Phone
+6285255275226
Journal Mail Official
agussalim@fs.unhas.ac.id
Editorial Address
Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan No.KM.10, Tamalanrea Indah, Kec. Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90245
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Sarjana Ilmu Budaya
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : -     EISSN : 29860504     DOI : -
The aim of Jurnal Sarjana Ilmu Budaya is to provide a venue for academicians, researchers, and practitioners for publishing original research articles or review articles. The scope of the articles published in this journal deal with a broad range of topics, including: Language Literature Culture Educational Technology History Archeology
Articles 99 Documents
PERLAWANAN TERHADAP STIGMA DALAM LA PETITE FADETTE KARYA GEORGE SAND Ganing, Enjelin; Hasbullah; Bandu,M.Pd, Dra.Irianty
Jurnal Sarjana Ilmu Budaya Vol. 5 No. 02 (Mei) (2025): Jurnal Sarjana Ilmu Budaya
Publisher : Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu budaya, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antar tokoh yang menghasilkan stigma dan pengelompokkan stigma serta upayanya untuk melakukan perlawanan stigma dalam Novel La Petite Fadette karya George Sand. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor yang menyebabkan stigma muncul, pengelompokkan stigma, dan bentuk perlawanan stigma. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kalimat – kalimat yang terdapat dalam Novel La Petite Fadette karya George Sand. Adapun landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Stigma dari Erving Goffman, Scheid, dan Brown. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan mengenai perlawanan terhadap stigma dalam Novel La Petite Fadette karya George Sand, dapat disimpulkan bahwa Stigma terbentuk karena kurangnya pendidikan atau edukasi serta kesadaran yang diperlukan oleh setiap masyarakat. Stigma juga dikelompokkan menjadi 4 (empat), yaitu : fisik dan sosial, labelling, stereotip, dan diskriminasi. Upaya perlawanan stigma yang dilakukan bergantung pada proses dan perubahan secara signifikan untuk mengubah stereotip setiap masyarakat ke arah lebih positif.
Representasi Makna dalam Lirik Kumpulan Lagu yang Dipopulerkan oleh Hamza Namira (Analisis Semiotika Roland Barthes) Yulia Rahmah Amalia; Muhammad Ridwan; Mujadilah Nur
Jurnal Sarjana Ilmu Budaya Vol. 5 No. 02 (Mei) (2025): Jurnal Sarjana Ilmu Budaya
Publisher : Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu budaya, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang. Beberapa masyarakat awam di Indonesia masih menganggap bahwa lagu berbahasa Arab adalah selawat. Perspektif ini muncul karena adanya tantangan bahasa. Sedangkan lagu-lagu bahasa Arab memiliki makna yang sangat positif, membawa harapan, serta perubahan. Makna tersebut ada pada lagu Hamza Namira yaitu Dari Ya Alby, Laa Tabki, Rayah El Hayah, Ya Mazloum, dan Wa Laa Sohba Ahla. Lagu-lagu ini dianalisis menggunakan teori semiotika Roland Barthes untuk memahami bagaimana lirik-lirik ini berfungsi untuk menyampaikan makna yang lebih. Tujuan. Tujuan dari penelitian ini untuk menginterpretasikan serta menelaah makna denotasi dan konotasi yang terkandung dalam lirik lagu Hamza Namira, dan diharapkan dapat mengungkap mitos apa saja yang terdapat dalam setiap lagu yang dipopulerkan oleh Hamza Namira. Metode. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian dengan pendekatan kualitatif dan juga menggunakan metode deskriptif yang dilakukan dengan cara menjabarkan objek data secara tepat. Hasil. Secara denotatif, lirik-lirik ini menggambarkan pengalaman emosional seperti keterasingan, kesedihan, ketidakadilan, dan Harapan. Sementara itu, secara konotatif, lirik-lirik ini menyampaikan makna yang lebih dalam yang menggambarkan kerentanan emosional, perjuangan batin, simbol harapan yang rapuh, dan pencarian makna dalam hidup. Mitos memberikan gambaran umum dan filosofi hidup yang diwariskan secara kolektif, seperti kehidupan sebagai perjalanan emosional yang tak terhindarkan, ketidakadilan yang selalu ada, dan harapan yang terus diperjuangkan meskipun penuh rintangan. Kesimpulan. Dengan analisis ini, dapat disimpulkan bahwa lagu-lagu Hamza Namira memainkan peran penting dalam membentuk dan mempertahankan mitos dalam budaya masyarakat, menjadikannya lebih dari sekedar karya seni, tetapi juga alat komunikasi yang memiliki pengaruh mendalam terhadap persepsi dan pemaknaan realitas oleh pendengarnya.
Penggunaan Idhofah Dalam Kitab Qasidah Burdah Karya Imam Al-Bushiri (Dirasah Tahliliyah Nahwiyah) Suardi, A.M. Asnam; Zuhriah; Ramadhan, Ilham
Jurnal Sarjana Ilmu Budaya Vol. 5 No. 02 (Mei) (2025): Jurnal Sarjana Ilmu Budaya
Publisher : Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu budaya, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kitab Qaṣīdah al-Burdah karya al-Būṣīrī merupakan karya sastra Arab yang terkenal, terutama dalam pujian terhadap Nabi Muhammad SAW. Salah satu elemen penting dalam karya ini adalah penggunaan uslūb idhāfah (الإضافة), yang berfungsi menghubungkan dua kata benda untuk menciptakan makna yang lebih spesifik. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fungsi penggunaan idhāfah dalam Qaṣīdah al-Burdah dan mengidentifikasi kontribusinya terhadap struktur bahasa Arab. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan library research, di mana data diambil dari teks Qaṣīdah al-Burdah yang terdiri dari 10 bab dan 189 bait. Hasil, penelitian menunjukkan bahwa dari 189 bait, ditemukan 244 uslub idhofah, dan penggunaan idhāfah, yang terbagi menjadi dua jenis: idhāfah lafdhīyah (44 kasus) dan idhāfah maknawīyah (200 kasus). Fungsi idhāfah ini meliputi berbagai peran sintaksis, seperti mubtada’, Khobar, fai’il, maf’ul bih, maf’ul fih, maf’ul ma’ah, maf’ul lah, badl, ismul khobar, kaana wa akhwatuha, isim dan khobar inna wa akhwatuha, isim majrur (muta’alliq), shifah, munada mudhof, naaibul fa’il, harf naafi, taukiid, maf’ul muthlak, ma’thuf, dan haal. Kesimpulan, penelitian ini menunjukkan bahwa idhāfah bukan hanya sekadar penggabungan kata benda, melainkan juga memainkan peran penting dalam memperkaya makna dan estetika karya sastra Arab. Pemahaman yang mendalam tentang penggunaan idhāfah sangat penting dalam menelaah teks-teks sastra klasik untuk menggali makna yang terkandung dalam bahasa yang kompleks.
THE PORTRAYAL OF HEGEMONY IN THE MOVIE V FOR VENDETTA Rafsel Khomeini
Jurnal Sarjana Ilmu Budaya Vol. 5 No. 03 (September) (2025): Jurnal Sarjana Ilmu Budaya
Publisher : Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu budaya, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12259/jsib.v5i03 (September).45980

Abstract

This study examines the movie V for Vendetta through the lens of Gramsci’s theory of hegemony, focusing on political, cultural, and ideological forms. According to Gramsci, hegemony is maintained not only through coercion but also through consent, as ruling powers shape cultural norms, beliefs, and political structures to legitimize their dominance. In V for Vendetta, political hegemony is portrayed through authoritarian governance, constant surveillance, and propaganda, while cultural hegemony appears in the form of state-controlled media, historical revisionism, and the silencing of dissenting voices. Ideological hegemony is reinforced by instilling fear, obedience, and a distorted sense of justice, shaping how individuals perceive themselves and the world around them. This study uses a documentation method, which involves collecting, analyzing, and interpreting data from the film by repeatedly watching it and noting key scenes and dialogues that reflect Gramsci’s theory. Thirteen data points were identified and analyzed, revealing how hegemony operates and where it falters. The film ultimately suggests that although political, cultural, and ideological domination can sustain an oppressive regime, resistance remains possible through awareness, dissent, and collective action. By critically engaging with these portrayals, this study encourages readers to recognize and question hegemonic narratives in literature and society.
TREN PENGGUNAAN TEKNOLOGI AI (ARTIFICIAL INTELLIGENCE) DI KALANGAN MAHASISWA BAHASA DAN SASTRA ARAB DI KOTA MAKASSAR Rahmayanti Rukmana, Sri; Andi Agussalim; Baso, Yusring Sanusi; Haeruddin
Jurnal Sarjana Ilmu Budaya Vol. 5 No. 03 (September) (2025): Jurnal Sarjana Ilmu Budaya
Publisher : Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu budaya, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12259/jsib.v5i03 (September).46033

Abstract

SRI RAHMAYANTI RUKMANA. Tren penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) di kalangan mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab di Kota Makassar (dibimbing oleh Dr. Andi Agussalim, S.S., M.Hum). Latar belakang. Teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin berkembang dan mulai dimanfaatkan dalam dunia pendidikan, termasuk dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Arab. Namun, sejauh mana mahasiswa benar-benar memanfaatkan teknologi ini, serta tantangan dan aspirasi mereka dalam mengintegrasikan AI ke dalam proses belajar masih belum banyak diteliti secara mendalam. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tren penggunaan teknologi AI, persepsi kemudahan akses, hambatan yang dihadapi, dan saran mahasiswa untuk pengembangan teknologi AI dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Arab. Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan instrumen kuesioner yang disebarkan kepada 67 mahasiswa dari tiga perguruan tinggi di Kota Makassar. Analisis data dilakukan secara statistik deskriptif menggunakan Microsoft Excel, serta dilengkapi refleksi teoritik melalui pendekatan TAM, DOI, dan Konstruktivisme. Hasil. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa aktif menggunakan AI, khususnya untuk penerjemahan teks Arab dan pemahaman tata bahasa. Mahasiswa merasakan kemudahan dalam mengakses teknologi AI, tetapi masih menghadapi kendala seperti biaya langganan dan ketidaksesuaian AI dengan konteks Bahasa Arab. Saran mahasiswa mencerminkan harapan akan pengembangan AI yang lebih akurat, terjangkau, dan kontekstual terhadap Bahasa Arab. Kesimpulan. AI telah menjadi alat bantu belajar yang signifikan bagi mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab. Penelitian ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan, dosen, dan pengembang teknologi untuk menciptakan ekosistem pembelajaran berbasis AI yang inklusif dan relevan. Kata kunci: Artificial Intelligence; Bahasa Arab; mahasiswa; TAM; DOI; pembelajaran digital.
The Psychological Analysis of The Main Character in The Movie John Wick Manuputty, Altur
Jurnal Sarjana Ilmu Budaya Vol. 5 No. 03 (September) (2025): Jurnal Sarjana Ilmu Budaya
Publisher : Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu budaya, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12259/jsib.v5i03 (September).46388

Abstract

This study explores the psychological analysis of the main character in John Wick (2014), emphasizing the emotional and motivational factors that drive his actions. By applying Bernhardt's psychological aspects and Kenney's conflict theory, the research investigates the protagonist's internal struggles alongside his external challenges. Key issues examined include grief, trauma, and the pursuit of justice, highlighting how these elements shape character development and influence the narrative's progression. Utilizing a qualitative descriptive method and thorough film analysis, the study reveals that John Wick's journey transcends mere revenge; it represents a complex psychological quest for closure, identity, and moral reconciliation. The findings emphasize the significance of emotions, ethical dilemmas, and personal values in character-driven narratives, illustrating how internal conflicts affect external actions. This research adds to broader discussions on the psychological depth of cinematic characters and underscores the universal themes of loss and resilience. Future studies could investigate similar analyses across different genres to deepen our understanding of character psychology and audience engagement.
Kalimat-kalimat yang Memiliki Posisi I’rab dalam Surah Āli Imrān (Dirasah Tahliliyah Nahwiyyah) Nurhidayah, Fitrah; Zuhriah, Zuhriah
Jurnal Sarjana Ilmu Budaya Vol. 5 No. 03 (September) (2025): Jurnal Sarjana Ilmu Budaya
Publisher : Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu budaya, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12259/jsib.v5i03 (September).47436

Abstract

Latar belakang. Kalimat yang memiliki posisi i’rab (الجمل التي لها محل من الإعراب) merupakan unsur penting dalam kajian sintaksis bahasa Arab karena berperan dalam menentukan fungsi kalimat dalam struktur gramatikal. Namun dalam praktiknya, banyak pembelajar bahasa Arab yang mengalami kesulitan dalam membedakan jenis dan fungsi kalimat, terutama ketika bentuk kalimat tampak serupa namun ternyata menempati posisi i’rab yang berbeda. Surah Āli ‘Imrān dipilih sebagai objek kajian karena memiliki struktur kalimat yang kompleks dan bervariasi. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk jumlah yang memiliki posisi i’rab dalam Surah Āli ‘Imrān serta menganalisis fungsi sintaksisnya. Metode. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif dengan pendekatan kepustakaan (library research). Teknik analisis dilakukan melalui tahap reduksi data, klasifikasi kalimat berdasarkan jenis dan posisi i’rab-nya, analisis menggunakan teori nahwu serta penarikan kesimpulan berdasarkan hasil temuan. Hasil. Penelitian ini menunjukkan bahwa kalimat yang memiliki posisi i’rab di dalam Surah Āli ‘Imrān terdiri atas 110 jumlah ismiyyah dan 345 jumlah fi’liyyah. Posisi i’rab-nya meliputi: khabar (130), ḥāl (55), maf’ūl bih atau maqūl al-Qawl (78), muḍāf ilaih (33), jawab dari syarṭ jazm (29), pengikut dari kata mufrad (na’at, badal atau ‘aṭaf) (32), pengikut dari jumlah yang memiliki posisi i’rab (87). Kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan pentingnya pemahaman struktur kalimat dalam menafsirkan makna ayat-ayat Al-Qur’an secara sintaksis.
Amanat dalam Lirik Lagu Arab yang Viral di Masyarakat Indonesia Widiyawati Nasir, Nur Putri; Zuhriah, Zuhriah
Jurnal Sarjana Ilmu Budaya Vol. 5 No. 03 (September) (2025): Jurnal Sarjana Ilmu Budaya
Publisher : Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu budaya, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12259/jsib.v5i03 (September).47439

Abstract

Latar Belakang. Lagu merupakan salah satu karya sastra yang akhir-akhir ini banyak masyarakat indonesia. Lagu merupakan sarana untuk menyampaikan pesan dari pencipta kepada pendengarnya. Saat ini, lagu-lagu berbahasa Arab semakin viral, khususnya di Indonesia. Generasi milenial cenderung lebih mudah terpengaruh oleh lagu-lagu yang mereka temukan di media sosial seperti Instagram, TikTok, YouTube, dan platform lainnya. Namun, tidak semua lagu berbahasa Arab memiliki makna yang islami. Dalam beberapa kasus di Indonesia, terdapat penyalahgunaan lagu yang tidak sesuai dengan konteksnya, sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman dan menggiring masyarakat pada interpretasi yang keliru. Teori intrinsik diharapkan bisa menjawab permasalahan terhadap penyalahgunaan terhadap lagu-lagu arab viral. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja jenis-jenis amanat dan bentuk-bentuk penyampaian dalam teori intrinsik. Metode. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan library research. Data penelitian yaitu 3 lagu arab viral yang dipilih (Ya Tab-tab, Sabry Aalil, dan Haga Mestakhbeya). Hasil. Dari ke 3 lagu-lagu arab viral tersebut, yaitu jenis-jenis amanat ditemukan 8 bait lagu hubungan manusia dengan dirinya sendiri, dan 45 bait lagu hubungan manusia dengan lingkungan sosial. Bentuk penyampaian amanat, yaitu penyampaian langsung terdapat 15 bait lagu Ya Tab-tab, 10 bait lagu Sabry Aalil, dan 6 bait lagu Haga Mestakhbeya. Sedangkan bentuk penyampaian tidak langsung terdapat 6 bait lagu dalam lagu Ya Tab-tab, 11 bait lagu dalam lagu Sabry Aalil, dan 11 bait lagu dalam lagu Haga Mestakhbeya. Kesimpulan. Tidak semua lagu berbahasa Arab itu membahas tentang keagamaan. Penting untuk terlebih dahulu memahami makna dan pesan yang terkandung dalam lagu, agar dapat digunakan sesuai konteksnya.
Makna Dalam Lirik Lagu Ya Habiba Ya Falastin Karya Maher Zain Analisis Semiotika Roland Barthes Dzulqaidah, Amalia; Masnani, Sitti Wahidah; Andi Agussalim; Ridwan, Muhammad
Jurnal Sarjana Ilmu Budaya Vol. 5 No. 03 (September) (2025): Jurnal Sarjana Ilmu Budaya
Publisher : Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu budaya, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12259/jsib.v5i03 (September).47495

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna yang terkandung dalam lirik lagu “Ya Habiba Ya Falastin” karya Maher Zain dengan menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes. Lagu ini tidak hanya mengekspresikan cinta terhadap Palestina, tetapi juga sarat dengan simbol perlawanan, penderitaan, dan harapan akan kemerdekaan. Pendekatan Barthes diterapkan untuk menganalisis makna pada tiga tingkat: denotatif (makna literal), konotatif (makna emosional dan kultural), dan mitos (ideologi yang tersembunyi). Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi terhadap lirik sebagai data primer. Hasil analisis menunjukkan bahwa lagu ini membentuk konstruksi ideologis dan spiritual di mana Palestina tidak hanya hadir sebagai tempat geografis, melainkan sebagai simbol kolektif perjuangan umat. Lagu ini juga menampilkan narasi mitologis tentang keberanian, ketabahan, dan identitas, serta menegaskan musik sebagai media yang efektif dalam menyuarakan isu kemanusiaan dan perlawanan. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap kajian sastra Arab modern, khususnya dalam mengungkap relasi antara bahasa, simbol, dan ideologi dalam teks lagu Arab kontemporer.

Page 10 of 10 | Total Record : 99