cover
Contact Name
Rina Saputri
Contact Email
apt.rinasaputri@gmail.com
Phone
+6282350203789
Journal Mail Official
sainsmedisina@wpcpublisher.com
Editorial Address
Komplek Kelapa Sawit No.13 Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia
Location
Kota banjarbaru,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Sains Medisina
ISSN : -     EISSN : 29641853     DOI : -
Sains Medisina merupakan media publikasi penelitian orisinil dan review article tentang penemuan obat, sistem penghantaran obat, pengembangan obat, evaluasi sediaan kosmetik dan makanan. Jurnal ini mencakup bidang-bidang khusus seperti kimia obat, farmakologi, farmakognosi, fitokimia, farmakokinetik, farmakodinamik, analisis farmasi, sistem penghantaran obat, teknologi farmasi, bioteknologi farmasi, dan mikrobiologi.
Articles 173 Documents
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Lip Balm Ekstrak Buah Semangka (Citrullus lanatus) sebagai Sun Protection Ni Nyoman Risnayanti; Setia Budi; Mia Audina
Sains Medisina Vol 1 No 2 (2022): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.477 KB)

Abstract

Bibir merupakan salah satu bagian kulit yang perlu dijaga kelembabannya, sehingga diperlukan sediaan yang dapat digunakan untuk melindungi dan menjaga kesehatan bibir dari paparan sinar matahari menggunakan tabir surya atau sun protection. Semangka mengandung karotenoid (likopen) yang bertindak sebagai penghambat UV. Lip balm adalah kosmetik yang digunakan untuk mencegah kekeringan dan melindungi bibir dari paparan radiasi sinar UV. Tujuan penelitian mengetahui ekstrak buah semangka dapat diformulasikan sebagai sediaan lip balm, mengetahui terdapat perbedaan karakteristik pada sediaan lip balm dengan basis carnauba wax pada konsentrasi 4%, 6%, dan 8 %, mengetahui formula lip balm memiliki aktivitas sebagai sun protection factors (SPF). Metode penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental dengan rancangan one-shot case study. Ekstrak buah semangka diformulasikan menjadi tiga formula dan selanjutnya dilakukan evaluasi sediaan meliputi uji organoleptis, homogenitas,pH, daya sebar, daya lekat dan uji aktivitas spf. Hasil penelitian sediaan lip balm ekstrak semangka pada formulasi 3 menunjukkan perbedaan tekstur dibandingkan formulasi 1 dan 2. Hasil uji homogenitas, pH, daya sebar, dan daya lekat menunjukkan bahwa semua formulasi memenuhi spesifikasi. Hasil uji aktivitas menunjukkan nilai SPF sebesar 20,06. Berdasarkan analisis data menunjukkan adanya perbedaan signifikan dari hasil evaluasi fisik sediaan lip balm pada formula 1, 2 dan 3. 
Uji Sedatif Fraksi Etil Asetat Daun Ketapang (Terminalia catappa L.) Terhadap Mencit Dindawati Khadijah; Dyan Fitri Nugraha; Erlina Syamsu
Sains Medisina Vol 1 No 3 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.992 KB)

Abstract

Masyarakat kasongan kerap menggunakan daun ketapang sebagai penenang untuk ikan hias, potensi daun ketapang sebagai sedasi perlu dibuktikan melalui uji praklinis sebagai salah satu alternatif dari pengobatan yang mebutuhkan sedasi seperti gangguan tidur dan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas fraksi etil asetat daun ketapang (Terminalia catappa L.) yang berpotensi memiliki efek sedasi terhadap mencit. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan pretest postest with control group design. Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol positif (fenobarbital 0,312 mg), kelompok kontrol negatif (larutan Na CMC 0,5%) dan kelompok fraksi etil asetat daun ketapang berturut-turut dengan dosis  2,25 g/20gBB; 4,5 g/20gBB; dan 9 g/20gBB. Efek sedasi diuji secara Force Swimming Test dengan waktu renang selama 10 menit. Hasil penelitian menunjukkan Selisih immobillity time dari ketiga dosis fraksi etil asetat daun ketapang dengan nilai berturut-turut 0,000; 0,000; dan 0,000 berbeda signifikan dengan kontrol negatif  dan tidak berbeda signifikan dengan kontrol positif 0,000 dengan nilai dosis 1 0,700; dosis 2 1,000 dan dan dosis 3 0,600 secara deskriptif dosis ini memiliki nilai yang sama dengan kontrol positif. Simpulan dari penelitian ini ketiga dosis Fraksi etil asetat daun ketapang (Terminalia catappa L.) 2,25 g/20gBB; 4,5 g/20gBB; dan 9 g/20gBB dapat memberikan efek sedasi pada mencit seperti kontrol positif.
Uji Efektivitas Antimikroba Kulit Batang Jambu Mete (Anacardium occidentale) Terhadap Bakteri Escherichia coli Ihda Syifa El Rahma; Kunti Nastiti; Siti Malahayati
Sains Medisina Vol 1 No 4 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.579 KB)

Abstract

Jambu mete (Anacardium occidentale) merupakan salah satu tanaman dapat digunakan sebagai obat tradisional. Masyarakat Suku Dayak Dusun Deyah yang bermukim di Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan lebih sering mengatasi diare dengan menggunakan kulit batangnya. Beberapa bakteri yang dapat menyebabkan penyakit diare salah satunya adalah Escherichia coli. Untuk mengetahui efektivitas antibakteri kulit batang jambu mete terhadap bakteri gram negatif yakni salah satunya Escherichia coli. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan variasi konsentrasi 1000 ppm,500 ppm,250 ppm,125 ppm dan 62,5 ppm. Metode yang digunakan yaitu difusi cakram untuk menentukan zona hambat dan dilusi untuk menentukan KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) dan KBM (Konsentrasi Bunuh Minimum). Ekstrak kulit batang jambu mete (Anacardium occidentale) memiliki aktivitas antibakteri terhadap E.coli dengan zona hambat kategori sedang dan KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) pada konsentrasi 250 ppm namun belum memiliki KBM (Konsentrasi Bunuh Minimum). Kulit batang jambu mete memiliki aktivitas antibakteri dengan KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) pada konsentrasi 250 ppm namun belum memiliki daya bunuh terhadap bakteri E.coli.
Identifikasi Senyawa Kimia Dan Penetapan Kadar Flavonoid Total Pada Tingkatan Fraksi Daun Hapa-Hapa (Flemingia macrophylla) Citra Agustiani Kusuma; Kunti Nastiti; Setia Budi
Sains Medisina Vol 1 No 2 (2022): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.062 KB)

Abstract

Daun hapa-hapa (Flemingia macrophylla) secara empiris digunakan masyarakat dalam mengatasi permasalahan kulit seperti flek dengan cara mencampurnya bersama bedak dingin. Hasil skrining menunjukkan adanya Flavonoid yang berperan sebagai antioksidan. Aktivitas antioksidan akan meningkat dengan tingginya kadar flavonoid. Adanya korelasi antara antioksidan dan flavonoid, maka perlu dilakukan penetapan kadar flavonoid. Diketahui kadar pada ekstrak sebesar 64,4 mg QE/g, sedangkan penelitian pada tingkatan fraksi belum pernah dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mengidentifikasi senyawa kimia dan mengetahui kadar flavonoid total pada tingkatan fraksi daun Hapa-Hapa (Flemingia macrophylla). Penelitian ini menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Metode fraksinasi adalah ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan air. Penapisan fitokimia menggunakan uji fitokimia, dan kadar flavonoid total ditentukan dengan spektrofotometri UV-Vis. Hasil uji kualitatif, fraksi n-heksan mengandung fenolik, flavonoid, steroid, dan antrakuinon. Pada fraksi etil asetat mengandung alkaloid, flavonoid, fenolik, tanin, terpenoid, antrakuinon, dan saponin. Pada fraksi aquadest mengandung flavonoid, fenolik, terpenoid, antrakuinon dan saponin. Sedangkan uji kuantitatif menunjukkan kadar flavonoid total fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi aquadest masing-masing adalah 23,3 mg QE/g; 28,5 mg QE/g; dan 13,9 mg QE/g. kesimpulan dari penelitian ini, fraksi etil asetat mengandung lebih banyak senyawa kimia serta memiliki kadar flavonoid tertinggi dibanding fraksi lainnya.
Identifikasi Teofilin Pada Sediaan Serbuk Jamu Sesak Nafas Secara KLT Dan Spektrofotometri Uv-Vis Aisyah Dina Aziza; Rahmadani Rahmadani; Madschen Sia Mei Ol Siska Selvija Tambun
Sains Medisina Vol 1 No 4 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.538 KB)

Abstract

Saat ini semakin banyaknya industri jamu dan farmasi yang memproduksi obat tradisional. Jamu yang diduga mengandung bahan kimia obat Teofilin sangat mudah didapatkan dipasaran sehingga hal ini dijadikan peluang bagi beberapa pihak untuk mendapatkan keuntungan dengan merugikan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi teofilin yang terdapat dalam jamu sesak nafas sediaan serbuk yang beredar di Kota Banjarmasin. Analisis dilakukan menggunakan metode kromatogrfi lapis tipis dan Spektrofotometri Uv-Vis. Hasil pengujian menggunakan KLT dari sampel 1-6 berturut-turut menunjukkan harga Rf  0,9;  0,91; 0,93; 0,91; 0,91; 0,93 dan didapatkan kadar 10,62 ppm, 10,62 ppm, 10,23 ppm, 6,38 ppm, 7,15 ppm, 12,92 ppm. Hasil ini menunjukkan bahwa sampel jamu positif mengandung bahan kimia obat teofilin. Simpulan dari penelitian masih terdapat jamu yang mengandung bahan kimia obat.
Skrining Fitokimia Dan Penetapan Kadar Flavonoid Total Ekstrak Daun Tunjuk Langit (Helminthostachys zeylanica) Pada Tingkat Fraksi Umi Kalsum; Kunti Nastiti; Melviani Melviani
Sains Medisina Vol 1 No 3 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.688 KB)

Abstract

Tunjuk Langit (Helminthostachys zeylanica) merupakan tumbuhan yang tumbuh liar di daerah yang lembab. Secara empiris tanaman tunjuk langit digunakan untuk menyembuhkan beberapa penyakit seperti wajah berjerawat dan mengatasi gangguan tidur. Senyawa flavonoid memiliki efek farmakologi sebagai antihipertensi, antibakteri, antioksidan dan antidiabetes. Senyawa flavonoid dapat ditarik dengan kepolaran yang berbeda-beda karena sifat kepolaran flavonoid bergantung dengan kepolaran pelarut. Tujuan untuk mengetahui senyawa yang terkandung dalam ekstrak daun tunjuk langit (Helminthostacys zeylanica) dan mengetahui kadar flavonoid total pada tingkat fraksi dari ekstrak daun tunjuk langit (Helminthostacys zeylanica). Metode Penelitian ini bersifat deksriptif analitik dimana metode ini merupakan suatu penelitian yang mempunyai tujuan untuk menganalisis  Penetapan Kadar Flavonoid total pada tingkatan fraksi ekstrak daun tunjuk langit (Helminthostachys zeylanica) dengan menggunakan Metode Spektrofotometri UV-Vis. Hasil Berdasarkan hasil skrining fitokimia pada daun tunjuk langit positif mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan terpenoid. Data fraksi daun tunjuk langit didapat kadar flavonoid total dari etil asetat; n-heksan; aquades sebesar 174,286 mg QE/g; 102,286 mg QE/g; 69,4 mg QE/g. Simplan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui hasil penentuan kadar flavonoid total tertinggi terdapat pada fraksi etil asetat.
Penetapan Kadar Alkaloid Total Ekstrak Daun Rambusa (Passiflora foetida L.) Dengan Tingkatan Fraksi Nurfikriana Rahmah; Rohama Rohama; Melviani Melviani
Sains Medisina Vol 1 No 4 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.877 KB)

Abstract

Daun rambusa (Passiflora foetida L.) merupakan salah tumbuhan yang sering dimanfaatkan masyarakat sebagai salah satu tanaman obat di daerah Kalimantan Selatan untuk mengobati luka atau sebagai penutup luka. Daun rambusa (Passiflora foetida L.) memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid. Alkaloid memiliki banyak aktivitas farmakologis didalamnya, salah satunya yaitu sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar alkaloid total ekstrak daun rambusa (Passiflora foetida L.) dengan tingkatan fraksi, serta melihat pengaruh tingkatan fraksi terhadap kadar alkaloid. Metode yang digunakan yaitu analisis kualitatif untuk mengidentifikasi senyawa alkaloid dan analisis kuantitatif untuk menentukan kadar alkaloid dengan menggunakan spektrofotometri uv-vis, sedangkan untuk melihat pengaruh tingkatan fraksi terhadap kadar alkaloid dengan menggunakan metode True Experimental dengan desain penelitian Randomized block design. Hasil identifikasi uji warna pada ekstrak daun rambusa (Passiflora foetida L.) dengan tingkatan fraksi positif mengandung alkaloid, dengan kadar alkaloid yang diperoleh pada fraksi n-heksan sebesar 7,161%, fraksi kloroform 3,080%, dan fraksi metanol 2,340%, serta adanya pengaruh yang signifikan pada fraksi-fraksi tertentu terhadap kadar alkaloid.
Penetapan Kadar Flavonoid Total Pada Ekstrak Daun Cabe Rawit (Capsicum frutescens L.) Dengan Tingkatan Fraksi Ni Gusti Ayu Putri Kencanawati; Rohama Rohama; Darini Kurniawati
Sains Medisina Vol 1 No 3 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.573 KB)

Abstract

Daun cabe rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia. Secara empiris daun cabe rawit digunakan sebagai antiinflamasi oleh masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu terkhusus di Kecamatan Sungai Loban. Daun cabe rawit (Capsicum frutescens L.) diketahui mengandung flavonoid yang memiliki berbagai aktivitas farmakologis, salah satunya sebagai antiinflamasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar flavonoid total pada tingkatan fraksi ekstrak daun cabe rawit dengan metode deskriptif yaitu mendeskripsikan hasil fraksinasi dengan pelarut berbeda. Uji senyawa flavonoid dengan metode uji warna dan uji kadar flavonoid dengan metode spektrofotometri uv-vis. Hasil uji identifikasi senyawa flavonoid pada fraksi n-heksan, etil asetat dan air positif flavonoid dengan pereaksi H2SO4 P, hasil dari uji kadar flavonoid total ekstrak daun cabe rawit pada tingkatan fraksi yaitu fraksi n-heksan 4,87 mgQE/g, fraksi etil asetat 8,50 mgQE/g dan air 4,16 mgQE/g. Kesimpulannya pada masing-masing fraksi mengandung senyawa flavonoid dan memiliki kadar flavonoid total tertinggi pada fraksi etil asetat.
Aktivitas Infusa Daun Pisang Susu (Musa Acuminata Colla) Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan (Mus Musculus) Yang Diinduksi Aloksan Rifda Naufa Lina; Hasty Martha Wijaya; Sihhatul Fuadah
Sains Medisina Vol 1 No 1 (2022): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.498 KB)

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai adanya gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein dan hiperglikemia yang terjadi karena pankreas tidak mampu mensekresi insulin, gangguan kerja insulin ataupun keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas infusa daun pisang susu yang memiliki kandungan flavonoid dan fenolik terhadap mencit jantan (Mus musculus) yang diinduksi aloksan. Desain Penelitian ini berupa true eksperimental dengan adanya Pre-postest grup kontrol. Pengukuran kadar glukosa dalam darah dilakukan setelah hewan uji dipuasakan selama 18 jam. Kemudian hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok, dengan masing-masing kelompok terdapat 5 ekor hewan uji sebagai berikut:  kontrol positif (Metformin), kontrol negatif (Na-CMC 0,5%), kelompok infusa daun pisang susu 10%, 20% dan 40% perlakuan dilakukan selama 14 hari. Setelah diinduksi aloksan diukur kadar glukosa darah pada hari 4, 7, dan 14. Analisa data penelitian ini menggunakan uji One Way ANOVA pada tahap kepercayaan 95% dan dilanjut uji post hoc Tukey. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa infusa daun pisang susu 40% menunjukkan aktivitas penurunan kadar glukosa dalam darah yang terbaik, serta tidak memiliki perbedaan signifikan dengan Metformin sebagai kontrol positif.
Aktivitas Antibakteri Nira Aren (Arenga pinnata Merr) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis Risky Amelia; Putri Vidiasari Darsono; Rina Saputri
Sains Medisina Vol 1 No 4 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.765 KB)

Abstract

Jerawat adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh produksi minyak berlebih kemudian meradang sehingga memicu penyumbatan pada pori-pori. Salah satu bakteri penyebab jerawat adalah bakteri Staphylococcus epidermidis. Jerawat yang diinfeksi bakteri dapat disembuhkan dengan penggunaan antibiotik, namun penggunaan antibiotik saat ini banyak menyebabkan resistensi dalam penggunaan jangka waktu panjang, sehingga diperlukan alternatif obat untuk mengatasi jerawat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui metabolit sekunder dan aktivitas antibakteri nira aren (Arenga pinnata Merr) terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dengan pengujian KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) dan KBM (Konsentrasi Bunuh Minimum). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah true experimental dengan post test only with control group design. Metode pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram dan dilusi cair. Hasil penelitian Nira aren (Arenga pinnata Merr) positif mengandung alkaloid, saponin, triterpenoid dan memiliki aktivitas antibakteri dengan rata-rata zona hambat 9,3 mm menggunakan metode difusi cakram dan nilai KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) terdapat pada konsentrasi 33%. Hasil uji statistik Kruskall Wallis 0,007 dan Mann Whitney 0,025 yang artinya terdapat perbedaan bermakna antara kelompok konsentrasi nira aren dan kontrol positif dengan kontrol negatif. kesimpulan penelitian ini nira aren (Arenga pinnata Merr) positif mengandung alkaloid, saponin, triterpenoid dan memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dengan nilai KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) 33% dan tidak memiliki nilai KBM (Konsentrasi Bunuh Minimum).

Page 2 of 18 | Total Record : 173