cover
Contact Name
Rina Saputri
Contact Email
apt.rinasaputri@gmail.com
Phone
+6282350203789
Journal Mail Official
sainsmedisina@wpcpublisher.com
Editorial Address
Komplek Kelapa Sawit No.13 Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia
Location
Kota banjarbaru,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Sains Medisina
ISSN : -     EISSN : 29641853     DOI : -
Sains Medisina merupakan media publikasi penelitian orisinil dan review article tentang penemuan obat, sistem penghantaran obat, pengembangan obat, evaluasi sediaan kosmetik dan makanan. Jurnal ini mencakup bidang-bidang khusus seperti kimia obat, farmakologi, farmakognosi, fitokimia, farmakokinetik, farmakodinamik, analisis farmasi, sistem penghantaran obat, teknologi farmasi, bioteknologi farmasi, dan mikrobiologi.
Articles 173 Documents
Penetapan Kadar Flavonoid Total Fraksi N-Butanol Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis Terhadap Ekstrak Daun Sukun (Artocarpus altilis) Mahdalena Mahdalena; Ali Rakhman Hakim; Putri Vidiasari Darsono
Sains Medisina Vol 1 No 1 (2022): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.029 KB)

Abstract

Daun Sukun (Artocarpus altilis) merupakan salah satu bagian tanaman dari banyak tanaman yang digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional untuk menjaga kesehatan dan dapat menyembuhkan suatu penyakit salah satunya yaitu hipertensi. Senyawa yang berperan adalah senyawa flavonoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui kadar flavonoid total fraksi n-butanol dari ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis) dengan metode Spektrofotometri UV-Vis. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi kandungan flavonoid dengan kromatografi lapis tipis dan menggunakan metode spektrofotometri UV – Vis. Hasil Penelitian dari ekstrak fraksi n-butanol daun sukun (Artocarpus altilis) mengandung senyawa flavonoid yang ditunjukan dengan nilai Rf ekstrak fraksi n-butanol daun sukun 0,6 yang nilai tersebut mendekati nilai Rf dari kuersein 0,375. Analisis kadar flavonoid ekstrak n-butanol daun sukun dilakukan pada panjang gelombang 418 nm dengan nilai absorbansi 0,090. Kadar flavonoid total dalam sampel dihitung dengan cara mengkalibrasi nilai absorbansi sampel dengan persamaan linear standar kuersetin yaitu y = 0,0128 x + 0,0182 dengan koefisien korelasi (R2) = 0,9960 dan didapatkan kandungan flavonoid total dalam ekstrak n-butanol daun sukun yaitu 4,2417 mg/L dengan persentase 0,42417%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kadar senyawa flavonoid total daun sukun sebanyak 4,2417 mg QE/g dengan persentase total flavonoid yaitu 0,42417%.
Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Naga (Hylocereus sp.) Dalam Sediaan Spray Sebagai Identifikasi Boraks Riza Fahlevi Wakidi; Adhisty Nurpermatasari; Ahmad Purnawarman Faisal; Hasdima Fajariska Pasaribu
Sains Medisina Vol 1 No 1 (2022): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.421 KB)

Abstract

Boraks (Natrium tetraboraks) merupakan bahan pengawet yang dilarang digunakan sebagai bahan tambahan makanan di Indonesia, karena sifatnya toksik atau beracun untuk manusia, tapi Saat ini boraks cenderung digunakan dalam industri rumah tangga sebagai bahan pengawet makanan agar makanan tahan lama dan biaya produksi lebih rendah. Pemanfaatan kulit buah naga yang memiliki zat warna alami antosianin cukup tinggi, salah satunya dijadikan identifkasi boraks pada bahan makanan. Pemilihan sediaan spray berkaitan dengan kemudahan dalam penggunaan sewaktu identifikasi. Penelitian ini bersifat eksperimental, yaitu membuat formulasi sediaan spray sederhana dengan dilakukan uji organoleptik dan uji konsentrasi serta uji kualitatif yaitu uji nyala api dan reaksi kurkumin. Sampel dalam penelitian ini adalah limbah kulit buah naga sebanyak 200 gr dengan 3 konsentrasi (5%, 10%, dan 15%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perubahan warna, endapan atau uap pada masing-masing tabung reaksi berisi media makanan (lontong) dan boraks yang disemprot dengan sediaan spray yang berbeda konsentrasi. Kesimpulan penelitian ini didapatkan sediaan spray dari limbah kulit buah naga (Hylocereus sp.) yang dapat digunakan sebagai identifikasi boraks. Perbedaan konsentrasi dari sediaan spray limbah kulit buah naga tidak mempengaruhi hasil dalam mengidentifikasi boraks, karena berapapun konsentrasinya hasilnya sama dan tetap dapat digunakan dalam mengidentifikasi boraks.
Formulasi Dan Evaluasi Stabilitas Sediaan Lip Balm Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) Amalia Ridhani; Setia Budi; Nurul Hidayah
Sains Medisina Vol 1 No 1 (2022): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.142 KB)

Abstract

Bibir merupakan bagian wajah yang terlihat harus dijaga dan diperhatikan, salah satunya dengan menggunakan lip balm. Lip balm adalah kosmetik yang digunakan untuk mencegah bibir kering, pecah-pecah, dan kusam. Ekstrak buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) dapat digunakan dalam formulasi lip balm karena mengandung flavonoid yang berguna sebagai antiinflamasi, antihipertensi, dan antioksidan serta membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pembengkakan. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi dan mengevaluasi stabilitas sediaan lip balm dari ekstrak buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa). Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental dengan desain studi kasus one-shot. Ekstrak buah Mahkota dewa diformulasikan ke dalam tiga formulasi, kemudian dilakukan uji stabilitas sediaan yang meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, stabilitas sediaan, daya lekat, dan kesukaan (Hedonic). Hasil evaluasi menunjukkan bahwa semua formulasi memiliki stabilitas yang baik dan memenuhi persyaratan uji organoleptik dan homogenitas. Stabilitas pH dan adhesi tidak stabil tetapi masih memenuhi parameter. Uji kesukaan (Hedonic) menunjukkan bahwa formulasi 3 kurang disukai oleh responden. Jadi, terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil evaluasi uji pH dan kelengketan ketiga formulasi lip balm tersebut dengan nilai signifikan 0,027.
Analisis Rhodamin B Pada Sediaan Kosmetik Lip Cream Di Banjarmasin Timur Alifira Adhany Yustian; Ario Yudo Hariyanto; Tuti Alawiyah
Sains Medisina Vol 1 No 2 (2022): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.393 KB)

Abstract

Lip cream merupakan jenis lipstik yang memiliki karakteristik liquid dan diaplikasikan pada bibir untuk menentukan bentuk dan memberi warna serta perlindungan terhadap lingkungan sekitar bibir. Zat warna rhodamin B dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan, dan merupakan zat penyebab kanker (karsinogenik), dan rhodamin B pada konsentrasi tinggi bisa menyebabkan kerusakan pada hati. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membuktikan adanya rhodamin b pada sampel lip cream yang dijual di Banjarmasin Timur. Metode kualitatif dengan uji KLT dan metode kuantitatif menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis pada 200-400 nm. Hasil dari penelitian sampel lip cream pada uji kualitatif menunjukkan sampel positif mengandung rhodamin b, kemudian dilakukan uji kuantitatif untuk mengetahui kadar rhodamin b pada lip cream, dari hasil penelitian menyatakan kadar rhodamin b sebesar 4,11 ppm. Simpulan dari uji kualitatif positif mengandung rhodamin B dan uji kuantitatif menggunakan spektrofotometri Uv-Vis diperoleh kadar konsentrasi dalam lip cream adalah 4,11 ppm.
Uji Sedatif Ekstrak Etanol Daun Ketapang (Terminalia catappa L) Di Daerah Kasongan, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah Adhitama Ichsan Nugraha; Dyan Fitri Nugraha; Septyan Eka Prastya
Sains Medisina Vol 1 No 1 (2022): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.898 KB)

Abstract

Daun ketapang di desa Kasongan, kabupaten Katingan sering digunakan sebagai penenang ikan pada kolam buatan ataupun pada aquarium khususnya ikan cupang, hal ini membuat ikan menjadi lebih tenang, tetapi kebenaranya belum teruji secara ilmiah. Peneliti menduga bahwa daun ketapang kering memiliki senyawa sedatif yang dapat memberikan efek sedasi pada ikan. Tujuan penelitian mengetahui apakah ekstrak etanol daun ketapang (Terminalia catappa L) berpotensi sebagai efek sedatif, dan mengetahui dosis efektif ekstrak etanol daun ketapang yang berefek sedatif terhadap mencit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah force swimming test (uji renang), jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental dengan desain penelitian true eksperimental yang terdiri dari 5 kelompok, yang diamati dalam penelitian ini ialah waktu tidak bergerak mencit dalam detik. Hasil penelitian ini bahwa didalam ekstrak etanol daun ketapang mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, dan triterpenoid, yang memiliki potensi sebagai hipnotik sedatif. Ditentukan dosis 1 sebanyak 2,25 g/20 g BB mencit, dosis 2 sebanyak 4,5 g/20 g BB mencit dan dosis 3 sebanyak 9 g/20 g BB mencit, dan  dosis 2 sebagai dosis medium.  Didapatkan bahwa pada dosis 3 (9 g/20 g BB mencit) memiliki efek kenaikan waktu yang paling baik. Ekstrak etanol daun ketapang memiliki potensi sebagai sedatif dengan dosis efektif 9 g/20 g BB mencit, memiliki aktivitas kenaikan sedatif lebih baik dari dosis 1, dosis 2 dan lebih baik jika dibandingkan denagan kontrol postif.
Analisis Rhodamin B Pada Terasi Di Banjarmasin Timur Amanda Shelvia Savitri; Tuti Alawiyah; Febriyanti Febriyanti
Sains Medisina Vol 1 No 1 (2022): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.789 KB)

Abstract

Rhodamin B merupakan zat warna tambahan yang dilarang penggunaannya dalam produk-produk pangan, namun banyak digunakan sebagai bahan pewarna pada makanan karena warnanya mencolok dan harganya relatif murah. Salah satu makanan yang diduga mengandung Rhodamin B adalah terasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan dan kadar Rhodamin B pada terasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan benang wol dan kuantitatif dengan menggunakan Spektrofotometri UV-VIS. Hasil analisis kualitatif dengan benang wol hasil yang didapatkan adalah negatif yang ditandai dengan tidak adanya warna merah pada benang wol. Pada hasil analisis kuantitatif sampel terasi dinyatakan negatif rhodamine B dengan nilai absorbansi kurang dari rentang 0,2 – 0,8, yaitu  0,181, 0,185 dan 0,189. Pada sampel terasi yang beredar di Banjarmasin Timur positif mengandung Rhodamin B.
Analisis Kadar Rhodamin B Pada Gula Kapas Dan Arbanat Dengan Spektrofotometri Uv-Vis Di Kota Banjarmasin Heni Andriani; Rahmadani; Mia Audina
Sains Medisina Vol 1 No 1 (2022): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.949 KB)

Abstract

Rhodamin B merupakan zat pewarna sintetik yang digunakan sebagai pewarna tekstil dan banyak di jumpai dalam jajanan. Karena memiliki warna yang lebih menarik sehingga banyak konsumen menyukai Pengguanaan Rhodamin B berwarna merah yang dijumpai seperti jajanan gula kapas dan arbanat yang dapat menyebabkan beberapa dampak buruk untuk kesehatan dikarenakan sifat toksik, jika di konsumsi zat warna ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi pada saluran pernapasan, keracunan, dan merupakan zat karsiogenik (dapat menyebabkan kanker). Mengidentifikasi kadar Rhodamin B dan mengetahui pengaruh jenis sampel pada jajanan gula kapas dan arbanat menggunakan metode analisis kuantitatif menggunakan Spektrofometri UV-Vis. Metode menggunakan jenis penelitian observasional analitik, dengan desain penelitian Cross Sectional, sampel jajanan gula kapas dan arbanat yang beredar di kota Banjarmasin dengan menggunakan metode uji reaksi warna dan Spektrofotometri UV-Vis. Lima dari 6 sampel memperoleh hasil positif pada sampel berkode A1,A3,G1,G2,G3 ditandai dengan berubah warna pada  NaOH 10 % warna merah keunguan, NH4OH 10% berwarna ungu, HCl pekat berwarna orange dan berwarna jingga pada H2SO4. Pada Sampel A2 memperoleh warna bening. Kurva baku standar menunjukan nilai a=0,0195, b=0,0368, r=0,9919  Dengan kadar A1; 0.285 mg/L, A3; 2.078 mg/L, G1; 1.644 mg/L, G2; 0.801 mg/L dan G3; 0.720  mg/L. Kesimpulan pada 5 sampel gula kapas dan arbanat positif mengandung Rhodamin B dengan kadar A1; 0.285 mg/L, A3; 2.078 mg/L, G1; 1.644 mg/L, G2; 0.801 mg/L dan G3; 0.720  mg/L. Ada pengaruh jenis sampel.
Uji Sedatif Fraksi N-Heksan Daun Ketapang (Terminalia catappa L.) Pada Mencit Kornelius Dena Lelu; Dyan Fitri Nugraha
Sains Medisina Vol 1 No 2 (2022): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.362 KB)

Abstract

Daerah Kasongan, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, daun ketapang (Terminalia catappa L.) digunakan untuk mengatasi stres pada ikan di akuarium. Namun belum ada penelitian yang lebih valid daun tentang ketapang (Terminalia catappa L.) sebagai penenang. Sehingga hal inilah yang mendorong untuk dilakukan uji sedatif fraksi n-heksan daun ketapang (Terminalia catappa L.) pada mencit. Tujuan penelitian untuk mengevaluasi potensi efek sedatif fraksi n-heksan daun ketapang pada mencit . Jenis penelitian ini adalah kuantitatif eksperimental dengan desain true eksperimental yang terdiri dari 5 kelompok yang akan diberikan perlakuan secara oral, satu kelompok kontrol positif (fenobarbital 120 mg), satu kelompok kontrol negatif (CMC 0,5%), dan tiga kelompok uji (fraksi n-heksan daun ketapang). Hasil penelitian, Fraksi n-heksan daun ketapang (Terminalia catappa L.) mengandung senyawa alkaloid, triterpenoid, tanin dan pada dosis 2 (4,5 gr/20 gram BB mencit) memiliki efek kenaikan waktu sedatif paling baik dibandingkan dosis 1(2,25 gr/20 gram BB mencit) dan dosis 3 (9 gr/20 gram BB mencit), namun dari ke tiga dosis tersebut mampu untuk memberikan efek sedatif ketika diberikan perlakuan secara oral. Simpulan penelitian, Fraksi n-heksan daun ketapang (Terminalia catappa L.), dosis 2 (4,5 gr/20 gram BB mencit) memiliki efek kenaikan waktu sedatif paling baik dibandingkan dosis 1 dan dosis 2, namun ketiga dosis tersebut mampu untuk memberikan efek sedatif.
Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temu Mangga (Curcuma mangga Valeton and Zijp) Terhadap Berat Badan Tikus Putih (Rattus norvegicus) Yunisha Elzhi Adelin; Dyan Fitri Nugraha; Dede Mahdiyah
Sains Medisina Vol 1 No 1 (2022): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.502 KB)

Abstract

Berat badan lahir rendah hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara karena merupakan salah satu faktor penyebab kematian bayi. Berat badan lahir rendah pada anak-anak kerap diatasi oleh masyarakat dengan menggunakan sediaan-sediaan herbal seperti temu mangga. Temu mangga diduga mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu Curcuminoid. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ektrak etanol rimpang temu mangga (Curcuma mangga Valeton and Zijp) terhadap berat badan tikus putih (Rattus norvegicus). Penelitian ini menggunakan true eksperimental design, dengan pendekatan Pre-Posttest control group. Melakukan uji fitokimia, uji penambahan berat badan dengan ekstrak etanol rimpang temu mangga dengan 3 kelompok (dosis 90mg/200gr, 180mg/200gr dan 360mg/200gr), kontrol positif( curcuma plus 5 ml) dan kontrol negatif (Na CMC 0,5%). Analisis data menggunakan Regresi Linier Sederhana. Pada hasil uji skrining fitokimia pada estrak etanol rimpang temu mangga didapatkan senyawa flavonoid, tanin dan saponin. Pada data berat badan rara-rata pada hewan uji dengan kontrol negatif 66.2gr, kelompok positif 52.8gr, ekstrak etanol dosis 1 28gr, dosis 2 8.8gr dan dosis 3 37.8gr berdasarkan analisis data regresi linier diperoleh nilai signifikan 0,757 > 0,05 yang artinya tidak ada pengaruh ekstrak etanol rimpang temu mangga terhadap berat badan. Pada kontrol positif curcuma plus tidak memiliki pengaruh terhadap berat badan hal ini dikarenakan suplemen makanan digunakan untuk memelihara kesehatan dan memenuhi kebutuhan vitamin selama masa pertumbuhan. Berdasarkan hasil maka dapat disimpulkan bahwa pada dosis 1, dosis 2 dosis 3 ektrak etanol rimpang temu mangga tidak memiliki pengaruh terhadap berat badan.
Penetapan Kadar Flavonoid Total Pada Tingkatan Fraksi Ekstrak Kulit Pohon Jambu Mete (Anacardium occidentale Linn) Dengan Metode Spektrofotometri Uv-Vis Nur Syifa; Kunti Nastiti; Putri Vidiasari Darsono
Sains Medisina Vol 1 No 2 (2022): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.639 KB)

Abstract

Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah, yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk masyarakat. Kulit pohon jambu mete (Anacardium occidentale L.) memiliki aktivitas antiradikal bebas. Flavonoid adalah salah satu jenis antioksidan yang bekerja menangkal radikal bebas dalam tubuh. Fraksinasi merupakan proses pemisahan senyawa yang didasarkan pada kelarutan senyawa pada tiga macam pelarut yang tidak saling bercampur. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kadar flavonoid total pada tingkatan fraksi ekstrak kulit pohon jambu mete (Anacardium occidentale L.) dengan metode spektrofotometri Uv-Vis. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi kandungan flavonoid yaitu dengan tingkatan fraksi yaitu N-heksan, etil asetat dan aquadest dan menggunakan metode spektrofotometri UV – Vis untuk menetapkan jumlah kadar flavonoid yang terkandung di dalamnya. Hasil penelitian dari identifikasi uji warna pada ekstrak kulit pohon jambu mete (Anacardium occidentale L.) menunjukkan adanya kandungan positif flavonoid yang berwarna jingga dengan menggunakan spektrofotometri Uv-Vis dengan pelarut aquadest 0,19794%, etil asetat 0,10970%, dan N-heksan 0,0970%. Simpulan yang diperoleh adalah kulit pohon jambu mete (Anacardium occidentale L) positif mengandung flavonoid yang berwarna jingga, penetapan kadar menggunakan spektrofotometri Uv-Vis dengan pelarut sebesar aquadest 0,19794%, etil asetat 0,10970%, dan N-heksan 0,0970%.

Page 1 of 18 | Total Record : 173