cover
Contact Name
Joko Minardi
Contact Email
scitech@unisnu.ac.id
Phone
+6285725136085
Journal Mail Official
scitech@unisnu.ac.id
Editorial Address
Jl. Taman Siswa, Pekeng, Tahunan, Kec. Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah 59451
Location
Kab. jepara,
Jawa tengah
INDONESIA
Science and Technology (SciTech)
ISSN : -     EISSN : 28300319     DOI : -
Terdiri dari 8 keilmuan program studi yaitu Teknik Informatika, Teknik Industri, Teknik Sipil, Teknik Elektro, Sistem Informasi, Desain Komunikasi Visual, Desain Produk, dan Budidaya Perairan. Melalui transformasi digital harapannya; akademisi dapat menangkap peluang usaha sebagai sumber penghasilan untuk kemandirian dalam memenuhi kebutuhan finansialdan berdampak pada kesejahteraan hidup. Oleh karena itu transformasi digital untuk sebuah bisnis memang perlu disiapkan sehingga mampu menggali potensi menjadi usahayang produktif.
Articles 156 Documents
PENGARUH PENAMBAHAN EKTSRAK KUNYIT (Curcuma domestica Val.) PADA PAKAN BUATAN KOMERSIL TERHADAP PERTUMBUHAN, EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN DAN KELULUSHIDUPAN IKAN GABUS (Channa striata) Muhammad Hasyim; Luky Mudiarti; Arif Mustofa
Science and Technology (SciTech) The 3rd National Seminar and Proceedings Scitech 2024
Publisher : Science and Technology (SciTech)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan Gabus (Channa striata),  merupakan ikan yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.Kendala yang dihadapi dalam budidaya ikan gabus adalah lamanya waktu pemeliharaan dan pemanfaatan pakan yang kurang maksimal. Kunyit mengandung kurkumin dan minyak atsiri yangmampu menstimulasi kinerja enzim pencernaan sehingga proses penyerapan zat makanan meningkat.Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak kunyit terhadap pertumbuha, efisiensi pemanfaatan pakan dan kelulushidupan ikan gabus. Penelitian dilaksanakan tanggal 17 Maret – 20 April 2023,di Balai Benih Ikan (BBI) Pecangaan, Jepara. Penelitian didesain menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 ulangan, yaitu perlakuan A dosis 0gr ekstra kunyit/kg pakan, perlakuan B dosis 10gr ekstra kunyit/kg pakan, perlakuan C dosis 15gr ekstra kunyit/kg pakan, dan perlakuan D dosis 20gr ekstra kunyit/kg pakan. Hasil menunjukan pertumbuhan mutalk tertinggi Perlakuan A : 1,17 gr. SGR tertinggi Perlakuan A : 2,46%. EPP tertinggi pada perlakuan B : 66,08 Dan SR Tertinggi pada perlakuan B : 83%. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA pada taraf kepercayaan 95%. Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan mutlak, SGR, EPP, SR dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan penambahan ekstrak kunyit tidak pengaruh nyata terhadap pertumbuhan mutlak, SGR, EPP dan SR. Dosis ekstra kunyit yang paling optimal dalam pertumbuhan berat mutlak rata-rata benih ikan gabus adalah perlakuan A (Kontrol), SGR adalah perlakuan A (Kontrol), EPP Adalah B (10g Ekstra kunyit /kg pakan) dan Kelulushidupan terbaik adalah B (10g Ekstra kunyit /kg pakan) dengan kelulushidupan 83%.
PENGARUH PAKAN ALAMI YANG BERBEDA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus) Jamal Abdun Naseer; Luky Mudiarti; Desti Setiyowati
Science and Technology (SciTech) The 3rd National Seminar and Proceedings Scitech 2024
Publisher : Science and Technology (SciTech)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak tahun 2000, jumlah makanan yang diberikan pada lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) harus sesuai dengan kapasitas lambung untuk memastikan daya tampungnya, sehingga interval waktu pemberian pakan perlu disesuaikan. Dosis pakan yang diberikan kepada lobster per hari sekitar 10-15% dari berat total lobster. Mengingat kurangnya data penelitian yang akurat tentang pertumbuhan, penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis pakan yang optimal guna mencapai pertumbuhan yang signifikan. Penelitian dilaksanakan selama 35 hari pada bulan Oktober-November 2022. Laboratorium Basah Progam Studi Agribisnis Perikanan SMKN 1 Jepara merupakan tempat untuk melaksanakan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratoris dengan rancangan acak lengkap (RAL). Dengan 3 perlakuan yang meliputi pakan cacing tanah (A), cacing sutra (B), dan maggot (C). Masing-masing pakan uji dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali, hewan uji yang digunakan adalah Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) dengan ukuran ± 2 inchi dengan berat ± 1,56 gram dengan padat tebar 10 ekor/bak, dan dipelihara selama 35 hari. Pakan diberikan sebanyak 4 kali sehari dengan ukuran 10% Biomassa. Parameter yang diamati meliputi suhu, pH, dan DO. Analisis uji statistik menggunakan one way anova dan uji duncan/tukey. Hasil penelitian diperoleh pertumbuhan bobot mutlak paling tinggi pada perlakuan B  (15,73 gram), diikuti oleh perlakuan C (12,0 gram), dan paling rendah pada perlakuan A (8,3 gram). Dengan hasil uji one way anova diketahui dengan nilai p = 0,000 (p<0,05) menunjukkan bahwa pemberian pakan alami yang berbeda berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot mutlak benih Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus). Uji lanjut menggunakan Duncan/Tukey yang menunjukkan hasil terbaik pada perlakuan B dibandingkan dengan perlakuan lainnya, namun tidak berpengaruh nyata terhadap kelulushidupan. Perlakuan yang paling signifikan (terbaik) terhadap
PENGARUH PENAMBAHAN MINYAK MAGGOT PADA PELET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) Mahadi Utama Hendra; Arif Mustofa; Luky Mudiarti
Science and Technology (SciTech) The 3rd National Seminar and Proceedings Scitech 2024
Publisher : Science and Technology (SciTech)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu masalah pada usaha budidaya ikan adalah pengadaan pakan yang baik. Minyak maggot (BSF) memiliki kandungan asam lemak rantai menengah tingkat tinggi dan mengandung konsentrasi asam lemak tak jenuh yaitu linoleat dan linolenat yang dapat dimanfaatkan secara efektif oleh ikan air tawar. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui dosis terbaik dan mengetahui pengaruh dari pemanfaatan minyak maggot dalam pelet terhadap peforma pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan patin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimental. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan menggunakan 4 perlakuan dan 3 pengulangan. Ikan uji menggunakan benih ikan patin berukuran 6-9cm dengan berat 2-4 g/ekor. Penelitian dilaksanakan di lab APAT, SMK N 1 JEPARA. Penelitian ini menggunakan penambahan minyak maggot pada pakan dengan dosis A (0%),B (10%),C (15%),D (20%). Penggunaan minyak maggot sebagai penambahan pakan pada pelet berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan , RGR dan EPP dan tidak berpengaruh nyata terhadap FCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penambahan minyak maggot dalam pakan buatan terbaik terdapat pada perlakuan C (15% Minyak maggot), dengan hasil sebagai berikut pertumbuhan berat mutlak sebesar 4,39 gram. RGR sebesar 5,48%/hari. EPP sebesar 77,35%/hari. Dan SR pada semua perlakuan (A, B, C, D) memiliki nilai yang sama yaitu 100
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) PADA PAKAN BUATAN KOMERSIL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN BENIH IKAN GABUS (Channa striata) Revilda Agustin; Nurcahyo Kursistiyanto; Luky Mudiarti
Science and Technology (SciTech) The 3rd National Seminar and Proceedings Scitech 2024
Publisher : Science and Technology (SciTech)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan produksi ikan gabus tentunya tidak terlepas dari upaya dalam peningkatan penyediaan ransum dan tingkat kecernaan pakan. Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan kemampuan ikan mencerna pakan selalu dilakukan melalui riset. Daun kelor merupakan pakan tambahan yang baik untuk ikan gabus, karena mengandung zat aktif yang dapat meningkatkan kinerja organ dalam dan mencegah kerusakan organ dalam seperti pankreas yang akan memberikan efek baik pada peningkatan metabolisme dan penyerapan nutrisi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun kelor dalam pakan buatan terhadap pertumbuhan dan efisiensi pemanfaatan pakan gabus dan mengetahui berapa dosis tepung daun kelor (Moringa oleifera) yang paling optimal dalam peningkatan laju pertumbuhan, efisiensi pemberian pakan, kelulusan hidup ikan gabus (Channa striata). Ikan uji yang akan dipergunakan pada penelitian ini adalah benih ikan gabus (Channa striata) yang memiliki berat 1,3 g dan padat tebar 1 ekor/l air. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Jepara program studi agribisni perikanan air tawar dengan menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap yaitu 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penambahan tepung daun kelor dalam pakan buatan dengan dosis berbeda yaitu A (0 g/kg pakan), B (10 g/kg pakan), C (20 g/kg pakan) dan D (30 g/kg pakan). Bobot awal benih yang ditebar adalah 1,2-1,5 g/ekor. Hasil penelitian menunjukkan untuk dosis optimal tepung daun kelor 30 g/kg dalam pakan buatan mampu menghasilkan SGR sebesar 2,9%/hari, pertumbuhan mutlak 16,07 g,  EPP sebesar 63,22%, sedangkan SR tidak menunjukkan perbedaan dengan hasil sebesar 100%. Kualitas air pada media pemeliharaan pada kisaran yang sesuai untuk budidaya ikan gabus (Channa striata).
PENAMBAHAN TEPUNG MAGGOT (Hermetia illucans) SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN, EFISIENSI PAKAN DAN KELULUSHIDUPAN BENIH IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) Nia Kholishotun Nisa; Desti Setiyowati; Luky Mudiarti
Science and Technology (SciTech) The 3rd National Seminar and Proceedings Scitech 2024
Publisher : Science and Technology (SciTech)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pengembangan budidaya ikan patin (Pangasius hypophthalmus) di Indonesia terus mengalami peningkatan disetiap tahun. Pakan merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan koefisien teknis budidaya. Harga pakan komersial saat ini sangat mahal, biaya yang dikeluarkan untuk pakan dalam proses ikan konsumsi sudah sangat dirasakan oleh pembudidaya ikan patin, karena harga pakan ikan terus meningkat. Untuk menekan harga pakan maka perlu dicari alternatif pengganti sumber protein yang lebih murah dan mudah diperoleh. Salah satu bahan pakan alternatif sebagai sumber protein hewani adalah maggot yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ikan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penmbahan tepung maggot terhadap pertumbuhan, efisiensi pemanfaatan pakan, dan kelulushidupan ikan patin (Pangasius hypophthalmus). Penelitian dilaksanakan tanggal 25 Oktober – 28 November 2023, di Balai Benih Ikan (BBI) Pecangaan Jepara. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) atas 4 perlakuan 3 ulangan. Perlakuan di bedakan pada dosis atau presentase pemberian tepung maggot pada benih ikan patin dengan ukuran 3-4 gram, perlakuan A (sebagai kontrol), B (penambahan tepung maggot 25%), C (penambahan tepung magot 35%), dan D (penambahan tepung maggot 40%). Analisis dilakukan terhadap pertimbuhan, efisiensi pemanfaatan pakan dan kelulushidupan ikan, menggunakan SPSS dengan One Way ANOVA dan dilanjukan dengan Uji Tukey dengan tingkat keyakinan 5%. Hasil penelitian menunjukan penambahan tepung maggot tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan mutlak, SGR, EPP dan SR. Dosis yang paling optimal terhadap pertumbuhan mutlak adalah perlakuan D (19,5 gram), SGR adalah perlakuan D (1,53%), EPP adalah perlauan D (47,14%) dan kelulushidupan adalah perlakuan B (96,67%).
SISTEM REKOMENDASI VIDEO GAME BERBASIS CONTENT-BASED FILTERING DENGAN MENERAPKAN KLASIFIKASI MULTILABEL MENGGUNAKAN LONG SHORT TERM MEMORY Stanislaus Suryo Anggoro Nuswantoro; J.B. Budi Darmawan
Science and Technology (SciTech) The 3rd National Seminar and Proceedings Scitech 2024
Publisher : Science and Technology (SciTech)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Information about games will continue to grow as technology develops. Information that is too fast to develop and be accepted by ordinary people then becomes overloaded. One solution to this problem is a recommendation system. However, due to the ever-increasing information, the recommendation system process time is longer. Classification can help the recommendation system in grouping the game information into various categories.Therefore, the purpose of this study is to compare the recommendation results and processing time of a game recommendation system with classification and without classification. The data used is game data from the STEAM platform. The recommendation system method used is content-based filtering by comparing a keyword with a game description. For its classification, it uses multilabel classification using the LSTM model. The games will be classified according to their genre using the LSTM model. As a result, the unclassified content-based filtering recommendation system resulted in an average precision of 60%, and an average processing time of 9.72 seconds. Then in the classification, the best model LSTM was obtained with an accuracy of 50.7%. With the obtained model, it is then used in a Content-Based Filtering recommendation system that produces an average precision of 55%, and an average processing time of 2 seconds.Information about games will continue to grow as technology develops. Information that is too fast to develop and be accepted by ordinary people then becomes overloaded. One solution to this problem is a recommendation system. However, due to the ever-increasing information, the recommendation system process time is longer. Classification can help the recommendation system in grouping the game information into various categories.Therefore, the purpose of this study is to compare the recommendation results and processing time of a game recommendation system with classification and without classification. The data used is game data from the STEAM platform. The recommendation system method used is content-based filtering by comparing a keyword with a game description. For its classification, it uses multilabel classification using the LSTM model. The games will be classified according to their genre using the LSTM model. As a result, the unclassified content-based filtering recommendation system resulted in an average precision of 60%, and an average processing time of 9.72 seconds. Then in the classification, the best model LSTM was obtained with an accuracy of 50.7%. With the obtained model, it is then used in a Content-Based Filtering recommendation system that produces an average precision of 55%, and an average processing time of 2 seconds.
STUDI EKSPERIMENTAL MENGENAI KINERJA OPERATOR VESSEL TRAFFIC SERVICE DALAM PENERAPAN SISTEM INSTRUKSI Rangga Kistiwoyo; Hilya Mudrika Arini; Fitri Trapsilawati
Science and Technology (SciTech) The 3rd National Seminar and Proceedings Scitech 2024
Publisher : Science and Technology (SciTech)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan lalu lintas kapal memiliki peran penting dalam peningkatan keamanan pelayaran dan mengurangi risiko kecelakaan di laut. Penerapan sistem instruksi yang tepat adalah salah satu upaya dalam mencapai tujuan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja operator Vessel Traffic Service (VTS) khususnya tugas pendeteksian konflik pada penerapan sistem instruksi. Metode yang digunakan adalah eksperimen dalam subjek tunggal dengan responden yang terdiri dari orang awam yang tidak mempunyai pengalaman dalam bidang navigasi kapal. Variabel independen penelitian ini adalah sistem instruksi VTS, yang memiliki dua tipe yaitu pertanyaan instruksi dan pernyataan instruksi. Variabel dependennya adalah kinerja operator VTS yang dikaji pada parameter akurasi dan waktu respon dalam menanggapi sistem instruksi yang tersedia. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kinerja operator VTS pada penerapan 2 tipe sistem instruksi yang dikaji. Sistem instruksi tipe 2 (pernyataan instruksi) memberikan akurasi operator yang lebih baik secara signifikan dibandingkan sistem instruksi tipe 1 (pertanyaan instruksi). Sedangkan, sistem instruksi tipe 1 (pertanyaan instruksi) memberikan waktu respon operator yang lebih cepat secara signifikan dibandingkan sistem instruksi tipe 2 (pernyataan instruksi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain sistem instruksi VTS sangat berperan dalam mendukung kinerja operator. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam pengembangan otomasi pada VTS sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko kecelakaan di laut.
ANALISIS POSTUR KERJA DAN BEBAN KERJA MENTAL MENGGUNAKAN METODE RULA, QEC, DAN NASA-TLX PADA PEKERJA FOTOCOPY Nur Azizah; Salwa Nur Rahma; Muhammad Alif Basyariah; Fika Aliya Febriyana
Science and Technology (SciTech) The 3rd National Seminar and Proceedings Scitech 2024
Publisher : Science and Technology (SciTech)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam era industri modern, efektivitas dan efisiensi tenaga kerja menjadi faktor terpenting dalam menentukan produktivitas dan kualitas output. Salah satu aspek yang dapat mempengaruhi kinerja tenaga kerja adalah postur kerja dan beban kerja mental. Kedua faktor ini memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan pekerja, tingkat kelelahan, serta kemampuan dalam menyelesaikan tugas dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beban fisik, mental dan postur kerja para pekerja fotocopy. Pengukuran postur kerja menggunakan Rapid Upper Limb Asessement (RULA) dengan software Ergofellow, Metode Quick Exposure Check (QEC)  untuk menilai risiko pekerjaan yang terkait dengan penyakit otot di tempat kerja, dan pengukuran beban mental dengan metode NASA-TLX untuk mengetahui weighted workload (WWL). Berdasarkan penelitian, didapatkan hasil analisis postur kerja dengan metode RULA dan dengan dibantu software Ergofellow didapatkan skor 5 dengan selang skor RULA 5-6 point, sehingga operator dibutuhkan investigasi dan perubahan segera. Pada perhitungan Quick Exposure Check (QEC) sebesar 44,44%, yang mana klasifikasi data yang didapatkan termasuk golongan sedang, dapat diartikan bahwa terdapat risiko pada pekerjaan tersebut. Sedangkan menggunakan metode NASA-TLX pada penelitian ini, analisis skor perhitungan beban kerja mental pada operator didapatkan skor sebesar 83,2 dengan rentang skor NASA-TLX 80-100 yang diklasifikasikan kedalam golongan beban kerja sangat tinggi, berarti memiliki beban pekerjaan dalam pelaksanaannya.
QUALITY CONTROL ANALYSIS TO MINIMIZE THE NUMBER OF DEFECTS IN RATTAN CHAIRS USING THE SIX SIGMA METHOD Syarifatul Annisa; Dwi Retna Sulistyawati
Science and Technology (SciTech) The 3rd National Seminar and Proceedings Scitech 2024
Publisher : Science and Technology (SciTech)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT XYZ is a company in the furniture industry. PT XYZ strives to maintain and improve the quality of their products in order to complete in the global market. Therefore, this research was conducted to find and analyze the company’s quality control process to identify the main causes of decreased product quality. This research uses six sigma with the Define, Measure, Analyze, Improve (DMAI) approach. The purpose of this research is to determine the factors that cause product quality, and determine improvements that can be made to improve the quality of rattan chair products. This research results showed that there were 4 types of defects that occured, namely defective wood with a percentage of 36%, untidy finishing with a percentage of 41%, untidy rattan with a percentage of 10% and cracked wood with a percentage of 13%. From the results of data processing at the measurement stage, the DPMO value was 56250,00 with a sigma level of 3,13, which means six sigma perfomance is equivalent to 93,32%. In this way, the company is expected to continue to make improvements and improve quality.
ANALYSIS OF ADIDAS SHOE QUALITY CONTROL CELL 1 FACTORY 3 IN THE ASSEMBLING PROCESS USING SEVENTOOLS AND FMEA METHODS Nisa Firdausi Riski; Gunawan Mohammad; Budi Lofian
Science and Technology (SciTech) The 3rd National Seminar and Proceedings Scitech 2024
Publisher : Science and Technology (SciTech)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Parkland World Indonesia Jepara is a shoe manufacture producing one of type of Adidas’ shoes model which is Runfalcon 5W. The shoe production process in the assembling process has many defects in both of the upper and bottom components. It necessary to conduct quality control analyse of defects using seven tools’ method as a quality control tools that can be used in the process of quality control, and then using FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) to improve the reliability and safety of a process by identifying potential failure modes, failure effects, causes of failure, detection mode and determining scores on severity, occurence, and detection for the Risk Priority Number (RPN) in assembling process. Based on result of the seven tools method analysis, the highest type of shoe’s defect in Runfalcon 5W is dirty or glue stains as many as 192 pairs, midsole to upper as many as 138 pairs, and over cementing as many as 105 pairs, and meanwhile based on result of RPN assessment on midsole to upper with a score 224, dirty or glue stain with a score 126, and over cementing with a score 72. Proposed improvement for dirty defects or glue stains by performing periodic hyginie maintenance and doing work according to procedures, midsole to upper defects by checking the quality of the outsole and engine settings periodically, over cementing defects by performing technical presses according to work procedures. By implementing this proposal, it is hoped that it can reduce the level of defects in the Adidas Runfalcon 5W shoe assembling process.