cover
Contact Name
Dwi Bhakti Indri M
Contact Email
indrimdwibhakti@gmail.com
Phone
+6281330541008
Journal Mail Official
aulada.ikhac@gmail.com
Editorial Address
Kampus A Lt. 1 Jl. Tirtowening Bendungan Jati Pacet Mojokerto
Location
Kota mojokerto,
Jawa timur
INDONESIA
Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
ISSN : -     EISSN : 26561638     DOI : https://doi.org/10.31538/aulada
AULADA adalah jurnal yang bertujuan untuk mempublikasikan artikel hasil diskusi, pemikiran dan penelitian dalam bidang pendidikan dan perkembangan anak khususnya usia dini. Jurnal AULADA diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto. Terbit dua kali dalam setahun, yaitu Semester Ganjil dan Genap.
Articles 49 Documents
KONSEP TEORI BELAJAR HUMANISTIK DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Alfita Choirun Amalia; Munawir Munawir
Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak Vol 3 No 2 (2021): Sistem Pembelajaran & Pendidikan Anak
Publisher : Prodi. Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Institut Pesantren KH. Abdul Chalim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.136 KB) | DOI: 10.31538/aulada.v3i2.1880

Abstract

Abraham Maslow and Carl Ransom Rogers argue that basically humans are special creatures, have the potential and motivation, in the concept of humanistic learning theory is a learning process aimed at humanizing humans, learning success is marked when students recognize themselves and their environment well. Students are faced with targets to achieve the maximum possible level of self-actualization. The principle of humanistic learning rests on the principle of freedom and individual differences. In Islam, the principle of humanizing humans is very much in line with the task of being the vicegerent of Allah on earth. The concept of humanistic learning is in line with the values ​​of Islamic education including: the value of monotheism (integrity), equality and liberation, which upholds respect for humanity, mutuality, and good relations with humans, as well as the value of benefit. With a good teaching and learning climate, it will foster a wider benefit. This research is a type of qualitative research that is included in library research, which is research that collects data from various literatures under study, not limited to books, but also documentation material. things or variables in the form of notes, transcripts, books, newspapers, magazines, and so on. While the analysis uses content analysis, which describes and provides an understanding of the text that has been described, while the technical analysis of the data uses content analysis.
PESERTA DIDIK IDEAL PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM Toha Ma'sum; Niken Ristianah
Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak Vol 3 No 2 (2021): Sistem Pembelajaran & Pendidikan Anak
Publisher : Prodi. Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Institut Pesantren KH. Abdul Chalim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.396 KB) | DOI: 10.31538/aulada.v3i2.2007

Abstract

Peserta didik merupakan seseorang yang sedang mencari kebaikan, dengan cara belajar. Selain itu juga bertujuan untuk mengembangkan potensinya. Dalam proses belajar peserta didik haruslah memiliki etika terhadap siapapun yang terlibat didalamnya. Seperti pendidik, sesama teman belajar, orang tua dan masih banyak lagi. Setiap peserta didik pasti memiliki karakter yang berbeda. Dengan adanya karakter yang berbeda tersebut muncullah beberapa cara dalam membentuk akhlak pererta didik, diantaranya pendapat dari Ary Ginanjar yang sering disebut dengan istilah “The ESQ Way 165” artinya adalah dengan melakukan ihsan, rukun iman, dan rukun islam, yang memiliki tujuan agar peserta didik dapat menggapai apa yang telah dicita-citakan. Berbeda-bedanya karakter tersebut menjadi salah satu problematika dalam prose belajar. Problematika tersebut tidak hanya berasal dari berbeda-bedanya karakter yang dimiliki peserta didik saja, akan tetapi dapat berasal dari lingkungan sekitar. Seperti berkembangnya tekhnologi, pergaulan bebas, dan kurangnya pengawasan orang tua terhadap anaknya
PENANAMAN NILAI AGAMA DAN MORAL PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI METODE MONTESSORI DI RA NURUL HUDA KEMUNING Umi Masturoh; Fitri Alfiyani Rahmah; Siti Mufarochah
Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak Vol 4 No 1 (2022): Inovasi Sistem Pembelajaran dan Pendidikan Anak
Publisher : Prodi. Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Institut Pesantren KH. Abdul Chalim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.473 KB) | DOI: 10.31538/aulada.v4i1.2285

Abstract

Usia dini merupakan usia yang paling tepat untuk membentuk karakter seseorang. Jika pada masa ini karakter setiap anak bisa dibentuk, maka kelak dimasa dewasa ia akan menjadi generasi yang berkarakter kuat. Hal inilah yang menyebabkan pendidikan anak usia dini menjadi pondasi yang paling kuat bagi tegaknya karakter bangsa di masa depan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara penanaman aspek perkembangan nilai agama dan moral melalui metode Montessori pada anak usia 5-6 tahun di RA Nurul Huda kemuning. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi berperan serta, wawancara mendalam dan dokumentasi. Dan analisis datanya menggunakan metode triangulasi teknik, yaitu menggabungkan data yang diperoleh dari metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap anak kelompok B usia 5-6 tahun di RA Nurul Huda kemuning, bahwasannya penanaman aspek perkembangan nilai agama dan moral melalui metode Montessori pada anak usia 5-6 tahun di RA Nurul Huda kemuning sudah baik, sehingga mampu mengembangkan aspek perkembangan nilai agama dan moral melalui metode Montessori pada anak usia 5-6 tahun menjadi “Berkembang Baik”
HONG KONG AND NEW ZEALAND LEARNING ASSESSMENT SYSTEM (Literature Study and Inspiration for Learning Assessment of Islamic Religious Education in Indonesia) Moh. Rifqi Rahman; Bassam Abul A'la
Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak Vol 4 No 1 (2022): Inovasi Sistem Pembelajaran dan Pendidikan Anak
Publisher : Prodi. Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Institut Pesantren KH. Abdul Chalim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.997 KB) | DOI: 10.31538/aulada.v4i1.2574

Abstract

The learning assessment process is still an interesting discussion theme, especially with the presence of the term AfL (Assessment for Learning) which is a development of the AoL (Assessment of Learning) concept. The purpose of this article is to describe the implementation of AfL in two different regions, Hong Kong and New Zealand with the indication that there are several studies showing that AfL is running well in these two regions. The results of the description are then linked to the context of the assessment of Islamic Religious Education learning in Indonesia today. This research is a literature study with a qualitative model that begins with the search for sources (heuristics), assessment (criticism) and construction. As a result, Hong Kong presents an assessment system in the form of BCA (Basic Competency Assessment) and SBA (School-Based Assessment); while New Zealand implemented several policies to strengthen the implementation of this AfL. When referring to the implementation of AfL in the two regions, Indonesian Islamic Education requires teachers who are prepared and competent in carrying out the assessment. The Islamic Religious Education assessment system is very detailed and clear, but teachers are still not able to apply it.
MERDEKA BERMAIN DENGAN TEKNIK ISLAMIC STORYTELLING FINGERDOLL UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA RA AL-MANSYUR Indah Fajrotuz Zahro
Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak Vol 4 No 1 (2022): Inovasi Sistem Pembelajaran dan Pendidikan Anak
Publisher : Prodi. Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Institut Pesantren KH. Abdul Chalim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.54 KB) | DOI: 10.31538/aulada.v4i1.2587

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah merdeka bermain dengan teknik Islamic storytelling fingerdoll dapat meningkatkan perilaku prososial siswa AlMansyur. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain eksperimen yang digunakan adalah one group pretest posttest. Subjek dalam penelitian ini adalah 5 siswa jenjang RA B yang diberikan treatment merdeka bermain dengan teknik Islamic storytelling fingerdoll. Sebelum dan setelah treatment, subjek diberikan skala prososial dengan 20 item pernyataan yang disusun dengan bahasa singkat dengan jenis skala guttman dengan 2 alternatif jawaban. Berdasarkan uji validitas dengan rumus product moment diketahui bahwa 20 item valid dengan reliabilitas nilai koefesien alpha cronbach sebesar 0,451 yang berarti cukup reliabel dan dapat dipergunakan sebagai alat pengukuran dalam penelitian. Pada nilai uji mann whitney U test dapat diketahui nilai U = 0,000 dan nilai uji Z yaitu -2,619 dan nilai sig.(2-tailed) adalah 0,009, yang berarti bahwa nilai signifikan untuk data prososial adalah 0,009 < 0,05 sehingga dapat diartikan bahwa teknik Islamic storytelling finger doll dapat meningkatkan perilaku prososial pada anak RA Al-Mansyur.
IMPLEMENTING RUNNING DICTATION GAME TO INCREASE SPEAKING SKILL OF THE STUDENTS Muhimatul Murtafiah; Muawanah Muawanah
Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak Vol 4 No 1 (2022): Inovasi Sistem Pembelajaran dan Pendidikan Anak
Publisher : Prodi. Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Institut Pesantren KH. Abdul Chalim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.979 KB) | DOI: 10.31538/aulada.v4i1.2593

Abstract

Nowadays, there are many students in some school who felt bored, sleepy and languid during the learning process. Moreover, in the learning English process, most of students have though that learning English was hard. Because English has differences in spelling and the writing, students got difficulties and had less in speaking skill. Teacher found that most of them used their native language during the English lesson process. So that, the aims of the study is to know whether the communicative approach, exactly running dictation game effective for increasing the speaking skill of the students or not. The subject of this research will be the students at 11th grade of MA. Unggulan Amanatul Ummah Surabaya. This research will use observation and data recording to collect the data. Furthermore, the other aim is to know how to implement the running dictation in teaching English. This study will use observation and recording documentation to collect the data.
METODE PEMBINAAN KEPRAMUKAAN KEPADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (STUDI KASUS DI SDN KETAWANGGEDE MALANG) Esa Nur Faizah
Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak Vol 4 No 1 (2022): Inovasi Sistem Pembelajaran dan Pendidikan Anak
Publisher : Prodi. Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Institut Pesantren KH. Abdul Chalim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.991 KB) | DOI: 10.31538/aulada.v4i1.2602

Abstract

Pembinaan adalah suatu usaha dan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan apa yang sudah ada kepada yang lebih baik (sempurna) baik terhadap yang sudah ada (yang sudah dimiliki). Kegiatan kepramukaan merupakan kegiatan yang sangat baik untuk membentuk karakter dan kepribadian siswa berkebutuhan khusus yang padaumumnya mereka sulit untuk berbaur dengan teman dan juga sulit untuk menerima suatu pembelajaran dan pembinaan. Oleh sebab itu, penelitian ini ingin mengfokuskan pada metode dan hasil pembinaan kepramukaan Kepada Anak Berkebutuhan Khusus di SDN Ketawanggede Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus intrinsic. prosedur pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi serta dokumentasi. Meggunakan model interaktif Miles dan Huberman sebagai teknik analisis data. Metode pembinaan yang tepat maka kegiatan kepramukaan bisa menjadi suatu pendidikian yang efektif bagi anak berkebutuhan khusus. Dengan tanpa membedakan anak berkebutuhan khusus dan juga anak normal mereka bisa berbaur tanpa ada rasa canggung dan penuh toleransi tanpa adanya sikap membeda-bedakan. Metode yang digunakan dalam pembinaan antara lain, metode cerita, metode bernyanyi, mietode permainan, metode pemecahan masalah, metode tak terduga, metode lomba, metode belajar sambil melakukan. Hasil dari adanya pembinaan kepramukaan pada anak berkhubutuhan khusus adalah anak menjadi lebih percaya akan kemampuan dan potensi dirinya sendiri
UPAYA PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PATRIOTIK SISWA SD ISLAM MIFTAHUL ULUM SURABAYA Moh. Agus Syairofi Syafi’
Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak Vol 4 No 1 (2022): Inovasi Sistem Pembelajaran dan Pendidikan Anak
Publisher : Prodi. Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Institut Pesantren KH. Abdul Chalim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.958 KB) | DOI: 10.31538/aulada.v4i1.2603

Abstract

Karakter kepahlawanan memiliki peranan penting dalam kemerdekaan. Menumbuhkan karakter patriotik sedari dini wajib dilakukan, terutama pada sekolah dasar. Siswa sekolah dasar merupakan tonggak kemajuan bangsa dimasa mendatang. Karenanya menanamkan karakter kepahlawanan pada siswa siswi sekolah dasar merupakan hal yang tidak bisa diabaikan oleh lembaga-lembaga pendidikan dasar (SD). Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan upaya penguatan pendidikan karakter patriotik siswa di SD Islam Miftahul Ulum Surabaya melalui beberapa kegiatan harian, mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan. Upaya tersebut dilakukan agar tertanam karakter patriotik sehingga menjadi warga negara yang cinta tanah air, rela berkorban, loyalitas, jujur, dan memiliki empati terhadap sesama dan lingkungan sekitar. Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dimana data didapatkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian diabsakan dengan teknik triangulasi. Adapaun kegiatan-kegiatan sosial yang dilaksanakan sebagai upaya penguatan pendidikan karakter patriotik yaitu dengan kegiatan harian, berupa apel pagi, doa dan pembacaan teks Pancasila; program Tahfidz al-Quran; Serta kegiatan shalat berjamaah. Pada kegiatan mingguan, berupa program menabung cara hemat yang dicintai Allah; shalat dluha berjamaah; Jumat bersih; serta pramuka. Adapun kegiatan bulanan, berupa bakti sosial guru dan siswa serta dokter kecil peduli sehat. Dan kegiatan semesteran, berupa outbound dan outdoor learning; Serta kegiatan tahunan, berupa upacara dan karnaval hari besar nasioanal; lomba hari besar nasional; kegiatan kirab santri dan santunan anak yatim.
KESIAPAN BELAJAR ANAK MEMASUKI SEKOLAH DASAR Indah Fajrotuz Zahro; Abd. Hafid; Eva Nur Fadilah
Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak Vol 4 No 2 (2022): Sistem Pembelajaran dan Pendidikan Anak
Publisher : Prodi. Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Institut Pesantren KH. Abdul Chalim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.93 KB) | DOI: 10.31538/aulada.v4i2.3277

Abstract

This study aims to determine the description of the learning readiness of RA Al Ulum group B students entering elementary school. Researchers used descriptive qualitative research methods with data collection techniques in the form of observations and interviews with primary data sources 19 students and secondary data from teachers and documentation. Based on the results of the study, the readiness of early childhood learning to enter elementary school can be based on the criteria that children must be able to work together and no longer depend a lot on their mother in activities, children are able to make observations, children must be able to realize the interests of others, curiosity, energy who are abundant in social feelings, can think abstractly, have an interest in doing their learning tasks, and are attentive. Based on the results of observations and interviews with research subjects, information was obtained that students of RA Al Ulum Kabalan had the criteria for the maturity of children entering elementary school with the highest category is on the criteria of sufficient student energy, followed by the criteria of curiosity, interest in students' hobbies, awareness of the interests of others, observation skills, social feelings, attachment to parents/caregivers, abstract thinking skills and attention. Children's learning readiness can be done by providing guidance services individually/ groups to support various factors in learning readiness which are not only carried out by teachers in the school environment, but by collaborating with parents to play their roles as teachers, facilitators, motivators and mentors. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi kesiapan belajar siswa RA Al Ulum kelompok B memasuki sekolah dasar. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara dengan sumber data primer 19 siswa dan data sekunder dari guru dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian Kesiapan belajar anak usia dini memasuki sekolah dasar dapat berdasarkan kriteria anak harus sudah dapat bekerja sama dan tidak lagi banyak tergantung dengan ibunya dalam kegiatan, anak mampu melakukan pengamatan, anak harus sudah mampu menyadari akan kepentingan orang lain, rasa ingin tahu, energi yang melimpah perasaan kesosialan, dapat berpikir abstrak, memiliki minat dalam melakukan tugas belajarnya, dan perhatian. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara subjek penelitian diperoleh infomasi bahwa siswa RA Al Ulum Kabalan memiliki kriteria kematangan anak memasuki sekolah dasar dengan kategori paling tinggi ada pada kriteria energi siswa yang berkecukupan, diikuti dengan kriteria rasa ingin tahu, minat pada kegemaran siswa, kesadaran akan kepentingan orang lain, kemampuan pengamatan, perasaan kesosialan, kelekatan dengan orang tua/ pengasuh, kemampuan berpikir abstrak dan perhatian. Kesiapan belajar anak dapat dilakukan dengan memberikan layanan bimbingan secara individu atau kelompok untuk menunjang berbagai faktor dalam kesiapan belajar yang tidak hanya dilakukan oleh guru di lingkungan sekolah, tetapi dengan bekerjasama dengan orang tua untuk memainkan perannya sebagai guru, fasilitator, motivator dan pembimbing.