cover
Contact Name
Prananda Anugrah
Contact Email
jitet.journal@um.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jitet.journal@um.ac.id
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Alamat: Graha Rektorat Lantai 6, Jl. Semarang No.5, Sumbersari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145, Indonesia
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik
ISSN : -     EISSN : 27977196     DOI : 10.17977
Core Subject : Engineering,
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik menerbitkan naskah terkait Teknik Sipil, Teknologi Industri, Teknik Mesin, Teknik Elektro, dan Pendidikan Kejuruan. Fokus dan lingkup jurnal meliputi Teknik Sipil, Teknologi Industri, Teknik Mesin, Teknik Elektro, dan Pendidikan Kejuruan
Articles 261 Documents
Pengaruh Suhu Pasteurisasi terhadap Warna, Kandungan Vitamin C dan Betakaroten pada Sari Buah Belimbing Nanas Giri Halimah; mazarina devi; Issutarti Issutarti
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.947 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n3p162-168

Abstract

The production of star fruit and pineapple in the city of Blitar is very high. Processing the fruit into pineapple star fruit juice is an attempt to utilize the fruit so that it is not damaged when production is very much. The purpose of this study was to analyze the effect of pineapple star fruit juice pasteurization temperature on color, vitamin C content and beta-carotene content of star fruit juice. This research is experimental research. The research design used was a completely randomized design (design), with one treatment, namely temperature pasteurization, which consisted of 3 levels, namely 70°C, 80°C, 90°C, each repeated 2 times. Observations were made on the physical properties of the color, the content of vitamin C and the content of beta-carotene. Data obtained from the laboratory, then analyzed using ANOVA, if a trial occurs with the DMRT test. The results showed that the pasteurization temperature influenced color, vitamin C content and beta carotene content of pineapple star fruit juice. In the pasteurization temperature treatment of 90°C, the highest level of color awareness (L) was 48.89) and the lowest reddish color level (value (a +) was 0.38). In the pasteurization temperature treatment of 70°C, the highest yellow level (highest (b +) value 5.725), the highest Vitamin C content (1,111mg) and the highest beta-carotene content (1.13 mg). From this research it can be denied that the brighter color of the 90°C pasteurization temperature treatment, the highest content of Vitamin C and beta-carotene content can be obtained from the pasteurization temperature measurement of 70°C. Produksi buah belimbing dan buah nanas di kota Blitar cukup melimpah. Pengolahan buah buah ini menjadi sari buah belimbing nanas merupakan usaha untuk memanfaatkan buah agar tidak rusak ketika produksi melimpah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh suhu pasteurisasi sari buah belimbing nanas terhadap warna, kandungan vitamin C dan betakaroten sari buah belimbing nanas. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan satu perlakuan yaitu suhu pasteurisasi, yang terdiri dari 3 tingkat, yaitu 70°C, 80°C, 90°C, masing masing diulang 2 kali pengulangan. Pengamatan dilakukan terhadap sifat fisik warna, kandungan Vitamin C dan kandungan betakaroten. Data pengamatan yang didapat dari laboratorium, kemudian dianalisis menggunakan ANOVA, jika terjadi perbedaan dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pasteurisasi yang berbeda berpengaruh terhadap warna, kandungan Vitamin C dan kandungan betakaroten sari buah belimbing nanas. Pada perlakuan suhu pasteurisasi 90°C, didapatkan tingkat kecerahan warna tertinggi (nilai (L) sebesar 48,89) dan tingkat warna kemerahan terendah ( nilai (a+) sebesar 0,38). Pada perlakuan suhu pasteurisasi 70°C, didapatkan tingkat warna kekuningan tertinggi (nilai (b+) sebesar 5,725), kandungan Vitamin C tertinggi (1,111mg) dan kandungan betakaroten tertinggi (1,13 mg). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa warna yang lebih cerah didapatkan dari perlakuan suhu pasteurisasi 90°C, kandungan Vitamin C dan kandungan betakaroten tertinggi didapatkan dari perlakuan suhu pasteurisasi 70°C. Saran dari penelitian ini adalah untuk menggunakan suhu pasteurisasi 70°C.
Profil Pemasaran Madame Wang Secret Garden Kota Malang Agestania Zerra Sasicha; Idah Hadijah; Nurul Aini
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.209 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n3p169-174

Abstract

The purpose of this research was to get information about Madame Wang Secret Garden marketing profile that expected to be a reference for another business development in overcoming the tight competition of business in fashion. Based on observations and interviews, Madame Wang Secret Garden started from a small boutique in 2013 with offline and online marketing and merged the marketing system concept from boutique only to boutique-café in 2014. This makes Madame Wang Secret Garden more crowded because they both have a balanced and profitable reciprocity, so that Madame Wang Secret Garden boutiques are able to survive and compete with another competitors. This is evidenced by some awards that Madam Wang Secret Garden has received until now. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang profil pemasaran Madame Wang Secret Garden yang kemudian diharapkan dapat menjadi rujukan atau referensi bagi pengembangan usaha yang lainnya dalam mengatasi ketatnya persaingan usaha pada bidang busana. Berdasarkan observasi dan wawancara, Madame Wang Secret Garden berawal dari sebuah butik kecil pada tahun 2013 dengan sistem pemasaran offline dan online. Lalu terjadi pengubahan konsep pemasaran dari butik saja menjadi butik-kafe yang menyatu pada tahun 2014. Hal ini membuat Madame Wang Secret Garden semakin ramai pengunjung karena keduanya memiliki timbal balik yang seimbang dan menguntungkan, sehingga butik Madame Wang Secret Garden mampu bertahan dan bersaing dengan kompetitor. Hal ini dibuktikan dengan beberapa penghargaan yang telah didapatkan oleh Madam Wang Secret Garden.
Studi Tentang Tenun Ikat di Home Industry Telaga Sari Trenggalek Ahmida Nikmaykhu Rohmah; Hapsari Kusumawardani; Endang Prahastuti
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.11 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n3p175-184

Abstract

Tenun ikat merupakan kain tradisional Indonesia yang diproduksi di berbagai wilayah nusantara. Satu-satunya penghasil tenun ikat di Kabupaten Trenggalek adalah Home Industry Telaga Sari Trenggalek. Fokus penelitian Tenun Ikat di home industry Telaga Sari Trenggalek meliputi; (1) Latar belakang berdirinya home industry Telaga Sari Trenggalek, (2) Produk tenun di home industry Telaga Sari Trenggalek, (3) Motif tenun di home industry Telaga Sari Trenggalek, (4) Proses pembuatan tenun di home industry Telaga Sari Trenggalek, (5) Profil pemasaran produk tenun di home industry Telaga Sari Trenggalek. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan Latar belakang berdirinya, Produk kerajinan tenun, motif tenun, proses pembuatan tenun, serta profil pemasaran kerajinan tenun di home industry Telaga Sari Trenggalek. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah triangulasi teknik. Berdasarkan temuan peneliti dilapangan diperoleh data; (1) Tenun ikat Telaga Sari merupakan budaya baru di Kabupaten Trenggalek; (2) Home industry Telaga Sari Trenggalek menghasilkan berbagai macam produk tenun; (3) Home industry Telaga Sari Trenggalek memiliki motif umum dan motif khas Trenggalek; (4) Proses pembuatan tenun ikat Telaga Sari memerlukan dua tahap persiapan; (5) Sistem pemasaran produk tenun ikat Telaga Sari menggunakan sistem pemasaran langsung dan sistem pemasaran tidak langsung. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Tenun ikat Telaga Sari merupakan budaya baru di Kabupaten Trenggalek yang dibawa oleh Bapak Rohmad Ismail yang berasal dari Kediri; (2) home industry Telaga Sari Trenggalek menghasilkan berbagai macam produk tenun yakni: kain tenun katun mesres, kain tenun sutra, kain tenun semi sutra, pashmina, dan sarung goyor; (3) home industry Telaga Sari Trenggalek memiliki berbagai macam motif umum yang biasa digunakan pada kain tenun dimana motif tersebut tidak memiliki makna khusus dan juga memiliki motif khas Trenggalek yang bila dikaitkan dengan kebudayaan Trenggalek memiliki makna khusus. Motif khas tersebut yaitu motif cengkeh, motif wajik dan manggis, dan motif southern paradise; (4) Proses pembuatan tenun ikat Telaga Sari memerlukan dua tahap persiapan yaitu tahap persiapan benang lungsi dan tahap persiapan benang pakan; (5) Sistem pemasaran produk tenun ikat Telaga Sari menggunakan sistem pemasaran langsung dan sistem pemasaran tidak langsung.
Analisa Blazer menggunakan Pola Dankaerts Ditinjau dari Faktor Kenyamanan pada Ukuran M, L dan XL Annissa F itriani; Nurul Aini; Esin Sintawati
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.612 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n3p185-191

Abstract

Blazer sekarang digunakan dalam acara resmi atau tidak resmi. Wanita menggunakan blazer tidak hanya dari modelnya saja tetapi juga dari kenyamanannya. Faktor kenyamanan Blazer dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya yaitu pembuatan pola. Terdapat beberapa metode pola, salah satunya yaitu metode pola Dankaerts. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor kenyamanan pada blazer menggunakan pola Dankaerts ukuran M, L dan XL ditinjau dari dua sudut pandang yaitu faktor kenyamanan statis dan faktor kenyamanan kinetis. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen penelitian ini berupa angket dan lembar pengamatan yang diberikan kepada tiga responden dan tiga panelis. Lembar pengamatan terdiri dari dua bagian variabel yaitu kenyamanan statis dan kenyamanan kinetis. Faktor kenyamanan statis terdapat 17 indikator sedangkan faktor kenyamanan kinetis terdapat 3 indikator. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis persentase. Penelitian tentang faktor kenyamanan blazer menggunakan pola Dankaerts pada ukuran M faktor kenyamanan statis mendapatkan persentase nyaman sebanyak 75,56 persen sedangkan faktor kenyamanan kinetis kategori nyaman sebanyak 78,94 persen. Untuk faktor kenyamanan blazer ukuran L ditinjau dari faktor kenyamanan statis persentase nyaman adalah 76,11 persen sedangkan faktor kenyamanan kinetis kategori nyaman sebanyak 87,34 persen. Dan faktor kenyamanan blazer ukuran XL faktor kenyamanan statis memperoleh persentase nyaman sejumlah 89,58 persen sedangkan faktor kenyamanan kinetis kategori nyaman sejumlah 81,08 persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian faktor kenyamanan tertinggi pada blazer menggunakan pola Dankaerts ditinjau dari faktor kenyamanan statis adalah ukuran XL dan faktor kenyamanan kinetis adalah ukuran L. Ini dapat disimpulkan bahwa pola Dankaerts sesuai dan nyaman pada wanita bertubuh gemuk atau ukuran besar. Disarankan: (1) bagi peneliti sejenis untuk mengembangkan dari berbagai aspek lain; (2) bagi guru dapat dijadikan sebagai masukan untuk pemilihan pola dalam pembuatan blazer; (3) bagi pelaku bisnis (pembuat pola atau produksi busana) lebih diperhatikan dalam proses pengambilan ukuran dan pembuatan pola.
Studi tentang Batik Cahaya Utama di Desa Sendangagung Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Ayun Indah Susanti; Nur Endah Purwaningsih
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.758 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n3p192-199

Abstract

The purpose of this study is to describe Batik Cahaya Utama in Lamongan district. This study focused on pre-production, production, and post-production. The researcher used a descriptive research design with qualitative approach. Data collection was obtained from the interview process and observation. To check the validity of the findings, it used triangulation. Based on the result, the planning that carried out by Cahaya Utama is complete. But they did not have IPR (Intellectual Property Right) for batik that has been produced. In addition, they have not a special place to put their waste disposal site. Cahaya Utama has batik products included: handmade batik, stamp batik and printing batik. However, the stamp batik and printing batik made in outside of Cahaya Utama. They collaborate with other industry to make it. While post-production activities conducted by Cahaya Utama. The consumer not only from local people but also, they from other country. The promotion used online and offline. It helped the Cahaya Utama to promotions even though their place is not strategies for business. Based on the finding, the researcher hopes Lamongan district government will immediately find a solution related with waste disposal site. In addition, the results of this study can be used as a reference for similar research. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan batik Cahaya Utama di Desa Sendang Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan dengan fokus pra produksi, produksi dan pasca produksi. Peneliti menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data diperoleh melalui proses wawancara, observasi dan dokumentasi. Pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Berdasarkan hasil temuan, tahap perencanaan yang dilakukan oleh Cahaya Utama tergolong bagus mulai dari perencanaan sumber daya modal, manusia, tempat usaha, alat dan bahan, namun belum memiliki HKI (Hak Kekayaan Intelektual) untuk batik yang telah diproduksi. Selain itu dalam hal tempat pembuangan limbah belum mempunyai tempat yang layak sebagai tempat pembuangan limbah pewarnaan. Cahaya Utama memiliki produk batik tulis, batik cap dan batik printing atau sablon. Namun untuk batik cap dan printing pengerjaan dilakukan di luar usaha Cahaya Utama atau bekerja sama dengan usaha lain dalam proses produksi. Kegiatan pasca produksi yaitu tergolong bagus, pemasaran produk tidak hanya di dalam negeri namun juga dilakukan sampai luar negeri.
Studi Ragam Motif Batik Khas di Kota Batu Dena Klimentin; Nur Endah Purwaningsih; Idah Hadijah
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.547 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n3p200-206

Abstract

Batik is a cloth made with a special technique to produce pictorial and colored motif using basic decoration and ornaments. The motif that is made varies according to the characteristics of each city. One of them is the typical batik of Batu City where the city is known for its apples. Some of the famous batik from Batu City are Semar Batik, Nara Batikku, Batoga Batik and Shitu Batik. The aim of this study is to describe the typical batik motif of Batu City from four studios, namely Semar Batik, Nara Batikku, Batoga Batik and Batik Shitu. The data in this study were obtained from interviews, observation and document collection. The data obtained was then processed by data reduction, data presentation and decision making. The validity of the data was tested by extension of observation, increasing persistence and triangulation. The results showed that each studio has its own various typical batik motifs. Semar batik has vegetable batik, sogan apple batik and liris apple batik. The typical motif of Batik Semar is apples and vegetables. Nara Batikku has longan batik motif, red tip batik and apple cherry blossom batik. Typical motif of Nara Batikku is flowers and plants. Batoga batik has motif of toga batik, green betel leaf batik and flower batik. The typical motif of Batoga Batik is herbal plants. Shitu batik has democratic batik motif, deaf shining batik and songgokerto batik. Characteristic of shitu batik is splash batik. Of the four studios, only Batik Semar has been registered at Diskoperindag, while the other three have not. Based on the results of this study, the authors suggest that the local department can be a source of information about the new batik business. For batik entrepreneurs, this should be used as input for the emergence of new historical heritage motif. For other students, it should be used as reference material in studying the various batik motifs typical of other cities. Batik merupakan sebuah kain yang dibuat dengan teknik khusus untuk menghasilkan motif bergambar dan berwarna dengan menggunakan ragam hias dan ornamen dasar. Motif yang dibuat bermacam-macam sesuai dengan ciri khas kota masing-masing. Salah satunya adalah batik khas dari Kota Batu dimana kota ini dikenal dengan buah apelnya. Beberapa batik yang terkenal dari Kota Batu adalah Batik Semar, Nara Batikku, Batik Batoga dan Batik Shitu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan motif batik khas Kota Batu dari empat sanggar yaitu Batik Semar, Nara Batikku, Batik Batoga dan Batik Shitu. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan pengumpulan dokumen. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan cara reduksi data, penyajian data dan mengambil keputusan. Keabsahan data diuji dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap sanggar memiliki ragam motif batik khasnya tersendiri. Batik Semar memiliki motif batik sayuran, batik apel sogan dan batik apel liris. Motif khas dari Batik Semar adalah apel dan sayuran. Nara Batikku memiliki motif batik kelengkeng, batik pucuk merah dan batik sakura apel. Motif khas dari Nara Batikku adalah bunga dan tanaman. Batik Batoga memiliki motif batik toga, batik daun sirih hijau dan batik bunga. Motif khas dari Batik Batoga adalah Tanaman herbal. Batik Shitu memiliki motif batik demokrat, batik shining tuli dan batik songgokerto. Ciri khas dari batik shitu adalah batik ciprat. Dari keempat sanggar tersebut hanya Batik Semar yang telah terdaftar di Diskoperindag, sedangkan ketiga lainnya belum terdaftar. Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan bagi dinas setempat untuk dapat menjadi sumber informasi adanya usaha batik baru. Bagi pengusaha batik, agar menjadi masukan munculnya motif baru peninggalan sejarah. Bagi mahasiswa lain, agar dijadikan bahan referensi dalam meneliti ragam motif batik khas Kota lainnya.
Analisis Kinerja Pengrajin Perempuan di Batik Blimbing Malang Asinta Dyah; Nurul Hidayati; Endang Prahastuti
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.184 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n3p207-213

Abstract

This study aims to analyze the performance of female artisan in work quantity indicators, work quality, and work effectiveness in accordance with the terms and conditions in Batik Blimbing. The data collected in this study is used as a reference for the performance of the female artisan so that when the results are good, batik entrepreneurs are expected to prioritize female artisans in carrying out their business. This type of research is descriptive qualitative with techniques for collecting data on interviews, observation and documentation. Check the validity of source triangulation data: Leader of Batik Blimbing, Manager of Management, Female Craftsmen. The female craftsmen have work performance with work quantity indicators, work quality and work effectiveness that can fulfill the requirements of the Blimbing Batik even though when the woman works women have a double duty. But because of the work system that makes craftsmen comfortable at work and also because of motivation support from within the family to help, the opportunity and workers who can do without special knowledge with education, make female craftsmen choose to become craftsmen because of the female character known with patience and painstakingness and the support of Blimbing Batik itself which prefers female craftsmen because it is known as a patient, painstaking and easier to teach character in batik making that requires high concentration. Based on the result of the study, it is suggested that batik entrepreneurs are expected to implement a work system that makes artisan have a longer working period so that the artisans’ turnover is not too frequent and can work longer so the performance of female artisan can be increased. And the artisan can get a wider knowledge about batik, so that in the production process the female artisan can provide input and become more active in the production process, so that it is not monotonous to just follow the manager’s instructions. Penelitian ini menganalisis kinerja pengrajin perempuan dalam indikator kuantitas kerja, kualitas kerja dan efektivitas kerja sesuai dengan syarat dan ketentuan di Batik Blimbing, data yang dikumpulkan dalam peneltian ini digunakan untuk referensi kinerja pengrajin perempuan agar ketika hasil yang didapatkan baik, diharapkan para pengusaha batik lebih memperioritaskan pengrajin perempuan dalam menjalankan usahanya untuk mempercayai sebagai pengrajin yang bersangkutan. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Pengecekan keabsahan data triangulasi sumber: Pemimpin Batik Blimbing, Manager Pengelola, Pengrajin perempuan. Para pengrajin perempuan memiliki kinerja kerja dengan indikator kuantitas kerja, kualitas kerja dan efektivitas kerja yang dapat memenuhi syarat ketentuan di Batik Blimbing meskipun ketika perempuan itu bekerja perempuan memiliki tugas ganda. Tetapi karena sistem pekerjaan yang membuat para pengrajin nyaman dalam bekerja dan juga karena adanya dukungan motivasi dari dalam keluarga untuk membantu, adanya kesempatan dan pekerja yang bisa lakukan tanpa adanya pengetahuan khusus dengan jengjang pendidikan, membuat para pengrajin perempuan memilih untuk menjadi pengrajin karena karakter perempuan yang dikenal dengan sabar dan telaten dan adanya dukungan di Batik Blimbing sendiri yang lebih memilih pengrajin perempuan karena dikenal dengan karakter yang sabar, telaten dan lebih mudah untuk diajarkan dalam hal membatik yang membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian disarankan mewujudkan peningkatan kinerja pengrajin perempuan di Batik Blimbing dengan Adanya kontrak kerja yang membuat para pengrajin perempuan dapat bekerja lebih lama agar kesalahan dalam proses membatik dapat menjadi lebih terampil dalam membatik. Para pengrajin dapat pembelajaran yang lebih luas tentang batik, sehingga dalam proses produksi para pengrajin perempuan bisa memberikan masukan dan lebih aktif dalam proses produksi, sehingga tidak monoton hanya mengikuti instruksi dari manager pengelola.
Pengaruh Rasio Daun Dan Buah Belimbing Wuluh terhadap Kapasitas Antioksidan, Kadar Tanin dan Sifat Fisik Minuman Fungsional Jamu Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi, L.) Rosa Abidin; Rina Mariana; Teti Setiawati
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.855 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n3p213-221

Abstract

The parts of the starfruit plant, namely the leaves and fruit of the starfruit, have the potential to be made into a functional drink. Efforts that have been developed to use the leaves and fruit of starfruit are herbal medicine. This study aims to determine the chemical properties (antioxidant capacity and tannin content), physical properties (color) and differences in the selling price of the herbal medicine for starfruit leaves with different leaf and fruit ratios. The research design used was a completely randomized design (CRD) with a factor of different ratios between leaves and fruit with two repetitions. Data were analyzed using ANOVA (Analysis of Variance). If there are differences, then proceed with the Duncan Multiple Range Test (DMRT). The results showed that the highest antioxidant capacity and tannin content of starfruit leaves were found in the ratio of 80 percent: 20 percent herbal medicine. The highest color brightness (L) is found in the herbal ratio 60 percent: 40 percent. The redness color (a -) is in the ratio 80 percent: 20 percent and the yellow color (b +) is the highest in the ratio of 60 percent: 40 percent herbal medicine. Bagian tanaman belimbing wuluh yaitu daun dan buah belimbing wuluh sangat berpotensi untuk dibuat minuman fungsional. Upaya yang dikembangkan untuk pemanfaatan daun dan buah belimbing wuluh adalah sebagai jamu. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui sifat kimia (kapasitas antioksidan dan kadar tanin), sifat fisik (warna) dan perbedaan harga jual jamu daun belimbing wuluh dengan rasio daun dan buah yang berbeda. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor yaitu rasio yang berbeda antara daun dan buah dengan dua kali pengulangan. Data dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance). Jika terdapat perbedaan, maka dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas antioksidan dan kadar tanin jamu daun belimbing wuluh tertinggi terdapat pada rasio jamu 80 persen: 20 persen. Kecerahan warna (L) tertinggi terdapat pada rasio jamu 60 persen: 40 persen. Warna kemerahan (a+) terdapat pada rasio 80 persen: 20 persen dan warna kuning (b+) tertinggi terdapat pada rasio jamu 60 persen: 40 persen.
Analisis Kesesuaian Artikel yang Menggunakan Model Pembelajaran STAD Berdasarkan Teori pada Buku Cooperative Learning Karya Robert E. Slavin Lilla Mulyani; Nunung Nurjanah; Teti Setiawati
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.732 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n3p222-231

Abstract

This research aims to analyze the suitability of using the STAD Learning Model in articles based on the Cooperative Learning Book by Robert E Slavin. The research method used is content analysis with a qualitative approach. The technique of drawing articles as a sample uses purposive sampling technique with reference to the article search instrument that has been prepared. There are five articles analyzed with the criteria of research articles using the STAD Learning Model, original research, applied to the Catering Expertise Competency Vocational School, and have a good completeness of the article content. The results showed that there was no suitability for the overall research objectives in the article, but the overall objectives of the study were related to theory. The learning syntax in the article is not fully implemented. The suitability of the research results in the article is shown by the achievement of the overall research objectives made even though they are different from the STAD Model learning objectives. Penelitian ini bertujuan menganalisis kesesuaian menggunakan Model Pembelajaran STAD pada artikel berdasarkan Buku Cooperative Learning Karya Robert E Slavin. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi dengan pendekatan kualitatif. Teknik penarikan artikel sebagai sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan mengacu pada instrumen pencarian artikel yang telah disusun. Terdapat lima artikel yang dianalisis dengan kriteria artikel penelitian menggunakan Model Pembelajaran STAD, original research, diterapkan pada SMK Kompetensi Keahlian Tata Boga, serta memiliki kelengkapan isi artikel yang baik. Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat kesesuaian pada keseluruhan tujuan penelitian pada artikel, namun keseluurhan tujuan penelitian tersebut memiliki keterkaitan dengan teori. Sintak pembelajaran pada artikel yang terlaksana dengan sesauai belum sepenuhnya. Kesesuaian hasil penelitian pada artikel ditunjukan dengan ketercapaian keseluruhan tujuan penelitian yang dibuat meskipun berbeda dengan tujuan pembelajaran Model STAD.
Identifikasi Hidangan pada Upacara Kesempatan Khusus Suku Tengger di Desa Argosari Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang Tria Maryani; Soenar Soekopitojo; Titi Kiranawati
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.451 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n3p232-243

Abstract

Tengger tribe has a dish that is served on special occasions ceremony. The special occasion ceremony held by the Tengger tribe is inseparable from the culture and Hindus’s religion which is the majority religion of the Tengger tribe. Argosari Village is one of the villages that still carries out all special occasion’s ceremonies related to custom and religion. This village is in Lumajang Regency. This research was using qualitative descriptive research, with data collection techniques used are interviews, observation, and documentation. The data source was obtained from interviews with five informants are the Dukun Pandhita of Argosari village, Mangku village, and society’s Argosari. Data analysis is performed interactively with steps such as reduction, data presentation and drawing conclusions or verification and to check the validity of finding with member checking methode to Dukun Pandhita. The results of the research which is identifiying the special occasion dishes of Tengger tribe, there are 6 groupings dishes based on staple foods such as rice, side dishes such as omelette, fried chicken, fried noodles. Vegetable dishes include jangan benguk, jangan kentang. Snacks consist of pepes, pasung, jenang abang, apem, juadah, tetelan. The beverages such as tea and coffee. Dandananan such as gedhang ayu, pencok bakal. Masyarakat suku Tengger mempunyai hidangan yang disajikan pada upacara kesempatan khusus. Upacara kesempatan khusus yang dilaksanakan oleh masyarakat suku Tengger tidak terlepas dari kebudayaan dan agama Hindu yang merupakan agama mayoritas suku Tengger. Desa Argosari merupakan salah satu desa yang masih melaksanakan semua upacara kesempatan khusus yang berkaitan dengan adat maupun keagamaan, Desa ini terletak di Kabupaten Lumajang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data diperoleh dari wawancara dengan lima informan yaitu Dukun Pandhita teraktif dengan langkah reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Pengecekan temuan dilaksanakan dengan member checking kepada Dukun Pandhita. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 6 pengelompokan hidangan yang disajikan pada kesempatan khusus, yaitu makanan pokok antara lain nasi, hidangan lauk pauk berupa telur dadar, ayam goreng. Hidangan sayuran antara lain jangan benguk, jangan kentang. Sedap-sedapan yang terbagi menjadi jajanan telesan berupa pepes, pasung, jenang abang, apem, juadah, tetelan dan jajanan garingan seperti matari

Page 3 of 27 | Total Record : 261