cover
Contact Name
Intan Sari
Contact Email
intannadhifa215@gmail.com
Phone
+62711417995
Journal Mail Official
jurnalkebidananakbm@gmail.com
Editorial Address
https://journal.budimulia.ac.id/index.php/kebidanan/about/editorialTeam
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia
Core Subject : Health, Science,
FOCUS AND SCOPE Fokus Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia : kajian tentang pelayanan kebidanan Ruang Lingkup Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia : Kajian terkait : Siklus reproduksi perempuan dan hal-hal yang mempengaruhinya yang meliputi masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, balita, anak pra sekolah, keluarga berencana, kesehatan reproduksi dan masa antara.
Articles 304 Documents
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALEMBANG BARI TAHUN 2013 Rini Mayasari Rini Mayasari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (35.276 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v4i2.62

Abstract

ABSTRACT According to the WHO in 2010 as many as 800 pregnant women died.According to IDHS 2007 maternal mortality rate of 228/100.000 live births. Maternal mortality in South Sumatra in 2009 was 143/100.000 live births.The purpose of this study was to determinerelationship between education andparitas with the incidence hyperemesis gravidarum of pregnant women in General Hospital Palembang BARI on 2013.This study used a survey method with the analytic cross-sectional approach.The samples in this study were all pregnant mothers TM I ever treated in General Hospital Palembang BARIon 2013 amounted to 194 respondents.This research was conducted on February 2014. Samples were taken by random sampling Simple random sampling technique. Analyze data using statistical test Chi-Square with α ( 0,05 ).Results of univariate analysis of this study showed that as many as 46 respondents ( 23,7% % ) who experienced hyperemesis gravidarum and as many as 148 respondents ( 76,3% ) who did not have hyperemesis gravidarum,a total of 4 respondents ( 2,1% ) including high- education age and a total of 42respondents (21,6 % ) including lower education a total of 33 respondents(17,0%)includingprimigravida and as many as 13 srespondents (6,7 % .) including multigravida.So the bivariate analysis showed significant relationship betweeneducation with the incidence of hyperemesis gravidarum with the P value ( 0,017)and significant relationship betweenparitas with the incidence of hyperemesis gravidarum with the P value ( 0,000 ).Advice tohealth care workerscanimprove servicesandcounseling, especially in the service of Ante Natal Care and more attention to maternal risk hypermesisgravidarum ABSTRAK Menurut WHO pada tahun 2010sebanyak 800 ibu hamil meninggal dunia. Menurut SDK tahun 2007 angkakematian ibu sebesar 228/100.000 kelahiran hidup. AKI di Sumatera Selatan tahun 2009 adalah 143/100.000 kelahiran hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dan dan paritas dengan kejadian hyperemesis gravidarum pada ibu hamil di Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil TM I yang pernah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI Tahun 2013 berjumlah 194 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2014.Sampel penelitian diambil secara random sampling dengan teknik Simple random sampling. Analisa data menggunakan uji statistik Chi–Square dengan α (0,05). Hasil penelitian analisa univariat ini menunjukkan bahwa sebanyak 46 responden (23,7,0%) yang mengalami hyperemesis gravidarum dan sebanyak 148 responden (76,3%) yang tidak mengalami hyperemesis gravidarum, sebanyak 4 responden (2,1%) termasuk pendidikan tinggi dan sebanyak 42 responden (21,6%) termasuk pendidikan rendah , sebanyak 33 responden (17,0%) termasuk primigravida dan sebanyak 13 responden (6,7%) termasuk multigravida.Sehingga analisa bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian hyperemesis gravidarum dengan P value (0,017) dan ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian hyperemesis gravidarum dengan P value (0,000). Saran kepada petugas pelayanan kesehatan dapat meningkatkan pelayanan dan penyuluhan terutama dalam pelayanan Ante Natal Care danlebih memperhatikan kehamilan ibu yang berisiko hypermesis gravidarum.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD DI KLINIK BERSALIN BUDI MULIA MEDIKA PALEMBANG TAHUN 2013 Tirta Anggraini Tirta Anggraini
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.432 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v4i2.63

Abstract

ABSTRACT [Indonesia is the country with the largest population among the member countries of ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) with a population of more 243.3 million. In Indonesia as many as the number of participants IUD KB 3933611 (11.12%). In South Sumatra planning acceptors IUD 56 027 (4.36%). In Palembang in 2011 the number of participants KB IUD 6,971 (4.44%). At the Maternity Clinic Budi Mulia Medika Palembang in 2012 the number of participants KB IUD 105 (18.6%). The purpose of this study is be knew the factors associated with the use of IUD Contraception in Maternity Clinic Budi Mulia Medika Palembang in 2013. This study uses the Analytic Survey cross-sectional approach. The population in this study were all active acceptors who visit to get family planning services at the Maternity Clinic Budi Mulia Medika Palembang in May - June 2013, earned a total of 32 respondents. Sampling was carried out by the technique of "accidental sampling". Univariate analysis of the results obtained from the use of IUD 10 respondents (31.2%) were not using IUDs and 22 (68.8%), respondents who were at high risk of 9 (28.1%), and highly educated respondents 13 (40 , 6%), and high economic bersosial respondents 10 (31.2%). From bivariate analysis using chi-square test P value = 0.013 obtained showed no statistically significant association between maternal age and the use of contraceptive IUD obtained P value = 0.005 showed no significant relationship between education and the use of IUDs and contraceptive P value = 0.037 showed no significant relationship between socioeconomic IUD contraceptive use in the Maternity Clinic Budi Mulia Medika Palembang in 2013. From the results of this study should be conducted counseling or counseling to all about the importance of family planning acceptors IUD is a long-term contraception. ABSTRAK Indonesia adalah negara dengan penduduk terbanyak di antara negara anggota ASEAN (Association of Southeast Asia Nation) lainnya dengan jumlah penduduk 243,3 juta jiwa. Di indonesia jumlah peserta KB IUD sebanyak 3.933.611 (11,12%). Di Sumatera Selatan jumlah peserta KB IUD 56.027(4,36%). Di Palembang tahun 2011 jumlah peserta KB IUD 6.971(4,44%). Di Klinik Bersalin Budi Mulia Medika Palembang tahun 2012 jumlah peserta KB IUD 105 (18,6%). Tujuan penelitian ini adalah Di ketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan Kontrasepsi IUD di Klinik Bersalin Budi Mulia Medika Palembang Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua akseptor KB aktif yang berkunjung untuk mendapatkan pelayanan KB di Klinik Bersalin Budi Mulia Medika Palembang pada bulan mei – juni 2013, didapatkan sebanyak 32 responden. Pengambilan sampel ini dilaksanakan dengan teknik “Accidental Sampling”. Dari analisis univariat didapatkan hasil responden yang menggunakan IUD 10 (31,2%) dan yang tidak menggunakan IUD 22(68,8%), responden yang berumur resiko tinggi 9 (28,1%), dan responden yang berpendidikan tinggi 13 (40,6%), serta responden yang bersosial ekonomi tinggi 10 (31,2%). Dari analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square didapat P value = 0,013 menunjukkan ada hubungan bermakna antara umur ibu dengan penggunaan kontrasepsi IUD dan didapat P value = 0,005 menunjukkan ada hubungan bermakna antara pendidikan dengan penggunaan kontrasepsi IUD serta P value = 0,037 menunjukkan ada hubungan bermakna antara sosial ekonomi dengan penggunaan kontrasepsi IUD di Klinik Bersalin Budi Mulia Medika Palembang Tahun 2013. Dari hasil penelitian ini seharusnya dilakukan penyuluhan atau konseling terhadap semua akseptor KB tentang pentingnya KB IUD yaitu alat kontrasepsi jangka panjang.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BIDAN PADA PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS SEKOTA PALEMBANG TAHUN 2014 Wargustini Wargustini
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.048 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v4i2.64

Abstract

ABSTRACK This study aimed to determine the knowledge, motivation, leadership, incentives / rewards, and education with the performance of midwives in Antenatal Care Services (ANC) at health centers in the country Palembang, this study uses observational analytic study design "cross sectional" with 48 midwives sample using the formula, by conducting interviews and questionnaires. There are 15 respondents have less knowledge has an 31.25% lower performance. Results obtained by chi-square test p-value = 0.04 (p <0.05) and Rφ = 0.288 means that there is a connection with the performance of midwife knowledge, the closeness of the relationship is low, motivation midwives obtained value ρ = 0.017 and Rφ = 0.466 means that there is a relationship the performance of average -midwife with the relationship, clinic leaders leadership values obtained ρ = 0.00 and Rφ = 0.28 means that there is a relationship with the midwives' work closeness of the relationship is low. Chi-square test results obtained by the value of the incentive factor ρ = 0.019 = 0.328 declared value Rφ no relationship with the midwives' work closeness of the relationship is average. Factors education obtained ρ = 0.021 and the value of Rφ = 0.041 means that there is a relationship with the midwives' work closeness of the relationship being. Four chief centers are expected to consider factors - factors related to the performance of midwives that knowledge, motivation, leadership, incentives, and education. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pengetahuan, motivasi kerja, kepemimpinan, insentif / imbalan, dan pendidikan yang berhubungan dengan kinerja bidan pada pelayanan Antenatal Care ( ANC ) di Puskesmas Sekota Palembang, penelitian ini menggunakan penelitian observasi analitik dengan rancangan “cross sectional study” dengan jumlah sampel 48 bidan dengan menggunakan rumus, dengan melakukan wawancara dan kuesioner. Terdapat 15 responden memiliki pengetahuan kurang 31,25 % memilki kinerja rendah. Hasil uji chi-square diperoleh nilai p=0,04 ( p< 0,05) dan Rφ = 0,289 berarti ada hubungan pengetahuan dengan kinerja bidan, dengan keeratan hubungan rendah, motivasi bidan diperoleh nilai ρ=0,017 dan Rφ=0,466 berarti ada hubungan dengan kinerja bidan dengan keeratan hubungan sedang, kepemimpinan pemimpin puskesmas diperoleh nilai ρ=0,00 dan Rφ = 0,28 berarti ada hubungan dengan kinerja bidan dengan keeratan hubungan rendah. Hasil uji chi-square faktor insentif diperoleh nilai ρ = 0,019 nilai Rφ = 0,328 menyatakan ada hubungan dengan kinerja bidan dengan keeratan hubungan rendah. Faktor pendidikan diperoleh nilai ρ = 0,021 dan Rφ = 0,41 berarti ada hubungan dengan kinerja bidan dengan keeratan hubungan sedang. Diharapkan keempat kepala puskesmas memperhatikan faktor – faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan yaitu pengetahuan, motivasi kerja, kepemimpinan, insentif, dan pendidikan.
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN STATUS EKONOMI IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS SEKIP PALEMBANG TAHUN 2014 Wulan Citra Sari Wulan Citra Sari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.472 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v4i2.65

Abstract

ABSTRACT Diarrhea is cause the number one of a death in the world. The united Nation Children’s Found (UNICEF) thinks about every 30 second there one a child die because diarrhea. Diarrhea disease still be a problem for society healthy in Indonesia well reviewed of morbidity and mortality ant the mark of deaths and “Kejadian Luar Biasa (KLB)” that caused. Accrodin to WHO the mark of diarrhea illness 2010 is 411 patients per 1.000 population. The digit of death diarrhea is 14% from the digit of death over all. The purpose of this research to know a connection between education and mother economic status with toodler (children under 5 years old) diarrhea case at Puskesmas Sekip Palembang in February 2014. Desaign of this research to survey analitic by do coloser Cross Sectional in Accidental Sampling tehnic which one the variable who get research, include education and mothers economic status. The sampel in this research in 33 mothers who come by bring their toodler to MTBS Puskesmas Sekip Palembang at February 2014. Each variabel who get research, then get analysis by use analysis Chi-Square by decisios X² table (3,481). The result of this research show that the respondent by diarrhea as many is 15 respondent (45,5%) and didn’t diarrhea 18 respondent (54,5%). This of high education 13 repondent (39,4%) and less education is many as 20 respondent (60,6%), the respondent based to the high economic status as many as 13 respondent (39,4%). From statistic test Chi-Square show that, there a connection between education with diarrhea case in X² count = 4,313, and there a connection between mothers economic status with case diarrhea at X² count= 4,917. From the results of this study are expected to further improve health education, especially regarding the incidence of diarrhea in infants to mothers who have young children understand more about the incidence of diarrhea. ABSTRAK Diare adalah penyebab nomor satu kematian di dunia. The United Nations Children’s Fund (UNICEF) memperkirakan bahwa setiap 30 detik ada anak meninggal karena diare. Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia baik ditinjau dari angka kesakitan dan angka kematian serta kejadian luar biasa (KLB) yang ditimbulkan. MenurutWHO angka kesakitan diare pada tahun 2010 yaitu 411 penderita per 1000 penduduk. Angka kematian diare 14% dari angka kematian balita secara keseluruhan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dan status ekonomi ibu dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas SekipPalembang pada bulan Februari Tahun 2014. Desain penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional dalam teknik Accidental Sampling dimana variableyang diteliti meliputi pendidikan dan status ekonomi ibu. Sampel pada penelitian ini adalah 33ibu yang datang membawa anak balitanya berobat ke MTBS puskesmas Sekip Palembang pada bulan FebruariTahun 2014. Masing-masing variabel yang diteliti kemudian dianalisa dengan menggunakan analisis Chi-Square dengan ketetapan X² Tabel (3,481). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa responden dengan diare sebanyak 15 responden (45,5%) dan tidak diare 18 responden (54,5%), responden berdasarkan pendidikan tinggisebanyak 13responden (39,4%) dan pendidikan rendah sebanyak 20 responden (60,6%), responden berdasarkan status ekonomi tinggi sebanyak 20 responden (60,6%) dan yang status ekonomi rendah sebanyak 13 responden (39,4%). Dari uji statistik Chi-Square menunjukkan ada hubungan antara pendidikan dengan kejadian diare pada X²hitung= 4,313, dan ada hubungan antara status ekonomi ibu dengan kejadian diare pada X²hitung= 4,917. Dari hasil penelitian ini diharapkan agar lebih meningkatkan penyuluhan kesehatan khususnya tentang kejadian diare pada balita agar ibu yang mempunyai balita lebih memahami tentang kejadian diare.
FAKTOR– FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TALANG RATU PALEMBANG TAHUN 2014 Yuhemy Zurizah Yuhemy Zurizah
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.251 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v4i2.66

Abstract

ABSTRACT Maternal Mortality Rate is a barometer of mother health service in a country. At this time maternal mortality rate in Indonesia is still very high. Indonesia Demography Survey on 2007, maternal mortality rate is about 28 per 100.000 of live births. The direct cause of maternal mortality in Indonesia as well as in the other country is hemorraghe (25%), sepsis (15%), eklampsia (12%), abstructed labor (8%). World Health Organization (WHO), 35-37% of pregnant women in developing coutries get anemy. Causing factor’s of anemy on pregnant women is age of pregnant, parity, economi socio, job, education, and nutritional status. Purpose of this research is to know the associated factors with incidence of anemy on pregnant women at the Health Center Talang Ratu Palembang in 2014. This research use analytic survey method with “cross sectional” approach. Population in this research is all of preganant women in medical treatment at Talang Ratu Palembang in 2014. Sample taking in this research with non random samplingmethod and accidental sampling technic. Analysis with univariatly and bivariatlywith Chi Square Statistic test with significant level α 0,05. The result of this research show that from 35 respondent there is (48,6%) respondent with anemy, high–risk age (28,6%), high parity (60,0%) and low economi socio (37,1%). This result show that there is significant relationship between age with incidence of anemy on pregnant women at the health center Talang Ratu Palembang in 2014 with p value0,027, there is significant relationship between parity with incidence of anemy on pregnant women at the health center Talang Ratu Palemabang in 2014 with p value0,023, and there is significant relationship between economi socio with incidence of anemy on pregnant women at the health center Talang Ratu Palembang in 2014 with p value0,026. Of the result, the author hope that health service worker at Talang Ratu health center can improve health service to pregnant women and often giving information about anemy on pregnant and nutritional for pregnant women during pregnancy. ABSTRAK Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan barometer pelayanan kesehatan ibu di suatu negara. Pada saat ini angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi. Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, angka kematian kematian ibu adalah 28 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia seperti halnya Negara lain adalah perdarahan (25%), sepsis (15%), eklampsi (12%), partus lama (8%). Menurut World Health Organization (WHO), 35-37% ibu hamil di negara berkembang dan 18% di negara maju mengalami anemia. Faktor penyebab terjadinya anemia pada ibu hamil secara tidak langsung adalah umur ibu, paritas, sosial ekonomi, pekerjaan, pendidikan, jarak kehamilan, dan status gizi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor - faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Talang Ratu Palembang Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode survey analitikdengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berobat di Puskesmas Talang Ratu Palembang Tahun 2014. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan metode non random sampling dengan teknik Accidental sampling. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat. Dengan uji statistik chi square tingkat kemaknaan α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan dari 35 responden terdapat (48,6%) responden yang anemia, umur yang beresiko tinggi (28,6%), paritas tinggi (60,0%), dan sosial ekonomi rendah (37,1%). Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Talang Ratu Palembang Tahun 2014 dengan p value0,027, ada hubungan bermakna antara paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Talang Ratu Palembang Tahun 2014 dengan p value0,023 dan ada hubungan yang bermakna antara sosial ekonomi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Talang Ratu Palembang Tahun 2014 dengan p value0,026. Dari hasil penelitian ini penulis berharap petugas kesehatan di Puskesmas Talang Ratu Palembang meningkatkan pelayanan kesehatan pada ibu hamil dan lebih sering melaksanakan penyuluhan anemia pada kehamilan dan nutrisi yang baik bagi ibu hamil.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN ABNORMAL PADA REMAJA PUTRI DI KELAS X SMA SANDIKA SUKAJADI BANYUASIN TAHUN 2014 Yuni Kurniati Yuni Kurniati
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.236 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v4i2.67

Abstract

ABSTRACT Abnormal leucorrhea discharge is characterized by whitish discharge in large quantities. In addition, the mucus is white yellowish or greenwish and has a pungent odor and is very itchy and painful. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence af abnormal leucorrhea discharge in young gils in the class X SMA Sandika Sukajadi Banyuasin Year 2014. This study uses the total populatoin of the cross-sectional approach. The population in this study are all young women inthe class X SMA Sandika Sukajadi Banyuasin Year 2014. This research was conducted in January-March 2014. Samples were taken from the entire population. Analysis using statistical test Chi- Square. Results of univariate analysis, showed that respondents abnormal leucorrhea discharge as much as 10 respondents (33,3%) was smaller than that of respondents who are not abnormal leucorrhea discharge as much as 20 respondents (66,7%). That respondents with good knowledge of 7 respondents (23,3%) smaller compared with poor knowledge of as many as 23 respondents (76,7%). Which uses as much pantyliner 9 respondents (30%) smaller compared with those who did not use a pantyliner as many as 21 respondents (70%). Feminine hygiene and tthe use of a total of 14 respondens (46,7%) smaller comappred with those who did not use feminine hygine as much as 16 respondents ( 53,3%). So the bivariate analysis showed no significant relationship between knowledge of the occurence of abnormal leucrrheal dicharge with a p value = 0,002, no significant association between the use pantyliner eith abnormal leucorrhea discharge even with p value = 0,0002. And there is a relationshp between the incidence of female cleaners abnormal leucorrhea discharge with a p value = 0,001. Advice for health personnel to seek and improve health health education about abnormal leucorrhea discharge. ABSTRAK Keputihan Abnormal adalah keputihan yang tandai dengan keluarnya lendir dalam jumlah banyak, berwarna putih kekuningan sampai kehijauan dan memiliki bau yang sangat menyengat yang disertai rasa gatal dan nyeri pada daerah kewanitaan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian keputihan abnormal pada remaja putri dikelas X SMA Sandika Sukajadi Banyuasin Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode total populasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua remaja putri dikelas X SMA Sandika Sukajadi Banyuasin Tahun 2014. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari – Maret 2014. Sampel penelitian diambil dari seluruh populasi. Analisis data menggunakan uji statistik Chi – Square. Hasil analisis univariat, menunjukkan bahwa responden yang keputihan abnormal sebanyak 10 responden (33,3%) lebih kecil di banding dengan responden yang tidak keputihan abnormal sebanyak 20 responden (66,7%). bahwa responden dengan pengetahuan baik sebanyak 7 reponden (23,3%) lebih kecil di banding dengan pengetahuan yang kurang baik sebanyak 23 responden (76,7%). yang menggunaan pantyliner sebanyak 9 reponden (30%) lebih kecil di banding dengan responden yang tidak menggunakan pantyliner sebanyak 21 responden (70%). dan yang menggunakan pembersih kewanitaan sebanyak 14 reponden (46,7%) lebih kecil di banding dengan responden yang tidak menggunakan pembersih kewanitaan sebanyak 16 responden (53,3%). sehingga analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian keputihan abnormal dengan P value = 0,002, ada hubungan yang bermakna antara penggunaan pantyliner dengan kejadian keputihan abnormal dengan P value = 0,002.dan ada hubungan antara penggunaan pembersih kewanitaan dengan kejadian keputihan abnormal dengan P value= 0,001 .Saran bagi tenaga kesehatan untuk mengupayakan dan meningkatkan penyuluhan kesehatan tentang keputihan abnormal.
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN PADA REMAJA DI SPP N SEMBAWA TAHUN 2014 Intan Sari Intan Sari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 5 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.648 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v5i1.69

Abstract

ABSTRACT Teenagers pregnancy is an issue that is currently receiving the attention of the government. Because the problem of teenage pregnancy it’s not only load on teenager as an individual and their babys, but also affects the entire strata widely in the community and also weighed on welfare resources. However, the reasons are not fully understood. According to the World Health Organization ( WHO ), teenagers are those aged 10-19 years, while the United Nations called the young people (youth) for ages 15-24 years. It later merged in terms of young people that included age 10-24 years. Ninety-five percent of teen pregnancies it’s not to be hope incidents. At age 18 years, 25 % of teens have experienced pregnancy, 55 % of teenage pregnancies occur within the first 6 months since the start of sexual activity. The purpose of this study is known picture of young women knowledge about pregnancy in teenagers in the SPP N Sembawa 2014. This study used a descriptive survey method. The population in this study were all students in the SPP N Sembawa 2014, amounting to 191 people. Sampling in this study with non random sampling method with purposive sampling technique which amounts to 61 people. Data analysis is performed univariate analysis performed on each variable of the study results. From the results of research conducted in the 2014 SPP N Sembawa regarding our knowledge about the teenage pregnancy in teenagers can be concluded that knowledge is good girls. Based on the research that has been done, it is known that the student SPP N Sembawa know your pregnancy among teenagers and understanding, the causes and effects of pregnancy in teenagers. The results of this research can be used as an input in an effort to improve reproductive health education in the SPP N Sembawa. ABSTRAK Kehamilan Remaja adalah isu yang saat ini mendapat perhatian pemerintah. Karena masalah kehamilan remaja tidak hanya membebani remaja sebagai individu dan bayi mereka,namun juga mempengaruhi secara luas pada seluruh strata di masyarakat dan juga membebani sumber-sumber kesejahteraan. Namun, alasan-alasannya tidak sepenuhnya dimengerti. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), remaja adalah mereka yang berusia 10-19 tahun, Sementara PBB menyebut anak muda untuk usia 15-24 tahun. Ini dikemudian disatukan dalam terminologi kaum muda yang mencakup usia 10-24 tahun. Sembilan puluh lima persen kehamilan remaja adalah peristiwa yang tidak diharapkan. Pada usia 18 tahun, 25% remaja pernah mengalami kehamilan, 55% kehamilan remaja terjadi dalam 6 bulan pertama sejak aktivitas seksual dimulai. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran pengetahuan remaja putri tentang kehamilan pada remaja di SPP N Sembawa tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode Survey Deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah semua siswi di SPP N Sembawa tahun 2014 yang berjumlah 191 orang. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan metode non random sampling dengan Teknik Purposive Sampling yang berjumlah 61 orang. Analisa data dilakukan secara univariat yaitu analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Dari hasil penelitian yang dilakukan di SPP N Sembawa tahun 2014 mengenai gambaran pengetahuan remaja putri tentang kehamilan pada remaja dapat disimpulkan bahwa pengetahuan remaja putri adalah baik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa siswi SPP N Sembawa sudah mengetahui apa itu kehamilan pada remaja serta pengertian remaja, penyebab dan dampak dari kehamilan pada remaja. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam upaya peningkatan penyuluhan kesehatan reproduksi di SPP N Sembawa.
HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN KEJADIAN MENARCHE DI RT 19 DAN 20 RW 06 KELURAHAN TALANG AMAN KECAMATAN KEMUNING KOTA PALEMBANG TAHUN 2014 Juliana Widyastuti Wahyuningsih Juliana Widyastuti Wahyuningsih
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 5 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.109 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v5i1.70

Abstract

ABSTRACT Menarche is the time period/menstruation that came first to a woman who is being stepped up and as a sign that he was able to get pregnant. Based on data Riskesdas 2010, the average age of menarche in Indonesia is 13 years old and in South Sumatra average age of menarche was 13-14 years. The purpose of this study was to determine the relationship between age and knowledge of young women with the incidence of menarche in RT 19 and 20 RW 06 Sub Gutters Safely Kemuning District of Palembang in 2014. The sample in this study was 71 respondents, by census sampling through a door to door survey using cross sectional analytic approach. Data were collected by means of interviews and questionnaires. The research variables include the dependent variable and the independent variable occurrence of menarche age girls and young women knowledge. The result of this study found that young women have experienced menarche as much as 73.2% and had not suffered as much as 26.8% of menarche, age of young women with high risk as much as 59.2% and as much as 40.8% while the risk of teenage girls who have good knowledge 66.2% as well as much less knowledgeable and 33.8%. The result of chi-square statistical test showed no significant relationship between age of menarche girls with events obtained p value (0.020) and knowledge of young women have a significant relationship with the occurrence of menarche obtained p value (0.000). Through this research is expected to further improve the education of helth workers on the incidence of menarche. ABSTRAK Menarche adalah saat haid/menstruasi yang datang pertama kali pada seorang wanita yang sedang menginjak dewasa dan sebagai tanda bahwa ia sudah mampu hamil. Berdasarkan data Riskesdas 2010, rata-rata usia menarche di Indonesia adalah 13 tahun dan di Sumatera Selatan rata-rata usia menarche berumur 13-14 tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara umur dan pengetahuan remaja putri dengan kejadian menarche di RT 19 dan 20 RW 06 Kelurahan Talang Aman Kecamatan Kemuning Kota Palembang Tahun 2014. Sampel pada penelitian ini sebesar 71 responden, pengambilan sampel dengan cara sensus melalui door to door menggunakan metode survey analitik pendekatan cross sectional. Data dikumpulkan dengan cara wawancara dan kuesioner. Variabel penelitian meliputi variabel dependen kejadian menarche dan variabel independen umur remaja putri dan pengetahuan remaja putri. Hasil penelitian ini didapatkan remaja putri yang sudah mengalami menarche sebanyak 73,2% dan belum mengalami menarche sebanyak 26,8%, remaja putri dengan umur resiko tinggi sebanyak 59,2% dan tidak resiko sebanyak 40,8% sedangkan remaja putri yang berpengetahuan baik sebanyak 66,2% dan berpengetahuan kurang baik sebanyak 33,8%. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan ada hubungan bermakna antara umur remaja putri dengan kejadian menarche didapat p value (0,020) dan pengetahuan remaja putri mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian menarche didapat p value (0,000). Melalui penelitian ini diharapkan petugas kesehatan lebih meningkatkan penyuluhan tentang kejadian menarche.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN PERINATAL DI RUMAH SAKIT MUHAMMADDIYAH PALEMBANG TAHUN 2013 LENY LENY
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 5 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.928 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v5i1.71

Abstract

ABSTRACT [Perinatal mortality is a major problem, especially in developing countries. Approximately 98-99% of perinatal deaths occur in developing countries, while in developed countries only about 1-2%. Contributions perinatal mortality rate in Indonesia is still quite high, and perinatal mortality of 400 per 100,000 live births, or about 200,000 people per year so that the perinatal mortality occurs every 1.2-1.5 minutes. In the Muhammaddiyah hospital Palembang obtained perinatal mortality by the year 2013 as many as 52 cases. Many things that cause perinatal death include birth weight, maternal age, gestational age, mode of delivery and parity. The purpose of this study was to determine the relationship of birth weight, maternal age, gestational age, mode of delivery and parity simultaneously with perinatal death. This type of research is a case control study conducted retrospectively. The population in this study were all women giving birth in hospital Muhammadiyah Palembang in the year 2013 that berjumlah2565. The study sample totaled 156 respondents. In this study conducted univariate, bivariate and multivariate analyzes. From the analysis we found no association between birth weight to perinatal mortality (P Value 0.000 OR 4.250), no association of maternal age with perinatal mortality (OR 0.05 P Value 2.091), no correlation gestational age with perinatal mortality (OR 0.000 P Value 7.667), no association method of childbirth with perinatal mortality (P Value 1.000 OR 1.043), no parity relationship with perinatal mortality (P Value 0.511 OR 0.744). The most dominant variable is the age of the pregnancy. It is suggested to the leadership of Muhammadiyah hospital Palembang is hoped to be able to further improve health care programs for women giving birth so as to prevent the occurrence of complications during labor which can lead to perinatal mortality and increase the awareness programs on the importance of antenatal care during pregnancy that can detect early complications of pregnancy to facilitate the birth process. ABSTRAK Kematian perinatal merupakan masalah besar khususnya di negara sedang berkembang. Sekitar 98-99 % kasus kematian perinatal terjadi di negara sedang berkembang sedangkan di negara maju hanya sekitar 1-2 %. Kontribusi angka kematian perinatal di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu kematian perinatal 400 per 100.000 persalinan hidup atau sekitar 200.000 orang pertahun sehingga kematian perinatal terjadi setiap 1,2-1,5 menit. Di Rumah Sakit Muhammaddiyah Palembang didapatkan kematian perinatal pada tahun 2013 sebanyak 52 kasus. Banyak hal yang menyebabkan kematian perinatal diantaranya berat badan lahir, usia ibu, usia kehamilan, cara persalinan dan paritas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan berat badan lahir, usia ibu, usia kehamilan, cara persalinan dan paritas secara simultan dengan kematian perinatal. Jenis penelitian ini merupakan penelitian case control study yang dilakukan secara retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di rumah sakit Muhammadiyah Palembang pada Tahun 2013 yang berjumlah2565. Sampel penelitian ini berjumlah 156 responden. Dalam penelitian ini dilakukan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Dari hasil analisis didapatkan ada hubungan antara berat badan lahir dengan kematian perinatal (P Value 0,000 OR 4,250), ada hubungan usia ibu dengan kematian perinatal (P Value 0,05 OR 2,091), ada hubungan usia kehamilan dengan kematian perinatal (P Value 0,000 OR 7,667), tidak ada hubungan cara persalinan dengan kematian perinatal (P Value 1,000 OR 1,043), tidak ada hubungan paritas dengan kematian perinatal (P Value 0,511 OR 0,744). Variabel paling dominan adalah usia kehamilan. Disarankan kepada pimpinan rumah sakit Muhammadiyah Palembang Diharapkan untuk dapat lebih meningkatkan program pelayanan kesehatan kepada ibu bersalin sehingga mencegah terjadinya komplikasi selama persalinan yang dapat menyebabkan kematian perinatal serta meningkatkan program penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan selama masa kehamilan yang dapat mendeteksi dini komplikasi kehamilan untuk memperlancar proses persalinan.
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA BERAT PADA IBU BERSALIN DI RS. MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2013 Martina Astari Martina Astari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 5 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.368 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v5i1.72

Abstract

ABSTRACT According to the World Health Organization (WHO 2010) approximately 99% of cases of maternal deaths occur during labor and postpartum. One of the causes of maternal death due to preeclampsia. Country - developing countries maternal mortality rate of 450 / 100,000 live births, this is a very high number. In the hospital Palembang obtained Muhammaddiyah severe preeclampsia incidence by 2013 as many as 85 cases. Many things that cause severe preeclampsia include maternal age, parity, educational level, employment. The purpose of this study was to determine the relationship of maternal age, parity, educational level, work simultaneously with perinatal death. This type of research is a case control study conducted retrospectively. The population in this study were all women giving birth in hospital Muhammadiyah Palembang in the year 2013 that berjumlah2565. The study sample totaled 225 respondents. In this study conducted univariate, bivariate and multivariate analyzes. From the analysis we found no association with maternal age incidence of severe preeclampsia (P Value 0.043 OR 1.799), no parity relationship with the incidence of severe preeclampsia (P Value 0.010 OR 0.617), no correlation with the incidence rate of severe preeclampsia education (P Value 0.027 OR 1.394) , there is a relationship how to work with the incidence of severe preeclampsia (P Value 0.024 OR 0.576), the most dominant variable is the age of the mother. It is suggested to the leadership of Muhammadiyah hospital Palembang is hoped to be able to further improve health care programs for women giving birth so as to prevent the occurrence of complications during labor and to increase outreach programs about the importance of prenatal care and provide knowledge about the complications - complications during childbirth to facilitate the birth process. References : 16 (2002-2013) ABSTRAK Menurut World Health Organization (WHO 2010) sekitar 99 % kasus kematian ibu terjadi pada masa persalinan dan pasca persalinan. Salah satu penyebab kematian ibu karena preeklamsia. Dinegara – negara berkembang angka kematian ibu sebesar 450/100.000 kelahiran hidup, ini merupakan angka yang sangat tinggi. Di Rumah Sakit Muhammaddiyah Palembang didapatkan kejadian preeklamsia berat pada tahun 2013 sebanyak 85 kasus. Banyak hal yang menyebabkan preeklamsia berat diantaranya umur ibu, paritas, tingkat pendidikan, pekerjaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan umur ibu, paritas, tingkat pendidikan, pekerjaan secara simultan dengan kematian perinatal. Jenis penelitian ini merupakan penelitian case control study yang dilakukan secara retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di rumah sakit Muhammadiyah Palembang pada Tahun 2013 yang berjumlah2565. Sampel penelitian ini berjumlah 225 responden. Dalam penelitian ini dilakukan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Dari hasil analisis didapatkan ada hubungan umur ibu dengan kejadian preeklamsia berat (P Value 0,043 OR 1,799), ada hubungan paritas dengan kejadian preeklamsia berat (P Value 0,010 OR 0,617), ada hubungan tingkat pendidikan dengan kejadian preeklamsia berat (P Value 0,027 OR 1,394), ada hubungan cara pekerjaan dengan kejadian preeklamsia berat (P Value 0,024 OR 0,576), Variabel paling dominan adalah umur ibu. Disarankan kepada pimpinan rumah sakit Muhammadiyah Palembang Diharapkan untuk dapat lebih meningkatkan program pelayanan kesehatan kepada ibu bersalin sehingga mencegah terjadinya komplikasi selama persalinan serta meningkatkan program penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan dan memberikan pengetahuan mengenai komplikasi – komplikasi selama masa persalinan untuk memperlancar proses persalinan.

Page 6 of 31 | Total Record : 304


Filter by Year

2012 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 15 No 1 (2025): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 14 No 1 (2024): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 10 No 1 (2020): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi M Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi M Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Vol 7 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Vol 7 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 6 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 6 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 5 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 4 No 1 (2014): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 3 No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 3 No 1 (2013): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 2 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb More Issue