cover
Contact Name
Intan Sari
Contact Email
intannadhifa215@gmail.com
Phone
+62711417995
Journal Mail Official
jurnalkebidananakbm@gmail.com
Editorial Address
https://journal.budimulia.ac.id/index.php/kebidanan/about/editorialTeam
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia
Core Subject : Health, Science,
FOCUS AND SCOPE Fokus Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia : kajian tentang pelayanan kebidanan Ruang Lingkup Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia : Kajian terkait : Siklus reproduksi perempuan dan hal-hal yang mempengaruhinya yang meliputi masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, balita, anak pra sekolah, keluarga berencana, kesehatan reproduksi dan masa antara.
Articles 304 Documents
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT MUHAMMADDIYAH PALEMBANG TAHUN 2013 Rini Mayasari Rini Mayasari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 5 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.946 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v5i1.73

Abstract

ABSTRACT [Low birth weight is still a problem in Indonesia, because it is a major cause of death in the neonatal period. Based on data from the World Health Organization in 2003 estimated neonates each year about 20 million are born low birth weight. Based on results of the Basic Health Research in 2007 prevalence of low birth weight in Indonesia was 11.5%. In South Sumatra Province the IMR in 2012 was 29 per 1,000 live births, the IMR in Palembang in 2012 there were 97 infant deaths of 29. 451 live births, one of the causes of infant mortality was low birth weight. In the Muhammaddiyah Palembang hospital low birth weight in 2013obtained as many as 151 cases. The purpose of this study was to determine the relationship of maternal age, parity, education and work by simultaneously newborns with low birth weight. The design of this research is an analytic survey with cross sectional approach and applied by retrospectively. The population in this study were all mothers of normal birth at term gestation at Muhammadiyah Palembang hospital in 2013 as 2215. The sample are 339 respondents. In this study conducted univariate, bivariate and multivariate analyzes. From the analysis we found no association between maternal age with low birth weight (P Value = 0.043, OR = 0.551), no relationship between parity and low birth weight (P Value = 0.034, OR = 0.484), no relation between education and low birth weight (P Value = 0.020, OR = 0.998), no relationship between work maternity and low birth weight (P Value = 0.049, OR = 0.500). The most dominant variable is the maternity age. It is suggested to the leadership of Muhammadiyah Palembang hospital is expected to be able to further improve health care programs such as counseling about the importance of prenatal care, nutrition and nutritional needs during pregnancy that can detect early complications in pregnancy to prevent low birth weight. ABSTRAK BBLR masih menjadi masalah di Indonesia, karena merupakan penyebab utama kematian pada masa neonatal. Berdasarkan data WHO tahun 2003 setiap tahun diperkirakan neonatus yang lahir sekitar 20 juta adalah BBLR. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 prevalensi BBLR di Indonesia sebesar 11,5 %. Di Propinsi Sumatera Selatan AKB tahun 2012 sebesar 29 per 1.000 kelahiran hidup, di Kota Palembang AKB tahun 2012 sebanyak 97 kematian bayi dari 29.451 kelahiran hidup, salah satu penyebab kematian bayi adalah BBLR. Di Rumah Sakit Muhammaddiyah Palembang didapatkan kejadian BBLR pada tahun 2013 sebanyak 151 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan umur ibu, paritas, pendidikan dan pekerjaan secara simultan bayi baru lahir dengan kejadian BBLR. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan secara retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu melahirkan normal dengan usia kehamilan aterm di rumah sakit Muhammadiyah Palembang pada Tahun 2013 yang berjumlah 2215. Sampel penelitian ini berjumlah 339 responden. Dalam penelitian ini dilakukan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Dari hasil analisis didapatkan ada hubungan antara umur ibu dengan BBLR (P Value = 0,043, OR = 0,551), ada hubungan paritas dengan BBLR (P Value = 0,034, OR = 0,484), ada hubungan pendidikan dengan BBLR (P Value = 0,020, OR = 0,998), ada hubungan pekerjaan dengan BBLR (P Value = 0,049, OR = 0,500). Variabel paling dominan adalah umur ibu. Disarankan kepada pimpinan rumah sakit Muhammadiyah Palembang diharapkan untuk dapat lebih meningkatkan program pelayanan kesehatan seperti penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan, kebutuhan nutrisi dan gizi selama masa kehamilan yang dapat mendeteksi dini komplikasi kehamilan untuk mencegah terjadinya BBLR.
HUBUNGAN ANTARA USIA DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI KLINIK BUDI MULIA PALEMBANG TAHUN 2014 Rubiyati Rubiyati
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 5 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.832 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v5i1.74

Abstract

ABSTRACT Antenatal Care is the care given to pregnant woman to monitor, support maternal health and maternal detect, whether normal or troubled pregnant women. Aki in Indonesia amounted to 359 in 100.000 live births. The purpose of the study was to determine the relationship between age and education in the clinic Budi Mulia Medika 2014. This study used a survey method whit cross sectional analytic. This is the overall study population of women with gestational age ≥36 weeks who come to visit the clinic Budi Mulia Medika Palembang on February 10 to 18. The study sample was taken in non-random with the technique of “accidental smapling “ with respondents who happens to be there or variable. The obtained using univariate and bivariate analysis using Chi-Square test statistic. The results of the univariate analysis showed that 83,3% of respondents did according to the standard prenatal care, high risk age 40,0 %, 60,0% lower risk of age, higher education 70,0%, 30,0% low education. Bivariate analysis showed that there was no significant relationship betwee age and pregnancy tests wit p value= 0,622, and significant relationship between education and prenatal care with p value= 0,019. From the results of this study are expected to need to increase outreach activities to the community about the importance of examination of pregnancy according to gestational age in an effort to reduse maternal mortality. ABSTRAK Antenatal Care merupakan pelayanan yang di berikan pada ibu hamil untuk memonitor, mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi ibu, apakah ibu hamil normal atau bermasalah. Di Indonesia AKI berjumlah 359 per 100.000 kelahiran hidup. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara usia dan pendidikan dengan pemeriksaan kehamilan di klinik budi mulia medika tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalahseluruh ibu dengan usia kehamilan ≥ 36 minggu yang dating berkunjung ke Klinik Budi Mulia Medika pada tanggal 10-18 Februari. Sampel penelitian ini di ambil secara non random dengan tekhnik ‘’ Accidental Sampling’’ dengan responden yang kebetulan ada atau tersedia. Data yang di peroleh menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil analisis univariat ini menunjukan bahwa 83,8% responden melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai standar, 16,7% tidak melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai standar, usia resiko tinggi 40,0%, usia resiko rendah 60,0%, pendidikan tinggi 70,0 %, pendidikan rendah 30,0 %. Analisis bivariat menunjukan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara usia dengan pemeriksaan kehamilan dengan p value =0,622, ada hubunngan bermakana antara pendidikan dengan pemeriksaan kehamilan dengan p value = 0,019. Dari hasil penelitian ini di harapkan perlu meningkatkan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya dilakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan umur kehamilan sebagai upaya menurunkan angka kematian ibu.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DI SMP PRAMULA PALEMBANG TAHUN 2014 Tirta Anggraini Tirta Anggraini
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 5 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.76 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v5i1.75

Abstract

ABSTRACT According to World Health Organization (WHO), adolescent is a period of a transition from childhood into adulthood. Adolescent reproductive health survey in 2012 women 15-19 years national wide ever had sexual intercourse. Where as the same aged men as many as 6.835 people (4,5%) ever had sexual intercourse. The result of LSM research PKBI in 2005 showed 9,1% junior and senior high school at south Sumatera ever had sexual intercourse. Based on the results of a preliminary study, there were 5 students per class ever acces porn videos.Pair dating school students ever get caught over the limit like holding hands, hugging each other to embrace and 10 students ever get caught holding the breast schoolgirl. Purpose of this research in to know the accociated factors with premarital sexual behavior at Pramula Junior High School Palembang in 2014. This research analytic survey method with cross sectional approach. Population of this research is all of class VII and VIII at Pramula Junior High School Palembang in 2014 as many as 75 student using total sampling technique, this research instrument was questionnaire. Analysis with univariate and bivariate. The results of this research show that 75 respondent who have good premarital sexual 39 respondents (52%), 14 respondents (18,7%) were good knowledge, respondents who good influence parentsas many as 57 respondents (76%). Respondents who have never seen the media pornography 17 respondents (22,7%). The Chi-Square statistic test with significant level α = 0,05 showed there is no significant relationship between knowledge with premarital sexual behavior there is P value = 0,469, There is significant relationship between influence parents with sexual behavior there is P value = 0,009, There is significant relationship between pornography media with premarital sexual behavior there is P value = 0,043. Of the result, suggested in Pramula Junior High School can add reproductive health lessons ABSTRAK Menurut World Health Organization (WHO) masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa.Survei Kesehatan Reproduksi Remaja 2012 mengungkap wanita diumur 15-19 tahun secara nasional pernah melakukan hubungan seksual. Sedangkan pria di usia yang sama berjumlah 6.835 orang atau 4,5% dari jumlah remaja Indonesia pernah melakukan hubungan seks. Berdasarkan hasil penelitian LSM Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) tahun 2005 menunjukkan 9.1% remaja SMP dan SMA di Sumsel sudah pernah melakukan hubungan seks. Berdasarkan hasil studi pendahuluan terdapat sekitar 5 orang siswa per kelas pernah mengakses video porno, sepasang siswa-siswi pernah ketahuan berpacaran lewat batas seperti berpegangan tangan, saling merangkul, hingga berpelukan, dan 10 orang siswa pernah ketahuan memegang payudara lawan jenisnya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seks pranikah di SMP Pramula Palembang Tahun 2014.Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah semua kelas VII dan VIII di SMP Pramula Palembang tahun 2014 sebanyak 75 siswa dengan besar sampel 75 siswa dengan teknik total Sampling, instrumen penelitian yaitu Angket. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil Penelitian ini menunjukan dari 75 respondent yang memiliki perilaku seks pranikah yang baik sebanyak 39 responden (52%), responden yang berpengetahuan baik 14 responden (18,7%) responden yang Pengaruh Orang Tuanya baik 57 responden (76%), responden yang tidak pernah melihat media pornografi 17 responden (22,7%). Dari uji statistik Chi-Square dengan tingkat Kemaknaan α = 0,05 menunjukan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan perilaku seks pranikah dimana P value = 0,469, ada hubungan bermakna antara pengaruh orang tua dengan perilaku seks pranikah di mana P value = 0,009 dan ada hubungan bermakna antara media pornografi dengan perilaku seks pranikah dimana P value = 0,043. Disarankan DI SMP Pramula Palembang dapat menambahkan mata pelajaran tentang pendidikan kesehatan reproduksi.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI KLINIK MITRA ANANDA KOTA PALEMBANG TAHUN 2013 Wargustini Wargustini
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 5 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.384 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v5i1.76

Abstract

ABSTRACT Breast feeding gives all of energy and nutrition needed baby during early 6 months. Palembang health breast feeding profile that baby get exlusive breast feeding as many 31% on 2009 increase to 40% on 2010. Purpose of this research is to know the relationship of Factors with exclusive breastfeeding to baby at the Ananda partners clinic Palembang on 2014. This method is Analytic Survey with Cross Sectional approach. Population in this research is all of mothers with their age 7-12 months babies, on february 12- 18 with respondent at sample by Accidental Sampling. Analysis use univariat and bivariat analysis using Chi-Square with significant level α = 0,.05 result of 35 respondents with giving exlusive breast feeding 67,7% ungiving 34,3%, mother good knowledge as many as 77,1%, working mothers as many as 31,4, and mothers good culture as many as 71,4%. Result of bivariat analysis show that there’s significant relationship between knowledge with giving exlusive breast feeding where ρ value 0,01 and significant relationship between jobs with giving exlusive breast feeding, where ρ value 0.04 and significant relationship between social cultural with giving exlusive breast feeding, where ρ value 0,01. Of this research hoped that health worker improve health service more especially mother to giving the only breast feeding to 0-6 months baby. ABSTRAK ASI memberi semua energi dan gizi (nutrisi) yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama hidupnya.Data profil dinas kesehatan kota palembang bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif yaitu sebanyak 31%pada 2019 meningkat menjadi 40% pada tahun 2010. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi di klinik Mitra Ananda Palembang tahun 2014. Metode ini adalah Survey Analitik dengan pendekatan Cros Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan. waktu penelitian pada tanggal 3-30 Januari dengan sample 40 responden secara Accidental Sampling. Analisa yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik Chi-Square dengan batas bermakna α = 0,05. Hasil penelitian dari 40 responden dengan pemberian ASI Eksklusif 77,5% dan tidak ASI Eksklusif 22,5% , ibu berpengetahuan baik sebanyak 85% dan berpengatuhan kurang 15% ibu bekerja sebanyak 37,5% dan tidak bekerja sebanyak 62,5% , dan ibu yang budaya baik 75% dan budaya kurang baik 25%. Hasil analisis bivariat menunjukan ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif, dimana ρ value 0,01 dan ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan pemberian ASI Eksklusif , dimana ρ value 0,04 dan ada hubungan bermakna antara sosial budaya dengan pemberian ASI Eksklusif, diman ρ value 0,01 . Dari penelitian ini diharapkan agar petugas kesehatan lebih meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya bidan terutama kepada ibu yang menyusui untuk dapat memberikan ASI pada usia 0-6 bulan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) DI KLINIK BUDI MULIA MEDIKA PALEMBANG TAHUN 2013 Yuhemy Zurizah Yuhemy Zurizah
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 5 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.408 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v5i1.77

Abstract

ABSTRACT IUD is a device or object that is inserted into the uterus that is highly effective and long-term. KB is action that helps couples to avoid unwanted births, and births desired, set the interval between pregnancies and determine the number of children in the family. IUD contraceptive usage increases every year, especially in the Budi Mulia Medika Clinic because of the cooperation between the Academy of midwifery education Budi Mulia. This study aims to know factors related to age, education, occupation and parity with IUD Contraception Clinic Medika Budi Mulia Palembang 2013. This research is a quantitative survey method crosss sectional analytic approach. The population in this study were all acceptors active use contraception as much as 497 people to sample 225 respondents. With simple random sampling method. Analysis of data using statistical test Chi-Square. Results of univariate analysis showed that respondents who use IUD contraception by 96 (42.7%) is smaller than that using contraception other than the IUD 129 (57.3%), so the bivariate analysis showed no significant relationship between age, education, work and parity with IUD Contraception. Multivariate analysis showed that the most influential variables were age and education. It is advised to seek and improve counseling to all acceptors on the importance of effective use of contraceptives and IUD contraceptives, especially long-term. ABSTRAK Kontrasepsi IUD adalah suatu alat atau benda yang dimasukkan kedalam rahim yang sangat efektif dan berjangka panjang. KB adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, dan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. Pemakaian kontrasepsi IUD setiap tahunnya selalu meningkat, terutama di Klinik Budi Mulia Medika karena adanya kerja sama antara pendidikan Akademi kebidanan Budi Mulia. Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan umur, pendidikan, pekerjaan dan paritas dengan Pemakaian Kontrasepsi IUD di Klinik Budi Mulia Medika Palembang tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan crosss sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua akseptor KB Aktif yang menggunakan kontrasepsi sebanyak 497 orang dengan sampel 225 responden. Dengan metode simple random sampling. Analisa data menggunakan uji statistik Chi–Square. Hasil analisis univariat ini menunjukkan bahwa responden yang menggunakan kontrasepsi IUD sebesar 96 (42,7%) lebih kecil dari yang menggunakan kontrasepsi selain IUD 129 (57,3%), sehingga analisa bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara Umur, Pendidikan, Pekerjaan dan Paritas dengan Pemakaian Kontrasepsi IUD. Dari hasil analisis multivariat menunjukkan variabel yang paling berpengaruh adalah umur dan pendidikan. Disarankan untuk mengupayakan dan meningkatkan konseling terhadap semua akseptor KB tentang pentingnya Pemakaian Kontrasepsi yang efektif dan jangka panjang terutama Kontrasepsi IUD.
HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN UMUR DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS SOSIAL TAHUN 2014 Yuni Kurniati Yuni Kurniati
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 5 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.344 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v5i1.78

Abstract

ABSTRACT The acuteof Respiratory infection is still the first stage infigure Toddler spain. Factors affecting the Acute Respiratory Infections among others, nutritional status, age, low birth weight, Exclusive breastfeeding, maternal education, and infant immunization status, unclean environment and the level of health care is lacking. The purpose of the study was to determine the relationship between the environmentand the incidence of age with Acute Respiratory Infection In Social Health Center Palembang toddler in2014. Survey Design The study was across sectional analytic approach where surroundings and independent variables age and incidence of respiratory Dependent variable collected at the same time. The study population was all the mothers who bring their babies to come to the health center for treatment of Social Palembang 2014, and samples were taken by means of accidental sampling with a sample of 30 respondents the results of univariate analysis of data showed that respondents suffered with respiratory diseasewas 23 percent(76.7%), respondent swithan unhealthy environment totaled 16 bythe percentage(53,3%) ,respondents who are at risk of suffering from The incidence of acute respiratory infections toddler age amounted to10 with the percentage (33,3%). From the results obtained Chi-square is a meaningful relation ship between the Acute Respiratory Infection events where p value =0.031<0.05, and there was no relationship between age and incidence of acute respiratory infections where p value =0.657 > 0,05. Based on the results of the study researchers suggest efforts of health education on how to live a clean and healthy communities such as maintaining and caring for the home and surrounding environment with regular cleaning and care to keep it clean so that it can prevent viruses, bacteria, germ sare not easy to breed. ABSTRAK Infeksi Saluran Pernafasan Akut merupakan yang masih menjadi peringkat pertama pada Angka Kesakitan Balita. Faktor-faktor yang mempengaruhi Infeksi Saluran Pernapasan Akut antara lain, Status gizi, Umur, BBLR, Pemberian ASI Eksklusif, Pendidikan ibu, dan Status imunisasi balita, Lingkungan yang tidak bersih dan tingkat pelayanan kesehatan yang kurang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara Lingkungan dan Umur dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut Pada balita di Puskesmas Sosial Palembang Tahun 2014.Desain Penelitian ini adalah Survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional dimana variable Independen Lingkungan dan Umur dan varibel Dependen Kejadian ISPA dikumpulkan dalam waktu bersamaan. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang datang membawa balitanya berobat ke Puskesmas Sosial Palembang Tahun 2014, dan sampel diambil dengan cara Accidental Sampling dengan jumlah sampel 30 responden hasil analisi univariat data yang menunjukkan responden yang menderita penyakit ISPA berjumlah 23 dengan persentase (76,7%), responden yang dengan lingkungan tidak sehat berjumlah 16 dengan persentase (53,3%), responden yang umur balitanya beresiko menderita ISPA berjumlah 10 dengan persentase (33,3%). Dari hasil Chi-square didapatkan ada hubungan yang bermakna antara lingkungan dengan kejadian ISPA dimana p value = 0,031 < 0.05, dan tidak ada hubungan antara umur dengan kejadian ISPA dimana p value = 0,657 > 0,05. Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyarankan upaya – upaya penyuluhan kesehatan tentang cara hidup bersih pada masyarakat dan sehat seperti menjaga dan merawat lingkungan rumah dan sekitarnya dengan membersihkan secara rutin dan merawatnya agar tetap bersih sehingga dapat mencegah virus, bakteri, kuman tidak mudah berkembang biak.
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG SADARI PADA SISWI SMA DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN 2016 Chica Kusmawati Chica Kusmawati
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 6 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.136 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v6i1.79

Abstract

ABSTRAC BSE is Breast Self-Examination conducted as early detection breast cancer its very easy to do every woman to seek lumps suspected or other abnormality, conducted in woman 7-10 day after menstruation. Early detection can press death rate as big as 25-30%. Proven 95% woman undiagnosed in the early stages breast cancer can survive life more than 5 year after undiagnosed. The purpose this research is to knowing description knowledge about BSE girl students of SMA in regency Musi Banyuasin on 2016. Several factors that influence BSE are knowledge, education, attitude, advice from healt workers, the median, peers and approach. This research used andescriptive survey. The population of this research was all the grade XII in 8 SMA regency Musi Banyuasin on 2016 with 613 respondents. This research was conducted on March 2016. The sample of this research was girl students the grade XII in 8 SMA regency Musi Banyuasin on 2016 with 185 respondents. The sample of this research was taken by using non random with Accidental Sampling technique. The results of this univariate analysis research showed respondents its good knowledge as much as 45 respondents (24,3%) and respondents its not good knowledge as much as 140 respondents (75,7%). The suggestions for 8 SMA in regency Musi Banyuasin expected results of this research can be used as information and inspiration in promote the development of Breast Self-Examination (BSE). ABSTRAK SADARI adalah pemeriksaan yang dilakukan sebagai deteksi dini kanker payudara yang sangat mudah dilakukan oleh setiap wanita untuk mencari benjolan yang dicurigai atau kelainan lainnya, dilakukan pada wanita 7-10 hari sesudah menstruasi. Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar 25-30%. Terbukti 95% wanita yang terdiagnosis pada tahap awal kanker payudara dapat bertahan hidup lebih dari 5 tahun setelah terdiagnosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang SADARI pada siswi SMA di Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2016. Beberapa faktor yang mempengaruhi SADARI yaitu pengetahuan, pendidikan, sikap, saran dari petugas kesehatan, media massa, teman sebaya dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah semua kelas XII di 8 SMA Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2016 berjumlah 613 responden. Penelitian ini dilakukan di bulan Maret 2016. Sampel yang digunakan yaitu siswi kelas XII di 8 SMA Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2016 yaitu 185 responden. Sampel penelitian diambil secara non random dengan teknik Accidental Sampling. Hasil penelitian analisis univariat ini menunjukkan responden yang pengetahuan baik sebanyak 45 responden (24,3%) dan responden yang pengetahuan kurang baik sebanyak 140 responden (75,7%). Saran bagi 8 SMA di Kabupaten Musi Banyuasin diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi dan dapat menjadi inspirasi dalam mengupayakan pengembangan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG Ca. SERVIKS PADA REMAJA PUTRI DI SMA KABUPATEN BANYUASIN PALEMBANG TAHUN 2016 Juliana Widyastuti Wahyuningsih Juliana Widyastuti Wahyuningsih
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 6 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.72 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v6i1.80

Abstract

ABSTRACT Ca. Cervical is a primary malignant tumor derived from epithelial metaplasia at the squamocolumnar junction area is the transition area vaginal mucosa and mucosa of the cervical canal. Data from the World Health Organization (WHO) every year there are an estimated 530,000 new cancers in the world. Death because Ca. Cervical amounted to 4.3 per 1000 population. Ca. Cervical cause of death ranks seventh (5.7% of all causes of death). Risk Factors Ca. Cervical include age> 35 years, age of first marriage is less than 20 years, women with sexual activity is high and often change - change partner, the use of antiseptics, habit of washing the vagina with the use of drugs antiseptic and deodorant, women who smoke, parity (number of births), use of oral contraceptives in the long term. Design The study was a qualitative method of analysis The survey aimed to look at the relationship between knowledge and attitudes about CA Cervical student. The population in this study is a class XII student at SMAN collected three randomly for two days. The sample was a class XII student at SMA N 1 Breech Banyuasin II, SMA Negeri 1 Tanjung Lago Banyuasin, and senior Al-Ikhsan Tanjung Lago Banyuasin were conducted randomly with accidental sampling technique with total respondents 178 respondents. Sampling was conducted using questionnaires filled out by respondents. From the results of the bivariate analysis of 69 respondents in SMAN 1 Banyuasin II Year 2016 knowing about Ca cervix ie 13 (18.8%) compared to respondents who did not know, namely Cervical Ca 56 (81.1%) of the 62 respondents in high school Negeri 1 Tanjung Lago 2016 knowing about Ca cervix ie 13 (20.9%) compared to respondents who did not know, namely Cervical Ca 42 (79.0%), and of 47 respondents in SMA AL-Ikhsan 2016 knowing Ca Cervical which 11 (23.4%) compared to respondents who did not know, namely Cervical Ca 36 (76.5%). ABSTRAK Ca. serviks adalah tumor ganas primer yang berasal dari metaplasia epitel di daerah skuamokolumner junction yaitu daerah peralihan mukosa vagina dan mukosa kanalis servikalis. Data World Health Organization (WHO) setiap tahun diperkirakan terdapat 530.000 jenis kanker baru di dunia. Kematian karena Ca. Serviks sebesar 4,3 per 1000 penduduk. Ca. Serviks sebagai penyebab kematian menempati urutan ke tujuh (5,7 % dari seluruh penyebab kematian). Faktor Resiko Ca. Serviks antara lain usia > 35 tahun , Usia pertama kali menikah kurang dari 20 tahun, wanita dengan aktivitas seksual yang tinggi dan sering berganti – ganti pasangan, penggunaan antiseptik, Kebiasaan pencucian vagina dengan menggunakan obat-obatan antiseptik maupun deodoran, wanita yang merokok, paritas (jumlah kelahiran), penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka panjang. Desain Penelitian ini adalah kualitatif dengan metode Surver Analisis yang bertujuan dengan melihat adanya hubungan antara pengetahuan dan sikap siswi tentang CA Serviks. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas XII di tiga SMAN yang dikumpulkan secara acak selama dua hari. Sampel penelitian ini adalah siswi kelas XII di SMA N 1 Sungsang Banyuasin II, SMA Negeri 1 Tanjung Lago Banyuasin, dan SMA Al-Ikhsan Tanjung Lago Banyuasin yang yang dilakukan secara random dengan teknik Accidental Sampling dengan total responden sebanyak 178 responden. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden. Dari hasil analisis bivariat Dari 69 responden di SMAN 1 Banyuasin II Tahun 2016 yang mengetahui tentang Ca Serviks yaitu 13 (18,8%) bila dibandingkan dengan responden yang tidak mengetahui Ca Serviks yaitu 56 (81,1%), Dari 62 responden di SMA Negeri 1 Tanjung Lago Tahun 2016 yang mengetahui tentang Ca Serviks yaitu 13 (20,9%) bila dibandingkan dengan responden yang tidak mengetahui Ca Serviks yaitu 42( 79,0%), dan dari 47 responden di SMA AL-Ikhsan Tahun 2016 yang mengetahui tentang Ca Serviks yaitu 11 (23,4%) bila dibandingkan dengan responden yang tidak mengetahui Ca Serviks yaitu 36 (76,5%).
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMINORE DI SMA OKU TIMUR TAHUN 2016 Martina Astari Martina Astari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 6 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.568 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v6i1.81

Abstract

ABSTRACT Dysmenorrhea, or menstrual pain is a common complaint experienced by women in the lower abdomen. Some teenage girls are often felt in the lower back, hips, pelvis, thigh muscle on, until the calf. According to the World Health Organization (WHO), adolescence is a period in which the individual develops from the first time showed signs of secondary sexual until when it reaches sexual maturity. This study was descriptive survey with cross sectional approach where the independent variable (Knowledge on definitions, etiology, frequency, symptoms, risk factors, pathophysiology, treatment disminore) and the dependent variable was collected in the same time, Knowledgeable picture of the knowledge of young women about disminore in high school East OKU year 2016. the population in this study, that all high school female students of class XII East OKU samples taken in 2016 were all female students of class XII OKU East High School in 2016. Results of univariate analysis showed respondents know understanding disminore good category 104 people (64.60%), while the less category as many as 57 people (35.40%), respondents of the etiology disminore with less category as many as 126 people (78.26%), whereas in both categories as many as 35 people (21.74 %), respondents of both categories Classification disminore with as many as 82 people (50.94%), while the less category as many as 79 people (49.06%), respondents about disminore symptoms with both categories as many as 94 people (53.38%) , whereas with less category as many as 67 people (41.61%), respondents about the risk factors for both categories disminore with as many as 101 people (62.73%), while the category of less than 60 people (37.26%), respondents' knowledge about pathophysiology disminore with both categories as many as 81 people (50.31%), while the category of less than 80 people (49.69%), respondents of the Management disminore with less category as many as 100 people (62.11%), while the good category as many as 61 people (37.89%). From the research, the researchers suggest counseling efforts with the approach according to the students, so as to provide optimum service. ABSTRAK Disminore atau nyeri haid adalah keluhan yang sering dialami wanita pada bagian perut bawah.Beberapa perempuan remaja sering merasakannya pada punggung bagian bawah, pinggang, panggul, otot paha atas, hingga betis.Menurut World Health Organization (WHO), remaja adalah masa di mana individu berkembang dari saat pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat mencapai kematangan seksual. Desain penelitian ini adalah survey deskriptif dengan pendekatan cross sectional dimana variabel independen (pengertahuan tentang definisi, etiologi, frekuensi, gejala, factor resiko, patofisiologi, penatalaksanaan disminore) maupun variabel dependen dikumpulkan dalam waktu yang sama, Diketahuinya gambaran pengetahuan remaja putri tentang disminore di SMA OKU Timur Tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini, yakni semua murid perempuan kelas XII SMA OKU Timur tahun 2016.sampel yang diambil adalah semua murid perempuan kelas XII SMA OKU Timur tahun 2016. Hasil analisis univariat menunjukkan responden mengetahui pengertian disminore dengan kategori baik sebanyak 104 orang (64,60%), sedangkan dengan kategori kurang sebanyak 57 orang (35,40%), responden tentang etiologi disminore dengan kategori kurang sebanyak 126 orang (78,26%), sedangkan dengan kategori baik sebanyak 35 orang (21,74%), responden tentang Klasifikasi disminore dengan kategori baik sebanyak 82 orang (50,94%), sedangkan dengan kategori kurang sebanyak 79 orang (49,06%), responden tentang Gejala disminore dengan kategori baik sebanyak 94 orang (53,38%), sedangkan dengan kategori kurang sebanyak 67 orang (41,61%), responden tentang Faktor resiko disminore dengan kategori baik sebanyak 101 orang (62,73%), sedangkan dengan kategori kurang sebanyak 60 orang (37,26%), responden pengetahuan tentang Patofisiologi disminore dengan kategori baik sebanyak 81 orang (50,31%), sedangkan dengan kategori kurang sebanyak 80 orang (49,69%), responden tentang Penatalaksanaan disminore dengan kategori kurang sebanyak 100 orang (62,11%), sedangkan dengan kategori baik sebanyak 61 orang (37,89%). Dari hasil penelitian, peneliti menyarankan upaya penyuluhan dengan pendekatan yang sesuai dengan siswa, sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal.
GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG PERILAKU SEKS BEBAS DI SMA/SMK KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2016 Rini Mayasari Rini Mayasari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 6 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.808 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v6i1.82

Abstract

ABSTRACT Free sex is a relationship that is done by men and women without matrimony. Various forms of sexual behavior, such as intimate dating, courtship, to have sexual contact. Factors associated with sex behavior among others, is the lack of knowledge about free sex, free sex impact, forms of promiscuity, perversion LGBT, and disease-free sex. This study design is the technique of sampling using quantitative indirectly using a questionnaire tools shaped questionnaires. Be knew overview of students' knowledge about sex in high school / vocational Lubuk Linggau Year 2016. The study population was high school class XII students in schools in the city Lubuklingga 2016. The sample in this study is the high school class XII students in 9 schools there in Lubuklinggau of 167 people. Results of univariate analysis showed respondent knowledge about free sex amounted to 48 people (28,74%), students with sufficient knowledge of 54 people (32,33%), and students with less knowledge of 65 people (38, 93%). Students with a good knowledge about the impact of free sex amounted to 57 (34,13%), students with sufficient knowledge of 69 people (41,31%), and students with less knowledge 41 (24,56%). Students with a good knowledge about the form of free sex amounted to 58 students (34,73%), students with sufficient knowledge totaled 49 peoples (29,34%), and students with less knowledge of 60 people (35,93%). Students with a good knowledge about LGBT amounted to 54 (32,34%), students with sufficient knowledge amounted to 68 peoples (40.71%), and students with less knowledge amounted 45 peoples (26,95%). Students with a good knowledge about the disease free sex amounted to 22 peoples (13,17%), students with sufficient knowledge of 39 peoples (23,35%), and students with less knowledge amounted to 106 peoples (63,48%). ABSTRAK Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan. Berbagai bentuk tingkah laku seksual, seperti berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan kontak seksual. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seks bebas antara lain adalah kurangnya pengetahuan tentang seks bebas, dampak seks bebas, bentuk-bentuk seks bebas, penyimpangan LGBT, dan penyakit seks bebas. Desain penelitian ini adalah teknik pengambilan sampel menggunakan teknik kuantitatif yaitu secara tidak langsung menggunakan alat bantu angket berbentuk kuisener. Di ketahuinya gambaran pengetahuan siswa tentang seks bebas di SMA/SMK Kota Lubuk Linggau Tahun 2016. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA di sekolah yang ada di Kota Lubuklingga tahun 2016. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA di 9 sekolah yang ada di Kota Lubuklinggau yang berjumlah 167 orang. Hasil analisis univariat menunjukan respondent pengetahuan tentang seks bebas berjumlah 48 orang (28,74%), siswa dengan pengetahuan cukup 54 orang (32,33%), dan siswa dengan pengetahuan kurang 65 orang (38,93%). Siswa dengan pengetahuan baik tentang dampak perilaku seks bebas berjumlah 57 orang (34,13%), siswa dengan pengetahuan cukup 69 orang (41,31%), dan siswa dengan pengetahuan kurang 41 orang (24, 56%). Siswa dengan pengetahuan baik tentang bentuk perilaku seks bebas berjumlah 58 siswa (34,73%), siswa dengan pengetahuan cukup berjumlah 49orang (29,34%), dan siswa dengan pengetahuan kurang berjumlah 60 orang (35,93%). Siswa dengan pengetahuan baik tentang LGBT berjumlah 54 orang (32,34%), siswa dengan pengetahuan cukup berjumlah 68 orang (40,71%), dan siswa dengan pengetahuan kurang berjumlah 45orang (26,95%). Siswa dengan pengetahuan baik tentang penyakit seks bebas berjumlah 22 orang (13,17%), siswa dengan pengetahuan cukup 39 orang (23,35%), dan siswa dengan pengetahuan kurang berjumlah 106 orang (63,48%).

Page 7 of 31 | Total Record : 304


Filter by Year

2012 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 15 No 1 (2025): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 14 No 1 (2024): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 10 No 1 (2020): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi M Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi M Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Vol 7 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Vol 7 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 6 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 6 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 5 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 4 No 1 (2014): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 3 No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 3 No 1 (2013): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 2 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb More Issue