cover
Contact Name
I Putu Ayub Darmawan
Contact Email
publikasi@sttsimpson.ac.id
Phone
+6281545434611
Journal Mail Official
publikasi@sttsimpson.ac.id
Editorial Address
Sekolah Tinggi Teologi Simpson Ungaran Jl. Agung No. 66, Krajan, Kel. Susukan, Kec. Ungaran Timur, Kab. Semarang, Jawa Tengah (50526)
Location
Kab. semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Proceeding National Conference of Christian Education and Theology
ISSN : -     EISSN : 29883644     DOI : -
Proceeding National Conference of Christian Education and Theology (NCCET) adalah seminar nasional pendidikan Kristen dan teologi. Seminar nasional dilakukan dalam rangka deseminasi hasil penelitian dan kajian dalam bidang pendidikan dan teologi. Seminar akan diselenggarakan dalam tema-tema tertentu baik oleh Sekolah Tinggi Teologi Simpson Ungaran maupun bekerjasama dengan lembaga lainnya.
Articles 46 Documents
Menjawab Tantangan dan Menggali Peluang Pembentukan Karakter Pemuda di Era Transformasi Teknologi Herwinesastra
Proceeding National Conference of Christian Education and Theology Vol. 3 No. 1 (2025): Youth Spirituality in the Digital Age
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Teologi Simpson Ungaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46445/nccet.v3i1.1093

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh urgensi pembentukan karakter pemuda Kristen di tengah derasnya arus transformasi teknologi yang membawa dampak sosial dan spiritual yang kompleks. Secara ilmiah, studi ini merespons kesenjangan dalam literatur mengenai strategi pendidikan karakter yang relevan dan kontekstual di era digital. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tantangan dan peluang pendidikan karakter berbasis iman Kristen bagi pemuda dalam konteks kemajuan teknologi. Studi ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif dan analisis literatur teologis-kontekstual terhadap fenomena sosial-keagamaan pemuda Kristen di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemuda menghadapi tantangan berupa banjir informasi tanpa filter, krisis otoritas moral, kecanduan digital, serta rendahnya literasi rohani digital. Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa teknologi dapat dimanfaatkan secara positif melalui pembelajaran rohani digital, media interaktif, dan kurikulum karakter berbasis Alkitab. Disimpulkan bahwa pendidikan misi digital yang strategis dan berbasis Alkitab mampu membentuk karakter pemuda yang tangguh secara iman, kritis secara digital, dan berdampak secara sosial. Studi ini merekomendasikan integrasi nilai-nilai Kristen dalam kurikulum digital dan sinergi antara gereja, sekolah, dan keluarga dalam pembentukan karakter digital generasi muda.
Transformasi Pendidikan Kristen dalam Misi Pemuda: Strategi Efektif di Era Digital Gideon, Gideon; Julianes, Matius
Proceeding National Conference of Christian Education and Theology Vol. 3 No. 1 (2025): Youth Spirituality in the Digital Age
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Teologi Simpson Ungaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46445/nccet.v3i1.1094

Abstract

Perkembangan era digital telah menghadirkan tantangan sekaligus peluang baru bagi pendidikan Kristen, khususnya dalam menjangkau generasi muda yang hidup dalam ekosistem teknologi, media sosial, dan budaya visual. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi transformasi pendidikan Kristen dalam misi pemuda secara kontekstual, dengan pendekatan kualitatif berbasis kajian pustaka. Melalui sintesis literatur klasik dan kontemporer, ditemukan bahwa pendidikan Kristen yang efektif harus dibangun di atas tiga fondasi utama: komunitas kecil yang relasional dan akuntabel, pemanfaatan teknologi digital secara transformatif, serta pengajaran yang berakar pada Injil dan visi kekudusan hidup. Warisan pemuridan John Wesley melalui class meeting, prinsip digital discipleship dari Barna Group, serta kritik Brian Cosby terhadap pelayanan pemuda yang dangkal, menjadi dasar bagi pengembangan model pemuridan yang menyentuh dimensi spiritual, sosial, dan digital secara utuh. Temuan ini mengindikasikan bahwa transformasi pendidikan Kristen bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi sebuah panggilan untuk menuntun pemuda menjadi murid Kristus yang setia, kritis, dan relevan di tengah dunia digital yang cepat berubah. Artikel ini menyarankan agar gereja dan komunitas pelayanan pemuda merancang ulang strategi pemuridan mereka dengan pendekatan yang teologis, fleksibel, dan berdampak jangka panjang.
Peran Media Sosial Dalam Meningkatkan Spiritualitas Pemuda Kristen Nainupu, Astrid Maryam Yvonny
Proceeding National Conference of Christian Education and Theology Vol. 3 No. 1 (2025): Youth Spirituality in the Digital Age
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Teologi Simpson Ungaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46445/nccet.v3i1.1095

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan peran media sosial dalam meningkatkan spiritualitas pemuda Kristen. Metode yang digunakan adalah kualitatif, yang mencakup pengumpulan data melalui penelitian pustaka dan wawancara. Wawancara dilakukan di tiga gereja, yaitu GKT New Life Semarang, GKT Living Water Banyumanik, dan GKII Ungaran, dengan narasumber yang terdiri dari Youth Pastor dan anggota Youth. Untuk memastikan validitas data, wawancara dilakukan secara mendalam untuk mendapatkan perspektif yang komprehensif mengenai peran media sosial di kalangan pemuda Kristen. Hasil penelitian disajikan secara deskriptif dan menunjukkan bahwa media sosial memiliki peran penting dalam peningkatan spiritualitas pemuda. Melalui platform media sosial, para pemuda dapat memperoleh pengetahuan spiritual, berkomunikasi secara efektif dengan sesama anggota komunitas, dan menjangkau rekan-rekan muda lainnya secara lebih luas, tanpa terhalang oleh batasan geografis. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi pelayanan kaum muda untuk meningkatkan efektivitas pemanfaatan berbagai platform media sosial yang ada dalam mendukung pertumbuhan spiritual mereka.
Pemanfaatan Teknologi dalam Penginjilan dan Disiplin Rohani Pemuda Kristen Doma, Yabes
Proceeding National Conference of Christian Education and Theology Vol. 3 No. 1 (2025): Youth Spirituality in the Digital Age
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Teologi Simpson Ungaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46445/nccet.v3i1.1096

Abstract

Penelitian ini membahas pemanfaatan teknologi dalam penginjilan dan disiplin rohani pada pemuda Kristen, mengingat perkembangan teknologi yang pesat dan pengaruhnya terhadap pola hidup generasi muda. Studi ini dilakukan di lingkungan komunitas pemuda Kristen sebagai upaya menjembatani kesenjangan antara metode tradisional dengan pendekatan digital dalam pelayanan rohani. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara dan observasi partisipatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi seperti media sosial, aplikasi Alkitab digital, dan platform daring efektif meningkatkan partisipasi dan kedisiplinan pemuda dalam kegiatan keagamaan serta memperluas jangkauan penginjilan. Namun, diperlukan pengelolaan konten yang bijak agar nilai-nilai keagamaan tetap terjaga. Kesimpulannya, teknologi merupakan alat penting dalam mendukung penginjilan dan disiplin rohani pemuda Kristen, sehingga gereja dan lembaga terkait disarankan untuk mengintegrasikan teknologi secara strategis dalam program pembinaan rohani guna menghadapi tantangan zaman.
Strategi Gereja dalam Mengembangkan Komunitas Digital sebagai Sarana Pembinaan Pemuda Putri, Adelia Primadani; Diana, Ruat; Enjelita, Fiona
Proceeding National Conference of Christian Education and Theology Vol. 3 No. 1 (2025): Youth Spirituality in the Digital Age
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Teologi Simpson Ungaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46445/nccet.v3i1.1099

Abstract

Penelitian ini mengkaji pendekatan strategis gereja dalam membangun komunitas digital untuk pembinaan pemuda di era digitalisasi. Temuan utama menunjukkan bahwa gereja perlu mengadopsi tiga strategi kunci: pelayanan berbasis kemitraan, berbasis kebutuhan pemuda, dan berbasis teknologi. Pendekatan holistik ini memungkinkan gereja mengembangkan komunitas digital yang tidak hanya menjadi saluran komunikasi tetapi juga ruang pembinaan yang efektif. Konsep Digital Ecclesia menawarkan kerangka teologis dimana gereja tidak hanya menggunakan teknologi sebagai alat, tetapi mengintegrasikannya sebagai bagian dari strategi misi yang komprehensif. Penelitian ini juga mengidentifikasi lima implementasi praktis: pengembangan platform interaktif, pelatihan kepemimpinan digital, konten kontekstual, komunitas inklusif, dan integrasi pelayanan online-offline. Pendekatan ini memungkinkan gereja memenuhi kebutuhan spiritual Generasi Z sekaligus mempertahankan relevansi misinya di era digital.
Kontekstualisasi Pelayanan Pemuda Di Era Digital Octavia, Yeremiati
Proceeding National Conference of Christian Education and Theology Vol. 3 No. 1 (2025): Youth Spirituality in the Digital Age
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Teologi Simpson Ungaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46445/nccet.v3i1.1100

Abstract

Perkembangan teknologi digital telah merevolusi cara generasi muda berinteraksi, mengakses informasi, dan membentuk identitas spiritualnya. Gereja sebagai institusi keagamaan menghadapi tantangan sekaligus peluang untuk mentransformasi pelayanannya agar relevan dengan kultur digital generasi milenial dan Generasi Z. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi komunikasi iman yang efektif kepada kaum muda di era digital, dengan fokus pada pendekatan kontekstualisasi pesan, penyajian konten singkat dan visual, serta pemberdayaan influencer Kristen muda sebagai agen komunikasi iman. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan pendekatan analisis isi kualitatif, melalui penelaahan artikel ilmiah, konten media digital, serta program pelayanan gereja daring. Hasil kajian menunjukkan bahwa pelayanan digital yang efektif harus memperhatikan karakteristik konsumsi media kaum muda yang cenderung singkat, visual, dan interaktif. Konten seperti video pendek, storytelling naratif, meme spiritual, hingga mikro khotbah terbukti lebih diterima dan memicu refleksi spiritual yang lebih dalam. Selain itu, platform yang digunakan harus selaras dengan preferensi media generasi muda seperti Instagram, TikTok, dan YouTube Shorts, disertai format interaktif yang menciptakan ruang dialog spiritual. Yang tak kalah penting, gereja perlu membina influencer Kristen muda yang dapat menyampaikan pesan iman secara otentik dalam ruang digital mereka sendiri, melalui pelatihan teologis dan komunikasi digital yang etis. Kesimpulannya, pelayanan digital bukan sekadar sarana distribusi informasi rohani, tetapi medium yang harus dirancang secara strategis dan kontekstual untuk menyentuh spiritualitas generasi muda. Pendekatan ini menuntut gereja untuk berpindah dari model pelayanan konvensional ke pola komunikasi iman yang real-time, partisipatif, dan relevan secara budaya serta psikologis. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan model pelayanan digital yang membumi, inklusif, dan berdampak secara spiritual dalam lanskap kehidupan generasi muda Indonesia saat ini.