EDUCATE : Journal of Education and Culture
Editors accept theory-based and research articles. The scientific scope of this journal includes Education, Socio-cultural Anthropology, Literature, Applied Linguistics, History, Art, Architecture and Urban and Regional Planning, Religion and Philosophy. Articles can come from any of the following areas: Linguistics: phonology, morphology, syntax, semantics, pragmatics, sociolinguistics, conversational analysis, critical discourse analysis Literature: contemporary literature, comparative literature, interdisciplinary approach in literature, literary criticism, literature and history, literature and media, literature and other arts, poetry and prose Philosophy: epistemology, metaphysics, ethics, aesthetics, theology Psychology: educational psychology, social psychology, counseling psychology. Education: instruction, teaching and training, guidance and counselling, learning studies. Cultural Studies, Social
Articles
10 Documents
Search results for
, issue
"Vol. 2 No. 03: September 2024"
:
10 Documents
clear
Penyimpangan Nilai-Nilai Tradisi Mandi Balimau Kasai Terhadap Nilai-Nilai Islam: Peran Pemangku Adat Dalam Mempertahankan Nilai-Nilai Islam Pada Tradisi Mandi Balimau Kasai di Desa Batu Belah, Kec. Bangkinang, Kab. Kampar, Prov. Riau
Ismail Pane
EDUCATE : Journal of Education and Culture Vol. 2 No. 03: September 2024
Publisher : Rumah Riset Publisher
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.61493/educate.v2i03.45
Salah satu tradisi yang sampai saat ini masih melekat di daerah Batu Belah Kec. Bangkinang Kab. Kampar adalah tradisi mandi Balimau Kasai yang dilakukan menjelang bulan Ramadhan yakni dengan menyucikan diri menggunakan air jeruk limau dan campuran ramuan kuning dari beras dan kunyit. Tradisi mandi Balimau Kasai ini dilakukan hanya sekali setahun saat menjelang bulan Ramadhan yang juga dianggap oleh masyarakat setempat ini sebagai bentuk tradisi sakral dan paling ditunggu-tunggu. Pada tradisi mandi Balimau Kasai ini, terdapat beberapa rangkaian acara yang harus dilakukan sebelum mandi balimau kasai dimulai, yakni seperti santunan kepada anak yatim, lalu pemberian materi keagamaan, dan terakhir acara makan bajambau. Namun seiring perkembangan zaman, mandi Balimau Kasai yang dahulunya untuk menyucikan diri, saat ini sudah berubah menjadi ajang pencarian jodoh. Yang mana jika dahulu mandi balimau dibedakan antara lelaki dan perempuan, saat ini justru sudah bercampur aduk antara keduanya. Adapun pada penelitian ini merupakan penelitian survey dimana peneliti langsung terjun ke lapangan dan melakukan wawancara. Untuk instrument datanya yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Penerapan Metode Pembelajaran Diskusi Kelompok untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa dalam Pembelajaran PAI Kelas IV SDN 4 Sumberwaru
Muhammad Zakoni
EDUCATE : Journal of Education and Culture Vol. 2 No. 03: September 2024
Publisher : Rumah Riset Publisher
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.61493/educate.v2i03.103
Dalam penelitian ini, peneliti mencoba meneliti tentang metode pembelajaran diskusi kelompok untuk meningkatkan pemahaman pembelajaran PAI, dengan rumusan masalah sebagai berikut: apakah metode pembelajaran diskusi kelompok dapat meningkatkan kemampuan memahami pembelajaran kelas IV SDN 4 Sumberwaru pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan skema spiral dari hopkins dengan menggunakaan empat fase yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas kelas IV SDN 4 Sumberwaru. Jenis Pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi, Test dan Dokumentasi serta teknik analisis data dengan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa metode diskusi kelompok dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran pendidikan agama islam siswa kelas IV SDN 4 Sumberwaru. Dibuktikan dengan presentase siswa, dimana pada pra siklus siswa yang tuntas berjumlah 8 orang dengan persentase ketuntasan 53.4% hasil tersebut berhasil ditingkatkan pada siklus I dengan persentase ketuntasan sebesar 63,4% 19 siswa berhasi tuntas dari 24 siswa Kemudian hasil siklus I masih belum mencapai KKM 70 maka berhasil ditingkatkan pada siklus II dengan hasil tes akhir siklus yaitu 22 orang siswa, berhasil tuntas dari 24 siswa dimana persentase ketuntasannya sebesarĀ 82,71% danĀ ada 2 siswa yang belum tuntas peneliti mengadakan remedy sehingga semua siswa tuntas 100% dari 24 siswa.
Inovasi Model Self Organized Learning Environments (SOLE) dalam Pembelajaran Materi Sejarah Kebudayaan Islam; Menuju Kurikulum Merdeka Belajar
Wan Muhammad Fariq;
Sri Murhayati;
Zaitun
EDUCATE : Journal of Education and Culture Vol. 2 No. 03: September 2024
Publisher : Rumah Riset Publisher
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.61493/educate.v2i03.127
Inovasi model pembelajaran merupakan unsur penting dalam pengembangan pembelajaran sampai saat ini. Salah satunya adalah Model pembelajaran Self Organized Learning Environments (SOLE). Model ini merupakan gagasan yang dikembangkan oleh Sugata Mitra berasal dari India. Penelitian ini mencoba memodifikasi dan menginovasi antara model pembelajaran SOLE dengan materi Sejarah Kebudayaan Islam di tingkat Aliyah yang relevan dengan kurikulum Merdeka Belajar. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan menggunakan motode studi kepustakaan (literature review) dengan menggunakan analisis deskriptif. Sumber data diambil dari hasil penelitian dan artikel-artikel yang berkaitan dengan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model ini dalam pembelajaran materi Sejarah Kebudayaan Islam, dapat dilakukan dengan 3 (tiga) tahap, yaitu: (1) tahapan pertanyaan (Question) dengan 3 (tiga) langkah, (2) tahapan penyelidikan (Investigation) dengan 3 (tiga) langkah; dan (3) tahapan peninjauan (Review) dengan 3 (tiga) langkah. Model pembelajaran Self Organized Learning Environments (SOLE) ini bisa dimodifikasi dan diinovasi dengan diterapkan kepada materi Sejarah Kebudayaan Islam tingkat Madrasah Aliyah
Implementasi Hukum Adat di Indonesia
Anak Agung Istri Ari Atu Dewi
EDUCATE : Journal of Education and Culture Vol. 2 No. 03: September 2024
Publisher : Rumah Riset Publisher
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Sebelum VOC datang, Indonesia menggunakan hukum adat sebagai hukum positif di daerah nusantara, ditaati dan dilaksanakan sebagai suatu adat kebiasaan, secara turun temurun dihormati oleh masyarakat sebagai tradisi bangsa. Masuknya VOC ke Indonesia, masyarakat asing mulai memberi perhatian terhadap hukum adat. Pada masa ini Hukum Barat (Belanda) mulai digunakan walaupun pada awalnya hanya digunakan untuk daerah pusat pemerintahan Kompeni sedangkan untuk daerah yang belum dikuasai dapat menggunakan hukum adat mereka atau bagi yang mau tunduk pada hukum Belanda diperbolehkan. Hukum adat dipakai sebagai sinonim hukum yang tidak tertulis di dalam peraturan legeslatif, hukum yang hidup sebagai konvensi di badan-badan hukum negara (Parlemen, Dewan Provinsi dan seterusnya), hukum yang timbul karena putusan-putusan hakim, hukum yang hidup sebagai peraturan kebiasaan yang dipertahankan dalam pergaulan hidup, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Hukum adat yang dikondisikan sebagai solusi kekosongan hukum disyaratkan sebagai hukum yang tak bertentangan dengan perundang- undangan. Hukum adat memiliki fungsi dan tujuan yang sama dengan hukum posisif Indonesia, yaitu untuk keadilan, pengendalian sosial, mengusahakan kebaikan sebagai tujuan bersama. Hukum adat keberadaanya telah diakui secara resmi oleh pemerintah Indonesia yang disepakati oleh seluruh masyarakat Indonesia sebagai salah satu hukum yang resmi. Serta dapat digunakan secara resmi di masyarakat, di samping penggunaan hukum dan peraturan yang di buat oleh pemerintah.
Malay Cultural Change (Socio-Anthropological Study)
Nor Huda Ali;
Ahmad Farhan;
M. Saiyid Mahadhir
EDUCATE : Journal of Education and Culture Vol. 2 No. 03: September 2024
Publisher : Rumah Riset Publisher
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.61493/educate.v2i03.129
Discourse on Malay is still evolving. Among the discourse is about the identity of the nation-state known as the Malay race. Various scientific approaches have been used in the search for common ground in this discourse, one of which is arkeo-anthropological approach. anthropological approach in view of the Malay cultural identity remains focused on human material Malays, particularly referring to the reality of the human origins of Malay as the owner of Malay culture. In this case then, arkeo-anthropological approach directs the discourse about Malay in search of human traces and remains of the ancient Malay culture. This paper uses arkeo-anthropological approach of looking at the human who the owner of the Malay culture.
Tantangan dan Problematika Pendidikan Sejarah
Yudi Pratama;
Moh Puadi;
Mukhlis
EDUCATE : Journal of Education and Culture Vol. 2 No. 03: September 2024
Publisher : Rumah Riset Publisher
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.61493/educate.v2i03.130
Artikel ini menguraikan pendidikan sejarah dan permasalahannya di Indonesia. Ada beberapa masalah dalam pendidikan sejarah di Indonesia. Selain itu kurikulum pendidikan selalu berubah, sesedikit materi yang dipelajari, dan masalah pembelajaran sejarah di kelas di mana pendidikan sejarah dianggap sebagai materi pelajaran yang lelah. Salah satu upaya untuk menyelesaikan masalah terakhir adalah perjalanan sejarah, melakukan perjalanan ke situs bersejarah.
The Idea of Arabic Influence Patterns in the Indonesian and Malay Languages
Makmur Haji Harun;
Ahmad Arifai;
Nur Hasan
EDUCATE : Journal of Education and Culture Vol. 2 No. 03: September 2024
Publisher : Rumah Riset Publisher
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.61493/educate.v2i03.131
Arabic is absorbed into many other languages in the world, especially the majority of the Muslim population, and then melted into a speech language as a means of communication. Various Arabic terms are used in the communication of the high literary touches in accordance with the oral narrative including in Indonesia and Malaysia in particular and in Southeast Asia generally. The development of language in these two countries continues to expand its use so that it is no longer merely as an intermediate language but also the absorption of language used through literature, science, media, literature, Law, economics, social, art, Other cultures as the appreciation of the civilization of the local Islamic community, as well as its pattern, symbol and philosophy of life. There are many Arab removals that are entered and used in Bahasa Indonesia and Malay using certain patterns to facilitate the user to speak verbally and written. The purpose of this study aims to analyze the pattern of absorption of Arabic into Indonesian and Malay language in communicating as a fundamental proof of foreign uptake that underlies the height of philosophy and literature. The methodology of the study used is also developed through a library study with various forms of methods, theories and patterns as an easy channel to understand more fundamentally the form of theory and accounting.
Pendidikan Dalam Perspektif Teori Sosiologi
Rudy Kurniawan;
Komputri Apria Santi;
Ahmad Sopian
EDUCATE : Journal of Education and Culture Vol. 2 No. 03: September 2024
Publisher : Rumah Riset Publisher
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.61493/educate.v2i03.132
Pendidikan adalah salah satu aspek fundamental dalam kehidupan sosial yang memiliki peran penting dalam membentuk individu dan masyarakat. Dalam perspektif sosiologi, pendidikan tidak hanya dilihat sebagai proses transfer pengetahuan, tetapi juga sebagai mekanisme yang berperan dalam pelestarian norma, nilai, dan struktur sosial. Melalui pendidikan, individu belajar tentang peran mereka dalam masyarakat dan bagaimana mereka harus berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, mempelajari pendidikan melalui lensa sosiologi membantu kita memahami bagaimana pendidikan berfungsi sebagai alat untuk reproduksi sosial, mobilitas sosial, dan perubahan sosial. Dalam tulisan ini, akan dibahas bagaimana pendidikan dianalisis dan dipahami dalam berbagai teori sosiologi, serta implikasinya terhadap struktur dan dinamika masyarakat.
Islam dan Gender: Analisis Sosiologi dan Antropologi
Yusdani;
Januariansyah Arfaizar;
Siti Mahmudah Noorhayati
EDUCATE : Journal of Education and Culture Vol. 2 No. 03: September 2024
Publisher : Rumah Riset Publisher
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.61493/educate.v2i03.133
Kajian gender senantiasa menjadikan acuan dasar serta berpengaruhsecara signifikan terhadap ilmu-ilmu sosial, baik dalam pengertian umum maupunspesifik. Rujukan dasar tersebut tampak jelas pada saat mengkaji relasi kerja antara laki-laki dan perempuan, dalam berbagai struktur masyarakat dalam kultur yang berbeda. Karenanya, pembagian tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan ditetapkan tidak saja secara sosial tetapi juga kultural, dan, lebih penting lagi menurut para sosiolog dan antropolog, bukan atas kodrat dan keinginan Tuhan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, pendekatan yang digunakan adalah teologi dan antropologi. Kesalahan pemahaman akan kedudukan laki-laki dan perempuan dalam budaya, harus diuraikakn oleh antropolog dan penggiat ilmu sosial lainya. Dimana label indepensi pada laki-laki serta kebimbangan para perempuan hanya label yang dibangun oleh budaya terutama budaya patriarki. Islam tidak membedakan laki-laki dan perempuan kecuali kodrat yang melekat seperti melahirkan dan menyusui. Selain itu Allah hanya membedakan umatnya berdasarkan ketakwaanya saja.
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Dalam Penyelesaian Aplikasi Barisan dan Deret Pada Investasi
Sinta Widya Ningtias
EDUCATE : Journal of Education and Culture Vol. 2 No. 03: September 2024
Publisher : Rumah Riset Publisher
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.61493/educate.v2i03.134
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis mahasiswa pada materi aplikasi barisan dan deret dalam investasi. Subjek dalam penelitian ini yaitu mahasiswa semester tiga (3) program studi Ekonomi Syariah di IAI Tulang Bawang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Data diperoleh dari observasi dan tes kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang terdiri dari 1 butir soal essay yang meliputi 4 indikator yaitu interpretasi, analisis, evaluasi dan inferensi. Tes diberikan kepada 10 mahasiswa prodi Ekonomi Syariah. Data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif untuk mendapatkan gambaran secara komprehensif terkait kemampuan berpikir kritis. Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase pencapaian masing-masing indikator tergolong rendah. Rendahnya kemampuan berpikir kritis mahasiswa disebabkan oleh kesulitan mahasiswa dalam menghubungkan konsep dengan permasalahan yang disajikan sehingga mahasiswa kesulitan menentukan strategi yang tepat dalam penyelesaian masalah.