cover
Contact Name
Ahmad Subhan
Contact Email
jurnal.rsf@gmail.com
Phone
+6281270987241
Journal Mail Official
jurnal@rsupfatmawati.co.id
Editorial Address
Instalasi Pengelolaan Inovasi dan Kekayaan Intelektual (IPIKI) RSUP Fatmawati Jl.RS Fatmawati No.1 Cilandak, Jakarta Selatan, Indonesia Telp : 021-7501524 ext.1425 Email : jurnal@rsupfatmawati.co.id
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Farmasi Klinik - Best Practice (JFKlin)
ISSN : 3032467X     EISSN : 29647584     DOI : 10.58815
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Farmasi Klinik - Base Practice (JFKlin) is a peer-reviewed journal published by RSUP Fatmawati. It focus on the field of health sciences with the specialty of pharmaceutical sciences, pharmaceutical services in hospitals and community. JFKlin has been published twice a year in Indonesian and started from 2022 JFKlin will be fully published in Open Journal System (OJS).
Articles 33 Documents
A Identification Of Risk Factors In Dispensing Error In Pharmaceutical Deposit Inpatient Teratai At Fatmawati Hospital Period May-June 2023 Wulandari, Aprilia
Jurnal Farmasi Klinik Best Practice Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Farmasi Klinis Best Practice Volume 3 No. 1 Juni 2024
Publisher : RSUP Fatmawati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58815/jfklin.v3i1.42

Abstract

Medication error is a situation that is detrimental to the patient due to the use of drugs, actions, and treatments since the time of treatment by health workers that are actually able to overcome. One-of-a kind medication errors that often happen are dispensing errors. The purpose of this research is to identify medication errors during the dispensing phase at the Pharmacy Depot of Teratai Inpatient Installation at Fatmawati Hospital. The research method is prospective observation with descriptive analysis. Data processing is done using matrix analysis, grading risks and types of incidents based on the type of hazard to describe incidents and medication error phase dispensing that happened. The research samples of all prescriptions that met the requirements were carried out at the Pharmacy Depot Inpatient Installation at the Teratai Building at Fatmawati Hospital. The research was conducted from May to June 2023. There were 995 recipes with incidental sample errors in as many as 2 recipes in the dispensing phase. The results of the research show that medication errors at the dispensing stage include wrong drug intake (0%), wrong dosage calculation (0%), wrong dosage strength (0%), wrong number of items (0%), wrong label writing (0%), wrong dosage form (0%), and empty drug stock (1.19%). The type of patient safety incident was a KTD, while the results of the risk grading matrix analysis of medication errors related to pharmaceutical services at the inpatient installation of Fatmawati Hospital found that the type of risk grading was low.
POLA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK RESERVE DI UNIT INTENSIF DAN NON INTENSIF RAWAT INAP RSUP FATMAWATI Subhan, Ahmad; Oktamauri, Ariesa; Haifa, Alifia; Wardani, Tita Kusuma
Jurnal Farmasi Klinik Best Practice Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Farmasi Klinis Best Practice Volume 3 No. 1 Juni 2024
Publisher : RSUP Fatmawati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58815/jfklin.v3i1.43

Abstract

The widespread prescription and utilization of antibiotics in hospitals globally, including Indonesia, pose a significant risk of inappropriate antibiotic usage, leading to antibiotic resistance. In response to this crisis, the World Health Organization (WHO) has devised the AWaRe (Access, Watch, Reserve) classification system. The use of reserve category antibiotics has been restricted. However, the available evidence is insufficient to draw definitive conclusions regarding the impact of these limitations and their correlation with patient clinical outcomes. This study aims to evaluate the usage patterns of reserve category antibiotics and their associated clinical outcomes in both intensive and non-intensive inpatient care at RSUP Fatmawati during the April - May 2024 period. Utilizing a prospective cohort design, the research subjects consisted of a total sampling of all inpatients who received reserve antibiotics. Statistical analysis was performed using SPSS 25. The largest proportion of reserve antibiotic use was observed in the ICU, accounting for 27.6%. The reserve antibiotics employed included Meropenem (83.71%), Aztreonam (2.33%), Cefepime (2.33%), Vankomisin (9.30%), and Ceftazidime (2.33%). These antibiotics were predominantly utilized for the diagnosis of sepsis & septic shock, constituting 72.10% of cases. The percentage of patients who received the correct antibiotic was 9.3%, with 75.0% experiencing improvement and 25.0% experiencing deterioration. Conversely, among patients receiving incorrect antibiotics, 48.7% experienced worsening. The inappropriate administration of antibiotics elevated the risk of patient deterioration (OR = 2.8; p = 0.359), with the most common inadequacies occurring in the duration and dosage of antibiotics.
Analisis Penggunaan Antibiotik Ispa Non-Pneumonia Pada Pasien Dewasa Di Rumah Sakit Umum Kotatangerang Selatan Tahun 2018 - 2024 Oktovina, Magdalena Niken; Koswara, Sunny; Sayyidah, Sayyidah
Jurnal Farmasi Klinik Best Practice Vol 3 No 2 (2024): Jurnal Farmasi Klinis Best Practice Volume 3 No. 2 Desember 2024
Publisher : RSUP Fatmawati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58815/jfklin.v3i2.50

Abstract

Penyakit ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat ke saluran pernapasannya. Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan umur, tetapi ISPA yang berlanjut menjadi Non-Pneumonia sering terjadi pada dewasa terutama apabila keadaan lingkungan yang tidak hygiene. Penggunaan antibiotik yang tepat sangat penting dalam manajemen ISPA Non-Pneumonia untuk menghindari resistensi antibiotik dan memastikan keberhasilan terapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan antibiotik ISPA Non – Pneumonia pada Pasien Dewasa di Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan tahun 2018-2024.Penelitian deksriptif dengan pengambilandata retrospektif, untuk memperoleh gambaran penggunaan antibiotik pada pasien ISPA Non- Pneumonia dewasa selama periode 2018- 2024. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu totalsampling dan sampel yang dipilih yaitu dewasa usia 25-35 tahun yang dilihat dari data rekam medik danresep pasien dewasa dengan diagnosa ISPA Non-Pneumonia sebanyak 76 pasien. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa karakteristik pasien ISPA Non-Pneumonia berdasarkan usia terbanyak 25- 30 tahun yaitu 44 pasien (58%), dan berdasarkan jenis kelamin terbanyak yaitu perempuan 46 pasien (61%). Penggunaan antibiotik berdasarkan golongan terbanyak yaitu Penisilin 32 pasien (42%), dan berdasarkan jenis antibiotik terbanyak yaitu amoxicillin 32 pasien (42%). Evaluasi penggunaan antibiotik pada masing-masing kriteria yaitu Tepat Pasien (100%), Tepat Indikasi (100%), Tepat Obat (100%) dan Tepat Dosis (100%).
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Terhadap Hasil Nilai Leukosit Akhir Urine Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih Di Rumah Sakit Fatmawati Tahun 2023 Oktovina, Magdalena Niken; Maryuni, Iis Wintari; Setiadi, Feri
Jurnal Farmasi Klinik Best Practice Vol 3 No 2 (2024): Jurnal Farmasi Klinis Best Practice Volume 3 No. 2 Desember 2024
Publisher : RSUP Fatmawati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58815/jfklin.v3i2.53

Abstract

Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan kondisi infeksi yang terjadi di saluran kemih, termasuk di ginjal, yang disebabkan oleh pertumbuhan mikroorganisme tertentu. Penggunaan antibiotik adalah pilihan utama dalam terapi infeksi saluran kemih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan penggunaan antibiotik terhadap hasil nilai leukosit akhir urine pada pasien ISK di Rumah Sakit Fatmawati. Metode yang digunakan adalah kuantitaif dengan menggunakan survei. Jenis penelitian komparatif menggunakan waktu cross sectional dengan melihat catatan rekam medis pasien. Pengambilan data secara retrospektif dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan statistik Chi-square. Teknik sampling menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 50. Hasil penelitian menunjukkan jumlah terbanyak pasien dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 33 pasien (66.0%), kategori usia terbanyak >65 tahun sebanyak 15 pasien (30.0%), penyakit penyerta terbanyak diabetes mellitus sebanyak 8 pasien (16.0%), penggunaan golongan antibiotik terbanyak sefalosporin sebanyak 32 pemakaian (64.0%) dengan jenis obat ceftriaxone sebanyak 24 (48.0%), nilai normal leukosit pasien dengan rentang terbanyak 1-2/LPB, ketepatan obat pasien sesuai 100%, dan hasil uji Chi-square didapatkan p value <0,05 yang menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara golongan sefalosporin dan kuinolon terhadap hasil nilai leukosit akhir urine pada pasien infeksi saluran kemih di Rumah Sakit Fatmawati tahun 2023.
Potensi Interaksi Obat Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Akut Di Rawat Inap Rumah Sakit Fatmawati Tahun 2023 Oktovina, Magdalena Niken; Oktaviani, Imelda; Setiadi, Feri
Jurnal Farmasi Klinik Best Practice Vol 3 No 2 (2024): Jurnal Farmasi Klinis Best Practice Volume 3 No. 2 Desember 2024
Publisher : RSUP Fatmawati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58815/jfklin.v3i2.54

Abstract

Sindrom koroner akut merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana interaksi obat mempengaruhi pasien dengan kondisi ini. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi potensi interaksi obat pada pasien dengan diagnosis jantung koroner akut yang menjalani perawatan inap di Rumah Sakit Fatmawati. Metode penelitian yang digunakan bersifat kuantitatif dengan desain komparatif cross-sectional, berdasarkan tinjauan rekam medis pasien. Data dikumpulkan secara retrospektif dan dianalisis menggunakan statistik univariat dan bivariat dengan uji Chi-square. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 90 pasien. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pasien berjenis kelamin laki-laki (57 pasien; 63,2%) dan berada pada kategori usia 61–65 tahun (20 pasien; 22,2%). Penyakit penyerta terbanyak adalah hipertensi (54 pasien; 60,0%). Jumlah obat yang paling banyak dikonsumsi berkisar antara 5–7 obat (68 pasien; 75,6%), dan seluruh pasien (100,0%) mengalami potensi interaksi obat. Tingkat keparahan interaksi terbanyak pada level sedang, dengan 309 interaksi obat (63,7%). Jenis terapi obat yang paling sering digunakan adalah antiplatelet (153 obat), dengan kombinasi miniaspirin dan klopidogrel paling dominan (74 obat; 15,1%). Sebagian besar interaksi terjadi pada fase farmakodinamik (478 interaksi; 98,6%). Analisis hubungan jumlah obat dengan potensi interaksi obat menunjukkan bahwa pasien yang mengonsumsi 5–7 obat mengalami interaksi sedang terbanyak (55 interaksi; 52,9%). Nilai P-value uji Chi-square sebesar 0,996, menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara jumlah obat dan kejadian potensi interaksi obat pada pasien jantung koroner akut (P ≥ 0,05). Temuan ini menegaskan tingginya risiko interaksi obat, sehingga diperlukan pemantauan ketat dan pengawasan lebih intensif oleh tenaga kesehatan dalam pengaturan regimen obat guna meningkatkan keselamatan dan hasil klinis pasien.
Identifikasi Interaksi Obat Pada Pasien Stroke Iskemik Di Rawat Inap Rumah Sakit Fatmawati Tahun 2023 Oktovina, Magdalena Niken; Setiadi, Feri; Kurniawati, Nurlaela Dwi
Jurnal Farmasi Klinik Best Practice Vol 3 No 2 (2024): Jurnal Farmasi Klinis Best Practice Volume 3 No. 2 Desember 2024
Publisher : RSUP Fatmawati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58815/jfklin.v3i2.55

Abstract

Stroke iskemik adalah disfungsi neurologis yang disebabkan oleh infark fokal serebral, spinal maupun retinal. Stroke iskemik ditandai dengan hilangnya sirkulasi darah secara tiba-tiba pada suatu area otak, dan secara klinis menyebabkan hilangnya fungsi neurologis dari area tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jumlah obat dan penyakit penyerta terhadap kejadian potensi interaksi obat pada pasien stroke iskemik di Rumah Sakit Fatmawati tahun 2023. Menggunakan meetode kuantitatif dengan menggunakan survei. Jenis penelitian komparatif menggunakan waktu cross sectional melihat catatan rekam medis pasien. Pengambilan data secara retrospektif dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan statistik chi-square. Teknik sampling menggunakan metode slovin dengan jumlah sampel 88. Hasil penelitian menunjukkan jumlah terbanyak pasien dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 56 pasien (63,6%), usia terbanyak 40-60 tahun sebanyak 47 pasien (53,4%), Penyakit penyerta terbanyak hipertensi sebanyak 34 pasien (38,6%). Penggunaan obat yang dikonsumsi 2-4 obat sebanyak 52 pasien (59,1%). Pasien yang berpotensi interaksi obat sebanyak 69 pasien (78,4%). Tingkat keparahan interaksi obat terbanyak moderate sebanyak 157 interaksi (71,4%) dan interaksi obat fase farmakodinamik sebanyak 177 (80,5%). Berdasarkan hasil uji Chi-Square hubungan jumlah obat didapatkan nilai p-value 0,000>0,05 yang berarti adanya hubungan yang bermakna antara jumlah obat dengan potensi interaksi obat. Dan nilai hubungan penyakit penyerta p-value 0,573>0,05 tidak terdapat hubungan yang bermakna antara penyakit penyerta terhadap kejadian interaksi obat.
Analisis Efektivitas Biaya Antara Non-Tunneled Hemodialysis Catheter dengan Tunneled Hemodialysis Catheter di RS Fatmawati Bulan Juni-Juli 2024: Analisis Efektivitas Biaya Antara Non-Tunneled Hemodialysis Catheter dengan Tunneled Hemodialysis Catheter di RS Fatmawati Bulan Juni-Juli 2024 Yulianti, Dwi; Rahmawati, Intan Rizqi
Jurnal Farmasi Klinik Best Practice Vol 3 No 2 (2024): Jurnal Farmasi Klinis Best Practice Volume 3 No. 2 Desember 2024
Publisher : RSUP Fatmawati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58815/jfklin.v3i2.58

Abstract

Hemodialysis is one of the life-saving treatment for kidney failure. Hemodialysis catheters are an essential part of hemodialysis access, there are two types of catheter hemodialysis: non-tunneled hemodialysis catheter and tunneled hemodialysis catheter. Hemodialysis catheter sometimes causes complications include infection or dysfunction. Therefore, researchers need to determine the Cost Effectiveness Analysis of non-tunneled hemodialysis catheter and tunneled hemodialysis catheter. This research is descriptive study with retrospective data collection from patient medical record and hospital billing. The research was conducted on inpatients with the installation of non-tunneled hemodialysis catheter and tunneled hemodialysis catheter at Fatmawati Hospital in June-July 2024 using Average Cost Effectiveness Ratio and Incremental Cost Effectiveness Ratio methods. From the result, patient who used hemodialysis catheters at Fatmawati Hospital were more male (54%) with an age group of <65 years (87%). The most comorbidities are diabetes mellitus, hypertension and anemia with 25,72% each. Tunneled hemodialysis catheter is the most cost effective for supporting hemodialysis in patients with end stage chronic kidney disease at Fatmawati Hospital, as evidenced by a smaller ACER value Rp. 362,691 and a negative ICER value -3,299,583 and include category of cost effectivess grid G cells which means dominant in cost effectiveness.
Gambaran Karakteristik Pasien Kusta Yang Menjalani Pengobatan Berbasis Mdt Di Rawat Jalan RSFatmawati Periode Januari-Desember 2023 Fitriawati, Dewi
Jurnal Farmasi Klinik Best Practice Vol 4 No 1 (2025): Jurnal Farmasi Klinis Best Practice Volume 4 No. 1 Juni 2025
Publisher : RSUP Fatmawati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58815/jfklin.v4i1.48

Abstract

Kusta merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae. Kusta dapat disembuhkan dan pengobatan pada tahap awal dapat mencegah kecacatan. Selain kelainan fisik, penderita kusta juga menghadapi stigmatisasi dan diskriminasi. Akibat dari stigma ini, pasien kusta tidak dapat melanjutkan pendidikan, sulit mendapat pekerjaan, diceraikan oleh pasangan, dikucilkan oleh lingkungan, ditolak di fasilitas umum bahkan fasilitas pelayanan kesehatan. Sehingga penderita semakin sulit dideteksi dan diobati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien kusta yang menjalani pengobatan berbasis MDT di rawat jalan RSUP Fatmawati periode januari-desember 2023. Metode pada penelitian ini dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Data diambil secara retrospektif dari resep pasien yang berobat di rawat jalan RSUP fatmawati periode Januari – Desember 2023 sampel yang digunakan 83 pasien yang terdiri atas pasien kusta MB dan PB. Penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan klasifikasi usia > 15 tahun dominan terjadinya kusta baik tipe MB 58 (94,44%) maupun tipe PB 9 (81,82%), jenis kelamin tipe MB dominan laki- laki 40 (55,56%) dan tipe PB Perempuan 8 (72,73%), diagnosa penyakit tipe MB dominan 72 (86,75%), total kota atau kabupaten tempat tinggal tipe MB dominan di kota depok 31 (43,06%) dan tipe PB kota Jakarta Selatan 4 (36,36%), Nilai cacat pasien kusta total score 0 tipe MB 26 (36,11%) dan tipe kusta PB 9 (81,82%), lama gejala awal kusta yang diderita pasien tipe MB 26 (36,11%) dan tipe kusta PB 6 (54,55%), jumlah kontak pasien kusta dengan anggota keluarga yang sehat tipe MB 20 (27,78%) dan tipe PB 6 (54,55%), Total pasien sedang menjalani pengobatan tipe kusta MB 48 (66,67%) dan tipe PB total pasien yang sudah selesai 7 (63,64%). dan obat tambahan dominan vitamin D3 25 (34,72%) untuk pasien tipe MB dan untuk tipe PB tidak mendapatkan obat tambahan 10 (90,91%).
Evaluasi Penggunaan Obat Kemoterapi Pada Pasien Kanker Payudara di RSUP Fatmawati Periode 15 -31 Juli 2024 Subhan, Ahmad
Jurnal Farmasi Klinik Best Practice Vol 4 No 1 (2025): Jurnal Farmasi Klinis Best Practice Volume 4 No. 1 Juni 2025
Publisher : RSUP Fatmawati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58815/jfklin.v4i1.49

Abstract

Kanker payudara (carcinoma mamae) adalah keganasan pada jaringan payudara baik dari epitel duktus maupun lobulusnya. Terapi kanker dapat berupa operasi, radiasi, dan terapi sistemik seperti kemoterapi dan terpai hormonal. Pendataan terhadap penggunaan obat kanker pada pasien kemoterapi dilakukan untuk mengevaluasi penggunaan obat kemoterapi pada pasien kanker terbanyak yaitu kanker payudara di RSUP Fatmawati periode 15-31 Juli 2024. Pengambilan data dilakukan secara observasi retrospektif yaitu dengan mengumpulkan data-data rekam medis pasien kanker, kemudian didapatkan 94 pasien yang mengidap kanker payudara. Data yang diambil menunjukkan penggunaan golongan regimen obat Sitostatika first line terbanyak adalah regimen TC (Docetaxel + Cyclophosphamide) dan TAC (Docetaxel + Doxorubicin + Cyclophosphamide) sebanyak masing-masing 5 pasien (5.32%). Terapi hormon yang paling banyak diberikan kepada pasien adalah Zoladex dengan 37 pasien (39.36%). Terdapat penyimpangan dosis yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan regimen dosis dalam literatur. Kata kunci: Kanker Payudara, Kemoterapi, Regimen
The Evaluasi Penggunaan Obat Kemoterapi Pada Pasien Kanker Serviks di RSUP Fatmawati Periode 1-30 September 2024 Dharmawan, Fahmi
Jurnal Farmasi Klinik Best Practice Vol 4 No 1 (2025): Jurnal Farmasi Klinis Best Practice Volume 4 No. 1 Juni 2025
Publisher : RSUP Fatmawati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58815/jfklin.v4i1.56

Abstract

In Indonesia, the prevalence of cervical cancer, one of the most prevalent and fatal cancers in women, is still rising. The purpose of this study is to assess the utilization of chemotherapy medications in patients with cervical cancer at Fatmawati Central General Hospital during the month of September 2024. Descriptive research using a retrospective approach is the methodology employed, and data from 18 chemotherapy patients' medical records is analyzed. According to the 2020 National Comprehensive Cancer Network (NCCN) recommendations, evaluation was conducted using the proper criteria for patient, medication, dosage, and indication. The study's findings demonstrated that there were no contraindications and that 100% of patients received treatment in accordance with the indication. Combining Paclitaxel with Carboplatin is the most used type of chemotherapy regimen. Not all doses were administered in accordance with the patient's Body Surface Area (LPT) calculation, as evidenced by the average accuracy of all doses administered, which was 78.96%. Although this study paints a favorable picture of the suitability of chemotherapy medication use in these facilities, it also emphasizes the necessity of raising knowledge and educating people about cervical cancer treatment in order to enhance overall therapeutic results.

Page 3 of 4 | Total Record : 33