cover
Contact Name
MUHAMAD ARIFIN
Contact Email
liberosisjurnalpsikologi@gmail.com
Phone
+281238233442
Journal Mail Official
liberosisjurnalpsikologi@gmail.com
Editorial Address
https://ejournal.warunayama.org/index.php/tashdiq/about/editorialTeam
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Published by CV SWA Anugrah
ISSN : -     EISSN : 30308917     DOI : -
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah adalah jurnal yang terbit 3 kali setahun pada bulan Maret, Juli, dan November. Jurnal ini merupakan jurnal kajian ilmu agama, tidak hanya mengacu pada satu agama saja, ada 6 agama yang diakui di Indonesia bisa diterima pada jurnal ini. Selain itu jurnal ini juga membahas tentang pengajaran dalam ilmu agama khususnya yang ada di Indonesia. Isu-isu mutakhir yang berkaitan dengan agama dan multikultur budaya juga dibahas dalam jurnal ini. Kami mengundang bagi para akademisi dan praktisi untuk menulis di jurnal ini guna menambah khasanah pengetahuan terutama yang berkaitan dengan ilmu agama dan dakwah.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah" : 10 Documents clear
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERDIFERENSIASI DI MAN 1 MOJOKERTO Ammalia Adiliyani; Muhammad Ali Rohmad; Saifuddin, Saifuddin
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v6i1.5247

Abstract

Pembelajaran pendidikan Agama Islam berdiferensiasi adalah Penggunaan berbagai jenis model dan metode pembelajaran juga disesuaikan dengan materi dan karakteristik siswa. Dalam proses pembelajaran berdiferensiasi, di mana guru menggunakan metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan individual setiap siswa sesuai dengan kebutuhan (pengetahuan, gaya belajar, minat dan pemahaman belajar) mereka. Tujuan penelitian ini dilakukan guna mengetahui penerapan pembelajaran pendidikan agama islam berdiferensiasi di MAN 1 Mojokerto(1), untuk mengetahui penerapan jenis gaya belajar pembelajaran pendidikan agama islam berdiferensiasi di MAN 1 Mojokerto(2). Penelitian ini lebih tepatnya menggunakan penelitian kualitatif metode fenomenology ini memungkinkan peneliti untuk memahami fenomena tentang bagaimana penerapan pembelajaran berdiferensiasi dan apa saja gaya belajar yang dipakai dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berdiferensiasi dengan pendekatan deskriptif untuk pengambilan data melalui observasi, wawancara dan di dukung, di perkuat oleh dokumentasi. Teknik pengambilan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwasannya: Penerapan pembelajaran di MAN 1 Mojokerto mempunyai keunikan tersendiri yaitu dengan sistem penilaian dan kelulusan menggunakan UKBM (unit kegiatan belajar mandiri) dapat menjadi alat yang efektif untuk mendukung pembelajaran berdiferensiasi(1). Teknologi seperti aplikasi Quipper juga sebagai penunjang dalam pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan individu setiap siswa. Strategi pengajaran yang diberikan berdasarkan pada metode audiovisual, audiotori, dan kinestetik. Untuk memicu pemikiran kritis siswa(2).
KREATIVITAS GURU AL-QUR’AN HADIS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SISWA MAN LABUHANBATU Adillah, Nur; Nursalimah, Nursalimah; Ruwaidah, Ruwaidah
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v6i2.5289

Abstract

ABSTRAK Kreativitas Guru Al-Quran Hadis adalah kemampuan untuk mengenali ide-ide baru dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan pengetahuan, khususnya pengetahuan Al-Qur’an Hadis. Untuk alasan ini, guru kreatif perlu memiliki keinginan yang kuat untuk belajar tentang metode pengajaran yang tepat dan menarik dan sumber daya belajar sehingga dapat digunakan secara efektif di kelas. Studi ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah observasi dan wawancara mendalam. Teknik analisis data yang digunakan didasarkan pada Miles dan Huberman dan mencakup pengurangan data, analisa data, dan pemikiran data. Dalam teknik keabsahan data yang digunakan adalah derajat kepercayaan. Dalam penelitian ini, menyimpulka bahwa : 1) kreativitas guru al-qur’an hadis menggunakan metode lagu dan dzikroni diantaranya lagu-lagu yang di gunakan adalah lagu “ Ya Thoybah”. 2) kreativitas guru al-qur’an hadis dalam mengembangkan media untuk meningkatkan kemampuan menghafal siswa MAN Labuhanbatu adalah menggunakan media LCD Proyektor untuk menampilkan power point berupa materi pembelajaran yang disampaikan. 3) kreativitas guru al-qur’an hadis dalam memberikan penghargaan (reward) seperti memberikan hadish, acungan jempol dan pujian. Sedangkan hukuman (Punisment) dengan memberikan hukuman yang mendidik yaitu hafalan potongan ayat atau hadis. Kata Kunci: Kreativitas Guru1 , Meningkatkan Kemampuan Menghafal2 ABSTRACT Al-Qur'an Hadis teacher creativity is the ability to recognize new ideas in solving problems related to knowledge, particularly knowledge of Al-Qur'an Hadis. For this reason, creative teachers need to have a strong desire to learn about appropriate and interesting teaching methods and learning resources so that they can be used effectively in the classroom. This study employs a deskriptif kualitatif approach. The methods used for data collection are observation and wawancara mendalam. The data analysis techniques used are based on Miles and Huberman and include data reduction, data analysis, and data reasoning. In the data validity checking technique used is the degree of trust. In this research, it is concluded that: 1) the creativity of Al-Qur'an hadith teachers uses song and dzikroni methods, including the song used is the song "Ya Thoybah". 2) the creativity of Al-Qur'an hadith teachers in developing media to improve the memorization ability of MAN Labuhanbatu students is using LCD projector media to display power points in the form of learning material presented. 3) creativity of Al-Qur'an hadith teachers in giving awards such as giving hadish, thumbs up and praise. Meanwhile, punishment involves giving educational punishment, namely memorizing pieces of verses or hadiths. Keywords: Teacher Creativity1, Improving Memorizing Ability2
PENGARUH INTERAKSI GURU TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X TKJ I DI SMK SWASTA SITI BANUN SIGAMBAL Paujana, Windiyani; megawati, betti; syawaluddin, fauziahmad
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v6i2.5312

Abstract

This research aims to determine the effect of Teacher Interaction on the Learning Creativity Class X TKJ I in SMK Swasta Siti Banun Sigambal, both in Test and Non-Test. The population in this study is grade X TKJ I in SMK Swasta Siti Banun Sigambal, the study time from November to April 2024 which cannot be determined. The determination of the number of samples using the Sugiyono formula with a total of 36 people and the analysis method used is the Test Validity, Test reliable, and hypothesis testing. The result of partial hypothesis testing show that Teacher Interaction has an effect and is significant on Learning Creativity of student in class X TKJ I in SMK Swasta Siti Banun Sigambal. The results of the hypothesis test obtained that the tcount > ttable is 2,960 > 1,688 then H0 is rejected and Ha is accepted, so that there is a significant influence between Teacher Interaction on the Learning Creativity class X TKJ I in SMK Swasta Siti Banun Sigambal.
SEDEKAH DALAM AL-QUR’AN (PERSPEKTIF WAHBAH AZ-ZUHAILI DALAM TAFSIR AL-MUNIR DAN IMPLEMENTASINYA TERHADAP TREN IKOY-IKOY PADA MEDIA SOSIAL) Marhamah Annazah Tambunan, Marhamah Annazah Tambunan; Ahmad Zuhri, Ahmad Zuhri; Nurliana Damanik, Nurliana Damanik
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v6i2.5325

Abstract

Penelitian ini mengkaji praktik Ikoy-Ikoy, sebuah tren di media sosial yang melalui lensa sedekah sebagaimana ditafsirkan oleh Wahbah Az-Zuhaili dalam Tafsir Al-Munir. Diprakarsai oleh influencer Indonesia yakni Arief Muhammad. Ikoy-Ikoy melibatkan pemberian hadiah secara acak kepada para pengikutnya di Instagram, mulai dari uang hingga barang-barang kebutuhan pokok. Meskipun dimaksudkan untuk menyebarkan kegembiraan, praktik ini menimbulkan pro dan kontra serta konflik antara pemberi dan penerima. Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kualitatif, khususnya penelitian kepustakaan, Dalam Tafsir Al-Munir karya Wahbah Az-Zuhaili menggaris bawahi bahwa pentingnya menargetkan sedekah kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, dengan mempertahankan sikap rendah hati dalam memberi. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun Ikoy-Ikoy bertujuan untuk menciptakan dampak sosial yang positif, hal tersebut tidak sepenuhnya sejalan dengan prinsip-prinsip sedekah dalam Al-Qur’an. Sifat acak dari distribusi hadiah di Ikoy-Ikoy kontras dengan arahan Al-Qur’an untuk memberikan sedekah secara metodis kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Agar sedekah menjadi efektif, sedekah harus didistribusikan secara sistematis kepada penerima yang berhak, baik secara langsung maupun melalui organisasi yang dapat dipercaya, untuk memastikan bahwa sedekah dapat memenuhi tujuan utamanya yaitu mengentaskan kemiskinan dan membantu mereka yang benar-benar membutuhkan.
PENAFSIRAN AHSAN TAQWIM DALAM QS. AT-TIN AYAT 4 (STUDI KOMPARATIF TAFSIR AL MUNIR DAN TAFSIR AL MUYASSAR): PENAFSIRAN AHSAN TAQWIM DALAM QS. AT-TIN AYAT 4 (STUDI KOMPARATIF TAFSIR AL MUNIR DAN TAFSIR AL MUYASSAR) Khusnil , Khusnil Khotimah; Sugeng Wanto, Sugeng Wanto; Idris Siregar, Idris Siregar
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v6i2.5326

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi melihat dari artikel kompas.com Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah bayi prematur tertinggi di dunia, yaitu menempati peringkat kelima. Ada 15 juta bayi yang terlahir prematur setiap tahunnya di seluruh dunia. Dari sejumlah 15 juta bayi prematur tersebut, sebanyak 1,1 juta bayi dilaporkan meninggal dunia karena berbagai komplikasi. Motivasi penelitian ini berangkat dari ketertarikan penulis terhadap tafsir ayat ke-4 dalam surat At Tin yang membahas tentang "ahsan taqwim" (sebaik-baik ciptaan). Penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasi pandangan Wahbah az-Zuhaili dalam Tafsir Al Munir dan 'Aidh Al Qarni dalam Tafsir Al Muyassar terkait konsep tersebut. Selain itu, penelitian ini juga akan dilengkapi dengan analisis penulis terhadap penafsiran kedua mufassir tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dan metode tafsir yang dipakai adalah metode muqaran jenis perbandingan antara mufassir, sumber data penelitian. Berdasarkan hasil dari penelitian ini yakni penafsiran ahsan taqwim dalam Qs. At tin ayat 4. Menurut Wahbah az-Zuhaili ahsan taqwim adalah ciptaan Allah yang sempurna dibanding makhluk lain, diberikan pula akal pikiran agar dapat mencari dan mendalami ilmu pengetahuan sehingga bisa berkuasa atas segala makhluk.Menurut 'Aidh Al Qarni ahsan taqwim adalah sungguh Allah menciptakan manusia dalam bentuk fisik dan psikis yang sebaik-baiknya dalam artian adalah dalam fungsinya sebagai hamba Allah.Keduanya mengemukakan bahwa manusia merupakan ciptaan Allah swt. yang paling baik dibandingkan dengan makhluk lainnya. Sementara perbedaan dari kedua mufassir adalah bahwa ahsan taqwim menurut Wahbah az-Zuhaili lebih menafsirkan kepada duniawi, manusia mempunyai keistimewaan diberikan akal pikiran (akal dan nafsu) dengan tujuan bisa berkuasa atas segala mahluk dan menjadi Khalifah di bumi. Sedangkan ‘Aidh Al-Qarni menyimpulkan bahwa lebih kepada ketuhanan dan fokus kepada tujuan akhirat, yaitu sesuai dengan fungsinya masing-masing.
ISTIDRAJ DALAM TAFSIR AL-JILANI KARYA SYAIKH ABDUL QADIR AL-JILANI Ilmaya, Luthfi; Miftarah Ainul Mufid; Ahmad Zainuddin; M. Mukhid Mashuri
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v6i2.5363

Abstract

Abstract This research was conducted against the background of human concerns, especially believers, when they have an abundance of wealth or worldly pleasures in any form. Some people are worried that the worldly pleasures they have will become istidraj for them. In this research, we also discuss istidraj according to the views of Shaykh Abdul Qadir al-Jilani. This research was conducted with the aim of knowing the concept of the Koran regarding Istidraj and knowing the opinion of Shaykh Abdul Qadir al-Jilani in his work, Tafsir al-Jilani, regarding Istidraj. This research is a type of library research. This research uses the thematic or maudhu'i method. In Tafsir al-Jilani, the theme of istidraj is explained by interpreting the verses of the Koran which discuss istidraj with the characteristics of monotheism or mysticism. The definition of istidraj in al-Jilani's interpretation is a test in the form of worldly pleasures and pleasures given to people who disobey God's commands, these pleasures can make people more negligent towards their Lord and make them further away from God's grace. People who receive istidraj will be given sudden punishment when they are careless in their enjoyment. He gave directions on how humans should respond to worldly pleasures so that they do not become istidraj for humans. Keywords: Istidraj, Tafsir Al-Jilani, Shaykh Abdul Qadir Al-Jilani.
MEMBENTUK HARDNESS PERSONALITY MELALUI KISAH NABI AYYUB: (Penafsiran Q.S Shad 41-44 dalam Al – Qur’an) Wardah, Rif’atul; Amir Mahmud; Wiwin Ainis Rohtih; Nyoko Adi Kuswoyo
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v6i2.5364

Abstract

Abstrak Penelitian ini mengeksplorasi konsep hardbess personality dan penerapannya melalui kisah Nabi Ayyub dalam Q.S Shad 41–44. Metode yang digunakan adalah deskriptif dan kualitatif, dengan pendekatan berbasis pustaka. Penelitian ini menunjukkan bahwa karakter hardness personality merupakan sifat mental dan fisik yang dapat dikembangkan untuk mengatasi tekanan hidup. Karakter hardness personality dalam kisah Nabi Ayyub antara lain menguatkan keimanan, memupuk kesabaran, mencari hikmah, keakraban dengan keluarga, pertumbuhan spiritual yang positif, dan belajar dari kisah – kisah inspiratif. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hardness personality membuat orang lebih tangguh terhadap tantangan, mengurangi stress, meningkatkan respons kekebalan tubuh, dan membantu pengambilan keputusan. Keyword: Hardness Personality, Kisah Nabi Ayyub, dan Ujian.
OVERTHINKING DALAM AL-QUR’AN: (Analisis Deskriptif Q.S Al-Hujurat Ayat 12) Mahfudzoh, Lailatul; Nyoko Adi Kuswoyo; Amir Mahmud; Wiwin Ainis Rohtih
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v6i2.5365

Abstract

ABSTRAK Adanya penelitian dengan tema tersebut karena masyarakat sekarang yang menganggap adanya sebuah overthinking sebagai hal yang lumrah. Dengan kenyataan bahwasannya segala hal yang berlebihan tidaklah bisa disebut dengan perbuatan yang baik. Dengan begitu dengan adanya Al-Qur’an yang seharusnyaa dijadikan sebagai pedoman dan petunjuk menjalani kehidupan. Didalamnya tercakup segala pembahasan dari aspek kehidupan, baik yang berhubungan dengan dunia maupun akhirat. Dengan zaman yang sekarang muncullah istilah-istilah baru, salah satunya overthinking yaitu berfikir terhadap sesuatu dengan cara yang berlebihan, tentang sesuatu yang belum terjadi ataupun yang tidak akan terjadi. Kata overthinking ini pun bisa disebut adanya kekhawatiran tentang masa yang akan datang. Dengan adanya overthinking itu, akan muncul dampak yang terjadi setelahnya seperti memiliki tuduhan atau prasangka terhadap orang lain dan bahkan bisa memiliki prasangka terhadap takdir tuhan. Maka perlu munculnya penelitian ini untuk memaparkan bagaimana overthinking dalam Al-Qur’an dan solusi untuk mengatasinya. Dengan menjawab persoalan tersebut penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode kajian pustaka (Library Research). Dalam penelitian ini dicantumkan dua sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Sedangkan dalam metode penafsirannya menggunakan metode tahlili, yaitu menafsirkan ayat dari berbagai aspek seperti menguraikan ayat satu ke ayat berikutnya, surah demi surah sesuai dengan urutan pada lembar Al-Qur’an . Kemudian dijelaskan sehingga dapat memperoleh kesimpulan secara menyeluruh tentang overthinking dala Al-Qur’an dan solusinya. Adapun hasil dari penelitian ini overthinking adalah berfikir dengan cara yang berlebihan. Kebanyakan dari seseorang pasti pernah mengalami hal tersebut, hal tersebut harus segera diatasi, jika tidak akan menimbulkan dampak pada dirinya sendiri dan hubungan sosial. Pembahasan overthinking ini pada Al-Qur’an terdapat di Q.S Al-Hujurat ayat 12, memberi larangan untuk memiliki prasangka atau tuduhan yang tidak berdasar. Dalam penelitian ini penulis juga mencantumkan solusi untuk menangani overthinking salah satunya yaitu dengan mendekatkan diri kepada Allah. Kata Kunci : Overthinking, Al-Qur’an , Tahlili
KAJIAN TEOLOGIS PRAKTIS TERHADAP LITURGI GEREJA KRISTEN PROTESTAN INDONESIA DALAM PERTUMBUHAN IMAN JEMAAT DI WILAYAH III (SIMALUNGUN) Bernando Maju Omas Christ Hakim
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v6i2.5381

Abstract

Ibadah adalah hal yang integral dalam agama, karena ibadah berhubungan dengan perjumpaan antara manusia dengan Allah. Hakekat utama dalam ibadah adalah inisiatif Allah untuk berjumpa dengan manusia, dan dalam perjumpaan itu menghasilkan perubahan-perubahan di dalam kehidupan manusia. Perubahan tersebut muncul dalam pertumbuhan iman, pertumbuhan keinginan menghadirkan kebaikan di dalam hidup manusia. Dalam tulisan ini penulis melakukan penelitian terhadap dampak liturgi di Gereja Kristen Protestan Indonesia terhadap pertumbuhan iman jemaat di wilayah III.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk meneliti sejauh mana pengaruh liturgi terhadap pertumbuhan iman jemaat khusus terhadap jemaat GKPI Wilayah III. Hasil yang penulis dapatkan dari penelitian diatas menunjukkan bahwa 80,24% jemaat menjawab dampak liturgi terhadap peningkatan pertumbuhan iman mereka dengan pilihan jawaban rajin 60,24% dan sangat rajin 20%. Penulis mengembangkan refleksi teologisnya penelitian ini untuk mengarahkan perhatian kepada kehidupan nyata manusia dalam upaya menghadirkan nilai-nilai kasih sebagai manifestasi terhadap pertumbuhan iman jemaat. Kata Kunci : Liturgi, GKPI, Pertumbuhan Iman, Kasih.
KEBERADAAN JIN DI TUBUH MANUSIA (ANALISIS TEMATIK TERM “QARIN” DALAM AL-QUR`AN) Muhammad Basyar Annuha; Wiwin Ainis Rohtih; Amir Mahmud; Nyoko Adi Kuswoyo
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v6i2.5515

Abstract

Sebagian besar orang mengenal jin sebagai salah satu makhluk ciptaan Allah Ta’ala yang tidak terlihat (ghaib), hanya dapat dilihat oleh manusia tertentu dengan izin Allah, serta beberapa hewan seperti keledai dan anjing. Jin terbagi dalam berbagai golongan, termasuk jin qarin yang mendampingi manusia. Belakangan ini, video tentang cek khodam menjadi viral, memungkinkan seseorang mengetahui jin pendamping mereka melalui komentar. Penelitian ini menggunakan metode tafsir tematik untuk memahami perbedaan antara qarin dan khodam. Hasilnya menunjukkan bahwa qarin tidak selalu merujuk pada jin atau memiliki konotasi negatif; qarin dapat bermakna baik atau jahat tergantung konteksnya. Sementara dalam konteks jin, qarinmendampingi manusia sejak lahir hingga mati, membisikkan kejahatan, khodam berperan sebagai pengawal melalui praktik spiritual. Kedua entitas ini, meskipun berbeda, tidak membawa keuntungan bagi manusia, sehingga sebaiknya dihindari untuk keselamatan di dunia dan akhirat.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 13 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 13 No. 1 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 4 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 1 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 11 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 11 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 11 No. 1 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 4 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 4 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 4 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 4 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 5 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 5 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 5 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 4 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 4 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 4 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 3 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 3 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 3 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 1 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 1 No. 3 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 1 No. 2 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 1 No. 1 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah More Issue