cover
Contact Name
Raistiwar Pratama
Contact Email
jurnalkearsipan@anri.go.id
Phone
+6281234563695
Journal Mail Official
jurnalkearsipan@anri.go.id
Editorial Address
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sistem Kearsipan Deputi Bidang Informasi dan Pengembangan Sistem Kearsipan Arsip Nasional Republik Indonesia Jl. Ampera Raya Nomor 7 Jakarta Selatan email: jurnalkearsipan@anri.go.id telepon: 081234563695
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Kearsipan
ISSN : 1978130X     EISSN : 26571706     DOI : https://doi.org/10.46836/jk
To be published twice a year: June and December. We are pleased to welcome contributions from scholars of related disciplines either written in Bahasa Indonesia or English. We are applying policy of double-blind review in order to keep both the journal and the article qualified. Records Management, including Electronic/ Digital Records Management and Electronic/ Digital Document Records Management. Archival Studies/ Archival Science Heritage Studies. Records Medium, Carrier, External Form and Media Studies. Community Archives/ Records. Private and Governmental Records. Individual and Families Records. Gallery, Library, Archives and Museum. Records Manager, Archivist and Information Professionals. Indigenous Memoryand Collective Memory Records Curriculum. Data Records. Digital Humanities. Digital Curation. Digital Forensic. Manuscripts Studies. Recordkeeping Informatic. Big Data. Knowledge Management. Digital Asset Management. Risks Assessment/Risks Management. Professional association. Other related contemporary records issues.
Articles 95 Documents
SIGNIFIKANSI EMPAT INSTRUMEN POKOK PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS: Array Azmi Azmi
Jurnal Kearsipan Vol 11 No 1 (2016): -
Publisher : Arsip Nasional Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Arsip dinamis merupakan sumber informasi manajemen yang sah untuk mendukung kegiatan administrasi yang akuntabel dan transparan di lingkungan pencipta arsip. Umumnya pencipta arsip telah melakukan hampir semua tahapan pengelolaan arsip dinamis, mulai dari tahap penciptaan, penggunaan dan pemeliharaan arsip hingga tahap penyusutan arsip. Namun demikian, pengelolaan arsip dinamis masih belum berjalan efektif dan efisien, sehingga keberadaan arsip dinamis sebagai sumber informasi manajemen yang dapat memfasilitasi good governance dan mendukung mekanisme akuntabilitas belum sepenuhnya dirasakan. Kondisi ini berimplikasi terhadap persoalan efektivitas dan efisiensi pengelolaan arsip dinamis, seperti arsip yang tercipta tidak autentik dan reliabel, arsip tidak memiliki kelompok informasi, penyusutan arsip tidak berdasarkan prosedur, informasi arsip bocor, dan fisik arsip hilang. Salah satu faktor penyebab mengapa hal ini terjadi adalah karena belum diterapkannya secara penuh empat instrumen pokok pengelolaan arsip dinamis, yaitu tata naskah dinas, klasifikasi arsip, jadwal retensi arsip, serta sistem klasifikasi keamanan dan akses arsip dalam pengelolaan arsip dinamis.
PENGELOLAAN ARSIP KELUARGA: SUATU KAJIAN KEARSIPAN: Array Azmi Azmi
Jurnal Kearsipan Vol 10 No 1 (2015): -
Publisher : Arsip Nasional Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluarga merupakan pilar penyangga eksistensi bangsa dan pusat berbagai aktivitas penting manusia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Keluarga juga merupakan endidik pertama dan utama bagi manusia, sehingga keluarga yang kuat akan menghasilkan generasi masa depan bangsa bermutu dan bonus demografi dapat diraih.Ketahanan social suatu keluarga terkait dengan ketersedian data dan bukti autentik keluarga (baca: arsip keluarga) untuk mendukung berbagai aktivitas seluruh anggota keluarga. Umumnya keluarga dalam masyarakat kita tidak terbiasa menghitung beban biaya dan kerugian akibat ketidakakuratan, ketidaklengkapan, ketidakamanan terhadap arsip keluarga yang dimilikinya, sehingga mempengaruhi produktivitas keluarga sebagaianggota masyarakat dan warga bangsa. Arsip keluarga merupakan data penting bagi setiap anggota keluarga untuk berbagai kepentingan, seperti urusan rumah tangga, kantor, sekolah, kampus, bank, pajak, asuransi, litigasi, aktivitas sosial, dan lain-lain. Arsip keluarga harus dikelola secara benar berdasarkan kaidah-kaidah kearsipan sehingga dapat menjamin ketersediaan arsip keluarga yang lengkap dan terpercaya sebagai alat bukti yang sah. Pengelolaan arsip keluarga dapat dilakukan secara mandiri oleh setiap keluarga melalui penciptaan, pemberkasan, dan pelindungan arsip. Pengeloaan arsip keluarga secara mandiri sebagai salah satu upaya untuk menghidupkan fungsi keluarga dan memberikan nilai-nilai universal keluarga, sehingga memberikan jaminan perlindungan hukum, hak keperdataan, dan hak kekayaan intelektual kepada seluruh anggota keluarga. Membudayakan pengeloaan arsip keluarga secara mandiri dalam masyarakat memerlukan peran pemerintah melalui lembaga kearsipan, instansi pemerintah, dan perguruan tinggi dengan melalukan sosialisasi, pemberian bimbingan teknis, penciptaan arsip keluarga secara benar, dan penggunaan bahan berkualitas tinggi untuk merekam data pada arsip keluarga yang memiliki masa penggunaan panjang.
KAJIAN SISTEM KEARSIPAN DALAM KHAZANAH BINNENLANDS BESTUUR: Array Dharwis Widya Utama Yacob
Jurnal Kearsipan Vol 10 No 1 (2015): -
Publisher : Arsip Nasional Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem Kaulbach digunakan dalam koleksi arsip Binnenlands Bestuur Collections pada tahun 1924-1949. Sistem ini juga dikenal dengan nama Kaart System. Sistem Kaulbach terdiri dari system penyimpanan dan penataan arsip dengan menggunakan kartu kaulbach atau korespondesi. Kartu klasifikasi disebut juga hoofdenlijst digunakan dalam sistem ini. Banyak arsiparis tidak mengenal sistem Kaulbach ini karena memang system ini jarang digunakan. Namun, kita harus mengenal system ini untuk dapat mengakses arsip koleksi Binnenlands Bestuur. Koleksi ini sangat penting karena departemen Binnenlands Bestuur merupakan cikal bakal Kementerian Dalam Negeri di jaman kolonial. Tugas utama departemen ini adalah untuk membangun dan mengatur pemerintahan kolonial, membantu dan melaksanakan pengawasan staf lokal dan Eropa, melakukan kerja sama dengan para raja di daerah dan lingkungan elit kolonial.
MENELUSURI KEBERPIHAKAN POLITIK MELALUI ARSIP: Studi Kasus: PAN dalam Pilkada Banyumas Tahun 2008 Fauzan Anyasfika
Jurnal Kearsipan Vol 10 No 1 (2015): -
Publisher : Arsip Nasional Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberpihakan politik partai politik dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) sering kali sulit untuk dibuktikan. Partai politik cenderung menyembunyikan pertimbangan pilihan politik mereka terhadap calon bupati yang diusung. Fenomena ini terjadi pada Partai Amanat Nasional (PAN) saat Pilkada Banyumas 2008. Arsip, sebagai informasi yang dibuat dan diterima sebagai bukti aktifitas organisasi, memiliki peran strategis dalam menelusuri keberpihakan politik. Penelitian kualitatif ini erupaya mengetahui keberpihakan politik dengan menelusuri arsip-arsip yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan PAN dalam penetapan calon bupati. Hasil penelitian yang didasarkan atas penelusuran arsip telah mengungkapkan kenyataan bahwa faktor materi dan kedekatan elit partai dengan penyandang dana kampanye menjadi pertimbangan partai dalam menentukan calon bupati yang akan diusung. Arsip memberi jawaban atas keberpihakan politik.
PENYUSUTAN ARSIP: BUKAN SEKEDAR PINDAH, MUSNAH, SERAH: Array Khoerun Nisa Fadillah
Jurnal Kearsipan Vol 10 No 1 (2015): -
Publisher : Arsip Nasional Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mendeskripsikan pengawasan kegiatan penyusutan arsip. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kumpulan literatur. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis induktif. Hasil penelitian ini adalah: 1. Pengawasan Kegiatan penyusutan arsip dilakukan untuk memastikan efektivitas dan efisiensi penyusutan arsip yang telah dilaksanakan. Hal ini dilakukan dengan cara; 1) pengawasan perencanaan penyusutan termasuk juga pengawasan identifikasi arsip;dan pengawasan dasar tentang retensi dan penilaian arsip akhir; 2) pengawasan kegiatan penyusutan termasuk di dalamnya adalah kegiatan penyusutan, ketersediaan sarana pendukung, dokumentasi dan otorisasi kebijakanpenyusutan arsip.
JARINGAN KEARSIPAN KESULTANAN: KASUS SUMENEP DAN PONTIANAK Raistiwar Pratama
Jurnal Kearsipan Vol 10 No 1 (2015): -
Publisher : Arsip Nasional Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada periode kekuasaaan pemerintah East Indie tahun 1816, kebijakan tentang kearsipan dan kegunaannya bertujuan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan administratif. Oleh karena itu, banyak staf yang diperkerjakan pada masa itu menyimpan dan mengumpulkan arsip-arsip dari masa lalu sampai kemudian pada periode akhir abad ke-19. Kegiatan pengumpulan arsip ini dilaksanakan melalui tiga tingkatan, yaitu tingkat bawah, menengah dan tingkat atas. Pada tingkatbawah, pimpinan lokal menyampaikan laporan. Pada tingkat menengah, pimpinan daerah lokal mengadakan kesepakatan (antara sultan dan resident); dan pada tingkat atas, pejabat tinggi di Batavia dan di Den Haag (Gubernur Jenderal dan Menteri Koloni). Pertukaran Informasi yang terjadi di dalam tiga tingkatn tersebut seringkali tidak diperhatikan oleh para sejarawan dan arsiparis. Para sejarawan hanya memperhatikan mengenai penulisan atau menuliskan kembali historiografi dan membuat hubungan tentang hal yang ditulisnya dengan sumber-sumber sejarah. Para arsiparis hanya memperhatikan bagaimana membuat sarana temu balik dan memperhatikan relevansinya dengan organisasi penciptaan. Terlepas dari hal tersebut, informasi yang terkandung dalam hubungan tigatingkatan tersebut memiliki arti yang sangat penting karena mereka dapat berperan sebagai sumber dan penghubung kepada agen-agen pelaku utama. Informasi tersebut dapat menghubungkan secara global dan kita dapat melihat bagaimana kebijakan dibuat dan bagaimana para pimpinan di daerahmerespon kebijakan tersebut. Contoh kasus adalah kesultanan Sumenep dan Pontianak., dimana para pemimpin lokal di daerah tersebut membuat kesepakatan dengan pihak asing. Hal yang menarik adalah para pihak yang bekerja sama tak hanya saling berhubungan dalam tindakan, tetapi juga praktek-praktek kearsipan yang menjelaskan hubungan tersebut dilakukan sesuai dengan kesepakatan tersebut. Kita dapat melihat bagaimana pengaruh barat mempengaruhi kegiatan kearsipan di kesultanan bahkan setelah abad ke-19 ketika sultan melakukan kerja sama dengan pejabat di Batavia melalui korespondensi. Kita dapat melihat gaya, bahasa, struktur dan penciptaan surat sangat dipengaruhi oleh barat.
KESIAGAAN MENGHADAPI BENCANA DI KANTOR ARSIP KELURAHAN KOTA DEPOK: Array Yeni Budi Rachman; Margareta Aulia Rachman
Jurnal Kearsipan Vol 10 No 1 (2015): -
Publisher : Arsip Nasional Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian dalam bidang ilmu perpustakaan dan kearsipan yang berupaya mengidentifikasi langkah-langkah serta pemahaman staf kantor arsip di kelurahan kota Depok dalam upaya kesiagaan menghadapi bencana. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi pemahaman staf kantor arsip kelurahan beserta langkah-langkah apa saja yang telah diupayakan dalam rangka kesiagaan menghadapi bencana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga kelurahan di Depok belum optimal dalam kesiagaan menghadapi bencana. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi para pemangku kebijakan, khususnya pemerintah kota Depok dalam mendukung terciptanya lingkungan kerja yang siaga terhadap bencana melalui suatu program kesiagaan menghadapi bencana di kantor arsip kelurahan yang digagas oleh tim penelitian.
PEMETAAN JURNAL KEARSIPAN TERBITAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA (ANRI) TAHUN 2006-2014: KAJIAN BIBLIOMETRIKA: Array Suprayitno Suprayitno
Jurnal Kearsipan Vol 10 No 1 (2015): -
Publisher : Arsip Nasional Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil Jurnal Kearsipan terbitan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) periode tahun 2006-2014 dengan menggunakan kajian bibliometrika. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan cara memetakan isi jurnal menjadi pola-pola bibliometrika seperti pola kepengarangan, jumlah artikel, produktivitas pengarang, subjek, dan jenis literatur. Data yang sudah dipetakan tersebut lalu dianalisis dengan menggunakan aplikasi pengolah data Microsoft Excel. Hasil penelitian yang paling signifikan antara lain: kontribusi penulis masih didominasi oleh praktisi (arsiparis) internalANRI (81,67%); profil penulis didominasi oleh arsiparis (90%), sementara akademisi hanya 6,67%; dari 60 judul artikel, ada 28 subjek yang digunakan, dan subjek yang paling banyak adalah preservasi dan konservasi arsip (6 artikel atau 10%); dari 301 literatur kearsipan yang digunakan, urutan jenis literatur yang paling banyak adalah buku (257 atau 46,22%), peraturan perundang-undangan (219 atau 39,39%), dan jurnal ilmiah (34 atau 6,12%); dari 257 buku kearsipan yang dipakai, nama pengarang buku kearsipan berbahasa Inggris yang paling banyak disitir adalah Judith Ellis (14,49%), sementara yang Bahasa Indonesia adalahSulistyo-Basuki (17,07%).
MENJADIKAN ANRI SEBAGAI LEMBAGA KEARSIPAN KELAS DUNIA MELALUI KINERJA PENGELOLAAN ARSIP STATIS: Array Azmi Azmi
Jurnal Kearsipan Vol 9 No 1 (2014): -
Publisher : Arsip Nasional Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Archives is a source of information and the collective memory of a nation. Through archives can be learned about the history of failures that have been experienced and accomplishments ever achieved by the nation, so it can be used as a reference for the future development of the nation. The National Archives of the Republic of Indonesia (ANRI) is mandated by Law No. 43 of 2009 on Records and Archives Administration to carry out the management of national archives received from state agencies, companies, political organizations, social organizations, and individuals. ANRI existence as archival institutions in an effort to manage the data factual history of the nation can be a therapeutic medium for rescue andpreservation of the national and international collective memory.The collection of archives in ANRI is a national asset and collective memory of the nation that has important historical value over administration of society, nation and state. With a number of great and variety of the collection of archives of course it becomes a strength and opportunity for ANRI to be authoritative archival institutions in the world. ANRI performance in managing archives as a source of knowledge and collective memory of nation can be used by the national and international community is strongly influenced by the model of archives management system implemented. For making ANRI as a world-class archival institutions affected by the performance of ANRI in the management of archives. Therefore, ANRI should make the strategy through implemented a comprehensive archival management system and integrated with strengthening policies, development of archives management system, improvement of archival resources and strengthening synergies.
PELUANG ARSIPARIS MENJADI PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID): Array Sudiyanto Sudiyanto
Jurnal Kearsipan Vol 9 No 1 (2014): -
Publisher : Arsip Nasional Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Every Public Agency shall establish PPID as the implementation of Law Number 14 of 2008 on Public Information Transparency. This study is to determine whether PPID is relevant when it is assumed by Archivists. Analyses will be performed by synchronizing tasks with duties of PPID, Archivists and archival management elements. Based on the analyses, the tasks of PPID are very consistent, even some of them are same with the tasks of Archivists. PPID and Archivists together perform creation, management, security tasks and information services. Thus it is very relevant when PPID is performed by Archivists to serve information transparency within Public Agency.

Page 4 of 10 | Total Record : 95