cover
Contact Name
Sulton Nawawi
Contact Email
sulton.bio@gmail.com
Phone
+6285789933439
Journal Mail Official
danadyaksahistorica@gmail.com
Editorial Address
Ruang Jurnal FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang Jl. Jenderal Ahmad Yani 13 Ulu, Seberang Ulu II, Kota Palembang
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Danadyaksa Historica
ISSN : 27980324     EISSN : 2807565X     DOI : https://doi.org/10.32502/jdh.v1i1
Core Subject : Education, Social,
Danadyaksa historica merupakan jurnal pendidikan sejarah dan ilmu sejarah yang memiliki arti penjaga kejayaan sejarah. Jurnal ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk menampung berbagai artikel yang berkaitan dengan pendidikan sejarah dan ilmu sejarah. Sehingga jurnal ini dapat menambah wawasan dan khazanah ilmu pengetahuan khususnya di bidang sejarah.
Articles 71 Documents
PERANAN SUNGAI BATANGHARI SEMBILAN SEBAGAI JALUR PEREKONOMIAN DI MASA KESULTANAN PALEMBANG DARUSSALAM TAHUN 1659-1714 Khaliq, Abdul; Rusdiana, Yusinta Tia
Danadyaksa Historica Vol 1, No 2 (2021): Danadyaksa Historica
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jdh.v1i2.4244

Abstract

Aliran Sungai Musi terdiri dari sembilan Sungai maka disebutlah Batanghari Sembilan. Daerah Aliran Sungai Musi menjadi jalur  transportasi dan komunikasi penting sejak dahulu. Penelitian ini dilatar belakangi oleh keinginan penulis untuk mengetahui Peranan Sungai Batanghari Sembilan sebagai jalur Perekonomian di masa Kesultanan Palembang Darussalam 1659-1714. Penelitian ini menggunakan Metode historis, Jenis Penelitian Kajian Pustaka. dengan pendekatan geografi, pendekatan sosiologi, pendekatan antropologi Budaya, pendekatan ekonomi, pendekatan Maritim, dan pendekatan Politik. Dari hasil penelitian mendapatkan Kesimpulan (1) Perekonomian Masa Kesultanan Palembang Darussalam di dukung dari berbagai sector diantaranya dari pertanian masyarakat pedalaman di wilayah sekitar Kesultanan, sector perikanan di dukung adanya sungai-sungai besar dan sector perdagangan yang paling besar menjadi pemasukan bagi Kesultanan Palembang Darussalam karena sudah menjangkau pasar ekspor. (2) Peranan Sungai Batanghari Sembilan sangat besar bagi kehidupan masyarakat Kesultanan Palembang Darussalam, hal ini didasari karena peran penting sungai sebagai kebutuhan hidup masyarakat, selain penunjang kebutuhan kehidupan sehari-hari. (3) Dampak adanya Sungai Batanghari Sembilan sebagaijalurperekonomianpadamasaKesultanan Palembang Darussalam dapat menghemat
AHMAD SURKATI DAN PEMBARUAN ISLAM DI INDONESIA MELALUI PERHIMPUNAN AL-IRSYAD 1914-1943 Otoman, Otoman; Suriana, Sri
Danadyaksa Historica Vol 1, No 2 (2021): Danadyaksa Historica
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jdh.v1i2.4309

Abstract

Tulisan ini membahas tentang peran Ahmad Surkati terkait usaha yang telah dilakukannya dalam konteks pembaruan Islam di Indonesia. Sejauh ini kajian tokoh-tokoh Arab di Indonesia, khususnya Ahmad Surkati  dalam wacana pembaruan Islam di Indonesia belum banyak mendapat perhatian. Sebagaimana diketahui kontribusi tokoh yang satu ini tidak dapat dinafikan dari sejarah pembaruan Islam di Indonesia. Secara teoritis, suatu gerakan pembaruan tidaklah dapat dipisahkan dari 4 hal: yakni (1) landasan ideologis, (2) peran tokoh, (3) respon terhadap kondisi zaman, dan (4) wadah dalam melakukan gerakan. Secara metodologis, penelitian ini termasuk jenis kajian pustaka yang terfokus pada studi tokoh dengan pendekatan sejarah. Data primer berasal dari dokumen dan arsip milik Pengurus Pusat Al-Irsyad. Sedangkan data sekunder berupa buku, jurnal, majalah dan sejenisnya yang relevan. Penelitian ini menunjukan bahwa Ahmad Surkati adalah seorang tokoh pembaru Islam di Indonesia. Geneologi intelektual pembaruan Surkati dipengaruhi oleh gagasan pembaruan Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha. Sebagai tokoh pembaru Islam di Indonesia, peran Surkati dapat ditelusur melalui tiga bidang, yaitu pendidikan, dakwah, dan sosial keagamaan.
Peranan Mayor Jenderal Tni (Purn) Raden Mohammad Mangoendiprodjo dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia di Surabaya Tahun 1945-1949 Rehardini, Rehardini
Danadyaksa Historica Vol 2, No 1 (2022): Danadyaksa Historica
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jdh.v2i1.4831

Abstract

AbstrakSetelah Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Indonesia masih belum sepenuhnya merdeka Belanda masih ingin kembali menguasi wilayah Indonesia, Belanda dengan mengandalkan kekuatan militer mengancam kemerdekaan Indonesia. Perlawanan untuk mempertahankan kemerdekaan mulai bermunculan dari berbagai penjuru tanah air, salah satunya di kota Surabaya , di Surabaya perlawanan mempertahankan kemerdekaan dipimpin oleh salah satu tokoh militer yaitu Mayor Jenderal Raden Mohamad Mangoendiprodjo, dengan perananya berhasil mempertahankan kemerdekaan di Indonesia di Surabaya. Alasan inilah menjadikan peneliti untuk mengkaji sejauh mana peran Mayor Jenderal Raden Mohamad Mangoendiprodjo mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Untuk mengetahui jawaban dari permasalahan tersebut digunakan metode penelitian sejarah dengan Langkah langkahnya yaitu: Heuristik, merupakan Langkah mencari sumber sejarah baik primer maupun sekunder, selanjutnya Verifikasi merupakan upaya mengkritisi data yang diperoleh, kemudian interprestasi yang menafsirkan data yang diperoleh agar tersusun dengan baik. Langkah akhirnya yaitu historiografi menyusun data yang menjadi sebuah narasi yang dapat diterima. Dengan pengunaan metode historis dapat disimpulkan penelitian yaitu awal mula dilakukannya upaya mempertahankan kemerdekaan oleh Raden Mohamad di Surabaya.
Masuknya Inggris ke Australia dan Dampaknya Bagi Suku Aborigin Putri, Zuliani; Pahlevi, M Reza
Danadyaksa Historica Vol 2, No 2 (2022): Danadyaksa Historica
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jdh.v2i2.5664

Abstract

Artikel ini memakai metode penelitian kepustakaan. Studi kepustakaan ialah metode pengumpulan data dengan metode mereview buku, dokumen, catatan, serta berbagai macam laporan yang berhubungan dengan permasalahan yang hendak diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peristiwa masuknya Inggris ke Australia, serta dampak bagi kelangsungan hidup suku Aborigin. Bangsa Eropa yang pertama kali membuka rute pelayaran ke benua Australia adalah Potugis, yang melakukan pelayaran samudera pada tahun 1511. Pada tahun 1606, Spanyol juga menjadi salah satu bangsa Eropa yang membuka rute pelayaran untuk menemukan benua Australia. Setelah rute pelayaran tersebut terbuka bangsa Eropa lainnya juga mulai melakukan pelayaran untuk menemukan benua Australia. Salah satu bangsa Eropa yang melakukan pelayaran untuk menemukan benua Australia adalah Belanda. Para pendatang tidak mengakui adannya suku-suku pribumi di Australia dan hanya memandang Australia sebagai daerah yang tidak berpenghuni (terra nullius). Sedangkan, bagi suku-suku pribumi terutama bagi suku Aborigin, para pendatang tersebut dianggap sebagai penajah, sebagai ancaman yang mengambil wilayah tersebut. Bagi suku Aborigin wilayah Australia adalah milik mereka, karena mereka telah menempati wilayah tersebut selama ribuan tahun.
Etos Ilmiah Islam di Palembang Abad Ke 18-19 Masehi Hudaidah, Hudaidah; Hakim, Lukmanul
Danadyaksa Historica Vol 2, No 2 (2022): Danadyaksa Historica
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jdh.v2i2.5670

Abstract

Perkembangan Islam yang massif di Palembang pada abad ke-17 Masehi, berdampak pada perkembangan ilmu pengetahuan Islam sebagai akibat dari etos ilmiah yang dimiliki umat Islam. Tujuan tulisan ini adalah mencari tahu tentang konsep ilmu dalam Islam dan perkembangan etos ilmiah Islam di Palembang. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif, dengan menggunakan sumber tertulis, data dianalis dengan Model Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil akhir dapat dikemukan bahwa  Islam telah memberikan ruang yang sangat baik tentang konsepsi membaca dan menulis dalam Al-Qur’an sebagai cikal bakal pengembangan ilmu. Seiring masuknya Islam di Palembang, kehidupan ilmiahpun menandai dunia Islam Melayu Palembang dengan membuminya kebiasaan menulis dikalangan umat muslim  dengan menggunakan hurup Arab berbahasa Melayu dalam menulis kitab-kitab keagamaan. Hal ini menunjukkan etos ilmiah Islam di Palembang tumbuh subur karena keimanan masyarakatnya.
TRADISI MAK GAWI DI DESA GUNUNG AYU KECAMATAN TANJUNG SAKTI PUMI KABUPATEN LAHAT Muharom, Reynaldi; Apriana, Apriana
Danadyaksa Historica Vol 3, No 1 (2023): Danadyaksa Historica
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jdh.v3i1.6415

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan peneliti pada tradisi membersihkan bujang gadis dari perbuatan asusila (Mak Gawi) di Desa Gunung Ayu Kecamatan Tanjung Sakti PUMI Kabupaten Lahat. Munculnya tradisi Mak Gawi berawal dari zaman kepemimpinan Semadun pada tahun 1930 sebagai Depati (kades) di Desa Gunung Ayu. Pada tahun 1930 diketahui dua orang muda mudi yang melakukan hubungan suami istri di luar nikah. Atas kejadian ini, tokoh masyarakat melakukan diskusi bagaimana cara untuk mencegah dan memberi efek jera atas kejadian serupa agar tidak terulang. Akhirnya menyimpulkan dan memutuskan untuk membentuk  tradisi Mak Gawi. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif menggunakan pendekatan geografi, sosial, budaya, agama dan antropologi. Dampak tradisi Mak Gawi bagi masyarakat di Desa Gunung Ayu ada tiga yaitu, sosial, budaya, dan agama. Dalam sosial budaya masyarakat semakin menyadari besarnya nilai budaya dalam tradisi Mak Gawi. Dampak dibidang agama, masyarakat menyadari bahwa bezina adalah perbuatan dosa yang dilarang dalam ajaran Islam.
Analisis Pendidikan di India dan Perbandingannya dengan Pendidikan Indonesia Khaeruddin, Khaeruddin
Danadyaksa Historica Vol 3, No 2 (2023): Danadyaksa Historica
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jdh.v3i2.5987

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pustaka yang bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pendidikan di India dan perbandingannya dengan pendidikan di Indonesia mulai dari pendidikan karakter usia dini di mana Lembaga Pendidikan dasar bertanggung jawab mengembangkan dan melaksanakan pendidikan karakter bangsa dalam rangka memajukan keberadaban bangsa, dan menghasilkan manusia yang berkualitas dalam seluruh dimensi kepribadiannya. Meskipun secara umum kurikulum pendidikan di setiap Negara memiliki persamaan akan tetapi secara spesifik setiap Negara memiliki keunikan yang berbeda antara pendidikan satu Negara dengan Negara yang lainnya begitupun perbandingan pendidikan Indonesia dan India. Dalam artikel ini juga membahas tentang manakah pendidikan yang lebih maju antara pendidikan di India atau di Indonesia serta bagaimana metode yang di gunakan oleh Negara tersebut sehingga dapat dikatakan sebagai Negara yang memiliki pendidikan yang cukup bagus sehingga itu dapat menjadi pembelajaran bagi Negara lain untuk pendidikan kedepannya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian adalah Pendidikan sekolah di India telah mengembangkan nilai-nilai dasar dan masyarakat yang berlandaskan pengetahuan agama nilai pendidikan, dan pendidikan tentang agama tidak membentuk subyek studi atau ujian yang terpisah, melainkan terintegrasi secara bijaksana. Semua mata pelajaran di bidang skolastik serta semua kegiatan dan program di bidang skolastik sehingga tujuan pendidikan nilai dan agama akan secara langsung dan tidak langsung tercapai di ruang kelas. Sedangkan pendidkan di Indonesia berlandaskan pada agama tetapi pada ideologi bangsa yaitu Pancasila. Sehingga dalam implementasi pendidikan maka nilai pancasila harus tergandung di dalamnya. Namun, nilai-nilai agama juga tetap terkandung dalam pendidikan.
Pengaruh Budaya Hindu dan Perkembangan Ekonomi yang Pesat di Gunung Bromo dan Tebing Breksi Ghefira, Ifa Ghefira; Safitri, Sani; Susanti, Helen
Danadyaksa Historica Vol 4, No 1 (2024): Danadyaksa Historica
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jdh.v4i1.8166

Abstract

Wisata Gunung Bromo dan Tebing Breksi merupakan dua tempat wisata yang berbeda tempat tetapi memiliki kesamaan dalam hal budaya dan perkembangan wisata. Akan tetapi, penelitian tentang hal tersebut masih perlu ditingkatkan karena belum banyak yang membahasnya. Artikel ini mengungkap bagaimana pengaruh budaya Hindu dan perkembangan ekonomi yang pesat di Gunung Bromo dan Tebing Breksi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Data diperoleh melalui studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh budaya Hindu di tempat wisata Gunung Bromo dan Tebing Breksi, karena budaya Hindu telah menjadi bagian integral dari masyarakat Jawa Timur dengan adanya bukti nyata seperti: Upacara Kasada di Gunung Bromo, patung dan relief-relief di Tebing Breksi, serta perkembangan ekonomi yang berubah secara signifikan bagi masyarakat sekitar..
Pembelajaran Sejarah Lokal Dalam Bingkai Multikulturalisme Lestari, Dewi; Bahri, Bahri
Danadyaksa Historica Vol 4, No 1 (2024): Danadyaksa Historica
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jdh.v4i1.8142

Abstract

Pendidikan multikultural di Indonesia mengakui keberagaman budaya sekaligus memupuk rasa persatuan. Pendidikan merupakan sarana yang sangat efektif untuk menumbuhkan multikulturalisme. Pendidikan sejarah merupakan suatu konsep pendidikan yang berupaya untuk memajukan dan menumbuhkan nilai-nilai multikultural dalam masyarakat Indonesia melalui penggabungan nilai-nilai multikultural dalam pengajaran sejarah lokal, sehingga nilai multikulturalisme dapat di implementasikan pada peserta didik dari SD hingga kampus. Tujuan penelitian adalah untuk membahas pembelajaran sejarah lokal dalam bingkai multikulturalisme dengan berfokus pada penerapan nilai multikultutarisme, peran guru dalam mengimplementasi nilai multikulturalisme dan  pengintegrasian nilai multikulturalisme dalam pembelajaran sejarah lokal. Metode pada penelitian kualitatif pendekataan kepustakaan, data yang di peroleh bersumber dari buku, jurnal, artikel dan ensiklopedia. Temuan penelitian menunjukan bahwa pembelajaran sejarah lokal banyak memberikan peserta didik nilai-nilai multikulturalisme salah satunya yaitu saling berhargai satu sama lain walaupun berbeda budaya, ras dan agama.
Keterlibatan Al-Mukhtar bin Abi Ubaid ats-Tsaqafi Terhadap Perkembangan Dark Age of Islam di Dinasti Umayyah dan Ajaran Agama Islam Syiah Yuwono, Ardi Tri; Wiratama, Nara Setya; Budiono, Heru; Widiatmoko, Sigit
Danadyaksa Historica Vol 4, No 1 (2024): Danadyaksa Historica
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jdh.v4i1.8234

Abstract

Dinasti Umayyah dianggap sebagai masa Dark Age of Islam oleh para sejarawan. Hal ini disebabkan oleh pertumpahan darah yang dilakukan oleh sesama umat Islam, seperti: (1) tragedi Karbala; (2) penjarahan Kota Madinah, serta; (3) melindungi Ka'bah dari pengepungan pasukan Umayyah yang mengakibatkan terbakarnya Ka'bah. Oleh karena itu, pada masa ini banyak tokoh yang mengklaim dirinya sebagai khalifah di Jazirah Arab untuk mengatasi konflik tersebut, salah satunya ialah Al-Mukhtar bin Abi Ubaid ats-Tsaqafi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Al-Mukhtar bin Abi Ubaid ats-Tsaqafi pada masa Dinasti Umayyah yang dianggap sebagai Dark Age of Islam. Penelitian ini mengaplikasikan metode sejarah dengan pendekatan kualitatif. Keterlibatan Al-Mukhtar bin Abi Ubaid ats-Tsaqafi dapat dibuktikan melalui peristiwa seperti: (1) Pengepungan Makkah yang dilakukan Dinasti Umayyah tahun 683 M; (2) Pemberontakan Kufah tahun 685 M; (3) Pertempuran Khazir tahun 686 M; (4) Pertempuran Harura dan Madhar tahun 687 M; dan lain sebagainya. Pada masa Dark Age of Islam ini, wilayah Jazirah Arab terbagi menjadi tiga kekuatan besar, yaitu Dinasti Umayyah (Suriah dan Mesir), Abdullah ibn al-Zubayr (Hijaz), dan Al-Mukhtar bin Abi Ubaid ats-Tsaqafi (Kufah). Pada akhirnya, kekuasaan Al-Mukhtar bin Abi Ubaid ats-Tsaqafi dikalahkan oleh Abdullah ibn al-Zubayr dan meninggalkan pengaruh terhadap ajaran Agama Islam Syiah, seperti: (1) konsep Bada', (2) doktrin Ghayba, dan (3) doktrin Raja'a.