cover
Contact Name
Putri Widelia Welkriana
Contact Email
tlmjflms@gmail.com
Phone
+6281379618818
Journal Mail Official
tlmjflms@gmail.com
Editorial Address
Jalan Indra Giri No. 3 Padang Harapan, Kota Bengkulu-Indonesia
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Journal Fatmawati Laboratory & Medical Science
ISSN : -     EISSN : 28088492     DOI : https://doi.org/10.33088/flms.3.2.82-89
Core Subject : Health, Science,
Jurnal FLMS merupakan jurnal yang memuat naskah hasil penelitian kesehatan dan biomedis khususnya bidang Teknologi Laboratorium Medis yang diterbitkan secara berkala 2 kali setahun. Jurnal ini disusun dengan maksud sebagai wadah publikasi ilmiah sehingga dapat menjadi sumber referensi dan inspirasi penelitian dibidang Biomedis dan Kesehatan.
Articles 42 Documents
GAMBARAN KADAR ASAM URAT PADA IBU RUMAH TANGGA USIA 40 TAHUN KEATAS SETELAH PEMBERIAN JUS SEMANGKA TAHUN 2021 Widelia, Putri; Baruara, Guntur; Purwanti, Eny
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science Vol 2 No 1 (2022): Kimia Klinik dll
Publisher : POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/flms.v2i1.210

Abstract

Latar belakang : Asam urat merupakan asam yang berbentuk Kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin, dimana purin merupakan salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel tubuh.Penyakit asam urat timbul karena untuk mengetahui tentang Gambaran Kadar Asam Urat Pada Ibu Rumah Tangga Usia 40 Tahun Keatas Setelah Pemberian Jus Semangka Tahun 2021. Metode : Desain penelitian ini yaitu action research. Sampel pada penelitian sebanyak 20 orang. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan metode POCT. Hasil : menunjukkan bahwa 15 ibu rumah tangga dengan presenta sesebagian besar responden (75%) mengalami penurunan kadar asam urat setelah dilakukan perlakuan pemberian jus semangka dan ibu rumah tangga dengan presentase sebagian kecil responden (25%) mengalami peningkatan setelah pemberian jus semangka. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar (75%) responden yang mengalami penurunan kadar asam urat setelah pemberian jus semangka, dan sebagai kecil (25%) mengalami peningkatan kadar asam urat Setelah Pemberian Jus Semangka. Sehingga disarankan pada masyarakat khususnya penderita asam urat agar meminum jus semangka hendaknya diminum 1 kali sehari sehingga dapat membantu penderita asam urat dalam menurunkan dan mengontrol kadar asam urat darah. proses penuaan khususnya pada perempuan yang sudah memasuki masa menopaus yaitu usia 40-60 tahun.Semangka yang memiliki sifat diuretik alami (meningkatkan aliran urin) akan merontokan asam urat.
KECACINGAN DAN PENGETAHUAN ORANG TUA SEBAGAI FAKTOR KEJADIAN ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR KOTA BENGKULU Halimatussa'diah, Halimatussa'diah; Ervan, Ervan
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science Vol 2 No 1 (2022): Kimia Klinik dll
Publisher : POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/flms.v2i1.227

Abstract

Secara global, prevalensi anemia pada anak usia sekolah menunjukkan angka yang tinggi yaitu 37%, sedangkan di Thailand 13,4% dan di India 85,5%. Prevalensi anemia di kalangan anak-anak di Asia mencapai 58,4%. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata di Afrika (49,8%) Laporan Riskesdas tahun 2013, anemia defisiensi besi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia dengan prevalensi pada anak usia 5-12 tahun sebesar 29%.. Kecacingan yang menyebabkan anemia pada anak berdampak pada menurunnya kemampuan dan konsentrasi belajar, mengganggu pertumbuhan baik sel tubuh maupun sel otak sehingga menimbulkan gejala muka tampak pucat, letih, lesu dan cepat lelah sehingga dapat menurunkan kebugaran dan prestasi belajar. Perumusan masalah penelitian adalah apakah kecacingan sebagai faktor penyebab anemia defisiensi besi pada anak-anak sekolah dasar di Kota Bengkulu Tahun 2019. Tujuan untuk mengetahui kecacingan dan pengetahuan orang tua sebagai faktor anemia defisiensi besi pada anak-anak sekolah dasar di Kota Bengkulu Metode penelitian yang digunakan adalah survey analitik, pendekatan cross sectional, di dua sekolah dasar di Kota Bengkulu. Data yang diperoleh diuji secara univariat dan bivariat dengan uji chi square Hasil dari 63 responden, yang mempunyai kadar hemoglobin dengan kategori anemia (jika nilai Hb ≥12 g/dL) sebesar 15,3 %.. Hasil uji chi square, kecacingan dan pengetahuan orang tua tidak berhubungan dengan kejadian anemi defisiensi besi pada anak-anak SD di Kota Bengkulu tahun 2019 dengan nilai p > 0,05. Simpulan, secara statistik tidak ada hubungan kecacingan dan pengethuan orang tua dengan kejadian anemia defisiensi besi. Saran, data dijadikan bahan pertimbangan untuk perbaikan penanggulangan kejadian anemia defisiensi besi dan kecacingan pada anak-anak Kata Kunci: anemia def besi, kecacingan, pengetahuan
FORMULASI ANTISEPTIK BERBAHAN DASAR EKSTRAK KEMANGI (OCIUM BASILICUM L.) DAN DAUN MANGKOKAN (NOTHOPANAX SCUTELLARIUM) UNTUK PENYEMBUHAN LUKA SAYAT Kamelia, Marlina; Umillah, Aulia; Supriyadi, Supriyadi; Ayu Febriyani, Vicca; Maylinda, Vera
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science Vol 2 No 1 (2022): Kimia Klinik dll
Publisher : POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/flms.v2i1.228

Abstract

Keanekagaman hayati di Indonesia menyediakan berbagai macam tumbuhan obat tradisional. Tumbuhan obat tradisional memiliki banyak khasiat, salah satunya sebagai antimikroba dan antioksidan. Tumbuhan obat tradisional yang dapat kita temui antara lain kemangi (Ocium basilicum L.) dan mangkokan (Nothopanax scutellarium). Kandungan antimikroba dan antioksidan pada kedua jenis tanaman ini juga akan membantu dalam proses penyembuhan luka sayat. Penelitian ini bertujuan menenemukan formulasi antiseptik berbahan dasar ekstrak kemangi dan daun mangkokan untuk penyembuhan luka sayat. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode eksperimental. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok lengkap dengan 2 kelompok perlakuan yang masing-masing terdiri dari 4 konsentrasi berbeda dan ulang sebanyak 3 kali. Data divalidasi dengan adanya kontrol positif berupa cairan antiseptik Betadine dan kontrol negatif tanpa diberi perlakuan apapun. Data dianalisisis secara deskriptif untuk mendapatkan nilai rata-rata kemudian ditabulasi dalam tabel serta diinterpretasikan. Hasil penelitian evaluasi sediaan menunjukkan bahwa pemberian cairan antiseptik berbahan dasar ekstrak kedua tumbuhan layak untuk diujicobakan berdasarkan hasil uji organoleptik warna dan aroma serta pH. Hasil uji coba pada mencit memberikan pengaruh positif pada penyembuhan luka sayat yang ditandai dengan berkurangnya panjang tersebut dan memiliki tingkat kesembuhan yang sama dengan kontrol positif. Namun, antara kedua perlakuan ekstrak tidak menunjukkan perbedaan yang berarti.
GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PETUGAS STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) Farizal, Jon; Triasih Manullang, Devita; Adi Irawan, Putra
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science Vol 2 No 1 (2022): Kimia Klinik dll
Publisher : POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/flms.v2i1.230

Abstract

Latar Belakang: Pencemaran udara dapat mengakibatkan polusi udara meningkat yang sebagian besar mengandung zat-zat kimia seperti timbal. Tempat SPBU merupakan salah satu sumber paparan timbal, yang jika masuk ke dalam darah akan menghambat pembentukan atau sintesis heme. Sehingga akan mengurangi produksi hemoglobin darah yang berakibat munculnya gangguan kesehatan tubuh seperti anemia. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui gambaran kadar hemoglobin pada Petugas SPBU Kecamatan Selebar Provinsi Bengkulu tahun 2020. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei deskriptif dengan sampel sebanyak 24 orang dengan menggunakan metode total sampling. Sampel diukur dengan alat eassytouch GCHb. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian kadar hemoglobin petugas SPBU diketahui Kadar Hb laki-laki normal (50%) dan tidak normal (29,3%), kadar Hb perempuan normal (8,2%) dan tidak normal (12,5%). Kemudian berdasarkan umur 21-33 tahun kadar Hb normal (29,3%) dan tidak normal (17,6%), umur 35-47 tahun kadar Hb normal (29,3%) dan tidak normal (25%). Berdasarkan masa kerja kadar Hb yang bekerja < 10 tahun normal (36,5%) dan tidak normal (17,6%), kadar Hb yang bekerja > 10 tahun normal (20,9%) dan tidak normal (25%). Kesimpulan: Kadar hemoglobin pada petugas SPBU di Kecamatan Selebar Kota Bengkulu sebagian besar responden normal dan hampir sebagian responden tidak normal.
IDENTIFIKASI SOIL TRANSMITTED HELMINTS PADA KUBIS DAN LALAPAN DI DALAM PECEL PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA BENGKULU TAHUN 2021 Sahidan, Sahidan; Mustria, Mala
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science Vol 2 No 1 (2022): Kimia Klinik dll
Publisher : POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/flms.v2i1.231

Abstract

Latar Belakang : Sayuran merupakan sumber vitamin dan kaya serat bagi tubuh manusia, sayuran sangat penting untuk dikonsumsi bagi kesehatan tubuh. Kebiasaan mengonsumsi sayur berupa lalapan untuk mencampur bahan makanan lain perlu diwaspadai karena proses penanaman yang menggunakan pupuk kandang menyebabkan sayur lebih mudah terjangkit telur cacing. Teknik mencuci sayuran harus benar dengan cara mencuci sayuran di air kran yang mengalir, mencuci lembaran per lembar, kemudian mencelupkan sebentar ke air panas atau membilasnya menggunakan air matang. Selain itu ada faktor lain yaitu dihinggapi lalat atau kecoa sehingga terjadi perpindahan telur cacing dari dalam tubuh ke sayuran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan telur cacing Soil Transmitted Helminth pada sayuran kubis dan kemangi pada pedagang pecel lele di Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu. Metode: Rancangan penelitian ini adalah survei deskriptif sampel berupa kubis segar dan kemangi pada pedagang pecel lele di Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu dengan menggunakan teknik total sampling sebanyak 32 sampel yang terdiri dari 16 sampel kubis dan 16 sampel kemangi. Hasil: Hasil pengamatan mikroskopis hampir separuh (31,25) sampel kubis dan sebagian kecil (12,5) sampel kemangi yang positif terkontaminasi Soil Transmitted Helminth pada sediaan yang telah diperiksa di bawah mikroskop. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian terhadap 32 sampel kubis dan kemangi di Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian (31,25%) sampel kubis terkontaminasi Soil Transmitted Helminth dan sebagian kecil (12,5%). ) sampel kemangi yang terkontaminasi Soil Transmitted Helminth. Saran untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan lebih lanjut mengenai identifikasi Soil Transmitted Helminth pada sayuran kubis dan kemangi pada pedagang pecel lele di Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu.
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA LANSIA DI UPTD PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PAGAR DEWA BENGKULU 2022: HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA LANSIA DI UPTD PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PAGAR DEWA BENGKULU 2022 Hofifah, Dwi Ria; Yurman, KM; Bahar, Mardiansyah
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science Vol 2 No 2 (2022): Uji laboratorium dll
Publisher : POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/flms.v2i2.254

Abstract

Gula darah merupakan sumber energi utama bagi sel manusia yang terbentuk dari karbohidrat. Normalnya gula darah akan masuk ke dalam sel dengan bantuan insulin sehingga kadar gula darah dalam darah tidak tinggi. Aktivitas fisik suatu kegiatan yang menyebabkan peningkatan penggunaan energi atau kalori oleh tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik terhadap kadar gula darah pada lansia di UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 23-26 Mei 2022 di Laboratorium Kimia Klinik Akademi Analis Kesehatan Harapan Bangsa Bengkulu. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian adalah 69 responden. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Purposive sampling berjumlah 60 responden. Instrumen dalam penelitian menggunakan kuesioner, analia data dalam penelitian menggunakan uji chi-square. Hasil dari chi-square (pearson chi-square) terdapat hubungan antara aktivitas fisik terhadap kadar gula darah nilai x² Hitung 33,854 > x² Tabel 9,487, artinya signifikan, sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang nyata antara aktivitas fisik dan kadar gula darah. Kata kunci : Aktivitas fisik, kadar gula darah, lansia
PERBEDAAN RASIO DE RITIS (SGOT/SGPT) DENGAN TROPONIN I PADA PASIEN INFARK MIOKARD ELEVASI SEGMEN ST (STEMI) DENGAN ELEVASI NON SEGMEN ST (NSTEMI) rahayu, muji; Anggraini, Herlisa; Widiyastuti, Riani
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science Vol 2 No 2 (2022): Uji laboratorium dll
Publisher : POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/flms.v2i2.325

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Infark miokard (MI) merupakan kondisi ketika terjadi sumbatan pembuluh darah jantung sehingga otot jantung mengalami kerusakan karena kekurangan suplai darah dan oksigen. Miokard infark dari segi laboratorium dapat di nilai menggunakan marker CKMB, troponin, SGOT, SGPT. Pada akut miokard infark, SGOT dan SGPT sering meningkat, seiring dengan biomarker jantung seperti troponin dan CKMB. Rasio SGOT terhadap SGPT digunakan untuk menilai cedera sel hati. Hati sensitif terhadap perubahan hemodinamik karena menerima sekitar seperempat dari total curah jantung. Infark miokard berdasarkan hasil pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) dan enzim jantung terbagi menjadi ST elevation MI (STEMI), non-ST elevation MI (NSTEMI), dan angina tidak stabil. Tujuan : Mengetahui perbedaan rasio de ritis (SGOT/SGPT) pada pasien infark miokard elevasi segmen ST (STEMI) dengan elevasi non segmen ST (NSTEMI). Metode : Penelitian dilakukan secara observasional analitik dengan pendekatan belah lintang di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode Januari-Agustus 2022. Data di analisis menggunakan uji t test tidak berpasangan dengan hasil signifikan jika p < 0,05). Hasil: Rasio De Ritis (SGOT/SGPT) lebih tinggi pada pasien infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI) (1,90 ± 1,75) dibandingkan pasien infark miokard dengan elevasi non segmen ST (NSTEMI) (1,76 ± 2,86). Analisis Perbedaannya tidak signifikan secara statistik (p =0,196). Pembahasan : Rasio De Ritis (SGOT/SGPT) pada pasien infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI) yang tinggi menandakan adanya oklusi lebih berat di bandingkan elevasi non segmen ST (NSTEMI) yang disebabkan karena kekurangan suplai darah dan oksigen sehingga jaringan otot jantung mengalami kerusakan. Kesimpulan:Tidak terdapat perbedaan yang signifikan ratio de ritis (SGOT/SGPT) dengan troponin I pada pasien infark miokard elevasi ST (STEMI) dengan elevasi non segmen ST (NSTEMI) Kata kunci : Rasio De Ritis (SGOT/SGPT), infark miokard akut, infark miokarddengan elevasi segmen ST, infark miokard dengan elevasi segmen ST ABSTRACT Introduction: Myocardial infarction (MI) is a condition when there is a blockage in the heart arteries so that the heart muscle is damaged due to lack of blood and oxygen supply. Myocardial infarction from a laboratory standpoint can be assessed using CKMB, troponin, SGOT, SGPT markers. In acute myocardial infarction, SGOT and SGPT are often increased, concomitantly cardiac biomarkers such as troponin and CKMB. The ratio of SGOT to SGPT is used to assess liver cell injury. The liver is sensitive to hemodynamic changes because it receives about a quarter of the total cardiac output. Myocardial infarction based on the results of electrocardiography (ECG) and cardiac enzymes is divided into ST elevation MI (STEMI), non-ST elevation MI (NSTEMI), and unstable angina. Aim:: To determine the difference between de ritis ratio (SGOT/SGPT) and troponin I in patients with ST segment elevation myocardial infarction (STEMI) and non-ST segment elevation (NSTEMI). Method: The study was conducted in an observational analytic manner with a cross-sectional approach at RSUP Dr. Kariadi Semarang for the period January-August 2022. Data were analyzed using the unpaired t test with significant results if p <0.05). Results: The mean De Ritis ratio (SGOT/SGPT) was higher in myocardial infarction patients with ST segment elevation (STEMI) (1.90 ± 1.75) compared to myocardial infarction patients with non-ST segment elevation (NSTEMI) (1.76 ± 2.86). The difference is statistically significant (p =0,196) Discussion: De Ritis Ratio (SGOT/SGPT) in myocardial infarction patients with high ST segment elevation (STEMI) indicating a more severe occlusion compared to non-ST segment elevation (NSTEMI) which is caused by a lack of blood and oxygen supply so that the heart muscle tissue is damaged. Conclusion: There is a significant difference in the ratio de ritis (SGOT/SGPT) with troponin I in patients with ST elevation myocardial infarction (STEMI) with non-ST segment elevation (NSTEMI) Keywords: De Ritis Ratio (SGOT/SGPT), acute myocardial infarction, myocardial infarctionwith ST segment elevation, myocardial infarction with ST segment elevation
UJI AKTIVITAS Staphylococcus aureus DENGAN PEMBERIAN DAYA HAMBAT CUKA KULIT PISANG KEPOK (Musa-Eumusa-ABB) Widelia, Putri; Dheaputri, Ati; Febriyanto, Tedy; RS, Sunita; Sitompul, Linda
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science Vol 2 No 2 (2022): Uji laboratorium dll
Publisher : POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/flms.v2i2.333

Abstract

Masalah global yang sedang dihadapi pada negara berkembang maupun negara maju, salah satunya adalah efek samping antibiotik. Salah satu penyebab infeksi yaitu bakteri Staphylococcus aureus. Staphylococcus aureus bisa menyebabkan keracunan makanan staphylococcus, bakterimia, endokardititis, osteomeilitis hematogen akut, pneumonia, meningitis, abses yang dapat menyebar keseluruh tubuh. Staphylococcus aureus telah mengalami resistensi terhadap antibiotik. Maka alternatif yang dilakukan adalah dengan cara menggunakan bahan yang berasal dari alam yaitu dengan memanfaatkan produk kulit pisang kapok menjadi olahan cuka kulit pisang kapok (Musa-Eumusa-ABB).Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui uji daya hambat cuka kulit pisang kapok (Musa-Eumusa-ABB) terhadap bakteri Staphycoccus aureus. Penelitian ini merupakan penelitian True eksperiment laboratorium dengan enam perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak empat kali dengan variasi kosentrasi 100%, 75%, 50 % dan 25% dengan tetrasiklin sebagai kontrol positif serta aquades sebagai kontrol negatif. Analisa data dengan menggunakan analisa Anova Statistika. Rata-rata diameter zona hambat pada konsentrasi 100% sebesar 17.25 mm, konsentrasi 75% sebesar 13.5 mm, konsentrasi 50% sebesar 25% mm dan pada konsentrasi 25% tidak terbentuk zona hambat bakteri. Hasilnya diketahui bahwa cuka kulit pisang kepok memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus terlihat dengan adanya zona bening yang dibentuk disekitar cakram. Semakin besar konsentrasi yang digunakan maka semakin besar tingkat efektivitas cuka kulit pisang kepok sebagai antibakteri Staphylococcus aureus, dengan konsentrasi paling efektif yaitu 100%.
IDENTIFIKASI JAMUR Candida albicans PADA MAMAE IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS NUSA INDAH KOTA BENGKULU TAHUN 2019 Astria, Ayu; Raden, Sunita; Sahidan, Sahidan
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science Vol 2 No 2 (2022): Uji laboratorium dll
Publisher : POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/flms.v2i2.348

Abstract

Latar Belakang: Jamur adalah salah satu penyebab infeksi pada penyakit, terutama di Negara tropis. Penyakit kulit jamur adalah penyakit kulit yang sering muncul di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Iklim tropis dengan kelembaban udara tinggi di Indonesia sangat mendukung pertumbuhan jamur. Kandidiasis adalah kelompok infeksi beragam yang disebabkan oleh Candida albicans. Candida albicans adalah patogen jamur oportunistik yang menyebabkan berbagai penyakit pada manusia. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Candida albicans pada swab puting ibu menyusui di Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan desain survei deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Sampel dalam penelitian ini yaitu 21 swab puting ibu menyusui. Semua sampel diuji pemeriksaan makroskopik menggunakan Media SDA (Saboraud Dextrose Agar) dan dilanjutkan dengan pemeriksaan mikroskopis dengan KOH 10%. Hasil: Berdasarkan pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis jamur yang ditemukan dari total 21 sampel, diantaranya 6 sampel (28,6%) positif Candida albicans dan 16 sampel (71,4%) negatif Candida albicans. Kesimpulan: Distribusi frekuensi jamur Candida albicans adalah 28,6% dari total sampel sehingga penting dalam menjaga kebersihan puting ibu menyusui.
GAMBARAN KADAR ASAM URAT PADA WANITA MENOPAUSE DI PUSKESMAS JEMBATAN KECIL KOTA BENGKULU Marlina, Leni
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science Vol 2 No 2 (2022): Uji laboratorium dll
Publisher : POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/flms.v2i2.349

Abstract

Latar Belakang : Asam urat adalah bahan normal yang terdapat di dalam tubuh dan merupakan hasil akhir metabolism purin, yaitu hasil degradasi dari purin nukleotida yang merupakan bahan penting di dalam tubuh sebagai komponen dari asam nukleat. Adanya peningkatan kadar asam urat pada sampel Wanita menopause disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu hormon, usia, serta pola makan Wanita menopause. Hormon estrogen pada Wanita menopause berfungsi untuk membantu pengaturan ekskresi asam urat sehingga dapat melindungi Wanita dari hiperurisemia. Apabila kadar hormon estrogen di dalam tubuh mengalami penurunan akan menyebabkan terjadinya peningkatan kadar asam urat pada Wanita menopause. Tujuan: Diketahui gambaran Kadar Asam Urat Pada Wanita Menopause di Puskesmas Jembatan Kecil Kota Bengkulu. Metode: jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional , sampel berjumlah 34 wanita menopause di Puskesmas jembatan kecil kota Bengkulu dengan menggunakan Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu pemeriksaan langsung terhadap asam urat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan Distribusi frekuensi kadar asam urat pada Wanita menopause sebagian besar responden memiliki kadar asam urat tinggi dan hampir Sebagian responden memiliki kadar asam urat yang normal. Distribusi frekuensi kadar asam urat pada Wanita menopause berdasarkan usia <60 tahun Sebagian responden memiliki kadar asam urat tinggi, sedangkan pada usia ≥60 tahun hampir seluruh responden memiliki kadar asam urat tinggi. Kesimpulan: Maka dapat disimpulkan bahwa kadar asam urat pada Wanita menopause di Puskesmas Jembatan Kecil Kota Bengkulu menunjukkan Sebagian responden memiliki asam urat tinggi, dan berdasarkan usia menunjukkan hampir seluruh responden memilki asam urat tinggi pada usia ≥60 tahun.