cover
Contact Name
Nurul Wakia
Contact Email
hisabuna@uin-alauddin.ac.id
Phone
+6282196614501
Journal Mail Official
hisabuna@uin-alauddin.ac.id
Editorial Address
Jl. H.M. Yasin Limpo No. 36 Samata, Kampus 2
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak
ISSN : 27467082     EISSN : 27467090     DOI : 10.24252/hisabuna
This journal is to develop academic insights in the field of phalactic science that integrates religion and science as well as related sciences in order to advance science. The scope of the journal is as follows: - Beginning of the Kamariah Month - Prayer Time - Qibla Direction - Eclipse - Astronomy
Articles 137 Documents
Akurasi arah kiblat Masjid Nur Balangnipa Kecamatan Sinjai utara Kabupaten Sinjai Hasriati sri
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 2 No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v2i1.19465

Abstract

AbstrakArah kiblat merupakan arah yang menjadi patokan umat islam dalam menjalankan ibadah khususnya salat. Yaitu menghadap kearah ka’bah yang ada di Masjidil haram. Sebelum Rasulullah saw hijrah ke Madinah, belum ada ketentuan Allah tentang kewajiban menghadap kiblat bagi orang yang sedang salat. Menghadap kiblat adalah suatu kewajiban umat Islam, maka dari itu bagi setiap orang setidaknya dapat mengetahui tata cara menentukan arah kiblat agar ketika seseorang dalam perjalanan menuju ke suatu tempat, tidak lagi bingung ke mana seharusnya menghadap ketika melaksanakan ibadah khususnya salat.Di Kabupaten Sinjai, terdapat sebuah masjid yang bernama Masjid Nur Balangnipa yang didirikan pada tahun 1660 M, beralamat di Jl.KH Muhammad Tahir Kelurahan Balangnipa Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Masjid Nur memiliki luas tanah 47 x 64m2, luas bangunan 25 x 45m2 dengan status tanah wakaf. Dengan jumlah jamaah 350 orang dan daya tampung maksimal 2.000 jamaah. masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Sinjai. Maka dari itu dalam penulisan ini peneliti memfokuskan penelitan terhadap akurasi arah kiblat Masjid Nur Balangnipa.
Ikhtiar Akademis Abbas Padil dalam Pengembangan Ilmu Falak di Sulawesi Selatan Nurul Wasilah Wahidin
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 2 No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v2i1.20105

Abstract

Ilmu falak merupakan ilmu yang tergolong langkah di Indonesia, peran ahli falak sangat dibutuhkan untuk menjawab diskursus ilmu falak di masyarakat sebagai bentuk ijtihad, memberikan penjelasan ilmiah dan hukum kepada masyarakat dan pemberi kebijakan dalam upaya memperkuat peribadatan umat Islam, namun nyatanya keberadaan tokoh-tokoh di bidang astronomi masih minim, khususnya di Sulawesi Selatan. Salah satu tokoh Ilmu Falak di Sulawesi Selatan yakni Abbas Padil yang hingga saat ini berkiprah dalam menyalurkan ilmu falak di perguruan tinggi dan berupaya menjawab persoalan ilmu falak yang terjadi pada masyarakat Sulawesi Selatan sebagai wujud ikhtiar akademis yang dilakukannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep-konsep pemikiran Abbas Padil tentang ilmu falak dan kontribusi Abbas Padil dalam pengembangan ilmu falak di Sulawesi Selatan. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kepustakaan (Library Research) yang dikaji secara sistematis dan relevan dengan objek yang menjadi pokok permasalahan. Dalam menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan Multidisipliner, yaitu pendekatan normatif syar’i, pendekatan sosiologis, dan pendekatan astronomis.Kata kunci: Ilmu Falak, Abbas Padil, Sulawesi Selatan. 
MENYIBAK MISTERI ALAM RAYA MELALUI AYAT-AYAT SEMESTA Nurul Wakia; Sabriadi HR
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 2 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v2i2.21272

Abstract

Abstract This paper reveals the secrets of the universe through the verses of the universe. The data is obtained through library research. The results show that the planet Earth and humans have the ability to vary the order of the universe. In the universe, humans see the existence of various organizations of matter in the form of various luminous objects such as moons, planets, stars, nebulae, star clusters, galaxies, and galaxy clusters.This magnificent material figure of the universe, whether it is successful or not successfully captured by the human senses, is controlled by "supernatural powers" which are called the force. Through the character of style, the human mind explores its wanderings in the world of science and uses that knowledge to create works of technology and art. Muslims acquire this knowledge through the Quran.The arrival of Allah's revelation to mankind is a methodology for developing knowledge about human life and the universe. An "existence of truth" that cannot be achieved only by scientific methodology. Al Quran is an "existence of truth" that is conveyed to humans in a reliable, communicative, and preserved way.Knowing the existence of the truth of the Quran can only be achieved through a system of faith. The existence of the universe is positioned to awaken various human intelligences, including spiritual intelligence which is guided by the verses of the Quran so that it leads to the level of human faith, a measure of the level of human closeness to the Creator. Keywords: reveal, mystery of nature, universe verses Abstrak Tulisan ini mengungkap rahasia alam raya melalui ayat-ayat sesmesta. Data diperoleh melalui penelitian kepustakaan (library research. Hasil penelitian menunjukkan planit bumi, manusia, memiliki kemampuan dengan berbagai keteraturan alam semesta. Di alam semesta manusia melihat eksistensi keragaman organisasi materi dalam bentuk berbagai benda yang bercahaya seperti bulan, planit, bintang, nebula, gugus bintang, galaksi, dan gugus galaksi. Sosok materi alam semesta yang megah ini baik yang berhasi latau belum/tidak berhasil diindera manusia dikendalikan oleh “tangan-tangan ghaib” yang disebut dengan gaya. Melalui karakter gaya itu akal manusia menjelajah pengembaraannya dalam dunia ilmu pengetahuan dan menggunakan pengetahuan itu untuk membuat karya teknologi dan seni. Umat Islam memperoleh pengetahuan itu melalui al Qur’an. Sampainya wahyu Allah ini kepada umat manusia merupakan sebuah metodologi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang kehidupan manusia dan alam semesta. Suatu “eksistensi kebenaran” yang tak dapat dicapai hanya dengan metodologi sains. Al Qur’an merupakan suatu “eksistensi kebenaran” yang disampaikan kepada manusia melalui cara terpercaya, komunikatif, dan terjaga. Mengenal eksistensi kebenaran al Qur’an hanya dapat dicapai melalui system keimanan. Keberadaan alam semesta diposisikan untuk membangkitkan berbagai kecerdasan manusia, diantaranya adalah kecerdasan spiritual yang dituntun oleh ayat-ayat al Qur’an sehingga berujung pada tingkat keimanaan manusia, sebuah ukuran tingkatan kedekatan manusia kepada sang Pencipta. Kata Kunci: Menyibak, misteri alam, ayat-ayat semesta
Perbandingan Penentuan Awal Waktu Shalat Dengan Metode Hisab Trigonometri dan Program Accurate Times Muhammad Odeh St Khalija; Rasywan Syarif
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 2 No 3 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v2i3.22144

Abstract

Penentuan awal waktu shalat penting bagi umat islam dalam melaksanakan ibadahnya. Untuk menentukan awal waktu shalat terdapat beberapa metode, peneliti ingin membandingkan 2 metode yaitu hisab trigonometri dan program accurate times Muhammad odeh. Metode hisab trigonometri dan program accurate times Muhammad Odeh memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Dimana perbedaan dari kedua metode ini tidak terlalu jauh atau hanya berkisaran 1-2 menit saja. Tidak hanya itu kedua metode ini juga masing-masing memiliki sisi keunggulan dan kelemahan. Diantaranya sisi keunggulan hisab trigonometri yaitu dapat menghitung waktu shalat lengkap dan sisi keunggulan dari program accurate times Muhammad Odeh yaitu dapat menentukan awal waktu shalat dengan cepat. Maka perbandingan kedua metode ini penting karena hisab trigonometri merupakan pengetahuan dasar dalam menentukan awal waktu shalat, dan program accurate times dapat menjadi pengevaluasian dari hasil perhitungan yang dilakukan pada hisab trigonometri.
AKURASI ARAH KIBLAT MASJID DI DESA BARANA KECAMATAN BANGKALA BARAT KABUPATEN JENEPONTO Salim Salim; Halima B
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 2 No 3 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v2i3.22183

Abstract

Abstrak Permasalahan arah kiblat merupakan suatu problematika mengenai arah, yakni arah Ka’bah di Mekkah. Arah kiblat ini dapat di tentukan dari setiap titik atau tempat dipermukaan bumi dengan melakukan perhitungan dan pengukuran. Banyak masyarakat yang menganggap bahwa menghadap kiblat dalam salat cukup dengan  niat. Hal ini bisa saja membuat ibadah kita tidak terlalu sempurna. Berbeda dengan orang-orang yang berada di Makkah dapat melaksanakan salat tanpa ragu akan arah..kiblat. Terdapat beberapa ulama yang berpendapat bahwa menghadap arah..kiblat cukup dengan arah yang diyakini saja, meskipun hal tersebut tidak terlalu benar. Ada juga ulama yang berpendapat bahwa ketika melaksanakan ibadah salat harus betul-betul tepat mengarah ke Ka’bah. Adapun permasalahan yang diangkat yaitu bagimana akurasi arah kiblat masjid di Desa Barana Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif. Adapun metode yang digunakan masyarakat untuk penentuan arah kiblat masjid yaitu menggunakan kompas dan istiwa’ dimana 6 (enam) masjid mengalami kemelencengan dengan menggunakan kompa yaitu masjid (Nurul hidayat, An-Nur, Babussalam, Al-Amanah, At-Taubah dan Ar-Rahman) sedangkan 1 (satu) masjid menggunakan istiwa yang arah kiblatnya tidak mengalami kemelencengan yaitu masjid Silaturrahim.            Kata Kunci: Akurasi, Arah Kiblat, Masjid.Abstract    The Qibla problem is nothing but a direction problem, namely the direction of the Kaaba in Mecca. The direction of the Kaaba can be determain from any point or place on the earth's surface by calculating and measuring. Many people think that facing the Qiblah in prayer is enough with intention. This can make our worship is not too perfect. In contrast to people who are in Mecca can perform prayers without doubting the direction of Qibla. There are some scholars who argue that facing the Qiblah direction is enough with the direction that is believed, even though this is not very true. There are also scholars who are of the opinion that when performing prayers, one must really point to the Kaaba. The problem raised is how is the accuracy of the Qibla direction of the mosque in Barana Village, West Bangkala Districk, Jeneponto Regency by using qualitative research. The method used by the community in determining the direction of the mosque’s Qibla is using a compass and istiwa' where 6 (six) mosques have deviated by using a compass, namely mosques (Nurul Hidayat, An-Nur, Babussalam, Al-Amanah, At-Taubah and Ar-Rahman ) while 1 (one) mosque uses istiwa whose Qibla direction does not deviate, namely the Silaturrahim mosque.Keywords: Accuracy, Qibla Direction, Mosque.
ANALISIS OTORITAS PEMERINTAH DALAM PENETAPAN AWAL BULAN QOMARIAH Marni Marni; Fatmawati Hilal
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 2 No 3 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v2i3.22189

Abstract

Abstract : Analysis of government authorities in determining the beginning of the lunar month. The aims of this study are: 1) To find out the method of determining the beginning of the lunar month in Indonesia, 2) To be able to find out the government's obstacles in determining the beginning of the lunar month, 3) To analyze the government's authority in determining the beginning of the lunar month. In answering these problems, the author uses a syar'i approach and an astronomical approach. This research is classified as library research, data is collected by quoting, adapting, and analyzing representative literature that has relevance to the problems discussed, then reviews, and concludes. After discussing the analysis of government authority in determining the beginning of the lunar month, the authors can conclude that it is very important to study more deeply about astronomy, especially regarding the determination of the beginning of the lunar month, in determining the beginning of the lunar month using two methods, namely the reckoning and rukyat methods, and in the initial determination of the government's version of the lunar month. Considering in the process of determining the beginning of the lunar month, there are often differences among Muslims. The implication of the research in this thesis is that the problem of differences that occur in determining the beginning of the month in Indonesia is due to differences in criteria for the new moon. This is to be able to broaden the understanding of how the method of determining the beginning of the lunar month in Indonesia and the criteria for determining the beginning of the lunar month used by the government. Reviewers and observations are expected to be carried out continuously in order to develop knowledge while still paying attention to their respective procedures, especially studies regarding the determination of the beginning of the lunar month. The author hopes that in the future the government will provide more direction or socialize to the surrounding community about what method to use so that if there is no difference in the process of determining the beginning of the lunar month.Keywords : Government Authority, Determining the Beginning of the Lunar MonthAbstrak : Analisis otoritas pemerintah dalam penetapan awal bulan qomariah. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) dapat mengetahui metode penentuan awal bulan qomariah di Indonesia, 2) dapat mengetahui kendala penetapan awal bulan qomariah oleh pemerintah, 3) menganalisis otoritas pemerintah dalam penetapan awal bulan qomariah. Penulis memakai pendekatan syar’i dan pendekatan astronomi untuk menjawab permasalahan tersebut. Penelitian ini termasuk library research, data dikumpulkan melalui kutipan, menyadur, dan melakukan analisis literatur secara representatif dan mempunyai relevansi terhadap pembahasan permasalahan, selanjutnya melakukan ulasan, dan menarik kesimpulan. Sesudah melakukan pembahasan tentang Analisis otoritas pemerintah dalam penetapan awal bulan qomariah, selanjutnya penulis dapat menyimpulkan bahwa sangat penting untuk mengkaji lebih mendalam mengenai ilmu falak, terutama mengenai penentuan awal bulan qomariah, menentukan awal bulan qomariah melalui dua metode yaitu metode rukyat dan hisab, serta menentukan awal bulan qomariah versi pemerintah. Mengingat proses penetapan awal bulan qomariah sering terjadi adanya perbedaan dikalangan umat muslim. Implikasi penelitian dalam skripsi ini ialah bahwa permasalah penetapan awal bulan yang berbeda di Indonesia karena perbedaan kriteria terhadap hilal. Hal ini untuk dapat memperluas wawasan pemahaman mengenai bagaimana metode penetapan awal bulan qomariah di Indonesia serta kriteria penetapan awal bulan bulan qomariah yang digunakan pemerintah. Pengkaji dan observasi diharapkan dapat dilakukan secara terus menerus demi mengembangkan pengetahuan dengan tetap memperhatikan prosedurnya masing-masing, terutama pengkajian mengenai penetapan awal bulan qomariah. Penulis berharap kedepannya pemerintah lebih memberikan arahan atau mensosialisasikan kepada masyarakat sekitar mengenai metode apa yang digunakan agar sekirannya tidak terjadi perbedaan dalam proses penetapan awal bulan qomariah.Kata kunci :Otoritas Pemerintah, Penetapan Awal Bulan Qomariah
Komparatif Software Accurate Times dan Hisab Rashdul Qiblah Harian dalam Penentuan Arah Kiblat Muhammad Fajri Jufri; Rahma Amir
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 2 No 3 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v2i3.22642

Abstract

Menghadap kiblat menjadi salah satu syarat sahnya salat, sehingga diperlukan suatu formula dalam melakukan penetuan arah kiblat, sejarah perkembangan metode penentuan arah kiblat telah mengikuti transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga dipastikan penentuan arah kiblat dapat dengan mudah dilakukan oleh umat muslim di seluruh dunia, inovasi metode pengukuran arah kiblat mulai alat klasik, modern, hingga dalam bentuk aplikasi telah diciptkan oleh ahli falak di dunia, salah satunya adalah software accurate times hasil karya mohammad oddeh, untuk itu dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk menguji tingkat keakurasian arah kiblat software accurate times dan hisab rashdul kiblat harian dalam penentuan arah kiblat masjid dengan membandingkan hasil pengukuran arah kiblat dengan menggunakan metode klasik yaitu tongkat istiwa’ yang telah dilakukan oleh ahli falak di Provinsi Sulawesi Selatan.
KORELASI PENENTUAN AWAL BULAN KAMARIAH MENGGUNAKAN PROGRAM HILAL CALC 3.0 DAN ACCURATE TIMES TERHADAP RUKYATUL HILAL Resky Fatimah Anwar; Fatmawati; Faisal Akib
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 3 No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v3i2.22740

Abstract

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan penentuan awal bulan Kamariah dapat dihitung secara astronomi (Ilmu Falak). Penentuan awal bulan Kamariah ini penting bagi umat islam dalam melaksanakan ibadahnya. Dalam menentukan awal bulan Kamariah terdapat beberapa metode, maka peneliti akan mencari korelasi antara aplikasi hilal calc 3.0 dengan program accurate times Muhammad odeh. Dengan tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui penetuan awal bulan Kamariah menggunakan program hilal calc 3.0., tingkat keakurasian program hilal calc 3.0 terhadap penentuan awal bulan Kamariah, untuk mengetahui korelasi penentuan awal bulan Kamariah menggunakan program hilal calc 3.0 dengan program Accurate Times Muhammad Odeh
UJI AKURASI AWAL WAKTU SHALAT BERDASARKAN HISAB KONTEMPORER DI MASJID KELURAHAN MACANANG KABUPATEN BONE darwa ti; Dr. Muh. Rasywan Syarif, S.H.I Rasywan Syarif
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 1 No 3 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v1i3.22746

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menguji Keakuratan Awal Waktu Shalat Berdasarkan Hisab Kontemporer Di Masjid Kelurahan Macanang Kabupaten Bone. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana metode awal waktu shalat berdasarkan hisab kontemporer dan bagaimana akurasi awal waktu shalat berdasarkan hisab kontemporer di masjid Kelurahan Macanang Kabupaten Bone. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa metode awal waktu shalat berdasarkan hisab kontemporer menggunakan metode ephemeris yang merupakan metode perhitungan falak. Dan metode yang digunakan pada masjid-masjid yang ada di Kelurahan Macanang yakni menggunakan jadwal sepanjang masa dan jam digital. Awal waktu shalat dari beberapa masjid yang ada di Kelurahan Macanang Kabupaten Bone, jika dibandingkan dengan metode ephemeris 1 masjid yang memilki selisih 1menit sedangkan masjid yang lainnya memilki selisih 5-9 menit, sehingga menurut penulis waktu shalat yang ada di Kelurahan Macanang Kabupaten Bone perlu ditinjau kembali. Kata Kunci : Akurasi, Waktu Shalat, Hisab Kontemporer
AKURASI ARAH KIBLAT MASJID DI DESA MANJALLING KECAMATAN BAJENG BARAT KABUPATEN GOWA Amirah Cahyani; Rahma Amir; Sippah Chotban
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 3 No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v3i2.22800

Abstract

Abstrak Al-Qur‟an menjadi suatu petunjuk dalam mempelajari setiap isi dari alam semesta ini sehingga perlu untuk manusia lebih jelih dalam merespon ayat- ayat semesta yang terdapat dalam al-Qur‟an, sebagaimana manusia dianjurkan untuk membaca dan memahami isi dari setiap kandungan ayat al-Qur‟an, disamping itu melihat dengan kemukjizatan al-Qur‟an manusia dapat menelaah dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya, Ilmu Falak menjadi peran penting dalam menyatukan dan memberikan sinergitas al-Qur‟an dan sains sebagai bentuk perwujudan dan keniscayaan yang mendalam bagi manusia seperti halnya al-Qur‟an menceritakan bahwa setiap benda-benda langit beredar sesuai garis edarnya dan mustahil keluar dari hal tersebut, sehingga hal ini menjadi suatu tanda kekuasaan Allah yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan umat. Adapun permasalahan yang diangkat yaitu bagaimana Analisis Ilmu Falak Dalam Surah Yasin Ayat 38-40, dengan ini masyarakat dapat menentukan dan memahami objek yang dikaji dalam Ilmu Falak dan beribadah dengan penuh keyakinan. Kata Kunci: Analisis, Ilmu Falak, Surah Yasin. Abstract The Qur’an is a guide in studying every content of the universe so that it is necessary for people to be more observant in responding to the verse of the universe contained in the Qur,an, as human are encouraged to read and understand the content of every verse of the Qur’an, besides seeing with miracles the Qur’an man can study with his knowlegde an technology, scince Falak be an important role in uniting an providing synergy of the Qur’an and science as a formof realization and deep inevitability for humans as well as the Qur’an tells that every celestial body circulates according to the line and it is not for you to go forth from it, and it is not for you to go forth. The problem raised is how the Analysis of Falak Scince in Surah Yasin Verses 38-40, with this community can determine and understand the object studied in Science Falak and worship with confidence. Keywords: Analysis, Science Falak, Surah Yasin.

Page 4 of 14 | Total Record : 137