cover
Contact Name
Nurul Wakia
Contact Email
hisabuna@uin-alauddin.ac.id
Phone
+6282196614501
Journal Mail Official
hisabuna@uin-alauddin.ac.id
Editorial Address
Jl. H.M. Yasin Limpo No. 36 Samata, Kampus 2
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak
ISSN : 27467082     EISSN : 27467090     DOI : 10.24252/hisabuna
This journal is to develop academic insights in the field of phalactic science that integrates religion and science as well as related sciences in order to advance science. The scope of the journal is as follows: - Beginning of the Kamariah Month - Prayer Time - Qibla Direction - Eclipse - Astronomy
Articles 137 Documents
ANALISIS ARAH KIBLAT MASJID TUA KALUPPINI KECAMATAN ENREKANG KABUPATEN ENREKANG DENGAN METODE BAYANG-BAYANG Nurul Ilmi Arsil; Nur Aisyah
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 2 No 3 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v2i3.24993

Abstract

AbstrakSalat merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksakan umat Islam yang telah memenuhi syarat (mukallaf). Salat juga sebagai garis besar demarkasi antara muslim dan non muslim, seperti sabda Nabi saw. yang artinya “perbedaan antara kafir (non muslim) dengan orang muslim adalah salat. Menghadap kiblat merupakan syarat sahnya salat, sehingga tidak sah salat tanpa menghadap kiblat kecuali salat khauf, salat diatas kendaraan yang diperkenankan menghadap kemana saja kendaraan itu menghadap.  Permasalahan tentang arah kiblat menjadi hal yang urgent pasalnya masih banyak masjid-masjid di Indonesia yang belum menghadap ke arah  kiblat yang sebenarnya hal ini didasarkan pada kurangnya pemahaman masyarakat tentang arah kiblat. Zaman sekarang telah banyak metode-metode dalam menentukan arah kiblat salah satunya yaitu dengan menggunakan metode bayang-bayang berdasarkan fenomena matahari, metode ini tergolong akurat.  Keuntungan menggunakan metode ini dapat dilakukan  setiap hari, ketika memenuhi kaidah astronomi dan tingkat akurasinya sama dengan rasdhul kiblat global. Metode penentuan arah kiblat Masjid Tua Kaluppini masih menyimpan banyak  misteri, ada yang mengatakan bahwa penentuan arah kiblatnya dengan melihat  peredaran matahari dan bintang. Sebagai masjid tertua di wilayah adat Kaluppini masjid ini digunakan dalam ritual-ritual adat seperti Maccera Manurung yang merupakan ritual adat dan keagamaan tertinggi di masyarakat adat  Kaluppini yang merupakan agenda 8  tahun sekali, maka dari itu penulis tertarik menganalisis arah kiblat masjid Tua Kaluppini menggunakan metode bayang-bayang dengan menggunakan alat seperti, tongkat istiwa, kiblat tracker, busur kiblat dan dioptra, kemudian ditemukan fakta bahwa arah kiblat masjid tua Kaluppini mengalami kemelencangan 50°- 52° dari Barat ke Selatan. Oleh sebab itu pemahaman tentang arah kiblat sangat penting untuk diketahui.Kata Kunci:  Salat, Arah Kiblat,  Metode Bayang-Bayang AbstackPrayer is  an obligation that must be carried out by muslims who have met the requirements (mukallaf). Prayer is  also  an outline of the dermacation between muslims and non-muslims, such as the words pf the prophet. Which means “the difference between infidels (non-muslims) and muslims is prayer. Facing the qiblah is  a condition for the validaty of prayer,  so it is not valid to  pray without facing the qiblah except for the Khauf prayer, praying on a vehicle that is  allowed to  face wherever the vehicle is facing. The problem of the qiblah direction is an urgent matter because there are still many mosques in Indonesia yhat have not faced the qibla direction, which is actually based on the lack of public understanding of the qibla direction. Now a days, there are many methods in determining the qibla direction,one of which is by using the shadow methods based on solar phenomena, this method  is  quite  accurate.  The advantage of using yhis method can be donne  every day, when it meets the rules of astronomy and  the level of accuracy is the same as the global qibla rasdhul. The method of determining the qibla direction of the old mosque of Kaluppini still has many mysteries, some say that determining the direction of the qibla is by looking at the circulation of the sun and start. As the oldest mosque in the Kaluppini customary area, this mosque is used in tradisional  rituals such as Maccera Manurung which is the highest traditional and religious ritual in the Kaluppini indigenous community which is an agenda every 8 years, therefore the author is interested in analyzing the qibla direction of the old Kaluppini mosque using the method. Shadow using tools such as the istiwa stick, qibla tracker, qibla arc abd dioptra, then the fact was found that the qibla direction of the old  Kaluppini mosque was tilted 50°- 52° from west to soulth. Therefore an understanding of the qibla directions is very important to know. Keywords: Prayer,  Qibla Direction,  Sun Shadow Method
UJI AKURASI ARAH KIBLAT MASJID MENGGUNAKAN METODE TONGKAT ISTIWA’ DI DESA KAPIDI KECAMATAN MAPPEDECENG KABUPATEN LUWU UTARA Rahmasyarita S; Rahmatiah HL
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 2 No 3 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v2i3.24994

Abstract

AbstractFacing the Qibla is one of the conditions for the validity of the prayer, in performing the prayer facing the Qiblah is one that must be considered, during the prayer, it is obligatory to face the Qiblah either standing, sitting, or lying down. However, in facing the Qibla there is no problem for people who live near the Kaaba, but the problem is areas that are far from Mecca like Indonesia. The average Muslim worship buildings in Indonesia are still far from perfect in terms of the true direction of Qibla. Areas that are very far from Makkah such as Indonesia, in measuring the Qibla direction in Indonesia need calculation methods, both regarding coordinate data and regarding the measurement system, and using tools to measure one of them is the istiwa’ stick. In measuring the Qibla direction, the direction used is the direction closest to the Kaaba, as in Indonesia, which is in the eastern hemisphere, while the Kaaba is located in the western part of the earth slightly to the north about 22.5° which is commonly called northwest northwest.Keywords: Qibla direction, Istiwa’ Sticks', Accuracy, Measuring Qibla direction. AbstrakMenghadap ke kiblat adalah salah satu syarat sahnya salat, dalam melaksanakan salat  menghadap kiblat adalah salah satu yang harus diperhatikan, selama dalam melaksanakan salat, wajib menghadap ke kiblat baik itu dalam keadaan berdiri, duduk, maupun berbaring. Namun dalam menghadap kiblat tidak ada masalah bagi masyarakat yang tinggal dekat kakbah akan tetapi yang jadi permasalahan yakni daerah yang jauh dari Makkah seperti Indonesia. Rata-rata bangunan-bangunan ibadah umat muslim yang ada di Indonesia masih jauh dari kata sempurna dalam ketepatan arah kiblat yang sesungguhnya. Wilayah-wilayah yang sangat jauh dari Makkah seperti Indonesia, dalam mengukur arah kiblat di Indonesia perlu metode-metode perhitungan, baik mengenai data koordinat maupun mengenai sistem ilmu ukurnya, dan menggunakan alat untuk mengukur salah satunya tongkat istiwa’. Dalam mengukur arah kiblat maka arah yang digunakan adalah arah yang paling dekat dengan Kakbah, seperti di Indonesia yang berada di belahan bumi bagian timur, sedangkan kakbah terletak di bagian bumi sebelah Barat agak ke Utara yang biasa di sebut Barat barat laut.Kata Kunci: Arah kiblat, Tongkat Istiwa’, Akurasi, Mengukur arah kiblat. 
METODE PERBANDINGAN PENGUKURAN ARAH KIBLAT MENGGUNAKAN RASI BINTANG DENGAN AZIMUTH MATAHARI Nurfahizya Umar; Alimuddin Alimuddin
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 2 No 3 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v2i3.25029

Abstract

AbstrackThis research discusses the method of determining the direction of qibla. The main problem in this thesis is how does the qibla direction method compare using constellations with the Sun's Azimuth? Qibla direction determination method using constellations with Azimuth Sun, that both methods have the same level of accuracy. However, both methods have a side of weakness and advantage. The advantages of constellations including constellations can be an alternative to measuring the direction of qibla at night and the advantage side of the sun azimuth tool used is quite simple and practical. Therefore, from this study expects the participation of especially the activists to participate in the accuracy of qibla direction carried out in mosques, squares or mosques and hopes that the method of determining the direction of qibla using constellations with constellations can be used in determining the direction of qibla.Keywords: Qibla, Azimuth, ConstellationsAbstrakPenelitian ini membahas tentang metode penentuan arah kiblat. Masalah utama pada skripsi ini yaitu bagaimana Perbandingan metode penentuan arah kiblat menggunakan Rasi Bintang dengan Azimuth Matahari? Penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan syar’i berdasarkan al-qur’an dan Hadis serta pendekatan astronomis dengan melakukan pengamatan dengan menggunakan benda-benda Langit. Metode penentuan arah kiblat menggunakan Rasi Bintang dengan Azimuth Matahari, bahwa kedua metode tersebut memiliki tingkat akurasi sama. Tetapi, kedua metode tersebut memiliki sisi kelemahan dan keunggulan. Sisi keunggulan rasi bintang diantaranya rasi bintang dapat menjadi alternative mengukur arah kiblat pada malam hari dan sisi keunggulan azimuth matahari alat yang digunakan cukup sederhana dan praktis. Maka dari penelitian ini mengharapkan partisipasi khususnya para penggiat falak untuk berpartisipasi terhadap akurasi arah kiblat yang di laksanakan di masjid, lapangan ataupun musholla dan berharap metode penentuan arah kiblat menggunakan rasi bintang dengan rasi bintang bisa di gunakan dalam penentuan arah kiblat.  Kata Kunci : Kiblat, Azimuth, Rasi Bintang
ANALISIS TERHADAP HARI BAIK DAN HARI BURUK DALAM SISTEM PENANGGALAN KALENDER SUKU BUGIS PERSPEKTIF ILMU FALAK Sukmawati Reski; Rasywan Syarif; Shippah Chotban
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 3 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v3i1.25030

Abstract

Abstrack This research discusses the Bugis Tribal Dating System Falak Science Perspective (Analysis of Good Days and Bad Days in the Bugis CalendarThe perception of the people in Karangan Village of Pinrang Regency towards the Bugis dating system is all good because the community has long used Bugis dating by looking at Ompo'na Ulengnge and a good time to do an event. But there are also people who do not understand the dating system but use it by asking people who know the dating system. Bugis calendar in Karangan Village using Lontara Pitue or the system 7 days a week is the same as the calendar used around the world. The Bugis dating system of falak science perspective uses the circulation of the moon and believes all days are good days. It's just a better day between those good days. The bugis dating system in Karangan Village can be used because of its benchmark to good things and does not teach that must worship other than Allah Swt. Keywords : Dating, Bugis, Falak Science Abstrak Penelitian ini membahas tentang Sistem Penanggalan Suku Bugis Perspektif Ilmu Falak (Analisis Terhadap Hari Baik dan Hari Buruk Dalam Kalender Suku Bugis). Persepsi masyarakat di Desa Karangan Kabupaten Pinrang terhadap sistem penanggalan Suku Bugis semua baik karena masyarakat tersebut sudah lama menggunakan penanggalan Bugis dengan cara melihat Ompo’na Ulengnge dan waktu yang baik untuk melakukan suatu acara. Namun ada juga masyarakat yang tidak memahami sistem penanggalan tersebut tetapi menggunakannya dengan cara bertanya kepada orang yang mengetahui sistem penanggalan tersebut. Penanggalan Bugis di Desa Karangan menggunakan Lontara Pitue atau sistem 7 hari dalam sepekan sama dengan kalender yang dipakai seluruh dunia. Sistem penanggalan Suku Bugis perspektif Ilmu Falak menggunakan peredaran bulan dan mempercayai semua hari adalah hari baik. Hanya saja hari yang lebih baik diantara hari-hari baik tersebut. Sistem penanggalan Suku Bugis di Desa Karangan bisa dipakai karena patokannya kepada hal-hal yang baik dan tidak mengajarkan bahwa harus menyembah selain Allah swt. Kata Kunci : Penanggalan, Bugis, Ilmu Falak
PENGGUNAAN METODE BAYANGAN MATAHARI TERHADAP UJI AKURASI ARAH KIBLAT TAMAN MAKAM PAHLAWAN KABUPATEN PINRANG Nur fitri Zafitri; Rahmatiah,HL; Amiruddin
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 3 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v3i1.25039

Abstract

Abstrak Skripsi ini membahas mengenai Uji Akurasi Arah kiblat Taman Makam Pahlawan Kabupaten Pinrang menggunakan Metode Bayangan Matahari, beberapa submasalah dalam skripsi ini adalah 1) Bagaimanakah perbandingan penentuan arah kiblat makam-makam di Taman Makam Pahlawan Kabupaten Pinrang sebelum dan sesudah pengukuran?, 2) Bagaimana akurasi arah kiblat makam-makam di Taman Makam Pahlawan Kabupaten Pinrang menggunakan metode bayangan matahari?. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan/field research, dikategorikan sebagai metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan Syar'i dan pendekatan sosiologis. Adapun sumberdata penelitian ini berdasarkan sumber data primer, yaitu sumber data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian dan sumber data sekunder adalah sumber data pendukung yaitu yang diperoleh dari berbagai bahan referensi lainnya. Selanjutnya, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun tekhnik pengelolahan dan analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode yang digunakan dalam menentukan arah kiblat makam di Taman Makam Pahlawan Kabupaten Pinrang yaitu dengan melihat arah matahari terbenam. Setelah melakukan pengukuran arah kiblat makam maka diperoleh hasil yang tidak akurat dengan nilai rata-rata kemelencengan begitu mencolok. Bahkan kemelencengan arah kiblat makam bukan hanya tidak menghadap kearah kiblat yang sesungguhnya yaitu arah Barat-Barat Laut, tetapi juga melenceng dari arah kiblat yang diyakini oleh kebanyakan masyarakat yaitu Barat. Adapun Implikasi penelitian ini adalah 1) Kepada lembaga yang menaungi persoalan keagamaan, agar lebih antusias memberikan pengertian yang berkaitan dengan metode penentuan arah kiblat atau pengujian keakurasian kiblat. 2) Kepada masyarakat umumnya, terutama tokoh agama setiap daerah agar kiranya bisa berupaya memahami metode penentuan arah kiblat. 3) Kepada pemerintah setempat agar kiranya peduli permasalahan keagamaan, yaitu dengan melakukan upaya memberi pelatihan para tokoh agama yang berkaitan dengan metode penentuan arah kiblat. 4) Kepada mahasiswa agar menerapkan ilmu yang didapat agar dapat bermanfaat untuk masyarakat. Kata kunci: Makam, Arah Kiblat, Metode bayangan matahari Abstrak This thesis discusses the Accuracy Test of the Qibla Direction of the Heroes Cemetery in Pinrang Regency using the Sun Shadow Method, several sub-problems in this thesis are 1) How is the comparison of determining the Qibla direction of the tombs in the Heroes Cemetery of Pinrang Regency before and after measurement?, 2) How is the accuracy Qibla direction of the tombs in the Heroes Cemetery in Pinrang Regency using the sun shadow method?. The type of research used is field research, categorized as a qualitative descriptive method with the research approach used is the syar'i approach and the sociological approach. The data sources of this research are based on primary data sources, namely data sources obtained directly at the research location and secondary data sources are supporting data sources, namely those obtained from various other reference materials. Furthermore, the data collection methods used were observation, interviews, and documentation. The data processing and analysis techniques were carried out through three stages, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicate that the method used in determining the Qibla direction of the tomb in the Heroes Cemetery in Pinrang Regency is by looking at the direction of the sunset. After measuring the Qibla direction of the tomb, inaccurate results were obtained with the average deviation value being so striking. Even the deviation from the Qibla direction of the tomb not only does not face the true Qibla direction, namely the West-Northwest direction, but also deviates from the Qibla direction which is believed by most people, namely the West. The implications of this research are 1) To the institutions that oversee religious issues, to be more enthusiastic in providing understanding related to the method of determining the direction of the Qibla or testing the accuracy of the Qibla. 2) To the general public, especially religious leaders in each region, so that they can try to understand the method of determining the direction of Qibla. 3) The local government should care about religious issues, namely by making efforts to provide training for religious leaders related to the method of determining the direction of the Qibla. 4) For students to apply the knowledge gained so that it can be useful for the community. Keywords: Tomb, Qibla Direction, Sun shadow method
KAJIAN TEORITIS ALASAN KOTA GREENWICH DIJADIKAN SEBAGAI STANDAR WAKTU DUNIA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP WAKTU SHALAT ummu hani hani; Dr. Alimuddin, M.Ag Alimuddin
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 1 No 3 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v1i3.25045

Abstract

Abstrak Waktu shalat merupakan Salah satu ibadah yang paling berpengaruh dengan adanya waktu. Ada dua sumber utama mempengaruhi perubahan waktu di muka bumi ini yaitu dipengaruhi oleh dua benda angkasa yaitu matahari dan bulan. sering kita dapatkan tentang garis bujur dan garis lintang. Garis bujur atau garis meridian merupakan garis khayal yang membujur dari kutub utara dan kutub selatan. Garis bujur 0˚ melauli kota Greenwich dekat London, Inggris. Dalam hal tersebut banyak orang-orang belum menhetahui secara umum tentang keberadaan kota tersebut yang mana merupakan standar yang cukup berpengaruh terhadap awal waktu shalat. Penetapan greenwich sebagai patokan garis meridian adalah hasil dari konferensi internasional yang diadakan di Washington tahun 1884 yang dihadiri oleh 25 negara, bermula dengan pengguna maritime dan kemajuan rel kereta api yang membutuhkan waktu yang menjadikannya standar waktu dunia. implikasi terhadap waktu shalat tidak begitu menyulitkan dalam penetapan awal waktu shalat karena tetap berdasar pada Al-Qur’an dan Al-Sunnah tetapi bagi masyarakat yang terbiasa menggunakan pola jadwal waktu shalat yang berdasar pada Greenwich Mean Time (GMT) akan merasa canggung dengan standar waktu yang baru. Juga dapat menghindari kekacauan penanggalan diseluruh muka bumi. Kata kunci: kota Greenwich, meridian utama, GMT, Waktu Shalat Abstract Prayer time is one of the most influential acts of worship with time. There are two main sources of influencing changes in time on earth, which are influenced by two celestial bodies, namely the sun and the moon. often we get about longitude and latitude. Longitude lines or meridians are imaginary lines that extend from the north pole and south pole. Longitude 0˚ passes through the city of Greenwich near London, England. In this case, many people do not know in general about the existence of the city which is a standard that is quite influential on the beginning of prayer times. The establishment of Greenwich as the benchmark meridian was the result of an international conference held in Washington in 1884 which was attended by 25 countries, starting with maritime users and the progress of railroads which took time which made it the world standard of time. The implications for prayer times are not so difficult in determining the initial prayer time because it is still based on the Qur'an and Al-Sunnah but for people who are accustomed to using a pattern of prayer times based on Greenwich Mean Time (GMT) will feel awkward with the standard time. the new one. Also can avoid calendar chaos all over the face of the earth. Keywords: Greenwich city, prime meridian, GMT, Prayer Times
TELAAH DETERMINASI ARAH KIBLAT DI ATAS PESAWAT PERSFEKTIF FIKIH Ayu Islamiyah; Nurul Wakia; Zulfahmi
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 3 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v3i1.25047

Abstract

Abstrak Pokok masalah pada penelitian ini adalah bagaimana menentukan arah kiblat diatas pesawat. Pokok masalah tersebut dibagi ke dalam beberapa sub masalah atau pertanyaan penelitian, yaitu: 1) Bagaimana problematika arah kiblat di atas pesawat? dan 2) Bagaimana analisis arah kiblat di atas pesawat perspektif fikih?Jenis penelitian ini tergolong penelitian Library research dengan pendekatan penelitian teologi normatif (syar’i). Adapun sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Selanjutnya, metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi, studi kepustakaan. Dan teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah metode kualitatif. Hal ini dikarenakan data-data yang akan dianalisis merupakan data yang diperoleh dengan cara pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan 1.) problematika arah kiblat ketika berada di atas pesawat adalah tidak adanya jaminan bahwa arah pesawat akan menghadap ke kiblat. bahwa cara mencari 2.) arah kiblat di atas pesawat Arah kiblat yang lebih akurat di dalam pesawat akan mejadi lebih mudah manakalah pesawat itu adalah pesawat pengangkut jamaah Haji dan Umroh khusunya penerbangan itu langsng menuju Jedda atau Madinah, arah Jedda dan Madinah nyaris sama saja dengan arah Mekka atau ka’bah. Sehingga dengan luas kita bisa memperkirakan bahwa arah tujuan pesawat tidak lain adalah kiblat dan sebaliknya bila pesawat itu sedang terbang menuju ke tanah air tanah suci, aka arah belakang pesawat otomatis adalah arah kiblat. Para ulama madzhab telah sepakat bahwa orang yang melakukan ibadah shalat dengan melihat bangunan Ka’bah, dia berarti diwajibkan menghadap untuk menghadap ke fisik Ka’bah (ain al-ka’bah) tersebut Syarat wajib bagi orang yang melihat Ka’bah adalah menghadap bangunan Ka’bah (ain al-Ka’bah) secara tepat. Syarat wajib bagi orang yang tidak melihat Ka’bah adalah menghadap ke arah Ka’bah (jihat al-Ka’bah), bukan ke bangunan. Implikasi penelitian Pengkajian terhadap penentuan arah kiblat di atas pesawat perlu diperhatikan baik dalam perpspektif mengingat arah kiblat memegang peranan penring dalam salat. Kata Kunci : Determinasi, Arah Kiblat Abstract The main problem in this study is how to determine the direction of the Qibla above the plane. The subject matter is divided into several sub-problems or research questions, namely: 1) What is the problem with the Qibla direction on the plane? and 2) How is the analysis of the Qibla direction on the plane of fiqh perspective? This type of research is classified as library research with a normative theology (syar'i) research approach. The data sources used in this study are primary data sources and secondary data sources. Furthermore, the data collection method used is documentation study, literature study. And the data processing and analysis technique used is a qualitative method. This is because the data to be analyzed is data obtained by means of a qualitative approach. The results of this study indicate 1.) the problem with the Qibla direction when on the plane is that there is no guarantee that the direction of the plane will face the Qibla. that the way to find 2.) the direction of the Qibla on the plane A more accurate Qibla direction on the plane will be easier if the plane is a plane carrying pilgrims for Hajj and Umrah especially the flight is direct to Jedda or Medina, the direction of Jedda and Medina is almost the same as direction of Mecca or Kaaba. So that with a broad sense we can estimate that the direction of the plane's destination is none other than the Qibla and vice versa if the plane is flying towards the holy land, then the back of the plane will automatically be the Qibla direction. The scholars of madzhab have agreed that people who perform prayers by looking at the Kaaba building, he is obliged to face to face the physical Kaaba (ain al-ka'bah). Kaaba (ain al-Ka'bah) precisely. The mandatory requirement for people who do not see the Kaaba is facing the Kaaba (jihat al-Ka'bah), not at the building. Research implications The study of determining the direction of the Qibla on the plane needs to be considered both in perspective considering that the Qibla direction plays an important role in prayer. Keywords: Determination, Qibla Direction.
Analisis Penanggalan Sistem Dua Puluh Hari dalam Satu Pekan pada Penentuan Hari Baik dan Buruk di Kab. Pinrang Perspektif Ilmu Falak Nurhazmah Sukirman; Nuraisyah; Nurul Wakia
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 3 No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v3i2.26485

Abstract

Penanggalan sistem dua puluh hari dalam satu pekan pada penentuan hari baik dan buruk merupakan penanggalan Bugis atau kalender Bugis yang digunakan di masyarakat Bugis pra-Islam Kab. Pinrang pada masa lampau. Keunikan penanggalan ini adalah selain mengenal adanya tujuh hari dalam satu pekan, juga mengenal adanya dua puluh hari dalam satu pekan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) sistem penanggalan dalam dua puluh hari dalam satu pekan di Kab. Pinrang. 2) metode penentuan hari baik dan buruk di Kab. Pinrang. 3) kajian Ilmu Falak terkait penanggalan sistem duapuluh hari dalam satu pekan untuk menentukan hari baik dan buruk di Kab. Pinrang.. Penelitian ini tergolong dalam penelitian lapangan (Kualitatif Research) dengan metode pengumpulan data, observasi, dokumentasi serta wawancara bebeerapa pihak yang bersamgkutan yang bersumber dari tokoh adat di Kab. Pinrang serta tokoh Ilmu Falak UIN Alauddin Makassar dengan pendekatan syar’i berdasarkan al-Qur’an dan hadis, pendekatan filologi, pendekatan sosiologi dan pendekatan astronomis.Kata kunci: Penanggalan sistem dua puluh hari dalam sepekan, hari baik dan buruk, Ilmu Falak
UJI VALIDASI ARAH KIBLAT MASJID MELALUI PERAN KEMENTERIAN AGAMA DI KABUPATEN SOPPENG Nurul Adawia; Nur Aisyah; Muhammad Saleh Ridwan
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 3 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v3i1.27034

Abstract

Kementerian Agama sebagai sub sistem pemerintahan Republik Indonesia, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pemerintah di bidang agama melaksanakan pengukuran dan validasi arah kiblat Mesjid di kabupaten Soppeng. Penelitian ini tergolong dalam penelitian lapangan (field research) kualitatif. Dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah: pendekatan teologi normatif dan pendekatan sosiologis. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan memperoleh hasil wawancara dan observasi yang dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Soppeng dan data sekunder data penelitian yang diambil dari kepustakaan dan dokumen yang sudah disediakan berkaitan dengan kasus yang diteliti. Dari hasil penelitian, penulis menemukan bahwa Peran Kementerian Agama Kabupaten Soppeng dalam Uji validasi Arah Kiblat Masjid di Kabupaten Soppeng yaitu Kantor Kementerian Agama berperan aktif dalam pengukuran dan uji validasi arah kiblat di Kabupaten Soppeng dan kebijakannya sesuai dengan KMA (Keputusan Menteri Agama) Nomor 373 tahun 2002 tentang organisasi dan tata kerja Kantor wilayah Departemen Agama Kabupaten/Kota yang telah diubah dengan keputusan Menteri Agama RI Nomor 480 tahun 2003, Pelaksanaan Uji Validasi arah Kiblat Kantor Kementerian Agama Kabupaten Soppeng Menggunakan Metode tongkat Istiwa’ (Klasik), Qiblat Tracker (Modern), dan Aplikasi Planet Droid, Upaya Kantor Kementerian Agama Kabupaten Soppeng telah berperan secara efektif dalam uji validasi arah kiblat di Kabupaten Soppeng dengan melibatkan para penyuluh agama dan penghulu dalam sosialisasi urgensi arah kiblat serta implementasi lapangan sesuai dengan permohonan masyarakat dan kebutuhan validasi dan kalibrasi. Kata kunci: Arah Kiblat, Qiblat tracker, tongkat Istiwa,
Kajian Teori Flat Earth Perspektif Ilmu Falak Muhammad Taufiqurrahman Taufiqurrahman; Fatmawati; Halima B
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 3 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v3i1.27090

Abstract

Ilmu falak adalah bagian dari ilmu astronomi secara umum, dalam hal ini ilmu falak adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perputaran benda-benda langit khususnya Bumi, Bulan, dan Matahari dalam rangka menentukan keterntuan peribadatan umat islam. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, muncul teori-teori yang beberapa diantaranya merupakan pengembangan dari ilmu yang ada, dan beberapa yang lain berlawanan. Teori flat earth adalah teori kuno terhadap pengetahuan kosmos Bumi dan sekitarnya, kemudian mencuat kembali pada era modern dengan tantangan yang baru terhadap sains modern. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji teori flat earth dalam perspektif ilmu falak sebagai bagian dari sains modern dan implikasinya terhadap peribadatan umat islam.

Page 6 of 14 | Total Record : 137