cover
Contact Name
Nurul Wakia
Contact Email
hisabuna@uin-alauddin.ac.id
Phone
+6282196614501
Journal Mail Official
hisabuna@uin-alauddin.ac.id
Editorial Address
Jl. H.M. Yasin Limpo No. 36 Samata, Kampus 2
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak
ISSN : 27467082     EISSN : 27467090     DOI : 10.24252/hisabuna
This journal is to develop academic insights in the field of phalactic science that integrates religion and science as well as related sciences in order to advance science. The scope of the journal is as follows: - Beginning of the Kamariah Month - Prayer Time - Qibla Direction - Eclipse - Astronomy
Articles 137 Documents
AKURASI ARAH KIBLAT MUSALA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) DI KOTA MAKASSAR Muhammad Ridha Muslih; Rahma Amir
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 1 No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v1i1.13164

Abstract

This research is classified as qualitative field research, with the research approaches used are syar'i approach and astronomical approach. The data source in this study is the primary data source, which is obtained from the results of observations and interviews conducted at the Rappocini gas station, Makassar City, while the secondary data sources in this study are obtained from books, journals, theses, and scientific writings related to the object of research. . Furthermore, the data collection methods used in this study were observation, interviews, and documentation. In data processing, this study was carried out in four stages, namely: data summarization (reduction), data presentation, conclusion and verification, and final conclusions. The method used by petrol stations in determining the direction of the Qibla of the Musala is to use a software-based android cellphone, and following the position of the nearest mosque Qibla direction around the Musala gas station, the rest only follows the direction of the Qibla in general. Both methods cannot be used as a basis in determining the direction of the Musala Qibla at gas stations. Based on the results of observations on the accuracy of the Qibla direction of the SPBU Musala, the data obtained were: namely Musala SPBU 74,902.02 Jalan Hertasning, Kassi-Kassi Village, the old Qibla direction was 276 ° off of 16 °, Musala SPBU 74,902.50 Jalan Aroepala, Karunrung Village had the right direction of the Qibla, Musala SPBU 74.902.25 Jalan Pengayoman Rappocini Village, the old qibla direction is 267 ° off 25 °, Musala SPBU 74.902.31 Jalan AP Pettarani, Buakana Village, the old qibla direction is 280 ° off of 12 °.
Eksistensi Ilmu Falak Dalam Penentuan Arah Kiblat Kuburan (Studi Pemakaman Desa Labokong Kabupaten Soppeng) Nur Hijriah; Muhammad Anis
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 2 No 3 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v2i3.14662

Abstract

AbstrakDalam Perkara menghadap ke arah qiblat bukanlah suatu hal yang di anggap sepele dan remeh. Kaum muslimin telah sepakat dalam hal menghadap ke qiblat ketika mengerjakan ibadah ṣalat yang merupakan salah satu syarat sah. Tidak hanya ṣalat yang harus diperhatikan arah qiblatnya tetapi dalam persoalan penguburan jenazah untuk dihadapkan ke arah qiblat. Berdasarkan hasil kesepakatan para ulama, maka diperlukan untuk melakukan pengecekkan ulang terhadap posisi arah qiblat kuburan di pemakaman lapatuddu dan pemakaman keluarga kajuara Desa Labokong Kabupaten Soppeng. Dalam perkembangan teknologi berkembang pula instrument penentuan arah qiblat yang mudah dalam melakukan pengukuran arah qiblat. Berdasarkan metode pengukuran yang dilakukan secara langsung ke lapangan dengan menggunakan qiblat tracker, banyangan matahari, tongkat istiwa’ dan google earth. Sehingga ditemukan bahwa posisi arah qiblat pada pemakaman lapatuddu dan pemakaman keluarga kajuara belum akurat dikarenakan hasil pengukuran terdapat kemelengcengan 4° dari U-B pada pemakaman lapatuddu dan 6° dari B-U pada pemakaman keluarga kajuara.Kata Kunci : Ilmu Falak, Arah Kiblat, Pemakaman.
Akurasi Arah Kiblat Kuburan Di Desa Waetuoe Kabupaten Pinrang Hastuti Hastuti Hastuti; Irfan Irfan
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 1 No 2 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v1i2.14664

Abstract

Dalam ilmu fiqih, terdapat beberapa hal tentang mengebumikan jenazah sebagaimana apa yang telah ditetapkan dalam ajaran islam bahwa hukum mengebumikan jenazah  adalah farḍu kifayah bagi orang-orang yang masih hidup  dan memeluk agama Islam. Dari sekian banyak aturan dalam mengebumikan jenazah salah satu diantaranya ialah dengan menghadapkan posisi kuburan jenazah ke qiblat dan sekarang ini masih banyak masyarakat yang mengaggap sepele masalah penentuan arah qiblat khususnya arah qiblat kuburan Pernyataan tersebut bisa saja terjadi karena adanya anggapan masyarakat bahwa menghadapkan mayit ke arah qiblat dalam kuburan hanya anjuran saja, bukan kewajiban. Dari permasalahan tersebut menyebabkan banyak bangunan mesjid dan pemakaman tidak menghadap ke arah qiblat yang sebenarnya, bahkan dari kalangan masyarakat tersebut banyak menganggap arah barat adalah arah qiblat tapi kenyataannnya tidak seperti itu. Proses penentuan arah qiblat pada pemakan sebagian besar hanya ditentukan oleh imam masjid atau dengan mengikuti arah qiblat kuburan-kuburan yang terdahulu, mereka menganggap perpindahan matahari dari timur ke barat adalah arah qiblat, oleh sebab itu dalam penelitian ini penulis ingin melakukan pengukuran ulang terhadap qiblat kuburan dipemakamakan Desa Waetuoe Kabupaten Pinrang dengan menggunakan Qiblat Tracker dan Perhitungan manual berdasarkan lintang dan bujur tempat.Kata Kunci : Akurasi, Arah Qiblat, Kuburan, Qiblat Tracker.
Penentuan Arah Kiblat Pemakaman Lamuru dan Karaeng Sailong Perspektif Ilmu Falak Dewi Fransiska; Thahir Maloko
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 1 No 2 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v1i2.14669

Abstract

Penentuan arah qiblat pemakaman dilakukan secara sederhana oleh masyarakat Desa Sunggumanai Dusun Lamuru dan Dusun Sailong, masyarakat tersebut berpatokan pada arah utara yang merupakan posisi batu nisan dan bahkan mengikuti kuburan yang sudah ada sebelumnya. Menghadap ke arah qiblat merupakan suatu tuntunan syari’ah dalam melaksanakan berbagai ibadah, hal tersebut berdasarkan hasil kesepakatan para ulama, sehingga perlu dilakukan pengecekan ulang terhadap posisi arah kiblat pemakaman di Desa Sunggumanai Dusun Lamuru dan Dusun Sailong, Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pula instrumen pengukuran arah qiblat, dimulai dari objek yang menjadi acuan dan sistematika penggunaan yang mudah sehingga waktu pengukuran yang singkat, berdasarkan metode pengukuran yang dilakukan langsung ke lapangan dengan menggunakan instrument qiblat tracker, sehingga ditemukan bahwa posisi pemakaman Lamuru dan Karaeng Sailong belum akurat dikarenakan hasil pengukuran terdapat kemelencengan 41º pada pemakaman Lamuru dan 15º pada pemakaman Karaeng Sailong. Kata Kunci: Arah Kiblat, Pemakaman, dan Ilmu Falak.
KIBLAT DIRECTION ACCURACY TAKES CORRELATION BETWEEN SUN AZIMUTH WITH AZIMUTH MOTION VIGNA RADIATA Saiyed Amar Achmad; Fatmawati Hilal
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 1 No 2 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v1i2.14683

Abstract

The main problem in this study is how to test the accuracy of Qibla direction utilizing the correlation between the solar azimuth and the azimuth of the vigna radiata. The subject matter is further divided into 1) What is the relationship between the direction produced by motion in the vigna radiata plant and the solar azimuth? 2) How accurate is the Qibla direction measurement using the correlation between solar azimuth and green bean azimuth ?. The hypothesis of this study is that there is a relationship between the direction of motion of green beans on the sun's azimuth that can be tested for the accuracy of the Qibla direction.The theoretical basis used in this research is spherical trigonometry with the method of measuring the Qibla direction utilizing the sun's azimuth and the theory of motion in plants.This type of research is experimental research - quantitative field research. The approach in this study uses a shar'i, scientific and mathematical approach. The population that researchers took for this study were 30 green bean plants with saturated samples. Data collection methods used in this study are the method of observation and documentation. The researcher conducted the analysis using the comparative analysis method with the verification work process.The results obtained in this study are that there is a match between the azimuth of the mungbean and the sun azimuth at a certain time interval, which is around 11 noon for the first sample and around 3 pm for the second sample. After being tested between the two azimuths there was a maximum inclination of 6 ° and 7 ° with an average inclination of 1.19 ° and 1.47 °. If the plant azimuth is used directly to measure the Qibla direction without correlation to the sun's azimuth it will produce a value of a large enough slope of 127 ° 23'54.61 "in sample 1 and 107 ° 8'54.61" in sample 2.
Akurasi arah qiblat menggunakan Qiblat Tracker Berbasis Software Sun Compas dan Star Walk di masjid Islamic Center Dato Tiro Bulukumba Muhaimin Marsono; Nur Aisyah
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 1 No 2 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v1i2.14717

Abstract

Qiblat merupakan perkara yang di anggap tidak sepele dalam pelaksanaan ibadah, sehingga perlu untuk mengetahui arah qiblat dengan benar. Pada sejarah perkembangan ilmu falak, khususnya pada instrumen yang digunakan  dalam penentuan arah qiblat mengalami perkembangan sangat pesat. Para ilmuan-ilmua falak banyak menemukan alat baru dalam penentuan arah qiblat dengan mengikuti perkembangan zaman, alat-alat klasik yang kemudian dikembangkan pada saat ini menjadi instrumen baru. QiblatTracker merupakan salah satu instrumen baru dalam menentukan arah qiblat pada siang hari dan malam hari, dalam pengujian alat ini mendapatkan hasil yang akurat dan sama dengan hasil penentuan arah qiblat dengan menggunakan metode perhitungan, istiwa, dan GoogleEarth yaitu azimutqiblat 292° di Masjid IslamicCenter dato Tiro Kabupaten Bulukumba.
Analisis Penentuan Waktu-Waktu Haram Salat di Sungguminasa Kecamatan Somba Opu dalam Perspektif Ilmu Falak Nur Amirah; Mahyuddin Latuconsina
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 1 No 2 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v1i2.14953

Abstract

Dalam pelaksaaan ibadah salat yang menjadi kewajiban utama bagi umat Islam perlu diketahui bahwa dalam penentuan waktu salat lima waktu (maktubah), tidak semua akhir waktu salat sebagai awal waktu salat berikutnya hal ini disebabkan karena di antara waktu salat maktubah terdapat pula waktu yang diharamkan untuk melaksanakan salat yang apabila melakukan salat di waktu tersebut yang di dapat bukan pahala melaikan dosa. Sehingga perlu adanya upaya pengenalan kepada masyarakat Muslim terkait dengan waktu-waktu haram salat melalui dengan istrumen penentuan waktu haram salat dalam bidang keilmuan Ilmu Falak yang menggunakan beberapa data dan alat yaitu di antaranya dengan calculator scientific, baik itu dari data lintang, lintang tempat, deklinasi, dan juga dari data ephimeris 2020 dari Kementrian Agama daerah yang akan di hitung atau ingin di ketahui waktu haram salatnya. Namun yang menjadi permasalahan kemudian adalah keilmuan ini hanya berkembang di beberapa individu  atau beberapa kelompak masyarakat saja, penyebarannya tidak secara universal diketahui oleh masyarakat Muslim, sehingga tentu perlu dilakukan pengenalan lebih lanjut terkait dengan waktu-waktu haram salat dengan metode penentuannya.
Peranan Ilmu Falak Dalam Penentuan Waktu Imsak Di Indonesia wasfa latifah; Jamal Jamil
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 1 No 2 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v1i2.15016

Abstract

Penentuan waktu imsak di Indonesia merupakan hal yang sangat penting untuk dipahami dan di implementasikan di masyarakat karena imsak berhubungan dengan waktu dimulainya puasa baik puasa di bulan ramadan maupun puasa sunnah serta untuk mengetahui waktu dimulainya salat subuh. Penetapan salat subuh di setiap wilayah memiliki waktu yang berbeda, perbedaan ini disebabkan karena setiap wilayah memiliki data astronomi yang berbeda dari lintang hingga bujur suatu tempat maka dari itu dibutuhkan waktu ihtiyath. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat membantu masyarakat terkhusus mahasiswa ilmu Falak dalam penetapan waktu imsak dan waktu salat subuh. Metode yang dapat digunakan dalam penentuan waktu imsak dan waktu salat yaitu hisab atau perhitungan yang menggunakan data-data astronomi dan rukyat yang memperhatikan ciri-ciri dari setiap fajar.
Penentuan Arah Kiblat Dengan Penerapan teori trigonometri Bola di Kematan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai Nur Chalisha; Rahma Amir
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 1 No 2 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v1i2.15271

Abstract

There are various methods in measuring Qibla, but the method that is generally used in determining the direction of the Qibla in mosques in North Sinjai District, Sinjai Regency is the application of tools such as the Qiblat Tracker and the Qibla Compass. Apart from these two tools, there is a spherical trigonometric theory which then applies the theory using the Stick Istiwa 'tool to take measurements at mosques. This theory uses calculations by utilizing a triangle on a sphere that connects the three points that are the reference in the calculation. The results of calculations from the trigonometric theory are then compared with the results of measurements in the field. The incidence of skewness towards the direction of the mosque's Qibla is caused when the measurement is only based on the west direction and the tools or methods used are not clear. To minimize the incidence of digression in the direction of the Qibla, it is necessary to disseminate the direction of the Qibla, increase public awareness and increase and increase knowledge and tools of astronomy which will greatly assist in the process of determining a more accurate Qibla direction.Keywords: Qibla Direction, Ball Trigonometry Theory, Stick Istiwa'
Penentuan Awal Waktu Salat Wajib di Kota Sengkang dengan Menggunakan Metode Klasik dan Kontemporer Nurhalizah Sompa; Musfika Ilyas
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 1 No 2 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v1i2.15497

Abstract

AbstractThe main problem in this research is how to determine the beginning of prayer times using classical methods and contemporary methods in Sengkang City. The subject matter is further divided into 1) How to determine the initial prayer time in Sengkang City using the classical method? 2) How to determine the beginning of prayer times in Sengkang City using contemporary methods? The purpose of this study is to obtain information related to how the people of Sengkang city determine the start of prayer time both classically and contemporary. The purpose of this research is to obtain information related to how the people of Sengkang city determine the start of prayer time both classically and contemporary. Researchers make observations, interviews and documentation in order to collect accurate and relevant data for research.This type of research is a qualitative field research in which the researcher collects data directly by going directly to the field to obtain more efficient data, while the data mining technique uses reference books related to research titles, journals, previous theses and observation methods of interviews and documentation. .The results obtained in this study are the first people in the city of Sengkang in determining the time of obligatory prayers using classical methods such as natural phenomena, shadows of objects, animal sounds and using methods compiled by angregurutta H. Muhammad Yunus Martan. Second, the majority of people in the city of Sengkang use the decree of the Ministry of Religion of Wajo Regency, thus indirectly the community uses the contemporary method used by the Ministry of Religion of the District. Wajo, namely using the formula for determining prayer times and using applications for determining prayer times, one of which is a pro Muslim.Implications The research in this thesis is a matter of determining the initial time of the obligatory prayers which the public must understand well. As for the suggestions and hopes from the author, namely, to everyone who covers the issue of worship, especially from the Ministry of Religion and astronomy students to carry out socialization and counseling related to determining the initial time of compulsory prayer.Kata Kunci: Salat, Klasik, Kontemporer

Page 2 of 14 | Total Record : 137