cover
Contact Name
Rina Delfina
Contact Email
jurnal.keperawatan@unib.ac.id
Phone
+628126713973
Journal Mail Official
jurnal.keperawatan@unib.ac.id
Editorial Address
Jl. Indra Giri No.4 Padang Harapan Bengkulu
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK)
Published by Universitas Bengkulu
ISSN : 2654511X     EISSN : 27216799     DOI : 10.33369/jvk
Core Subject : Health,
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) includes the publication of lecturer and student research results related to nursing and health sciences. The fields of nursing include surgical Medical Nursing, Maternity Nursing, Child Nursing, Mental Nursing, Family Nursing, Gerontik Nursing, Nursing Management, and other Health Sciences. This journal is published by UNIB Press. This journal has been ACCREDITED by National Journal Accreditation (ARJUNA) and Managed by the Ministry of Education, Cultural, Research, and Technology, Republic Indonesia with Fourth-Grade (Sinta 4) since the year 2020 to 2024 according to decree No. 204/E/KPT/2022, effective until 2024.
Articles 129 Documents
Gambaran Paparan Pornografi Pada Mahasiswa di Kota Pontianak Fitri Fujiana; Triyana Harlia Putri; Tamara Septia Chairunisa; Ridha Sri Rezeki; Dialika Putri Miftazah
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol. 6 No. 1 (2023): JUNI
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jvk.v6i1.27432

Abstract

Terpapar konten pornografi pada usia dewasa muda bukan hal yang tabu, begitu pula pada mahasiswa. Hal tersebut memiliki dampak yang cukup serius jika tidak segera ditangani karena mampu menurunkan kualitas sumber daya manusia masyarakat Indonesia yang berujung pada terhambatnya Indonesia dalam mencapai bonus demografi tahun 2045. Hal ini dikarenakan terpapar konten pornografi akan meningkatkan kejadian perilaku seksual berisiko. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan gambaran paparan pornografi pada mahasiswa di kota Pontianak. Penelitian ini mengaplikasikan desain kuantitatif deskriptif yang melibatkan sebanyak 375 mahasiswa di kota Pontianak yang diambil secara snowball dan convenience melalui purposive sampling. Responden kemudian melakukan pengisian kuesioner yang dikembangkan sendiri oleh peneliti melalui google form. Penelitian memperlihatkan sebanyak 88.5% responden (332 responden) mengaku pernah terpapar konten pornografi dari berbagai sumber. Diketahui media sosial seperti facebook, twitter, instagram, dan tiktok menjadi sumber paparan pornografi utama dengan persentase senilai 37.9% (142 responden). Keterpaparan mahasiswa kota Pontianak dengan konten pornografi memiliki angka yang cukup besar yakni 88.5% dengan sumber situs utama dari media sosial. Usia yang mendominasi terpaparnya pornografi berada pada usia milenial yang mayoritas berusia 22 tahun (88 responden). Media sosial yang mengandung pornografi dapat memberikan dampak yang kurang baik pada mahasiswa sehingga perlu menguatkan kegiatan-kegiatan promosi dalam rangka bijak menggunakan media sosial.
Analisis Hubungan Adverse Childhood Experiences (ACes) dengan Stres, Depresi dan Kecemasan pada Mahasiswa Bunga Permata Wenny; Zela Indriani; Rika Sarfika; Mahathir Mahathir
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol. 6 No. 2 (2023): DESEMBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jvk.v6i2.27444

Abstract

Mahasiswa adalah kelompok yang rentan terhadap gangguan psikologis. Gangguan psikologis yang sering terjadi pada mahasiswa yaitu stress, depresi dan juga kecemasan. Banyak faktor yang dapat menyebabkan stres, depresi dan kecemasan pada mahaiswa salah satunya adalah pengalaman masa kecil yang kurang menyenangkan (Adverse Childhood Experiences). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur hubungan Adverse Childhood Experiences (ACEs) dengan stres, depresi dan kecemasan pada mahasiswa keperawatan Universitas Andalas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan korelasional yang menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 259 responden yang dipilih menggunakan stratified random sampling sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Depression, anxiety stress scale (DASS-21)  dan Adverse Childhood Experiences International Questionnaire (ACE-IQ). Pada analisa univariat didapatkan rerata skor ACEs pada mahasiswa Keperawatan Universitas Andalas adalah 2.47 rerata skor kecemasan pada mahasiswa  Keperawatan Universitas Andalas adalah 7.09, rerata skor stres 9.96, dan rerata skor depresi adalah 6.40. Analisa bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara Adverse Childhood Experiences (ACEs) dengan stres, depresi dan kecemasan (p-value = 0.000) yang memiliki arah korelasi positif atau searah dengan kekuatan korelasi yang lemah. Diharapkan kepada institusi pendidikan keperawatan untuk memaksimalkan program konseling dan meningkatkan intervensi keperawatan untuk mencegah dan mengatasi masalah kecemasan pada mahasiswa keperawatan.
Hubungan Gaya Manajemen Konflik dengan Kepuasan Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Pasar Minggu Diya Alvionita; Tatiana Siregar
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol. 7 No. 1 (2024): JUNI
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jvk.v7i1.28796

Abstract

Potensi perawat mengalami konflik cukup besar, konflik sebaiknya dapat dikelola dengan efektif menggunakan gaya manajemen konflik yang baik. Konflik yang tidak tertangani akan berdampak negatif pada lingkungan kerja yang kurang nyaman sehingga kepuasan kerja menjadi terpengaruh. Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya manajemen konflik dengan kepuasan kerja perawat. Metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan 131 responden. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square secara parsial dimensi gaya manajemen konflik didapat: Gaya kolaborasi (p-value = 0.001), gaya akomodasi (p-value = 0.007), gaya kompromi (p-value = 0.001), dan untuk gaya menghindar (p-value = 0.689), serta gaya kompetisi tidak terdapat hubungan yang signifikan (p-value = 0.257) dengan kepuasan kerja. Analisis secara total menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara gaya manajemen konflik dengan kepuasan kerja perawat dengan nilai p-value 0.001 (p<0.05). Untuk itu hendaknya seluruh perawat bersama-sama dapat menerapkan gaya manajemen konflik yang baik dalam menghadapi sebuah situasi dan pihak manajemen rumah sakit dapat memfasilitasi pelatihan/seminar terkait pengaplikasian gaya manajemen konflik agar tercapainya kepuasan dan produktivitas yang lebih baik.
Intervensi Keterampilan Sosial Berbasis Kognitif dan Perilaku pada Pasien Skizofrenia : Scoping Review Indra Maulana; Iyus Yosep; Hesti Platini
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol. 6 No. 2 (2023): DESEMBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jvk.v6i2.29893

Abstract

Skizofrenia merupakan suatu gangguan kejiwaan kompleks saat seseorang mengalami kesulitan dalam proses berpikir sehingga menimbulkan halusinasi, delusi, dan gangguan berpikir. Sebagian besar orang dengan skizofrenia ditandai dengan gangguan kemampuan untuk terlibat secara sosial dengan orang lain.Untuk mengetahui pengaruh Terapi Cognitive Behavioral Social Skill Training Tahap Melatih Kemampuan Berkomunikasi Pada Pasien Skizofrenia. Penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan design scoping review serta menggunakan Prisma flow, pencarian literatur dilakukan pada Database Pubmed, CINAHL. Menggunakan kata kunci yang telah ditentukan dan dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, didapatkan 7 artikel yang sesuai dan layak digunakan dalam studi literatur. Dari hasil pencarian di dapatkan 7 artikel Hasil terapi CBSST ini memiliki berbagai macam manfaat diantaranya Mempengaruhi fungsi kognitif, meningkatkan kognisi sosial, penurunan gejala negatif. Hasil studi literatur ini diharapkan dapat mengembangkan atau menjadi pembaharuan penelitian mengenai Intervensi Cognitive Behavioral Social Skills Training untuk menangani pasien yang mengalami permasalahan psikosa Skizofrenia.
Pengaruh Senam Kaki dan Pemberian Aromaterapi terhadap Penurunan Glukosa pada Lansia Penderita Diabetes Melitus Argi Syahdila Darma; Maryatun Maryatun
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol. 6 No. 2 (2023): DESEMBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jvk.v6i2.30181

Abstract

Diabetes Melitus adalah suatu penyakit metabolik yang ditandai dengan adanya hiperglikemia yang terjadi karena pankreas tidak mampu mensekresi insulin, gangguan kerja insulin, ataupun keduanya. Diabetes Melitus juga disebut sebagai penyakit kronis yang dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang dan kegagalan pada berbagai organ. Mengidentifikasi kadar glukosa darah pada lansia penderita Diabetes Melitus sebelum serta sesudah diberikan terapi senam kaki dan aromaterapi di UPT Puskesmas Ngemplak Kabupaten Boyolali. Tujuan penelitian ini yaitu untuk Mengetahui Pengaruh Senam Kaki dan Pemberian Aromaterapi Terhadap Penurunan Glukosa Pada Lansia Penderita Diabetes Melitus Di UPT Puskesmas Ngemplak Kabupaten Boyolali. Penelitian yang digunakan  adalah kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan experimental designs. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi senam kaki dan pemberian aroma terapi efektif terhadap penurunan glukosa darah didapatkan hasil uji wilcoxon dengan nilai sig 0.00 yang artinya nilai sig  < 0.05 maka Ha diterima. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu ada hubungan terapi senam kaki dan pemberian aromaterapi dengan penurunan glukosa darah pada penderita Diabetes Melitus Di UPT Puskesmas Ngemplak Kabupaten Boyolali. 
Konseling Gizi Dapat Menurunkan Kadar Gula Darah dan Asupan Karbohidrat pada Penderita Diabetes Melitus Selpia Agustini; Jumiyati Jumiyati; Kusdalinah Kusdalinah
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol. 7 No. 1 (2024): JUNI
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jvk.v7i1.30232

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit menahun  yang bermanifestasi berupa gangguan metabolisme yang ditandai dengan gula darah melebihi batas normal, penyebab kenaikan gula darah menjadi dasar pengelompokan jenis diabetes. Penderita Diabetes Mellitus perlu mengetahui bahwasanya diabetes Melitus tidak dapat disembuhkan, namun kadar glukosa darahnya dapat dikendalikan untuk memperlambat terjadinya komplikasi pada organ tubuh lainnya. Pemberian konseling berguna untuk meningkatkan pengetahuan penderita agar nantinya mampu menjalankan terapi diet yang dijalaninya dengan baik sehingga dapat mengatur asupan karbohidrat dan kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh konseling gizi terhadap pengetahuan, asupan karbohidrat dan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental study, jumlah responden 40 orang, kelompok intervensi 20 orang dan kelompok kontrol 20 orang, dengan teknik pengambilan sampel random sampling. Instrumen penelitian ini  menggunakan kuesioner 15 pertanyaan, media Booklet untuk kelompok intervensi dan leaflet untuk kelompok kontrol. Dianalisis melalui uji t-test dependen paired sample t – test. Hasil penelitian menunjukkan sesudah diberikan perlakuan terdapat perbedaan yang ditandai dengan nilai p-value  pada asupan karbohidrat 0.001, pengetahuan dengan nilai p-value 0.000,dan kadar gula darah dengan nilai p-value 0.000 (<0.05), Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap asupan karbohidrat, pengetahuan, dan kadar gula darah. Diharapkan bagi Puskesmas Jalan Gedang Kota Bengkulu agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai evaluasi agar bisa memberikan konseling gizi dengan menggunakan media booklet.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Paparan Pornografi pada Remaja Desriati Devi; Yenni Sasmita; Fathimi Fathimi; T.Cut Lizam; Hardisal Hardisal
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol. 6 No. 2 (2023): DESEMBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jvk.v6i2.30468

Abstract

Adolescents are currently growing up in the digital era with the increase and development of internet technology which not only brings benefits, but also harms, one of which is exposure to sexual content, namely pornography. The increase of information and technology development constructs adolescents that are susceptible to the possibility of pornography exposure through accessibility such as social media and online games. Pornography is one of the negative impacts that can affect adolescent behavior, so it requires supervision. The role of parents is really needed by adolescents in providing sexual knowledge information and safe internet use, as well as support as an effort to prevent pornography exposure. This study aims to examine the relationship between family support and pornography exposure in adolescents. This descriptive correlative design used a cross sectional study. The population was all students in one of the State Junior high Schools in South Aceh Regency with a sample of 94 students. Data collection was carried out using questionnaires as a research instrument. Chi Square test was used in analyzing the data. The Results indicated that 66% of adolescents were exposed to pornography. The results of the analysis showed that there was a significant relationship of p=0.0001 (p<0.05) between family support and pornography exposure. Family support has a significant relationship with pornography exposure. It is expected that families and schools can increase support in monitoring and preventing adolescents from accessing pornography.
Optimalisasi Pertumbuhan Balita Usia 12-36 Bulan: Peran Asi Eksklusif dan Faktor BBLR Isha Akastia; Woro Setia Ningtyas; Ahmad Suryawan
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol. 7 No. 1 (2024): JUNI
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jvk.v7i1.30995

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan balita dengan riwayat BBLR perlu terus dipantau, hal ini untuk mencegah penurunan kemampuan intelektual, produktivitas, peningkatan risiko penyakit degeneratif dan perkembangan di masa mendatang. Pada kasus BBLR jarang diberikan ASI secara eksklusif hal ini karena keinginan ibu untuk menaikan berat badan bayi secara cepat. Berbagai faktor dapat mempengaruhi keputusan ibu untuk tidak memberikan ASI eksklusif pada bayi berat badan lahir rendah (BBLR). Selain keinginan ibu untuk menaikkan berat badan bayi dengan cepat, kondisi medis pada ibu atau bayi dapat menjadi hambatan. Masalah kesehatan seperti infeksi atau luka pada ibu, atau masalah kesehatan yang memerlukan perawatan khusus pada bayi BBLR, dapat membuat proses menyusui menjadi sulit. Keterbatasan produksi ASI juga dapat menjadi faktor, di mana ibu mungkin mengalami kesulitan dalam memproduksi jumlah ASI yang cukup. Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara ASI eksklusif dengan tumbuh kembang pada balita usia 12-36 bulan dengan riwayat BBLR di Puskesmas Menganti Kabupaten Gresik Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Data penelitian yang diambil merupakan data primer dengan menggunakan metode wawancara melalui kuesioner penelitian pada variabel ASI eksklusif. Pemeriksaan pertumbuhan dilakukan oleh petugas gizi dari puskesmas. Sedangkan untuk pemeriksaan perkembangan dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan setempat yang terlatih SDIDTK. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 46 responden, pemberian ASI eksklusif pada balita dengan riwayat BBLR sebesar (73.9%). Balita yang diberikan ASI eksklusif menunjukan pertumbuhan normal dan perkembangan sesuai usia. Berdasarkan hasil uji Chi-Square antara pemberian ASI eksklusif dengan pertumbuhan pada balita usia 12-36 bulan dengan riwayat BBLR didapatkan nilai signifikansinya 0.023 (<0.05) sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan pertumbuhan pada balita usia 12-36 bulan dengan riwayat berat badan lahir rendah (BBLR) di Puskesmas Menganti Gresik. Sedangkan berdasarkan hasil uji Chi-Square antara pemberian ASI eksklusif dengan perkembangan pada balita usia 12-36 bulan dengan riwayat BBLR didapatkan nilai signifikansinya 0.013 (<0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan perkembangan pada balita usia 12-36 bulan dengan riwayat berat badan lahir rendah (BBLR) di Puskesmas Menganti Gresik.
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Obesitas Sentral pada Usia ≥ 40 Tahun di Indonesia (Analisis Data Indonesian Family Life Survey 5) Syafira Anindya Dhika Maulani; Ratna Djuwita
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol. 6 No. 2 (2023): DESEMBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jvk.v6i2.31047

Abstract

Peningkatan prevalensi obesitas sentral di Indonesia diikuti dengan terjadinya peningkatan prevalensi aktivitas fisik yang kurang. Risiko meningkat saat usia ≥40 tahun, hal ini berkaitan dengan pengurangan aktivitas fisik dan kecenderungan gaya hidup yang menetap yang membuat orang dewasa yang lebih tua lebih rentan untuk mengalami obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik terhadap kejadian obesitas sentral pada usia ≥ 40 tahun di Indonesia berdasarkan data IFLS 5. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain cross sectional yang menggunakan data sekunder IFLS 5 Tahun 2014. Sampel yang dianalisis dalam penelitian ini berjumlah 9.124 orang. Analisis cox regression dilakukan untuk mengetahui besar risiko aktivitas fisik terhadap obesitas sentral. Hasil penelitian menjelaskan prevalensi obesitas sentral pada usia ≥ 40 tahun di Indonesia adalah  44,8%. Hasil penelitian menunjukan responden yang aktivitas fisiknya kurang lebih berisiko untuk mengalami obesitas sentral dibandingkan dengan responden yang aktivitas fisiknya cukup (PR = 1.049 ; 95% CI = 1.012-1.087). Kepada masyarakat disarankan  untuk melakukan aktivitas fisik sedang dan kuat dengan prinsip BBTT (Baik,Benar, Terukur, dan Teratur).
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perkembangan Psikososial Anak Usia 6-11 Tahun di Salatiga Yeni Marlina; Desi Desi; Dary Dary
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol. 6 No. 2 (2023): DESEMBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jvk.v6i2.31417

Abstract

Keluarga merupakan institusi pertama bagi anak, peran dan pola asuh orang tua sangat menentukan perkembangan kepribadian anak terutama pada perkembangan psikososial anak sekolah dasar usia 6 sampai 11 tahun. Perkembangan psikososial anak usia 6-11 tahun adalah pada tahap industry vs inferiority artinya anak sedang berada pada tahap menyelesaikan tugas sekolah yang diberikan, anak menjadi kompetitif dan senang berada dalam kelompok dan berpartisipasi dalam kegiatan kelompok. Jika seorang anak tidak mampu melewati tahap perkembangan industry vs inferiority maka terjadilah penyimpangan perilaku dan anak menjadi rendah diri. Berdasarkan uraian diatas, terlihat betapa pentingnya model pola asuh yang dipakai orang tua terhadap perkembangan psikososial anak usia 6 - 11 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan pola asuh orang tua dengan tugas perkembangan psikososial pada anak SD usia 6 hingga 11 tahun. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif  korelasi, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling, dengan instrument penelitian menggunakan kuisioner Pola Asuh Orang Tua. Data dianalisa hubungannya dengan menggunakan uji chi square atau kai kuadrat. Jumlah responden sebanyak 96 siswa dari kelas III sampai VI. Hasil yang didapatkan, p-value sebesar 0.000 (< 0.05 nilai taraf signifikansi). Data ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan psikososial anak sekolah dasar (SD) usia 6-11 tahun di Salatiga. Kesimpulan: Perkembangan psikososial anak dipengaruhi oleh pola asuh. Oleh karena itu, orang tua perlu memahami jenis pola asuh yang paling sesuai untuk perkembangan psikososial anak saat ini.

Page 10 of 13 | Total Record : 129