cover
Contact Name
Herianto
Contact Email
muslimhid@gmail.com
Phone
+6285345631391
Journal Mail Official
e.journal@stishid.ac.id
Editorial Address
Jl. Mulawarman, Ponpes Hidayatullah Gunung Tembak, Kel. Teritip, Kec. BPN Timur, Kota Balikpapan, Prov. Kaltim
Location
Kota balikpapan,
Kalimantan timur
INDONESIA
Ulumul Syar’i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum dan Syariah
ISSN : 20860498     EISSN : 26224674     DOI : 10.52051/ulumulsyari.v10i2
Ulumul Syari: Jurnal Ilmu Ilmu Hukum dan Syariah is a peer-reviewed journal managed by LPPM STIS Hidayatullah Balikpapan. The scope of the Journal is in the field of Islamic Law Studies with the main topics focused on Akhwal Syahsiyah (Islamic Family Law), Muamalah (Sharia Economic Law), Jinayah (Islamic Criminal Law), Studies of the Quran and Hadith, using an approach normative, history, philosophy, and sociology.
Arjuna Subject : Ilmu Sosial - Hukum
Articles 55 Documents
Mediasi Di BP4 Dalam Mencegah Perceraian Paryadi Paryadi
Ulumul Syar'i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum dan Syariah Vol. 10 No. 1 (2021): Ulumul Syar'i
Publisher : LPPM STIS Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52051/ulumulsyari.v10i1.119

Abstract

Tujuan penulisan ini mengurai faktor-faktor kurang efektifnya BP4 dan solusi urgensitasnya. Salah satu misi dari BP4 adalah mediasi untuk mencegah perceraian, tapi pelaksanaanya kurang efektif dalam mencegah perceraian. Penulisan ini menggunakan pendekatan normative. Hasil penelitian, peran BP4 saat ini belum efektif dalam menjalankan fungsinya, hal ini juga disebabkan oleh beberapa faktor (1) Posisi BP4 yang berdiri sendiri dan terpisah dengan Pengadilan Agama terkait dalam penyelesaian kasus perceraian (2) Kurangnya keperpihakan pemerintah kepada BP4 terutama dalam anggaran finansial(3) Kurangnya sosialisasi tentang fungsi BP4 kepada Masyarakat. Solusinya regulasi UU Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 39 Tentang Perceraian harus di hadapan hakim Pengadilan Agama perlu diperlukan pembaharuan dengan taqshisul qadha, re-interprestasion dan syiasah syariyah. Sosialisasi ke masyarakat lebih intens tentang urgensitas BP4.
Istri Menẓihar Suami Menurut Ibnu Qudamah (Studi Kitab Al-Mugni Jilid 9) Sitti Ramlah; Masykur Masykur
Ulumul Syar'i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum dan Syariah Vol. 11 No. 1 (2022): Ulumul Syar'i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum dan Syariah
Publisher : LPPM STIS Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52051/ulumulsyari.v11i1.120

Abstract

Ẓihār tidak jatuh kecuali dari suami, hal tersebut merupakan kesepakatan jumhur. Namun jika terdapat istri berkata kepada suaminya “Engkau bagiku seperti punggung ayahku,” maka terjadi silang pendapat mengenai konsekuensi perkataan istri tersebut. Jumhur memandang tidak sah ẓihār yang dilakukan istri sebagaimana dalam surah al-Mujādalah ayat 3, sehingga tidak ada kafarat baginya, baik kafarat ẓihār ataupun sumpah. namun hal ini berbeda dengan perkataan Ibnu Qudāmah, meskipun ia tidak menganggap ẓihār yang dilakukan istri jatuh, namun ia tetap mengharuskan istri menunaikan kafarat ẓihār jika suami mencampurinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat serta istinbāṭ hukum yang digunakan oleh Ibnu Qudāmah, serta mengaitkannya dengan pandangan tinjauan hukum islam mengenai persoalan tersebut
Nafkah Keluarga Yang Suaminya Cacat (Studi Kasus RT. 11 Di Kelurahan Teritip Kecematan Balikpapan Timur) Aziz Azhari; Muh. Zaim Azhar
Ulumul Syar'i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum dan Syariah Vol. 10 No. 1 (2021): Ulumul Syar'i
Publisher : LPPM STIS Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seorang suami berkewajiban memberi nafkah dan memenuhi kebutuhannya sehari-hari selama ikatan perkawinan masih berjalan dan seorang istri tidak durhaka kepada suami, baik itu berupa nafkah lahir dan nafkah batin. Keberadaan suami sangatlah dibutuhkan oleh sang istri untuk menjaga kehormatannya dan harga dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana nafkah keluarga yang suaminya cacat dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap nafkah keluarga yang suaminya cacat. Penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (file research). Setelah melalui beberapa analisis data, peneliti menyimpulkan bahwa keadaan suami yang cacat merupakan keadaan yang tidak pernah diinginkan oleh semua orang. sehingga kewajiban suami yang seharusnya menafkahi secara lahir dan batin untuk memenuhi kebutuhan keluarganya tersebut menjadi terhalangi, karena keadaan suami yang cacat dan tidak bisa mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-harinya. Hakikatnya istri tidak wajib memberi nafkah, namun dalam keadaan tertentu istri dapat terlibat dalam mencari nafkah. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa, kewajiban nafkah keluarga yang seharusnya merupakan tanggung jawab dari suami, namun karena suaminya sakit atau cacat kemudian apabila para suami tidak mampu untuk menafkahi istri dan keluarganya, seperti nafkah disebabkan dia sakit atau cacat maka hal ini merupakan illat, yaitu suatu pengecualian syariat.
Epistemologi Epistemologi Hukum Islam Sir Muhammad Iqbal: Kajian Filosofis Hukum Islam Anindya Aryu Inayati
Ulumul Syar'i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum dan Syariah Vol. 10 No. 1 (2021): Ulumul Syar'i
Publisher : LPPM STIS Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52051/ulumulsyari.v10i1.124

Abstract

ABSTRAK Pembaruan Hukum Islam yang dilakukan Sir Muhammad Iqbal terjadi di awal abad ke-20. Melalui pemikirannya Sir Muhammad Iqbal menggagas pemisahan Negara Pakistan dari India dan menerapkan Hukum Islam serta menghidupkan kembali metodologi ijtihad yang sempat vacuum pada beberapa dekade sebelumnya. Penelitian ini mengupas tentang Epistemologi Hukum Islam Sir Muhammad Iqbal yang mencakup; Sumber Hukum Islam, Metodologi Hukum Islam, Validitas hukum Islam yang disampaikan Sir Muhammad Iqbal. Hasil dari Penelitian ini adalah bahwa sumber hukum Islam yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah, Metodologi Hukum Islam adalah ijtihad yang dimaknai oleh Muhammad Iqbal sebagai jantung dinamisasi hukum Islam dalam menjawab problematika zaman yang terus berkembang, dan Validitas Hukum Islam didapatkan dari kesepakatan Ulama (ijma’) dalam lembaga legislative Hukum Islam yang digagas oleh Sir Muhammad Iqbal. Keywords: Epistemologi, Hukum Islam, Sumber Hukum, Metodologi, Validitas Hukum.
Penerimaan Anak Terhadap Poligami Ayahnya di Balikpapan Paryadi Paryadi
Ulumul Syar'i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum dan Syariah Vol. 10 No. 2 (2021): Ulumul Syar'i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum dan Syariah
Publisher : LPPM STIS Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52051/ulumulsyari.v10i2.135

Abstract

Polygamy can have a psychological and sociological impact, both on wives and children. This study focuses on the acceptance of children to their father's polygamy. Researchers used a qualitative approach by selecting case studies. Research with case studies, looks at a problem or case from many data sources. It is hoped that the data will reveal the responses of four respondents in Balikpapan to their father's polygamy. The results showed that the respondents had no direct or indirect rejection. It is evident from the maintained communication relationship with his father, mother and new mother. But according to the other side, the four respondents were very careful in their behavior, so that something was played out so as not to disappoint their father and mother.
Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm) Syariah Di Kota Balikpapan Sukman Sukman
Ulumul Syar'i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum dan Syariah Vol. 10 No. 2 (2021): Ulumul Syar'i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum dan Syariah
Publisher : LPPM STIS Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52051/ulumulsyari.v10i2.137

Abstract

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peranan yang begitu penting dalam mendorong tingkat perkembangan ekonomi di Indonesia. Keberadaan UMKM mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi yang luas pada masyarakat, dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan berperan dalam mewujudkan stabilitas ekonomi. Kehadiran UMKM Syariah sebagai tuntutan dari masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, di mana memerlukan suatu ekonomi yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Maka, pemberdayaan pada UMKM Syariah mutlak harus dilakukan. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui bagaimana upaya Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Balikpapan dalam pemberdayaan UMKM Syariah dan mengetahui unsur pendukung dan penghambat dalam melaksanakan pemberdayaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Unit analisa dalam penelitian ini adalah Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Balikpapan selaku Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang bertanggung jawab terkait UMKM dan pelaku UMKM di Kota Balikpapan Hasil dari penelitian ini, peneliti menemukan bahwa upaya Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Balikpapan dalam pemberdayaan UMKM Syariah masih bersifat umum. Terdiri dari Program Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia, Program Bantuan Pemasaran, Program Bantuan Permodalan, Program Peningkatan Penggunaan Teknologi dan Program Kemudahan Perizinan. Adapun unsur pendukung dalam pelaksanaan pemberdayaan yakni kebijakan pemerintah dan sarana prasana, dan unsur penghambat yang dihadapi yakni sumber daya manusia dan modal yang bebas dari riba
Pengalihan Sebagian Gaji Tenaga Pendidik Sebagai Voucher Belanja di Sakinah Mart Pada Masa Pandemi Covid-19 Ahmad Taufan; Ahmad Rifai
Ulumul Syar'i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum dan Syariah Vol. 10 No. 2 (2021): Ulumul Syar'i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum dan Syariah
Publisher : LPPM STIS Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52051/ulumulsyari.v10i2.139

Abstract

In the ijarah transaction (wages) there are conditions that must be met, including thewillingness between the two parties (mu'jir and musta'jir). However, in the case ofthis study, the researcher found several respondents who objected or were not willingwhen their salaries had to be transferred. After the researchers studied this case, theresearcher concluded that the root of the problem so that the educators objected wasdue to the uneven notification of transfers to educators and the high cost of somegoods at Sakinah Mart.
Kredit Melalui Financial Technology (Studi Terhadap Aplikasi Kredit Akulaku) Wilda Wilda; Herianto Herianto; Adhara Elthani Safrina
Ulumul Syar'i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum dan Syariah Vol. 10 No. 1 (2021): Ulumul Syar'i
Publisher : LPPM STIS Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52051/ulumulsyari.v10i1.140

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kemajuan teknologi di bidang jasa keuangan berbentuk Financial Technology (fintech) yaitu kredit peminjaman uang yang dilakukan tanpa bertatap muka secara langsung. Pada umumnya kredit dalam bentuk peminjaman uang yang diberikan oleh kreditur kepada debitur dilakukan dengan bertatap muka secara langsung. Terbukti dengan munculnya berbagai aplikasi bukan bank yang tersedia pada jaringan internet sangat menjamur dan berkembang dengan sistem Financial Technology (fintech), yaitu sebuah pekerjaan yang memperkenalkan kecanggihan teknologi di bidang jasa peminjaman uang tanpa memberikan biaya tanggungan oleh peminjam. Aplikasi akulaku merupakan salah satu layanan yang bergerak di bidang Financial Technology (fintech) yang menawarkan kemudahan dalam melakukan kredit. Namun dari banyaknya kemudahan-kemudahan kredit yang ditawarkan akad/perjanjiannya terdapat tambahan yang diberikan, baik tambahan pokok pinjaman dan denda keterlambatan. Maka dari itu penelitian ini dilaksanakan untuk memecahkan persoalan mengenai bentuk akad/perjanjian kredit Financial Technology (fintech) di aplikasi Akulaku dan tinjauan hukum Islam terhadap bentuk akad/perjanjian kredit Financial Technology (fintech) di aplikasi Akulaku.
Tafsir Tematik Tentang Ibadah Kurban (Studi Surat Al-Hajj: 36) Kusnadi Kusnadi
Ulumul Syar'i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum dan Syariah Vol. 10 No. 2 (2021): Ulumul Syar'i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum dan Syariah
Publisher : LPPM STIS Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52051/ulumulsyari.v10i2.141

Abstract

Ibadah kurban merupakan ritual penyembelihan binatang berupa unta, sapi kambing dan lembu yang dilakukan setiap tahun oleh umat Islam pada tanggal sepuluh Zul Hijjah (hari raya eidul Adha) hingga hari tasyrik. Menyembelih hewan kurban merupakan ibadah yang sangat mulia, ibadah ini sudah menjadi syariat bagi setiap umat terdahulu. Kita selaku umat Muhammad ﷺ sangat dianjurkan untuk melaksanakan ibadah ini. Secara formalistik, ibadah kurban pertama kali dilakukan oleh nabi Ibrahim alaihis salam, bahkan ibadah kurban pernah dilakukan di masa Adam alaihis salam. Kita sebagai umat terakhir diperintah untuk mengikuti syariat umat terdahulu, yaitu syariat Ibrahim alaihis salam. Di antara ayat al-Qur’an yang berbicara tentang kurban adalah surat al-Hajj [22]: 36. Pada ayat tersebut menjelaskan bahwa ibadah kurban merupakan syiar Allah ﷻ dimana umat Islam dianjurkan untuk melaksanakannya sebagai wujud kesyukuran kepada-Nya. Ayat ini terdapat beberapa persoalan hukum. Diantaranya adalah kriteria hewan yang akan disembelih, hukum mambaca basmalah, waktu penyembelihan hewan kurban serta pendistribusian daging kurban. Mengenai persoalan hukum tentang ayat di atas, terdapat varian pendapat dikalangan ulama, baik dari ulama tafsir maupun ulama fikih. Ayat tersebut hingga saat ini terus menjadi sepirit bagi umat Islam khususnya masyrakat Indonesia walaupun terrtimpa musiabah pandemi covid 19 mereka tetap menjalankan. Hal ini dilakukan sebagai pengagungaan kepada Allah ﷻ dan untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Keutuhan Pasutri yang Salah Satunya Tunanetra Haurul Andri; Hendra Ani Iswiyanto
Ulumul Syar'i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum dan Syariah Vol. 10 No. 2 (2021): Ulumul Syar'i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum dan Syariah
Publisher : LPPM STIS Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52051/ulumulsyari.v10i2.142

Abstract

Pernikahan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan wanita sebagai pasangan suami istri (pasutri) dengan tujuan membentuk rumah tangga Bahagia yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Manusia adalah makhluk Allah SWT yang telah dikaruniai akal dan pikiran yang pada umumnya manusia terlahir secara sempurna baik dari segi fisik maupun akal dan pikirannya. Namun adakalanya manusia terlahir dengan tidak sempurna atau cacat fisik. Baik terjadi bawaan sejak lahir atau dikarenakan kecelakaan. Dalam penelitian ini penyandang tunanetra yang dianggap tidak sempurna secara fisik memiliki tantangan dalam mempertahankan keutuhan rumah tangganya. Dalam hal ini tentu untuk menjaga keutuhan rumah tangga sangat membutuhkan perjuangan yang besar dan usaha yang keras serta ikhlas. Oleh karena itu permasalahan yang diangkat dalam jurnal ini adalah bagaimana cara mempertahankan keutuhan pasutri yang salah satu pasangannya menderita tunanetra, dan bagaimana sikap Islam terhadap keutuhan pasutri dengan salah satu pasanganya menderita tunanetra. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat studi kasus yang diuraikan secara deskriktif dengan metode pangambilan data dari wawancara dan observasi. Data diolah dengan teknik editing, klasifikasi, kemudian dianalisa dan disimpulkan. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa upaya dalam mempertahankan keutuhan rumah tangga adalah harus saling memiliki kemitraan antara suami dan istri, saling mendukung dan saling memahami antara suami dan istri. Tinjauan hukum Islam terhadap upaya suami istri yang pasangannya menderita tunanetra disebut dalam salah satu dari lima Maqasid al-syari’ah dalam kaitannya dengan pernikahan adalah memelihara agama maka dalam hal ini pasangan tersebut diuji keimanannya melalui pasangannya penyandang tunanetra. Kemudian seberapa kuat kelurga itu dalam meyakini agamanya dan seberapa besar kesabaran dalam menjaga keutuhan rumah tangganya.