cover
Contact Name
Dian Purworini
Contact Email
komuniti@ums.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
komuniti@ums.ac.id
Editorial Address
Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani, Pabelan, Kartasura Surakarta 57162 Indonesia
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi
ISSN : 2087085X     EISSN : 25495623     DOI : https://www.doi.org/10.23917/komuniti
Core Subject : Social,
Penelitian komunikasi selalu menawarkan hasil dan temuan yang menarik, up to date dan memberikan kontribusi di berbagai bidang ilmu sosial. Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi yang dikelola oleh Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta selalu memberikan rujukan hasil penelitian yang penting dan berdampak bagi ilmuwan dan praktisi komunikasi. Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi fokus pada penelitian dan teori di berbagai bidang komunikasi dan menjadi forum bagi akademisi dan praktisi. Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi menerbitkan naskah yang mengeksplorasi, menjelaskan serta menguji proses, penyebab dan dampak dari komunikasi yang terjadi di berbagai konteks kehidupan manusia. Berikut berbagai konteks yang sesuai dengan ruang lingkup Komuniti: Media massa, media sosial, antar-pribadi, kelompok dan organisasi, public relations, antar budaya, komunikasi pemasaran, komunikasi krisis, komunikasi kesehatan, dan komunikasi politik.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 17 No. 1 (2025): Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi, Maret 2025" : 8 Documents clear
Kolaborasi Citizen Media dan Content Creator dalam Promosi Wisata Madura Surokim, Surokim; Rosyidi, Moch. Imron
Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Vol. 17 No. 1 (2025): Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi, Maret 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v17i1.6666

Abstract

Destinasi  wisata dan kawasan Madura memiliki prospek bagus dan cukup potensial untuk dipasarkan melalui media komunikasi digital. Selama ini komunikasi pemasaran dan medium masih belum atraktif dan massif dalam menjangkau konsumen yang lebih luas. Melalui pengembangan content creator dan citizen media pemasaran kawasan dan pariwisata Madura diyakini akan lebih efektif. Penelitian ini menggunakan riset aksi. Pendekatan  yang akan dilakukan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif menggunakan studi kasus. Riset ini juga menjadi  riset pengembangan dan akan menghasilkan pengembangan kapasitas para pelaku content creator dan citizen media online Madura digital. Hasil penelitian menunjukkan media komunikasi warga (citizen media)  yang dikembangkan ini sifatnya interaktif dinamis berkelanjutan. Dengan memanfaatkan media grup wa, facebook, dan youtube sebagai media pematik utama.  Dalam konteks pengembangan konten kreator wisata Madura maka yang dilakukan adalah dengan membuat komunitas sadar wisata dan mendorong gerakan aktivism wisata yang akan menjadi pioner para content creator didalam mengisi content creatif melalui facebook dan youtube. Langkah awal adalah dengan membuat grup wa dan fb untuk menjadi kanal besar berbagai laporan dan liputan yang sifatnya naratif. Kemudian link youtube untuk kanal yang sifatnya audio vidual. Media warga citizen media publisitas selanjutkan dikembangkan sebagai media massa berbasis online secara dinamis dan berkelanjutan dengan bertumpu pada partisipasi netizen report diantaranya adalah 1) konsumen media dapat berkomunikasi dengan reporter atau kontributor yang didukung oleh teknologi Web 2.0 secara umum 2) setiap post memiliki bagian komentar dimana konsumen media dapat memberikan pendapat mereka 3) Disetiap artikel, terdapat nama dan kontak reporter sehingga konsumen media bisa bertanya, memberikan kritik atau koreksi 4) Terdapan ikon bola mata untuk menunjukkan sudah berapa kali artikel tersebut dibaca Penguatan kapasitas content creator Madura dan pengembangan citizen media online Madura sebagai pusat gagasan dan ide warga Madura secara berkelanjutan. Selain itu juga menjadi salah satu pelaksanaan program MBKM. Riset ini penting dilakukan sebagai upaya untuk pengembangan kapasitas pelaku content creator dan pengembangan media online digital warga Madura.   Tourist destinations in the Madura region have good prospects and are quite potential to be marketed through digital communication media. So far, marketing communication and conventional mediums are still not attractive and massive in reaching a wider range of consumers. Through the development of content creators and citizen media, Madura regional marketing and tourism are believed to be more effective. The approach carried out in this study is a qualitative approach using case studies. The results of the study show that the citizen media developed is interactive, dynamic and sustainable. By utilizing the media of the WhatsApp group, Facebook, and Youtube as the main promotional media. In the context of the development of Madura tourism content creators, what is done is to create a tourism awareness community and encourage the tourism activism movement which will be a pioneer for content creators in filling in creative content through Facebook and YouTube. The first step is to create social media such as WhatsApp and Facebook group to become a large channel for various reports and coverage that are narrative in nature. Then the Youtube link for the channel is audio visual. Citizen media publicity media will continue to be developed as a dynamic and sustainable online-based mass media based on the participation of netizens. The results of this research are expected to increase the capacity of content creators and digital citizen media in Madura.
Exploring Online Student Relationships: A Qualitative Study of Social Media Usage, Motivations, and Barriers Bate, Andi Pajolloi
Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Vol. 17 No. 1 (2025): Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi, Maret 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v17i1.6881

Abstract

Transisi ke pembelajaran daring telah mengubah cara mahasiswa membangun dan memelihara hubungan, menjadikan media sosial sebagai alat penting untuk interaksi antar teman sebaya. Studi ini meneliti bagaimana mahasiswa membentuk hubungan daring, motivasi mereka, dan tantangan yang mereka hadapi dalam komunikasi digital. Dengan menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dengan mahasiswa S1 yang mengandalkan media sosial untuk keterlibatan akademis dan sosial. Temuan mengungkapkan bahwa mahasiswa terutama menggunakan WhatsApp untuk komunikasi, dengan dukungan akademis sebagai pendorong awal untuk hubungan. Seiring waktu, hubungan ini berkembang melalui pengalaman bersama, interaksi timbal balik, dan dukungan emosional. Namun, tantangan seperti salah tafsir pesan, kurangnya isyarat non-verbal, dan perbedaan budaya menghadirkan hambatan bagi interaksi daring yang efektif. Studi ini menggarisbawahi pentingnya mengintegrasikan peluang keterlibatan sosial terstruktur dalam lingkungan pembelajaran daring dan menyoroti perlunya pendekatan hibrida yang menyeimbangkan interaksi digital dan tatap muka. Wawasan ini memberikan implikasi berharga bagi pendidik, universitas, dan platform pembelajaran digital dalam membina konektivitas dan kesejahteraan mahasiswa.   Building relationships in school and university environments is crucial for students' learning success. Through interactions with peers, students develop essential social skills such as communication, cooperation, and problem-solving. They also learn to control their emotions, respond to others' emotions, and navigate various situations. However, the shift to online learning has created barriers to forming strong peer relationships. This study employs a qualitative approach and case study method to analyze how students use social media to connect with peers in an online learning context. It delves into the nature of exchanged messages, the factors motivating closeness, and the obstacles to building relationships. The findings reveal that students initially seek online relationships primarily for learning support. Similarity and mutual liking emerge as key catalysts for fostering online closeness, while emotions and semantics pose potential hindrances. Notably, WhatsApp is identified as the dominant social media platform for fostering student-to-student relationships in the online learning environment. Despite the limitations of online interactions, social media plays a significant role in helping students build and maintain relationships essential for their academic success.  
Propaganda Ancaman Politik Identitas dalam Teks Pidato Jokowi Imamul Huda, Ridwan; Dimyati, Idi; Muldi, Ail
Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Vol. 17 No. 1 (2025): Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi, Maret 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v17i1.7304

Abstract

Dalam kajian wacana, sebuah teks tidaklah netral dan steril karena memuat nilai-nilai yang diwujudkan melalui pemilihan kosakata. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap propaganda ancaman politik identitas pada teks pidato Jokowi. Data penelitian diambil dari www.setkab.go.id tentang pidato Presiden pada tahun 2020 -2023. Penelitian menggunakan analisis wacana kritis dengan pendekatan Fairclough yang membagi analisis ke dalam tiga lapis; analisis teks, analisis discourse practice dan social practice. Berdasarkan hasil penelitian selama 2020 - 2023 terdapat sebelas teks pidato Jokowi yang memuat wacana politik identitas. Dalam analisis teks, propaganda Jokowi terlihat lewat adanya name calling melalui penggunaan majas metonimia untuk politik identitas berupa politisasi SARA dan politisasi agama. Dalam analisis praktik wacana (discourse practice), propaganda terlihat dari adanya ikatan pisikologis sebagai partai koalisi pemerintah bagi PPP dan PAN untuk bersikap yang sama dengan Jokowi meskipun keduanya merupakan partai berlandaskan identitas agama (Islam). Terlihat juga adanya keseragaman pandangan para penyelenggara pemilu dan aparat penegak hukum dengan Jokowi. Dalam analisis social practice, menunjukan bahwa propaganda saat ini yang melekatkan politik identitas sebagai politisasi SARA dan agama, telah berhasil memisahkan politik identitas dari politik perjuangan kaum minoritas atas hegemoni mayoritas serta berhasil menutupi bentuk-bentuk lain dari politik identitas   In discourse studies, a text is not neutral from the author's or speaker's values, which are realized in the choice of vocabulary. This study aims to reveal the propaganda of the threat of identity politics in the text of Jokowi's speech. The research data was taken from www.setkab.go.id about the President's speech in 2020-2023. The research uses critical discourse analysis with Fairclough's approach, which divides the analysis into three levels: text analysis, discourse practice analysis, and social practice. Based on the results of the study during 2020-2023, there were eleven texts of Jokowi's speeches that contained identity politics discourse. In the textual analysis, Jokowi's propaganda can be seen through name calling through the use of metonymy for identity politics in the form of SARA and religious politicization. In the analysis of discourse practice, propaganda is seen from the existence of psychological ties as a government coalition party for PPP and PAN to behave the same as Jokowi even though both are parties based on religious identity (Islam). There is also uniformity in the views of institutions under President Jokowi. The social practice analysis shows that the current propaganda that attaches identity politics as the politicization of SARA and religion has succeeded in separating identity politics from the politics of minority struggle against majority hegemony and has succeeded in covering other forms of identity politics.
Akomodasi Komunikasi Outbounders Universitas Mulawarman dalam Pertukaran Mahasiswa Merdeka 3 Agusriadi, Ferri; Kezia Arum Sary; Nurliah; Jaka Farih Agustian; Ziya Ibrizah
Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Vol. 17 No. 1 (2025): Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi, Maret 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v17i1.7515

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana akomodasi komunikasi dalam kegiatan Pertukaran Mahasiswa Merdeka 3 bagi outbounders Universitas Mulawarman. Adapun metode penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini yaitu terdapat akomodasi komunikasi yang dilakukan oleh outbounders Universitas Mulawarman dalam melakukan penyesuaian diri ketika mengikuti kegiatan Pertukaran Mahasiswa Merdeka 3. Melalui penerapan Teori Akomodasi Komunikasi, konvergensi, divergensi, dan akomodasi berlebihan menjadi bagian integral dari dinamika komunikasi dalam kegiatan pertukaran ini. Komunikasi multikultural yang berlangsung selama kegiatan Pertukaran Mahasiswa Merdeka 3 memungkinkan mahasiswa nya untuk saling memahami perbedaan kebudayaan baik antar mahasiswa dan masyarakat setempat dalam proses penyesuaian komunikasi dan menghargai kehadiran perbedaan budaya. Akomodasi komunikasi dalam kegiatan ini menjadi sangat penting untuk menyesuaikan komunikasi dengan lawan bicara yang berbeda budaya. Melalui penyesuaian, komunikasi dapat berlangsung dengan efektif memungkinan antar pelaku komunikasi untuk meninggalkan konflik kebudayan. Penyesuain komunikasi yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai bentuk menghargai latar belakang kebudayaan lawan bicara.   This study aims to describe and analyze how communication accommodation takes place among Universitas Mulawarman outbounders during the Merdeka Student Exchange 3 program. A qualitative descriptive research method was employed. The findings reveal that Universitas Mulawarman outbounders engaged in communication accommodation to adapt to the new cultural environment during the Merdeka Student Exchange 3 program. By applying the Communication Accommodation Theory, convergence, divergence, and over-accommodation emerged as integral parts of the communication dynamics within this exchange program. The multicultural communication that took place during the Merdeka Student Exchange 3 enabled students to mutually understand cultural differences both among themselves and with local communities, facilitating communication adaptation and fostering appreciation for cultural diversity. Communication accommodation plays a crucial role in this program, fostering effective intercultural communication. By adjusting their communication styles, participants demonstrate respect for cultural diversity and reduce the likelihood of cultural misunderstandings.
Analisis Semiotika Subordinasi Perempuan dalam Lirik Lagu Bernadya Riani, Faiza
Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Vol. 17 No. 1 (2025): Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi, Maret 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v17i1.7752

Abstract

Penelitian ini menganalisis subordinasi perempuan dalam tiga lirik lagu Bernadya (“Satu Bulan”, “Apa Mungkin”, dan “Kata Mereka Ini Berlebihan”) dengan pendekatan semiotika Roland Barthes untuk mengungkap lapisan makna denotatif, konotatif, dan mitos dalam lirik lagu sebagai budaya populer. Dalam Muted Group Theory, perempuan digambarkan sebagai kelompok terbungkam, terjebak dalam narasi ketimpangan kuasa dan gender yang tidak setara. Berbeda dengan penelitian terdahulu mengenai analisis gender dalam teks media yang sarat dengan pesan-pesan pemberdayaan perempuan, penelitian ini menemukan adanya romantisasi ketimpangan gender melalui subordinasi perempuan yang disebabkan oleh budaya patriarki. Dengan melihat musik sebagai medium untuk mencerminkan dan membentuk nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat, internalized misogyny berpotensi terjadi dari Bernadya, penyanyi perempuan Indonesia, kepada audiensnya yang berjenis kelamin perempuan.   This study analyzes the subordination of women in three of Bernadya’s song lyrics (“Satu Bulan,” “Apa Mungkin,” and “Kata Mereka Ini Berlebihan”) using Roland Barthes’ semiotic approach to examine the layers of denotative, connotative, and mythical meanings within song lyrics as a form of popular culture. In Muted Group Theory, women are depicted as a silenced group, trapped in narratives of unequal power and gender imbalance. This research finds a romanticization of gender inequality through the subordination of women, rooted in patriarchal culture. The analysis shows that the process of denotative meaning evolves into connotative layers that generate myths about women as weak, doubtful, and emotionally dependent on men. These myths indirectly reinforce patriarchal values and portray women in subordinate positions. These findings also reinforce the Muted Group Theory, in which women struggle to express their perspectives freely within a male-dominated social structure. Additionally, this study identifies a tendency toward internalized misogyny within the lyrical narratives being analyzed.
Peran Buzzer Marketing dalam Melakukan Branding Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Nisa, Uswatun; Amalia, Siti Manzilla; Rahmawati, Rahmawati; Khotimah, Wininda Qusnul
Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Vol. 17 No. 1 (2025): Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi, Maret 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v17i1.7870

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat peranan buzzer marketing selaku pihak ketiga dalam melakukan branding terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode snowball sampling (bola salju) yang dilakukan dengan wawancara, observasi serta dokumentasi dengan lima informan penelitian. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa peranan buzzer dalam melakukan branding pada UMKM adalah sebagai manager branding, media pengubung, serta media promosi. Melalui strategi viral marketing, buzzer mampu menciptakan rasa perhatian (attention) dan ketertarikan (interest) calon konsumen dalam meningkatkan brand awareness terhadap suatu produk. Pemilihan topik buzzer UMKM masih terbilang minim sehingga penting untuk dikembangkan oleh peneliti lain kedepannya. Namun, jika ingin melihat proses branding secara keseluruhan disarankan menggunakan peranan digital agency. Hal ini dikarenakan, pihak digital agency memang berfokus pada segi branding dan mengelola akun instagram dari suatu produk. Sementara buzzer lebih digunakan untuk meningkatkan brand awareness setelah terbentuknya branding yang kuat.   Numerous new communicators who contribute to the marketing process have emerged as a result of the ongoing development of digital marketing. This study aims to see the role of buzzer marketing as a third party in branding Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in Banda Aceh City. The AISAS model (attention, interest, search, action, share) is used in this study to assess the extent to which buzzer marketing plays a role in product branding. The research method uses a qualitative approach with semi-structured interview techniques. The findings of this study indicate that buzzer marketing serves three functions in branding MSME products: branding manager, media liaison, and promotional media. Through a viral marketing strategy, buzzers are able to create a sense of attention (attention), interest (interest) and stimulate the action of searching for product information (search) by potential consumers for a product. This study also found that the role of buzzer marketing in Banda Aceh City has not reached the action and share stage. The MSME buzzer subjects is still limited, therefore additional study is needed in the future. However, if you want to see the entire branding process, it is best to assume the position of a digital agency. This is because the digital agency specializes in product branding and Instagram account management. Buzzers are more commonly utilized to boost brand recognition when strong branding has been established.
Pengaruh Kredibilitas Influencer dan Konten Marketing Terhadap Minat Beli Farida, Nuke; Arifah, Paujiatul; Adristi, Bebby Celia; Ardhiani, Ocvita
Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Vol. 17 No. 1 (2025): Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi, Maret 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v17i1.8729

Abstract

Instagram telah menjadi media penting untuk komunikasi pemasaran digital saat ini. Berkolaborasi dengan influencer atau selebriti Instagram meningkatkan daya tarik merek, mendorong konsumen untuk membeli produk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kredibilitas influencer dan pemasaran konten terhadap niat pembelian produk, berfokus pada akun Instagram @dr.yessicatania. Dipandu oleh teori transfer makna dan diolah menggunakan pendekatan kuantitatif melalui kuesioner yang disebarkan kepada 400 responden. Pengambilan sampel secara purposif digunakan untuk menargetkan pengikut @dr.yessicatania, berusia 18 hingga 34 tahun. Analisis data meliputi uji validitas dan reliabilitas, normalitas, heteroskedastisitas, multikolinearitas, regresi linier berganda, koefisien determinasi, uji-T, dan uji-F. Hasil studi mengungkapkan pengaruh positif dan signifikan dari kredibilitas influencer media sosial dan pemasaran konten, baik secara parsial maupun simultan, terhadap niat pembelian. Temuan ini konsisten dengan teori transfer makna, yang menggambarkan bagaimana Dr. Yessicatania, sebagai influencer kecantikan, berhasil mentransfer makna pribadinya untuk memengaruhi pengikutnya, sehingga meningkatkan nilai produk dan niat pembelian.   Instagram has become a crucial medium for marketing communication in the contemporary digital landscape. Collaborating with Instagram influencers or celebrities enhances a brand's appeal, encouraging consumers to purchase products. This study aims to examine the influence of influencer credibility and content marketing on product purchase intention, with a focus on the Instagram account @dr.yessicatania. Guided by the meaning transfer theory, the research employed a quantitative approach, utilizing a questionnaire distributed to 400 respondents. Purposive sampling was used to target followers of @dr.yessicatania, aged 18 to 34. Data analysis encompassed validity and reliability tests, normality, heteroscedasticity, multicollinearity, multiple linear regression, coefficient of determination, T-tests, and F-tests. The results reveal a positive and significant effect of social media influencer credibility and content marketing, both partially and simultaneously, on purchase intention. These findings are consistent with the meaning transfer theory, illustrating how Dr. Yessicatania, as a beauty influencer, successfully transfers her personal meaning to influence her followers, thereby increasing product value and purchase intention.  
Studi Netnografi Dinamika Participatory Culture Komunitas Penggemar Idola Jpop Madania, Fitri; Yuwono, Ardian Indro
Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Vol. 17 No. 1 (2025): Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi, Maret 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v17i1.8781

Abstract

Peneltian ini bertujuan untuk menilik hadirnya dinamika dalam praktik participatory culture yang dilakukan oleh komunitas penggemar Idola Jpop di tengah berbagai batasan dalam konsumsi konten akibat gatekeeping serta aturan copyright. Jepang dikenal dengan gatekeeping atas konten-konten budaya populer mereka membuat penggemar internasional termasuk Indonesia kesulitan untuk dapat menikmati konten meskipun di tengah perkembangan teknologi yang kian mempermudah aktivitas penggemar di ruang digital. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik budaya partisipasi penggemar serta motivasi penggemar dalam komunitas mereka dengan menggunakan participatory culture theory menghadapi batasan-batasan sebagai penggemar. Metode yang digunakan adalah netnografi dan paradigma konstruktivisme untuk memahami dinamika komunikasi penggemar dalam suatu komunitas online yaitu fandom Idola Jpop di media sosial X. Hasilnya, ditemukan bahwa penggemar melaksanakan empat fungsi utama praktik budaya partisipasi penggemar yaitu affiliation, expressions, collaborative problem solving, dan circulations dengan motivasi untuk menciptakan media presence dan mempertahankan komunitas mereka sehingga diharapkan mampu menciptakan kemudahan dalam komunitas serta keterbukaan industri Idola Jpop ke pasar global.   This study aims to examine the presence of dynamics in the practice of participatory culture carried out by the Jpop Idol fan community amidst various limitations in content consumption due to gatekeeping and copyright regulations. Japan is known for its gatekeeping of their pop culture content, making it difficult for international fans including Indonesia to enjoy the content even amidst technological developments that increasingly facilitate fan activities in the digital space. The focus of this study is to determine the practice of fan participation culture and their motivation in their community by using participatory culture theory while facing limitations as fans. The methods used are netnography and constructivism paradigm to understand the dynamics of communication between fans in an online community, the Jpop Idol fandom on social media X. The results found that fans carry out four main functions of fan participation culture practices, affiliation, expressions, collaborative problem solving, and circulations with the motivation to create a media presence and maintain their community so that it is expected to be able to create convenience in the community and openness of the Jpop Idol industry to the global market.

Page 1 of 1 | Total Record : 8