cover
Contact Name
Adek Cerah Kurnia Azis
Contact Email
adek_peros@yahoo.com
Phone
+6285278021981
Journal Mail Official
gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Editorial Address
Jl. Willem Iskandar / Pasar V, Medan, Sumatera Utara – Indonesia Kotak Pos 1589, Kode Pos 20221
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Gorga : Jurnal Seni Rupa
ISSN : 23015942     EISSN : 25802380     DOI : https://doi.org/10.24114/gr.v9i1
Core Subject : Education, Art,
Gorga : Jurnal Seni Rupa terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember, berisi tulisan/artikel hasil pemikiran, hasil penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang ditulis oleh para pakar, ilmuwan, praktisi (seniman), dan pengkaji dalam disiplin ilmu kependidikan, kajian seni, desain, dan pembelajaran seni dan budaya.
Articles 806 Documents
OPTIMASI TINGKAT KETERBACAAN VISUAL MELALUI REDESAIN LOGO OPACITY PHOTOGRAPY Hendra Rotama
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.39833

Abstract

The level of readability of a logo has an important role in the identity of a product, a good logo should still be legible when applied to other media. A company or service must certainly have a strategy so that the logo used remains in accordance with the times, be it the level of visual readability or the anatomy of the logo used. Opacity Photography is one of the photography services originating from West Sumatra and focuses on Photography weeding, but the use of the Opacity logo is often illegible when applied to various media, this will certainly affect the Opacity brand in disseminating information about photography services. Therefore, it is necessary to design the level of visual readability of the Opacity logo with a quantitative approach method and use interview and observation data so as to produce a new visual shape of the Opacity logo.Keywords: visual readability, redesign, logo.  AbstrakTingkat ketebacaan logo memiliki peran penting dalam identitas sebuah produk, logo yang baik hendaknya tetap terbaca ketika diterapkan pada media lain. Sebuah perusahaan atau jasa tentunya harus memiliki strategi agar logo yang digunakan tetap sesuai dengan perkembangan zaman, baik itu tingkat keterbacaan visual maupun anatomi logo yang digunakan. Opacity Photography merupakan salah satu jasa fotografi yang  berasal dari  Sumatera Barat dan berfokus pada Photography weeding, namun penggunaan logo Opacity sering tidak terbaca ketika diaplikasikan pada berbagai media, hal ini tentunya akan mempengaruhi brand Opacity dalam menyebarluaskan informasi mengenai jasa fotografi. Oleh sebab itu perlu dirancang tingkat keterbacaan visual logo Opacity dengan metode pendekatan kuantitatif dan menggunakan data wawancara serta observasi sehingga menghasilkan bentuk visual yang baru dari logo Opacity.Kata Kunci: tingkat keterbacaan visual, redesain, logo. Author:Hendra Rotama : Politeknik Negeri Padang References:Creswell, J. W. (2016). Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif dan Campuran Edisi Keempat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Gunalan, S., Haryono, H., & Yasa, I. N. M. (2022). Analisis Pemaknaan dan Tanda Pada Desain Logo GP Mandalika Series. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 11(1), 212-219. https://doi.org/10.24114/gr.v11i1.34285.Hananto, B. A. (2019). Perancangan Logo dan Identitas Visual Untuk Kota Bogo. Jurnal Titik Imaji, 2(1).  http://dx.doi.org/10.30813/.v2i1.1525.Ibrahim, F., Nuraeni, T., Ahmad, F., Kee, C. P., & Mustaffa, N. (2012). Bahasa Komunikasi Visual dan Pengantaraan Produk: Satu Analisis Semiotik Bahasa Komunikasi Visual. GEMA: Online Journal of Language Studies, 12(1), 257-273. http://journalarticle.ukm.my/3274.Intan, I. (2018). Analisa Pengaruh Redesain Logo Pada Kategori Produk Terhadap Kepercayaan Dan Komitmen Konsumen Terhadap Merek Pada Produk Bermerek. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Universitas Diponegoro.Moleong, L. J. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.Kotler, P. A. (2007). Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan. Cetakan Kedua. Jakarta: PT Indeks.Rustan, S. (2009). Mendesain Logo. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.Sihombing, D. (2001). Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Yuda, R., Sucipto, F. D., & Ghifari, M. (2022). Perancangan Maskot ISBI Aceh sebagai Upaya Penguatan Brand Awareness. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 11(1), 36-44. https://doi.org/10.24114/gr.v11i1.29315.
MOTIVASI AKTUALISASI KEMAMPUAN DALAM MENGGAMBAR PADA SISWA KELAS XI DI SMAS PERSIAPAN STABAT Zuanda Zuanda; Sugito Sugito
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.39345

Abstract

This study aims to determine whether there is a relationship between learning motivation and self-actualization with the ability to draw shapes. To measure learning motivation and self-actualization using a questionnaire containing the basic aspects of the ability to draw shapes, while to see the ability to draw shapes, the objects drawn in drawing shapes are 1 kitchen utensil (glass), 1 school utensil (book) and 1 utensil. fruit object (apple). The population in this study were all students of class XI SMAS Preparation Stabat with a sample of 170 students and the sample taken was class XI IPA 2 which amounted to 34 students, the sample was taken with the Cluster Random Sampling technique. This method uses a correlational approach. The results of the research findings indicate that there is a significant relationship between learning motivation and self-actualization with the ability to draw shapes, as evidenced by Fcount = 6 and Ftable for degrees of freedom = n-k-1 = 31 at the question level (α) = 0.05 is Ftable = 3.30. This means that Fhit is greater than Ftable (6 > 3.30). The relationship between the ability to learn motivation and self-actualization with the ability to draw shapes is 0.58 and the contribution or contribution is 29%.Keywords: motivation, learning, actualization, self, drawing. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan motivasi belajar dan aktualisasi diri dengan kemampuan menggambar bentuk. Untuk mengukur motivasi belajar dan aktualisasi diri menggunakan sebuah angket yang berisi tentang aspek dasar tentang kemaupan dalam menggambar bentuk sedangkan untuk melihat kemampuan menggambar bentuk, objek yang digambar dalam menggambar bentuk berupa 1 peralatan dapur (gelas kaca), 1 peralatan sekolah (buku) dan 1 objek buah (apel). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAS Persiapan Stabat dengan sampel 170 siswa dan sampel yang diambil adalah kelas XI IPA 2 yang berjumlah 34 siswa, sampel diambil dengan teknik Cluster Random Sampling. Metode ini menggunakan pendekatan korelasional. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan aktualisasi diri dengan kemampuan menggambar bentuk, yang dibuktikan dengan Fhitung = 6 dan Ftabel untuk derajat kebebasan = n-k-1 = 31 pada taraf nanya (α) = 0,05 adalah Ftabel = 3,30. Hal ini berarti Fhit lebih besar dari Ftabel (6 > 3,30). Besar hubungan antara kemampuan motivasi belajar dan aktualisasi diri dengan kemampuan menggmbar bentuk yaitu berkorelasi 0,58 dan besar sumbangan atau kontribusi yaitu sebesar 29%.Kata Kunci: motivasi, belajar, aktualisasi, diri, menggambar.Authors:Zuanda : Universitas Negeri Medan Sugito : Universitas Negeri Medan  References:Alwi, H. (2008). Kampus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.Boeree, G. C. (2013). General Psychology: Psikologi Kepribadian, Persepsi, Kognisi, Emosi, & Perilaku. Terj. Helmi J Fazi. Yogjakarta: Prismasophie.Kompri, K. (2018). Motivasi Pembelajaran : Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Dalimunthe, L. E. (2019). Hubungan Kemampuan Menggambar Bentuk dan Menggambar Ornamen Dengan Hasil Belajar Modifikasi Motif Ornamen Batak Angkola Pada Siswa SMP Negeri 28 Medan. Gorga Jurnal Seni Rupa, 8(1), 80-85. Mesra, M (2014). Menggambar Bentuk 1. Medan: Unimed Press.Suciati, S. (2004). Ketentuan Umum Kurikulum Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: Depdiknas.Sugito, S., & Harahap, S. (2020). Metode Penelitian Pendidikan Seni Rupa. Medan: Unimed Press.
KERAJINAN ANYAMAN PANDAN DAERAH PANINGGAHAN Pebriza Helmi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.39830

Abstract

This research is about the art of pandanus webbing that comes as tradition art of Paninggahan at Junjung Sirih sub-district in Solok regency that has been existed since the ancestors.  However, its existence is near from extinction nowadays. This research aims to analyze the existence and the development of Paninggahan pandanus webbing and also the symbol meaning of webbing for the women of Paninggahan. The method used in this research is descriptive qualitative. Data collection techniques in the form of observation, interviews, and documentation studies. Data analysis techniques that are in accordance with this research are data reduction, data presentation, and drawing conclusions.The result of this research showed that the existence of Paninggahan pandanus webbing is near from extinction, in the process of pandanus becomes staple, colouring process at mansiang, and the tools used in producing the webbing is still traditional.  The early product of pandanus webbing is mat/ lapiak. The basic technique of webbing is crossed technique in which one move up and presses other, two move up and press other and so on based on the pattern. The webbing of pandanus is a symbol of Paninggahan women that has occurred since Paninggahan ancestors. Long ago, if men wanted to find a partner, they looked for women who could weave pandanus.Keywords: existence, development, webbing symbol. AbstrakPenelitian ini mengenai kesenian anyaman pandan yang menjadi seni tradisi daerah Paninggahan di Kecamatan Junjung Sirih Kabupaten Solok yang telah ada sejak nenek moyang orang Paninggahan. Namun keberadaannya saat sekarang ini diambang kepunahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberadaan, perkembangan anyaman pandan Paninggahan, dan makna filosofis simbol menganyam pandan bagi perempuan Paninggahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik alisis data yang sesuai dengan penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan anyaman pandan Paninggahan hampir punah, dalam proses pengolahan pandan menjadi bahan baku, proses pewarnaan pada mensiang, dan alat-alat yang digunakan dalam pembuatan anyaman pandan masih sangat tradisional. Motif anyaman yang digunakan pengrajin masih turun temurun dari nenek moyang mereka. Bentuk produk awal anyaman pandan berupa tikar/lapiak. Teknik dasar anyaman berupa teknik silang dengan menggunakan teknik naik satu impit satu, naik dua impit dua, dan begitu seterusnya sesuai bentuk motif yang digunakan. Menganyam pandan merupakan simbol perempuan Paninggahan, simbol tersebut telah berlaku sejak nenek moyang orang Paninggahan. Dahulunya jika laki-laki mencari jodoh mereka mencari perempuan yang pandai menganyam. Bagi perempuan yang tidak pandai menganyam akan susah mendapatkan jodoh.Kata Kunci: eksistensi, perkembangan, simbol anyaman. Author: Pebriza Helmi  : Universitas Awal Bros References:Crismianto, E., & Mesra, M. (2017). Tinjauan Terhadap Proses Pembuatan Kerajinan Anyam Rotan Berdasarkan Bentuk Desain  Di Kota Medan. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 6(2), 56-73.Basrowi, B., & Suwandi, S. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.BPS. (2014). Statistik Kecamatan Junjung Sirih Tahun 2014. Solok: BPS Kab. Solok.Hasanudin, H. (2001). Batik Pesisiran Melacak Pengaruh Etos Dagang Santri pada Ragam Hias Batik. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.Hendra, H., & Agustin, D. (2022). Eksistensi Tenun Songket Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 11(1), 202-211.Hery, S. (2006). Desain Bordir Motif Batik. Jakarta: PT Gramedia.Isfi, Y. P., & Novrita, S. Z. (2021). Proses Pewarnaan Anyaman Mansiang di Jorong Taratak Kubang Kabupaten Lima Puluh Kota. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 559-364.Sumarjo, J. (2000). Filsafat Seni. Bandung: ITB.Pebriyeni, E., & Widiarti, L. (2018). Kreasi Kreatif Menggunakan Bahan Kertas Kado dengan Teknik Anyaman pada Pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di SDN 26 Parak Buruk Dan SDN 53 Kampung Jambak Kec. Koto Tangah. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 7(2), 252-259.Usria, D., & Lisa, S., D. (1997). Kerajinan Tradisional Anyaman Pandan di Sumatera Barat. Padang: Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Sumatera Barat.
PRODUK CENDERAMATA BERBASIS BENTUK IKONIK KOTA MEDAN MENGGUNAKAN BAHAN TEPUNG CLAY Rosnani CS; Zulkifli Zulkifli
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.39249

Abstract

The city of Medan as the center of government as well as the capital of North Sumatra has an iconic shape that can be developed into three-dimensional souvenir products, such as the shape of historic buildings, past transportation, typical food, and also traditional clothing. However, the iconic forms of the city of Medan are still under-explored to be developed as a reference for three-dimensional souvenir products. This creation aims to examine the potential of the iconic forms of the city of Medan that can be developed as a reference for three-dimensional souvenir products using clay flour. The creation method used refers to Graham Wallas' theory of creativity, where the creation process starts from preparation, incubation, illumination and verification. The results of the creation in the form of souvenir products made from clay are five, each work entitled clay post office, clay water tower, clay bentor Medan, clay mie gomak, and clay malay wedding couple doll. Overall, the results of the creation show that the iconic shapes of the city of Medan have great potential to be used as references in the creation of clay souvenir products that are original, have aesthetic qualities, and are exclusive as tourism souvenirs.Keywords: iconic shapes, souvenir products, clay. AbstrakKota Medan sebagai pusat pemerintahan sekaligus ibu kota Sumatera Utara memiliki bentuk ikonik yang dapat dikembangkan menjadi produk cenderamata tiga dimensional, seperti bentuk bangunan bersejarah, transportasi masa lalu, makanan khas, dan juga busana tradisional. Namun, bentuk-bentuk ikonik kota Medan masih kurang dieksplor untuk dikembangkan sebagai rujukan produk cenderamata tiga dimensional. Penciptaan ini bertujuan untuk mengkaji potensi bentuk-bentuk ikonik kota Medan yang dapat dikembangkan sebagai rujukan produk cenderamata tiga dimensional menggunakan bahan tepung clay. Metode penciptaan yang digunakan mengacu pada teori kreativitas Graham Wallas, dimana proses penciptaan dimulai dari persiapan (preparation), inkubasi (incubation), illuminasi (illumination) dan verifikasi (verivication). Hasil penciptaan berupa produk cenderamata berbahan clay yaitu sebanyak lima, masing-masing karya berjudul clay post office, clay water tower, clay bentor Medan, clay mie gomak, dan clay malay wedding couple doll. Secara keseluruhan, hasil penciptaan menunjukkan bahwa bentuk-bentuk ikonik kota Medan memiliki potensi besar dijadikan rujukan dalam penciptaan produk cenderamata berbahan clay yang orisinal, memiliki kualitas estetis, eksklusif sebagai cenderamata pariwisata.Kata Kunci: bentuk ikonik, produk cenderamata, clay. Authors:Rosnani CS : Universitas Negeri MedanZulkifli : Universitas Negeri Medan References:Bangun, N. B., & Silaban, B. (2017). Analisis Cenderamata Kerajinan Ukir Kayu Di Pasar Buah Berastagi Ditinjau Dari Prinsip-Prinsip Desain. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 6(2), 125-140.Budiman, K. (2011). Semiotika Visual: Konsep, Isu, dan Problem Ikonisitas. Yogyakarta: Jalasutra.Damajanti, I. (2013). Psikologi Seni. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.Kamal, R. (2019). Pemanfaatan Sisik Ikan untuk Kerajinan Souvenir. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 4(2).Restiana, V., & Lutfiati, D. (2020). Pemanfaatan Clay Tepung Sebagai Aksesoris Rambut. JBC: Journal of Beauty and Cosmetology, 1(2), 13-24.Saragih, L. A., & Zulkifli, Z. (2018). Analisis Kerajinan Souvenir Diorama Berbahan Limbah pada Pengrajin Dikraf Berdasarkan Prinsip-Prinsip Desain. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 272-278.Setiasih, N. W., & Setiawan, G. H. (2020). IRT Kerajinan Tangan Clay Oleh-Oleh  Khas Bali. WIDYABHAKTI Jurnal Ilmiah Populer, 3(1), 1-5.Sihombing, R. D., & Erdansyah, F. (2020). Penerapan WPAP dengan Corel Draw pada Gantungan Kunci Berbahan Resin di Kelompok UKM Sumatera Utara. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(2), 430-437.Siregar, S. R., & Wiratma, S. (2016). Penerapan Ikon Medan sebagai Cindramata pada Baju Kaos dengan Teknik Sablon Kuas Ditinjau dari Prinsip-Prinsip Estetika. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 5(2).Suryani, S., & Misgiya, M. (2017). Tinjauan Elemen Hias Kerajinan Keramik Menggunakan Cat Tembok di Sentra Kerajinan “Karya Cipta Lestari” Tanjung Morawa, Deli Serdang Tahun 2016. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 6(2), 158-176.Yumielda, V. D., & Zulkifli, Z. (2022). Kajian Semiotika Peirce Pada Karya Seni Lukis di Sanggar Seni Rupa Simpassri. Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya, 5(1), 28-38.Zulkifli, Z., Ibrahim, A., Pasaribu, M., & Amal, B. K. (2021). The Revitalization of Iconic Shapes through the Creation of Relief Dimensional Paintings as Tourism Software Products (Case Study in Medan City, Indonesia). Randwick International of Social Science Journal, 2(4), 450-460.
PERUBAHAN FUNGSI DAN BENTUK PERTUNJUKAN TARI ZAPIN DI PURNAMA KECAMATAN DUMAI BARAT KOTA MADYA DUMAI PROVINSI RIAU Aidil Dewi Angriani; Agusti Efi; Yuliana Dewi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.39682

Abstract

This study discusses the changes in the form and function of the Zapin dance performance at Purnama Dumai. At first this dance only served as entertainment for the king in the Siak Sri Indrapura Kingdom. The shift in function that occurs at this time has changed its function to the Traditional Wedding Ceremony. Furthermore, in the changes that occur both in the form and function of performances in the Dumai community, in particular they can accept this according to the times. Likewise with costumes and make-up, the Zapin dance has also undergone changes such as the use of buns and long dangling firs. In this paper, the author uses a qualitative method with a library approach. When viewed in terms of performance, this Zapin dance has undergone changes and developments, where previously in this Zapin dance you had to use Ambal but now it can be performed only in front of the house that has a celebration.Keyword: Function, shape and show venue. AbstrakPenelitian ini membahas mengenai perubahan Bentuk dan Fungsi Pertunjukan tari Zapin yang terdapat di Purnama Dumai. Pada awalnya tarian ini hanya berfungsi sebagai hiburan bagi sang raja di Kerajaan Siak Sri Indrapura. Pergeseran fungsi yang terjadi saat ini berubah fungsi menjadi Upacara Adat Pesta Perkawinan. Selanjutnya di dalam perubahan yang terjadi baik dari bentuk dan fungsi pertunjukan di masyarakat Dumai, khususnya dapat menerima hal tersebut sesuai dengan perkembangan zaman. Begitu juga dengan tata kostum dan tata rias, pada tarian Zapin ini juga sudah mengalami perbubahan seperti penggunaan sanggul dan cemara yang terjuntai panjang. Dalam tulisan ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan. Jika dilihat dari segi pementasannya, tari Zapin ini telah mengalami perubahan dan perkembangan, dimana dahulu dalam tarian Zapin ini harus menggunakan Ambal akan tetapi sekarang boleh ditampilkan hanya di depan rumah yang mempunya hajatan.Kata Kunci: Fungsi, bentuk dan tempat pertunjukan. Authors:Aidil Dewi Angriani : Universitas Negeri PadangAgusti Efi : Universitas Negeri PadangYuliana Dewi : Universitas Negeri Padang References:Cahyono, A. (2006). Seni Pertunjukan Arak-arakan dalam Upacara Tradisional. Unnes.Gusti, A. (1994). Struktur Tari Zapin di Daerah siak Sri Indrapura Riau. ISI Padangpanjang.Sedyawati, E. (1981). Seni dalam Masyarakat Indonesia. PT. Gramedia.Mahmud, M. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Pustaka Setia.Sugiono, S. (2011). Metode Penelitian. Alfabeta.Soedarsono, S. (1998). Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Depdikbud.Soekanto, S. (2014). Sosiologi Suatu Pengantar. PT.Raja Grafindo.
KOSMOLOGI DALAM BUDAYA TRADISI TEPUK TEPUNG TAWAR MELAYU PROVINSI RIAU Selvia Frety Yunia Enjelina; Dian Eka Oktavia; Agusti Efi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.38050

Abstract

Unsalted flour also has values that are believed to be a Malay view of life that is closely related to cultural cosmology which contains a symbolic meaning of belief in the power of the universe or a thank you to God the Creator of Nature.. In this study, a cosmology of the traditional Malay patty flour culture was carried out in Riau Province. The purpose of this study is to increase the reader's understanding of how cosmology is in research, so that by studying art cosmology it will make it easier to give appreciation to an art and can make art and artists better in the future. With the cosmology in the culture of the Malay fresh flour pat tradition, it can be known about the function of cosmology in the life of the Malay community as well as the use of the Malay fresh flour pat tradition. The research method used in this study is descriptive qualitative, where a description of the traditional Malay culture of patting flour in Riau Province is carried out and the sampling technique used is purposive sampling. The main discussion in this study is a description of the traditional Malay patty flour culture, so that it succeeds in describing the meaning and function of the Malay traditional flour patting culture. Therefore, it is necessary to understand well how the meaning and function of cosmology in a culture, one of which is the Malay tradition of patting fresh flour, can thus preserve a culture and make culture or art better.Keywords: appreciation art, meaning, function cosmology. AbstrakTepung tawar juga memiliki nilai-nilai yang dipercaya sebagai pandangan hidup bermasyarakat Melayu yang erat kaitannya dengan kosmologi budaya yang mengandung makna simbolik kepercayaan atas kekuatan alam semesta atau ucapan terima kasih kepada Tuhan pencipta alam. Pada penelitian ini dilakukan suatu kosmologi dalam budaya tradisi tepuk tepung tawar Melayu di Provinsi Riau. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan pemahaman pembaca terkait bagaimana kosmologi dalam penelitian, sehingga dengan mempelajari kosmologi kesenian maka akan mempermudah dalam memberikan penghargaan terhadap suatu seni serta dapat menjadikan kesenian maupun seniman menjadi lebih baik untuk ke depannya. Dengan kosmologi dalam budaya tradisi tepuk tepung tawar Melayu dapat diketahui mengenai fungsi kosmologi dalam kehidupan masyarakat melayu serta penggunaan dari tradisi tepuk tepung tawar Melayu. Metode penelitian yang dipakai pada penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kualitatif, dengan dilakukan pendeskripsian mengenai budaya tradisi tepuk tepung tawar Melayu di Provinsi Riau dan teknik sampling yang dipakai yaitu purposive sampling. Pembahasan inti dalam penelitian ini adalah pendeskripsian mengenai budaya tradisi tepuk tepung tawar Melayu, sehingga berhasil menguraikan bagaimana makna dan fungsi dari budaya tradisi tepuk tepung tawar Melayu. Oleh karena itu perlu dipahami dengan baik bagaimana makna dan fungsi dari kosmologi dalam suatu budaya salah satunya tradisi tepuk tepung tawar Melayu, dengan demikian dapat melestarikan suatu kebudayaan dan menjadikan kebudayaan atau kesenian menjadi lebih baik.Kata Kunci: apresiasi seni, makna, fungsi kosmologi. Authors:Selvia Frety Yunia Enjelina : Universitas Negeri PadangDian Eka Oktavia : Universitas Negeri PadangAgusti Efi : Universitas Negeri Padang References:Enjelina, F. S. Y. (2021). “Tradisi Tepuk Tepung Tawar Melayu”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 10 September 2021. Lembaga Adat Melayu Riau.Batubara, S. M. (2017). Kearifan lokal dalam budaya daerah kalimantan barat (etnis melayu dan dayak). Jurnal Penelitian IPTEKS, 2(1). 91-104.Batubara, T., Badrun, B., & Muhajir, A. (2022). Tradisi Tepung Tawar: Integrasi Agama dan Kebudayaan pada Masyarakat Melayu di Sumatera Utara. Local History & Heritage, 2(1), 10-16.Ernawati, E. (2019). Kosmologi sebagai Pijakan Kreasi dalam Berkarya Seni (Cosmology as the Foundation of Creation in Artwork). INVENSI (Jurnal Penciptaan Dan Pengkajian Seni), 4(2), 113-129.Subiyantoro, S. (2009). Patung Loro Blonyo dalam Kosmologi Jawa. Humaniora, 21(2), 162-173.
UPAYA PEMETAAN DAN PENGEMBANGAN SENI BUDAYA BENGKULU TENGAH Mulyadi Mulyadi; Ferry Herdianto
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.39274

Abstract

This research is motivated by the culture of the people of Central Bengkulu which has begun to show symptoms of a shift towards extinction, for this reason efforts to map and develop traditional cultural arts in Central Bengkulu Regency as a whole are needed. This study aims to describe the mapping and development of Central Bengkulu arts and culture. This research method uses qualitative research with data collection techniques in the form of observation, documentation and interviews. The data analysis technique uses an interactive model consisting of three principles, namely: data reduction components, data presentation, and drawing and testing conclusions. The results of the study show that preserving cultural arts in Central Bengkulu is quite concerning because the people of Central Bengkulu adhere to traditional art forms which are really attached to the traditional ceremonies of the Malay people. Ways of cultural development that are seen as strategic include; 1) Re-vitalization, namely by reviving or organizing culture as the embodiment of or reviving a culture that has been destroyed. 2) Re-construction, namely in the form of compiling or rearranging old cultural points that still exist. 3) Re-event, namely creating and building events for cultural performances and exhibitions.Keywords: mapping, development, art, culture. AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kebudayaan masyarakat Bengkulu Tengah sudah mulai menunjukan gejala pergeseran kearah kepunahan, untuk itu diperlukan upaya pemetaan  dan pengembangan seni budaya tradsional Kabupaten Bengkulu Tengah secara menyeluruh. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemetaan dan pengembangan seni budaya Bengkulu Tengah. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan model interaktif yang terdiri tiga prinsip yaitu: komponen reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan penarikan serta pengujian kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam melestarikan seni budaya di Bengkulu Tengah cukup memprihatinkan karena masyarakat Bengkulu Tengah berpegang teguh pada bentuk kesenian tradisional yang betul melekat dengan upacara tradisional rakyat Melayu. Cara pengembangan kebudayaan yang dipandang strategis diantaranya; 1) Re-vitalisasi, yaitu dengan cara menghidupkan atau menata kebudayan sebagai penubuhan atau menghidupkan kembali kebudayaan yang sudah musnah. 2) Re-konstruksi, yaitu dalam bentuk menyusun atau menata kembali poin-poin kebudayaan lama yang masih ada. 3) Re-evented yaitu menciptakan dan membangun event untuk wadah pertunjukan dan pameran kebudayan.Kata Kunci: pemetaan, pengembangan, seni, budaya. Authors:Mulyadi : Institut Seni Indonesia PadangpanjangFerry Herdianto : Institut Seni Indonesia Padangpanjang References:Amelia, D. I. (2021) Peran Pendidikan Seni Dalam Melestarikan Kekayaan Budaya Di Era 5.0 Pada SDN Margadadi IV. Prosiding dan Web Seminar (Webinar) “Standarisasi Pendidikan Sekolah Dasar Menuju Era Human Society 5.0”.Ahmad, S. (2013) Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kencana Prenadamedia Group.Alfani, A. (2022) Perkembangan Festival Kebudayaan Tradisional Tabut di Kota Bengkulu pada Tahun 2013-2020. Skripsi tidak diterbitkan. Palembang: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya.Biktagirova, G. F., Utemov, V. V., & Khitryuk, V. V. (2016). The Model of Realization of the Main Professional Educational Curricular for Training Middle Level Specialists. International Journal of Environmental and Science Education, 11(5), 907-914.Christophersen, C. (2013). Helper, Guard or Mediator? Teachers' Space for Action in" The Cultural Rucksack," a Norwegian National Program for Arts and Culture in Schools. International Journal of Education & the Arts, 14.Dianingasih, F. T. (2019). Fungsi Musik Dol Bagi Masyarakat Kota Bengkulu. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta.MR, M. H. (2021). Lunturnya Permainan Tradisional. Aceh Anthropological Journal, 5(1), 1-15.Hasanadi, H. (2014). Seni dendang Bengkulu Selatan: Menelisik Sistem Nilai Budaya dan Dampak Sosial Ekonomi Seniman Tradisional. Jurnal Suluah, 14(18), 49-63.Irsal, I. (2017). Makna Etis “Punjung Nasi Sawo” pada Acara Pernikahan Suku Rejang di Kecamatan Batiknau Kabupaten Bengkulu Utara. Manthiq, 2(1).Khairiah, K., & Walid, A. (2020). Pengelolaan Keberagaman Budaya Melalui Multilingualisme di Indonesia. Fikri: Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya, 5(1), 131-144.Koentjaraningrat, K. (2015). Pengantar Ilmu Antropolog. PT Rineka Cipta.Mahdayeni, M., Alhaddad, M. R., & Saleh, A. S. (2019). Manusia dan Kebudayaan (Manusia dan Sejarah Kebudayaan, Manusia dalam Keanekaragaman Budaya dan Peradaban, Manusia dan Sumber Penghidupan). Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 7(2), 154-165.Kholis, N., & Mufidah, N. (2020). Community Multicultural Integration Pattern in Environment-Based Learning. International Journal of Instruction, 13(1), 101-124.Nahak, H. M. (2019). Upaya melestarikan budaya indonesia di era globalisasi. Jurnal Sosiologi Nusantara, 5(1), 65-76.Puguh, D. R. (2017). Melestarikan dan Mengembangkan Warisan Budaya: Kebijakan Budaya Semarangan dalam Perspektif Sejarah. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 2(1), 48-60.Permatasari, W. A., & Agustina, A. (2020). Analisis Proses dan Esensialitas pada Tradisi Mandi Bakumbo dalam Pernikahan Adat Melayu di Kecamatan Lima Puluh Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(1), 108-113.Ridwan, R. Problematika Keragaman Kebudayaan dan Alternatif Pemecahan (Perspektif Sosiologi). Madaniyah, 5(2), 195079.Rokhayatun, T. S., & Jatilinuar, S. R. K. (2022). Pemetaan Pola Tabuhan Bonang Penerus: Sebuah Upaya Pelestarian Karawitan GAYA Yogyakarta. Keteg: Jurnal Pengetahuan, Pemikiran dan Kajian Tentang Bunyi, 22(1), 1-14.Suparno, S., Alfikar, G., Santi, D., & Yosi, V. (2018). Mempertahankan Eksistensi Budaya Lokal Nusantara Ditengah Arus Globalisasi Melalui Pelestarian Tradisi Gawai Dayak Sintang. Jurnal Pekan: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 3(1), 43-56.Sari, R. W. (2019). Eksistensi sebuah tradisi Tabut dalam Masyarakat Bengkulu. Majalah Ilmiah Tabuah: Talimat, Budaya, Agama dan Humaniora, 23(1), 47-58.Sari, F. D., Pratama, H. N., & Setiawan, I. (2020). Identifikasi Umah Adat Pitu Ruang sebagai Produk Kebudayaan Gayo. Studi Kasus: Umah Reje Baluntara di Aceh Tengah. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(2), 451-454.Tabuena, A. C. (2022). Inclination State on the Philippine Culture and Arts Using the Appraisal Theory: Factors of Progress and Deterioration. Participatory Educational Research (PER), 09(01), 388-403.
PERANCANGAN AMBIENT MEDIA SEBAGAI MEDIA IKLAN LAYANAN MASYARAKAT BAHAYA ADIKSI INTERNET Ade Moussadecq; Abdi Darmawan; Rohiman Rohiman
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The internet has both positive and negative effects on life. The positive impact of the internet is all the convenience in obtaining information, creating citizen journalism, social media and so on. But at the same time the massive internet growth also has negative impacts such as internet addiction (internet addiction). The purpose of research on Ambient Media (non-conventional advertising media) is related to the dangers of internet addiction as well as the brand positioning of the Darmajaya Institute of Informatics and Business. Institutions not only provide insight regarding information technology but also protect students from being negatively affected by information technology. This study uses a qualitative method, with a brainstorming approach that aims to generate ideas, spontaneity and creativity. The design process goes through the stages of drafting the concept, the process of designing sketches and continuing with the digitization of the sketch or the creation of ambient media designs. After that the process of designing the framework and continued with the formation of the body of the statue, the coloring of the statue and the final process of assembling the ambient media components. The results of this ambient media design research are a social media campaign tool for the community, especially students to avoid excessive behavior in using the internet that exceeds reasonable limits, as well as creating a visual appeal for the audience to receive social campaign messages "Let's Be Smart in Using the Internet".Keywords: ambient media, public service announcements. AbstrakInternet menimbulkan efek positif maupun negatif dalam kehidupan. Dampak positif dari internet yaitu semua kemudahan dalam memperoleh informasi, melahirkan citizen journalism, media sosial dan lain sebagainya. Namun disaat bersamaan pertumbuhan internet yang masif juga memberikan dampak negatif seperti kecanduan internet (adiksi internet). Tujuan dari penellitian Ambient Media (media iklan non konvensional) terkait bahaya adiksi internet serta sebagai brand positioning Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya. Institusi tidak hanya memberikan wawasan terkait teknologi informasi tapi juga memproteksi agar mahasiwa tidak terkena dampak negatif dari teknologi informasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan brainstorming yang bertujuan untuk membangkitan ide, spontanitas dan kreativitas. Proses Perancangan yang melalui tahapan penyusunan konsep, proses sketsa rancangan dan dilanjutkan digitalisasi sketsa atau pembuatan rancangan (desain) ambient media. Setelah itu proses perancangan kerangka dan dilanjutkan dengan pembentukan badan patung, pewarnaan patung dan proses terakhir perakitan komponen ambient media. Hasil penelitian perancangan ambient media ini menjadi sarana media kampanye sosial bagi masyarakat khususnya mahasiswa agar terhindar dari perilaku berlebihan dalam menggunakan internet yang melebihi batas kewajaran, serta menciptakan daya tarik secara visual bagi audience untuk menerima pesan kampanye sosial “Yuk Cerdas dalam Menggunakan Internet”.Kata Kunci: ambient media, iklan layanan masyarakat. Authors:Ade Moussadecq : Institut Informatika dan Bisnis DarmajayaAbdi Darmawan : Institut Informatika dan Bisnis DarmajayaRohiman : Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya References:Agung, M., Asril, A., Syafwandi, S., & Movitaria, M. A. (2021). Redesign Logo Cafe dan Resto Rumah Bako Payakumbuh. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 10(2), 295-301. https://doi.org/10.24114/gr.v10i2.27245.Azmi, A., & Azis, A. C. K. (2021). Perubahan Masyarakat Melayu di Kota Medan: Suatu Kajian tentang Tradisi Membangun Rumah Tinggal. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 478-485. https://doi.org/10.24114/gr.v10i2.31020.Creswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset (Memilih diantara Lima Pendekatan). Pustaka Pelajar.Justin, M. R., Rohiman, R., & Darmawan, A. (2022). Desain Identitas Visual Pada UMKM Ruang Keramik Studio Kota Metro Lampung. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 11(1), 156-164. https://doi.org/10.24114/gr.v11i1.34948.Kadiasti, R. (2018). Pendekatan Juxtaposition Sebagai Dasar Perancangan Ambient Media Kampanye Sadar Skoliosis. Imajinasi : Jurnal Seni, 12(1), 1-8. https://doi.org/10.15294/imajinasi.v12i1.14351.Luxton, S., & Drummond, L. (2000). What is this thing called ‘Ambient Advertising’. Visionary Marketing for the 21st Century: Facing the Challenge, ANZMAC, 735.Media, K. C. (2020, May 29). Kecanduan Game Online, Pemuda di Kebumen Curi Gabah Setiap Ingin ke Warnet. KOMPAS.com. https://regional.kompas.com/read/2020/05/29/14002531/kecanduan-game-online-pemuda-di-kebumen-curi-gabah-setiap-ingin-ke-warnet (diakses tanggal 28 Oktober 2022).Murwonugroho, W., & Pilliang, Y. A. (2015). Subjektivitas Dalam Iklan Ambient Media Miracle Aesthetic Clinic. Panggung, 25(2), 164-176. https://doi.org/10.26742/panggung.v25i2.6.Sari, A. P., Ilyas, A., & Ifdil, I. (2017). Tingkat Kecanduan Internet pada Remaja Awal. JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia), 3(2), 110–117. https://doi.org/10.29210/02018190.Tinarbuko, S. (2015). DEKAVE: Penanda Zaman Masyarakat Global. CAPS Publishing.Tsao, Y. C., & Wang, J. J. (2021). Interveners’ Experience Aanlysis in Ambient Media Design. 14(1), 10-21. https://ijoi-online.org/attachments/article/334/1159%20Final.pdf.Wicaksono, E., Susilo, M. E., & Lestari, P. (2008). Iklan Luar Ruang: Antara Kepentingan Ekonomi Ddengan Kepentingan Publik. Jurnal Ilmu Komunikasi, 6 (2), 131-144. https://doi.org/10.31315/jik.v6i2.51.Wijaya, B. S. (2011). Model Komunikasi Berasa Dalam Komunikasi Pemasaran. Journal Communication Spectrum, 1(1), 55-74. https://doi.org10.13140/2.1.2159.3124.Yasa, M., Rahmanto, R. M., & Putra, S. J. (2019). Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Tentang Bahaya Balap Liar Di Jalan Udayana. Jurnal SASAK : Desain Visual dan Komunikasi, 1(2), 73–81. https://doi.org/10.30812/sasak.v1i2.522. 
PERANCANGAN AMBIENT MEDIA SEBAGAI MEDIA IKLAN LAYANAN MASYARAKAT BAHAYA ADIKSI INTERNET Ade Moussadecq; Abdi Darmawan; Rohiman Rohiman
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.43009

Abstract

The internet has both positive and negative effects on life. The positive impact of the internet is all the convenience in obtaining information, creating citizen journalism, social media and so on. But at the same time the massive internet growth also has negative impacts such as internet addiction (internet addiction). The purpose of research on Ambient Media (non-conventional advertising media) is related to the dangers of internet addiction as well as the brand positioning of the Darmajaya Institute of Informatics and Business. Institutions not only provide insight regarding information technology but also protect students from being negatively affected by information technology. This study uses a qualitative method, with a brainstorming approach that aims to generate ideas, spontaneity and creativity. The design process goes through the stages of drafting the concept, the process of designing sketches and continuing with the digitization of the sketch or the creation of ambient media designs. After that the process of designing the framework and continued with the formation of the body of the statue, the coloring of the statue and the final process of assembling the ambient media components. The results of this ambient media design research are a social media campaign tool for the community, especially students to avoid excessive behavior in using the internet that exceeds reasonable limits, as well as creating a visual appeal for the audience to receive social campaign messages "Let's Be Smart in Using the Internet".Keywords: ambient media, public service announcements. AbstrakInternet menimbulkan efek positif maupun negatif dalam kehidupan. Dampak positif dari internet yaitu semua kemudahan dalam memperoleh informasi, melahirkan citizen journalism, media sosial dan lain sebagainya. Namun disaat bersamaan pertumbuhan internet yang masif juga memberikan dampak negatif seperti kecanduan internet (adiksi internet). Tujuan dari penellitian Ambient Media (media iklan non konvensional) terkait bahaya adiksi internet serta sebagai brand positioning Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya. Institusi tidak hanya memberikan wawasan terkait teknologi informasi tapi juga memproteksi agar mahasiwa tidak terkena dampak negatif dari teknologi informasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan brainstorming yang bertujuan untuk membangkitan ide, spontanitas dan kreativitas. Proses Perancangan yang melalui tahapan penyusunan konsep, proses sketsa rancangan dan dilanjutkan digitalisasi sketsa atau pembuatan rancangan (desain) ambient media. Setelah itu proses perancangan kerangka dan dilanjutkan dengan pembentukan badan patung, pewarnaan patung dan proses terakhir perakitan komponen ambient media. Hasil penelitian perancangan ambient media ini menjadi sarana media kampanye sosial bagi masyarakat khususnya mahasiswa agar terhindar dari perilaku berlebihan dalam menggunakan internet yang melebihi batas kewajaran, serta menciptakan daya tarik secara visual bagi audience untuk menerima pesan kampanye sosial “Yuk Cerdas dalam Menggunakan Internet”.Kata Kunci: ambient media, iklan layanan masyarakat. Authors:Ade Moussadecq : Institut Informatika dan Bisnis DarmajayaAbdi Darmawan : Institut Informatika dan Bisnis DarmajayaRohiman : Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya References:Agung, M., Asril, A., Syafwandi, S., & Movitaria, M. A. (2021). Redesign Logo Cafe dan Resto Rumah Bako Payakumbuh. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 10(2), 295-301. https://doi.org/10.24114/gr.v10i2.27245.Azmi, A., & Azis, A. C. K. (2021). Perubahan Masyarakat Melayu di Kota Medan: Suatu Kajian tentang Tradisi Membangun Rumah Tinggal. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 478-485. https://doi.org/10.24114/gr.v10i2.31020.Creswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset (Memilih diantara Lima Pendekatan). Pustaka Pelajar.Justin, M. R., Rohiman, R., & Darmawan, A. (2022). Desain Identitas Visual Pada UMKM Ruang Keramik Studio Kota Metro Lampung. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 11(1), 156-164. https://doi.org/10.24114/gr.v11i1.34948.Kadiasti, R. (2018). Pendekatan Juxtaposition Sebagai Dasar Perancangan Ambient Media Kampanye Sadar Skoliosis. Imajinasi : Jurnal Seni, 12(1), 1-8. https://doi.org/10.15294/imajinasi.v12i1.14351.Luxton, S., & Drummond, L. (2000). What is this thing called ‘Ambient Advertising’. Visionary Marketing for the 21st Century: Facing the Challenge, ANZMAC, 735.Media, K. C. (2020, May 29). Kecanduan Game Online, Pemuda di Kebumen Curi Gabah Setiap Ingin ke Warnet. KOMPAS.com. https://regional.kompas.com/read/2020/05/29/14002531/kecanduan-game-online-pemuda-di-kebumen-curi-gabah-setiap-ingin-ke-warnet (diakses tanggal 28 Oktober 2022).Murwonugroho, W., & Pilliang, Y. A. (2015). Subjektivitas Dalam Iklan Ambient Media Miracle Aesthetic Clinic. Panggung, 25(2), 164-176. https://doi.org/10.26742/panggung.v25i2.6.Sari, A. P., Ilyas, A., & Ifdil, I. (2017). Tingkat Kecanduan Internet pada Remaja Awal. JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia), 3(2), 110–117. https://doi.org/10.29210/02018190.Tinarbuko, S. (2015). DEKAVE: Penanda Zaman Masyarakat Global. CAPS Publishing.Tsao, Y. C., & Wang, J. J. (2021). Interveners’ Experience Aanlysis in Ambient Media Design. 14(1), 10-21. https://ijoi-online.org/attachments/article/334/1159%20Final.pdf.Wicaksono, E., Susilo, M. E., & Lestari, P. (2008). Iklan Luar Ruang: Antara Kepentingan Ekonomi Ddengan Kepentingan Publik. Jurnal Ilmu Komunikasi, 6 (2), 131-144. https://doi.org/10.31315/jik.v6i2.51.Wijaya, B. S. (2011). Model Komunikasi Berasa Dalam Komunikasi Pemasaran. Journal Communication Spectrum, 1(1), 55-74. https://doi.org10.13140/2.1.2159.3124.Yasa, M., Rahmanto, R. M., & Putra, S. J. (2019). Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Tentang Bahaya Balap Liar Di Jalan Udayana. Jurnal SASAK : Desain Visual dan Komunikasi, 1(2), 73–81. https://doi.org/10.30812/sasak.v1i2.522.
PLASTER FOWLER : METAFOR PADA DESAIN KARYA VISUAL ALTHA RIVAN Sasih Gunalan; Christofer Satria; I Nyoman Yoga Sumadewa
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.40455

Abstract

The development of visual arts murals and paintings in West Nusa Tenggara has presented several names of artists. One of them is designer and artist Altha Rivan. Altha is a designer and visual artist who often uses the plaster fowler metaphor as an object in his works. Through the metaphor of Fowler's palster, Altha tells about various social phenomena around her. And this makes Altha's visual art works very interesting to study and research. In this study, the author uses the theoretical framework of iconology and iconography, Erwin Panofsky. There are three stages in the process of meaning that is carried out, namely pre-iconography, iconography and iconology. In the pre-iconography stage, various formalistic images of existing forms will be obtained. And then developed into the next stage, namely the iconographic analysis stage. The final stage of this study framework is the iconological interpretation stage. Through this theory, we will be able to discover the concept of meaning in works and various other factors that influence it. The results of this study explain that Fowler's palster is a metaphor in Altha Rivan's work. Is an inherent subject that emerges against the background of the artist's past memories and ideas. The metaphor then combines with current problems that he absorbs around him.Keywords: metaphor, design, work, visual. AbstrakPerkembangan seni visual mural dan karya lukis di Nusa Tenggara barat, telah menghadirkan beberapa nama seniman. Salah satunya ialah desainer dan seniman Altha Rivan. Altha adalah desainer dan seniman visual yang banyak menggunakan metafor plaster fowler sebagai objek dalam karya-karyanya. Melalui matafor palster fowler, Altha menceritakan berbagai fenomena social yang ada disekitarnya. Dan hal tersebut menjadikan karya-karya seni visual Altha,  menjadi sangat menarik untuk dikaji dan diteliti.  Tujuan penelitian ini, mengurai makna yang terdapat karya seni visual Altha Rivan, dengan subject matter plaster fowler. Dalam kajian ini, penulis menggunakan kerangka teoritik ikonologi dan ikonografi, Erwin Panofsky. Terdapat tiga tahap dalam proses pemaknaan yang dilakukan yaitu pra ikonografi, ikonografi dan ikonologi. Pada thap pra ikonografi akan didapatkan berbagai citra formalistic bentuk yang ada. Dan selanjutnya dikembangkan kedalam tahap selanjutnya yaitu tahap analisis ikonografi. Tahap akhir dari kerangka kajian ini ialah tahap interpretasi ikonologi. Melalui teori ini, kita akan dapat menemukan konsep makna dalam karya dan berbagai faktor lain yang mempengaruhinya. Hasil pengkajian ini, mejelaskan bahwa palster fowler sebagai metaofr dalam karya Altha Rivan. Adalah sebuah subjek inheren yang muncul dengan latar belakang ingatan dan gan masalalu sang seniman. Metafor tersebut kemudian berpadu dengan permasalahan terkini yang ia serap disekitarnya.Kata Kunci:  metafor, desain, karya, visual. Authors:Sasih Gunalan : Universitas BumgoraChristofer Satria : Universitas BumgoraI Nyoman Yoga Sumadewa : Universitas Bumgora References:Barry, S. (2008). Jalan Seni Jalanan Yogyakarta. Penerbit Sradium.Feldman, E. B. (1967). Art as Image and Idea atau Seni sebagai Ujud dan Gagasan terjemahan Sp. Gustami, 1991. Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Yogyakarta.Gunalan, S., Haryono, H., & Yasa, I. N. M. (2022). Analisis Pemaknaan dan Tanda Pada Desain Logo GP Mandalika Series. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 11(1), 212-219. https://doi.org/10.24114/gr.v11i1.34285.Kartodirdjo, S. (1993). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Sejarah. Gramedia.Panofsky, E. (1955). Meaning in The Visual Art. Doubleday Anchor Books, Doubleday& Company, Inc.Rajudin, R., Miswar, M., & Muler, Y. (2020). Metode Penciptaan Bentuk Representasional, Simbolik, Dan Abstrak (Studi Penciptaan Karya Seni Murni Di Sumatera Barat, Indonesia). Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(2), 261-272. https://doi.org/10.24114/gr.v9i2.19950.Sugiyono, S. (2018). Metode penelitian Kombinasi. CV. Alfabeta.