cover
Contact Name
Frinawaty Lestarina Barus
Contact Email
frinabarus@ymail.com
Phone
+6281376362755
Journal Mail Official
basastra@gmail.com
Editorial Address
Jalan Willeam Iskandar Pasar V Medan Estate
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia
ISSN : 23015926     EISSN : 2579793X     DOI : https://doi.org/10.24114/bss.v9i2
Core Subject : Education,
Basastra MENU Focus and Scope Flag Counter web analytics View My Stats OPEN JOURNAL SYSTEMS Journal Help USER You are logged in as... basastra My Journals My Profile Log Out INFORMATION For Readers For Authors For Librarians HOME ABOUT USER HOME SEARCH CURRENT ARCHIVES FOCUS & SCOPE CONTACT EDITORIAL TEAM VISITORS STATISTICS REVIEWER PUBLICATION ETIC JOURNAL HISTORY AUTHOR GUIDELINES Home > About the Journal > Editorial Policies Editorial Policies Focus and Scope Section Policies Open Access Policy ETIKA PUBLIKASI Focus and Scope Jurnal Basastra adalah jurnal yang bergerak dibidang pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yang dikelola oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Unversitas Negeri Medan. Jurnal ini berisi tentang hasil penelitian dan konseptual dalam bidang pembelajaran, penilaian, linguistik, dan sastra dalam pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 3 (2023): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA" : 8 Documents clear
Narasi Dakwah Islam dalam Naskah Hikayat Nabi Isa Koleksi Perpustakaan Nasional Prancis Saefullah, Muhammad Iqbal; Wirajaya, Asep Yudha
Basastra Vol 12, No 3 (2023): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bss.v12i3.53444

Abstract

Karya sastra Melayu klasik bercorak Islam memiliki nilai didaktis dan keberagaman unsur dakwah Islam di dalamnya. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memaparkan pemberitaan atau dakwah Islam yang ternarasikan dalam naskah Hikayat Nabi Isa koleksi Perpustakaan Nasional Prancis dengan kode Malayo-polynesien 68. Penelitian ini menggunakan pendekatan filologis. Metode yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif dengan menggunakan analisis tekstual. Analisis tekstual digunakan untuk mengidentifikasi struktur naratif yang mengandung pesan-pesan dakwah Islam dalam naskah. Penelitian ini menemukan dakwah Islam dalam bentuk narasi penggambaran kekuasaan Allah, perintah menyembah Allah, memuliakan sifat-sifat Allah, kebenaran agama Islam, amar makruf nahi mungkar, gambaran surga dan neraka sebagai peringatan moral, memperlihatkan kekuatan doa. Hasil penelitian ini dapat dipahami dan dimanfaatkan oleh khalayak luas, khususnya bidang filologi, sejarah, dan studi keagamaan Islam.
Analisis Wacana Kritis Pidato Ganjar Pranowo : “Tinggalke Kanca Wingking, Sambut Kanca Setara” Aulia, Kenasta
Basastra Vol 12, No 3 (2023): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bss.v12i3.53694

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis wacana kritis dalam pidato Ganjar Pranowo di reels instagram yang mewakili peran perempuan di masyarakat jawa dengan istilah “kanca wingking”. Jenis penelitian ini mengunakan kualitatif dan deskriptif dengan pendekatan teori Norman Fairclough. Teknik pengumpulan data mengunakan teknik mendengarkan dan catat simak. Data yang didapat berupa vidio pidato yang diunggah Ganjar Pranowo diakun instagram @ganjar_pranowo. Hasil penelitian menunjukan pada level analisis teks, berupa kata kiasan atau perumpamaan dengan menekankan bagian tertentu sebagai penegas dan maksud dari gagasan yang disampaikan. Selanjutnya pada level analisis praktik wacana, peneliti menemukan adanya keterkaitan antara unsur politik Ganjar Pranowo dengan arah kebijakaannya mengenai isu perempuan sehingga memicu respon positif dan negatif terhadap konten pidato tersebut. Pada tingkat analisis praktik sosiokultural, peneliti menemukan adanya manifestasi pidato tersebut berasal dari Ganjar Pranowo yang ingin menarik simpati masyarakat terkait kondisi isu kesetaraan gender yang masih terjadi di Indonesia. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pemahaman gender, khususnya dalam konteks masyarakat jawa. Adanya analisis wacana kritis terhadap pidato Ganjar pranowo dapat memberikan wawasan mendalam tentang motivasi di balik komunikasi politik yang disampaikan.
Analisis Wacana Pada Iklan Teh Pucuk Harum : Kajian Metafora Multimodal Paino, Novhira Putri; Lubis, Malan; Surip, M.
Basastra Vol 12, No 3 (2023): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bss.v12i3.53773

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa makna dari teks iklan secara kompleks yang dianalisis dengan metafora multimodal berdasarkan interpretasi sumber dan target pada bentuk verbal dan visual untuk memperkaya khazanah pengetahuan bahwa keterlibatan unsur tersebut mengiringi keberhasilan penggunaan bahasa dalam interaksi sosial. Data penelitian ini bersumber dari Youtube. Metode penelitian ini besifat deskriptif kualitatif. Data penelitian ini dianalisis menggunakan teori hubungan logis intersemiotik. Analisis data dalam penelitian ini adalah kata dan kalimat baik tulisan maupun lisan, gambar, audio, gerakan dalam iklan “Teh Pucuk Harum”. Hasil penelitian menunjukkan adanya metafora multimodal dalam iklan ”Teh Pucuk Harum” yang  dianalisis berdasarkan teori Charles Forceville (2017) untuk menentukan modalitas, pemetaan, domain sumber dan target, dan interpretasi makna dengan penerapan metode analisis data peneliti mengidentifikasi, mengklasifikasi, menginterpretasi, dan menyimpulkan hasil analisis data. Hal tersebut dilakukan agar makna pesan dapat terealisasikan sehingga membuat pendengar atau pembacanya lebih mudah memahami maksud dari pesan yang disajikan dari iklan ”Teh Pucuk Harum” tersebut.
Bahasa Tabu Dalam Bahasa Aceh Helmi, Rahil -; Liana, Putri
Basastra Vol 12, No 3 (2023): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bss.v12i3.49789

Abstract

Pada setiap kelompok masyarakat terdapat norma tata krama yang sebaiknya diikuti oleh anggotanya. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan mereka dari reaksi yang mungkin timbul akibat ungkapan gagasan atau perasaan yang dianggap tabu. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi dan menggambarkan bahasa tabu yang ada dalam bahasa Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak, di mana gejala bahasa yang digunakan oleh masyarakat yang berbicara dalam bahasa Aceh diamati secara seksama. Proses penelitian ini melibatkan tahap pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan 20 kata-kata tabu dalam bahasa Aceh, yang dapat dikelompokkan menjadi kosakata tabu berupa kata dan frasa. Unsur referen yang terkandung dalam kata-kata tabu ini meliputi binatang, manusia, alat vital (kelamin), sifat-sifat tertentu, organ tubuh, tuhan, makhluk gaib. Ditinjau dari jenisnya, kata-kata tersebut dapat dibagi menjadi dua kategori. Pertama, kata-kata tabu yang berkaitan dengan Ketuhanan dan makhluk halus. Kedua, kata-kata tabu yang terkait dengan upacara adat, digunakan untuk merujuk kepada seseorang yang tidak mematuhi norma sopan santun dan tidak pantas untuk diikutsertakan dalam forum resmi. Ketiga, kata-kata tabu yang digunakan dalam interaksi sehari-hari. Temuan ini memberi wawasan lebih dalam tentang budaya dan bahasa Aceh.Kata Kunci: Analisis, Tabu, Bahasa Aceh 
Makna Leksikal pada Tembang Sasak Pembayunan di Desa Sakra Selatan Lombok Timur Zulkarnaen, Lalu Purnama; Maharoni G, Lalu Aswandi; Ardi, Fanny Frinti
Basastra Vol 12, No 3 (2023): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bss.v12i3.53725

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan makna leksikal pada tembang Sasak pembayunan yang digunakan pada acara adat sorong serah aji krama di Desa Sakra Selatan, Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini latarbelakangi oleh urgensi memahami bahasa yang digunakan dalam tradisi ini mengingat pesan yang disampaikan sarat dengan nilai-nilai moral dan sopan santun. Selain itu, pemahaman terhadap bahasa ini penting sebagai sarana mempertahankan bahasa Sasak sebagai salah satu kearifan lokal masyarakat Sasak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data dalam penelitianini dikumpulkan dengan teknikdokumentasi pada berkas, dokumen dan gambar yang berkaitan laludiklasifikasikanmenurutjenisnya. Selain itu, pengumpulan data juga dilakukan dengan teknik catat untuk memudahkan dalam menganalisisbahasa pembayunanberdasarkansemantikleksikal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat berbagaijenisragambahasapembayunan  yangdigunakanolehkelompokpembayunandiDesa Sakra Selatan, KabupatenLombokTimur. Ragam bahasa ini cenderung tidak dipahami oleh masyarakat luas karena menggunakan bahasa Sasak laras tinggi sehingga perlu dikaji dan dimaknai sehingga pesannya sampai pada masyarakat luas.
Kritik Terhadap Praktik Kolonialisme di Jawa Pada Buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” Indriani, Laillia Dhiah; Yustisia, Ika Rizki
Basastra Vol 12, No 3 (2023): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bss.v12i3.50518

Abstract

Tulisan ini berusaha membongkar kritik Kartini terhadap kebijakan kolonialisme yang merugikan masyarakat Jawa, khususnya yang berkaitan dengan ketimpangan gender dan relasi kuasa pemerintah kolonial. Kolonialisme yang terjadi bertahun-tahun telah meninggalkan berbagai warisan yang sampai saat ini masih diadopsi. Salah satu sumbangsih pemerintah kolonial adalah kebijakan-kebijakan yang mendiskreditkan perempuan dan memperkuat budaya patriarki. Hal ini secara tidak langsung telah membatasi ruang gerak perempuan. Baik dari segi pendidikan, relasi sosial, hingga akses ke ruang publik. Budaya patriarki sendiri sering diasosiasikan dekat dengan masyarakat Jawa. Salah satu cara untuk mendobrak budaya patriarki adalah dengan cara mengetahui akar permasalahan dari mana lahirnya budaya tersebut. Surat-surat Kartini yang dibukukan dalam “Habis Gelap Terbitlah Terang” secara garis besar memberi gambaran bagaimana kebijakan kolonialisme mempengaruhi adat istiadat yang berlaku di masyarakat. Sebagai metode analisis data, penelitian ini akan menggunakan Analisis Wacana Kritis Ruth Wodak agar bisa membongkar wacana tidak hanya dari aspek tekstual, melainkan juga sosio historis yang melatarbelakangi terbentuknya sebuah wacana. Hasil penelitian menunjukan adanya intervensi pemerintah kolonial Hindia-Belanda terhadap kebijakan-kebijakan seperti poligami, politik etis dan eksklusifitas pendidikan bagi perempuan, serta efek dominasi budaya barat yang melunturkan nilai-nilai lokal. Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa akar dari budaya patriarki tidak hanya bersumber dari adat istiadat masyarakat Jawa, melainkan juga warisan pemerintah kolonial Hindia-Belanda pada masa penjajahan. Kata kunci: Kartini, Kolonialisme, Surat, Hindia-Belanda 
Fungsi Disfemisme dalam Tuturan Suporter Tim Nasional Futsal Indonesia Rifai, Mohamad Adib; Wirajaya, Asep Yudha
Basastra Vol 12, No 3 (2023): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bss.v12i3.52966

Abstract

Bahasa berfungsi sebagai sarana pemersatu dan alat komunikasi antarbudaya. Namun, apa jadinya jika bahasa yang dituturkan membawa penilaian negatif. Penelitian ini bertujuan membahas fungsi disfemisme dalam tuturan suporter Tim Nasional Futsal Indonesia ketika pertandingan melawan Tim Nasional Afghanistan dalam Kualifikasi Piala Asia Futsal 2024. Sumber data tuturan suporter dalam rekaman video siaran langsung di MNC TV yang disiarkan ulang di channel Youtube Federasi Futsal Indonesia. Data penelitian kata dan kalimat yang mengandung disfemisme. Menggunakan teknik simak dan rekam catat sebagai teknik pengumpulan data. Penelitian menggunakan metode analisis deskriptif pada kata atau kalimat tuturan suporter yang mengandung disfemisme, teknik ini dilakukan untuk mendeskripsikan fungsi disfemisme dalam tuturan Suporter Tim Nasional Futsal Indonesia. Data penelitian ini berjumlah 15 data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi disfemisme yang dilakukan oleh suporter berfungsi sebagai: 1)Sarana mempermalukan orang lain; 2) Sarana mengekspresikan kemarahan; 3) Sarana menekankan hal atau kondisi; dan 4) Sarana mengungkapkan keheranan.Kata Kunci: disfemisme, tuturan, suporter
ANALISIS SEMIOTIKA PUISI BAHASA MELAYU MANADO “CAP TIKUS BLUES” KARYA FREDY WOWOR Palit, Anatje Tineke; Humena, Stefanie; Pua, Christo Rilco; Karouw, Stella
Basastra Vol 12, No 3 (2023): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bss.v12i3.49589

Abstract

This research is a study of the science of sign or semiotic, which aims to reveal the cultural meaning of Manado-Malay speaking community. The sign discussed is the sign found in Manado-Malay poem entitled "Cap Tikus Blues" by Minahasa poet Fredy Wowor. This poem was chosen since it is considered relevant to the context of the time and various generations. As for this research is a qualitative research, thus, the method used is a descriptive qualitative method or a study that describes the object under study in accordance with the function and nature of the object. Poetry in this study is studied and described based on the nature of the object or reference as stated by Charles Sanders Pierce, namely (1) icons (2) indexes, and (3) symbols. The results of the research show that these three signs are found in the poem discussed above. Symbol is the most common sign type, followed by index, and icon consecutively. The cultural meaning or message contained therein is advice that seeks to remind and criticize one another regarding the positive and negative impacts of alcohol. In addition, the results of this study show that poetry is not only a medium for expressing poets' feelings, but also as a forum for disseminating ideas as well as social criticism for the wider community.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol. 14 No. 2 (2025): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol. 14 No. 1 (2025): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol. 13 No. 3 (2024): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol. 13 No. 2 (2024): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 13, No 2 (2024): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 13, No 1 (2024): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 12, No 3 (2023): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 12, No 2 (2023): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 12, No 1 (2023): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 11, No 3 (2022): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 11, No 2 (2022): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 11, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10, No 3 (2021): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10, No 2 (2021): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10, No 1 (2021): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 3 (2020): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 2 (2020): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 1 (2020): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 3 (2019): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 2 (2019): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 1 (2019): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 4 (2018): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 3 (2018): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 2 (2018): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 1 (2018): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 4 (2017): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 3 (2017): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 2 (2017): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 1 (2017): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 4 (2016): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 3 (2016): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 2 (2016): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 (2016): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 4 (2015): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 3 (2015): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 2 (2015): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 1 (2015): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 4 (2014): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 3 (2014): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 (2014): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 1 (2014): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 4 (2013): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 3 (2013): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 2 (2013): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 1 (2013): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 3 (2012): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 (2012): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Basastra More Issue