cover
Contact Name
Hanifah Hikmawati
Contact Email
hanifah@iaingawi.ac.id
Phone
+6285731628908
Journal Mail Official
almabsut@iaingawi.ac.id
Editorial Address
Krajan Selatan, Rt.03/Rw.13, Watualang, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi
Location
Kab. ngawi,
Jawa timur
INDONESIA
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial
ISSN : 20893426     EISSN : 2502213X     DOI : 10.56997/almabsut
Al-Mabsut : Jurnal Studi Islam dan Sosial is a journal managed by IAI Ngawi. In addition, the Al-Mabsut journal has two printed and online versions (ISSN:2089-3426 - E-ISSN: 2502-213X). Al-Mabsut is a journal that contains the study of Islamic and Social sciences. Studies that concentrate on the Islamic sciences (Aqidah, Sufism, Tafsir, Hadith, Usul Fiqh, Fiqh and so on) and also contain studies of politics, economics, law, education, history, culture, health, science and technology associated with Islam both in its normative dimensions (as doctrines and teachings) as well as in its historical dimensions (Muslim culture, Muslim communities, Islamic institutions and so on. Currently, Al-Mabsut journal gets SINTA 5 Accreditation based on Certificate Number 85/M/KPT/2020. All manuscripts submitted to the editorial board will be reviewed by the reviewer and the selection of manuscripts is based on considerations of writing quality, originality, and contribution to science.
Articles 317 Documents
PANDANGAN AL-GHAZALI TENTANG PENDIDIKAN MORAL Sarwoto Sarwoto
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 6 No 1 (2013): APRIL
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsut.v6i1.58

Abstract

PANDANGAN AL-GHAZALI TENTANG PENDIDIKAN MORALSarwotoJurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ngawi AbstrakPandangan al-Ghazali tentang pendidikan moral bercorak individual dan religius. Tujuan pendidikan moral dalam pandangan al-Ghazali adalah membentuk manusia yang suci jiwanya dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Sumber pendidikan moral menurut al-Ghazali adalah wahyu dan melalui bimbingan secara ketat dari syaikh sehingga kurang mengoptimalkan fungsi akal.  Materi pendidikan moral al-Ghazali meliputi ilmu dan amal. Metode pendidikan al-Ghazali adalah: metode pembiasaan, metode keteladanan, dan metode tazkiyah an-nafs (penyucian jiwa), melalui takhliyah  al-nafs dan tahliyah al-nafs. Takhliyah al-nafs adalah usaha penyesuaian diri melalui pengosongan diri dari sifat-sifat tercela. Sedangkan tahliyah al-nafs merupakan  penghiasan diri dengan moral dan sifat terpuji. Mengenai peran dan syarat pendidik moral al-Ghazali menekankan bahwa pembimbing moral adalah warastatul anbiya’ dengan konsep teacher-centered. 
AL-QUR'AN DI ERA KEKINIAN: RELASI ANTARA TEKS DAN REALITAS (Tafsir Al-Qur'an Indonesia Menjawab Tantangan Zaman) Nihayatur Rohmah
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 6 No 1 (2013): APRIL
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsut.v6i1.59

Abstract

AL-QUR'AN DI ERA KEKINIAN: RELASI ANTARA TEKS DAN REALITAS(Tafsir Al-Qur'an Indonesia Menjawab Tantangan Zaman)Nihayatur RohmahJurusan Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) NgawiAbstrakIndonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam dengan kitab suci al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya. Dengan demikian, seyogyanya ada upaya untuk menjadikan kitab suci ini agar lekat dan dekat di hati masyarakat muslim dan agar al-Qur’an ini tidak lagi menjadi kitab sakral yang tidak tersentuh sama sekali oleh umatnya. Tafsir al-Qur’an seharusnya berfungsi sebagai alat penggugah kesadaran manusia agar menjadikan al-Qur’an sebagai sumber hidayah. Dalam upaya mengembalikan al-Qur’an sebagai hudan li al-nass, mufassir kontemporer tidak lagi memahami kitab suci sebagai wahyu yang ”mati” seperti yang dipahami oleh ulama tradisional, melainkan sebagai sesuatu yang ”hidup”. Al-Qur’an dipahami sebagai kitab suci yang kemunculannya tidak bisa dilepaskan dari konteks kesejarahan umat manusia. Al-Qur’an tidak diwahyukan dalam ruang dan waktu yang hampa-budaya, melainkan hadir pada zaman dan ruang yang sarat budaya.Kata-kata kunci: Tafsir, teks,  konteks
KEBEBASAN BERAGAMA DAN NORMA-NORMANYA Abdillah Halim
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 6 No 1 (2013): APRIL
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsut.v6i1.60

Abstract

KEBEBASAN BERAGAMA DAN NORMA-NORMANYAAbdillah HalimJurusan Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ngawi Abstrak Perdebatan tidak berkesudahan terus mewarnai perbincangan dan praktek kebebasan beragama, terutama mengenai kata “kebebasan” yang dilekatkan pada agama dan kepercayaan. Jika “kebebasan” dimaknai sebagai kemerdekaan, apa lantas berarti tidak adanya batasan terhadap kemerdekaan tersebut, dalam arti bahwa kebebasan tersebut bersifat mutlak. Atau barangkali “kebebasan” di sini dimaknai sebagai kebebasan relatif yang membuka kemungkinan perumusan definisi dan ruang lingkup yang jelas. Penulis berpandangan bahwa kebebasan beragama bukan kebebasan mutlak yang tidak menuntut pendefinisian, perumusan ruang-lingkup serta norma norma, dan pengaturan. Kebebasan mutlak pada taraf yang demikian bukan kebebasan yang bermakna sebenarnya, namun dapat berarti sebuah keadaan anarki dan anomi. Kebebasan beragama adalah kebebasan relatif yang menuntut adanya penjelasan tentang definisi, ruang lingkup, norma-norma, dan batasan-batasannya. 
KONSEP KESETARAAN GENDER DALAM PERSPEKTIF ISLAM Yusuf Wibisono
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 6 No 1 (2013): APRIL
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsut.v6i1.61

Abstract

KONSEP  KESETARAAN GENDER DALAM PERSPEKTIF ISLAMYusuf WibisonoJurusan Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) NgawiAbstrakDalam realitas masyarakat telah lama muncul pandangan yang tidak proporsional dalam memahami perbedaan jenis kelamin sehingga mengakibatkan terjadinya ketidakadilan jender. Realitas seperti ini sudah barang tentu memerlukan perjuangan dari semua fihak baik laki-laki dan perempuan untuk dapat merubah presepsi miring terhadap perempuan selama ini. Dalam  ajaran Islam, perempuan mempunyai kedudukan yang setara dengan laki-laki. Sejak abad 14 yang lalu, Al-Qur’an telah menghapuskan diskriminasi antara laki-laki dan perempuan, bahkan Al-Qur’an memandang sama kedudukan laki-laki dan perempuan. Islam  mengajarkan persamaan antara manusia, baik antara laki-laki dan perempuan, persamaan antara bangsa, suku, dan keturunan. Perbedaan yang digaris bawahi dan yang kemudian meninggikan dan merendahkan seseorang hanyalah nilai ketaqwaan dan pengabdiannya kepada Allah.
RELASI IDEOLOGI DAN PENDIDIKAN Luluk Muasomah
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 6 No 1 (2013): APRIL
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsut.v6i1.62

Abstract

RELASI IDEOLOGI DAN PENDIDIKAN Luluk MuasomahJurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) NgawiAbstrakPada dasarnya relasi ideologi dan pendidikan dapat disketsakan dalam lima poin pernyataan. Pertama, bahwa ideologi umumnya telah melegitimasi praktik-praktik pendidikan. Kedua, bahwa ideologi telah menjadi sistem kognitif dalam pemikiran pendidikan, di mana dalam beberapa hal sistem kognitif membantu manusia untuk menemukan dan menciptakan arti dari dunia dan kehidupan, serta untuk mendapatkan orientasi atas perbuatannya. Ketiga, bahwa ada pandangan yang mengatakan kalau ideologi dapat mengontrol perilaku masyarakat, tetapi masyarakat tidak dapat mengontrol ideologi mereka. Dan keempat, adanya sebuah proposisi dalam pemikiran pendidikan bahwa semua keputusan-keputusan pendidikan juga adalah keputusan-keputusan yang sifatnya ideologis.
ZAKAT DAN PAJAK: PERSPEKTIF ISLAM Rahma Fitriani
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 6 No 1 (2013): APRIL
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsut.v6i1.63

Abstract

ZAKAT DAN PAJAK: PERSPEKTIF ISLAMRahma FitrianiJurusan Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) NgawiAbstrakPada zaman Rasul dan Sahabat, zakat adalah salah satu sumber keuangan negara  Zakat diwajibkan bagi kaum muslimin, sedangkan pajak (jizyah) dibebankan bagi kaum non-muslim. Demikian pula, zakat menjadi salah satu sumber keuangan negara Islam pada periode klasik serta di negara-negara Islam pada umumnya. Oleh sebab itu zakat dianggap sebagai bentuk ibadah yang tidak dapat digantikan oleh model sumber pembiayaan negara manapun juga. Pada zaman sekarang seorang muslim harus membayar zakat sebagai wujud dari ketaatannya kepada Allah dan rasul-Nya, di samping itu juga mereka harus membayar pajak yang telah ditetapkan oleh pemerintah (ulil amri) sebagai wujud dari ketaatannya kepada pimpinannya.Sehingga hal ini tidak pelak lagi memunculkan adanya beban ganda yang harus ditanggung oleh seorang muslim yang hidup si sebuah negara modern, seperti Indonesia. Akan tetapi, menyadari hal ini, pemerintah Indonesia telah berupaya untuk mengurangi beban ganda tersebut, di antaranya lewat berbagai produk Undang-undang yang memberi pengurangan besaran pajak kepada setiap muslim yang telah membayarkan zakatnya kepada sejumlah badan amil zakat, baik bentukan pemerintah maupun swasta.   Kata-kata kunci:  Zakat, pajak, beban ganda
PENDIDIKAN MORAL PADA MASYARAKAT SAMIN BLORA Sadiran Sadiran
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 6 No 1 (2013): APRIL
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsut.v6i1.64

Abstract

PENDIDIKAN MORAL PADA  MASYARAKAT SAMIN BLORA SadiranJurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) NgawiAbstrakSetiap etnis memiliki nilai-nilai tersendiri yang dijadikan pegangan dalam menjalani hidup. Tidak terkecuali pada masyarakat Samin. Mereka  sangat menjujung tinggi nilai-nilai moral dan itu tercermin dalam berbagai segi kehidupan. Etnis Samin tidak hanya menekankan aspek moralitas pada hubungan sosial masyarakat semata namun juga pada hubungan antara manusia dan lingkungannya. Moralitas dalam pergaulan antar sesama dan dengan lingkungan sekitar tersebut mereka wariskan turun temurun lewat tradisi dan kearifan lokal. Kata-kata kunci:  Pendidikan moral, tradisi, masyarakat Samin.
REKONSTRUKSI PENDIDIKAN ISLAM SEBAGAI PARADIGMA ALTERNATIF PENDIDIKAN DI INDONESIA Suroto Suroto
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 6 No 1 (2013): APRIL
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsut.v6i1.65

Abstract

REKONSTRUKSI PENDIDIKAN ISLAM SEBAGAI PARADIGMA ALTERNATIF PENDIDIKAN  DI INDONESIASurotoJurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) NgawiAbstrakRekonstruksi pendidikan Islam berwawasan masa depan harus diarahkan pada tiga hal. Pertama, peningkatan daya jawabnya terhadap problem kehidupan kontemporer dengan berpegang teguh pada nilai-nilai ajaran al-Qur’an dan al-Sunnah. Kedua, kepekaan menangkap perkembangan terkini sehingga pendidikan Islam responsif terhadap kemajuan dengan tetap berpegang teguh pada sumber otentik ajaran Islam. Ketiga, internalisasi nilai-nilai dan kandungan moral al-Qur’an dan al-Sunnah  kepada anak didik dalam menghadapi kehidupan modern masyarakatnya. 
DEMOKRASI, HUKUM, DAN KEADILAN SOSIAL Suwardi Suwardi
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 6 No 1 (2013): APRIL
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsut.v6i1.66

Abstract

DEMOKRASI, HUKUM, DAN KEADILAN SOSIALSuwardiJurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) NgawiAbstrakSalah satu asas yang penting dalam negara hukum adalah asas legalitas. Azas legaliats berkaitan erat dengan gagasan demokrasi dan gagasan negara hukum. Gagasan tentang demokrasi menuntut agar setiap bentuk undang-undang dan berbagai keputusan mendapatkan persetujuan dari wakil rakyat dan sebanyak mungkin dapat mempersatukan kepentingan rakyat. Gagasan negara hukum menuntut agar penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan harus didasarkan pada undang-undang dan memberikan jaminan terhadap hak-hak dasar rakyat yang tertuang dalam undang-undang.Kata-kata kunci: Demokrasi, negara hukum, azas legalitas
USING EXPOSITORY TO IMPROVE LISTENING SKILL Arif Ma'mun Rifa'i
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 6 No 1 (2013): APRIL
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsut.v6i1.67

Abstract

USING EXPOSITORY TO IMPROVE LISTENING SKILL Arif Ma’mun RifaiDepartment of Shari>ah, The College for Islamic Studies Ngawi (STAI Ngawi)AbstractTeacher of any grade should have a special teaching media in teaching English listening. In this occasion, the writer tried to make frame of Using expository method with the title above. To achieve the objectives of the study, the writer conducted an experimental research. This research need two groups, they are experimental group and control group. The population of the research was the Eighth Grade Students of MTs Islamiyah Widodaren Ngawi in the Academic Year 2011/2012. The technique that is used random sampling by lottery and the sample of the study was class VIIIA as experimental group and class VIIID as a control group. Each group consisted of 20 students’ in class VIIIA as an experimental group and 20 students’ in class VIIID as control group. The students’ in experiment group was given treatment and control group was not given treatment. The instrument used for collecting the data was listening test that was gained from the analysis result of used tests. The data was obtained from the pre – test and post – test scores of the both group. Based on the statistical analysis, it could be seen that the mean of  post – test scores of experiment group was higher than the mean post – test scores of the control group. To know whether the differences of the two mean was significant or not, t test formula was applied. The result of computation in control group was 0.66 and for the experiment group was 0.81. So, here, it indicates of variable X and variable Y in control group had average correlation. While it indicates of variable X and variable Y in experiment group had strong correlation. The critical value of t for the tailed level of significant in which 5% and degree of freedom (df) 20 was 0.44. Since the obtained value was higher than the critical value of t, it meant the difference between the mean of both group was significant. Keywords: Teaching, Expository, Listening skill. 

Page 5 of 32 | Total Record : 317